+ Kegawatdaruratan Sistem Kardiovaskuler Rianti Citra Utami 03011252 + Pendahuluan Henti jantung (cardiac arrest) bertanggung jawab terhadap 60% angka kematian penderita dewasa yang mengalami PJK 40% pasien ACS dapat terjadi irama fibrilasi ventrikel, suatu irama yang menyebabkan henti jantung mendadak (sudden cardiac death) Terapi optimal untuk mengatasi VF adalah dengan RJP dan defibrilasi elektrik + BLS for respiratory arrest The main focus of the BLS Primary Survey is on early CPR and early defibrillation, if needed Assessment Action Is the patient breathing? Look for the rise and fall of the patient's chest. Does the patient have a pulse? The healthcare provider can take 5-10 seconds to check for a pulse AED When the AED arrives, place it on the patient and follow the prompts + Is the patient breathing NORMALLY? (small gasping breaths are not considered normal. If no Pulse – BEGIN COMPRESSIONS at a rate of at least 100/min (minimal 10 sec pemeriksaan) If not sure if a pulse is present, BEGIN COMPRESSIONS AT AT LEAST 100/min If pulse is present and breathing absent, begin ventilation at a rate of 8-10/min using mouth to mouth or bag valve mask. The last step, defibrillation, is part of the primary survey, but is not required for respiratory arrest, as the patient has a pulse for this case. Therefore the AED will advise the user "no shock advised, continue CPR if necessary." + + + BRADIKARDIA Denyut jantung yang kurang dari 60 kali/menit Akan menimbulkan gejala dan tanda jika denyut jantung <50 kali/menit Gejala : •Sesak nafas •Nyeri dada •Pusing, kesadaran menurun •Lemah, pingsan (sinkop) Tanda yang dapat terjadi meliputi : •Hipotensi atau syok •Edema paru •Akral dingin •Penurunan produksi urine Penyebab: •Av block derajat 2 tipe II •Av block derajat total/derajat 3 •Hipovolemia •Hipoksia •Hipokalemia •Hipoglikemia •hipotermia + + TAKIKARDIA Denyut jantung >100 kali/menit. Takiaritmia yang ekstrim (>150 kali/menit) dapat menimbulkan gejala klinis yang disebabkan oleh menurunnya curah jantung dan meningkatnya kebutuhan oksigen miokardium Kompleks QRS sempit ( QRS <0,12 sec) (SVT) •Sinus tachycardia •Atrial fibrilation •Atrial flutter •Re – entry nodus AV •Multifocal atrial tachycardia (MAT) Kompleks QRS lebar (QRS >0,12 sec) •Ventricular tachycardia (VT) •Ventricular fibrilation (VF) •WPW syndrome + 1 2 4 3 5 6 7 + SINDROM KORONER AKUT Sekumpulan keluhan dan tanda klinis yang sesuai dengan iskemia miokard akut. Angina pectoris tidak stabil Infark miokard dengan non-ST elevasi Infark miokard dengan ST elevasi Kematian jantung mendadak + +Hipotensi, Syok, dan Edema Paru Akut Hipotensi (sistole dibawah 100 mmHg) menentukan tanda penurunan perfusi jaringan kegagalan perfusi jaringan Syok adalah kumpulan gejala akibat perfusi seluler tidak mencukupi dan asupan O2 tidak cukup memenuhi kebutuhan metabolik yang dapat disebabkan oleh beberapa hal dengan gambaran klinis yang bervariasi Edema paru akut adalah timbunan cairan di pembuluh darah dan parenkim paru yang pada sebagian besar kasus disebabkan oleh gagal jantung akut + SYOK SYOK KARDIOGENIK Syok primer disbabkan gangguan kinerja jantung : a)Kemampuan sel miokard untuk memompa dengan cara memanjang pada diastole dan memendek pada saat sistole b)Volume darah dan tekanan yang dialami ventrikel pada fase akhir pengisian (preload) c)Tahanan yang harus dilawan ventrikel untuk pengosongan (afterload) d)Frekuensi kontraksi SYOK HIPOVOLEMIK Penyebab paling sering syok Akibat kekurangan cairan absolut SYOK DISTRIBUTIF Total cairan tubuh tidak berkurang, tapi volume intravaskular relatif tidak seimbang dengan kapasitas vaskular OBSTRUKSI ALIRAN Ex emboli paru, tamponade, stenosis katup + Tanda & gejala syok Peningkatan tahanan vaskuler perifer : kulit pucat dingin, oliguria Tonus saraf aderenergik meningkat menyebabkan takikardi untuk meningkatkan curah jantung, keringat banyak, cemas, mual, muntah, diare. Hipoperfusi organ vital berupa iskemia miokardium ditandai nyeri dada, sesak nafas, insufisiensi serebral ditandai perubahan status mental. Syok kardiogenik hipoperfusi, tekanan darah sistole <90mmHg, tekanan arteri rata rata turun lebih dari 30 mmHg, produksi urin <0,5ml/kgBB/jam, nadi >100 kali/menit, kongesti organ, low output syndrome dan syok + Tanda & gejala Edema Paru Akut Sesak terutama saat aktifitas Batuk dengan riak berbuih kemerahan Sesak bila berbaring disertai kardiomegali Iktus bergeserke lateral Bradi-takiaritmia Gallop Ronki basah basal bilateral paru Wheezing Ro : batwing appearance + THE CARDIOVASCULAR TRIAD RATE PROBLEM PUMP PROBLEM VOLUME-VASCULAR RESISTANCE PROBLEM Bradikardi •Sinus bradikardia •2nd AV-block •3rd AV-block •Pacemaker failure Primary •Myocard infarc •Cardiomyopathy •Myocarditis •Chordae rupture •Acute papillary muscle dysfunction •Acute aortic insufficiency Volume loss •Hemorrhage •G.I loss •Renal loss •Insensible loss •Adrenal insufficiency (aldosterone) Takikardia •Atrial flutter •Atrial fibrillation •PSVT •Ventricular Tachycardia Secondary •Drug induced •Cardiac tamponade •Pulmonary embolus •Myxoma •Superior vena cava syndrome Vascular Resistance (vasodilatedredistribution) •CNS injury •Spinal injury •Sepsis + Penutup Awali semua kasus meliputi 4 triad 1. A-B-C (airway breathing circulation) 2. O2 , iv line, monitor (O-I-M) 3. Nadi / pernafasan / tekanan darah 4. Adakah masalah irama/ pompa / volume Pengobatan hipotensi tidak hanya dipandang melalui TD 1. Keadaan umum 2. Gangguan kesadaran 3. Perfusi perifer pada ujung esktremitas 4. Pengisian kapiler 5. Gejala syok 6. Produksi urine TRIAD CARDIOVASCULA R 1. Irama 2. Pompa 3. Volume – resistensi pembuluh darah Mengenal masalah irama dan putuskan sikap terhadap 1. Bradikardia 2. Takikardia Pompa 1. Primer 2. Sekunder Volume 1. Absolut 2. Relatif 3 perencanaan tatalaksana : •Coba koreksi irama sebelum beralih ke pompa dan volume •Jika paru bersih dan tidak trampak masalah pompa, berikan cairan sebelum memberi obat inotropik dan vasopresor •Putuskan inotropik untuk masalah pompa dan vasopresor untuk sistem vaskular TE R I IMA KAS IH”