Sering Juara Kompetisi MIPA , Fandi Wisudawan Berprestasi FST UNAIR NEWS – Mochammad Fandi Ansori alumnus program studi S-1 Matematika berhasil mengantongi predikat wisudawan berprestasi Fakultas Sains dan Teknologi pada prosesi wisuda periode Juli 2016. Kegemarannya terhadap pelajaran Matematika dan Fisika sejak kecil membuatnya sering mengikuti kompetisi di bidang yang sama, dan sering kali menjadi juara pada kompetisi yang berbeda-beda. Di tahun 2014 dan 2015 lalu peraih indeks prestasi kumulatif sebesar 3,75 itu secara rutin kompetisi ON MIPA PT (Olimpiade Nasional Matematika dan IPA Perguruan Tinggi) bidang Matematika yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal dan Pendidikan Tinggi RI. Pada kompetisi itu, ia lolos sampai tahap nasional meski tidak menyabet juara. Usahanya tak berhenti di situ. Fandi juga pernah mengikuti kompetisi Olimpiade Sains dan Teknologi Mahasiswa tingkat nasional yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015. Pada kompetisi tersebut, ia meraih juara II. Pada tahun yang sama, Fandi meraih sertifikat perunggu pada ajang lomba Pemecahan Analisis dan Geometri di Institut Teknologi Bandung. Terakhir, ia pernah meraih juara harapan II pada ajang Mathematical ITS Calculus Competition tahun 2016. Salah satu pengalaman Fandi yang paling berkesan semasa kuliah adalah ketika ia menjadi pemateri seminar analisis dan geometri di ITB. Ia mendapatkan mandat dari dosen pemimbing skripsinya Dr. Eridani untuk menggantikan beliau menjadi pemateri. “Saat itu saya memang sempat nervous karena lima pemateri lainnya bergelar S-3 dan hanya saya yang mahasiswa S-1. Pesertanya pun semua S-3, tidak ada yang S-1. Tapi waktu saya maju, saya tidak merasa gugup lagi,” ujar Fandi. Dalam seminar itu, Fandi memaparkan materi operator BesselRiesz dengan beta positif. Tema yang ia paparkan sama dengan skripsinya yang berjudul “Operator Bessel-Riesz di Ruang Lebesgu”. Operator Bessel-Riesz ialah solusi dari suatu persamaan diferensial yang sulit dicari solusi analitiknya. Kehadirannya sebagai pemateri dalam seminar itu mendapat apresiasi dari panitia acara. Sebab, mahasiswa dari kampus yang bersangkutan tak ada yang turut serta dalam seminar tersebut. “Ketua panitia seminar itu senang saya berani bergabung menjadi pemateri sebab tidak ada mahasiswa ITB yang turut serta dalam seminar itu,” imbuh Fandi. Penulis: Faridah Hari. Editor: Defrina Sukma S.