Leadership Pertemuan 6

advertisement
KEKUASAAN DAN
KEPEMIMPINAN
Kekuasaan, mengimplikasi kemampuan
untuk mempengaruhi pihak lain, dalam arti
yang paling umum kekuasaan menunjukan :
1. Kemampuan, (baik yang digunakan
maupun tidak) untuk menimbulkan kejadian
tertentu atau,
2. Mempengaruhi seseorang atau kelompok
melalui alat apapun juga atas kelakuan
orang-orang lain sesuai dengan apa yang
diinginkan.
PENGERTIAN KEKUASAAN
Kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang
membuat seorang aktor didalam suatu hubungan sosial
yang berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan
keinginannya sendiri dan menghilangkan halangan
(Max Weber).
Kekuasaan sebagai suatu kemampuan untuk
mempengaruhi aliran energi dan dana yang tersedia
untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara
jelas dengan tujuan lainnya (Walter Nord).
Kekuasaan merupakan suatu produksi dari akibat yang
diinginkan (Russel). Kekuasaan itu kemampuan untuk
menggunakan kekuasaan (Biersdt)
John French dan Bertram Raven),
mengemukakan tentang suatu
kerangka kekuatan yang dikaitkan
dengan soal pengaruh :
1. Kekuatan Koersif
2. Kekuatan penghargaan
3. Kekuatan pengesahan
4. Kekuatan keahlian
5. Kekuartan referensi
1 . Kekuatan Koersif
(COERCIVE POWER).
Di sini, "pemimpin", yang bersangkutan
mengandalkan diri pada perasaan takut
dan yang diusahakan atas perkiraan bahwa
pihak bawahan menganggap bahwa
hukurnan diberikan karena mereka tidak
menyetujui tindakan-tindakan dan
keyakinan-keyakirian pihak atasan.

2. Kekuatan karena diberikannya
"penghargaan". (REWARD POWER).
Di sini diusahakan agar diberikan
"penghargaan" kepada pekerja yang
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
tindakan-tindakan dan keinginan pihak
atasan.

3. Kekuatan karena adanya
pengesahan" (LEGITIMATE POWER).
Kekuatan ini diperoleh darl posisi
"supervisor" di dalam organisasi yang
bersangkutan.

4. Kekuatan karena memiliki
sesuatu keahlian (EXPERT POWER).
Kekuatan ini timbul karena seorang
individu memiliki skill khusus tertentu,
pengetahuan atau keahlian tertentu

5.
Kekuatan karena memiliki sesuatu
referensi.
Kekuatan ini didasarkan atas
identifikasi seorang pengikut dengan
seorang pemimpin yang dikagumi dan
yang sangat dihargainya.

Ketiga macam kekuatan yang
pertama dikemukakan:
(COERCIVE POWER; REWARD
POWER; LEGITIMATE POWER)
prirner merupakan faktor-faktor
organisatoris, sedangkan dua faktor
yang disebut terakhir (EXPERT
POWER dan REFERENT POWER)
merupakan faktor-faktor individual.
SUMBER DAN BENTUK
KEKUASAAN
• Machiavelli menyatakan bahwa hubungan
yang baik itu tercipta jika didasarkan
atas cinta (kekuasaan pribadi) dan
ketakutan (kekuasaan jabatan) .Itulah
sebabnya maka Amitai Etziomi membahas
bahwa sunber dan bentuk kekuasaan itu
ada dua yakni kekuasaan jabatan
(position power) dan kekuasaan
pribadi(personal power) Menurut Etzio ini
perbedaab keduanya bersemi pada konsep
kekuasaan itu sendiri sebagai suatu
kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku..
Kekuasaan dapt diperoleh dari jabatan
organisasi ,pengaruh pribadi atau
keduanya .Seseorang yang mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi perilaku
orang lain untuk melakukan kerja karena
jabata organisasi yang dijabatnya ,maka
orang tersebut mempunyai kekuasaan
jabatan ,Adapun seseorang yang
memperoleh kekuasaan dari para
pengikutnya dikatakan mempunyai
kekuasaan pribadi.Kadang-kadang orang
lain mempumnyai kedua-duanya kekuasaan
jabatan dan pribadi .
TUJUH SUMBER DAN BENTUK
KEKUASAAN
• Dari sekian banyak studi yang membagi
sum-sumber dari bentuk kekuasaan,
(French dan Raven) membagi kekuasaan
atas lima sumber :
1.
2.
3.
4.
5.
Kekuasaan
Kekuasaan
Kekuasaan
Kekuasaan
Kekuasaan
paksaan
keahlian
legitimasi
referensi
penghargaan
Pada usaha berikutnya (Raven)
bekerjasama dengan (Kruglanski)
menambah kekuasaan yang keenam :
6. Kekuasaan Informasi
Pada tahun 1979 (Hersey dan
Goldsminth) mengusulkan kekuasaan yang
ke tujuh :
7. Kekuasaan hubungan
Kekuasaan paksaan
(Coercive power)
• Kekuasaan ini berdasarkan atas rasa
takut.Dengan demikian sumber
kekuatan diperoleh dari rasa takut
.Pemimpin yang mempunyai kekuasaan
jenis ini mempunyai kemampuan untuk
mengenakan hukuman ,dampratan,atau
pemecatan .
• Dalam kehidupan organisasi ,pimpinan
atau manejer yang menggunakan
kekuasaan paksaan ini dapat dilihat
dari tindakanya yang suak menghukum
,menunda pembayaran gaji ,dan
kenaikn pangkat dan bahkan memecat
pegawai.
Kekuasaan legitimasi
(legitimate power)
• Kekuasan ini bersumber pada jabatan yang
dipegang oleh pemimpin ,maka semakin besar
kekuasaan legitimasinya ,seoarang pemimpin
yang tinggi legitimasinya .
• Seorang pemimpin yang tinggi ke kuasaan
legitimasinya mempunyai kecenderungan untuk
mempengaruhi orang lain ,karena pemimpin
tersebut merasakan bahwa ia mempunyai hak
atau wewenang yang diperoleh dan jabatan
dalam organisasinya .Sehingga dengan demikian
diharapkan saran-saran akan banyak diikuti
oleh orang lain tersebut.
Kekuasaan keahlian
(expert power)
• Kekuasaan ini bersumber dari keahlian
,kecakapan,atau pengetahuan yang dimiliki oleh
seorang pemimpin yang diwujudkan oleh ras
hormat ,dan pebgruhnya terhadap orang lain .
• seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan
kehlianya ini ,kelihatanya mempunyai
keahlianuntuk memberikan fasilitas terhadap
perilaku kerja orang lain .
Kekuasaan penghargaan
(reward power)
• .Kekuasaan ini bersumber atas
kemampuan unutk menyediakan
penghargaan atau hadiah bagi orang lain
,misalnya gaji,,promosi atau
penghargaan jasa .
• Dngan demikian kekuasaan ini sangat
tergantung pada seseorang yang
mempunyai sumber untuk menghargai
atau memberikan hadiah tersebut
.Tujuan dari kekuasaan ini dapat
diperkirakan secara jelas ,yakni harus
dinilai dengan hadiah-hadiah tersebut
Kekuasaan referensi
(Referent power)
• Kekuasaan ini bersumber pada sifat-sifat
pribadi dan seorang pemimpin .Seorang
pemimpin yang tinggi kekuasaan referensinya
ini pada umunya disenangi dan dikagumi oleh
oarng lain karena kepribadianya
• Kekuatan pimpinan atau menejer dalam
kekuasaan referensi ini sangat tergantung pada
kepribadianya yang mampu menarik para
bawahan atau para pengikutnya
Kesenangan daya tarik ,dan kekaguman
para bawahan dapat memberikan
identifikasi terseniri terhadap pengaruh
pimpinanya .Pimpinan yang selalu tampil
dengan kepribadianya yang jujur satu
kata dengan perbuatan, taat pada agama
,loyal pada undang-undang negara
,sederhana gaya hidup dan tutur katanya
atau mementingkan kepentingan orang
banyak dari pada kepentingan sendiri
,maka pemimpin seperti ini mempunyai
kekuasaan referensi yang tinggi.
Kekuasaan informasi
(information power)
• Kekuasan ini bersumber karena adanya
akses informasi yang dimiliki oleh
pemimpin yang dinilai sangat berharga
oleh para pengikutnya ,Sebagai seorang
pimpinan ,maka semua informasi mengenai
organisasi ada padanya ,demikian pula
informasi yang dating dari luar organisasi
Dengan demikian pimpinan
merupakan sumber informasi
(lihat peranan menejr sebagai
infoemational role dimuka ).
Kekuasaan yang bersumber pada
usaha mempengaruhi orang lain
karena mereka membutuhkan
informasi yang ada pada pimpinan
,maka kekuasaan ini digolongkan
pada kekuasaan informasi.
Kekuasaan hubungan
(connection power)
• ),kekuasaan ini bersumber pada hubungan yang
diajalin oleh pimpinan dengan orang-orang
penting dan berpengaruh baik diluar atau
didalm oeganisasi
• seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan
hubunganya ini cenderung meminta saran-saran
dari orang lain ,karena mereka membantu
menadapatkan hal-hal yang menyenangkan dan
menghilangkan hal-hal yang tidak
menyenangkandari kekuasaan hubungan ini.
Download