Risiko penularan HIV dari dokter bedah-ke-pasien sangat rendah Oleh: The Kaiser Daily HIV/AIDS Report, 9 Januari 2009 Risiko dokter bedah yang HIV-positif menularkan virus kepada pasiennya adalah sangat rendah. Hal itu berdasarkan sebuah laporan yang diterbitkan dalam Morbidity and Mortality Weekly Report CDC AS. Laporan tersebut dibuat oleh M.J. Schwaber dari Departemen Kesehatan Israel dan rekan, yang memeriksa kasus dokter bedah jantung di Israel yang telah berpraktek selama kurang lebih 20 tahun dan melakukan kurang lebih 150 pembedahan setiap tahun. Pada Januari 2007 dokter itu memiliki hasil tes HIV yang positif, dan setelah itu Departemen Kesehatan memerintahkan rumah sakit untuk menawarkan tes HIV pada seluruh pasien yang pernah dioperasi sejak 1997. Di antara 1.669 mantan pasien yang ditentukan, 545 setuju untuk melakukan tes HIV. Berdasarkan laporan tersebut, 545 mantan pasien tersebut semuanya memiliki hasil tes HIV yang negatif. Temuan laporan tersebut konsisten dengan penelitian sebelumnya yang mengindikasikan bahwa penularan HIV dari dokter bedah-ke-pasien adalah sangat jarang, para penulis melaporkan. Mereka menambahkan bahwa laporan itu dan laporan lain harus mendorong kelompok kesehatan masyarakat dan rumah sakit untuk memperbarui pedoman yang disasarkan pada petugas kesehatan yang HIV-positif yang melakukan tindakan pembedahan. Departemen Kesehatan Israel telah merekomendasikan dokter tersebut untuk kembali bekerja tanpa pembatasan tentang jenis tindakan yang dapat atau tidak dapat dilakukannya dan bahwa calon pasien tidak perlu diberi tahu tentang status HIV-nya – semuanya dengan catatan bahwa tindakan pengendalian penularan yang cukup diterapkan. Ringkasan: Surgeon-to-Patient HIV Transmission Risk Very Low, CDC Report Says Sumber: Mor Mortal Wkly Rep CDC Surveill Summ 2009;57:1413-1415. Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/