ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB V I I RINGKASAN Aminofilina (teofilina etilendiamina) sampai saat ini masih merupakan obat pilihan pertama pada pengobatan asma kronis maupun status asmatikus karena merupakan o~ bat bronkodilator yang sangat efektif. Eliminasi teofilina pada subyek Indonesia relatif lebih cepat daripada subyek negara lain, berarti bahwa subyek Indonesia membutuhkan dosis teofilina yang lebih sering. Hal ini sering menjadi kurang menyenangkan serta dapat menyebabkan ketidak-patuhan bagi pasien. Oleh karena itu diberikan bentuk sediaan aminofilina le­ pas-lambat setiap 12 jam. Efek terapeutik maupun toksisitas obat erat hu- bungannya dengan kadar teofilina dalam plasma sehingga diperlukan pemantauan kadar teofilina dalam plasma. Pemberian per oral tablet aminofilina lepas-lam­ bat ( 175 mg aminofilina ) setiap 12 jam telah dilakukan pada delapan pasien asma bronkial yang dirawat di Rumah Sakit Dr. Soetomo dengan kriteria : umur 20 - 1+0 tahun, 76 Skripsi Farmakokinetika klinik tablet ... Limbang, listiana ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga 77 tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak ada kelainan pada fungsi hati, ginjal dan jantung serta absorpsi di dalam tubuh diasumsikan sempurna. Selama 15 jam sebelum percobaan pasien tidak diperkenan­ kan minum obat-obatan apapun, juga dilakukan pantangan terhadap makanan atau minuman yang mengandung xantina se­ lama percobaan dan 15 jam sebelum percobaan, Pengambilan contoh plasma dilakukan setelah pem­ berian dosis pertama (hari pertama) dan dosis kelima (ha­ ri ketiga) pada jam 1, 2, 3, 4, 6, 8, 10, 12, Penentuan kadar teofilina dalam plasma dilakukan secara spektrofotometri menurut metoda Zuidema. Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh ka­ dar maksimum teofilina dalam plasma dicapai rata-rata pa­ da jam kedelapan sebesar 5,99 mcg/ml setelah pemberian dosis pertama (hari pertama), Setelah pemberian kelima (hari ketiga/dari jam ke 49 - ke 60) dosis didapatkan jarak kadar rata-rata teofilina dalam plasma sebesar 7,14 -8,91 mcg/ml selama 12 jam. Tidak didapatkan adanya kekambuhan kembali penyakit asmanya maupun efek samping obat yang tidak diinginkan. Fluktuasi kadar rata-rata te­ ofilina dalam plasma setelah pemberian dosis kelima dari semua pasien relatif sedikit (koefisien variasi 13>09 15»58 %). Serta waktu paruh 'eliminasi teofilina dalam plasma rata-rata sebesar 5j02 + 0,73 jam (jarak 4,47 6,66 jam dan koefisien variasi 14,54 %)* Skripsi Farmakokinetika klinik tablet ... Limbang, listiana ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga 78 Hal ini menunjukkan bahwa didapatkan adanya variabilitas inter-individual dari kecepatan eliminasi teofilina. Ternyata dengan pemberian setiap 12 jam tablet aminofilina lepas-lambat (175 mg aminofilina), kadar ra­ ta-rata teofilina dalam plasma yang diperoleh masih berada di bawah batas toksisitasnya dan cukup dapat mengontrol gejala-gejala yang akan timbul pada pasien asma se£ ta masih termasuk dalam batas kadar terapeutik teofilina dalam plasma (5 * 20 mc®/ml) yang dapat dipertahankan se lama 12 jam. Skripsi Farmakokinetika klinik tablet ... Limbang, listiana