Aplikasi Pembelajaran Ilmu Keperawatan Berbasis Web

advertisement
1.
Pendahuluan
Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UKSW menginginkan sebuah sistem yang
dapat membantu mahasiswanya dalam belajar mempraktekkan ilmu keperawatan.
FIK mengharapkan sistem tersebut dapat memberikan berbagai kasus dalam
penanganan pasien yang dihadapkan pada mahasiswa untuk diselesaikan secara
tepat. Melaksanakan tindakan penanganan pasien secara tepat dan sesuai prosedur
yang benar inilah yang diharapkan dapat melatih kecakapan calon perawat, dalam
hal ini mahasiswa keperawatan. Permasalahan tersebut mendorong keinginan
untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah aplikasi ilmu pembelajaran
keperawatan dalam penanganan pasien berbasis web.
Hambatan pemanfaatan web pada aplikasi pembelajaran antara lain masalah
teknik dengan hardware komputer, software, dan koneksi internet yang menjadi
suatu kesulitan dari pelajar. Ketidakmampuan untuk koneksi atau sebuah
gangguan dari pelayanan merupakan penyebab frustasi dan ketidaknyamanan
untuk pelajar [1].
Guna membangun sebuah situs web yang membutuhkan proses dan alur
kerja diperlukan teknologi yang mendukung. Oleh karena itu, dipilih framework
Ext JS yang biasanya digunakan oleh developer dalam membangun sebuah situs
web yang membutuhkan tingkat tinggi dari interaksi pengguna. Dipilihnya
framework Ext JS dibanding dengan framework AJAX yang lain karena
framework Ext JS membuat pembangunan web lebih sederhana dengan
menyediakan widget yang lengkap yang dapat memungkinkan request dan post
data ke atau dari web server menggunakan AJAX dan memproses feedback secara
real time [2]. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dibangun aplikasi
pembelajaran ilmu keperawatan berbasis web menggunakan framework Ext JS.
Fakultas Ilmu Kesehatan merupakan salah satu fakultas di Universitas
Kristen Satya Wacana (UKSW). Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) didirikan pada
tahun 2003/2004 sebagai kesadaran akan adanya kebutuhan masyarakat yang
cukup tinggi akan tenaga kesehatan yang berkualitas. FIK memiliki sebuah
program studi yaitu Ilmu Keperawatan.
Salah satu matakuliah yang diajarkan dalam Program Studi Ilmu
Keperawatan ialah matakuliah Keperawatan Dasar. Matakuliah ini terdiri dari
empat tahap untuk empat semester yaitu Keperawatan Dasar I, II, III, dan IV.
Matakuliah Keperawatan Dasar mempelajari dasar-dasar keperawatan, termasuk
mempelajari tentang prosedur penanganan pasien. Metode belajar yang digunakan
selama ini antara lain dengan laboratory skill praktek dan mempelajari materi
Standar Operasional Prosedur (SOP).
2.
Kajian Pustaka
Teori Proses Keperawatan Orlando dalam buku yang berjudul The Base for
Profesional Nursing Practice, digambarkan bahwa disiplin nursing proses
(disiplin proses keperawatan) sebagai interaksi total (totality interactive) yang
dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien dalam
hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan
4
tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk
membantunya serta untuk melakukan tindakan yang tepat [3].
Jurnal yang berjudul Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Metode Virtual
Learning, menyebutkan perkembangan teknologi dan informasi telah
memungkinkan, melihat perubahan bagaimana teori berhubungan dengan praktek
dengan cara-cara yang baru, dimana teori dan praktek berjalan secara bersamasama. Dengan peningkatan ketersediaan sumber daya berbasis komputer seperti
clinical decision support system, personal digital assistent (PDAs), dengan sarana
manajemen praktik klinik dan koneksi internet kecepatan tinggi, suatu daya tarik
untuk menyusun lingkungan belajar dalam keperawatan[4].
Jurnal yang berjudul Sistem Online Untuk Keamanan dan Pelacakan
Kendaraan Menggunakan GPS Tracker dan Google Map, menyebutkan bahwa
Ext JS dapat menyederhanakan pembuatan aplikasi web berbasis AJAX. Selain
mempermudah proses request dan response secara asynchronous, Ext JS
digunakan untuk membangun suatu aplikasi web yang dapat berinteraksi dengan
user layaknya aplikasi dekstop[5].
PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman yang
berjalan dalam sebuah web-server (server side). Script PHP pada sebuah aplikasi
web dieksekusi pada server. PHP bersifat open source dan dapat diunduh serta
digunakan secara gratis [6]. PHP mendukung banyak database seperti Adabas D,
Empress, FrontBase, PostgreSQL, FilePro(read only), mSQL, Solid, Hyperwave,
Direct MS-SQL, Sybase, IBM DB2, MySQL, Velocis, Informix, ODBC dan Unix
dbm. Selain itu, PHP bersifat cross platform, yang artinya dapat berjalan pada
berbagai platform yang berbeda-beda, antara lain Windows, Linux, Unix, dan
sistem operasi yang lain. PHP juga kompatibel dengan hampir semua server yang
digunakan saat ini, seperti Apache dan IIS. PHP juga telah mendukung on the fly,
artinya dengan PHP, developer dapat membuat document text, Word, Excel, PDF,
menciptakan image dan flash, juga menciptakan file-file seperti zip dan XML [7].
AJAX (Ashynchronus Javascript and XML) adalah serangkaian teknologi
untuk membuat halaman web dan aplikasi web dengan interaktif tinggi. Istilah
“AJAX” diciptakan oleh Jesse James Garret dari Adaptive Path pada tahun 2005
dengan mempublikasikan sebuah artikel berjudul “AJAX: A NEW Approach to
Web Applications”. Dalam artikel ini, Garret mengumpulkan beberapa teknologi
yang telah ada ke dalam satu istilah AJAX[8]. AJAX menggabungkan beberapa
teknologi yaitu standars-bases presentation dengan menggunakan XHTML dan
CSS, tampilan dinamis dan interaksi menggunakan DOM, data interchange dan
manipulasi menggunakan XML dan XSLT, pengambilan data asynchronous
menggunakan XMLHTTPRequest, serta JavaScript binding [9].
Framework Ext JS merupakan library JavaScript yang dapat
menyederhanakan pembuatan aplikasi web berbasis AJAX. Library ini awalnya
dikenal sebagai yui-ext yang merupakan extension dari library Yahoo User
Interface (YUI/yui). Dikembangkan pertama kali oleh Jack Slockum sebagai
library khusus dari yui [2]. Sekarang ini Ext JS tidak hanya library khusus untuk
yui saja, tapi merupakan JavaScript library yang dapat digunakan oleh banyak
library dan framework lainnya seperti JQuery, Prototype atau Scriptaculous
(extension dari Protoype).
5
Selain mempermudah proses request dan response secara asynchronous, Ext
JS juga dapat mempermudah pembangunan aplikasi web yang dapat berinteraksi
dengan user layaknya aplikasi dekstop. Framework Ext JS menyediakan
komponen-komponen lengkap yang dapat digunakan developer web untuk
membangun antarmuka aplikasi web, antara lain tabel, tab, chart, window, tree,
layout manager, comboBox, toolbar, menu, template dan dataview, drag and
drop, dan komponen lainnya.
Ext JS framework dijalankan di sisi client dan bersifat cross browser, yang
artinya Ext JS dapat dijalankan pada semua web browser yang populer saat ini
dengan tampilan yang sama antar browser. Ext: Not just another JavaScript
library [2]. Kata Ext digunakan pada nama framework Ext JS untuk menjelaskan
bahwa Ext JS bukan hanya sekedar JavaScript Library. Dalam kenyataannya, Ext
JS dapat bekerja bersama library-library JavaScript lain dengan menggunakan
adapter.
Developer menggunakan framework Ext JS dalam sebuah situs web yang
membutuhkan tingkat tinggi dari interaksi pengguna. Contohnya ialah dalam
membangun sebuah situs web yang membutuhkan proses dan alur kerja.
Framework Ext JS membuat pembangunan aplikasi web lebih sederhana dengan:
(1) Menyediakan kemudahan cross-browser dengan widget yang kompatibel
seperti windows, tabel dan form. Widget tersebut sudah sempurna dalam
menangani kerumitan pada tiap web browser, tanpa perlu mengubah apapun; (2)
Kemampuan interaksi dengan pengguna (user) dan browser melalui
EventManager serta kemampuan monitoring event dalam browser seperti
mengubah ukuran window atau perubahan ukuran font; serta (3) Berkomunikasi
dengan server di background tanpa perlu refresh halaman. Hal ini memungkinkan
untuk request dan post data ke atau dari web server menggunakan AJAX dan
memproses feedback secara real time [2].
Framework Ext JS dan AJAX
Kode Program 1 menunjukkan sebuah implementasi tipe Ext JS AJAX,
yaitu sebuah text field (kolom teks) HTML dan elemen button (tombol) yang
mengirim data yang ada dalam text field ke server web ketika tombol dipilih.
Kode Program 1 Kode Program Contoh Implementasi Tipe Ext JS AJAX [10].
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
<script type =”text/javascript”>
Ext.onReady(function(){
Ext.get('okButton').on('click', function(){
var msg = Ext.get("msg");
msg.load({
url: [server url], // <-- replace with your url
params: "name=" + Ext.get('name').dom.value,
text: "Updating..."
});
msg.show();
});
});
</script>
<div id="msg" style="visibility: hidden"></div>
Name: <input type="text" id="name" /><br />
<input type="button" id="okButton" value="OK" />
6
Framework Ext JS termasuk framework yang mendukung implementasi
AJAX (Ashynchronus Javascript and XML). Biasanya, fitur umum dari AJAX
digunakan dalam sebuah aplikasi untuk merespon secara asynchronous input
pengguna dengan memperbarui UI (User Interface) tanpa redisplaying halaman
web secara keseluruhan [11].
Penerapan Framework Ext JS pada Aplikasi
Penerapan framework Ext JS pada aplikasi digunakan dengan
memanfaatkan beberapa komponen yang ada pada framework Ext JS. Penerapan
utama yaitu pada penggunaan combo box with autocomplete yang digunakan
pada latihan penanganan pasien. Teknik ini memanfaatkan komponen combo box
untuk menerapkan autocomplete atau fitur autosuggest. Pemanfaatan teknik ini
memudahkan pencarian secara langsung (live search) prosedur terkait saat user
(mahasiswa) memasukkan jawaban. Combo box jawaban menampilkan prosedur
terkait secara langsung saat user mengetik. Teknik ini tampak seperti halnya
pencarian pada google search. Selain combo box with autocomplete terdapat pula
pemanfaatan komponen lain dari framework Ext JS pada aplikasi, antara lain
form, combo box, grid panel, tab, loading data with AJAX, serta komponen
lainnya.
Aplikasi Pembelajaran
Aplikasi mempunyai arti penerapan atau penggunaan [12]. Secara istilah
aplikasi adalah program siap pakai yang direka (dirancang) untuk melaksanakan
suatu fungsi bagi pengguna dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju [13].
Sedangkan pembelajaran ialah kegiatan membelajarkan siswa menggunakan dasar
pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan [14].
Berdasarkan kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa aplikasi
pembelajaran ialah program siap pakai yang dirancang untuk melaksanakan
fungsi dari kegiatan belajar bagi siswa (pembelajar) menggunakan teori belajar.
3.
Metode Penelitian
Metode penelitian sebagai suatu cara yang terstruktur untuk melakukan
penelitian tahap demi tahap dalam pembuatan suatu perangkat lunak yang
memiliki aturan-aturan tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama tahapan
berlangsung. Metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi pada
penelitian ini adalah Prototyping Model. Prototyping Model adalah metode yang
digunakan untuk mendefinisikan serangkaian sasaran umum bagi perangkat lunak
serta mengidentifikasi kebutuhan input, pemrosesan, ataupun output detail [15].
Tahapan prototyping model digambarkan pada Gambar 3.
7
Gambar 3 Metode Prototyping [15]
Proses atau tahapan dalam penyelesaian masalah pada prototyping model,
yaitu:
1.
Pengumpulan Kebutuhan. Pengumpulan kebutuhan merupakan tahap
pertama yang dilakukan pada metode prototyping. Pada tahap ini dilakukan
wawancara pada pihak Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UKSW. Berdasarkan
wawancara yang dilakukan diketahui bahwa FIK memerlukan sistem yang dapat
membantu mahasiswanya dalam belajar mempraktekkan ilmu keperawatan. Salah
satunya yaitu sistem yang diharapkan dapat membantu mahasiswa melatih
kecakapan dalam melakukan tindakan penanganan pasien. Salah satu rumah sakit
yang bekerjasama dengan FIK adalah Rumah Sakit Ngesti Waluyo, Parakan. Oleh
karena itu dikumpulkan data dari RSK Ngesti Waluyo sebagai acuan. Informasi
dan data yang digunakan berdasarkan penelitian dari tesis yang berjudul Virtual
Hospital (Studi Kasus: Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo, Parakan) [16]. Data
yang diambil dimanfaatkan dalam latihan penanganan pasien menggunakan
prosedur tetap pada implementasi aplikasi. Berdasarkan tahap pengumpulan
kebutuhan, dapat ditentukan tujuan umum, kebutuhan yang diperlukan dan
gambaran bagian-bagian yang akan dibangun berikutnya pada aplikasi.
2.
Perancangan. Pada tahap ini dilakukan perancangan yang mewakili semua
aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar prototype.
Perancangan yang dilakukan adalah perancangan data, identifikasi kebutuhan
sofware dan hardware, serta perancangan sistem. Perancangan sistem dilakukan
dengan menggunakan UML (Unified Model Language).
Evaluasi Prototype. Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi
3.
yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan presentasi aplikasi kepada pihak
Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UKSW dengan menghadirkan mahasiswa dan
dosen. Selain itu, dilakukan uji interaktifitas aplikasi pembelajaran ilmu
keperawatan pada user (mahasiswa dan dosen) dengan kuesioner. Tahap ini
dilakukan untuk evaluasi terhadap aplikasi sesuai dengan analisis kebutuhan user
(user requirement) pada tahap pertama. Dari evaluasi tersebut menghasilkan
prototype tahap dua.
8
4.
Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis kebutuhan sistem merupakan tahapan awal yang dilakukan untuk
mengetahui dan memahami kebutuhan-kebutuhan dalam proses merancang
sistem. Pada pembangunan aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan ini, didapat
analisis kebutuhan yaitu sebuah sistem pembelajaran ilmu keperawatan dalam
membantu mahasiswa melakukan latihan penanganan pasien. Didapatkan pula
data-data pendukung untuk perancangan dan implementasi yang sesuai dengan
kebutuhan sistem tersebut, yaitu data prosedur tetap penanganan pasien.
Dalam setiap penanganan pasien terdapat prosedur kerja yang sudah
ditetapkan, prosedur ini sebagai acuan untuk perawat dalam melakukan langkah
demi langkah secara urut dan tepat dalam menangani pasien pada suatu tindakan
medis. Dalam penelitian ini, digunakan contoh data dari dokumen prosedur tetap
RSK Ngesti Waluyo, Parakan. Prosedur tetap yang ada digunakan sebagai acuan
dalam pembangunan aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan, yang dalam
penelitian ini dikhususkan pada penanganan pasien.
Pengguna sistem (user) pada aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan
berbasis web ini terbagi menjadi tiga, yaitu mahasiswa, dosen, dan administrator.
(1) Mahasiswa FIK UKSW. Seorang mahasiswa diharuskan login terlebih dahulu
untuk dapat mengakses halaman latihan, mahasiswa dapat mengubah password
pada account yang dimiliki, melakukan latihan prosedur tetap penanganan pasien
sesuai daftar latihan yang dimiliki, dapat melihat hasil latihan dan prosedur tetap
yang benar setelah melakukan latihan.
(2) Dosen FIK USKW. Seorang dosen diharuskan untuk login terlebih dahulu
untuk dapat mengakses halaman dosen, dosen dapat membuat kasus penanganan
pasien dengan data prosedur tetap yang ada dan membuat simulasi data pasien
beserta rekam medis pasien, dapat membuat latihan untuk mahasiwa dengan kasus
yang telah ada, dapat melihat hasil latihan yang telah dilakukan oleh mahasiswa
kemudian memberikan penilaian, dapat melihat daftar prosedur tetap yang telah
ada, serta dapat mengubah password pada account yang dimiliki.
(3) Administrator FIK UKSW. Seorang administrator harus login terlebih dahulu
untuk dapat mengakses halaman dosen, administrator dapat melihat dan
melakukan manajemen data (tambah, ubah, dan hapus) untuk data user
(mahasiswa, dosen, administrator), data kasus, data latihan, serta data prosedur
tetap.
Masukan yang dibutuhkan oleh seorang administrator untuk memenuhi
kebutuhan sistem ini adalah data mahasiswa dan dosen, dimana ada beberapa
value yang digunakan sebagai data login; data simulasi kasus yaitu data pasien
beserta rekam medisnya; data prosedur tetap penanganan pasien; serta data latihan
beserta relasi dengan kasus dan prosedur tetap.
Perancangan sistem dalam aplikasi ini menggunakan bahasa pemodelan
UML yang terdiri dari beberapa diagram diantaranya use case diagram dan class
diagram.
9
Use Case Diagram
add/del/edit data admin
Manajemen Data Admin
add/del/edit data prosedur
Manajemen Data Prosedur
view data admin
Admin
view data prosedur
add/del/edit data protap
Manajemen Data Mahasiswa
Manajemen Data Protap
add/del/edit data mahasiswa
<<extend>>
Manajemen Data Kasus
add/del/edit hasil latihan
view data protap
view data mahasiswa
add/del/edit data latihan
add/del/edit kasus
Manajemen Hasil Latihan
Mahasiswa
view data kasus
Manajemen Data Latihan
view hasil latihan
view data latihan
<<extend>>
ubah password
Melakukan Latihan
Dosen
Mahasiswa
<<include>>
tambah nilai latihan mahasiswa
Gambar 4 Use Case Diagram
Gambar 4 menjelaskan gambaran use case masing-masing aktor, yaitu
aktor mahasiswa, dosen, dan administrator. Aktor mahasiswa dapat melihat data
latihan yang dimiliki, melakukan latihan dan melihat hasil latihan, serta mengubah
password yang dimiliki. Aktor dosen dapat melakukan manajemen latihan, yaitu
melihat data dan melakukan edit, ubah, dan hapus data. Serta dapat melihat hasil
latihan yang telah dilakukan mahasiswa serta memberikan nilai. Aktor dosen juga
dapat melihat data kasus dan prosedur tetap beserta prosedurnya. Aktor dosen
dapat pula mengubah password yang dimiliki. Sedangkan, aktor administrator
memiliki hak akses penuh pada manajemen data pada sistem. Manajemen data
tersebut melingkupi manajemen data user (mahasiswa, dosen, dan administrator),
data latihan, data hasil latihan, data kasus, data prosedur, dan data prosedur tetap.
Class Diagram
Gambar 5 menunjukkan class diagram sistem yang terdiri dari entity,
boundary, dan controller. Entity merupakan field dari tabel-tabel pada sistem.
Sistem ini terdapat sebelas tabel, yaitu tabel prosedur, relasiprotap, protap, kasus,
pasien, rekammedis, admin, kategorilatihan, latihan, mahasiswa, dan jawaban.
Tiap tabel terdiri dari atribut dengan tipe data masing-masing dan memiliki
operasi set data dan get data. Terdapat sebelas boundary atau tampilan (user
interface/ UI) program dalam sistem ini yaitu prosedur UI, relasiprotap UI, protap
UI, kasus UI, pasien UI, rekammedis UI, admin UI, kategorilatihan UI, latihan UI,
mahasiswa UI, dan jawaban UI. Controller merupakan bagian yang mengatur
hubungan antara entity dengan boundary. Dalam sistem ini terdapat sebelas
controller yaitu prosedur controller, relasiprotap controller, protap controller,
kasus controller, pasien controller, rekammedis controller, admin controller,
10
kategorilatihan controller, latihan controller, mahasiswa controller, dan jawaban
controller.
Gambar 5 Class Diagram
5.
Hasil dan Pembahasan
Aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan memiliki tiga kategori pengguna
sistem (user), yaitu mahasiswa, dosen, dan administrator. Ketiga kategori user
tersebut memiliki hak akses yang berbeda pada aplikasi.
Akses Mahasiswa
User mahasiswa diharuskan login terlebih dahulu untuk dapat masuk ke
halaman utama mahasiswa dengan memasukkan username (nim) dan password
sesuai dengan account yang telah dimiliki.
Halaman Latihan merupakan halaman yang digunakan mahasiswa untuk
melakukan latihan yang dimiliki. Gambar 6 menunjukkan tampilan awal saat
mahasiswa melakukan Latihan.
11
Gambar 6 Tampilan Awal Halaman Latihan
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6, terdapat form Pilih Latihan pada
tampilan awal halaman Latihan. Form Pilih Latihan menampilkan daftar latihan
yang belum dikerjakan beserta nama dosen pengampu dan keterangan latihan.
Mahasiswa memilih latihan mana yang akan dikerjakan kemudian akan
ditampilkan sebuah kasus. Kasus terebut berupa data seorang pasien beserta
rekam medis yang dimiliki pasien tersebut. Berdasarkan kasus yang ditampilkan,
mahasiswa diminta untuk menyelesaikan prosedur tetap (protap) penanganan
pasien yang harus dilakukan berdasarkan data pasien dan data rekam medis pada
latihan.
Prosedur Penanganan Pasien merupakan tahapan yang dikerjakan setelah
user melihat data kasus pada latihan. Mahasiswa memasukkan secara urut tiap
prosedur sesuai prosedur tetap yang diminta dengan memasukan jawaban pada
form Pilih Prosedur. Pada form Pilih Prosedur ini menggunakan combo box with
autocomplete untuk konsep live search, sehingga mahasiswa cukup mengetikkan
karakter yang merupakan kata kunci pada input field, kemudian pada input field
tersebut akan secara langsung memunculkan pilihan yang sesuai dengan kata
kunci yang diketikkan. Live search pada Form Pilih Prosedur ditunjukkan pada
Gambar 7.
Gambar 7 Form Penanganan Pasien
12
Kode program untuk menampilkan combo box pada pilihan prosedur
ditunjukkan pada Kode Program 2.
Kode Program 2 Kode Program Menampilkan Daftar Prosedur.
var comboRemote=new Ext.form.ComboBox({
id: 'selector1',
fieldLabel:'Pilih Prosedur',
minChars: 3,
name: 'prosedur',
anchor: '100%',
allowBlank: false,
blankText: 'Prosedur wajib di isi',
forceSelection: true,
mode: 'remote',
store: prosedurStore, //assigning the store
emptyText: 'Type the first characters of the prosedur',
triggerAction: 'all',
editable:true,
displayField:'prosedur',
typeAhead: false,
loadingText: 'Searching...',
pageSize: 0,
hideTrigger: true,
valueField: 'prosedur'
});
Kode Program 2 menunjukkan kode program Ext JS comboRemote yaitu
combo box untuk menampilkan daftar prosedur. Combo box prosedur merupakan
bagian terpenting dalam proses pencarian prosedur secara real time (life search).
Tiap karakter yang diketikkan pada combo box dikirimkan sebagai request untuk
mendapatkan response berupa data dari server yang dapat langsung ditampilkan,
proses tersebut memanfaatkan komponen Ext JS yaitu combo box with
autocomplete dengan remote data.
Tiap prosedur yang dimasukkan tersebut akan langsung ditampilkan pada
tabel Prosedur Terpilih. Gambar 8 menunjukkan halaman proses pemilihan
prosedur.
Gambar 8 Halaman Proses Pemilihan Prosedur
13
Akses Dosen
Dosen harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat mengakses
halaman dosen. Login ini menggunakan sistem login multi user pada sisi admin.
Hak akses dosen meliputi melihat daftar latihan mahasiswa, melihat kasus dan
melakukan manajemen latihan, serta melihat daftar prosedur tetap yang ada.
Akses Administrator
Administrator diminta memasukkan username dan password yang sesuai
untuk dapat masuk ke halaman administrator. Administrator memiliki hak untuk
melakukan manajemen data pada aplikasi yang meliputi manajemen user,
manajemen latihan, manajemen kasus, manajemen prosedur, manajemen prosedur
tetap, serta manajemen relasi prosedur tetap.
6.
Pengujian Sistem
Penelitian aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan berbasis web ini
menggunakan studi kasus Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UKSW. Maka dari itu
pada tahap pengujian sistem dilakukan terhadap user yaitu pihak FIK. Pengujian
ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan
yang dijawab oleh user setelah melihat aplikasi. Pengujian ini digunakan untuk
mengetahui ketepatan dan keseuaian aplikasi yang dibangun. Hasil dari pengujian
ini digunakan untuk bahan evaluasi.
Kuesioner diberikan kepada 16 responden yang merupakan sebelas
mahasiswa dan lima dosen dari FIK. Hasil jawaban kuesioner dan analisanya
ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Tabel Hasil Jawaban Kuesioner
Pertanyaan
Tampilan antar muka sistem
Kemudahan menggunakan
aplikasi
Sangat
Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat
Baik
0
0
50%
50%
0
0
0
53.33%
33.33%
13.33%
0
0
53.33% 46. 67%
0
0
13.33%
80%
6.67%
0
0
46.67%
46.67%
6.67%
0
0
53.33% 46. 67%
Kesesuaian pengerjaan latihan
dengan hasil yang ditampilkan
setelah latihan
0
13.33%
60%
33.33%
0
Pembuatan kasus pada latihan
0
40%
0
60%
0
Kelengkapan dan keefektifan
perolehan informasi
Kemampuan aplikasi dalam
membantu belajar
Kemampuan memahami
perintah dan pertanyaan
Kemampuan menjawab
pertanyaan
14
0
0
Lihat hasil latihan yang telah
dikerjakan mahasiswa
0
0
40%
60%
0
Pemberian nilai latihan
mahasiwa
0
0
20%
60%
20%
Berdasarkan hasil prosentase yang didapatkan pada Tabel 1 dapat ditarik
kesimpulan bahwa pembangunan aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan
menggunakan framework Ext JS dengan studi kasus Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Kristen Satya Wacana yang dibuat telah sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai pada uraian sebelumnya. Hal ini didasari data prosentase sebanyak
41,67% dari responden yang memberikan kriteria penilaian terhadap sistem
adalah cukup baik dan data dengan prosentase sebanyak 58,33% dari responden
yang memberikan kriteria penilaian terhadap sistem adalah baik. Serta dari
prosentase sebanyak 80% dari responden yang memberikan kriteria penilaian
terhadap sistem dalam kemampuan membantu belajar adalah baik.
7.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang yang telah dilakukan
tentang aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan menggunakan framework Ext JS,
maka diperoleh beberapa kesimpulan. Kesimpulan pertama yaitu bahwa untuk
merancang dan membuat aplikasi pembelajaran ilmu keperawatan berbasis web
diperlukan user requirement untuk mengetahui kebutuhan user dalam hal ini
mahasiswa keperawatan. Kesimpulan lain yang didapatkan pada penelitian ini
adalah dengan digunakannya framework Ext JS dapat membantu pembangunan
aplikasi web yang menerapkan AJAX yaitu pada pemilihan prosedur yang
memanfaatkan teknik live search, dengan teknik ini aplikasi dapat menampilkan
hasil pencarian yang terkait secara cepat. Saran yang perlu diperhatikan ialah
ditambahkannya visualisasi (gambar atau video) agar lebih menarik dan untuk
menabah pemahaman, ditambahkan pelatihan mengenai peralatan yang digunakan
saat penanganan pasien, serta lebih memanfaatkan fitur-fitur yang ada pada
Framework Ext JS seperti trees dan drag and drop.
7.
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
Daftar Pustaka
Hardjito, 2001, Pola Hubungan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pemanfaatan Internet: Studi Survai Motif Pemanfaatan Internet Siswa SMU
dan SMK DKI Jakarta. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia.
Frederick, Shea, Colin Ramsay, Steve 'Cutter' Blades, dkk., 2010, Learning
Ext JS 3.2, Birmingham, B27 6PA, UK: Packt Publishing Ltd.
George, 1995, Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing
Practice), Fourth Edition. USA : Appleton & Lange.
Amatus, A. Yudi, 2010, Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Metode Virtual
Learning.
Novergust, Dhimas, 2008, Sistem Online Untuk Keamanan dan Pelacakan
Kendaraan Menggunakan GPS Tracker dan Google Map.
http://www.w3schools.com/php/php_intro.asp, PHP Introduction. Diakses
15
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
tanggal 14 Maret 2012.
Dwiartara, Loka, 2010, Menyelam dan Menaklukan Samudra PHP.
Holzner, Steven, 2009, A Beginner’s Guide Ajax, USA : McGraw-Hill
Companies.
Garret, Jesse James, 2005, Ajax: A New Approach to Web Applicatons,
http://www.adaptivepath.com/ideas/ajax-new-approach-web-applications.
Diakses tanggal 07 Maret 2012.
Fronckowiak, John, 2008, AJAX In Ext JS Framework. http://ibm.com,
2008. Diakses tanggal 07 Maret 2012.
Hidayat, Achmad Alfian, 2011, Sistem Informasi Manajemen Masjid
(SIMM).
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php. Diakses tanggal 19 Juni
2012.
Skolastika, Sinta D.F, 2010, Aplikasi dan Perancangan Website Abstrak
Band Sebagai Media Informasi Dan Promosi.
Sagala, Syaiful, 2008, Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :
Alfabeta.
Pressman, R.S, 2001, Software Engineering : A Practitioner’s Approach,
Amerika Serikat: R.S. Pressman an Associates.
Beeh, Yos Richard, 2011, Virtual Hospital (Studi Kasus: Rumah Sakit
Kristen Ngesti Waluyo, Parakan). Tesis. Program Studi Magister Sistem
Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana.
16
Download