BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENGEMBANGAN 2.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan berupa penawaran dan perdagangan efek (surat berharga), dan juga tempat bagi perusahaan untuk mendapatkan dana segar yang bisa digunakan untuk meningkatkan kegiatan bisnis sehingga menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Pengertian pasar modal menurut Undang – Undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 pasal 1 butir 14 adalah kegiatan yang bersangkuran dengan penawaran umum perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang telah diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang terkait dengan efek. Berdasarkan data yang diperoleh tentang pengertian pasar modal, menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2011: 1), pasar modal merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, dan instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Sedangkan menurut Suad Husnan pengertian pasar modal adalah sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. 8 Disisi lain,Tandaellin menyatakan tiga definisi pasar modal yaitu : 1. Definisi dalam arti luas adalah system keuangan yang terorganisir, termasuk bank – bank komersial dan semua perantara dibidang keuangan, serta surat berharga. 2. Definisi dalam arti menengah adalah semua pasar yang terorganisirdan lembaga – lembaga yang memperdagangkan warkat – warkat kredit (biasanya jangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham – saham, obligasi – obligasi, pinjaman jangka hipotek, tabungan dan deposito berjangka. 3. Definisi dalam arti sempit adalah tempat pasar terorganisiryang memperdagangkan saham – saham dan obligasi – obligasi dengan memakai jasa dari makelar, komisioner dan para underwriter atau penjamin. Dari seluruh pengertian yang telah diberikan para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara investor dan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrument keuangan seperti obligasi, saham dan yang lainnya. 2.2 Peranan Pasar Modal Pasar Modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara, yang pada dasarnya peranan tersebut mempunyaui kesamaan antara negara yang satu dengan negara yang lain. Hampir semua negara didunia ini mempunyai Pasar Modal, yang 9 bertujuan menciptakan fasilitas bagi keperluan industri dan keseluruhan entitas dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal. Terkecuali dalam negara dengan perekonomian sosialis atau tertutup, Pasar Modal bukanlah suatu keharusan. Menurut Sunariyah seberapa besar peranan pasar modal dalam suatu negara dapat dilihat dari 5 ( lima ) aspek berikut ini : 1. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan. 2. Pasar modal memberi kesempatan kepada para investor untuk memperoleh hasil (return) yang diharapkan. 3. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. 4. Pasar Modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. 5. 2.3 Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Instrumen Yang Diperdagangkan Di Pasar Modal Instrumen pasar modal merupakan istilah lain dari produk, komoditas atau barang yang diperdagangkan di pasar modal. Sebutan lain yang lazim digunakan adalah sekuritas, efek, portofolio atau surat berharga. Sebutan yang terakhir ini tak berlebihan sebab pada kenyataannya instrumen yang diperdagangkan di pasar modal berbentuk surat, bukan harta perusahaan dalam bentuk fisik. Apakah yang diperjualbelikan itu hak kepemilikan (equity) atau hutang (long term debt) semuanya dalam bentuk surat. Apabila komoditas yang diperdagangkan merupakan hak kepemilikan suatu perusahaan maka produknya saham (stock) dan jika yang diperjualbelikan hutang maka produknya obligasi (bond). 10 Timbul pertanyaan, apakah instrumen yang diperdagangkan di pasar modal hanya sekedar saham dan obligasi? Jelas tidak. Ada banyak produk yang diperjualbelikan di pasar modal. Lebih-lebih di pasar modal yang sudah maju seperti di New York Stock Exchange, instrumen yang diperdagangkan sudah sangat beragam. Di Indonesia instrumen yang lazim diperdagangkan tidak sebanyak di pasar modal di negara maju. Hal ini terkait dengan kondisi perekonomian yang berkembang disini. Tetapi dibanding dekade sebelumnya, sekarang ini sudah mengalami kemajuan yang cukup berarti, baik dilihat dari nilai transaksi maupun jumlah instrumen yang diperdagangkan. Instrumen yang diperjual belikan di pasar modal, antara lain: 1. Saham (Stock) 2. Obligasi (Bond) 3. Right 4. Warrant 5. Opsi 2.3.1 Saham (Stock) Instrumen yang akan menambah ekuitas pemilik modal, yaitu saham, memiliki instrumen jenis ini berarti investor menjadi pemilik perusahaan tersebut sebesar modal yang ditanamkan. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau institusi dalam suatu perusahaan. Saham adalah surat berharga yang menerangkan bahwa pemilik surat tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat tersebut. Ada dua jenis saham, yaitu: 11 1. Saham Biasa (Common Stock) Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2011:5) mengatakan saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebuit dilikuidasi. Sedangkankeuntungannya dari saham biasa adalah: a) Dividen, yang berasal dari keuntungan perusahaan sebesar alokasi yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehingga besarnya dividen tidak pasti karena tergantung oleh besarnya keuntungan perusahaan. b) Capital gain, yakni keuntungan dari selisih nilai beli dengan nilai jual saham yang lebih besar dari nilai belinya. 2. Saham Preferred (Preferred Stock) Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2011:6) mengatakan bahwa saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Oleh karena saham preferen diperdagangkan berdasarkan hasil yang ditawarkan kepada investor,maka secara praktis saham preferen dipandang sebagai surat berharga dengan pendapatan tetap dan karena itu akan bersaing dengan obligasi di pasar. Saham jenis ini memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan obligasi. Keuntungannya dari saham preferred adalah: 12 a) Dividen, secara teratur sebesar harga nominal saham dikalikan dengan bunga setiap tahun. b) Jika saham preferen anda bersifat cumulative, maka jika anda belum menerima pembayaran dividen tahun lalu akan diakumulasikan dengan dividen tahun berjalan. c) Dapat ditukarkan (convertible) dengan saham biasa. d) Jika perusahaan dilikuidasi, pemilik saham ini akan menerima pembayaran sebesar harga pari saham sebelum dividen atas pemegang saham biasa dibayarkan. Sedangkan kedua saham tersebut memiliki beberapa resikoyang dihadapi oleh para pemodal, yaitu: a) Tidak mendapatkan dividen karena operasi perusahan tidak menghasilkan keuntungan. b) Capital Loss yaitu ketika pemodal terpaksa menjual sahamnya dengan nilai jual lebih rendah daripada nilai belinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi kerugian yang makin besar seorong dengan terus menurunnya harga saham tersebut. c) Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham akan memperoleh semua aset perusahaan yang telah terjual setelah kreditur atau pemegang obligasi. d) Jika saham perusahaan dikeluarkan dari Pencatatan Bursa Efek (Dellist). Saham ini tidak lagi diperdagangkan di Bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika 13 terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya. 2.3.2 Obligasi (Bonds) Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi dana (pemodal) dengan yang diberi dana (perusahaan/emiten). Jadi, surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bawha pemilik kertas tersebut telah membeli hutang perushaan yang menerbitkan obligasi. Penerbit membayar bunga atas obligasi tersebut pada tanggal-tanggal yang telah ditentukan secara periodik, dan pada akhirnya menebus nilai utang tesebut pada saat jatuh tempo dengan mengembalikkan jumlah pokok pinjaman ditambah bungan yang terutang. Obligasi mempunyai karakteristik, diantaranya yaitu : 1. Perusahaan menerbitkan sertifikat yang menerangkan adanya pinjaman dan syarat-syaratnya. 2. Memiliki niai nominal yang menyatakan nilai pokok dari sekuritas tersebut. 3. Adanya jangka waktu jatuh tempo. 4. Adanya kupon bunga (coupon rate) yang akan diterima pemodal setiap periode tertentu (3 atau 6 bulan). 5. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi dari tingkat suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Karena bila tingkat bunga obligasi dipasang sama dengan bunga SBI, tentunya pemodal akan memilih berinvestasi di SBI yang memiliki risiko jauh lebih kecil dibanding obligasi. Maka, makin besar bunga obligasi, makin besar pula resikonya. 14 Selain itu obligasi juga mempunyai keuntungan. Keuntungan obligasi diantaranya adalah : 1. Memberikan pendapatan tetap, yaitu berupa bunga atau kupon yang dibayarkan dengan jumlah yang tetap pada waktu yang telah ditetapkan 2. Mendapatkan penghasilan dari capital gain. Sedangkan untuk resiko obligasi adalah : 1. Perkembangan suku bunga bank yang sulit dipantau. Jika suku bunga bank meningkat, nilai obligasi akan turun. Begitu juga sebaliknya 2. Pemegang obligasi juga menghadapi risiko callability (pelunasan sebelum jatuh tempo). Betapa menguntungkannya bila memiliki obligasi yang membayar bunga tetap disaat suku bunga menurun. 2.3.3 Right Right merupakan produk derivative (turunan) dari saham yang berupa surat berharga yang memberikan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten pada harga tertentu dan pada waktu yang telah ditetapkan. Right diberikan pada pemegang saham lama yang berhak untuk mendapatkan tambahan saham baru yang dikeluarkan perusahaan pada second offering. Masa perdagangan right berkisar antara 1-2 minggu saja. Contoh dari Right adalah : Metrodata mengeluarkan saham baru lewat mekanisme Right Issue atau disebut juga second offering untuk mengembangkan usahanya. Setiap pemilik 9 saham lama berhak mendapat 2 saham baru dengan harga Rp. 950. Hak untuk membeli saham baru inilah yang dimakan Right. Jika pemegang 15 saham lama tidak mau membeli tambahan saham baru tadi, ia bisa menjual sebagaian atau semua Right yang ia miliki di pasar pada periode diperdagangkan. Jika memang mau menambah kepemilikannya, maka ia bisa mendapatkan saham baru Metrodata pada harga Rp. 950. 2.3.4 Warrant Sama seperti Right,Warrant merupakan produk derivative dari saham yang memberikan hak untuk memebeli sebuah saham pada harga yang telah ditetapkan pada waktu yang telah ditetapkan pula. Namun, sifat dari Warrant melekat pada obligasi. Contoh dari Warrant: Misalkan Warrant I Indah Kiat, jatuh tempo pada November 2002, dengan harga Rp. 1000. Artinya jika anda memiliki Warrant I Indah Kiat, maka anda berhak untuk membeli satu saham biasa Indah Kiat pada bulan November 2002 pada harga Rp. 1000. 2.3.5 Opsi Opsi merupakan produk derivative dari saham yang memberikan hak kepadapemiliknya untuk menjual atau membeli sejumlah aset finansial tertentu pada harga dan jangaka waktu tertentu. Jenis Opsi: 1. Hak menjual (Put Option) 2. Hak membeli (Call Option) Berikut adalah contohdari Call Option: 16 Misalkan anda memiliki Call Option yang memberikan anda hak untuk dapat membeli saham suatu perusahaan dengan harga Rp. 1200 pada tanggal 25 Mei. Ternyata pada tanggal 25 Mei harga saham tersebut naik menjadi Rp. 1300, maka anda berhak untuk membeli saham tersebut hanya dengan harga Rp. 1200. Jika anda menjual saham tersebut pada saat itu juga, maka anda akan mendapatkan keuntungan Rp. 100 per lembar saham. 2.4 Pengertian Investasi Di dunia ini terdapat banyak sekali pengertian investasi menurut para ahli. Berikut adalah beberapa definisi investasi menurut para ahli : 1. Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti: bunga, royalti, deviden dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. 2. Pengertian investasi menurut M. Suparmoko adalah Investasi adalah pengeluaran yang ditujukan untuk menambah atau mempertahankan persediaan kapital (capitalstock). Persediaan kapital ini terdiri dari pabrikpabrik, mesin-mesin kantor, barang tahan lama lainnya yang dipakai dalam proses produksi. Termasuk dalam persediaan capital adalah rumahrumah dan persediaan barang-barang yang belum dijual atau dipakai pada tahun yang bersangkutan (inventory). Jadi investasi adalah pengeluaran yang menambah persediaan kapital. 17 3. Pengertian investasi menurut Haming dan Basalamah investasi merupakan pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil, dsb) atau aktiva keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar dimasa yang akan datang, selanjutnya dikatakan investasi adalahaktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yangdipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dengan barangmodal itu akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. 4. Pengertian investasi menurut Deliarnov investasi merupakan Pengeluaran perusahaan secara keseluruhan yang mencakup pengeluaran untuk membeli bahan baku atau material, mesin-mesin dan peralatan pabrik serta semua modal lain yang diperlukan dalam proses produksi, pengeluaran untuk keperluan bangunan kantor, bangunan tempat tinggal karyawan dan bangunan konstruksi lainnya, juga perubahan nilai stok atau barang cadangan sebagai akibat dari perubahan jumlah dan harga. 5. Pengertian investasi menurut Kasmir dan Jakfar, (2012) investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifat fisik atau pun non fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian, dan pengembangan. 18 2.5 Jenis – Jenis investasi Dalam berinvestasi, terdapat dua macam jenis aset, yaitu aset riil dan aset finansial, yang sama-sama dapat dipertimbangkan sebagai sarana investasi dalam rangka mencapai tujuan keuangan Anda. Dalam berinvestasi, Anda harus ingat bahwa selalu terdapat risiko akan kehilangan modal Anda. Oleh sebab itu, Anda harus mengetahui dengan benar aset-aset yang Anda pilih untuk berinvestasi. 1. Aset Riil Aset Riil adalah aset yang memiliki wujud. Contohnya adalah tanah, rumah, emas, dan logam mulia lainnya. Berinvestasi pada aset riil merupakan hal yang umum dilakukan. Contohnya, Anda membeli rumah, dan kemudian menyewakannya sehingga mendapatkan pendapatan bulanan. Belum lagi ketika rumah itu selesai disewa dan harganya naik, Anda dapat menjualnya dan mendapatkan keuntungan. Anda akan mendapatkan banyak keuntungan dari berinvestasi di aset riil ini, karena meskipun harganya dapat naik-turun, tetapi dalam jangka panjang nilainya cenderung meningkat. 2. Aset Finansial Aset finansial merupakan aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang tinggi. Umumnya aset finansial ini terdapat di dunia perbankan dan juga di pasar modal, yang di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Beberapa contoh dari aset finansial adalah instrumen pasar uang, obligasi, saham dan reksa dana. a) Instrumen pasar uangadalah surat utang jangka pendek yang kurang dari satu tahun yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan. Sebagai imbalan, Anda sebagai pemberi utang akan mendapatkan sejumlah bunga dari nilai awal investasi 19 Anda. Umumnya bunga ini akan dibayarkan pada akhir periode investasi. Contoh dari instrumen pasar uang adalah deposito, Sertifikat Bank Indonesia dan promissory notes. Secara umum, instrumen pasar uang memiliki tingkat risiko investasi berupa gagal membayar nilai investasi dan bunga yang sangat rendah. b) Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Jangka waktu utang pada obligasi adalah lebih dari satu tahun. Obligasi diperdagangkan di pasar modal. Anda yang membeli obligasi akan mendapatkan imbalan berupa sejumlah bunga dari nilai awal investasi Anda, yang disebut dengan kupon. Kupon ini umumnya dibayarkan setiap 3 atau 6 bulan sekali dalam satu tahun. Obligasi tingkat risiko investasi yang rendah, namun risikonya sedikit diatas instrumen pasar uang. Risiko terbesar yang dihadapi oleh Anda sebagai pemegang obligasi adalah adanya kemungkinan penerbit obligasi tidak dapat membayar kembali utangnya. Oleh sebab itu, terdapat lembaga pemeringkat yang memberikan peringkat terhadap obligasi yang dikeluarkan untuk mengetahui seberapa besar risiko gagal bayar obligasi tersebut. c) Saham adalah tanda bukti kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan. Orang yang memiliki saham berhak atas pembagian keuntungan yang didapatkan perusahaan tersebut, yang disebut dengan dividen, sesuai dengan persentase 20 kepemilikannya di perusahaan tersebut. Selain itu, harga saham sebuah perusahaan akan bergerak mengikuti kinerja perusahaan tersebut. Jika perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik, maka harga sahamnya akan ikut naik sehingga pemegang saham akan mendapatkan keuntungan jika menjual sahamnya. Saham juga diperdagangkan di pasar modal dan memiliki tingkat risiko investasi yang tinggi, karena terdapat risiko kebangkrutan perusahaan sehingga uang anda dapat hilang. Dalam berinvestasi di saham, Anda harus mengetahui apakah perusahaan tersebut benar-benar memiliki kinerja yang baik. Anda harus melakukan analisis berdasarkan laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan, kondisi ekonomi negara, dan hal-hal lainnya yang cukup menyita waktu Anda. Namun tentunya hal ini sebanding dengan potensi keuntungan yang didapatkan. d) Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan ke aset finansial lainnya. Dana tersebut disimpan di bank penyimpanan yang disebut dengan bank custodian. Reksa dana merupakan solusi bagi orang yang ingin berinvestasi dalam banyak aset namun memiliki dana yang terbatas. Hal ini dimungkinkan karena dana yang dihimpun dari banyak pihak cukup besar untuk kemudian dapat diinvestasikan pada saham, obligasi dan instrumen pasar uang sesuai dengan kebijakan 21 dari manager investasi anda.Selain itu, reksa dana juga merupakan solusi bagi Anda yang memilii keterbatasan dalam pengetahuan dan informasi dalam melakukan analisis investasi, serta bagi Anda yang tidak memiliki cukup waktu untuk mengawasi pergerakan harian saham dan obligasi Anda. 2.6 Metode Analisis Investasi Ada beberapa macam analisis yang sering digunakan dalan menganalisis efek di dunia pasar modal, yaitu : 1. Analisis Fundamental 2. Analisis Teknikal 2.6.1 Analisis Fundamental Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan. Secara umum, analisis fundamental ini melibatkan banyak sekali variabel data yang harus dianalisa, dimana beberapa di antara variabel tersebut yang cukup penting untuk diperhatikan yaitu : 1. Rasio laba terhadap saham yang beredar (Earning per share-EPS) 2. Rasio pertumbuhan EPS 22 3. Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham (price earning ratio) 4. Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan (price earning growth ratio) 5. Rasio harga saham terhadap penjualan (price/sales ratio) 6. Rasio harga saham terhadap nilai buku (price book value) 7. Rasio hutang perseroan (debt ratio) 8. Margin pendapatan bersih (net profit margin) 2.6.1.1Rasio laba terhadap saham beredar (EPS) Rasio adalah digunakan untuk mengukur suatu tingkat keuntungan dari perusahaan. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di bursa saham. EPS= Keuntungan bersih / Jumlah saham beredar. 2.6.1.2Rasio pertumbuhan EPS Diperoleh dengan memperbandingkan nilai rasio laba terhadap saham beredar (EPS) pada tahun berjalan dengan nilai EPS pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di bursa saham. 23 2.6.1.3Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham Biasa juga disebut dengan P/E Ratio yang dihitung dengan cara membagi harga saham dengan keuntungan perlembar saham. Rasio ini digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan dengan P/E Ratio rata-rata dari perusahaan dalam kelompok industri sejenis. P/E Ratio = Harga saham / EPS 2.6.1.4 Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan (PEG ratio) Semakin rendah PEG Ratio suatu perusahaan maka berarti harga sahamnya adalah dibawah harga semestinya (undervalued) dan perusahaan memiliki rasio pertumbuhan EPS yang tinggi. Misalnya suatu perusahaan dengan pertumbuhan EPS sebesar 21.5% dengan P/E Ratio sebesar 37.3% maka PEG Ratio nya adalah 37.3/21.5=1.73. PEG Ratio = P/E ratio / pertumbuhan tahunan EPS 2.6.1.5 Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio) Rasio ini biasanya digunakan untuk menilai suatu perusahaan yang masih baru atau belum mendapatkan keuntungan dimana rasio ini. Semakin rendah P/S ratio suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam kelompok industri yang sejenis menunjukkan semakin bagus perusahaan tersebut. P/S Ratio = Harga saham / penjualan per lembar saham 24 2.6.1.6 Rasio harga saham terhadap nilai buku (PB/V Ratio) Semakin rendah PB/V rasionya berarti harga saham tersebut murah atau berada dibawah harga sebenarnya, namun hal ini juga dapat berarti ada sesuatu yang merupakan kesalahan mendasar pada perusahaan tersebut. Misalnya perusahaan XXX memiliki harta sebesar Rp. 100 milyar dan hutangnya sebesar Rp. 70 milyar maka nilai buku perusahan tersebut adalah Rp. 30 milyar dan apabila saham yang beredar 500 juta maka berarti setiap saham mewakili Rp. 600 nilai buku, dengan harga perlembar saham sebesar Rp. 1.200 maka berarti PB/V rasio perusahaan tersebut adalah 1.200/600 = 2. PB/V Ratio = Harga saham / (total harta - total hutang) 2.6.1.7 Rasio hutang perseroan Rasio ini mengukur seberapa banyak aset yang dibiayai oleh hutang. Misalnya, rasio hutang 30 % artinya bahwa 30% dari aset dibiayai oleh hutang. Rasio hutang bisa berarti buruk pada situasi ekonomi sulit dan suku bunga tinggi, dimana perusahaan yang memiliki debt rasio yang tinggi dapat mengalami masalah keuangan, namun selama ekonomi baik dan suku bunga rendah maka dapat meningkatkan keuntungan. Debt Ratio = Total Utang / Total Aset 2.6.1.8 Margin pendapatan bersih Net profit margin adalah rasio tingkat profitabilitas yang dihitung dengan cara membagi keuntungan bersih dengan total 25 penjualan Rasio ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan yang di peroleh dari setiap penjualan. Margin pendapatan bersih= Pendapatan bersih / Total penjualan 2.6.2 Analisis Teknikal Analisis teknis atau lebih dikenal dengan istilah analisis teknikal adalah merupakan suatu teknik analisis yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan volume. Pada awalnya analisis teknikal hanya memperhitungkan pergerakan harga pasar atau instrumen yang bersangkutan, dengan asumsi bahwa harga mencerminkan seluruh faktor yang relevan sebelum seorang investor menyadarinya melalui berbagai cara lain. Analisis teknikal dapat menggunakan berbagai model dan dasar misalnya, untuk pergerakan harga digunakan metode seperti misalnya Indeks Kekuatan Relatif, Indeks pergerakan rata-rata, regresi, korelasi antar pasar dan intra pasar, siklus ataupun dengan cara klasik yaitu menganalisis pola grafik. Analisis teknikal dikenal secara luas di antara para pedagang saham atau dikenal dengan sebutan "trader" dan para profesional dibidang keuangan, namun dalam dunia akademis dianggap sebagai pseudosains or "voodoo finance" it receives little or no direct support from academic sources and is considered akin to "astrology". Akademisi seperti Eugene Fama mengatakan bahwa pembuktian analisis teknikal ini sangat tipis dan inkonsisten yang merupakan " bentuk kekurangan " dari tehnik yang diterima secara umum yaitu Hipotesa pasar 26 efisien. Ekonom bernama Burton Malkiel berargumen bahwa "Analisis teknikal merupakan sesuatu yang diharamkan (anathema) dalam dunia akademis" dan selanjutnya ia mengatakan pula bahwa " dalam bentuknya yang merupakan hipotesa efisien pasar yang lemah maka engka tidak akan dapat memprediksi harga saham kedepannya berdasarkan harga yang lampau". Dalam pasar valuta asing, analisis teknis ini lebih banyak digunakan para praktisi dibandingkan penggunaan analisis fundamental. Beberapa studi internal mengindikasikan bahwa aturan perdagangan tehnikal ini dapat menghasilkan imbal hasil yang konsisten pada periode hingga tahun 1987. 2.6.2.1 Dasar Analisis Teknikal Ada tiga hal yang mendasari analisis teknikal. Tiga dasar tersebut adalah: 1. Market action discounts everything Salah satu keuntungan dalam menggunakan analisis teknikal adalah bahwa pergerakan harga (price action) cenderung mencerminkan informasi yang beredar di pasar. Apakah itu rumor atau sentimen. Dengan demikian, maka hal yang kita butuhkan untuk mengambil keputusan adalah pergerakan harga itu sendiri. Jadi kita tidak perlu dipusingkan oleh berita atau rumor. 27 2. Prices move in trend Harga bergerak dalam tren, begitu katanya. Maksudnya adalah bahwa pergerakan harga cenderung bergerak dalam arah (trend) tertentu sampai suatu saat tren tersebut akan berakhir. Arahnya bisa naik, turun, atau datar-datar saja. Dengan mengetahui tren pasar, kita dapat mengetahui arahnya dengan tepat. 3. Sejarah dapat terulang kembali Sejarah selalu berulang. Para technician (sebutan untuk trader berhaluan analisis teknikal) menemukan bahwa pergerakan harga cenderung membentuk pola-pola tertentu. Pola-pola ini pun memiliki kecenderungan berulang dari masa ke masa. Dengan demikian, berulangnya pola - pola tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkirakan ke mana arah pergerakan harga selanjutnya berdasarkan “sejarah” yang tercatat ketika pola-pola yang sama muncul di masa lalu. 2.6.1.2 Trending dan Support Resistance 1. Trending Dow menyatakan bahwa terdapat tiga jenis kecenderungan pada pergerakan harga atau trend, yaitu : a) Uptrend atau Bullish Market Bullish adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa pasar saham memiliki kepercayaan investor yang tinggi dan mengantisipasi meningkatnya 28 saham / komoditi harga. Ketika seseorang mengatakan “pasar bullish” itu menandakan harapan bahwa satu kemungkinan untuk membuat keuntungan dari harga saham meningkat. Gambar 2.1 Grafik Bullish b) Downtrend atau Bearish market Bearish adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan kondisi pasar terkait dengan penurunan kepercayaan investor dan antisipasi jatuhnya saham atau harga komoditas. Dengan kata lain ketika seseorang mengatakan "Pasar bearish" berarti bahwa harapannya bahwa harga pasar bisa jatuh dalam waktu dekat. Harapan tersebut biasanya merupakan hasil dari beberapa kondisi eksternal ekonomi yang tidak menguntungkan seperti resesi, inflasi tinggi, deflasi, dll. 29 Gambar 2.2 Grafik Bearish c) Sideways Sideways adalah harga yang bergerak naik turun atau saya lebih suka menyebutkan dengan istilah harga statis naik turun. Dalam pola ini, harga cenderung bergerak pada range yang terbatas karena penjual dan pembeli menahan harga di batas terendah atau tertinggi tertentu. Gambar 2.3 Grafik Sideways 2. Support and Resistance Support dan Resistance adalah salah satu konsep yang paling umum digunakan dalam analisis teknikal. Memang cara penentuan garis support dan resistance ini tidak persis sama untuk setiap 30 trader, akan tetapi ada prinsip umum yang dapat dijadikan pedoman untuk menentukannya. Support adalah suatu tingkat harga dimana biasanya terjadi tekanan jual yang biasa diimbagi oleh pembelian, sehingga harga menjadi balik ke atas. Sedangkan resistance adalah suatu tingkat harga dimana biasanya tekanan beli diimbangi oleh kenaikan penjualan, sehingga kenaikan ahrga dapat tertahan, bahkan menjadi balik arah kebawah. Gambar 2.4 Support and Resistance 2.7 Indikator Teknikal Ada beberapa indicator teknikal yang akan dijelaskan oleh penulis untuk menganalisis pergerakan saham PT Astra Agro Lestari Tbk, seperti : 2.7.1 Bollinger Bands Indikator ini pertama kali ditemukan oleh seorang pakar technicalist bernama John Bollinger pada tahun 1980-an. Teknik ini juga merupakan Moving Averagesyangdikembangkan menjadi dua garis, yaitu garis atas yang disebut Upper Bands, dan garis bawah yang disebuh Lower Bands. Kedua garis pada indicator ini “membungkus” pergerakan harga saham yang 95% berada di dalamnya. 31 Indikator ini digunakan untuk membantu memperkirakan range / kisaran pergerakan harga. Bollinger Bands digunakan untuk mengukur tingkat volatility. Ketika harga cenderung diam garis Bollinger Bands akan merapat dan ketika harga aktif garis Bollinger Bands akan melebar. Bollinger Bands bisa berfungsi sebagai support dan resistance dimana harga cenderung bergerak bolak-balik antara batas atas dan batas bawah (Bollinger Bounce). Bolinger Bands sangat membantu untuk mengetahui apakah harga sedang diam atau aktif. Kita seringkali menggunakan Bollinger Bands dengan cara membuka posisi Buy pada saat harga menembus Bands bawah atau membuka posisi Sell pada saat harga menembus Bands atas. Dan seringkali langkah di atas menjadi bumerang bagi kita. Pada saat kita membuka posisi Buy / Sell, saat harga menembus Bollinger Bands bawah / atas, harga tidak kembali rebound ke atas / terkoreksi ke bawah seperti yang kita harapkan, harga malah terus turun/ naik dan membuat kerugian pada posisi yang telah kita buat. Sebagai volatility indicator, sebenarnya Bollinger Bands tidak dapat berdiri sendiri. Indikator ini biasanya digunakan hanya sebagai indikator awal untuk mengukur harga relatif dan volatility (volatile = mudah berubah, volatility= tingkat kecepatan dalam berubah). Bollinger Bands bukanlah indikator action, jadi disarankan jika menggunakan indikator satu ini, gunakan juga indikator lain sebelum mengambil keputusan untuk buy atau sell. Target profit bisa kita pasang di Bands tengah atau di Bands atas, sementara stoploss bisa kita pasang di harga terbawah dari kisaran candle sebelumnya. 32 Setiap indikator tentulah punya karakter masing-masing. Begitu juga dengan indikator satu ini. Satu hal yang unik yang dimilikinya adalah Bollinger Bands memampukan tiap-tiap orang menginterpretasikan indikator ini dengan caranya masing-masing. Bahkan John Bollinger sendiri, pencipta indikator ini mengatakan bahwa hal yang paling menarik dalam analisa menggunakan Bollinger Bands adalah memperhatikan bagaimana setiap orang menggunakannya. Meski ada beberapa aturan baku dalam Bollinger Bands, tetapi bisa saja trader satu dengan trader lainnya memiliki cara yang berbeda dan penggunaan yang berbeda dalam memakai Bollinger Bands. Berikut adalah karakter umum yang berlaku pada Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator awal yang tidak dapat dipakai sebagai indikator action. Harus diapakai bersama indikator lainnya. Tentukan salah satu indikator yang terbaik bagi Anda sebagai indikator action, namun jangan memakai indikator action lebih dari satu. Beberapa indikator action yang baik adalah RSI, Stochastic ataupun momentum. Terserah Anda. Pada umumnya harga akan bergerak dalam sabuk, namun demikian dapat juga harga bergerak diluar dari sabuk. Ini dapat berarti akan terjadi reversal atau malah sebaliknya penguatan trend yang sedang berlangsung. Untuk mengetahuinya kita dapat melihat indikator action yang kita pakai. Penentuan periode dalam Bollinger Bands juga berpengaruh disini. Semakin kecil periode yang dipakai maka lebar sabuk akan semakin kecil dan demikian sebaliknya. Jika Bollinger Bands kita gabungkan dengan RSI, demikian hasilnya : 33 1. Bila harga berada diluar upper band atau sama, sementara RSI masih berada dibawah zona overbought, maka ini berarti akan ada kelanjutan trend yang sedang terjadi. Sebaliknya bila RSI sudah berada di area overbought dan sedang meninggalkan area overbought, maka ini berarti akan ada pembalikan trend dalam beberapa candle kedepan. 2. Bila harga berada diluar lower band atau sama, sementara RSI masih berada dibawah zona oversold, maka ini berarti akan ada kelanjutan trend yang sedang terjadi. Sebaliknya bila RSI sudah berada diarea oversold dan sedang meninggalkan area oversold, maka ini berarti akan ada pembalikan trend dalam beberapa candle kedepan. 2.7.2 Parabolic SAR Welles Wilder mengembangkan Parabolic SAR pada pertengahan tahun 1970-an. Indikator ini menentukan kapan kita harus menutup posisi, membuka posisi baru dengan arah yang berlawanan (SAR – Stop and Reversal), dan bagaimana cara memperbaiki keuntungan. Indikator ini dikembangkan sehingga dapat diterapkan pada tren pasar. Dari konsep yang terdapat pada buku Wilder, diulas mengenai prinsip kerja Indicator Parabolic SAR, diantaranya sebagai berikut : 1. Ketika titik parabolic SAR sudah berganti di atas, maka harga berpotensi SELL. 2. Ketika titik parabolic SAR sudah berganti di bawah, maka harga berpotensi BUY. 34 Gambar 2.5 Grafik Dengan Indikator Parabolic SAR Parabolic SAR termasuk karakteristik indicator “Lagging Indicator”, karena sifatnya yang menunggu harga bergerak dahulu, baru Indicator merespon pergerakannya. Berbentuk point atau titik, serupa dengan indicator MA, namun indicator ini berciri khas berupa titik-titik yang bisa berpindahpindah. Indicator Parabolic SAR dapat digunakan dalam mengetahui trend yang akan berlangsung. Namun, perlu di ingat bahwa indicator ini pula termasuk langging / telat, maka dibutuhkan filter dengan ditambahkan indicator lain, misalnya MA atau Stochastic. Untuk menghindari dari kesalahan false signal, Anda perlu pengalaman menggunakan indicator Parabolic ini, bila sudah terbiasa, signal false dapat di hindari. 2.7.3 Candlestick Candlestickcharts merupakan diagram pergerakan harga yang terdiri dari Open, High, Low dan Close Price. Dengan candlestickchart kita dapat dengan mudah membaca kondisi pasar. Dengan melihat pola dan tipe candlestick kita dapat mclihat tanda-tanda awal reversal atau pembalikan arah. Penemu Candlestickcharts adalah seorang Jepang yang bernama: 35 Munehisa Momma (1724-1803). Beliau ini dikenal juga Sebagai seorang “Dewa Pasar” pada saat itu, di mana pasar yang dimaksud adalah betas. Pada era tersebut candlestick dibikin untuk memprediksi pcergerakan harga beras di Jepang pada saat itu. Oleh Steve Nisson, Candlestickcharting ini dibawa ke dunia Barat yang sebelumnya didominasi. Gambar 2.6 Candlestick Bila candlestick dalam kondisi bullish, maka ujung bawah mewakili low market pada timeframe saat itu, sedangkan ujung atasnyn mewakili high dari market pada timeframe pada saat itu; bagian bawah “body” merupakan opening price, bagian atas “body” mewakili closing price timeframe pada saat itu. Meski candlestickcharts dapat dikategorikan sebagai price action behaviour; tetapi keberadaan candlestick dapat dimasukkan juga ke dalam kategori lead indicator. Adapun pattern-pattern tersebut seperti berikut ini: 1. Morubozu merupakan candlestick yang menunjukkan kekuatan momentum yang sangat kuat; bila morubozu berwarna putih berarti kekuatan bullishnya sangat besar, sedangkan bila morubozu berwarna hitam berarti kekuatan bearishnya sangat kuat sekali. Umumnya 36 marubozu adalah bar full body tanpa shadow. Biasanya merupakan indikasi awal suatu trend akan berkelanjutan. Gambar 2.7 Marubozu 2. Spinning tops yaitu bila body lebih pendek daripada shadow dan berada di tengah-tengah. Body yang pendek menunjukkan sedikit terjadi pergerakan harga dari open hingga close, shadow menunjukan selama sesi harga aktif bergerak naik dan turun. pola spining tops menunjukkan adanya kemungkinan perubahan arah trend. Gambar 2.8 Spining Tops 37 3. Doji terjadi apabila harga open sama dengan harga close sehingga body hanya membentuk suatu garis. Pola ini menunjukkan market yang sedang ragu-ragu terhadap trend market pada saat itu. Gambar 2.9 Doji Sebuah tanda doji setelah bar putih (bullish bar = naik) berindikasi trend naik akan segera berakhir, tetapi indikasi ini harus dikonfirmasi dahulu dengan munculnya bar hitam. Gambar 2.10 Long white candle dan Long Black candle 4. Hammers and hanging dapat juga dijadikan indikasi pembalikan arah trend seperti terlihat pada gambar berikut, indkasi ini harus dikonfirmasi juga dengan bar yang terjadi setelahnya. Syarat hammer 38 dan hanging man adalah shadow harus lebih panjang dibandingkan body. Gambar 2.11 Hammer dan Hanging Man 5. Inverted hammer dan shooting star juga terlihat mirip. Keduanya memiliki body yang kecil, upper shadow yang panjang, dan rendah. Gambar 2.12 Inverted Hammer dan Shooting Star 6. Candlestickreading merupakan pola psikologi pada harga / market yang dapat memberikan petunjuk arah market khususnya bila berada di dekat area support / resistance. Oleh karena itu, selain candlestickreading dapat dimasukkan ke dalam kategori price 1 action behavior, tetapi juga bisa ditaruh di kategori lead indikator juga 39 karena memiliki kemampuan untuk meramalkan pergerakan market ke depan (self fiull filling prophecy). 40