JuPEKO 138 Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM

advertisement
PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN MEUBEL DI UD. SEKAWAN RIMBA WANGKAL
GADING KABUPATEN PROBOLINGGO
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas
Dosen UPM Probolinggo
Abstract: The present study was conducted to respond to the significant effect between the mixed
marketing and quality of the products simultaneously in making decision for buying the products in
UD. Sekawan Rimba Wangkal 1 Gading, Probolinggo. The sample of this study is 30 people as the
respondent which took the population of UD. Sekawan Rimba Wangkal 1 Gading, Probolinggo. The
analysis method used in collecting data is quantitative analysis which doubles linier regression.
The result of this study shows that result of F (simultaneous regression) analysis test, show that mixed
marketing and the quality of products have the same significant effects in making decision for buying
the products in UD. Sekawan Rimba Wangkal 1 Gading, Probolinggo. Based on statistic result of F
(simultaneous regression) test, shows that the highest score 14.253 which 0,000 significant scores.
It shows that, if the significant scores (p value) ≤ 0,05, then Ha is received and Ho is rejected. The
mixed marketing and the quality of products have the same significant effect in making decision for
buying the products (furniture’s) in UD. Sekawan Rimba Wangkal Gading Kabupaten Probolinggo,
partially. Based on the result of t partial test of mixed marketing has a significant effect in making
decision. The result shows 0,374 of coefficient score are significant with 0,034. Meanwhile, the effect
of the quality of products in making decision shows 0,262 coefficients score with 0,009. If the
significant score (p value) ≤ 0,05, then Ha is received and Ho is rejected.
Key words: mixed marketing, quality of the products, making decision (buying)
PENDAHULUAN
serta ketepatan waktu dalam pengiriman.
Latar Belakang
Semakin tinggi tingkat mutu yang diberikan
Industri meubel merupakan salah satu
perusahaan maka akan semakin tinggi tinggat
sektor industri yang selalu berkembang di
terpenuhinya kebutuhan pelanggan yang bisa
Indonesia. Pengaruh globalisasi di dunia
dinyatakan oleh tingkat kepuasan pelanggan.
industri
menyebabkan
Tetapi apabila terdapat kesenjangan antara
persaingan antar perusahaan menjadi ketat
tingkat mutu yang diberikan perusahaan
dan kompetitif. Berdasarkan hal itu maka
dengan kebutuhan aktual pelanggan, maka
perusahaan
akan
saat
ini
harus
telah
berkembang
sehingga
mampu menghadapi persaingan yang ada.
Dalam
perusahaan
persaingan,
dalam memenuhi
kemampuan
kebutuhan
timbul
masalah
ketidakpuasan
pelanggan yang merupakan masalah mutu
yang harus diselesaikan oleh perusahaan
sebab
dapat
mengakibatkan
hilanggnya
pelanggan merupakan satu hal sangat penting.
pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan.
Kemampuan perusahaan dalam memenuhi
Berdasarkan
kebutuhan pelanggan itu sendiri sangat
diharuskan untuk dapat meningkatkan secara
dipengaruhi oleh tingkat mutu yang diberikan
terus
oleh perusahaan kepada pelanggan yang
dalam menghasilakan produk yang sesuai
meliputi kualitas produk, bauran pemasaran
dengan keinginan pelanggan.
hal
menerus
itu,
maka
kemampuan
perusahaan
produksinya
JuPEKO 138
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu
perusahaan
agar
dapat
dalam
dipengaruhi oleh stimulus (rangsangan) yang
persaingan adalah berusaha mencapai tujuan
termasuk dalam bauran pemasaran (marketing
untuk menciptakan dan mempertahankan
mix). Perusahaan yang ingin berkembang dan
pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai,
ingin mendapatkan keunggulan bersaing
maka setiap perusahaan harus berupaya
harus dapat menyediakan produk atau jasa
menghasilkan dan menyampaikan barang dan
yang berkualitas, harga yang murah dan
jasa yang diinginkan konsumen dengan
terjangkau, promosi yang konsisten, distribusi
penerapan bauran pemasaran yang konsisten.
yang memadai dalam menyalurkan produk
Kebutuhan dan keinginan konsumen yang
atau jasanya, waktu penyerahan lebih cepat
bervariasi menjadi pedoman bagi setiap
dan pelayanan yang lebih baik dibandingkan
perusahaan
para pesaingnya.
untuk
sukses
konsumen dalam suatu pembelian juga bisa
merancang
strategi
pemasaran yang tepat agar dapat memenuhi
Kualitas produk adalah segala sesuatu
harapan setiap konsumen. Saat ini seiring
yang memiliki nilai di pasar sasaran (target
berkembangnya teknologi, konsumen sudah
market) dimana kemampuannya memberikan
semakin pintar dalam memilih produk yang
manfaat dan kepuasan, termasuk hal ini adalah
akan mereka konsumsi. Proses pengambilan
benda, jasa, organisasi, tempat, orang, dan ide.
keputusan
Dalam hal ini perusahaan memusatkan
konsumen
ini
sering
kali
melibatkan beberapa keputusan.
perhatian
mereka
pada
usaha
untuk
Kotler dan Keller (2009 : 234),
menghasilkan produk yang unggul dan terus
menjelaskan bahwa perusahaan yang cerdas
menyempurnakan. Produk yang berkualitas
akan mencoba memahami sepenuhnya proses
tinggi merupakan salah satu kunci sukses
pengambilan keputusan pelanggan, semua
perusahaan. Memperbaiki kualitas produk
pengalaman mereka dalam belajar, memilih,
ataupun jasa merupakan tantangan yang
menggunakan,
dalam
penting bagi perusahaan dalam bersaing di
mendisposisikan produk. Disini diasumsikan
pasar global. Perbaikan kualitas produk akan
bahwa semua perilaku sengaja dilandaskan
mengurangi
pada
ketika
keunggulan bersaing, bahkan lebih jauh lagi,
konsumen secara sadar dan rasional memilih
kualitas produk yang tinggi menciptakan
salah satu diantara tindakan alternatif yang
keunggulan bersaing yang bertahan lama.
ada.
Oleh karena itu kualitas merupakan faktor
bahkan
keinginan yang dihasilkan
Memahami
tingkat
keterlibatan
biaya
penting
pemasar berusaha mengidentifikasi hal-hal
ekonomis perusahaan-perusahaan di manapun
yang menyebabkan seseorang merasa harus
di dunia ini dalam konteks-konteks pasar
terlibat atau tidak dalam pembelian suatu
global.
atau
jasa.
Tingkat
mendorong
meningkatkan
konsumen terhadap produk atau jasa berarti
produk
yang
dan
pertumbuhan
keterlibatan
JuPEKO 139
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
Menurut Kotler (2005 : 49), “Kualitas
strategi
pemasaran.
Pembeli
produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu
memperlihatkan
produk atau pelayanan pada kemampuan
produk yang berbeda-beda. Mereka pada
untuk
umumnya menginginkan produk atau jasa
memuaskan
dinyatakan/tersirat”.
kebutuhan
Sehingga
yang
konsumen
preferensi
biasanya
dan
prioritas
yang bisa memuaskan kebutuhan mereka.
akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka
menunjukkan bahwa produk yang mereka
gunakan berkualitas.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah
Pergeseran-pergeseran
paradigma,
untuk mengetahui pengaruh antara bauran
berbagai
pemasaran dan kualitas produk terhadap
perubahan lingkungan lain telah memberi
keputusan pembelian meubel secara simultan
dampak
dan parsial di UD. Sekawan Rimba Wangkal
dinamika
gaya
pada
memandang
hidup,
serta
bagaimana
produk/jasa
konsumen
yang
akan
Gading Kabupaten Probolinggo.
dikonsumsinya. Dimensi bauran pemasaran
menimbulkan berbagai interpretasi di mata
konsumen.
Konsumen
akan
memiliki
Hipotesis
Hipotesis
merupakan
jawaban
interpretasi dan persepsi yang berbeda-beda
sementara
terhadap
rumusan
masalah
tergantung
penelitian,
dimana
rumusan
masalah
dari
karakteristik
pribadi
(motivasi, sikap, konsep diri, dan sebagainya),
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
latar belakang (sosial, ekonomi, demografi,
kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2014 : 64).
dan lain-lain), pengalaman (belajar), serta
Hipotesis
pengaruh lingkungannya. Dengan demikian
memberikan
penilaian terhadap dimensi bauran pemasaran
permasalahan serta tujuan penelitian.
suatu produk dikatakan berkualitas, murah,
sebuah
mengarahkan
pedoman
dalam
dan
pokok
Maka dari uraian masalah yang ada,
dapat dimunculkan suatu hipotesis penelitian
dan bisa dijangkau.
Jika
bertujuan
perusahaan
dapat
sebagai berikut :
memposisikan dirinya sebagai perusahaan
H1 : Diduga terdapat pengaruh antara
yang mampu memberikan nilai superior
bauran pemasaran dan kualitas produk
kepada pasar sasaran terpilih, dengan jalan
terhadap keputusan pembelian meubel secara
menawarkan dimensi bauran pemasaran lebih
simultan di UD. Sekawan Rimba Wangkal
fleksibel dan dinamis daripada pesaing atau
Gading Kabupaten Probolinggo.
dengan memberikan manfaat lebih besar,
H2 : Diduga terdapat pengaruh antara
memperoleh
bauran pemasaran dan kualitas produk
keunggulan dalam bersaing. Dan disini
terhadap keputusan pembelian meubel secara
kebutuhan dan keinginan pembeli yang
parsial di UD. Sekawan Rimba Wangkal
bervariasi menjadi pedoman bagi rancangan
Gading Kabupaten Probolinggo.
perusahaan
tersebut
akan
JuPEKO 140
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
bahkan lebih jauh lagi, kualitas produk yang
tinggi menciptakan keunggulan bersaing yang
KAJIAN TEORI
Tugas
pemasar
adalah
menyusun
bertahan lama. Kualitas merupakan faktor
program atau rencana pemasaran untuk
penting
mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
ekonomis perusahaan-perusahaan di manapun
Program pemasaran terdiri dari sejumlah
di dunia ini dalam kontek pasar global.
keputusan tentang bauran alat-alat pemasaran
yang
mendorong
pertumbuhan
Keputusan pembelian adalah tahap
yang digunakan. Bauran pemasaran adalah
dalam
seperangkat
pembeli dimana konsumen benar - benar
pemasaran
yang
digunakan
proses pengambilan
keputusan
perusahaan untuk terus-menerus mencapai
membeli “.
tujuan pemasarannya dipasar sasaran. Bauran
merupakan suatu kegiatan individu yang
pemasaran diklasifikasikan menjadi empat
secara langsung terlibat dalam mendapatkan
kelompok (dimensi) yang disebut Empat P,
dan
terdiri dari Product (produk), Price (harga),
ditawarkan. Menurut Suryani (2008:17) ada
Place
lima
(saluran
distribusi),
Promotion
(promosi) (Kotler, 2005:17).
Pengambilan
mempergunakan
tahap
proses
keputusan
barang
yang
keputusan pembelian
antara lain : (1) Mengenali kebutuhan, (2)
Kualitas Produk merupakan segala
Mencari
informasi,
(3)
Mengevaluasi
sesuatu yang memiliki nilai di pasar sasaran
alternatif, (4) Mengambil keputusan, dan (5)
(target
Evaluasi pasca pembelian.
market)
dimana
kemampuannya
memberikan manfaat dan kepuasan, termasuk
hal ini adalah benda, jasa, organisasi, tempat,
METODE PENELITIAN
orang, dan ide. Dalam hal ini perusahaan
Jenis penelitian
memusatkan perhatian mereka pada usaha
Penelitian ini merupakan penelitian
untuk menghasilkan produk yang unggul dan
kuantitatif yang artinya penelitian yang
terus
banyak
menyempurnakan.
Produk
yang
menuntut
angka
mulai
dari
berkualitas tinggi merupakan salah satu kunci
pengumpulan data sampai dengan penampilan
sukses perusahaan. Menurut Kotler (2005 :
dari hasilnya. Penelitian ini menggunakan
49), “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri
pendekatan asosiatif, dikatakan penelitian
serta dari suatu produk atau pelayanan pada
asosiatif
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan
menghubungkan dua variable atau lebih
yang dinyatakan/tersirat”. Oleh karena itu
(Ginting, 2008 : 57).
karena
penelitian
ini
Memperbaiki kualitas produk ataupun jasa
merupakan tantangan yang penting bagi
perusahaan dalam bersaing di pasar global.
Populasi dan Sampel
Populasi menurut Sugiyono (2014 : 80)
Perbaikan kualitas produk akan mengurangi
mengatakan
“Populasi
adalah
wilayah
biaya dan meningkatkan keunggulan bersaing,
generalisasi yang terjadi atas objek atau
JuPEKO 141
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
subjek
yang
mempunyai
kualitas
dan
(2014 : 187) pengujian validitas setiap butir
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
digunakan
peneliti
ditarik
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor
kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian
total yang merupakan jumlah tiap skor butir.
ini adalah seluruh konsumen yang membeli
Uji validitas ini dilakukan kepada 30
produk meubel di UD. Sekawan Rimba
konsumen yang membeli produk meubel di
Wangkal Gading Kabupaten Probolinggo
UD. Sekawan Rimba Wangkal Gading
pada bulan januari dan pebruari 2016.
Probolinggo sebagai responden pada sampel
untuk
dipelajari
dan
analisis
item,
yaitu
Penentuan sampel dalam penelitian ini
dengan kriterium skor pengujian yaitu > 0,3.
ditujukan untuk mempermudah jalannya
Pengujian Reliabilitas dilakukan untuk
dalam penelitian dan pengambilannya harus
mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
dapat mewakili populasi dalam penelitian.
tetap konsisten, jika dilakukan pengukuran
Sugiyono (2014 : 81) menyatakan bahwa
dua kali atau lebih terhadap gejala dengan
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan
gejala yang sama dengan menggunakan alat
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
ukur yang sama. Suatu kuisioner dikatakan
tersebut”. Atas dasar pendapat tersebut, maka
reliabel jika didapatkan jawaban seseorang
sampel yang diambil adalah konsumen yang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
membeli produk meubel di UD. Sekawan
stabil apabila digunakan berulang kali pada
Rimba
Kabupaten
waktu yang berbeda, atau dari waktu ke
Probolinggo pada bulan januari dan pebruari
waktu. Untuk mengetahui apakah alat ukur
2016 yaitu 30 konsumen.
reliabel atau tidak, maka akan diuji dengan
Wangkal
Gading
menggunakan
Metode Analisis Data
metode
Alpha
Cronbach.
Teknis uji reliabilitas dalam penelitian ini
Metode analisis data yang digunakan
menggunakan Cronbach’s Alpha(α). Priyatno
dalam penelitian ini Analisis Kuantitif.
(2008: 26) mengelompokkan Cronbach’s
Analisis kuantitatif adalah analisis data dalam
Alpha(α) sebagai berikut:
bentuk angka-angka yang pembahasannya
a) Cronbach’s Alpha(α) < 0,6
melalui penghitungan statistik berdasarkan
reliability kurang baik.
jawaban kuesioner dari responden. Hasil
penghitungan dari skor atau nilai tersebut
kemudian
dalam
analisa
statistik
yang
dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0
:
b) Cronbach’s Alpha(α) 0,6 – 0,79 :
reliability dapat diterima.
c) Cronbach’s Alpha(α) > 0,8
:
reliability dianggap baik.
untuk membuktikan hubungan dan pengaruh
antara variabel-variabel penelitian, dengan
menggunakan uji data sebagai berikut : (1).
Pengujian
Validitas.
Menurut
Sugiyono
Uji Asumsi Klasik
Pengujian
persyaratan
analisis
digunakan sebagai persyaratan penggunaan
JuPEKO 142
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
model analisis regresi linear berganda.
bias yang diperoleh dari data penelitian dalam
Menurut Sujarweni (2015:181) model regresi
menjelaskan konstruk variabel yang diukur
linier berganda dapat disebut sebagai model
melalui instrumen kuesioner. Uji kualitas
yang baik jika model tersebut memenuhi
instrumen meliputi uji validitas dan uji
asumsi normalitas data dan bebas dari asumsi
reliabilitas instrumen. Uji validitas digunakan
klasik statistik baik itu multikolinieritas,
untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
autokorelasi dan heterokedastisitas.
kuesioner. Pengujian validitas dilakukan
dengan
menggunakan
analisis
korelasi
Uji Hipotesis
product moment yang terkoreksi (corrected
Analisis Regresi Linear Berganda
item-total
correlation).
Sedangkan
uji
243)
reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh
Analisis Regresi ganda digunakan oleh
mana keandalan suatu alat pengukur untuk
peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan
dapat digunakan lagi untuk penelitian yang
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
sama. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
dependen (kriterium), bila dua atau lebih
menggunakan
variabel independen sebagai faktor prediktor
Alpha.
Menurut
Sugiyono
(2014
:
teknik
analisis
Cronbach
dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi
analisis regresi ganda akan dilakukan bila
Hasil Uji Validitas Bauran pemasaran,
jumlah variabel independennya minimal dua.
Kualitas
Dalam penelitian ini, analisis regresi linear
Pembelian.
Produk
dan
Keputusan
berganda digunakan untuk membuktikan
Berdasarkan lampiran tabel 1, dapat
sejauh mana pengaruh variabel bebas terhadap
dilihat bahwa 5 butir item pertanyaan untuk
variabel terikat. Persamaan regresi untuk dua
variabel bauran pemasaran, semua pertanyaan
prediktor adalah :
dinyatakan valid karena nilai r hitung dilihat
dari corrected item total correlation lebih
besar dibanding r tabel 0,30. Selanjutnya item
Y = a + π’ƒπŸ π‘ΏπŸ + π’ƒπŸ π‘ΏπŸ
kuesioner yang valid dapat dijadikan acuan
Keterangan : Y = Keputusan pembelian, a =
untuk penelitian selanjutnya.
Konstanta, 𝑋1 = Bauran pemasaran, 𝑋2 =
Berdasarkan lampiran tabel 2, dapat
Kualitas produk, 𝑏1 𝑏2 = Koefisien varibel
dilihat bahwa 8 butir item pertanyaan untuk
bebas.
variabel kualitas produk, dimana 8 pertanyaan
dinyatakan valid karena nilai r hitung dilihat
PEMBAHASAN
dari corrected item total correlation lebih
Uji Validitas dan Reliabilitas
besar dibanding r tabel 0,30. Selanjutnya item
Pengujian
kualitas
instrumen
dimaksudkan untuk menghindarkan adanya
kuesioner yang valid dapat dijadikan acuan
untuk penelitian selanjutnya.
JuPEKO 143
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
Berdasarkan lampiran tabel 3, dapat
maka disimpulkan bahwa semua instrumen
dilihat bahwa 5 butir item pertanyaan untuk
yang digunakan bersifat reliabel, dan dapat
variabel
digunakan untuk analisis lebih lanjut.
keputusan
pembelian,
semua
pertanyaan dinyatakan valid karena nilai r
hitung dilihat dari corrected item total
Uji Asumsi Klasik
correlation lebih besar dibanding r tabel 0,30.
Uji Normalitas menguji data variabel
Selanjutnya item kuesioner yang valid dapat
bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada
dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.
persamaan regresi yang dihasilkan, apakah
berdistribusi normal atau berdistribusi tidak
Hasil Uji Reliabilitas Bauran pemasaran,
normal.
Kualitas
dengan uji One Sample Kolmogorov –
Produk
dan
Keputusan
Smirnov
Pembelian.
Pengujian
dengan
normalitas
dilakukan
menggunakan
taraf
Uji reliabilitas menggunakan metode
signifikansi 0,05. Data dikatakan berdistribusi
konsistensi internal dengan menggunakan
normal jika signifikansi lebih besar dari 5%
formulasi alpha karena datanya didapat
atau 0,05. Berdasarkan hasil analisa pada
melalui penyajian skala yang dikenakan hanya
lampiran tabel 5 didapat nilai signifikansi
sekali pada kelompok subjek atau disebut
pada kolom Kolomogrof-Smirnov sebesar
single-trial administration. Untuk menilai
0,801. Karena signifikansi untuk variabel
reliabel tidaknya instrumen dilakukan dengan
lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan
teknik Alpha Cronbach,
bahwa data pada ketiga variabel tersebut
dimana
suatu
instrumen dapat dikatakan handal (reliabel)
bila memiliki koefisien keandalan atau alpha
sebesar 0,600 atau lebih.
berdistribusi normal.
Uji
Multikolinearitas
merupakan
salah satu asumsi model regresi linier adalah
Dari lampiran tabel 4 dapat diketahui
tidak terdapat korelasi yang sempurna pada
bahwa untuk variabel bauran pemasaran
variabel-variabel
memiliki nilai Cronbach's Alpha sebesar
multikolinieritas mengukur tingkat keeratan
0,824 > 0,600 jadi disimpulkan bahwa
hubungan atau pengaruh antar variabel bebas
variabel ini bersifat reliabel, kualitas produk
melalui
rmemiliki nilai Cronbach's Alpha sebesar
Multikoliniearitas dapat diketahui dengan
0,817 > 0,600 jadi disimpulkan bahwa
melihat nilai tolerance (a) dan Variance
variabel ini bersifat reliabel, sedangkan
Inflation Factor (VIF). Variabel bebas
keputusan
nilai
mengalami multikolinieritas jika VIF kurang
Cronbach's Alpha sebesar 0,715 > 0,600 jadi
dari 5 dan nilai toleransi lebih besar dari 0,1.
dapat disimpulkan bahwa instrumen ini juga
Dari hasil yang terlihat pada lampiran tabel 6
bersifat
uji
dapat diketahui nilai variance inflation factor
reliabilitas terhadap masing-masing variabel
(VIF) variabel bauran pemasaran dan kualitas
pembelian
reliabel.
memiliki
Berdasarkan
hasil
besaran
bebasnya.
koefisien
Uji
korelasi.
JuPEKO 144
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
produk kurang dari 5 yaitu sebesar 1.441 dan
persamaan regresi linear berganda dengan
nilai tolerance lebih besar dari 0,1 yaitu 0,694.
menggunakan bantuan program SPSS 17 for
Hal ini menunjukkan bahwa antar variabel
windows.
independen
tidak
terjadi
persoalan
multikolinearitas.
Dari lampiran tabel 8, maka dapat
dimasukkan dalam persamaan berikut ini :
Uji Heterokedastisitas. Berdasarkan
lampiran gambar 1 terlihat titik-titik menyebar
Y = 4.908 + 0.374 X1 + 0.262 X2
secara acak dan tidak membentuk sebuah pola
tertentu yang jelas. Hal ini berarti tidak terjadi
a
=
4.908
artinya
nilai
keputusan
heteroskedastisitas sehingga model regresi
pembelian sebesar 4.908sebagai nilai
layak untuk dipakai.
konstan untuk variabel terikat.
Uji Autokorelasi Dari lampiran tabel 7
b1 = 0.374 menyatakan koefisien regresi
didapat nilai DW yang dihasilkan dari model
bauran pemasaran (X1) sebesar 0.374
regresi adalah 1,780. Sedangkan dari tabel
menyatakan bahwa setiap penambahan
DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data
(karena tanda positif) 1 poin bauran
(n) = 30, serta k = 2 (k adalah jumlah variabel
pemasaran
independen) diperoleh nilai dL sebesar 1,3284
keputusan pembelian sebesar 0.374
dan dU sebesar 1,4759. Karena nilai DW
dengan anggapan kualitas produk (X2)
(1,780) berada pada daerah antara dU
tetap.
(1,4759) dan (4-dU) ( 4 - 1,4759 = 2,5241)
dengan perhitungan sebagai berikut :
maka Ho diterima, yang berarti tidak ada
autokorelasi.
akan
Dimana
meningkatkan
dapat
dicontohkan
Dimisalkan X1 = 1 dan X2 = 0 maka
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = 4.908 + 0.374 (1) + 0.262 (0)
Y = 4.908+ 0,374
Analisis Regresi Linear berganda
Analisis regresi pada dasarnya adalah
studi
mengenai
varibel
b2 = 0.262 menyatakan koefisien regresi
dependen dengan varibel independen, dengan
kualitas produk (X2) sebesar 0.262
tujuan
atau
menyatakan bahwa setiap penambahan
memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-
(karena tanda positif) 1 poin kualitas
rata
produk akan meningkatkan keputusan
untuk
variabel
ketergantungan
Y = 5.282
mengestimasi
keputusan
dan
pembelian
berdasaarkan nilai variabel bauran pemasaran
pembelian
sebesar
0.262
dengan
dan kualitas produk. Untuk mengukur dan
anggapan bauran pemasaran (X1) tetap.
menguji pengaruh faktor-faktor terhadap
Hasil persamaan regresi menunjukkan
variabel dependen, khususnya untuk variabel
bahwa koefisien variabel bauran pemasaran
bauran pemasaran (X1) dan kualitas produk
(X1) mempengaruhi penambahan variabel
(X2), maka dilakukan pengolahan data melalui
keputusan pembelian (Y) sebesar 0,374 atau
JuPEKO 145
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
sebesar 37,4 persen dan koefisien kualitas
Pengaruh
Bauran
Kualitas
variabel keputusan pembelian sebesar 0,262
Pembelian.
atau sebesar 26,2 persen. Besarnya koefisien
simultan
X1 dan X2 menjelaskan bahwa bauran
keputusan pembelian. Metode uji simultan
pemasaran
akan
akan dilihat pengaruh antara variabel bauran
terhadap
pemasaran dan kualitas produk terhadap
berpengaruh
kualitas
secara
produk
positif
Terhadap
dan
produk (X2) mempengaruhi penambahan
dan
Produk
pemasaran
Pengujian
dari
dua
Keputusan
pengaruh
prediktor
terhadap
penambahan keputusan pembelian dengan
variabel
besar pengaruh yang berbeda. Berdasarkan
menggunakan perbandingan nilai koefisien
persamaan regresi di atas kualitas produk
signifikansi antara dua variabel tersebut.
lebih besar pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian.
keputusan
secara
Berdasarkan
menunjukkan
2
pembelian
lampiran
bahwa
uji
simultan/bersama-sama
(uji
dengan
tabel
10
signifikansi
statistik
F)
menghasilkan nilai F hitung sebesar 14.253.
Koefisien Determinasi (R )
Koefisien determinasi (R2) pada intinya
Pada derajat bebas 1 (df1) = k = 2, dan derajat
mengukur seberapa jauh kemampuan model
bebas 2 (df2) = n-k-1 = 30-2-1= 27, dimana n
dalam
= jumlah sampel, k = jumlah variabel
menerangkan
variasi
variabel
dependennya. Nilai koefisien determinasi
independent,
(R2) yang mendekati satu berarti variabel-
kepercayaan signifikansi 0,05 adalah 3.354
variabel independennya menjelaskan hampir
dengan demikian Fhitung = 14.253 > Ftabel=
semua informasi yang dibutuhkan untuk
3.354. Dengan tingkat signifikansi 0,000 pada
memprediksikan variabel dependen. Hasil
hasil uji secara simultan dan nilai signifikansi
(R2)
uji F tersebut berada di bawah taraf 5 persen
penelitian ini dapat dilihat pada lampiran tabel
atau 0,05 yang mana jika nilai Fhitung > Ftabel
9. Adjusted R square adalah sebesar 0.478 hal
dan signifikansi (P value) ≤ 0,05, maka Ho
ini berarti 47,8% dari variasi variabel
ditolak dan Ha diterima, jadi dapat dikatakan
dependent keputusan pembelian yang dapat
bahwa bauran pemasaran (X1), dan kualitas
dijelaskan oleh variabel independent bauran
produk
pemasaran dan kualitas produk sedangkan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian
sisanya sebesar 0,522 atau 52,2% dipengaruhi
meubel di UD. Sekawan Rimba.
perhitungan
koefisien
determinasi
nilai
(X2)
Ftabel
secara
pada
taraf
bersama-sama
atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain
diluar variabel bauran pemasaran dan variabel
kualitas produk .
Uji t
Uji t digunakan untuk melihat sejauh
mana pengaruh secara parsial masing-masing
Uji F
variabel independen. Secara parsial pengaruh
dari kedua variabel independen terhadap
JuPEKO 146
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
keputusan
pembelian
ditunjukkan
pada
lampiran tabel 11 :
signifikansi sebesar 0,009 (sig < 0,05). Jadi
diperoleh keputusan pengujian bahwa Ho
Pengaruh dari masing-masing variabel
ditolak dan Ha diterima sehingga hasil
bauran pemasaran dan kualitas produk
pengujian disimpulkan bahwa kualitas produk
terhadap keputusan pembelian dapat dilihat
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
dari arah dan tanda signifikansi (probabilitas).
pembelian meubel di UD. Sekawan Rimba.
Uji t dilakukan dengan cara membandingkan
tingkat signifikansi kurang dari 0,05. Hasil
PENUTUP
pengujian yang dilakukan diperoleh nilai
Kesimpulan
koefisien parsial dari masing-masing variabel
independen
terhadap
dependennya
sebagaimana terlihat pada tabel diatas.
Pada bagian ini akan disimpulkan hasil
penelitian yang telah dilakukan di UD.
Sekawan Rimba Wangkal Gading Kabupaten
Dengan menggunakan t-test, diperoleh
Probolinggo. Penelitian ini mencoba meneliti
nilai t hitung variabel X1 bauran pemasaran
mengenai pengaruh bauran pemasaran dan
sebesar 2.237 sedangkan t tabel pada taraf
kualitas
kepercayaan 95%
pembelian meubel di UD. Sekawan Rimba
(signifikansi 5%) dan
produk
terhadap
keputusan
derajat bebas (df) = N-k-1 = 30-2-1 = 27
Wangkal Gading Kabupaten
dimana N = jumlah sampel, dan k = jumlah
Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah
variabel independen adalah sebesar 2.052 .
dikemukakan
Pada tabel 4.18 diatas menunjukkan nilai t
dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka
hitung = 2.237 > t tabel = 2.052 dan nilai
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
signifikansi sebesar 0,034 (sig < 0,05). Jadi
dan
hasil
Probolinggo.
analisis
yang
Berdasarkan analisis regresi linier
diperoleh keputusan pengujian bahwa Ho
berganda
ditolak dan Ha diterima sehingga hasil
pemasaran (X1) dan kualitas produk (X2)
pengujian
bauran
mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pemasaran berpengaruh signifikan terhadap
pembelian (Y) meubel di UD. Sekawan
keputusan pembelian meubel di UD. Sekawan
Rimba
Rimba.
Probolinggo. Hal ini terbukti dengan hasil
disimpulkan
bahwa
menunjukkan
Wangkal
bahwa
Gading
bauran
Kabupaten
Dengan menggunakan t-test, diperoleh
perhitungan uji F, yang menyatakan bahwa
nilai thitung variabel X2 kualitas produk sebesar
nilai Fhitung 14,253 lebih besar dari Ftabel 3,354
2,290 sedangkan ttabel pada taraf kepercayaan
dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 . Dan
95% (signifikansi 5%) dan derajat bebas (df)
secara parsial variabel bauran pemasaran (X1)
= N-k-1 = 30-2-1 = 27 dimana N = jumlah
memiliki thitung 2,237 dengan signifikan 0,034
sampel, dan k = jumlah variabel independen
< 0,05. Variabel kualitas produk (X2)
adalah sebesar 2.052 dengan demikian t
memiliki
hitung 2,801 > t tabel 2.052 dan nilai
signifikan 0,009 < 0,05.
thitung
2,801
dengan
tingkat
JuPEKO 147
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
berdasarkan hasil penelitian terbukti
bahwa kualitas produk merupakan
Saran
Ada beberapa
saran yang ingin
variabel
yang
paling
berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
disampaikan, yaitu sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil uji F dan T, bauran
pemasaran dan kualitas produk meubel
DAFTAR PUSTAKA
yang ditawarkan oleh meubel UD.
Ginting, Paham. 2008. Filsafat Dan Metode
Riset. Medan : Penerbit PT. Rineka
Cipta.
Kotler, Philip Dan Keller, Kevin Lane. 2009.
Manajemen Pemasaran. Jakarta :
Indeks.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran,
Jilid I. Edisi 11. Alih Bahasa Benyamin
Molan. Jakarta : PT. Indeks Gramedia.
Priyanto, Dwi. 2008. Mandiri Belajar Spss
Untuk Analisis Data Dan Uji Statistic.
Yogyakarta : Mediakom.
Sugiyono.
2014.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung : CV. Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratama. 2015. SPSS Untuk
Penelitian. Yogyakarta : Penerbit
Pustaka Baru Press.
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen,
Edisi I. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sekawan Rimba sudah baik, untuk itu
diharapkan peningkatan pada bauran
pemasaran dan kualitas produk dengan
mempertimbangkan
sehingga
antara
konsumen
biaya
produksi
perusahaan
dapat
dan
menciptakan
hubungan yang saling menguntungkan
untuk mencapai target penjualan.
2. Bagi perusahaan meubel UD. Sekawan
Rimba
sebaiknya
lebih
menitik
beratkan hal-hal yang berkaitan dengan
kualitas
produk
meubel,
karena
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Tabel 1.Hasil Pengujian Validitas Variabel X1 (Bauran Pemasaran)
No. Item
Corrected item-
Pertanyaan
Total correlation
P1
r Tabel
Keterangan
0,385
0,30
Valid
P2
0,600
0,30
Valid
P3
0,582
0,30
Valid
P4
0,769
0,30
Valid
P5
0,811
0,30
Valid
Sumber : Data primer diolah, 2016
Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas Variabel X2 (Kualitas Produk)
No. Item
Corrected item-
Pertanyaan
Total correlation
r Tabel
Keterangan
JuPEKO 148
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
P1
0,534
0,30
Valid
P2
0,825
0,30
Valid
P3
0,458
0,30
Valid
P4
0,553
0,30
Valid
P5
0,713
0,30
Valid
P6
0,605
0,30
Valid
P7
0,697
0,30
Valid
P8
0,536
0,30
Valid
Sumber : Data primer diolah, 2016
Tabel 3. Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Keputusan Pembelian)
No. Item
Corrected item-
Pertanyaan
Total correlation
P1
r Tabel
Keterangan
0,406
0,30
Valid
P2
0,409
0,30
Valid
P3
0,680
0,30
Valid
P4
0,492
0,30
Valid
P5
0,516
0,30
Valid
Sumber : Data primer diolah, 2016
Tabel 4. Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel
Alpha
Cronbach’s Alpha
Keterangan
Bauran pemasaran
0,824
≥ 0,6
Reliabel
Kualitas Produk
0,817
≥ 0,6
Reliabel
Keputusan Pembelian
0,715
≥ 0,6
Reliabel
Sumber : Data primer diolah, 2016
JuPEKO 149
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
30
Normal Parametersa,,b
Mean
.0000000
Std. Deviation
1.51792463
Most Extreme Differences Absolute
.117
Positive
.075
Negative
-.117
Kolmogorov-Smirnov Z
.640
Asymp. Sig. (2-tailed)
.807
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data primer diolah, 2016
Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas
T
Sig.
Model
1
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
(Constant)
1.557
.131
Bauran
2.237
.034
.694
1.441
2.801
.009
.694
1.441
pemasaran
Kualitas Produk
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data primer diolah, 2016
JuPEKO 150
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
Gambar 1 : Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer diolah, 2016
Tabel 7. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
1
R
.717a
R Square
.514
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.478
1.573
Durbin-Watson
1.780
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Bauran pemasaran
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data primer diolah, 2016
JuPEKO 151
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
Tabel 8. Hasil Pengujian Regresi
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
Beta
4.908
3.151
.374
.167
.262
.093
Bauran
t
Sig.
1.557
.131
.360
2.237
.034
.451
2.801
.009
pemasaran
Kualitas Produk
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data primer diolah, 2016
Tabel 9. Koefisien Determinasi
Model Summary
Model
1
R
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
R Square
.717a
.514
.478
1.573
Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Bauran pemasaran
Sumber : Data primer diolah, 2016
Tabel 10. Metode Uji Simultan
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
70.548
2
35.274
Residual
66.819
27
2.475
137.367
29
Total
F
14.253
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Bauran pemasaran
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data primer diolah, 2016
JuPEKO 152
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
Tabel 11
Coefficientsa
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
(Constant)
4.908
3.151
.374
.167
.262
.093
Bauran
Std. Error
Beta
t
Sig.
1.557
.131
.360
2.237
.034
.451
2.801
.009
pemasaran
Kualitas
Produk
a.
Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data primer diolah, 2016
JuPEKO 153
Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Dosen UPM Probolinggo
Download