Pertemuan ke: 04 KEBIJAKAN MONETER: EKSPRESI FUNGSI STABILISASI DAN SUSTAINIBILITAS DALAM POLITIK KEUANGAN NEGARA POLITIK KEUANGAN NEGARA (3 SKS) Pengampu: Miftah Adhi Ikhsanto, S.IP, MiOP Amirudin, S.IP, M.Ec.Dev Alamat: Jurusan Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM Jl. Sosio-Justisia, Bulaksumur,Yogyakarta – INDONESIA 55281 Telp. 0274-563362 ext: 212 1 KEBIJAKAN MONETER y Definisi? kontrol atas jumlah uang yg beredar (Mankiw, 2003) y Siapa yang melakukan? Umumnya kebijakan ini dilakukan oleh bank sentral: o Di Amerika Serikat Æ Federal Reserve (the Fed) o Di Indonesia Æ Bank Indonesia y Tujuan? o mempertahankan, menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh o mengendalikan inflasi 2 1 Tolak Ukur Stabilitas Moneter Jumlah Uang Beredar (JUB) terkontrol Indikator Stabilitas Moneter 3 Jumlah Uang Beredar (JUB) Bertambahnya tk investasi akan mendorong tingkat aktivitas ekonomi yang lebih tinggi Menurunnya tk investasi akan memperlambat tingkat aktivitas ekonomi yang lebih tinggi Bila terjadi permintaan pinjaman berlebihan dan terjadi inflasi Jumlah Uang 4 2 Ms1 i1 A1 M1 5 Laju Inflasi Bagi dunia perbankan laju inflasi yang tinggi akan menimbukan kesulitan bagi Bank untuk mengerahkan dana masyarakat akan memicu larinya dana masyarakat ke luar negeri Perbankan kekurangan dana yang berasal dari masyarakat kemampuan Bank dalam menyediakan dana untuk investasi Ð 6 akibatnya laju pertumbuhan produksi dan ekonomi juga akan Ð 3 Suku Bunga Apabila masalah ini tidak segera mendapat jalan keluar, maka perbankan terancam akan menghadapi masalah likuiditas dan aktivitas perekonomian terganggu Kemana dana masyarakat tersebut akan disalurkan? Minat Pengusaha untuk ambil kredit Ð 7 Suku Bunga Menggerakkan aktivitas perekonomian (Penciptaan lapangan kerja) Dana tersebut akan disalurkan ke dalam investasi reel Minat Pengusaha untuk ambil kredit Ï 8 4 Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar yang stabil tentu akan lebih memberi iklim kepastian bagi: Masy: Pertumbuhan Ekonomi Dunia perbankan: Kredit Pelaku dunia usaha: ekspor/Impor Nilai tukar rupiah 9 Perubahan nilai tukar yang terlalu cepat akan sangat merugikan karena hal ini dapat mendorong bergeraknya aliran dana masyarakat ke luar negeri. Dengan demikian antara nilai tukar dan indikator kebijakan moneter lainnya memiliki hubungan yang sangat erat, khususnya bagi kebijakan pemerintah yang sedang ditempuh untuk menstabilkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ekspektasi masyarakat yang positif terhadap moneter Ekspektasi Masyarakat mendorong semakin tingginya harga-harga, sehingga akan mengurangi tingkat konsumsi dan daya saing produk dalam negeri yang akan ekspor ekspektasi masyarakat yang negatif terhadap moneter berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat pada mata uang rupiah, sehingga dapat memicu mengalirnya dana masyarakat keluar negeri 10 5 Strategi Kebijakan Moneter Kebijakan Moneter Kebijakan moneter longgar (Easy Monetary Policy) kebijakan moneter ketat (Tight Monetary Policy) untuk memperbesar kegiatan ekonomi dengan cara memperbanyak jumlah uang yang beredar. Kebijakan diambil pada saat perekonomian dalam keadaan unemployment dimana banyak terjadi banyak pengangguran atau saat kapasitas produksi nasional belum digunakan secara optimal. menurunkan kegiatan ekonomi dengan mengurangi jumlah uang yang beredar. Dampak Kebijakan moneter “longgar” Kebijakan Moneter Longgar JUB meningkat Dalam perekonomian terbuka dan sistem devisa bebas, kebijakan moneter yang longgar dapat menimbulkan efek berantai Naiknya konsumsi & permintaan masy. Memicu kenaikan harga/inflasi Bunga riil turun Dana masyarakat ke Luar Negeri naik 12 Mengurangi Daya Saing Produk DN Neraca Pembayaran LN tertekan Devisa Negara Menurun 6 Dampak Kebijakan moneter “ketat” Kebijakan Moneter ketat JUB menurun Dalam perekonomian terbuka dan sistem devisa bebas, kebijakan moneter yang ketat dapat menimbulkan efek berantai turunnya konsumsi & permintaan masy. Memicu turunnya harga/inflasi Meningkatkan Daya Saing Produk DN Bunga riil naik Dana masyarakat ke Luar Negeri turun 13 kebijakan ini akan berdampak pula pada menurunnya pertumbuhan ekonomi, karena jumlah uang yang beredar dikurangi, yang berarti permintaan juga berkurang Æ produksi berkurang. Neraca Pembayaran LN meningkat Devisa Negara naik Longgar VS Ketat y Bagaimana bila menghadapi dua kondisi yang bersamaan, yakni: y lesunya ekonomi y tertekannya neraca pembayaran atau melemahnya daya saing produk lokal. y Penerapan kebijakan moneter longgar memang akan menyelamatkan ekonomi yang lesu Æ namun akan memperparah kondisi neraca pembayaran Indonesia y sementara penerapan kebijakan moneter ketat akan menyelamatkan neraca pembayaran dan menaikkan daya saing Æ namun akan berdampak pada menurunnya/lesunya perekonomian. y Kalau sudah demikian, kebijakan mana yang akan dipilih ? 14 7 y Dengan dilema tersebut, pemerintah kemudian memang dituntut untuk dapat meramu kebijakan yang paling pas dan menetapkan skala prioritas pemecahan masalah yang ada, sehingga lesunya perekonomian dapat diatasi dan daya saing produk ekspor Indonesia juga membaik, dan ini memang bukan pekerjaan yang mudah. 15 8