PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MEUBEL DI UD. SEKAWAN RIMBA WANGKAL GADING KABUPATEN PROBOLINGGO Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo Abstract: The present study was conducted to respond to the significant effect between the mixed marketing and quality of the products simultaneously in making decision for buying the products in UD. Sekawan Rimba Wangkal 1 Gading, Probolinggo. The sample of this study is 30 people as the respondent which took the population of UD. Sekawan Rimba Wangkal 1 Gading, Probolinggo. The analysis method used in collecting data is quantitative analysis which doubles linier regression. The result of this study shows that result of F (simultaneous regression) analysis test, show that mixed marketing and the quality of products have the same significant effects in making decision for buying the products in UD. Sekawan Rimba Wangkal 1 Gading, Probolinggo. Based on statistic result of F (simultaneous regression) test, shows that the highest score 14.253 which 0,000 significant scores. It shows that, if the significant scores (p value) ≤ 0,05, then Ha is received and Ho is rejected. The mixed marketing and the quality of products have the same significant effect in making decision for buying the products (furniture’s) in UD. Sekawan Rimba Wangkal Gading Kabupaten Probolinggo, partially. Based on the result of t partial test of mixed marketing has a significant effect in making decision. The result shows 0,374 of coefficient score are significant with 0,034. Meanwhile, the effect of the quality of products in making decision shows 0,262 coefficients score with 0,009. If the significant score (p value) ≤ 0,05, then Ha is received and Ho is rejected. Key words: mixed marketing, quality of the products, making decision (buying) PENDAHULUAN serta ketepatan waktu dalam pengiriman. Latar Belakang Semakin tinggi tingkat mutu yang diberikan Industri meubel merupakan salah satu perusahaan maka akan semakin tinggi tinggat sektor industri yang selalu berkembang di terpenuhinya kebutuhan pelanggan yang bisa Indonesia. Pengaruh globalisasi di dunia dinyatakan oleh tingkat kepuasan pelanggan. industri menyebabkan Tetapi apabila terdapat kesenjangan antara persaingan antar perusahaan menjadi ketat tingkat mutu yang diberikan perusahaan dan kompetitif. Berdasarkan hal itu maka dengan kebutuhan aktual pelanggan, maka perusahaan akan saat ini harus telah berkembang sehingga mampu menghadapi persaingan yang ada. Dalam perusahaan persaingan, dalam memenuhi kemampuan kebutuhan timbul masalah ketidakpuasan pelanggan yang merupakan masalah mutu yang harus diselesaikan oleh perusahaan sebab dapat mengakibatkan hilanggnya pelanggan merupakan satu hal sangat penting. pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi Berdasarkan kebutuhan pelanggan itu sendiri sangat diharuskan untuk dapat meningkatkan secara dipengaruhi oleh tingkat mutu yang diberikan terus oleh perusahaan kepada pelanggan yang dalam menghasilakan produk yang sesuai meliputi kualitas produk, bauran pemasaran dengan keinginan pelanggan. hal menerus itu, maka kemampuan perusahaan produksinya JuPEKO 138 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat dalam dipengaruhi oleh stimulus (rangsangan) yang persaingan adalah berusaha mencapai tujuan termasuk dalam bauran pemasaran (marketing untuk menciptakan dan mempertahankan mix). Perusahaan yang ingin berkembang dan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, ingin mendapatkan keunggulan bersaing maka setiap perusahaan harus berupaya harus dapat menyediakan produk atau jasa menghasilkan dan menyampaikan barang dan yang berkualitas, harga yang murah dan jasa yang diinginkan konsumen dengan terjangkau, promosi yang konsisten, distribusi penerapan bauran pemasaran yang konsisten. yang memadai dalam menyalurkan produk Kebutuhan dan keinginan konsumen yang atau jasanya, waktu penyerahan lebih cepat bervariasi menjadi pedoman bagi setiap dan pelayanan yang lebih baik dibandingkan perusahaan para pesaingnya. untuk sukses konsumen dalam suatu pembelian juga bisa merancang strategi pemasaran yang tepat agar dapat memenuhi Kualitas produk adalah segala sesuatu harapan setiap konsumen. Saat ini seiring yang memiliki nilai di pasar sasaran (target berkembangnya teknologi, konsumen sudah market) dimana kemampuannya memberikan semakin pintar dalam memilih produk yang manfaat dan kepuasan, termasuk hal ini adalah akan mereka konsumsi. Proses pengambilan benda, jasa, organisasi, tempat, orang, dan ide. keputusan Dalam hal ini perusahaan memusatkan konsumen ini sering kali melibatkan beberapa keputusan. perhatian mereka pada usaha untuk Kotler dan Keller (2009 : 234), menghasilkan produk yang unggul dan terus menjelaskan bahwa perusahaan yang cerdas menyempurnakan. Produk yang berkualitas akan mencoba memahami sepenuhnya proses tinggi merupakan salah satu kunci sukses pengambilan keputusan pelanggan, semua perusahaan. Memperbaiki kualitas produk pengalaman mereka dalam belajar, memilih, ataupun jasa merupakan tantangan yang menggunakan, dalam penting bagi perusahaan dalam bersaing di mendisposisikan produk. Disini diasumsikan pasar global. Perbaikan kualitas produk akan bahwa semua perilaku sengaja dilandaskan mengurangi pada ketika keunggulan bersaing, bahkan lebih jauh lagi, konsumen secara sadar dan rasional memilih kualitas produk yang tinggi menciptakan salah satu diantara tindakan alternatif yang keunggulan bersaing yang bertahan lama. ada. Oleh karena itu kualitas merupakan faktor bahkan keinginan yang dihasilkan Memahami tingkat keterlibatan biaya penting pemasar berusaha mengidentifikasi hal-hal ekonomis perusahaan-perusahaan di manapun yang menyebabkan seseorang merasa harus di dunia ini dalam konteks-konteks pasar terlibat atau tidak dalam pembelian suatu global. atau jasa. Tingkat mendorong meningkatkan konsumen terhadap produk atau jasa berarti produk yang dan pertumbuhan keterlibatan JuPEKO 139 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo Menurut Kotler (2005 : 49), “Kualitas strategi pemasaran. Pembeli produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu memperlihatkan produk atau pelayanan pada kemampuan produk yang berbeda-beda. Mereka pada untuk umumnya menginginkan produk atau jasa memuaskan dinyatakan/tersirat”. kebutuhan Sehingga yang konsumen preferensi biasanya dan prioritas yang bisa memuaskan kebutuhan mereka. akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah Pergeseran-pergeseran paradigma, untuk mengetahui pengaruh antara bauran berbagai pemasaran dan kualitas produk terhadap perubahan lingkungan lain telah memberi keputusan pembelian meubel secara simultan dampak dan parsial di UD. Sekawan Rimba Wangkal dinamika gaya pada memandang hidup, serta bagaimana produk/jasa konsumen yang akan Gading Kabupaten Probolinggo. dikonsumsinya. Dimensi bauran pemasaran menimbulkan berbagai interpretasi di mata konsumen. Konsumen akan memiliki Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban interpretasi dan persepsi yang berbeda-beda sementara terhadap rumusan masalah tergantung penelitian, dimana rumusan masalah dari karakteristik pribadi (motivasi, sikap, konsep diri, dan sebagainya), penelitian telah dinyatakan dalam bentuk latar belakang (sosial, ekonomi, demografi, kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2014 : 64). dan lain-lain), pengalaman (belajar), serta Hipotesis pengaruh lingkungannya. Dengan demikian memberikan penilaian terhadap dimensi bauran pemasaran permasalahan serta tujuan penelitian. suatu produk dikatakan berkualitas, murah, sebuah mengarahkan pedoman dalam dan pokok Maka dari uraian masalah yang ada, dapat dimunculkan suatu hipotesis penelitian dan bisa dijangkau. Jika bertujuan perusahaan dapat sebagai berikut : memposisikan dirinya sebagai perusahaan H1 : Diduga terdapat pengaruh antara yang mampu memberikan nilai superior bauran pemasaran dan kualitas produk kepada pasar sasaran terpilih, dengan jalan terhadap keputusan pembelian meubel secara menawarkan dimensi bauran pemasaran lebih simultan di UD. Sekawan Rimba Wangkal fleksibel dan dinamis daripada pesaing atau Gading Kabupaten Probolinggo. dengan memberikan manfaat lebih besar, H2 : Diduga terdapat pengaruh antara memperoleh bauran pemasaran dan kualitas produk keunggulan dalam bersaing. Dan disini terhadap keputusan pembelian meubel secara kebutuhan dan keinginan pembeli yang parsial di UD. Sekawan Rimba Wangkal bervariasi menjadi pedoman bagi rancangan Gading Kabupaten Probolinggo. perusahaan tersebut akan JuPEKO 140 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo bahkan lebih jauh lagi, kualitas produk yang tinggi menciptakan keunggulan bersaing yang KAJIAN TEORI Tugas pemasar adalah menyusun bertahan lama. Kualitas merupakan faktor program atau rencana pemasaran untuk penting mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. ekonomis perusahaan-perusahaan di manapun Program pemasaran terdiri dari sejumlah di dunia ini dalam kontek pasar global. keputusan tentang bauran alat-alat pemasaran yang mendorong pertumbuhan Keputusan pembelian adalah tahap yang digunakan. Bauran pemasaran adalah dalam seperangkat pembeli dimana konsumen benar - benar pemasaran yang digunakan proses pengambilan keputusan perusahaan untuk terus-menerus mencapai membeli “. tujuan pemasarannya dipasar sasaran. Bauran merupakan suatu kegiatan individu yang pemasaran diklasifikasikan menjadi empat secara langsung terlibat dalam mendapatkan kelompok (dimensi) yang disebut Empat P, dan terdiri dari Product (produk), Price (harga), ditawarkan. Menurut Suryani (2008:17) ada Place lima (saluran distribusi), Promotion (promosi) (Kotler, 2005:17). Pengambilan mempergunakan tahap proses keputusan barang yang keputusan pembelian antara lain : (1) Mengenali kebutuhan, (2) Kualitas Produk merupakan segala Mencari informasi, (3) Mengevaluasi sesuatu yang memiliki nilai di pasar sasaran alternatif, (4) Mengambil keputusan, dan (5) (target Evaluasi pasca pembelian. market) dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan, termasuk hal ini adalah benda, jasa, organisasi, tempat, METODE PENELITIAN orang, dan ide. Dalam hal ini perusahaan Jenis penelitian memusatkan perhatian mereka pada usaha Penelitian ini merupakan penelitian untuk menghasilkan produk yang unggul dan kuantitatif yang artinya penelitian yang terus banyak menyempurnakan. Produk yang menuntut angka mulai dari berkualitas tinggi merupakan salah satu kunci pengumpulan data sampai dengan penampilan sukses perusahaan. Menurut Kotler (2005 : dari hasilnya. Penelitian ini menggunakan 49), “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri pendekatan asosiatif, dikatakan penelitian serta dari suatu produk atau pelayanan pada asosiatif kemampuan untuk memuaskan kebutuhan menghubungkan dua variable atau lebih yang dinyatakan/tersirat”. Oleh karena itu (Ginting, 2008 : 57). karena penelitian ini Memperbaiki kualitas produk ataupun jasa merupakan tantangan yang penting bagi perusahaan dalam bersaing di pasar global. Populasi dan Sampel Populasi menurut Sugiyono (2014 : 80) Perbaikan kualitas produk akan mengurangi mengatakan “Populasi adalah wilayah biaya dan meningkatkan keunggulan bersaing, generalisasi yang terjadi atas objek atau JuPEKO 141 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo subjek yang mempunyai kualitas dan (2014 : 187) pengujian validitas setiap butir karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh digunakan peneliti ditarik mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian total yang merupakan jumlah tiap skor butir. ini adalah seluruh konsumen yang membeli Uji validitas ini dilakukan kepada 30 produk meubel di UD. Sekawan Rimba konsumen yang membeli produk meubel di Wangkal Gading Kabupaten Probolinggo UD. Sekawan Rimba Wangkal Gading pada bulan januari dan pebruari 2016. Probolinggo sebagai responden pada sampel untuk dipelajari dan analisis item, yaitu Penentuan sampel dalam penelitian ini dengan kriterium skor pengujian yaitu > 0,3. ditujukan untuk mempermudah jalannya Pengujian Reliabilitas dilakukan untuk dalam penelitian dan pengambilannya harus mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat mewakili populasi dalam penelitian. tetap konsisten, jika dilakukan pengukuran Sugiyono (2014 : 81) menyatakan bahwa dua kali atau lebih terhadap gejala dengan “Sampel adalah bagian dari jumlah dan gejala yang sama dengan menggunakan alat karakteristik yang dimiliki oleh populasi ukur yang sama. Suatu kuisioner dikatakan tersebut”. Atas dasar pendapat tersebut, maka reliabel jika didapatkan jawaban seseorang sampel yang diambil adalah konsumen yang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau membeli produk meubel di UD. Sekawan stabil apabila digunakan berulang kali pada Rimba Kabupaten waktu yang berbeda, atau dari waktu ke Probolinggo pada bulan januari dan pebruari waktu. Untuk mengetahui apakah alat ukur 2016 yaitu 30 konsumen. reliabel atau tidak, maka akan diuji dengan Wangkal Gading menggunakan Metode Analisis Data metode Alpha Cronbach. Teknis uji reliabilitas dalam penelitian ini Metode analisis data yang digunakan menggunakan Cronbach’s Alpha(α). Priyatno dalam penelitian ini Analisis Kuantitif. (2008: 26) mengelompokkan Cronbach’s Analisis kuantitatif adalah analisis data dalam Alpha(α) sebagai berikut: bentuk angka-angka yang pembahasannya a) Cronbach’s Alpha(α) < 0,6 melalui penghitungan statistik berdasarkan reliability kurang baik. jawaban kuesioner dari responden. Hasil penghitungan dari skor atau nilai tersebut kemudian dalam analisa statistik yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 : b) Cronbach’s Alpha(α) 0,6 – 0,79 : reliability dapat diterima. c) Cronbach’s Alpha(α) > 0,8 : reliability dianggap baik. untuk membuktikan hubungan dan pengaruh antara variabel-variabel penelitian, dengan menggunakan uji data sebagai berikut : (1). Pengujian Validitas. Menurut Sugiyono Uji Asumsi Klasik Pengujian persyaratan analisis digunakan sebagai persyaratan penggunaan JuPEKO 142 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo model analisis regresi linear berganda. bias yang diperoleh dari data penelitian dalam Menurut Sujarweni (2015:181) model regresi menjelaskan konstruk variabel yang diukur linier berganda dapat disebut sebagai model melalui instrumen kuesioner. Uji kualitas yang baik jika model tersebut memenuhi instrumen meliputi uji validitas dan uji asumsi normalitas data dan bebas dari asumsi reliabilitas instrumen. Uji validitas digunakan klasik statistik baik itu multikolinieritas, untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu autokorelasi dan heterokedastisitas. kuesioner. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi Uji Hipotesis product moment yang terkoreksi (corrected Analisis Regresi Linear Berganda item-total correlation). Sedangkan uji 243) reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh Analisis Regresi ganda digunakan oleh mana keandalan suatu alat pengukur untuk peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan dapat digunakan lagi untuk penelitian yang bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel sama. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan dependen (kriterium), bila dua atau lebih menggunakan variabel independen sebagai faktor prediktor Alpha. Menurut Sugiyono (2014 : teknik analisis Cronbach dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila Hasil Uji Validitas Bauran pemasaran, jumlah variabel independennya minimal dua. Kualitas Dalam penelitian ini, analisis regresi linear Pembelian. Produk dan Keputusan berganda digunakan untuk membuktikan Berdasarkan lampiran tabel 1, dapat sejauh mana pengaruh variabel bebas terhadap dilihat bahwa 5 butir item pertanyaan untuk variabel terikat. Persamaan regresi untuk dua variabel bauran pemasaran, semua pertanyaan prediktor adalah : dinyatakan valid karena nilai r hitung dilihat dari corrected item total correlation lebih besar dibanding r tabel 0,30. Selanjutnya item Y = a + ππ πΏπ + ππ πΏπ kuesioner yang valid dapat dijadikan acuan Keterangan : Y = Keputusan pembelian, a = untuk penelitian selanjutnya. Konstanta, π1 = Bauran pemasaran, π2 = Berdasarkan lampiran tabel 2, dapat Kualitas produk, π1 π2 = Koefisien varibel dilihat bahwa 8 butir item pertanyaan untuk bebas. variabel kualitas produk, dimana 8 pertanyaan dinyatakan valid karena nilai r hitung dilihat PEMBAHASAN dari corrected item total correlation lebih Uji Validitas dan Reliabilitas besar dibanding r tabel 0,30. Selanjutnya item Pengujian kualitas instrumen dimaksudkan untuk menghindarkan adanya kuesioner yang valid dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya. JuPEKO 143 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo Berdasarkan lampiran tabel 3, dapat maka disimpulkan bahwa semua instrumen dilihat bahwa 5 butir item pertanyaan untuk yang digunakan bersifat reliabel, dan dapat variabel digunakan untuk analisis lebih lanjut. keputusan pembelian, semua pertanyaan dinyatakan valid karena nilai r hitung dilihat dari corrected item total Uji Asumsi Klasik correlation lebih besar dibanding r tabel 0,30. Uji Normalitas menguji data variabel Selanjutnya item kuesioner yang valid dapat bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya. persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak Hasil Uji Reliabilitas Bauran pemasaran, normal. Kualitas dengan uji One Sample Kolmogorov – Produk dan Keputusan Smirnov Pembelian. Pengujian dengan normalitas dilakukan menggunakan taraf Uji reliabilitas menggunakan metode signifikansi 0,05. Data dikatakan berdistribusi konsistensi internal dengan menggunakan normal jika signifikansi lebih besar dari 5% formulasi alpha karena datanya didapat atau 0,05. Berdasarkan hasil analisa pada melalui penyajian skala yang dikenakan hanya lampiran tabel 5 didapat nilai signifikansi sekali pada kelompok subjek atau disebut pada kolom Kolomogrof-Smirnov sebesar single-trial administration. Untuk menilai 0,801. Karena signifikansi untuk variabel reliabel tidaknya instrumen dilakukan dengan lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan teknik Alpha Cronbach, bahwa data pada ketiga variabel tersebut dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,600 atau lebih. berdistribusi normal. Uji Multikolinearitas merupakan salah satu asumsi model regresi linier adalah Dari lampiran tabel 4 dapat diketahui tidak terdapat korelasi yang sempurna pada bahwa untuk variabel bauran pemasaran variabel-variabel memiliki nilai Cronbach's Alpha sebesar multikolinieritas mengukur tingkat keeratan 0,824 > 0,600 jadi disimpulkan bahwa hubungan atau pengaruh antar variabel bebas variabel ini bersifat reliabel, kualitas produk melalui rmemiliki nilai Cronbach's Alpha sebesar Multikoliniearitas dapat diketahui dengan 0,817 > 0,600 jadi disimpulkan bahwa melihat nilai tolerance (a) dan Variance variabel ini bersifat reliabel, sedangkan Inflation Factor (VIF). Variabel bebas keputusan nilai mengalami multikolinieritas jika VIF kurang Cronbach's Alpha sebesar 0,715 > 0,600 jadi dari 5 dan nilai toleransi lebih besar dari 0,1. dapat disimpulkan bahwa instrumen ini juga Dari hasil yang terlihat pada lampiran tabel 6 bersifat uji dapat diketahui nilai variance inflation factor reliabilitas terhadap masing-masing variabel (VIF) variabel bauran pemasaran dan kualitas pembelian reliabel. memiliki Berdasarkan hasil besaran bebasnya. koefisien Uji korelasi. JuPEKO 144 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo produk kurang dari 5 yaitu sebesar 1.441 dan persamaan regresi linear berganda dengan nilai tolerance lebih besar dari 0,1 yaitu 0,694. menggunakan bantuan program SPSS 17 for Hal ini menunjukkan bahwa antar variabel windows. independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas. Dari lampiran tabel 8, maka dapat dimasukkan dalam persamaan berikut ini : Uji Heterokedastisitas. Berdasarkan lampiran gambar 1 terlihat titik-titik menyebar Y = 4.908 + 0.374 X1 + 0.262 X2 secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Hal ini berarti tidak terjadi a = 4.908 artinya nilai keputusan heteroskedastisitas sehingga model regresi pembelian sebesar 4.908sebagai nilai layak untuk dipakai. konstan untuk variabel terikat. Uji Autokorelasi Dari lampiran tabel 7 b1 = 0.374 menyatakan koefisien regresi didapat nilai DW yang dihasilkan dari model bauran pemasaran (X1) sebesar 0.374 regresi adalah 1,780. Sedangkan dari tabel menyatakan bahwa setiap penambahan DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (karena tanda positif) 1 poin bauran (n) = 30, serta k = 2 (k adalah jumlah variabel pemasaran independen) diperoleh nilai dL sebesar 1,3284 keputusan pembelian sebesar 0.374 dan dU sebesar 1,4759. Karena nilai DW dengan anggapan kualitas produk (X2) (1,780) berada pada daerah antara dU tetap. (1,4759) dan (4-dU) ( 4 - 1,4759 = 2,5241) dengan perhitungan sebagai berikut : maka Ho diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. akan Dimana meningkatkan dapat dicontohkan Dimisalkan X1 = 1 dan X2 = 0 maka Y = a + b1X1 + b2X2 Y = 4.908 + 0.374 (1) + 0.262 (0) Y = 4.908+ 0,374 Analisis Regresi Linear berganda Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai varibel b2 = 0.262 menyatakan koefisien regresi dependen dengan varibel independen, dengan kualitas produk (X2) sebesar 0.262 tujuan atau menyatakan bahwa setiap penambahan memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata- (karena tanda positif) 1 poin kualitas rata produk akan meningkatkan keputusan untuk variabel ketergantungan Y = 5.282 mengestimasi keputusan dan pembelian berdasaarkan nilai variabel bauran pemasaran pembelian sebesar 0.262 dengan dan kualitas produk. Untuk mengukur dan anggapan bauran pemasaran (X1) tetap. menguji pengaruh faktor-faktor terhadap Hasil persamaan regresi menunjukkan variabel dependen, khususnya untuk variabel bahwa koefisien variabel bauran pemasaran bauran pemasaran (X1) dan kualitas produk (X1) mempengaruhi penambahan variabel (X2), maka dilakukan pengolahan data melalui keputusan pembelian (Y) sebesar 0,374 atau JuPEKO 145 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo sebesar 37,4 persen dan koefisien kualitas Pengaruh Bauran Kualitas variabel keputusan pembelian sebesar 0,262 Pembelian. atau sebesar 26,2 persen. Besarnya koefisien simultan X1 dan X2 menjelaskan bahwa bauran keputusan pembelian. Metode uji simultan pemasaran akan akan dilihat pengaruh antara variabel bauran terhadap pemasaran dan kualitas produk terhadap berpengaruh kualitas secara produk positif Terhadap dan produk (X2) mempengaruhi penambahan dan Produk pemasaran Pengujian dari dua Keputusan pengaruh prediktor terhadap penambahan keputusan pembelian dengan variabel besar pengaruh yang berbeda. Berdasarkan menggunakan perbandingan nilai koefisien persamaan regresi di atas kualitas produk signifikansi antara dua variabel tersebut. lebih besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. keputusan secara Berdasarkan menunjukkan 2 pembelian lampiran bahwa uji simultan/bersama-sama (uji dengan tabel 10 signifikansi statistik F) menghasilkan nilai F hitung sebesar 14.253. Koefisien Determinasi (R ) Koefisien determinasi (R2) pada intinya Pada derajat bebas 1 (df1) = k = 2, dan derajat mengukur seberapa jauh kemampuan model bebas 2 (df2) = n-k-1 = 30-2-1= 27, dimana n dalam = jumlah sampel, k = jumlah variabel menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi independent, (R2) yang mendekati satu berarti variabel- kepercayaan signifikansi 0,05 adalah 3.354 variabel independennya menjelaskan hampir dengan demikian Fhitung = 14.253 > Ftabel= semua informasi yang dibutuhkan untuk 3.354. Dengan tingkat signifikansi 0,000 pada memprediksikan variabel dependen. Hasil hasil uji secara simultan dan nilai signifikansi (R2) uji F tersebut berada di bawah taraf 5 persen penelitian ini dapat dilihat pada lampiran tabel atau 0,05 yang mana jika nilai Fhitung > Ftabel 9. Adjusted R square adalah sebesar 0.478 hal dan signifikansi (P value) ≤ 0,05, maka Ho ini berarti 47,8% dari variasi variabel ditolak dan Ha diterima, jadi dapat dikatakan dependent keputusan pembelian yang dapat bahwa bauran pemasaran (X1), dan kualitas dijelaskan oleh variabel independent bauran produk pemasaran dan kualitas produk sedangkan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sisanya sebesar 0,522 atau 52,2% dipengaruhi meubel di UD. Sekawan Rimba. perhitungan koefisien determinasi nilai (X2) Ftabel secara pada taraf bersama-sama atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar variabel bauran pemasaran dan variabel kualitas produk . Uji t Uji t digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh secara parsial masing-masing Uji F variabel independen. Secara parsial pengaruh dari kedua variabel independen terhadap JuPEKO 146 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo keputusan pembelian ditunjukkan pada lampiran tabel 11 : signifikansi sebesar 0,009 (sig < 0,05). Jadi diperoleh keputusan pengujian bahwa Ho Pengaruh dari masing-masing variabel ditolak dan Ha diterima sehingga hasil bauran pemasaran dan kualitas produk pengujian disimpulkan bahwa kualitas produk terhadap keputusan pembelian dapat dilihat berpengaruh signifikan terhadap keputusan dari arah dan tanda signifikansi (probabilitas). pembelian meubel di UD. Sekawan Rimba. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan tingkat signifikansi kurang dari 0,05. Hasil PENUTUP pengujian yang dilakukan diperoleh nilai Kesimpulan koefisien parsial dari masing-masing variabel independen terhadap dependennya sebagaimana terlihat pada tabel diatas. Pada bagian ini akan disimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan di UD. Sekawan Rimba Wangkal Gading Kabupaten Dengan menggunakan t-test, diperoleh Probolinggo. Penelitian ini mencoba meneliti nilai t hitung variabel X1 bauran pemasaran mengenai pengaruh bauran pemasaran dan sebesar 2.237 sedangkan t tabel pada taraf kualitas kepercayaan 95% pembelian meubel di UD. Sekawan Rimba (signifikansi 5%) dan produk terhadap keputusan derajat bebas (df) = N-k-1 = 30-2-1 = 27 Wangkal Gading Kabupaten dimana N = jumlah sampel, dan k = jumlah Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah variabel independen adalah sebesar 2.052 . dikemukakan Pada tabel 4.18 diatas menunjukkan nilai t dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka hitung = 2.237 > t tabel = 2.052 dan nilai dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : signifikansi sebesar 0,034 (sig < 0,05). Jadi dan hasil Probolinggo. analisis yang Berdasarkan analisis regresi linier diperoleh keputusan pengujian bahwa Ho berganda ditolak dan Ha diterima sehingga hasil pemasaran (X1) dan kualitas produk (X2) pengujian bauran mempunyai pengaruh terhadap keputusan pemasaran berpengaruh signifikan terhadap pembelian (Y) meubel di UD. Sekawan keputusan pembelian meubel di UD. Sekawan Rimba Rimba. Probolinggo. Hal ini terbukti dengan hasil disimpulkan bahwa menunjukkan Wangkal bahwa Gading bauran Kabupaten Dengan menggunakan t-test, diperoleh perhitungan uji F, yang menyatakan bahwa nilai thitung variabel X2 kualitas produk sebesar nilai Fhitung 14,253 lebih besar dari Ftabel 3,354 2,290 sedangkan ttabel pada taraf kepercayaan dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 . Dan 95% (signifikansi 5%) dan derajat bebas (df) secara parsial variabel bauran pemasaran (X1) = N-k-1 = 30-2-1 = 27 dimana N = jumlah memiliki thitung 2,237 dengan signifikan 0,034 sampel, dan k = jumlah variabel independen < 0,05. Variabel kualitas produk (X2) adalah sebesar 2.052 dengan demikian t memiliki hitung 2,801 > t tabel 2.052 dan nilai signifikan 0,009 < 0,05. thitung 2,801 dengan tingkat JuPEKO 147 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa kualitas produk merupakan Saran Ada beberapa saran yang ingin variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian. disampaikan, yaitu sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil uji F dan T, bauran pemasaran dan kualitas produk meubel DAFTAR PUSTAKA yang ditawarkan oleh meubel UD. Ginting, Paham. 2008. Filsafat Dan Metode Riset. Medan : Penerbit PT. Rineka Cipta. Kotler, Philip Dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Indeks. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid I. Edisi 11. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta : PT. Indeks Gramedia. Priyanto, Dwi. 2008. Mandiri Belajar Spss Untuk Analisis Data Dan Uji Statistic. Yogyakarta : Mediakom. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta. Sujarweni, V. Wiratama. 2015. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Baru Press. Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen, Edisi I. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sekawan Rimba sudah baik, untuk itu diharapkan peningkatan pada bauran pemasaran dan kualitas produk dengan mempertimbangkan sehingga antara konsumen biaya produksi perusahaan dapat dan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan untuk mencapai target penjualan. 2. Bagi perusahaan meubel UD. Sekawan Rimba sebaiknya lebih menitik beratkan hal-hal yang berkaitan dengan kualitas produk meubel, karena LAMPIRAN – LAMPIRAN Tabel 1.Hasil Pengujian Validitas Variabel X1 (Bauran Pemasaran) No. Item Corrected item- Pertanyaan Total correlation P1 r Tabel Keterangan 0,385 0,30 Valid P2 0,600 0,30 Valid P3 0,582 0,30 Valid P4 0,769 0,30 Valid P5 0,811 0,30 Valid Sumber : Data primer diolah, 2016 Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas Variabel X2 (Kualitas Produk) No. Item Corrected item- Pertanyaan Total correlation r Tabel Keterangan JuPEKO 148 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo P1 0,534 0,30 Valid P2 0,825 0,30 Valid P3 0,458 0,30 Valid P4 0,553 0,30 Valid P5 0,713 0,30 Valid P6 0,605 0,30 Valid P7 0,697 0,30 Valid P8 0,536 0,30 Valid Sumber : Data primer diolah, 2016 Tabel 3. Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Keputusan Pembelian) No. Item Corrected item- Pertanyaan Total correlation P1 r Tabel Keterangan 0,406 0,30 Valid P2 0,409 0,30 Valid P3 0,680 0,30 Valid P4 0,492 0,30 Valid P5 0,516 0,30 Valid Sumber : Data primer diolah, 2016 Tabel 4. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Alpha Cronbach’s Alpha Keterangan Bauran pemasaran 0,824 ≥ 0,6 Reliabel Kualitas Produk 0,817 ≥ 0,6 Reliabel Keputusan Pembelian 0,715 ≥ 0,6 Reliabel Sumber : Data primer diolah, 2016 JuPEKO 149 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo Tabel 5. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 30 Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.51792463 Most Extreme Differences Absolute .117 Positive .075 Negative -.117 Kolmogorov-Smirnov Z .640 Asymp. Sig. (2-tailed) .807 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data primer diolah, 2016 Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas T Sig. Model 1 Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1.557 .131 Bauran 2.237 .034 .694 1.441 2.801 .009 .694 1.441 pemasaran Kualitas Produk a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data primer diolah, 2016 JuPEKO 150 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo Gambar 1 : Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data primer diolah, 2016 Tabel 7. Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model 1 R .717a R Square .514 Adjusted R Std. Error of Square the Estimate .478 1.573 Durbin-Watson 1.780 a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Bauran pemasaran b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data primer diolah, 2016 JuPEKO 151 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo Tabel 8. Hasil Pengujian Regresi Coefficientsa Model 1 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B (Constant) Std. Error Beta 4.908 3.151 .374 .167 .262 .093 Bauran t Sig. 1.557 .131 .360 2.237 .034 .451 2.801 .009 pemasaran Kualitas Produk a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data primer diolah, 2016 Tabel 9. Koefisien Determinasi Model Summary Model 1 R Adjusted R Std. Error of Square the Estimate R Square .717a .514 .478 1.573 Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Bauran pemasaran Sumber : Data primer diolah, 2016 Tabel 10. Metode Uji Simultan ANOVAb Model 1 Sum of Squares Df Mean Square Regression 70.548 2 35.274 Residual 66.819 27 2.475 137.367 29 Total F 14.253 Sig. .000a a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Bauran pemasaran b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data primer diolah, 2016 JuPEKO 152 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo Tabel 11 Coefficientsa 1 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B (Constant) 4.908 3.151 .374 .167 .262 .093 Bauran Std. Error Beta t Sig. 1.557 .131 .360 2.237 .034 .451 2.801 .009 pemasaran Kualitas Produk a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data primer diolah, 2016 JuPEKO 153 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo