Klp pagi- Strukturalisme

advertisement
Oleh :
 Ari K
Budyasti Arum Sekarini
 Diajeng Budi C
 Fahmy Yusuf
 Syarif
 Andreas
 Fairus Fahmi


Strukturalisme?
“ jika ada seseorang yang layak disebut
sebagai pendiri linguistic modern dialah
sarjana dan tokoh besar asal Swiss :
Ferdinand de Saussuure”, kata John
Lyons. (1995 : 38)
Ada kegelisahan yang dialaminya terhadap
pendekatan historic linguistik.
Contoh: Bahasa Kawi, Bahasa Sansekerta.
Histori Linguistik menjawab dari mana bahasa itu
berasal, tidak menjawab apa itu bahasa?
Ini menjadi kritik kaum eksistensialisme,
Saussure mengamati masyarakat tidak
individual, manusia dipengaruhi oleh
strukturnya.
Desentralisasi manusia, struktur dan sistem/
lingkungan adalah pusatnya.
 “Kematian” Manusia sebagai Subjek
 Manusia adalah bagian dari struktur itu
sendiri. (bahasa, sosial, ekonomi, politik)
Akhirnya, dalam hidup manusia, bahasa juga
sifatnya struktur. Bahasa juga adalah struktur
yang membentuk kita.






Sign (tanda), signifer (penanda), dan signified
(petanda)
Langage, Langue (sistem bahasa) dan Parole
(bahasa tutur/ujar)
Synchronic dan Diachronic
Syntagmatic dan Associative
Isi, Pengertian, dan Valensi




Tanda : apa yang terlihat
Penanda: apa yang kita pahami dari tanda itu
Petanda: adalah konsepnya
Contoh : garuk kepala, bendera merah putih,
bunga mawar.
Tanda itu gabungan dari penanda dan
petanda.Artinya, yang kelihatannya apa
adanya dan makna dibalik itu apa.




Langage : kesadaran budaya, aktifitas
linguistik manusia. Gabungan dari langue dan
parole.
Langue : kesadaran sosial, ideal gramatikal tata
bahasa, kesepakatan dalam berbahasa.
Konsepnya formal, umum, resmi dalam
bahasa.
Parole : kesadaran individual, sifatnya
individual
Contoh: analogi permainan catur, minuman
teh.



Diakronik : mengkaji asal usul bahasa, studi
bahasa dari masa ke masa
Sinkronik: mengkaji bahasa pada waktu
tertentu, bagaimana ia berperan dan
bermanfaat, digunakan saat ini.
Analogi : membelah pohon vertikal dari atas ke
bawah, dan membelah pohon horizontal



Sintagmatik: tata bahasanya(gramatikal),
struktur urutanya jelas S-P-O-K sehingga
makna dipahami ketika urutannya jelas.
Contoh: Saya makan ayam
Paradigmatik: asosiasi tanda, menghubungkan
tanda dengan tanda lain, bisa tanda yang
berdekatan namun bisa juga acak.




Nilai dalam bahasa: bahasa sifatnya simbolik,
tidak hadir sebagai dirinya sendiri. Nilainya
adalah yang diwakilinya.
Yang menentukan kata Saussure adalah
struktur formal dalam kesepakatan bersama.
Jadi simbol itu sifatnya sosial, maka nilainya
juga ikut beserta simbol itu sendiri.
Valensi penilaian dalam semiotik, ada dalam
kesepakatan bersama.
Contoh: uang dengan roti, Rupiah dengan
dollar.
Jacques Derrida

Derrida beranggapan selama ini ilmu filsafat
hanya berani menilai dan menghakimi jenis
sastra literatur lainnya, tetapi menolak
digolongkan sebagai salah satu jenis sastra. Ia
sangat keberatan terhadap filsuf yang
menganggap diri mereka pengamat yang
obyektif. Ia memasukkan bentuk sastra
literatur lain ke dalam area filsuf (contohnya
puisi).
Cara ini disebut sebagai deconstruction


Semiotika yang dikembangkan oleh
Derrida,lebih mampu mengakomodasi
dinamika, ketidakpastian, gejolak dan
kegelisahan-kegelisahan yang mencirikan
budaya chaos.
Dalam semiotika post strukturalis yang
ditekankan adalah proses signifikasi sebagai
penciptaan kreatif tanda dan kode-kode yang
tanpa batas dan tak terbatas. Belakangan ini
disebut sebagai semiotic of chaos.



Semiotika Komunikasi. Alex Sobur. Remaja
Rosdakarya, Bandung: 2003
Analisis Teks Media. Alex Sobur. Remaja
Rosdakarya, Bandung: 2001
Mongin-Ferdinand de Saussure (1857-1913),
Peletak Dasar Strukturalisme dan Linguistik
Modern. Harimurti Kridalaksana. Yayasan
Obor Indonesia. Jakarta. 2005
Download