Set 11.indd

advertisement
X
geograļ¬
JAGAD RAYA DAN TATA SURYA VI
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1.
Memahami karakteristik lapisan dan struktur Bumi.
2.
Memahami lempeng benua dan lempeng samudera.
3.
Memahami gerakan lempeng di Indonesia.
4.
Memahami kelayakan planet Bumi untuk kehidupan.
5.
Memahami kala geologi.
T.
KARAKTERISTIK LAPISAN BUMI
a.
Lapisan dan Struktur Bumi
Apabila tubuh bumi dibelah secara vertikal dan dilihat dari dalam ke luar, maka tampak
lapisan bumi yang terdiri dari barisfer, asthenosfer, dan litosfer.
1.
Barisfer
Barisfer artinya lapisan inti bumi. Ketebalan barisfer sekitar 3.456 km.
2.
Asthenosfer
Asthenosfer artinya lapisan mantel bumi (lapisan selubung bumi). Ketebalan
asthenosfer sekitar 1.700 km.
3.
Litosfer
Litosfer artinya lapisan kulit bumi. Ketebalan litosfer sekitar 1.220 km. Litosfer
mengapung di atas asthenosfer. Litosfer terdiri dari lapisan silisium magnesium
(lapisan sima) dan lapisan silisium aluminium (lapisan sial). Lapisan sial merupakan
lapisan kulit bumi paling atas, yang terdiri dari kerak samudera dan kerak benua.
1
Kela
s
KTSP
K T SP& K-13
Sial
Sima
3. Litosfer
2. Asthenosfer
6.376 km
1. Barisfer
Gambar lapisan bumi
Bumi memiliki struktur yang mirip dengan telur ayam rebus, yang terdiri atas kuning
telur, putih telur, dan cangkang telur (kulit telur). Kuning telur menggambarkan inti
bumi, putih telur menggambarkan mantel bumi (selubung bumi), dan cangkang telur
menggambarkan kerak bumi seperti gambar berikut.
Gambar struktur bumi (ilustrasi ulang dari sumber: www.thefullwiki.org)
2
1.
Inti bumi
Inti bumi terdiri dari inti dalam dan inti luar.
Inti dalam
•
Memiliki ketebalan sekitar 1.248 km.
•
Struktur batuan padat dan keras karena tekanannya paling tinggi.
•
Suhunya paling tinggi, yaitu mencapai 5.500°C.
•
Mengandung unsur nikel dan ferum (besi) padat sehingga disebut lapisan nife.
Inti luar
•
Memiliki ketebalan sekitar 2.208 km.
•
Mengandung unsur nikel dan ferum cair.
2.
Mantel bumi
Mantel bumi bersifat plastis (liat). Batuan penyusunnya berupa silikat besi dan
magnesium. Bagian ini terdiri dari mantel bawah dan mantel atas.
•
Mantel bawah
Batuan penyusun mantel bawah bersifat kental karena tekanannya lebih
tinggi.
•
Mantel atas
Batuan penyusun mantel atas bersifat cair.
3.
Kerak bumi
Kerak bumi mengapung di atas mantel bumi yang lembek. Kerak bumi terdiri dari
sebagai berikut.
Kerak dalam
•
Ketebalannya sekitar 1.170 km.
•
Merupakan lapisan silisium dan magnesium (lapisan sima).
Kerak luar
b.
•
Ketebalannya sekitar 50 km.
•
Merupakan lapisan silisium dan aluminium (lapisan sial) yang bersifat granitis.
•
Kerak luar terdiri dari kerak samudera dengan ketebalan sekitar 10 km dan
kerak benua dengan ketebalan sekitar 40 km.
Lempeng Benua dan Lempeng Samudera
1.
Lempeng benua
•
Lempeng benua tersusun atas batuan induk berupa batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf.
3
2.
•
Umurnya lebih tua dibandingkan lempeng samudera.
•
Lempeng benua menyusun daratan dengan luas sekitar 30% luas Bumi.
•
Memiliki ketinggian bervariasi yang membentuk relief daratan mulai dari
peneplain, pantai, dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, lembah, ngarai,
hingga puncak gunung dengan ketinggian 8.848 meter (puncak Everest).
•
Berat jenis lempeng benua lebih ringan dibandingkan dengan lempeng
samudera sehingga jika lempeng keduanya bertumbukan, maka lempeng
samudera akan menunjam masuk ke bawah lempeng benua.
•
Gerakan lempeng benua berpengaruh terhadap aktivitas geologis seperti
pembentukan relief daratan, gempa, dan letusan gunung api.
Lempeng samudera
•
Lempeng samudera tersusun atas batuan bancuh, yaitu batuan campur aduk
antara batuan dari samudera dan batuan dari daratan yang bersifat basa (basaltik).
•
Umurnya lebih muda dibandingkan lempeng benua. Penyebabnya karena kerak
samudera terus dibentuk oleh aktivitas magma yang keluar di sepanjang celahcelah bawah laut yang membentuk pematang tengah samudera (punggung
dasar laut).
•
Lempeng samudera menyusun lantai dasar laut dengan luas sekitar 70% luas
Bumi.
•
Memiliki kedalaman bervariasi yang membentuk relief dasar laut mulai dari
dangkalan benua, lereng benua, lantai samudera, basin, palung, punggung
dasar laut, guyot, dan gunung laut.
•
Gerakan lempeng samudera berpengaruh terhadap aktivitas geologis, seperti
pembentukan relief dasar laut, gempa, dan letusan gunung api dasar laut.
U. GERAKAN LEMPENG DI INDONESIA
Wilayah Indonesia terletak di antara tiga lempeng, yaitu lempeng Erasia (Eurasia), lempeng
Pasifik, dan lempeng Hindia (Indo-Australia). Lempeng Erasia bergerak ke selatan, lempeng
Pasifik bergerak ke barat, dan lempeng Indo-Australia bergerak ke utara.
a.
Lempeng Indo-Australia Bertumbukan dengan Lempeng Erasia
Ketika lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan lempeng Erasia, lempeng IndoAustralia menunjam ke dalam Bumi di bawah wilayah Indonesia.
Akibatnya sebagai berikut.
1.
Terjadi pembengkakan lempeng benua bagian tepi, hingga menjadi deretan
pegunungan di sepanjang Pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
4
2.
Terjadi aktivitas vulkanisme di lempeng benua, magma naik ke permukaan
membentuk konsentrasi magma, lalu membentuk jalur gunung api aktif (ring of fire)
di sepanjang deretan pegunungan tersebut.
3.
Gunung-gunung api di sepanjang ring of fire disebut gunung api andesit karena lava
yang keluar saat meletus membentuk batuan andesit. Gunung api andesit mudah
meletus secara tiba-tiba.
4.
Indonesia merupakan wilayah gunung api paling aktif di Bumi, yaitu dengan jumlah
gunung api terbanyak. Hal ini menyebabkan Indonesia kaya tanah vulkanik yang
subur serta kaya tambang logam dan nonlogam.
5.
Indonesia rawan gempa vulkanik akibat letusan gunung api.
6.
Di tempat terjadinya penunjaman terjadi gempa tektonik akibat tumbukan dua
lempeng.
7.
Apabila kekuatan getaran gempa tektonik tersebut tinggi, dapat menimbulkan
bencana tsunami, yaitu gelombang laut yang sangat besar akibat gempa.
8.
Terbentuk hiposentrum (sumber gempa), baik hiposentrum dangkal maupun
hiposentrum dalam.
9.
Pulau Kalimantan bebas gempa karena tidak dilalui ring of fire.
10. Pada saat penunjaman lempeng, terjadi retakan di dasar laut dan membentuk palung
di sepanjang penunjaman.
11. Di dasar palung terjadi pengendapan batuan, baik dari daratan maupun dasar laut
yang bercampur aduk menjadi batuan bancuh (melange).
12. Terjadi pembengkakan lempeng benua membentuk pegunungan dan gununggunung di Pulau Papua.
b.
Lempeng Pasifik Bertumbukan dengan Lempeng Erasia
Ketika lempeng Pasifik bertumbukan dengan lempeng Erasia, lempeng Pasifik menunjam
ke dalam Bumi di bawah wilayah Indonesia. Akibatnya terjadi pembengkakan lempeng
benua menjadi deretan pegunungan dan gunung-gunung di Pulau Sulawesi, Pulau Buru
dan Pulau Seram Maluku, serta Pulau Halmahera Maluku Utara.
c.
Tumbukan Ketiga Lempeng
Tumbukan antara lempeng Erasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Indo-Australia di masa
lalu memengaruhi arah dan posisi pulau-pulau di Indonesia.
5
Gambar jalur penunjaman lempeng tektonik dan peta geologi lempeng tektonik
Indonesia
V.
KELAYAKAN PLANET BUMI UNTUK KEHIDUPAN
Bumi adalah satu-satunya planet yang layak untuk kehidupan. Ada 11 alasan yang
mendukung pernyataan tersebut, yaitu sebagai berikut.
1.
Jarak Bumi ke Matahari sangat tepat sehingga suhu bumi tidak terlalu panas dan
tidak terlalu dingin. Suhu terpanas adalah 58°C dan suhu terdingin –89°C. Andaikata
jarak Bumi ke Matahari sangat dekat, suhu bumi akan sangat panas. Sebaliknya jika
jarak terlalu jauh, maka suhu bumi akan sangat dingin.
2.
Bumi memiliki atmosfer. Atmosfer sangat membantu proses pembentukan awan
dan hujan. Atmosfer mengandung 78% nitrogen yang merupakan pembentuk
protein, dan 21% oksigen yang sangat dibutuhkan makhluk hidup dan tanah.
Atmosfer melindungi Bumi dari radiasi matahari, radiasi bintang, dan benda-benda
luar angkasa.
3.
Bumi memiliki sekitar 70% air, baik perairan darat maupun perairan laut yang
berpotensi sebagai sumber daya.
6
4.
Bumi memiliki kutub yang berfungsi sebagai medan magnet bumi karena mampu
menangkap partikel-partikel perusak dari radiasi matahari dan radiasi bintangbintang lain.
5.
Bumi berotasi sehingga terjadi pergantian siang dan malam. Andai rotasinya terlalu
cepat, maka angin akan bertiup dengan kecepatan sangat tinggi.
6.
Bumi berevolusi sehingga terjadi pergantian musim.
7.
Bumi memiliki satelit, yaitu Bulan yang mengatur pasang surut air laut.
8.
Gravitasi bumi sangat tepat. Jika gravitasi terlalu kuat, akan menahan gas-gas
pencemar, tetapi jika gravitasi terlalu lemah, akan kehilangan banyak air.
9.
Ketebalan kerak bumi sangat tepat. Jika kerak bumi terlalu tebal akan banyak
menyerap oksigen, dan jika terlalu tipis akan rawan bencana tektonik dan vulkanik.
10. Albedo bumi 40%, artinya 40% radiasi matahari dipantulkan kembali ke angkasa
oleh awan, uap air, dan hujan. Andai albedo bumi terlalu besar misalkan 90%, maka
Bumi akan menjadi daratan es. Sebaliknya jika albedo bumi terlalu kecil misalkan
10%, maka Bumi akan lumer.
11. Aktivitas gempa di Bumi seimbang. Jika terlalu sering, maka makhluk hidup akan
punah, dan jika terlalu jarang, maka tidak ada pembentukan relief bumi, Bumi
kehilangan tanah subur, kekurangan tambang logam dan nonlogam.
7
W. KALA GEOLOGI
Tabel: Skala Waktu Geologi dan Corak Kehidupan pada Berbagai Zaman
Durasi Relatif
pada Eon
Zaman (Era)
Masa
(Period)
Fhanerozoikum Kenozoikum
Kurun
(Epoch)
Holosen
Kuarterner
Umur
(jutaan
tahun
yang lalu)
Saat ini –
0,01
Pleistosen 0,01 – 2,59
Pliosen
Miosen
Neogen
Oligosen
Eosen
Paleosen
Paleogen
8
Lapisan es menutupi
kutub, manusia
modern muncul,
beberapa mamalia
besar punah
Mamalia besar
5,33 – 23,03 berkembang pesat,
nenek moyang
manusia muncul,
Amerika Utara dan
Selatan menyatu
2,59 – 5,33
23,03 – 33,9 Permulaan dominasi
mamalia, munculnya
33,9 – 56
mamalia besar
56 – 66
di darat dan laut,
persebaran mamalia,
burung, dan
serangga penyerbuk,
tumbuhan
berbiji terbuka
semakin dominan,
perkembangan
primata
66 – 145
Mesozoikum Kretaseus
Peristiwa Penting
Dinosaurus
mendominasi Bumi,
munculnya rumput
dan tumbuhan
berbunga,
kepunahan
dinosaurus, amonit
melimpah
Durasi Relatif
pada Eon
Zaman (Era)
Masa
(Period)
Kurun
(Epoch)
Umur
(jutaan
tahun
yang lalu)
Peristiwa Penting
145 – 201,3 Pembentukan
Samudera Atlantik,
munculnya burung
pertama, dominasi
dinosaurus dan
reptil terbang,
dominasi tumbuhan
berbiji terbuka
Jura
201,3 –
252,17
Pangea mulai
terpecah, reptil
mendominasi
daratan, mamalia
purba dan
dinosaurus muncul,
perkembangan
koral, munculnya
tumbuhan paku
pertama
252,17 –
298,9
Terjadi kepunahan
besar pada
kehidupan laut
dan sebagian
hewan darat,
penyebaran reptil,
perkembangan
leluhur serangga
saat ini
Trias
Paleozoikum
Perm
9
Durasi Relatif
pada Eon
Zaman (Era)
Masa
(Period)
Kurun
(Epoch)
Umur
(jutaan
tahun
yang lalu)
298,9 –
358,9
Ditemukan fosil
hewan laut pada
batu kapur,
pembentukan
pegunungan
Appalachia,
perkembangan
serangga dan
reptil purba di
darat, ditemukan
tumbuhan berdaun
hijau sepanjang
tahun, amfibi
berkembang pesat,
perkembangan
hutan tumbuhan
berpembuluh
358,9 –
419,2
Ikan berkembang
pesat, muncul
hewan vertebrata
darat, muncul
tumbuhan berbiji,
pohon, hutan, dan
serangga
419,2 –
443,4
Terdapat tumbuhan
primitif di darat,
munculnya
ikan berahang,
perkembangan
awal tumbuhan
berpembuluh
Karboni-ferus
Devon
Silur
10
Peristiwa Penting
Durasi Relatif
pada Eon
Zaman (Era)
Masa
(Period)
Kurun
(Epoch)
Umur
(jutaan
tahun
yang lalu)
443,4 –
485,4
Ordovi-sium
Amerika Utara
terletak dekat
khatulistiwa,
kehidupan laut
berlimpah,
kolonisasi darat
oleh tumbuhan dan
arthropoda
485,4 – 541 Perkembangan
besar-besaran
keragaman
organisme dengan
rangka keras,
perkembangan
trilobita
Kambrium
Prakambrium
Peristiwa Penting
Proterozoikum
541 – 2500
Arkaean
2500 –
4000
Hadean
Sekitar
4600
Sumber: McConnell, David, et al. (2008: 228)
11
Batuan tertua yang
dikenali di Bumi, fosil
sel eukariotik tertua
yang
ditemukan,
konsentrasi oksigen
di atmosfer mulai
berkurang
Pembentukan Bumi
Gambar fosil trilobita pada batuan kambrium (Sumber: wikimedia.org)
Gambar Eryops, amfibi karnivor dari periode perm (Sumber: dkfindout.com)
Gambar manusia modern (homo sapiens) muncul pada kala holosen (aluvium), zaman
kuarter (Sumber: quotesgram.com)
12
Download