Sistem Pendidikan Qur`ani Terhadap Anak - E

advertisement
Sistem Pendidikan Qur’ani Terhadap Anak
(Studi Surat Luqman Ayat 12 - 19)
Oleh: Khotijah Kamsul
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan tangga bagi manusia untuk dapat hidup sempurna
dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, tanpa ilmu pengetahuan yang dimiliki
manusia tidak akan dapat hidup dengan layak dimuka bumi. Pendidikan yang dimaksud
disini adalah pendidikan Islam yang ditawarkan melalui al-qur’an yang disampaikan
kepada Rasullulah SAW untuk membimbing manusia kearah yang lebih baik
Dalam Alqur’an ditegaskan bahwa Rasulullah SAW adalah pendidik dan
Pembina manusia, yang diberikan Allah SWT petunjuk melalui ayat-ayat dalam Alqur’an. Pada dasarnya tujuan puncak agama Samawi adalah mendidik dan membina
manusia, yakni membina roh, menyeimbangkan berbagai kecenderungan, memperkuat
roh dan akal, serta mendorongnya menuju tingkat kesempurnaan tertinggi. Pembinaan
akhlak manusia yang dilakukan oleh Rasullulah SAW kepada manusia yang bertujuan
agar manusia memiliki akhlak, tingkah laku dan budi pekerti yang baik kaum bangsa
Arab masa dulu dari zaman jahiliyah menuju zaman yang berilmu pengetahuan yang
tertuang melalui ayat-ayat Allah SWT.
Sebagai salah satu sumber syariat,1 Al Qur’an tentu saja berisikan petunjuk dan
aturan yang komperhensip tentang kehidupan manusia. Khususnya bagi orang-orang
yang beriman. Sebagai kitab suci
( wahyu Allah ) petunjuk yang ada didalamnya
bukanlah hanya berkisar masalah-masalah ritual semata, tapi juga petunjuk yang
berkenaan dengan aturan dan tata cara kehidupan manusia di dunia. Termasuk
didalamnya masalah pendidikan ibadah yang cenderung kepada pendidikan tauhid, dan
pendidikan akhlak atau tingkah laku manusia, hal ini dianggap penting bagi manusia
karena manusia hidup didunia memerlukan pergaulan dan pertolongan dari orang lain,
oleh karena itu maka manusia dituntut untuk memiliki budi pekerti yang baik.
Surat Luqman ayat 12 dan 19 menyatakan bahwa penyerapan amal ibadah agar
manusia
melaksanakan
sholat
dan
memerintahkan
kepada
manusia
untuk
melaksanakan amar makruf dan nahi mungkar serta bersabar serta tidak berlaku
sombong, serta brtujuan agar manusia mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Konsep pendidikan yang ditawarkan Allah kepada manusia dalam surat Luqman
ayat 12 - 19 ini merupakan sebagian dari pendidikan Islam. Untuk merealisasikannya
adalah tanggung jawab keluarga (ayah dan Ibu) sebagai pendidik utama. Kewajiban
menjaga keluarga, termasuk anak tentunya dari api neraka. Artinya diperintahkan untuk
mendidik anak dan keluarga dengan pendidikan sesuai dengan ajaran Islam sehingga
terhindar dari api neraka. Allah memerintahkan kepada manusia agar memberikan
pendidikan iman dan akhlak kepada anak. Disamping itu Rasullullah SAW dalam hadits
yang diriwayatkan oleh Islami seperti yang tercantum dalam kitab Sayyid Ahmad
Hasyimi, 1978 : 3, menjelaskan tentang pendidikan terhadap anak :
1
Syari’at adalah segala peraturan yang diturunkan Allah kepada manusia untuk dipedomani dalam hidupnya.
Baik dalam hubungan kepada Tuhan dengan Lingkungannya maupun hubungan dengan sesama. Mahmud Syaltut,
Al Islam Aqidah wa Syari’ah, Beirut, Daar Al Qalam, 1996, hal 12
‫أ و أو آ آ و أ وأة اأ‬
‫ "ا"
! ا
ا‬#‫اأ "ا‬$!%
“ Didiklah anak - anakmu atas tiga perkara, mencintai Nabimu, mencintai ahli
rumahmu dan mencintai Al Qur’an, karena si penghafal Al Qur’an didalam
naungan Allah pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya beserta Nabi –
Nabinya dan orang – orang suci-Nya.
Hadits ini sangat relevan dengan maksud dan tujuan ayat diatas, bahwa orang
akan bertanggungjawab terhadap pendidikan anak dengan mengajarkan beberapa hal
yang urgen untuk masa depan anak termasuk masalah pendidikan tauhid, ibadah, dan
akhlak serta pendidikan jasmani.
Pemberian pendidikan yang layak terutama dalam hal pendidikan sholat dan
akhlak merupakan tugas yang paling utama bagi keluarga terutama ibu dan bapak.
Kenakalan yang terjadi pada anak-anak tidak terlepas dari kurangnya perhatian dan
bimbingan dari orang tua. Untuk mendapatkan hasil akhlak anak yang baik maka harus
diterapkan suatu sistem yang baik seperti perencanaan sewaktu anak dalam
kandungan pemberian gizi yang baik ketika ibu hamil, pemberian nama yang baik ketika
anak telah lahir, pemberian susu dan makanan yang bergizi, pendidikan formal dan non
formal serta informal kepada anak, memilih lingkungan bermain yang baik dan
pendidikan anak setelah dewasa hingga kejenjang pernikahan dalam pemilihan jodoh
pun orang tua harus jeli dan teliti hendaklah memilih jodoh yang sesuai dengan syariat
Islam.
Pendidikan yang didapat anak dari keluarga merupakan salah satu faktor
dominan yang menentukan kesuksesan si anak, oleh karena itu diperlukan suatu
arahan yang baik dari keluarga. Sistem pendidikan yang telah tertuang didalam Alqur’an pada dasarnya banyak sekali, namun sedikit dari umat Islam yang
memperhatikan dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari seperti perintah
sholat yangtelah dikumandangkan di dalam Al-qur’an dan sholat merupakan kewajiban
serta tiangnya agama.
Pendidikan yang ditawarkan Allah melalui al-Qur’an yang disebut dengan
pendidikan Qur’ani seperti yang tertera dalam al-Qur’an surat Luqman ayat 17 dan 18
yang menganjurkan pendidikan sholat, mencegah perbuatan mungkar, sabar, akhlak
yang baik dan tidak berlaku sombong. Prinsip pendidikan yang dilakukan oleh pihak
keluarga muslim pada hakekatnya telah melaksanakan konsep pendidikan qur’ani,
namun pada kenyataannya masih banyak perlakuan manusia yang masih menyimpang
dari ajaran Islam. Perlakukan yang menyimpang seperti yang dilakukan oleh manusia
adalah,
1. Masih banyaknya umat Islam yang belum melakukan perintah sholat
dengan sempurna
2. Banyaknya umat Islam melakukan kemungkaran seperti memperkosa
anak kandung sendiri, minum-minuman keras sehingga sampai over
dosis, melakukan penipuan dan lain sebagainya
3. Manusia yang sabar dalam menerima cobaan dari Allah, dan dalam
menyebarkan amar makruf nahi mungkar hanyalah segelintir orang.
4. Orang kaya yang tidak memperhatikan nasib kaum miskin dan sombong
dengan apa yang telah didapat
Rukun Islam ada lima perkara, konsep rukum Islam tersebut ditata sedemikian
rapi dan teraturnya karena prosesnya pun tidak bersifat memeberatkan umat, karena
pada tahap pertama adalah mengucapkan dua kalimat sahadat dalam artian manusia
dianjurkan untuk mengucapkan terlebih dahulu, daru kemudian mengamalkannya
dalam perintah sholat, dan ini masih bersifat ringan. Setelah halitu dilakukan, maka
manusia baru diperintahkan untuk melaksakan puasa, kemudian bayar zakat, dan
terakhir menunaikan ibadah haji. Jika manusia mau berfikir pada hakekatnya hal ini
sangatlah ringan.
Permasalahan yang terjadi saat ini adalah apakah perintah yang terdapat dalam
surat Luqman ayat 12 dan 19 telah direalisasikan dengan baik, jawaban sementara
yang dapat diberi adalah belum terlaksananya perintah Allah dalam surat Luqman ayat
12 dan 19 tersebut hal ini terlihat pada beberapa gejala yang ditampilkan bahwa
perintah sholat belum dilaksanakan oleh manusia secara maksimal dan khusuk,
perintah untuk melaksanakan amar ma’ruf dan nahi mungkar belum terlaksana,hal ini
terjadi karena sholat yang dilakukan baru sebatas kewajiban, perbuatan sabar belum
dilakukan karena segala permasalahan diselesaikan dengan emosional yang tinggi,
serta masih banyaknya manusia yang bergaya sombong dalam menjalani kehidupan
ini. Oleh karena itu penulis merasa perlu melakukan peninjauan terhadap perintah yang
Allah berikan kepada orang Islam untuk melaksanakan perintah sholat serta berbudi
pekerti yang baik, dan memberikan bentuk pendidikan Qur’ani kepada anak, maka
penulis mengambil konsep tersebut serta mengkaji sistem pendidikan yang terdapat di
dalam Al-qur’an ayat 12 dan 19 surat Luqman serta menuangkan dalam bentuk karya
ilmiah dengan judul Sistem Pendidikan Qur’ani Terhadap Anak (Studi Surat Luqman
Ayat 12 Dan 19)
B. Alasan Pemilihan Judul
Penulis melakukan penelitian dengan judul “Sistem pendidikan Qur’ani terhadap
Anak (Studi Surat Luqman Ayat 12 dan 19)“ bukannya tanpa alasan. Dalam wacana
yang lebih luas dapat dimengerti, bahwa manusia hidup didunia mengikuti perintah
yang telah diberikan Allah SWT. Anak mendapatkan pendidikan dari orang tua dan guru
di sekolah, pendidikan yang ditawarkan oleh Islam yang paling utama adalah
pendidikan agama Islam yang tertuang dalam Alqur’an sebagai kitab yang menjadi
pedoman hidup manusia. Dalam alqur’an banyak dijelaskan tentang pendidikan seperti
pendidikan,
1. Tauhid
Tauhid merupakam unsur esensial yang mesti dimiliki seorang anak
dalam pembinaan pertumbuhan anak. Kepercayaan terhadap Tuhan secara
rohani memberikan pmaaman kejiwaan bahwa dialam ini ada yang berkuasa
dan mengatur seluruh yang ada baikyang nampak maupun tidak.
Jika tauhid mestilah ditanamkan kepada anak karena ia menjadi faktor
penentu dalam mempengaruhi pertumbuhan jiwa anak sehingga secara fitrah
ia memiliki jalan yan benar dan lurus. Seperti firman Allah swt :
Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui ( Ar Rum : 30 )
Seorang anak, kata Hamka bisa menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi tergantung
kepada pendidikan orang tuanya. Hal ini didukung oleh hadits Nabi yang
menjelaskan bahwa orang tua termasuk keluarga, menjadi penentu terhadap tauhid
seorang anak, apakah ia akan menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi.2
2. Akhlak
Seorang anak mestilah diajarkan etika dan moral yang baik di dalam keluarga.
Perbuatan terpuji yang terakumulasi dalam bentuk akhlak mahmudah (terpuji)
merupakan bahagian terpenting yang menjadi perhatian Al Qur’an. Diantara akhlak
yang baik itu adalah tidak boleh melawan kepada kedua orang tua dan mengabdi
kepada keduanya. Seperti firman Allah dalam surat al Isra’ayat : 23
…..janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (
Al Isra’ : 23 )
Pendidikan akhlak yang dimaksud seperti akhlak kepada orangtua, sesama
manusia, akhlak ketika menjadi seorang pemimpin yaitu menyuruh pada makruf dan
melarang pada yang mungkar, serta tidak berlaku sombong. Standar kemuliaan
akhlak seorang anak terkadang diukur dari kemuliaan akhlaknya kepada kedua
2
Hamka, Tafsir Al-Azhar. 2006. Pustaka Panjimas, Jakarta. hal. 77-79
orang tua. Dan Al Qur’an menggambarkan bahwa berkata “ah” sudah merupakan
akhlak tercela kepada kedua orang tua.
Namun sebenarnya hakikat berkata ”ah” yang sebenarnya adalah pelarangan
menyakiti orang tua serta dilarang berbuat jahat terhadap keduanya.3
Begitu pentingnya akhlak seseorang, sehingga Luqman mewasiatkan kepada
anaknya untuk selalu menjaga akhlak. Oleh karena itu ia melarang anaknya untuk
bersikap sombong, berjalan angkuh dan ia menyuruh untuk melunakkan suara.
Kesemua itu merupakan suatu bentuk akhlak yang mesti ditanamkan terhadap anak
didalam keluarga.4
Di samping itu tujuan utama diutusnya Nabi Muhammad saw oleh Allah SWT
adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sehingga wajar jika akhlak di
dalam Al Qur’an sangatlah dipentingkan.
3. Ibadah
Bentuk pendidikan Islam yang tidak kalah pentingnya didalam Islam adalah
ibadah. Tetapi ibadah tersebut tidak hanya terbatas pada amal ibadah yang sudah
dikenal saja seperti shalat, puasa, zakat, haji dan lain sebagainya namun juga
mencakup suatu kebaktian yang hanya ditujukan kepada Allah, mengambil petunjuk
hanya kepadanya baik tentang persoalan dunia maupun akhirat.5
4. Pendidikan Jasmani
Khalifah telah berperan sebagai pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan
sekitar. Seumpama bangunan tinggi. Hal ini tidak mungkin bisa dicapai oleh karena
adanya kelemahan fisik seorang khalifah.
3
Jalaluddin, Tafsir Jalaluddin, Semarang, Toha Putra. Hal. 230
Depag. Al-qur’an Surah Luqman Ayat 18-19
5
Muh Qutb, Sistem Pendidikan Islam, Bandung, 1993, hal. 48-49
4
Pendidikan bagi manusia baik dalam bidang ibadah, akhlak serta budi pekerti
merupakan pekerjaan mendesak yang mesti segera diselesaikan. Munculnya
beberapa kasus tindakan amoral yang dilakukan oleh manusia menjadi masalah
besar dewasa ini. Untuk itu penulis berusaha melakukan penelitian yang cukup
urgen sebagai solusi bahwa kenakalan pada anak dan orang dewasa yang
mayoritas diakibatkan dari ketidak beresan di dalam keluarga. Caranya adalah
dengan kembali kepada sumber utama yang tak pernah sesat dan menyesatkan,
yakni Al Qur’an. Seseorang tidak akan pernah sesat kalau ia mau berpegang
kepada Al Qur’an. Seperti yang disabdakan Nabi Muhammad SAW :
&'( #‫ا * ! )'ا‬+' ,- ) .)' /‫ ا‬
Dari ibnu Abbas Rasulullah SAW bersabda : “ Aku telah tinggalkan dua pusaka
untukmu. Kamu tidak akan pernah tersesat apabila kamu masih berpegang
teguh kepadanya. Yakni Kitabullah
( Al Qur’an ) dan Sunnahku “ ( HR. Hakim )
Dengan demikian secara jelas dapatlah disimpulkan alasan penulis memilih judul
diatas :
1. Adanya pelanggaran perintah Allah oleh manusia yang disebabkan oleh
kurangnya keimanan manusia kepada Allah.
2. Penulis ingin mengetahui lebih jelas tentang bagaimana sistem pendidikan
menurut Al-Qur’an dalam memberikan rambu-rambu penuntun bagi pembinaan
keimanan dan akhlak yang baik bagi anak
3. Penulis ingin mengetahui bagaimana bentuk pendidikan Qur’ani terhadap anak
surat Luqman ayat 12 dan 19
4. Belum adanya mahasiswa yang melakukan penelitian seputar masalah sistem
pendidikan Qur’ani terhadap anak surat Luqman ayat 12 dan 19.
Download