Temuan enzim bakteri TB membuka jalan pada

advertisement
Temuan enzim bakteri TB membuka jalan pada obat TB baru
Oleh: AScribe Newswire, 27 Maret 2009
Tim ilmuwan dari Universitas Maryland membuka jalan untuk pengembangan obat baru untuk melawan
tuberkulosis (TB) aktif dan tanpa gejala (laten) dengan mencirikan bentuk dan mekanisme enzim bakteri
M.TB, bakteri penyebab TB yang unik. Lektor bidang Kimia dan Biokimia Barbara Gerratana, dari
College of Chemical and Life Sciences, Universitas Maryland, memimpin tim peneliti, yang termasuk
mahasiswa pascasarjana Melissa Resto dan lektor Nicole LaRonde-LeBlanc.
“Enzim NAD+ sintetase (NadE) yang digambarkan dalam penelitian kami sangat penting untuk
ketahanan hidup bakteri TB dan sasaran obat yang penting. Sekarang kita dapat memakai informasi yang
kita miliki tentang bentuk dan mekanisme enzim itu untuk mengembangkan penghambat enzim
tersebut,” Gerratana menjelaskan.
Penelitian yang berjudul “Regulation of active site coupling in glutamine-dependent NAD+ synthetase,”
diterbitkan dalam jurnal Nature Structural & Molecular Biology edisi 8 Maret 2009.
Pengembangan obat baru untuk melawan TB sudah mendesak, karena jenis TB yang resistan terhadap
seluruh jenis obat anti-TB telah muncul di seluruh dunia. WHO memperkirakan bahwa sepertiga
populasi di dunia terinfeksi oleh TB tidak bergejala dan bahwa 10%-nya pada akhirnya akan
mengembangkan TB.
Menurut peneliti TB yang ternama lain, temuan baru ini dari Gerratana dan rekan akan sangat
bermanfaat untuk penghambat yang dirancang khusus untuk NadE MTB dan mungkin akan
menghasilkan pengembangan obat baru untuk melawan dan memberantas TB.
“NadE menunjukkan satu dari sedikit sasaran obat TB yang memiliki kecocokan sangat pasti, ketiadaan
bentuk kristal adalah satu-satunya rintangan berat terhadap pengembangan obat dan penelitian itu
menunjukkan langkah maju yang besar dan penting,” dikatakan oleh Clifton E. Barry, ketua Tuberculosis
Research Section dari Intramural Research Division di National Institute of Allergy and Infectious
Diseases. “Menghambat NadE bahkan membunuh sel yang tidak bereplikasi, oleh karena itu temuan itu
akan bermanfaat bagi sepertiga populasi manusia sedunia yang memiliki bakteri TB yang laten.”
NadE bertanggung jawab terhadap pembentukan NAD+, koenzim yang ditemukan di semua sel hidup
yang terlibat dalam pengaturan banyak proses sel dan pengurangan reaksi oksidasi metabolis. Biasanya
lebih dari satu jalur biosintetis yang terlibat dalam produksi NAD+. Pada manusia, NAD+ dapat
diperoleh melalui beberapa jalur yang rumit, dan tidak semua jalur memanfaatkan NadE untuk
menghasilkan NAD+. Namun, berbeda dengan manusia, bakteri TB hanya memiliki dua jalur yang
terlibat untuk memproduksi NAD+ dan keduanya tergantung pada kegiatan NadE untuk menghasilkan
NAD+.
“Kami optimis kemungkinan pengembangan obat baru yang akan menyasar enzim TB itu efektif dan
meminimalkan efek samping pada manusia, karena kami memiliki jalur biosintetis yang tidak tergantung
pada kegiatan NadE,” Gerratana mengatakan.
WHO melaporkan bahwa kejadian satu infeksi TB yang baru terjadi setiap detik. Pengobatan TB yang
ada saat ini menyasar bakteri TB aktif dan berdampak kecil terhadap bakteri yang tidak bereplikasi.
“Apabila kita tidak menangani TB laten, maka TB tidak akan dapat diberantas,” Gerratana mengatakan.
Artikel asli: Discovery of tuberculosis bacterium enzyme paves way for new TB drugs
Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/
Download