Terapi gen HIV yang baru mulai uji coba

advertisement
Terapi gen HIV yang baru mulai uji coba
Oleh: aidsmeds.com, 3 Februari 2009
Pengobatan yang memberi harapan yang mempertahankan sel CD4 agar tidak memproduksi reseptor
kunci pada permukaannya, sehingga berpotensi menghambat infeksi virus, telah siap untuk penelitian
awal tentang keamanannya pada manusia. Hal itu berdasarkan pengumuman oleh pengembang
pengobatan Sangamo BioSciences, Inc.
HIV biasa memakai reseptor CCR5 pada permukaan sel CD4 untuk menginfeksi sel dan bereproduksi.
Apabila sel tidak memiliki CCR5, atau reseptornya dihambat oleh obat misalnya maraviroc, biasanya
HIV tidak dapat menginfeksi sel. Sementara sebagian kecil orang dilahirkan dengan mutasi genetik yang
membuat sel mereka tidak membentuk reseptor CCR5, sebagian besar orang dengan HIV tidak memiliki
mutasi tersebut. Para ilmuwan sudah lama memikirkan apakah dimungkinkan untuk merekayasa sel CD4
secara genetika agar berhenti memproduksi reseptor CCR5.
Nuklease protein jari zink pengikat DNA (zinc finger DNA-binding protein nuclease/ZFN), teknologi
yang dikembangkan oleh Sangamo, menghambat produksi CCR5 pada sel CD4. ZFN dilaporkan berhasil
pada hewan percobaan, dan Sangamo bekerja sama dengan Universitas Pennsylvania untuk melakukan
uji coba pertama pada manusia.
Para peneliti akan mengambil sel CD4 dari 12 pasien HIV-positif, merekayasa sel secara genetik dengan
teknologi Sangamo dan kemudian memasukan sel kembali pada pasien. Pasien akan diobati secara
berurutan satu per satu dengan tenggang waktu paling sedikit 21 hari di antara masing-masing pasien
untuk memastikan tingkat keamanan tertinggi.
“Ini adalah untuk pertama kalinya kami mampu membuat sel CD4 pasien menjadi resistan secara tetap
terhadap infeksi oleh jenis HIV khusus CCR5, dan kami sangat gembira untuk memulai uji coba klinis
terhadap terapi berbasis ZFN yang baru ini,” dikatakan oleh Carl June MD, salah satu peneliti utama dari
Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania.
Sekali pun teknologi tersebut terbukti aman, ada kemungkinan bahwa terapi hanya bekerja pada orang
yang belum mengembangkan cukup banyak HIV yang memakai reseptor yang berbeda, CXCR4,
sebagaimana yang terjadi pada kasus dengan maraviroc.
Artikel asli: New HIV Gene Therapy Starts Human Studies
Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/
Download