Pertemuan Minggu XI : Distribusi Bagi Hasil Bank syariah menerima dana yang diinvestasikan nasabahnya atau dititipkan nasabahnya. Dana ini selanjutnya disalurkan dalam bentuk jual – beli dan pembiayaan kepada nasabah yang memerlukannya. Bank syariah menerima pembagian hasil (laba) atas dana yang disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan atau keuntungan atas jual – beli yang dilakukannya yang selanjutnya dibukukan sebagai pendapatan. Selanjutnya pendapatan yang diterima ini dibagikan kepada nasabah yang menginvestasikan dananya di bank syariah dan juga memberikan bonus (jika ada) atas titipan dana yang diterimanya. Proses membagikan pendapatan yang diterima bank syariah kepada nasabah investor disebut dengan distribusi bagi hasil atau disebut dengan revenue sharing. Bank syariah tidak melakukan profit sharing dengan nasabah investor karena yang dibagikan bukanlah laba bank syariah tetapi income, revenue atau pendapatan bank syariah. Prinsip Distribusi Bagi Hasil a. Pendapatan yang dibagikan kepada nasabah investor adalah pendapatan yang efektip telah diterima bank syariah (cash basis) bukan accrual income. Bank hanya membagi apa yang menjadi miliknya. b. Pendapatan yang dibagikan kepada nasabah investor adalah pendapatan yang diterima bank dari aktivitas pembiayaan yang sumber dananya adalah dana masyarakat investor. Nasabah hanya menerima apa yang menjadi haknya. c. Pendapatan yang dibagikan kepada nasabah investor tidak termasuk pendapatan yang diterima bank dari aktivitas pembiayaan yang sumber dananya adalah dana bank dan pendapatan yang diperoleh dari pelaksanaan layanan jasa bank. Sumber dana bank Alokasi dana bank Dana masyarakat berupa Giro, Tabungan dan Alat likuid yaitu berbentuk uang tunai dan Giro BI. Deposito baik dalam bentuk wadiah maupun Biasanya untuk Giro BI diatur sesuai ketentuan mudharabah. Bank Indonesia, sedangka uang tunai diatur sesuai dengan kebijakan bank dalam memelihara alat likuid. Dana bank lain berupa Giro dan Deposito baik Aktiva produktip berupa (1) penempatan pada wadiah maupun mudharabah. bank lain, (2) surat berharga yang dibeli oleh bank, (3) pembiayaan yang diberikan, (4) jual beli yang dilakukan oleh bank dan (5) penyertaan pada usaha lain. Dana modal yaitu dana yang ditempatkan dalam Aktiva tetap & inventaris yaitu peralatan kantor pos modal disetor. dan sarana operasional lainnya. Biasanya dialokasikan dari modal bank. Sumber pendapatan bank Bank syariah memiliki sumber pendapatan : a. Pendapatan yang bersumber dari aktiva produktip yaitu: 1. Pendapatan bagi hasil yang diperoleh dari hasil penyaluran pembiayaan mudharabah dan musyarakah kepada nasabah atau bank lain. 2. Pendapatan marjin jual – beli yang diperoleh dari keuntungan jual – beli dalam rangka pengadaan barang & jasa bagi nasabahnya yang dilakukan oleh bank syariah. b. Pendapatan fee (fee based income) yang bersumber dari pemberian layanan jasa keuangan seperti penyelenggaraan kliring, inkaso, penerbitan bank garansi dan letter of credit, safe deposit box. Alokasi pendapatan bank Bank syariah mengalokasikan pendapatannya kepada : a. Investor yang menginvestasikan dananya dalam bentuk mudharabah mutlaqah dalam bentuk beban bagi hasil yaitu : 1. Tabungan mudharabah 2. Deposito mudharabah b. Biaya overhead atau biaya operasional bank yang meliputi: 1. Biaya bonus untuk nasabah Giro dan Tabungan Wadiah (bila dikehendaki). 2. Biaya administrasi dan umum (personalia, umum dan depresiasi aktiva tetap). 3. Biaya operasional lainnya termasuk biaya penghapusan aktiva produktip. c. Laba untuk pemegang saham setelah sebelumnya dikurangi butir a dan butir b. Tahapan Distribusi Bagi Hasil 1. Hitung seluruh pendapatan aktiva produktip bank syariah yang telah diterima (cash basis) yang disebut pendapatan yang diterima bank syariah. 2. Hitung seluruh pendapatan yang diterima bank syariah yang berasal dari pembiayaan yang dananya bersumber dari dana masyarakat yaitu pendapatan yang dapat dibagikan dengan cara menghitung rasio investasi yaitu perbandingan antara pembiayaan yang disalurkan terhadap jumlah dana masyarakat yang diterima. Jika rasio investasi > 100% Pendapatan yang diterima bank syariah Pendapatan yang dapat dibagikan = -------------------------------------------------------Rasio investasi Jika rasio investasi < 100% Pendapatan yang dapat dibagikan = Pendapatan yang diterima bank syariah 3. Hitung pendapatan yang dapat dibagikan untuk masing – masing kelompok dana secara proporsional. Kelompok dana yang dimaksud adalah: 1) kelompok dana giro wadiah, 2) kelompok dana tabungan wadiah, 3) kelompok dana tabungan mudharabah, 4) kelompok dana deposito mudharabah. Kelompok yang disebut terakhir yaitu kelompok deposito mudharabah dibagi lagi dalam sub kelompok atas dasar jangka waktu yaitu: a) 1 bulan, b) Pendapatan yang dapat dibagikan Jumlah Dana Giro Wadiah Untuk kelompok Giro Wadiah = ---------------------------------------------- x Pendapatan yang dapat dibagikan Total dana pihak III Rumus diatas dilakukan untuk seluruh kelompok lainnya. 4. Hitung pendapatan yang dapat dibagikan pada masing – masing kelompok kepada masing – masing nasabah secara proprosional. Pendapatan Deposito 1 Bulan Deposito Tuan X Nisbah Pendapatan yang dapat Tuan X = -------------------------------------- x Deposito x dibagikan untuk kelompok Jumlah Deposito 1 Bulan Tuan X Deposito 1 bulan Rumus diatas dilakukan untuk semua nasabah yang ada. Tabel Distribusi Bagi Hasil Untuk memudahkan dalam menghitung distribusi bagi hasil, bank syariah menyusun tabel distribusi bagi hasil. 1. Tabel Pendapatan Bank Syariah Angka pada kolom “setara suku bunga” diperoleh dengan menggunakan rumus Pendapatan Cash Setara suku bunga = ------------------------------Saldo rata – rata x 12 2. Tabel Distirbusi Bagi Hasil Bank Syariah Rasio α atau rasio investasi. Dalam contoh diatas karena pendapatan cash Rp 7.720.000.000 sementara α = 108.85% maka pendapatan yang dapat dibagikan adalah Rp 7.092.357.724 sedangkan sisanya Rp 607.642.276 adalah milik bank karena dihasilkan dari dana modal. Tabel diatas mulai diisi dengan mengisikan pendapatan yang dapat dibagikan = Rp 7.092.357.724 pada baris terakhir kolom 4 (kolom ‘Distribusi Pendapatan), kemudian didistribusikan kepada baris – baris diatasnya secara proporsional menggunakan rumus – rumus distribusi bagi hasil yang telah kita dapat diatas. Pada baris simpanan wadiah pada kolom Nisbah tertera nisbah 26.55% sesungguhnya bukan nisbah dalam arti sebenarnya karena wadiah tidak mengenal bagi hasil. Nisbah disini diisikan mengacu kepada setara suku bunga yang diinginkan oleh bank syariah bagi nasabahnya (dalam hal ini adalah 5%). Dalam hal bank syariah tidak berniat memberikan bonus maka kolom setara suku bunga diisi dengan 0% sehingga nisbah nasabah menjadi 0%. Periodisasi Distribusi Bagi Hasil Periode distribusi bagi hasil bulan X didasarkan kepada saldo rata – rata aktiva produktip dan saldo rata – rata dana pihak III bulan X – 1 sedangkan bagi hasil dikreditkan (dibayarkan) kepada nasabah pada bulan X + 1. Contoh : Bagi hasil periode bulan Maret 2010 didasarkan kepada saldo rata – rata aktiva produktip dan saldo rata – rata dana pihak III bulan Februari 2010 sedangkan bagi hasil dikreditkan (dibayarkan) kepada nasabah pada bulan April 2010. Diskusi : Lakukan simulasi dengan menggunakan tabel dalam program Excel.