BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan lele dumbo (Clarias

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) adalah salah satu komoditas ikan air
tawar yang bernilai ekonomis tinggi dan dapat dipelihara pada padat penebaran
tinggi. Ikan ini merupakan salah satu spesies unggulan air tawar yang dikembangkan
di Jawa Tengah (Purwanti et al., 2014). Lele dumbo merupakan jenis persilangan lele
yang diperkenalkan di Indonesia dari Taiwan. Kelebihan yang dimiliki ikan ini adalah
pertumbuhan yang relatif cepat dan mencapai ukuran yang besar di waktu
pemeliharaan yang singkat dibandingkan jenis lele lokal (Clarias batracus) (Suyanto,
1992 dalam Ziyadaturrohmah et al., 2013). Karena pertumbuhannya yang relatif
cepat maka banyak orang tertarik untuk membudidayakan ikan ini secara intensif dan
super intensif. Budidaya ikan secara intensif - super intensif dengan padat penebaran
tinggi (200-400 ekor/m3) dapat menyebabkan penurunan kualitas air, sehingga
organisme budidaya rentan terserang penyakit, demikian pula ikan lele dumbo.
Pada ikan yang terserang penyakit terjadi perubahan pada kadar hemoglobin,
nilai hematokrit, jumlah sel darah merah, dan jumlah sel darah putih (Alamanda et
al., 2007). Pemeriksaan darah (hematologis) bisa dipakai sebagai tanda parah
tidaknya suatu penyakit (Alamanda et al., 2007). Studi hematologis adalah kriteria
yang penting untuk diagnosis dan penentuan kesehatan ikan. Kondisi kesehatan ikan
lele dumbo sulit ditentukan secara visual, karena ikan lele dumbo seringkali tidak
Pengaruh Pemberian Bawang …, Riski Putri Sulistyaningrum, FKIP UMP, 2016
menunjukkan tanda-tanda yang mengindikasikan ikan tersebut terserang penyakit
(Lestari, 2006).
Pada pembudidayaan ikan, kondisi air dapat menjadi perantara bagi penularan
bibit penyakit. Apabila air yang digunakan dalam budidaya telah tercemar atau
mempunyai kualitas yang tidak memenuhi persyaratan untuk budidaya lele dumbo,
maka ikan budidaya tersebut akan terserang bibit penyakit atau parasit yang hidup
pada air tersebut (Anonim, 2003). Salah satu agen penyakit yang menyerang ikan lele
adalah bakteri Aeromonas hydrophila, bakteri ini menyebabkan penyakit Haemoragic
Septicemia atau biasa disebut dengan penyakit bercak merah. Ikan yang terserang
penyakit ini akan mengalami luka dan pendarahan pada bagian tubuhnya terutama
pada bagian perut, pangkal sirip dan dada. Umumnya untuk mengatasi serangan
MAS (Motil Aeromonas Septicemia) yang disebabkan oleh bakteri A. hydrophila ikan
diobati dengan antibiotik (Ziyadaturrohmah et al., 2013).
Penggunaan antibiotik merupakan metoda kontrol penyakit yang telah lama
dan paling banyak diterapkan dalam aktivitas budidaya. Namun demikian, pemberian
antibiotik dalam kolam telah mengakibatkan munculnya patogen yang tahan terhadap
penyakit (antibiotic-resistant pathogen) selain itu dapat menimbulkan dampak negatif
bagi lingkungan yang menyebabkan lingkungan bisa tercemar. Untuk itu
diperlukannya alternatif pengobatan yang lebih ramah lingkungan. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh ikan
dengan pemberian imunostimulan (Syahida et al., 2013).
Pengaruh Pemberian Bawang …, Riski Putri Sulistyaningrum, FKIP UMP, 2016
Imunostimulan tidak meninggalkan residu di dalam tubuh ikan dan aman bagi
lingkungan (Alifudin, 2002 dalam Marentek et al., 2013). Imunostimulan dapat
meningkatkan resistensi terhadap penyakit akibat infeksi, bukan dengan cara
meningkatkan respons imun spesifik tetapi meningkatkan mekanisme pertahanan
non-spesifik (Sakai, 1999). Imunostimulan bekerja dengan cara mengaktifkan sel-sel
leukosit serta dapat membuat organisme lebih tahan terhadap infeksi oleh parasit,
bakteri, jamur, dan virus (Raa, 2000).
Pemakaian imunostimulan di dalam budidaya bisa berasal dari bahan sintetik
maupun alami. Imunostimulan berbahan alami tidak menimbulkan efek samping yang
negatif pada lingkungan serta bagi manusia sebagai konsumen. Salah satu bahan
alami yang dapat digunakan sebagai imunostimulan alamiah adalah bawang putih (A.
sativum). Penggunaan bawang putih dapat meningkatkan kelangsungan hidup ikan
serta dapat membantu dalam mengendalikan patogen, terutama bakteri dan jamur
(Marentek et al., 2013). Bawang putih merupakan satu di antara banyak tanaman yang
memiliki kandungan alami bahan-bahan aktif seperti di antaranya ada senyawa sulfur
berupa: aliin, allicin, enzim seperti: alinase, asam amino seperti arginin; perinase;
disulfida, trisulsida dan mineral seperti selenium (Kemper, 2000). Aliin yang terkandung
dalam bawah putih dapat meningkatkan sistem imun ikan secara signifikan, hal ini
menyebabkan bawang putih dapat digunakan sebagai imunostimulan yang efisien
(Kemper, 2000). Allicin merupakan salah satu zat aktif yang dapat membunuh patogen
(bersifat antibakteri) seperti bakteri Aeromonas (Palungkun & Budiarti, 2001 dalam
Sholikhah, 2009).
Pengaruh Pemberian Bawang …, Riski Putri Sulistyaningrum, FKIP UMP, 2016
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah, sebagai berikut.
1. Bagaimana pengaruh pemberian bawang putih (A. sativum) pada pakan
terhadap total leukosit, kadar hematokrit, persentase limfosit, monosit, dan
neutrofil ikan lele dumbo (C. gariepinus)?
2. Berapa dosis optimal pemberian bawang putih (A. sativum) pada pakan
terhadap total leukosit, kadar hematokrit, persentase limfosit, monosit, dan
neutrofil ikan lele dumbo (C. gariepinus)?
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh pemberian bawang putih (A. sativum) pada pakan terhadap total
leukosit, kadar hematokrit, persentase limfosit, monosit, dan neutrofil ikan
lele dumbo (C. gariepinus)
2. Dosis optimal pemberian bawang putih (A. sativum) pada pakan terhadap total
leukosit, kadar hematokrit, persentase limfosit, monosit, dan neutrofil ikan
lele dumbo (C. gariepinus)
Pengaruh Pemberian Bawang …, Riski Putri Sulistyaningrum, FKIP UMP, 2016
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu.
1. Memberi informasi tentang campuran pakan menggunakan bawang putih (A.
sativum) dapat meningkatkan respons imun non spesifik ikan lele dumbo (C.
gariepinus).
2. Memberikan nilai tambah terhadap bawang putih (A. sativum) sebagai
imunostimulan dalam meningkatkan sistem imun ikan.
3. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi dalam
rangka pengembangan penelitian tentang campuran pakan yang efektif
terhadap penanggulangan penyakit ikan lele dumbo (C. gariepinus).
Pengaruh Pemberian Bawang …, Riski Putri Sulistyaningrum, FKIP UMP, 2016
Download