1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan sistem yang terdiri dari interaksi antara
siswa, guru, alat pembelajaran, dan lingkungan belajar. Dimana proses
pembelajaran terdiri dari lima komponen yaitu tujuan, materi, metode,
media dan evaluasi. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh
metode dan media pembelajaran yang digunakan (Wina Sanjaya, 2006: 5961).
Menurut Suhardi (2012: 1) bahwa pembelajaran hakekatnya tidak
tergantung sekali kepada keberadaan guru. Hal ini didasarkan bahwa
proses pembelajaran sebenarnya merupakan interaksi antara siswa dengan
objek yang dipelajari.
Pembelajaran yang dilaksanakan mulai tahun ajaan 2013-2015
telah mengacu pada Kurikulum 2013, walaupun ada beberapa sekolah
yang masih menggunakan KTSP sebagai acuan pembelajaran. Pada
Kurikulum
2013
proses
pembelajaran
dilaksanakan
untuk
mengembangkan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa.
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 69 Tahun 2013, pola pembelajaran yang
dikembangkan berpusat pada siswa, interkatif (interaksi guru – siswa –
media pembelajaran), pembelajaran berbasis multimedia, pembelajaran
dari bermacam sumber atau referensi, dan pembelajaran kritis.
1
Pembelajaran yang berbasis multimedia dapat dilakukan dengan
menggunakan variasi media visual, audio, maupun audio-visual.
Pembelajaran multimedia akan meningkatkan perhatian siswa, dan
berpotensi
menjadikan
siswa
aktif
dalam
proses
pembelajaran
sehinggadapat terbangun interaksi yang positif yaitu siswa dengan media,
guru, maupun siswa lainnya. Pembelajaran dengan variasi interaksi dua
arah atau lebih ini diartikan sebagai pembelajaran interaktif.
Meski sekolah-sekolah mulai mengadaptasi pembelajaran student
centered, menerangkan materi Biologi dengan memakai sistem direct
instruction (pembelajaran langsung) yang didalamnya termasuk ceramah,
pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta
demonstrasi masih menjadi mayoritas dilakukan, lalu diikuti praktikum.
Metode lainnya seperti diskusi kelompok, menggunakan media dalam
menerangkan materi lebih jarang dilakukan.
Biologi merupakan salah satu cabang ilmu sains yang mempelajari
tentang kehidupan. Dalam biologi mempelajari asal-usul dan sejarah
kehidupan dan hal-hal yang pernah hidup, struktur makhluk hidup,
bagaimana makhluk hidup berinteraksi dengan satu sama lain, dan
bagaimana fugsi makhluk hidup (Alton Bigs, et al. 2008 : 4).
Kenyataannya adalah siswa banyak yang tidak paham dengan
beberapa konsep-konsep materi biologi. Banyak yang beranggapan bahwa
beberapa materi biologi tidak menyenangkan dipelajari karena cenderung
menghapal tulisan-tulisan dan nama-nama ilmiah akhirnya siswa menjadi
2
jenuh/bosan. Hasil penelitian Wiseman (1981), Nakhleh (1332) dan
Kirkwood dan Symington (1996) menunjukkan banyak siswa yang dengan
mudah mempelajari mata pelajaran lain, namun mengalami kesulitan
dalam memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip biologi (Erman, 2008
: 3).
Sistem Indera merupakan materi Biologi yang diberikan di kelas XI
semester 2.
Tubuh manusia mempunyai
sebagai reseptor
atau
penerima
indera
rangsangan
yang berfungsi
dari
lingkungan
sekitar. Manusia mempunyai dari lima macam indera (panca indera) yaitu
indera
penglihatan
(mata),
indera
pendengaran
dan keseimbangan
(telinga), indera penciuman/pembau (hidung), indera pengecap (lidah),
serta indera peraba dan perasa (kulit).
Berdasarkan lampiran Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013, ada a
Kompetensi Dasar (KD) dalam materi Sistem Indera merupakan sub bab
dari sistem koordinasi, yaitu KD 3.10. menganalisis hubungan antara
struktur
jaringan
penyusun
organ
pada
sistem
koordinasi
dan
mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan
peran saraf dan hormon dalam mekanisme korrdinasi dan regulasi serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sstem koordinasi manusia
melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
Temuan penulis saat melakukan observasi ke sekolah yaitu SMA N
2 Yogyakarta untuk melihat proses pembelajaran adalah saat guru
mengajar dengan metode berbicara didepan kelas atau ceramah, sedikit
3
siswa yang mampu berkonsentrasi. Banyak yang ramai sendiri. Guru juga
kurang memaksimalkan penggunakan media pembelajaran khususnya
multimedia. Media yang digunakan hanya sebatas Buku Teks Biologi,
ceramah, serta media presentasi dengan menggunakan Microsoft Power
Point.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap salah satu guru Biologi di
SMA N 2 Yogyakarta, diketahui bahwa guru atau pendidik mengalami
kesulitan untuk menjelaskan atau memberikan pemahaman kepada siswa
pada materi dengan objek kajian yang jarang atau sulit dijumpai siswa.
Siswa sulit memvisualisasikan atau menggambarkan dalam pikirannya
mengenai objek materi yang disampaikan. Penggunaan media buku dan
presentasi juga kurang membantu siswa dalam memahami dan
memvisualisasikan materi yang dipelajari. Dan karena siswa menjadi
kurang faham dalam pelajaran, hal ini menyebabkan siswa bosan dan
jenuh ketika pembelajaran berlangsung.
Menurut Bambang Warsito (2008: 123) pemanfaatan media dalam
pembelajaran memungkinkan terjadinya interaksi antara siswa dan guru.
Karena adanya media, kualitas proses pembelajaran akan meningkat dan
akhirnya seimbang pada kualitas belajar siswa.
Salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi adanya
kesulitan siswa dalam memahami dan memvisualisasikan materi
khususnya materi Sistem Indera adalah dengan menggunakan media
perangkat lunak (software) komputer yaitu aplikasi Adobe Flash CS3.
4
Dimana banyak guru biologi yang belum menggunakan Adobe Flash CS3
sebagai media pembelajaran. Adobe Flash CS3 merupakan salah satu
software animasi yang sangat populer dan sudah diakui kecanggihannya.
Kelengkapan fasilitas dan kemampuan luar biasa dalam menghasilkan
animasi, menyebabkan software ini banyak digunakan untuk animator
flash. Keberadaannya mampu membantu dan memudahkan pemakai dalam
menyelesaikan pekerjaan, seperti pekerjaan animasi, presentasi, dan
pembuatan CD interaktif (MADCOMS, 2011 : 5).
Media pembelajaran berbasis Adobe Flash CS3 saat ini mudah
untuk diterapkan di sekolah mengingat sebagian besar sekolah memiliki
perangkat pembelajaran berbasis IT. Seperti di SMA N 2 Yogyakarta yang
di setiap kelas sudah tersedia LCD Proyektor serta guru sebagian besar
telah memiliki laptop yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di
kelas.
Dengan digunakannya media pembelajaran berbasis Adobe Flash
CS3 ini diharapkan mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih
interaktif dan materi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh
siswa. Media pembelajaran berbasis Adobe Flash CS3 ini dibuat dalam
bentuk aplikasi pada komputer. Media ini diharapkan dapat digunakan
sebagai sumber belajar alternatif bagi siswa dan mempermudah guru
dalam menyampaikan materi pelajaran serta dapat mengefisiensi waktu
pembelajaran.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang menjadi kendala guru dalam memberikan penjelasan dan
pemahan tentang materi Biologi pada siswa/peserta didik?
2. Apakah yang menyebabkan siswa sulit untuk memahami dan
memvisualisasikan materi yang dipelajari pada proses pembelajaran di
kelas?
3. Apakah terdapat bahan ajar yang memadai untuk digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran biologi di kelas?
4. Mengapa masih banyak guru yang belum menggunakan media yang
memanfaatkan teknologi informasi dan kemajuan IPTEK dalam proses
KBM?
C. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut :
1. Mengembangkan media pembelajaran yang terbatas pada materi SMA
kelas XI pada sub bab materi Sistem indera.
2. Penelitian ini difokuskan dalam pembuatan media pembelajaran
Biologi yang layak dan efektif menggunakan Adobe Flash CS3
3. Pengujian produk merupakan uji terbatas, meliputi pengujian produk
oleh peer review, para ahli (ahli materi, dan ahli media), guru SMA
serta siswa kelas XI SMA.
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, diperoleh
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah media pembelajaran materi Sistem indera berbasis Adobe
Flash CS3 layak digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa
SMA kelas XI berdasarkan Ahli Media dan Ahli Materi.
2. Apakah media pembelajaran materi Sistem indera berbasis Adobe
Flash CS3 efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa
SMA kelas XI berdasarkan Ahli Media dan Ahli Materi.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah:
1.
Menghasilkan media pembelajaran materi Sistem indera berbasis
Adobe Flash CS3 layak untuk meningkatkan pemahaman siswa SMA
kelas XI.
2.
Menghasilkan media pembelajaran materi Sistem indera berbasis
Adobe Flash CS3 efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa SMA
kelas XI
F. Manfaat Penelitian
Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagi guru, sebagai pacuan bagi guru agar lebih inovatif dan kreatif
dalam mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran
sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan bagi siswa.
7
2.
Bagi siswa, dapat meningkatkan minat, motivasi, pemahaman, serta
penalaran dalam belajar Biologi.
3.
Bagi sekolah, pengembangan media pembelajaran diharapkan mampu
membantu dalam proses pembelajaran Biologi yang ada di sekolah
4.
Bagi peneliti, dapat mengetahui kualitas media serta penggunaannya
dalam proses pembalajaran sehingga dapat digunakan dalam
pengembangan berikutnya. Serta mendapat pengalaman dalam
pembuatan media pembelajaran.
G. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.
Media pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam proses proses
pembelajaran dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan pengajaran di
sekolah.
2.
Adobe Flash CS3 merupakan salah satu software animasi yang
keberadaannya mampu membantu dan memudahkan pemakai dalam
menyelesaikan pekerjaan, seperti pekerjaan animasi, presentasi,
pembuatan CD interaktif
3.
Sistem indera Manusia adalah reseptor atau penerima rangsangan dari
lingkungan sekitar.
8
Download