PBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori 2.1.1. Teori Umum 2.1.1.1. Pengertian Perencanaan Perencanaan merupakan sebuah analisis yang menyeluruh dan sistematis dalam mengembangkan sebuah rencana kegiatan (Ward & Peppard, 2002, p.69). Menurut Robbins dan Coulter (2009, p.192), perencanaan mencakup mendefinisikan sasaran organisasi, menetapkan strategi menyeluruh untuk mencapai sasaran itu, dan menyusun serangkaian rencana yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan pekerjaan organisasi. Dari teori diatas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu strategi yang dilakukan perusahaan dalam mencapai sasaran untuk mengembangkan kinerja organisasi yang telah dilakukan. 2.1.1.2. Pengertian Strategi Menurut Rangkuti (2004, p.3), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya. Berdasarkan prinsip strategi dapat dibagi dalam tiga tipe, (Rangkuti, 2004, p.6), yakni : 7 8 1. Strategi manajemen: meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga dan sebagainya. 2. Strategi investasi: merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan agresif, strategi bertahan, dan sebagainya. 3. Strategi bisnis: strategi yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen. Misalnya strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, dan strategi yang berhubungan dengan keuangan. Suatu strategi bisnis biasanya meliputi beberapa hal sebagai berikut: 1. Vision, pencapaian dari sebuah misi atau dapat diartikan sebagai sebuah pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi tujuan umum sebuah perusahaan. 2. Mission, adalah sebuah pernyataan yang memberikan arahan tentang apa yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya. 3. Business Driver, adalah beberapa faktor kritis pendorong perubahan yang memberikan fokus pada bisnis sehingga dapat memenuhi sasarannya. 4. Objectives, adalah sasaran-sasaran yang ditetapkan dan harus dipenuhi oleh perusahaan dalam pencapaian visi perusahaan. 5. Strategies, adalah kebijakan atau tindakan langsung yang dipilih perusahaan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan memenuhi misinya. 9 6. Critical Success Factor (CSF), adalah beberapa area kunci dimana harus berjalan dengan baik sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai. 7. Business Area Plans, adalah perencanaan dari berbagai area bisnis yang ada berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan. 2.1.1.3. Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010, p.6) merupakan suatu kumpulan dari seluruh komponen yang saling berkaitan antara fungsi satu dan fungsi lainnya untuk menghasilkan suatu output. Mathiassen (2000, p.9) mengungkapkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen yang mengimplementasikan modelling requirement, function, interface. Sistem merupakan sekelompok komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses perpindahan yang diatur (O’Brien, 2005, p.29) Kemudian kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian diatas, sistem adalah kumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu output yang telah di tentukan. 10 2.1.1.4. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010, p.7) merupakan kumpulan komponen yang berkaitan dalam pengumpulan, pemprosesan, penyimpanan yang berguna sebagai output yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Sistem informasi menurut Turban, Rainer, Potter (2006, p.36) yaitu mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Sedangkan Whitten, Bentley, Dittman (2004, p.10) sistem informasi dapat diartikan sebagai pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi. Berdasarkan pengertian sistem informasi yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari komponen yang saling berinteraksi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dalam dan menyebarkan informasi yang berguna sebagai output untuk mendukung tujuan tertentu. 2.1.1.5. Pengertian Teknologi Informasi Menurut O’Brien (2005, p.9) teknologi informasi meliputi konsep–konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu hardware, software, jaringan manajemen data dan banyak teknologi berbasis internet. 11 2.1.1.6. Pengertian Data Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian data, yaitu menurut (O'Brien, 2005, p.38) data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis, lebih rincinya data adalah pengukuran objektif dari atribut (karakteristik), dan entitas (seperti manusia, tempat, barang, dan kejadian). Menurut (McLeod, 2001, p.15) data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Saat data ini diproses dapat dirubah menjadi informasi. 2.1.1.7. Pengertian Proses Bisnis Menurut Rama and Jones (2006, p.4), proses bisnis adalah urutan dari aktifitas yang dilakukan oleh sebuah bisnis untuk mendapatkan, memproduksi, dan menjual barang atau jasa. Proses bisnis adalah susunan aktifitas yang berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa pada pelanggan. 2.1.1.8. Pengertian Jejaring/Network Ini adalah tulang punggung arsitektur. Tingkat kelima dan bawah kerangka arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan dari voice, data dan video network dimana perusahaan menggunakan untuk host systems, aplikasi, website, dan database. 12 EA Artifacts : NI-1. Network Connectivity Diagram Menurut Bernard (2005, p.321), menunjukkan koneksi fisik antara suara perusahaan, data, dan jaringan video. Menurut Chuck Williams (2009, p.315), network/jaringan adalah sebuah sistem yang terdiri dari perangkat komunikasi yang saling berhubungan dan untuk saling berbagi aplikasi dan data. Berikut ini adalah beberapa tipe jaringan: 1) Wide Area Network (WAN) Wide Area Network adalah sebuah jaringan komunikasi yang mencakup area geografis yang cukup luas, misalnya sebuah negara, atau seluruh dunia. Perusahaan telefon besar biasanya menggunakan jenis jaringan ini. 2) Metropolitan Area Network (MAN) Metropolitan Area Network adalah sebuah jaringan komunikasi yang mencakup daerah kota atau pinggiran kota. Tujuan dari jaringan ini biasanya untuk mewadahi perusahaan telekomunikasi untuk mengakses layanan jarak jauh. 3) Local Area Network (LAN) Local Area Network menghubungkan beberapa adalah sebuah komputer atau jaringan alat yang komunikasi lainnya dalam area yang terbatas, misalnya pada sebuah kantor, gedung, atau beberapa gedung yang letaknya berdekatan. 13 4) Personal Area Network (PAN) Personal Area Network adalah sebuah jaringan yang menggunakan teknologi nirkabel dengan jangkauan pendek untuk menghubungkan perangkat perangkat pribadi seperti ponsel, pemutar MP3, smartphone¸dan lainnya. 2.1.1.9. Analisis 5 Daya Saing Porter Porter Compertitive Model digunakan untuk menganalisa dan memahami faktor eksternal dari organisasi pada organisasi atau organisasi, yaitu ancaman serta peluangnya (Callon, 1996). Model ini digunakan untuk mengetahui dan mengevaluasi struktur lingkungan industri bisnis serta ancaman persaingan. Gambar 2.1 Porter Competitive Model (Turban, 2005, p.16) 14 1. Pesaing Pesaing dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan, tingkat persaingan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : • Jumlah kompetitor. • Tingkat pertumbuhan industri. • Karakteristik produk. • Biaya tetap yang besar. • Kapasitas. • Hambatan keluar. 2. Pendatang Baru Pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa faktor penghambat pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri yaitu: • Skala ekonomi. • Diferensasi produk. • Kecukupan modal. • Biaya peralihan. • Akses ke saluran distribusi. • Peraturan pemerintah. 15 3. Pemasok Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaiki harga atau mengurangi kualitas produk dan jasa. Pemasok menjadi kuat apabila beberapa kondisi berikut terpengaruhi : • Jumlah pemasok sedikit. • Produk/jasa yang unik. • Tidak tersedianya produk pengganti. • Pemasok mampu mengintegrasi ke depan dan mengolah produk yang menghasilkan suatu produk yang sama. 4. Pembeli Para pembeli dengan kekuatan yang mereka punya mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan kualitas dan mutu produk atau layanan. Kekuatan tawar-menawar pembeli akan kuat apabila perusahaan dihadapkan pada kondisi sebagai berikut : • Mampu memproduksi sendiri produk sesuai keperluan atau kebutuhan. • Tidak terdiferensiasi. • Switching cost pemasok yang rendah. • Pembeli memiliki pendapatan rendah. • Produk yang dihasilkan perusahaan bukan merupakan kebutuhan mereka atau tidak terlalu penting. 16 5. Produk Pengganti Produk pengganti adalah produk yang muncul untuk berbeda tetapi dapat memuaskan kebutuhan seperti produk lain. 2.1.1.10. Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi) PEST adalah kajian mengenai politik, ekonomi, sosial, dan teknologi umum dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar dan organisasi di dunia. Menurut Ward dan Peppard (2002, p.70-72), mengemukakan bahwa PEST adalah analisis terhadap lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Berikut adalah penjelasan faktor-faktor yang terdapat dalam PEST : 1. Politik Faktor politik meliputi berbagai tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah yang dapat mempengaruhi bisnis perusahaan, mencakup masalah aturan–aturan mengenai formal dan hukum serta informal dari lingkungan tempat perusahaan melakukan kegiatan proses bisnis. Misalnya kebijakan pajak peraturan daerah. 2. Ekonomi Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi daya beli dari pelanggan dan mempengaruhi tingkat daya perusahaan. Misalnya kebutuhan ekonomi, standar nilai tukar dan tingkat inflasi. 17 3. Sosial Faktor sosial meliputi semua faktor yang mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada. Misalnya tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi lingkungan sosial masyarakat, dan kesejahteraan lingkungan. 4. Teknologi Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisien proses bisnis. 2.1.1.11. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Gambar 2.2 Value Chain (Kridanto Surendro, 2007, p.7) Menurut Cheryl (2005, p.38-39) value chain adalah suatu set bisnis proses yang mengalir berdasarkan sumber daya-sumber daya 18 dengan asumsi bahwa suatu nilai dapat ditambah ke dalam setiap proses–proses bisnis yang ada. Ada dua tipe aktivitas dari value chain ini, Primary value activities dan support value activities. Primary value activities mengandung kumpulan–kumpulan kejadian yang menciptakan nilai pelanggan dan menyediakan keunggulan perusahaan di pasar. Sedangkan support value activities adalah alat untuk memfasilitasi aktivitas bisnis di primary activities. Aktivitas yang termasuk pada primary value activities meliputi: 1. Inbound adalah aktifitas yang berhubungan dengan menerima menyimpan memisahkan input. 2. Operation adalah aktifitas berhubungan dengan merubah input ke produk akhir. 3. Outbound adalah aktifitas mengumpulkan menyimpan distribusi produk atau jasa. 4. Marketing sales adalah aktifitas yg berhubungan dengan menyediakan layanan kepada customer agar mereka dapat melakukan transaksi pembelian barang atau jasa perusahaan. 5. Service adalah aktifitas berhubungan dengan menyediakan layanan untuk memperkuat dan menjaga hubungan dengan para pelanggan/customer. 19 Aktivitas yang termasuk pada support value activities meliputi: 1. Procurement adalah proses membeli input untuk dimasukan ke value chain perusahaan. 2. Technology development adalah teknologi masa kini yang diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menciptakan barang dengan efektif dan efisien. 3. Human resource management adalah rekrut, menyewa, training, pengembangan, compensating seluruh pegawai. 4. Firm Infrastructure adalah aktifitas mensupport seluruh kegiatan value chain (seperti: general management, planning, planning, finance, accounting, legal, government affairs, and quality management). 2.1.1.12. Analisis CSF (Critical Sucess Factors) Menurut Ward (2002, p.209), analisis critical success factor (CSF) merupakan area terbatas dalam suatu bisnis yang apabila terpenuhi maka akan menjamin kesuksesan kinerja kompetitif bagi perusahaan. Menurut Rockart (Ward, 2002, p.209) mendefinisikan CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar, sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang. 20 2.1.1.13. Analisis Faktor Strategi Ekstenal (EFAS) Menurut Rangkuti (2006, p.22-23), sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS): 1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman). 2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. 3. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4 tetapi jika peluangnya kecil diberi +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, rating adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). 21 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. 2.1.1.14. Analisis Faktor Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2006, p.24-25), setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah: 1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. 2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktorfaktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00). 22 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan ratarata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif adalah kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1. Sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4. 2.1.1.15. Analisis SWOT Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) mengambil sudut pandang holistik pada enterprise dengan mengidentifikasikan faktor–faktor internal dan eksternal dimana pada saat dipetakan dapat menampakkan area–area untuk pengembangan dan focus (Bernard, 2005, p.293). 23 Gambar 2.3 Contoh Analisis SWOT (Bernard, 2005 , p.118) Dari identifikasi kekuatan internal (S), kelemahan internal (W), peluang eksternal (O), dan ancaman eksternal (T) untuk enterprise, pengaturan matriks seperti contoh di atas dapat membantu menunjukkan area–area internal dan eksternal yang harus difokuskan. Analisis SWOT ini juga digunakan untuk membantu arsitek enterprise dan perencana strategik untuk mengembangkan skenario Concept of Operation (CONOPS) yang mendetailkan lingkungan operasi saat ini dan masa yang akan datang. 2.1.1.15.1. Diagram Analisis SWOT Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masingmasing IFAS dan EFAS, langkah selanjutnya adalah memasukkan angka total bobot skor tersebut ke dalam diagram analisis SWOT berikut ini : 24 Gambar 2.4 Diagram Analisis SWOT (Rangkuti, 2004, p.19) 1. Kuadran 1: merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif. 2. Kuadran 2: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar). 3. Kuadran 3: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak perusahaan menghadapi kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik. 4. Kuadran 4: merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan perusahaan. Perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. 25 2.1.2. Teori Khusus 2.1.2.1. Pengertian Enterprise Entreprise adalah suatu area tempat segala aktivitas dan tujuan– tujuan nya dalam suatu organisasi atau antara beberapa organisasi dimana informasi dana sumber daya lainnya saling bertukar dan berinteraksi (Bernard, 2005, p.31). 2.1.2.2. Pengertian Enterprise Architecture Gambar 2.5 The Basic Elements of EA Documentation (Bernard, 2005 , p.82) Entreprise Architecture adalah suatu profesi dan praktek management yang didedikasi untuk meningkatkan kinerja suatu enterprise dengan cara membuat perusahaan tersebut mampu secara keseluruhan mengintegrasikan strategi praktek bisnisnya, alur–alur informasinya, dan sumber daya teknologinya (Bernard, 2005, p.31). EA = S + B + T Enterprise Architecture = Strategy + Business + Technology Sebagai praktek, EA adalah sebuah management program dan documentation method yang mengkoordinasikan tindakan dalam 26 pandangan ke arah enterprise's strategic, businnes service, information flows, dan menggunakan sumber daya. Tujuan dari buku ini akan berfokus pada penggunaan sumber daya IT, tetapi juga berlaku untuk jenis lain dari sumber daya di seluruh konsep perusahaan (Bernard, 2005, p.33). Enterprise Architecture (EA) manajemen adalah suatu bentuk tugas yang menantang, yang harus di hadapi perusahaan modern. Tugas ini sering ditujukan melalui metodologi organisasi yang spesifik, yang dilaksanakan atau berasal dari alat manajemen EA, atau setidaknya sebagai penyelaras dan didukung oleh alat (tools) tersebut. Namun demikian, terutama ketika memulai usaha EA manajemen, dokumentasi dari EA ini sering tidak mungkin untuk memenuhi tingkat formalisasi, yang diperlukan untuk menggunakan alat manajemen EA. Hal ini membawa isu dalam memulai EA manajemen, lebih tepat nya lagi EA documentation dan analysis, dengan memanfaatkan pendekatan berbasis wiki. Dari sana, kita akan membahas mana fungsi umum yang dilaksanakan di sistem dapat digunakan dalam konteks ini, yang dimana penambahan dan ekstensi akan diperlukan, dan hambatan potensial yang ada. (Ecis, 2009, p.2) EA bukan hanya tentang menciptakan artefak dokumentasi yang baik. Artefak yang baik tidak ada gunanya jika tidak dimanfaatkan. Itu sebenarnya merupakan suatu kerugian EA saat ini. EA adalah tentang penataan yang baik dan pendekatan yang disiplin. Sejauh artefak yang bersangkutan, ada baik nya perusahaan mengambil dan memanfaatkan apa yang sudah dilakukan atau dihasilkan (May, 2008, p.1). 27 2.1.2.2.1. Pengertian Current Architecture Current architecture adalah arsitektur yang ada pada saat sekarang, gambaran ini digunakan sebagai dasar untuk perbandingan dengan rancangan masa depan (Bernard, 2005, p.135). Menurut Pudjo Karsono (2009, p.29), Jasa merupakan suatu kinerja penampilan berupa aktifitas atau manfaat, yang dapat diidentifikasi sebagai suatu yang tidak terwujud dan cepat hilang, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan, dimana pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam mengkonsumsi jasa tersebut. 2.1.2.2.2. Pengertian Future Architecture Future architecture adalah EA komponen sekarang yang sudah di perbaiki atau dimodifikasi agar dapat menutupi kekurangan yang di miliki sistem saat ini ataupun ingin kebutuhan operasional ataupun solusi teknik baru (Bernard, 2005, p.158). 2.1.2.3. Pengertian Value Shop Menurut Thompson (Stabell dan Fjeldstad, 1998, p414-415), Value Shop umumnya digunakan oleh perusahaan yang menggunakan teknologi intensive. Teknologi intensive merupakan teknologi yang pada umumnya digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang khususnya jasa yang memberikan solusi bagi para konsumennya. Dan 28 value creation logic dari value shop digunakan untuk menyelesaikan permasalahan konsumen 2.1.3. Pengertian Management Plan Menurut Scout A.Bernard (2005, p.42), EA Management Plan merupakan Rencana Pengelolaan EA menjabarkan program dan pendekatan dokumentasi EA. Rencana Pengelolaan EA juga menyediakan deskripsi dari pandangan masa kini dan masa depan dari Arsitektur EA, dan urutan perencanaan untuk mengelola transisi menuju lingkungan bisnis & teknologi operasi di masa depan. 2.1.4. Pengertian Artifact Menurut Scout A. Bernard (2005, p.112), EA Artifact adalah jenis dokumentasi yang menggambarkan komponen, termasuk laporan, diagram, grafik, spreadsheet, file video, dan jenis–jenis informasi yang dapat dicatat. 2.1.4.1. Goals and Initiatives 2.1.4.1.1. Strategic Plan Strategic Plan adalah dokumen perencanaan yang berisi tentang arah perusahaan, strategi kompetitif, tujuan penting perusahaan dan program-program atau proyek perusahaan di masa mendatang, bisa yang dalam 3 sampai 5 tahun mendatang (Bernard, 2005, p.292). 2.1.4.1.2. SWOT Analysis Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) mengambil sudut pandang holistik pada enterprise 29 dengan mengidentifikasikan faktor–faktor internal dan eksternal dimana pada saat dipetakan dapat menampakkan area–area untuk pengembangan dan focus (Bernard, 2005, p.293). Gambar 2.6 Analisis SWOT (Bernard, 2005 , p.118) Dari identifikasi kekuatan internal (S), kelemahan internal (W), peluang eksternal (O), dan ancaman eksternal (T) untuk enterprise, pengaturan matriks seperti contoh di atas dapat membantu menunjukkan area–area internal dan eksternal yang harus difokuskan. Analisis SWOT ini juga digunakan untuk membantu arsitek enterprise dan perencana strategik untuk mengembangkan skenario Concept of Operation (CONOPS) yang mendetailkan lingkungan operasi saat ini dan masa yang akan datang. 2.1.4.1.2.1. Diagram Analisis SWOT Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masingmasing IFAS dan EFAS, langkah selanjutnya adalah memasukan angka total boot skor tersebut ke dalam diagram analisis SWOT berikut ini : 30 Gambar 2.7 Diagram Analisis SWOT (Rangkuti, 2004, p.19) • Kuadran 1: merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif. • Kuadran 2: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar). • Kuadran 3: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak perusahaan menghadapi kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalahmasalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik. 31 • Kuadran 4: merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan perusahaan. Perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. 2.1.4.1.3. Concept of Operations Scenario Concept of Operations Scenario (CONOPS) adalah dokumen naratif yang mendeskripsikan bagaimana enterprise beroperasi pada saat ini atau akan beroperasi beberapa tahun ke depan dalam keadaan faktor–faktor internal dan eksternal tertentu yang diidentifikasikan dalam analisis SWOT. Skenario ini adalah catatan kaki dengan asumsi perencanaan (Bernard, 2005, p.294). 2.1.4.1.4. Concept Of Operations Diagram Concept of Operations Diagram (CONOD) adalah penggambaran secara grafis tingkat tinggi mengenai bagaimana fungsi–fungsi enterprise, juga secara keseluruhan, atau dalam area tertentu yang diinginkan (Bernard, 2005, p.295). 2.1.4.1.5. Balance Scorecard Balance Scorecard (Bernard, 2005, p.296) telah menjadi tolak ukur kesuksesan dalam bidang finansial dari sebuah enterprise. Ada 4 kunci kesuksesan bisnis yang terdiri dari: Customer, Financial, Internal Business Process, dan Learning and Growth. 32 2.1.4.2. Products and Services 2.1.4.2.1. Business Plan Business Plan menyediakan deskripsi tingkat tinggi dari fungsi–fungsi lini bisnis kunci, dan strategi finansial yang akan mewujudkan tujuan dan inisiatif strategik (Bernard, 2005, p.297). Berikut ini adalah beberapa hal yang biasanya ditemukan dalam Rencana Bisnis : 1. Gambaran luas bisnis. 2. Profil tim eksekutif. 3. Hubungan aktivitas bisnis kepada tujuan strategic. 4. Struktur organisasional. 5. Pandangan pasar dan strategi kompetitif. 6. Siklus bisnis. 7. Ringkasan kapitalisasi. 8. Strategi finansial. 9. Ringkasan status finansial saat ini. 10. Rekan dan aliansi bisnis. 2.1.4.2.2. Swim Lane Process Diagram Swim line process diagram adalah diagram yang menggambarkan aktivitas setiap stakeholder yang terlibat di dalam kegiatan bisnis perusahaan (Bernard, 2005, p.299). Diagram Stakeholder Activity menunjukkan stakeholder (orang yang secara pribadi berminat dalam enterprise) yang terlibat dalam proses lini bisnis, dan 33 ketepatan dari interaksi. Diagram menggunakan format swim lane untuk mengatur stakeholder dengan baris, dan kerangka waktu dengan kolom, kemudian menggambarkan aktivitas menggunakan simbol bagian alur. Gambar 2.8 Contoh Swim Lane Process Diagram (Bernard, 2005 , p.141) 2.1.4.2.3. Business Process Diagram Business Process Diagram adalah diagram yang menggambarkan setiap aktivitas secara keseluruhan dari proses bisnis perusahaan termasuk setiap tingkatan aktivitas dan hubungan antar aktivitas perusahaan. (Bernard, 2005, p.300). didalam proses bisnis 34 Gambar 2.9 Business Process Diagram (Bernard, 2005, p.300) Berikut ini penjelasan dari gambar 2.4: • Input: item yang memulai atau memicu aktivitas dan diubah, dikonsumsi, atau menjadi bagian. • Output: hasil yang dihasilkan oleh aktifitas tersebut; alasan yang membuat proses itu bekerja. • Mechanisme: sistem, orang, dan peralatan yang digunakan untuk melakukan aktivitas. • Control: mengindikasikan bagaimana atau kapan proses akan tampil. 2.1.4.2.4. Activity/Product Matrix Activity / Product Matrix adalah sebuah tabel yang menjelaskan aktivitas atau produk dalam setiap bisnis perusahaan, tabel ini memberikan penjelasan secara vertical dan horizontal (cross cutting) dari setiap aktivitas produk dan kemana produk tersebut di alokasikan (Bernard, 2005, p.301). 35 Gambar 2.10 Activity / Product Matrix (Bernard, 2005, p.301) 2.1.4.2.5. Use Case Narrative and Diagram Use Case Narrative and Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara actor (stakeholder), peraturan bisnis, sistem dan layanan, dan aplikasi yang diidentifikasikan sebagai solusi teknologi yang membutuhkan pengembangan (Bernard, 2005, p.306). Gambar 2.11 Contoh Use Case Diagram (Bernard, 2005 , p.302) 36 2.1.4.3. Data and Information 2.1.4.3.1. Object State Transition Diagram State Transition Diagram menggunakan notasi dari Unified Modelling Language (UML) untuk menunjukkan bagaimana siklus hidup dari data objek spesifik. Diagram ini menunjukkan perubahan pada atribut, hubungan, dan/atau perilaku dari objek “OnLine Order” yang menghasilkan kejadian sistem internal atau eksternal yang memicu perubahan dalam keadaan. Gambar 2.12 Contoh UML (Bernard, 2005 , p.306) 2.1.4.3.2. Logical Data Model Model data semantik dapat dikembangkan menggunakan metode dan simbologi (Entity Relationship Diagram) tradisional yang terstruktur, atau juga dapat menggunakan metode dan simbologi berorientasi objek dari Unified Modelling Language, 37 yang menghasilkan Class Diagram dan Object Diagram. Gambar 2.13 Logical Data Model (Bernard, 2005 , p.308) 2.1.4.3.3. Activity/Entity (CRUD) Matrix Activity / Entity (CRUD) Matrix dikembangkan dengan pemetaan dimana entitas data dipengaruhi oleh aktivitas lini bisnis yang berkaitan. Biasa disebut sebagai matriks CRUD, karena matriks ini mengidentifikasikan tipe transformasi dasar yang dilakukan oleh data (Create, Read, Update, Delete) melalui proses bisnis. 38 Gambar 2.14 Contoh Activity / Entity Matrix (Bernard, 2005, p.310) 2.1.4.4. Systems and Applications 2.1.4.4.1. System Communication Description Artifak S-2 merupakan pelengkap dari Diagram AntarMuka Sistem S-1 dengan menyediakan deskripsi mengenai bagaimana data dikomunikasikan antar sistem dalam enterprise, dan mencakup spesifikasi mengenai hubungan, jalur, jaringan, dan media. 39 Gambar 2.15 Contoh System Communication Diagram (Bernard, 2005, p.313) 2.1.4.4.2. System Data Flow Diagram System Data Flow Diagram lebih dikenal dengan sebagai “Data Flow Diagram” dan ditujukan untuk menunjukkan proses dalam sistem yang bertukaran data, dan bagaimana pertukaran tersebut muncul. Artifak SA-4 merupakan pelengkap Diagram Proses Bisnis B-4, dan dapat didekomposisi untuk menunjukkan detail tambahan. 40 Gambar 2.16 Contoh System Data Flow Diagram (Bernard, 2005 , p.315) 2.1.4.5. Networks and Infrastructure 2.1.4.5.1. Network Connectivity Diagram Diagram konektivitas jaringan yang menunjukkan koneksi fisik antara enterprise’s voice, data dan video network meliputi bagian eksternal Wide Area Networks (WANs) and Local Area Network's (LANs) yang juga disebut ekstranet dan intranet (Bernard, 2005, p.321). 2.1.4.6. Security 2.1.4.6.1. Security and Privacy Plan Security and Privacy Plan menyediakan deskripsi tingkat tinggi dan detail mengenai program keamanan yang berdampak dalam enterprise. Hal ini mencakup secara fisik, data, personel, dan elemen– elemen dan prosedur keamanan operasional. Bab 11 41 menyediakan detail tambahan pada Perencanaan Keamanan. 2.1.4.6.2. Disaster Recovery Procedures Rencana pemulihan bencana adalah matriks penilaian dan serangkaian prosedur untuk menangani pemadaman di berbagai bisnis atau kemampuan teknologi yang tidak memerlukan perusahaan untuk merelokasi operasinya. Pemadaman dapat disebabkan oleh peristiwa alam atau buatan manusia. 2.1.4.7. Standards 2.1.4.7.1. Technology Forecast Peramalan berhubungan Teknologi dengan Profil mendukung Standar dan Teknologi. Peramalan Teknologi mendokumentasikan perubahan yang telah diperkirakan dalam berbagai standar yang dicatat dalam artifak, dimana perubahan masa depan mulai terjadi atau akan terjadi. 2.1.4.8. Workforce 2.1.4.8.1. Workforce Plan Workforce Plan memberikan gambaran tingkat tinggi tentang bagaimana modal manusia dikelola oleh perusahaan. Workforce plan mencakup strategi untuk 42 memperkerjakan, retensi, dan pengembangan profesional di tingkat eksekutif, manajemen, dan staf dari perusahaan (Bernard, 2005, p.319). 2.1.4.8.2. Organization Chart Organization Chart menunjukkan bagaimana posisi dan personil diatur dalam diagram hirarkis atau format matriks. Bagan organisasi membantu menunjukkan jalur kewenangan, hubungan kerja, serta kepemilikan sumber daya, produk, dan proses (Bernard, 2005, p.320). 2.1.4.8.3. Knowledge and Skills Profile Knowledge & Skills profile adalah sebuah pengetahuan dan profil keterampilan memberikan persediaan yang rinci tentang bagaimana orang tersebut harus tahu kemampuan mereka dan dapat di praktekkan di posisi di dalam perusahaan tersebut. (Bernard, 2005, p.337). 2.1.5. Pengertian EA Documentation Framework Menurut Scout A. Bernard (2005, p.38), Kerangka kerja Dokumentasi EA mengidentifikasikan ruang lingkup pada arsitektur untuk didokumentasikan dan menentukan hubungan antara area arsitektur, ruang lingkup kerangka kerja EA menggambarkan desain 43 geometris dan area yang diidentifikasi untuk dokumentasi. Kerangka kerja EA menghasilkan sekumpulan pandangan awal mengenai perusahaan melalui bagaimana Informasi arsitektur dikumpulkan dan diatur. 2.1.6. Pengertian EA Components Menurut Scout A. Bernard (2005, p.39), Komponen EA adalah pengubah tujuan, proses, standar dan sumber daya untuk meningkatkan perkembangan perusahaan yang di dalamnya terdapat rincian spesifik tentang bisnis yang dijalankan. Komponen EA terdiri dari: tujuan strategis dan inisiatif; produk dan pelayanan bisnis; arus informasi; sumber pengetahuan dan objek didalam data; sistem informasi, aplikasi perangkat lunak, program sumber daya perusahaan, dan situs web; suara, data, dan jaringan video; dan infrastruktur pendukung yang di dalamnya terdapat gedung, ruang server, sistem kabel, dan peralatan penting dalam infrastruktur pendukung. 44 Gambar 2.17 EA Cube Documentation Framework Level Hirarki pada kubus kerangka kerja EA Goals and Initiatives: dasar fundamental pada arsitektur. Level paling yang terdapat di paling atas ini mengidentifkasi arah strategi, tujuan, dan inisiatif pada perusahaan dan memberikan penjelasan lengkap mengenai kontribusi yang diberikan IT akan membantu dalam pencapaian tujuan. Products and Services: ini adalah level arsitektur dari kerangka kerja EA mengidentifikasi pelayanan yang diberikan produk bisnis pada perusahaan dan kontribusi dari teknologi yang mendukung setiap proses yang ada dalam perusahaan. Data and Information: mengoptimalisasikan pertukaran data dan informasi adalah tujuan sekunder pada arsitektur, level ketiga dari kerangka kerja EA ini bertujuan untuk mendokumentasikan bagaimana informasi yang ada digunakan 45 oleh perusahaan dan bagaimana aliran informasi dimasa mendatang akan tampak. Systems and Applications: level hirarki keempat dalam kerangka kerja EA ini bertujuan untuk mengatur dan mendokumentasikan sistem informasi dan aplikasi yang sudah ada dalam perusahaan yang bertujuan untuk menggunakan kemampuan IT yang dimiliki. Networks and Infrastructure: ini adalah fondasi dari arsitektur kerangka kerja EA, level hirarki ini bertujuan untuk mengatur dan mendokumentasi pandangan perusahaan di masa kini dan masa mendatang tentang suara, data, dan video network yang digunakan perusahaan untuk sistem, aplikasi, website, dan database. 2.1.7. Pengertian Lines Of Business Menurut (Bernard, 2005, p.108), Line of Business (LOB) adalah area yang berbeda dari kegiatan dalam perusahaan. Juga dapat diartikan sebagai "vertikal" area yang mungkin melibatkan penyedia jasa pengembangan produk, pengiriman atau fungsi administrasi internal. Masing-masing LOB telah memiliki arsitektur yang lengkap yang mencakup lima hieraki level dari EA³ framework. 46 2.1.8. Pengertian Komponen - Komponen Pendukung (Threads) Menurut Scout A.Bernard (2005, p.42), Dokumentasi EA juga terdiri dari jalinan aktivitas umum yang ada dalam setiap level dalam kerangka kerja EA, yaitu : • IT Security, merupakan keamanan bagian tak adalah paling terpisahkan efektif dari bila program pengelolaan EA dan metodologi dokumentasi, IT security yang menyeluruh mencakul beberapa area yaitu informasi, personil, operasi dan fasilitas. Untuk menjadi IT Security yang baik, IT Security harus melingkupi semua level dalam EA framework serta komponen EA di dalamnya. • IT Standards, salah satu fungsi yang sangat penting dalam EA adalah menyediakan standarisasi teknologi dalam semua level pada kerangka kerja EA. Oleh karena itu Enterprise Architecture harus diterima dalam skala internasional, nasional dan standarisasi industri yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan solusi sementara dalam komponen EA. • IT Workforce, sangat penting untuk memastikan IT berhubungan dengan susunan kepegawaian / staffing, kemampuan dan pelatihan yang dibutuhkan yang diidentifikasi untuk jenis bisnis yang dijalankan dan aktivitas pelayanan dalam setiap level pada dalam kerangka kerja.