LIKOPEN, DARI PEWARNA TOMAT HINGGA ANTIKANKER Sejak

advertisement
LIKOPEN,
DARI
PEWARNA
TOMAT
HINGGA
ANTIKANKER
Sejak
kemunculan
aneka
jenis
fried
chicken
di
pasaran,
tomat
semakin
dikenal
masyarakat.
Berbagai
iklan
di
media
massa
sering
menampilkan
tomat
atau
produk
olahannya,
yang
sebagian
besar
adalah
saus
tomat.
Di
balik
kelezatannya
sebagai
pendamping
makanan,
tomat
ternyata
memiliki
manfaat
antikanker.
Potensi
ini
berasal
dari
suatu
zat
warna
merah
pada
tomat,
yaitu
likopen.
Likopen
adalah
senyawa
karotenoid
berwarna
merah
yang
banyak
terdapat
di
dalam
buah
tomat.
Senyawa
itu
merupakan
fotoprotektor
bagi
tanaman
dan
mikroorganisme
terhadap
produk
samping
fotosintesis
yang
tidak
diinginkan.
Beberapa
penelitian
menunjukkan
bahwa
orang
dengan
kadar
asupan
(atau
serum)
likopen
yang
lebih
tinggi
memiliki
risiko
kanker
yang
lebih
rendah
dibandingkan
dengan
orang
lain.
Hal
ini
disebabkan
oleh
efek
antioksidan
yang
dimiliki
likopen,
yang
mampu
menghambat
penuaan
alami
pada
manusia.
Likopen
terdapat
pada
hampir
semua
sayur
dan
buah,
tetapi
terutama
berasal
dari
buah
tomat
dengan
kadar
sekitar
0,21
µmol/gram
tomat.
Tomat
dapat
dikonsumsi
baik
dalam
bentuk
alami
maupun
produk
olahannya,
seperti
saus
tomat.
Dari
0,21
µmol/gram
tomat
yang
dikonsumsi,
hanya
0,35
nmol/µmol
likopen
yang
diserap
oleh
tubuh.
Penyerapan
likopen
hampir
tidak
dipengaruhi
oleh
zat
makanan
lainnya.
Penelitian
tentang
pemberian
likopen
yang
dicampur
minyak
zaitun
dengan
likopen
yang
dicampur
karbohidrat
menunjukkan
kadar
likopen
serum
yang
hampir
sama.
Selain
itu,
pembuatan
produk
olahan
dari
tomat
dengan
suhu
tinggi
tidak
merusak
kestabilan
struktur
likopen.
Walaupun
demikian,
sebuah
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Tanga,
dkk.
menyebutkan
bahwa
bioavailabilitas
(konsentrasi
zat
yang
diserap
tubuh
dalam
pembuluh
darah)
likopen
sintetik
lebih
besar
tiga
kali
daripada
likopen
alami.
Manfaat
likopen
bagi
tubuh
Secara
umum,
antioksidan
menghambat
kerja
radikal
bebas
atau
ROS
(Reactive
Oxygen
Species).
ROS
menimbulkan
stres
oksidatif
yang
akan
menimbulkan
kerusakan
pada
tubuh
hingga
tingkat
molekular.
Hal
ini
merupakan
faktor
utama
yang
mempercepat
penuaan
dan
timbulnya
berbagai
penyakit
degeneratif,
seperti
kanker,
osteoporosis,
diabetes,
dan
lainnya.
Antioksidan
mencegah
kerusakan
yang
disebabkan
stres
oksidatif
sehingga
mencegah
risiko
terjadinya
penyakit
degeneratif.
Sebagai
antioksidan
yang
potensial,
likopen
mempunyai
manfaat
sebagai
berikut.
Pertama,
potensi
antikanker.
Likopen
mampu
mencegah
karsinogenesis,
terutama
kanker
saluran
cerna,
kanker
prostat,
dan
kanker
pankreas.
Pada
konsentrasi
fisiologis,
likopen
mampu
menghambat
pertumbuhan
sel
kanker
dengan
cara
menghambat
reseptor
faktor
pertumbuhan
dan
siklus
sel
kanker
tanpa
memberikan
efek
toksik
dan
apoptosis
pada
sel
sekitarnya.
Kedua,
mencegah
osteoporosis.
Osteoporosis
adalah
penyakit
degeneratif
tulang
berupa
pengurangan
kepadatan
tulang.
Pengurangan
tersebut
disebabkan
aktivitas
osteoklas
yang
lebih
besar
daripada
osteoblas.
Akibatnya,
lebih
banyak
tulang
yang
dirombak
daripada
tulang
yang
dibentuk.
Radikal
bebas
dapat
meningkatkan
aktivitas
osteoklas
dan
menurunkan
aktivitas
osteoblas
sehingga
mempercepat
terjadinya
osteoporosis.
Kegiatan
tersebut
dapat
dihambat
likopen
sehingga
kepadatan
tulang
dapat
diperbaiki.
Ketiga,
mencegah
diabetes.
Ada
dua
tipe
diabetes
melitus
(disingkat
DM),
yaitu
DM
tipe
I
(tergantung
insulin)
dan
DM
tipe
II
(tidak
tergantung
insulin).
Pada
DM
tipe
I,
terjadi
penghancuran
sel‐sel
beta
penghasil
insulin
di
pankreas
sehingga
kadar
insulin
berkurang.
Pada
DM
tipe
II,
jumlah
insulin
yang
dihasilkan
normal,
tetapi
tubuh
tidak
dapat
menggunakannya
dengan
efektif.
DM
tipe
II
biasanya
berhubungan
dengan
kelebihan
berat
badan
dan
obesitas.
Pemberian
likopen
dapat
meningkatkan
konsentrasi
likopen
dalam
serum
dan
menghambat
patogenesis
DM
tipe
I
dan
II.
Keempat,
mengurangi
risiko
penyakit
jantung.
Likopen
mampu
mencegah
oksidasi
LDL.
LDL
merupakan
faktor
risiko
utama
penyakit
jantung
dan
pembuluh
darah,
seperti
penyakit
jantung
koroner,
hipertensi,
dan
lainnya.
Selain
itu,
saat
ini
sedang
dikembangkan
penelitian
untuk
mengetahui
manfaat
likopen
dalam
mencegah
infeksi
HIV.
Jadi,
sertakan
tomat
dalam
pilihan
menu
sehari‐hari.
Ingatlah
bahwa
kesehatan
manusia
ditentukan
oleh
apa
yang
ia
makan.
Makanan
yang
baik
dan
seimbang,
hidup
lebih
sehat
dan
indah.
oleh
William
Jayadi
Iskandar,
Mahasiswa
Tingkat
II
FKUI

Download