1. Pendahuluan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UKSW menginginkan sebuah sistem yang dapat membantu mahasiswanya dalam belajar mempraktekkan ilmu keperawatan. FIK mengharapkan sistem tersebut dapat memberikan berbagai kasus dalam penanganan pasien yang dihadapkan pada mahasiswa untuk diselesaikan secara tepat. Melaksanakan tindakan penanganan pasien secara tepat dan sesuai prosedur yang benar inilah yang diharapkan dapat melatih kecakapan calon perawat, dalam hal ini mahasiswa keperawatan. Permasalahan tersebut mendorong keinginan untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah aplikasi ilmu pembelajaran keperawatan dalam penanganan pasien berbasis web. Hambatan pemanfaatan web pada aplikasi pembelajaran antara lain masalah teknik dengan hardware komputer, software, dan koneksi internet yang menjadi suatu kesulitan dari pelajar. Ketidakmampuan untuk koneksi atau sebuah gangguan dari pelayanan merupakan penyebab frustasi dan ketidaknyamanan untuk pelajar [1]. Guna membangun sebuah situs web yang membutuhkan proses dan alur kerja diperlukan teknologi yang mendukung. Oleh karena itu, dipilih framework Ext JS yang biasanya digunakan oleh developer dalam membangun sebuah situs web yang membutuhkan tingkat tinggi dari interaksi pengguna. Dipilihnya framework Ext JS dibanding dengan framework AJAX yang lain karena framework Ext JS membuat pembangunan web lebih sederhana dengan menyediakan widget yang lengkap yang dapat memungkinkan request dan post data ke atau dari web server menggunakan AJAX dan memproses feedback secara real time [2]. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dibangun aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan berbasis web menggunakan framework Ext JS. Fakultas Ilmu Kesehatan merupakan salah satu fakultas di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) didirikan pada tahun 2003/2004 sebagai kesadaran akan adanya kebutuhan masyarakat yang cukup tinggi akan tenaga kesehatan yang berkualitas. FIK memiliki sebuah program studi yaitu Ilmu Keperawatan. Salah satu matakuliah yang diajarkan dalam Program Studi Ilmu Keperawatan ialah matakuliah Keperawatan Dasar. Matakuliah ini terdiri dari empat tahap untuk empat semester yaitu Keperawatan Dasar I, II, III, dan IV. Matakuliah Keperawatan Dasar mempelajari dasar-dasar keperawatan, termasuk mempelajari tentang prosedur penanganan pasien. Metode belajar yang digunakan selama ini antara lain dengan laboratory skill praktek dan mempelajari materi Standar Operasional Prosedur (SOP). 2. Kajian Pustaka Teori Proses Keperawatan Orlando dalam buku yang berjudul The Base for Profesional Nursing Practice, digambarkan bahwa disiplin nursing proses (disiplin proses keperawatan) sebagai interaksi total (totality interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan 4 tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk melakukan tindakan yang tepat [3]. Jurnal yang berjudul Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Metode Virtual Learning, menyebutkan perkembangan teknologi dan informasi telah memungkinkan, melihat perubahan bagaimana teori berhubungan dengan praktek dengan cara-cara yang baru, dimana teori dan praktek berjalan secara bersamasama. Dengan peningkatan ketersediaan sumber daya berbasis komputer seperti clinical decision support system, personal digital assistent (PDAs), dengan sarana manajemen praktik klinik dan koneksi internet kecepatan tinggi, suatu daya tarik untuk menyusun lingkungan belajar dalam keperawatan[4]. Jurnal yang berjudul Sistem Online Untuk Keamanan dan Pelacakan Kendaraan Menggunakan GPS Tracker dan Google Map, menyebutkan bahwa Ext JS dapat menyederhanakan pembuatan aplikasi web berbasis AJAX. Selain mempermudah proses request dan response secara asynchronous, Ext JS digunakan untuk membangun suatu aplikasi web yang dapat berinteraksi dengan user layaknya aplikasi dekstop[5]. PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah web-server (server side). Script PHP pada sebuah aplikasi web dieksekusi pada server. PHP bersifat open source dan dapat diunduh serta digunakan secara gratis [6]. PHP mendukung banyak database seperti Adabas D, Empress, FrontBase, PostgreSQL, FilePro(read only), mSQL, Solid, Hyperwave, Direct MS-SQL, Sybase, IBM DB2, MySQL, Velocis, Informix, ODBC dan Unix dbm. Selain itu, PHP bersifat cross platform, yang artinya dapat berjalan pada berbagai platform yang berbeda-beda, antara lain Windows, Linux, Unix, dan sistem operasi yang lain. PHP juga kompatibel dengan hampir semua server yang digunakan saat ini, seperti Apache dan IIS. PHP juga telah mendukung on the fly, artinya dengan PHP, developer dapat membuat document text, Word, Excel, PDF, menciptakan image dan flash, juga menciptakan file-file seperti zip dan XML [7]. AJAX (Ashynchronus Javascript and XML) adalah serangkaian teknologi untuk membuat halaman web dan aplikasi web dengan interaktif tinggi. Istilah “AJAX” diciptakan oleh Jesse James Garret dari Adaptive Path pada tahun 2005 dengan mempublikasikan sebuah artikel berjudul “AJAX: A NEW Approach to Web Applications”. Dalam artikel ini, Garret mengumpulkan beberapa teknologi yang telah ada ke dalam satu istilah AJAX[8]. AJAX menggabungkan beberapa teknologi yaitu standars-bases presentation dengan menggunakan XHTML dan CSS, tampilan dinamis dan interaksi menggunakan DOM, data interchange dan manipulasi menggunakan XML dan XSLT, pengambilan data asynchronous menggunakan XMLHTTPRequest, serta JavaScript binding [9]. Framework Ext JS merupakan library JavaScript yang dapat menyederhanakan pembuatan aplikasi web berbasis AJAX. Library ini awalnya dikenal sebagai yui-ext yang merupakan extension dari library Yahoo User Interface (YUI/yui). Dikembangkan pertama kali oleh Jack Slockum sebagai library khusus dari yui [2]. Sekarang ini Ext JS tidak hanya library khusus untuk yui saja, tapi merupakan JavaScript library yang dapat digunakan oleh banyak library dan framework lainnya seperti JQuery, Prototype atau Scriptaculous (extension dari Protoype). 5 Selain mempermudah proses request dan response secara asynchronous, Ext JS juga dapat mempermudah pembangunan aplikasi web yang dapat berinteraksi dengan user layaknya aplikasi dekstop. Framework Ext JS menyediakan komponen-komponen lengkap yang dapat digunakan developer web untuk membangun antarmuka aplikasi web, antara lain tabel, tab, chart, window, tree, layout manager, comboBox, toolbar, menu, template dan dataview, drag and drop, dan komponen lainnya. Ext JS framework dijalankan di sisi client dan bersifat cross browser, yang artinya Ext JS dapat dijalankan pada semua web browser yang populer saat ini dengan tampilan yang sama antar browser. Ext: Not just another JavaScript library [2]. Kata Ext digunakan pada nama framework Ext JS untuk menjelaskan bahwa Ext JS bukan hanya sekedar JavaScript Library. Dalam kenyataannya, Ext JS dapat bekerja bersama library-library JavaScript lain dengan menggunakan adapter. Developer menggunakan framework Ext JS dalam sebuah situs web yang membutuhkan tingkat tinggi dari interaksi pengguna. Contohnya ialah dalam membangun sebuah situs web yang membutuhkan proses dan alur kerja. Framework Ext JS membuat pembangunan aplikasi web lebih sederhana dengan: (1) Menyediakan kemudahan cross-browser dengan widget yang kompatibel seperti windows, tabel dan form. Widget tersebut sudah sempurna dalam menangani kerumitan pada tiap web browser, tanpa perlu mengubah apapun; (2) Kemampuan interaksi dengan pengguna (user) dan browser melalui EventManager serta kemampuan monitoring event dalam browser seperti mengubah ukuran window atau perubahan ukuran font; serta (3) Berkomunikasi dengan server di background tanpa perlu refresh halaman. Hal ini memungkinkan untuk request dan post data ke atau dari web server menggunakan AJAX dan memproses feedback secara real time [2]. Framework Ext JS dan AJAX Kode Program 1 menunjukkan sebuah implementasi tipe Ext JS AJAX, yaitu sebuah text field (kolom teks) HTML dan elemen button (tombol) yang mengirim data yang ada dalam text field ke server web ketika tombol dipilih. Kode Program 1 Kode Program Contoh Implementasi Tipe Ext JS AJAX [10]. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. <script type =”text/javascript”> Ext.onReady(function(){ Ext.get('okButton').on('click', function(){ var msg = Ext.get("msg"); msg.load({ url: [server url], // <-- replace with your url params: "name=" + Ext.get('name').dom.value, text: "Updating..." }); msg.show(); }); }); </script> <div id="msg" style="visibility: hidden"></div> Name: <input type="text" id="name" /><br /> <input type="button" id="okButton" value="OK" /> 6 Framework Ext JS termasuk framework yang mendukung implementasi AJAX (Ashynchronus Javascript and XML). Biasanya, fitur umum dari AJAX digunakan dalam sebuah aplikasi untuk merespon secara asynchronous input pengguna dengan memperbarui UI (User Interface) tanpa redisplaying halaman web secara keseluruhan [11]. Penerapan Framework Ext JS pada Aplikasi Penerapan framework Ext JS pada aplikasi digunakan dengan memanfaatkan beberapa komponen yang ada pada framework Ext JS. Penerapan utama yaitu pada penggunaan combo box with autocomplete yang digunakan pada latihan penanganan pasien. Teknik ini memanfaatkan komponen combo box untuk menerapkan autocomplete atau fitur autosuggest. Pemanfaatan teknik ini memudahkan pencarian secara langsung (live search) prosedur terkait saat user (mahasiswa) memasukkan jawaban. Combo box jawaban menampilkan prosedur terkait secara langsung saat user mengetik. Teknik ini tampak seperti halnya pencarian pada google search. Selain combo box with autocomplete terdapat pula pemanfaatan komponen lain dari framework Ext JS pada aplikasi, antara lain form, combo box, grid panel, tab, loading data with AJAX, serta komponen lainnya. Aplikasi Pembelajaran Aplikasi mempunyai arti penerapan atau penggunaan [12]. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka (dirancang) untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju [13]. Sedangkan pembelajaran ialah kegiatan membelajarkan siswa menggunakan dasar pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan [14]. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa aplikasi pembelajaran ialah program siap pakai yang dirancang untuk melaksanakan fungsi dari kegiatan belajar bagi siswa (pembelajar) menggunakan teori belajar. 3. Metode Penelitian Metode penelitian sebagai suatu cara yang terstruktur untuk melakukan penelitian tahap demi tahap dalam pembuatan suatu perangkat lunak yang memiliki aturan-aturan tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama tahapan berlangsung. Metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi pada penelitian ini adalah Prototyping Model. Prototyping Model adalah metode yang digunakan untuk mendefinisikan serangkaian sasaran umum bagi perangkat lunak serta mengidentifikasi kebutuhan input, pemrosesan, ataupun output detail [15]. Tahapan prototyping model digambarkan pada Gambar 3. 7 Gambar 3 Metode Prototyping [15] Proses atau tahapan dalam penyelesaian masalah pada prototyping model, yaitu: 1. Pengumpulan Kebutuhan. Pengumpulan kebutuhan merupakan tahap pertama yang dilakukan pada metode prototyping. Pada tahap ini dilakukan wawancara pada pihak Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UKSW. Berdasarkan wawancara yang dilakukan diketahui bahwa FIK memerlukan sistem yang dapat membantu mahasiswanya dalam belajar mempraktekkan ilmu keperawatan. Salah satunya yaitu sistem yang diharapkan dapat membantu mahasiswa melatih kecakapan dalam melakukan tindakan penanganan pasien. Salah satu rumah sakit yang bekerjasama dengan FIK adalah Rumah Sakit Ngesti Waluyo, Parakan. Oleh karena itu dikumpulkan data dari RSK Ngesti Waluyo sebagai acuan. Informasi dan data yang digunakan berdasarkan penelitian dari tesis yang berjudul Virtual Hospital (Studi Kasus: Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo, Parakan) [16]. Data yang diambil dimanfaatkan dalam latihan penanganan pasien menggunakan prosedur tetap pada implementasi aplikasi. Berdasarkan tahap pengumpulan kebutuhan, dapat ditentukan tujuan umum, kebutuhan yang diperlukan dan gambaran bagian-bagian yang akan dibangun berikutnya pada aplikasi. 2. Perancangan. Pada tahap ini dilakukan perancangan yang mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar prototype. Perancangan yang dilakukan adalah perancangan data, identifikasi kebutuhan sofware dan hardware, serta perancangan sistem. Perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan UML (Unified Model Language). Evaluasi Prototype. Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi 3. yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan presentasi aplikasi kepada pihak Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UKSW dengan menghadirkan mahasiswa dan dosen. Selain itu, dilakukan uji interaktifitas aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan pada user (mahasiswa dan dosen) dengan kuesioner. Tahap ini dilakukan untuk evaluasi terhadap aplikasi sesuai dengan analisis kebutuhan user (user requirement) pada tahap pertama. Dari evaluasi tersebut menghasilkan prototype tahap dua. 8 4. Analisis dan Perancangan Sistem Analisis kebutuhan sistem merupakan tahapan awal yang dilakukan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan-kebutuhan dalam proses merancang sistem. Pada pembangunan aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan ini, didapat analisis kebutuhan yaitu sebuah sistem pembelajaran ilmu keperawatan dalam membantu mahasiswa melakukan latihan penanganan pasien. Didapatkan pula data-data pendukung untuk perancangan dan implementasi yang sesuai dengan kebutuhan sistem tersebut, yaitu data prosedur tetap penanganan pasien. Dalam setiap penanganan pasien terdapat prosedur kerja yang sudah ditetapkan, prosedur ini sebagai acuan untuk perawat dalam melakukan langkah demi langkah secara urut dan tepat dalam menangani pasien pada suatu tindakan medis. Dalam penelitian ini, digunakan contoh data dari dokumen prosedur tetap RSK Ngesti Waluyo, Parakan. Prosedur tetap yang ada digunakan sebagai acuan dalam pembangunan aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan, yang dalam penelitian ini dikhususkan pada penanganan pasien. Pengguna sistem (user) pada aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan berbasis web ini terbagi menjadi tiga, yaitu mahasiswa, dosen, dan administrator. (1) Mahasiswa FIK UKSW. Seorang mahasiswa diharuskan login terlebih dahulu untuk dapat mengakses halaman latihan, mahasiswa dapat mengubah password pada account yang dimiliki, melakukan latihan prosedur tetap penanganan pasien sesuai daftar latihan yang dimiliki, dapat melihat hasil latihan dan prosedur tetap yang benar setelah melakukan latihan. (2) Dosen FIK USKW. Seorang dosen diharuskan untuk login terlebih dahulu untuk dapat mengakses halaman dosen, dosen dapat membuat kasus penanganan pasien dengan data prosedur tetap yang ada dan membuat simulasi data pasien beserta rekam medis pasien, dapat membuat latihan untuk mahasiwa dengan kasus yang telah ada, dapat melihat hasil latihan yang telah dilakukan oleh mahasiswa kemudian memberikan penilaian, dapat melihat daftar prosedur tetap yang telah ada, serta dapat mengubah password pada account yang dimiliki. (3) Administrator FIK UKSW. Seorang administrator harus login terlebih dahulu untuk dapat mengakses halaman dosen, administrator dapat melihat dan melakukan manajemen data (tambah, ubah, dan hapus) untuk data user (mahasiswa, dosen, administrator), data kasus, data latihan, serta data prosedur tetap. Masukan yang dibutuhkan oleh seorang administrator untuk memenuhi kebutuhan sistem ini adalah data mahasiswa dan dosen, dimana ada beberapa value yang digunakan sebagai data login; data simulasi kasus yaitu data pasien beserta rekam medisnya; data prosedur tetap penanganan pasien; serta data latihan beserta relasi dengan kasus dan prosedur tetap. Perancangan sistem dalam aplikasi ini menggunakan bahasa pemodelan UML yang terdiri dari beberapa diagram diantaranya use case diagram dan class diagram. 9 Use Case Diagram add/del/edit data admin Manajemen Data Admin add/del/edit data prosedur Manajemen Data Prosedur view data admin Admin view data prosedur add/del/edit data protap Manajemen Data Mahasiswa Manajemen Data Protap add/del/edit data mahasiswa <<extend>> Manajemen Data Kasus add/del/edit hasil latihan view data protap view data mahasiswa add/del/edit data latihan add/del/edit kasus Manajemen Hasil Latihan Mahasiswa view data kasus Manajemen Data Latihan view hasil latihan view data latihan <<extend>> ubah password Melakukan Latihan Dosen Mahasiswa <<include>> tambah nilai latihan mahasiswa Gambar 4 Use Case Diagram Gambar 4 menjelaskan gambaran use case masing-masing aktor, yaitu aktor mahasiswa, dosen, dan administrator. Aktor mahasiswa dapat melihat data latihan yang dimiliki, melakukan latihan dan melihat hasil latihan, serta mengubah password yang dimiliki. Aktor dosen dapat melakukan manajemen latihan, yaitu melihat data dan melakukan edit, ubah, dan hapus data. Serta dapat melihat hasil latihan yang telah dilakukan mahasiswa serta memberikan nilai. Aktor dosen juga dapat melihat data kasus dan prosedur tetap beserta prosedurnya. Aktor dosen dapat pula mengubah password yang dimiliki. Sedangkan, aktor administrator memiliki hak akses penuh pada manajemen data pada sistem. Manajemen data tersebut melingkupi manajemen data user (mahasiswa, dosen, dan administrator), data latihan, data hasil latihan, data kasus, data prosedur, dan data prosedur tetap. Class Diagram Gambar 5 menunjukkan class diagram sistem yang terdiri dari entity, boundary, dan controller. Entity merupakan field dari tabel-tabel pada sistem. Sistem ini terdapat sebelas tabel, yaitu tabel prosedur, relasiprotap, protap, kasus, pasien, rekammedis, admin, kategorilatihan, latihan, mahasiswa, dan jawaban. Tiap tabel terdiri dari atribut dengan tipe data masing-masing dan memiliki operasi set data dan get data. Terdapat sebelas boundary atau tampilan (user interface/ UI) program dalam sistem ini yaitu prosedur UI, relasiprotap UI, protap UI, kasus UI, pasien UI, rekammedis UI, admin UI, kategorilatihan UI, latihan UI, mahasiswa UI, dan jawaban UI. Controller merupakan bagian yang mengatur hubungan antara entity dengan boundary. Dalam sistem ini terdapat sebelas controller yaitu prosedur controller, relasiprotap controller, protap controller, kasus controller, pasien controller, rekammedis controller, admin controller, 10 kategorilatihan controller, latihan controller, mahasiswa controller, dan jawaban controller. Gambar 5 Class Diagram 5. Hasil dan Pembahasan Aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan memiliki tiga kategori pengguna sistem (user), yaitu mahasiswa, dosen, dan administrator. Ketiga kategori user tersebut memiliki hak akses yang berbeda pada aplikasi. Akses Mahasiswa User mahasiswa diharuskan login terlebih dahulu untuk dapat masuk ke halaman utama mahasiswa dengan memasukkan username (nim) dan password sesuai dengan account yang telah dimiliki. Halaman Latihan merupakan halaman yang digunakan mahasiswa untuk melakukan latihan yang dimiliki. Gambar 6 menunjukkan tampilan awal saat mahasiswa melakukan Latihan. 11 Gambar 6 Tampilan Awal Halaman Latihan Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6, terdapat form Pilih Latihan pada tampilan awal halaman Latihan. Form Pilih Latihan menampilkan daftar latihan yang belum dikerjakan beserta nama dosen pengampu dan keterangan latihan. Mahasiswa memilih latihan mana yang akan dikerjakan kemudian akan ditampilkan sebuah kasus. Kasus terebut berupa data seorang pasien beserta rekam medis yang dimiliki pasien tersebut. Berdasarkan kasus yang ditampilkan, mahasiswa diminta untuk menyelesaikan prosedur tetap (protap) penanganan pasien yang harus dilakukan berdasarkan data pasien dan data rekam medis pada latihan. Prosedur Penanganan Pasien merupakan tahapan yang dikerjakan setelah user melihat data kasus pada latihan. Mahasiswa memasukkan secara urut tiap prosedur sesuai prosedur tetap yang diminta dengan memasukan jawaban pada form Pilih Prosedur. Pada form Pilih Prosedur ini menggunakan combo box with autocomplete untuk konsep live search, sehingga mahasiswa cukup mengetikkan karakter yang merupakan kata kunci pada input field, kemudian pada input field tersebut akan secara langsung memunculkan pilihan yang sesuai dengan kata kunci yang diketikkan. Live search pada Form Pilih Prosedur ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar 7 Form Penanganan Pasien 12 Kode program untuk menampilkan combo box pada pilihan prosedur ditunjukkan pada Kode Program 2. Kode Program 2 Kode Program Menampilkan Daftar Prosedur. var comboRemote=new Ext.form.ComboBox({ id: 'selector1', fieldLabel:'Pilih Prosedur', minChars: 3, name: 'prosedur', anchor: '100%', allowBlank: false, blankText: 'Prosedur wajib di isi', forceSelection: true, mode: 'remote', store: prosedurStore, //assigning the store emptyText: 'Type the first characters of the prosedur', triggerAction: 'all', editable:true, displayField:'prosedur', typeAhead: false, loadingText: 'Searching...', pageSize: 0, hideTrigger: true, valueField: 'prosedur' }); Kode Program 2 menunjukkan kode program Ext JS comboRemote yaitu combo box untuk menampilkan daftar prosedur. Combo box prosedur merupakan bagian terpenting dalam proses pencarian prosedur secara real time (life search). Tiap karakter yang diketikkan pada combo box dikirimkan sebagai request untuk mendapatkan response berupa data dari server yang dapat langsung ditampilkan, proses tersebut memanfaatkan komponen Ext JS yaitu combo box with autocomplete dengan remote data. Tiap prosedur yang dimasukkan tersebut akan langsung ditampilkan pada tabel Prosedur Terpilih. Gambar 8 menunjukkan halaman proses pemilihan prosedur. Gambar 8 Halaman Proses Pemilihan Prosedur 13 Akses Dosen Dosen harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat mengakses halaman dosen. Login ini menggunakan sistem login multi user pada sisi admin. Hak akses dosen meliputi melihat daftar latihan mahasiswa, melihat kasus dan melakukan manajemen latihan, serta melihat daftar prosedur tetap yang ada. Akses Administrator Administrator diminta memasukkan username dan password yang sesuai untuk dapat masuk ke halaman administrator. Administrator memiliki hak untuk melakukan manajemen data pada aplikasi yang meliputi manajemen user, manajemen latihan, manajemen kasus, manajemen prosedur, manajemen prosedur tetap, serta manajemen relasi prosedur tetap. 6. Pengujian Sistem Penelitian aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan berbasis web ini menggunakan studi kasus Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UKSW. Maka dari itu pada tahap pengujian sistem dilakukan terhadap user yaitu pihak FIK. Pengujian ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan yang dijawab oleh user setelah melihat aplikasi. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui ketepatan dan keseuaian aplikasi yang dibangun. Hasil dari pengujian ini digunakan untuk bahan evaluasi. Kuesioner diberikan kepada 16 responden yang merupakan sebelas mahasiswa dan lima dosen dari FIK. Hasil jawaban kuesioner dan analisanya ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1 Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Pertanyaan Tampilan antar muka sistem Kemudahan menggunakan aplikasi Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik 0 0 50% 50% 0 0 0 53.33% 33.33% 13.33% 0 0 53.33% 46. 67% 0 0 13.33% 80% 6.67% 0 0 46.67% 46.67% 6.67% 0 0 53.33% 46. 67% Kesesuaian pengerjaan latihan dengan hasil yang ditampilkan setelah latihan 0 13.33% 60% 33.33% 0 Pembuatan kasus pada latihan 0 40% 0 60% 0 Kelengkapan dan keefektifan perolehan informasi Kemampuan aplikasi dalam membantu belajar Kemampuan memahami perintah dan pertanyaan Kemampuan menjawab pertanyaan 14 0 0 Lihat hasil latihan yang telah dikerjakan mahasiswa 0 0 40% 60% 0 Pemberian nilai latihan mahasiwa 0 0 20% 60% 20% Berdasarkan hasil prosentase yang didapatkan pada Tabel 1 dapat ditarik kesimpulan bahwa pembangunan aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan menggunakan framework Ext JS dengan studi kasus Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana yang dibuat telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pada uraian sebelumnya. Hal ini didasari data prosentase sebanyak 41,67% dari responden yang memberikan kriteria penilaian terhadap sistem adalah cukup baik dan data dengan prosentase sebanyak 58,33% dari responden yang memberikan kriteria penilaian terhadap sistem adalah baik. Serta dari prosentase sebanyak 80% dari responden yang memberikan kriteria penilaian terhadap sistem dalam kemampuan membantu belajar adalah baik. 7. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang yang telah dilakukan tentang aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan menggunakan framework Ext JS, maka diperoleh beberapa kesimpulan. Kesimpulan pertama yaitu bahwa untuk merancang dan membuat aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan berbasis web diperlukan user requirement untuk mengetahui kebutuhan user dalam hal ini mahasiswa keperawatan. Kesimpulan lain yang didapatkan pada penelitian ini adalah dengan digunakannya framework Ext JS dapat membantu pembangunan aplikasi web yang menerapkan AJAX yaitu pada pemilihan prosedur yang memanfaatkan teknik live search, dengan teknik ini aplikasi dapat menampilkan hasil pencarian yang terkait secara cepat. Saran yang perlu diperhatikan ialah ditambahkannya visualisasi (gambar atau video) agar lebih menarik dan untuk menabah pemahaman, ditambahkan pelatihan mengenai peralatan yang digunakan saat penanganan pasien, serta lebih memanfaatkan fitur-fitur yang ada pada Framework Ext JS seperti trees dan drag and drop. 7. [1] [2] [3] [4] [5] [6] Daftar Pustaka Hardjito, 2001, Pola Hubungan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Internet: Studi Survai Motif Pemanfaatan Internet Siswa SMU dan SMK DKI Jakarta. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Frederick, Shea, Colin Ramsay, Steve 'Cutter' Blades, dkk., 2010, Learning Ext JS 3.2, Birmingham, B27 6PA, UK: Packt Publishing Ltd. George, 1995, Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing Practice), Fourth Edition. USA : Appleton & Lange. Amatus, A. Yudi, 2010, Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Metode Virtual Learning. Novergust, Dhimas, 2008, Sistem Online Untuk Keamanan dan Pelacakan Kendaraan Menggunakan GPS Tracker dan Google Map. http://www.w3schools.com/php/php_intro.asp, PHP Introduction. Diakses 15 [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] tanggal 14 Maret 2012. Dwiartara, Loka, 2010, Menyelam dan Menaklukan Samudra PHP. Holzner, Steven, 2009, A Beginner’s Guide Ajax, USA : McGraw-Hill Companies. Garret, Jesse James, 2005, Ajax: A New Approach to Web Applicatons, http://www.adaptivepath.com/ideas/ajax-new-approach-web-applications. Diakses tanggal 07 Maret 2012. Fronckowiak, John, 2008, AJAX In Ext JS Framework. http://ibm.com, 2008. Diakses tanggal 07 Maret 2012. Hidayat, Achmad Alfian, 2011, Sistem Informasi Manajemen Masjid (SIMM). http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php. Diakses tanggal 19 Juni 2012. Skolastika, Sinta D.F, 2010, Aplikasi dan Perancangan Website Abstrak Band Sebagai Media Informasi Dan Promosi. Sagala, Syaiful, 2008, Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Pressman, R.S, 2001, Software Engineering : A Practitioner’s Approach, Amerika Serikat: R.S. Pressman an Associates. Beeh, Yos Richard, 2011, Virtual Hospital (Studi Kasus: Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo, Parakan). Tesis. Program Studi Magister Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana. 16