April 9, 2006 Text Untuk Direnungkan Pagi Ini Kitab Injil Matius 26: 36-46. Thema: "Pergumulan Tuhan Yesus Untuk Meminum Cawan". Kita memasuki minggu sengsara, marilah kita dengan penuh hati memperingati kesengsaraan Tuhan Yesus yang telah Ia lakukan untuk kita sekalian. Melalui kedatanganNya kedalam dunia sebagai manusia, kesengsaraanNya, kematianNya serta kebangkitanNya, Ia telah menggenapkan karya keselamatan yang Tuhan berikan kepada umat manusia. Suatu hadiah besar dan sangat mahal telah diberikan oleh Tuhan kepada kita secara cuma-cuma. Yang dituntut dari kita ialah hati yang merendah dan mengakui kalau kita selaku manusia yang dekil dan penuh kelemahan ini tak mungkin dapat memperkenankan hati Tuhan. Kita juga tak dapat melepaskan diri dari tututan dan hukuman Tuhan. Kita perlu bertobat, serta percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat pribadi kita. Maka dosa kita akan diampuni, kita berdamai dengan Dia melalui perantaraan Tuhan Yesus, kita juga akan diberi kedudukan sebagai anak-anak Allah dan hidup yang kekal. Ya, harga yang Tuhan bayar untuk keselamatn kita mahal sekali. Pada pagi ini kita akan menelaah salah satu harga yang harus dibayar oleh Tuhan Yesus - pergumulanNya untuk meminum cawan. Dari perikop yang kita baca, Tuhan Yesus berdoa sebanyak tiga kali " Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki" (ay. 39) Sebanyak tiga kali (ay. 39, 42, 44) Tuhan Yesus berdoa dan mohon kepada Bapa agar cawan itu lalu dari padaNya. Ini pertanda bahwa cawan tersebut melambangkan suatu pergumulan yang dahsyat, sehingga Alkitab menulis: (1). "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya." (ay.38) (2). "Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya." (Lukas 22:43) (3). "Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa." (Lukas 22:44). (4). Tatkala Tuhan Yesus sedang berdoa "peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." (Lukas 22:44). (5). Tuhan Yesus yang mengajarkan kepada kita "Doa Bapa Kami" dimana salah satu kalimatnya berbunyi "jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga", namun Ia masih bergumul sebanayk tiga kali. Namun pada akhir pergumulanNya, Ia menerima kehendak Bapa. Salah satu dimensi kehendak Bapa ialah seperti apa yang telah tertulis dalam Kitab Yesaya 53:10 mencatat "Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagi korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksanaolehnya." Rencana karya keselamatan yang telah ditetapkan oleh Bapa harus digenapi oleh Tuhan Yesus Kristus. Apakah Cawan ini? jawabannya ialah: (1). Cawan ini melambangkan kesengsaraan dan penderitaan Tuhan Yesus Kristus hingga Ia dipaku diatas kayu salib. (2). Cawan ini melambangkan kemurkaan Tuhan Cf. Yesaya 51:17 "hai engkau yang telah meminum dari tangan Tuhan isi piala kehangatan murka-Nya." (3). Cawan ini melambangkan bahwa Tuhan Yesus Kristus akan ditinggalkan oleh Allah (cf. Matius 27:46. "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (4). Cawan ini melambangkan kematianNya diatas kayu salib. Puji Tuhan, Christus Victor, Ia adalah Pemenang, karena Ia mengalahkan maut dan bangkit dari kematian, karenanya kita mempunyai pengharapan yang hidup, pengharapan yang mulia!