BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan pasar modal sudah sangat meningkat. Ramainya transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga meningkatnya iklim investasi telah memberi dampak positif terhadap perkembangan pasar modal. Di Indonesia, sebagai contoh, perkembangan pasar modal sudah sangat meningkat, hal ini ditandai dengan sejak tahun 2009 sampai sekarang kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selalu mengalami kenaikan yang cukup mengesankan, ini menempatkan pasar modal Indonesia menjadi salah satu pasar modal terbaik di dunia. Pasar modal dapat berkembang tentunya disebabkan oleh beberapa faktor. Kondisi makro perekonomian, baik perekonomian global maupun regional, terutama perekonomian nasional menjadi faktor pertama yang menyebabkan berkembangnya pasar modal. Beberapa tahun terakhir, kondisi perekonomian Indonesia relatif stabil dan menunjukkan pertumbuhan yang konsisten bahkan cukup signifikan. Kondisi ini telah mendorong perkembangan pasar modal Indonesia saat ini. Faktor yang kedua adalah kinerja dari para emiten yang tercatat di BEI. Kinerja yang baik dan stabil tentu akan berperan dalam meningkatkan pertumbuhan pasar modal dan menarik minat investor untuk berinvestasi di pasar modal. Kestabilan pasar uang juga menjadi faktor selanjutnya. Kondisi pasar uang Universitas Sumatera Utara yang relatif stabil membuat para pelaku di pasar modal merasa tenang untuk melakukan transaksi. Faktor yang terakhir adalah semakin banyaknya perusahaan yang go public. Sekarang ini, banyak perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) dan sahamnya dicatatkan di BEI. Kondisi ini memberikan banyak pilihan kepada investor untuk berinvestasi dan membeli saham-saham di BEI. Seiring berkembangnya pasar modal, para investor dituntut untuk memiliki pengetahuan dan informasi penting mengenai saham yang diperdagangkan. Salah satu informasi yang penting diketahui para investor adalah pemecahan saham (stock split). Stock split merupakan salah satu bentuk corporate action. Stock split adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan go public untuk memecah nilai jumlah saham yang beredar. Aksi ini biasanya dilakukan jika harga saham suatu perusahaan sudah dinilai terlalu tinggi hingga menurunkan minat para investor untuk membelinya. Pemecahan saham (stock split) membuat harga saham lebih terjangkau oleh investor sehingga dapat meningkatkan transaksi jual-beli saham. Permintaan (demand) saham cenderung naik, saham akan lebih aktif diperdagangkan di bursa, dan akhirnya bisa menyebabkan kenaikan harga saham itu sendiri. Kelikuiditasan saham inilah yang ingin dipertahankan oleh perusahaan dan menjadi motivasi dilakukannya stock split. Peristiwa stock split adalah corporate action yang paling sering dibahas dalam transaksi di pasar modal. Banyak penelitian yang mencoba mengungkapkan dampak dari peristiwa stock split baik sebelum dan sesudah pengumumannya. Peristiwa ini sering dihubungkan dengan beberapa variabel antara lain: perubahan Universitas Sumatera Utara harga saham, volume perdagangan, likuiditas saham, abnormal return, dan reaksi pasar modal. Karena peristiwa stock split banyak diteliti, tentunya hasil penelitian yang telah dilakukan pun bervariasi. Sadikin (2011) yang melakukan penelitian mengenai analisis abnormal return saham dan volume perdagangan saham, sebelum dan sesudah pemecahan saham di Bursa Efek Indonesia menemukan bahwa tidak ada pengaruh signifikan terhadap abnormal return baik sebelum dan sesudah pengumuman stock split, sedangkan terhadap volume perdagangan terdapat pengaruh signifikan baik sebelum dan sesudah stock split. Mila W (2010) menganalisis pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap volume perdagangan dan abnormal return saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2009 menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara volume perdagangan saham dan peristiwa stock split, sedangkan terhadap abnormal return, tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Rusliati dan Farida (2010) meneliti tentang pemecahan saham terhadap likuiditas dan return saham yang memberi hasil bahwa Bid-Ask Spread sebelum dan sesudah dilakukannya pemecahan saham berbeda signifikan, yang berarti stock split berpengaruh terhadap likuiditas saham. Hasil pengujian abnormal return sebelum dan sesudah dilakukannya stock split berbeda signifikan, ini berarti pengumuman stock split berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian yang berbeda-beda ini cukup membingungkan. Oleh karena itu, akan dilakukan penelitian untuk menguji kembali adanya pengaruh stock split terhadap perubahan harga saham dan likuiditas saham. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Lubis (2010) yang menguji pengaruh Universitas Sumatera Utara stock split terhadap perubahan harga saham dan likuiditas saham. Hasil dari penelitian Lubis (2010) adalah tidak terdapat perbedaan signifikan return saham antara sebelum dan sesudah stock split, tidak terdapat perbedaan signifikan BidAsk Spread antara sebelum dan sesudah stock split, dan tidak terdapat perbedaan signifikan Trading Volume Activity antara sebelum dan sesudah stock split. Penelitian ini menggunakan variabel yang sama dengan penelitian sebelumnya, yang berbeda adalah (1) periode penelitian sebelumnya menggunakan periode tahun pengamatan 2004 sampai 2008, sedangkan penelitian ini menggunakan periode 2007-2011, dan (2) penelitian yang sebelumnya hanya mengambil sampel dari seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan penelitian ini mengambil sampel dari perusahaan manufaktur, agrikultur, dan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ketiga jenis bidang usaha ini dipilih menjadi tempat penelitian disebabkan oleh cukup tingginya intensitas atau frekuensi dilakukannya pemecahan saham (stock split) setiap tahun dibandingkan dengan jenis perusahaan lainnya. Hasil penelitian yang belum konsisten antara penelitian satu dengan penelitian yang lainnya, baik berbeda lokasi maupun periode waktu, mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian Lubis (2010), dengan judul “ANALISIS PENGARUH PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM DAN LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI DI BURSA EFEK INDONESIA”. Universitas Sumatera Utara 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah pemecahan saham (stock split) berpengaruh terhadap perubahan harga saham (return saham) ? 2. Apakah pemecahan saham (stock split) berpengaruh terhadap likuiditas saham (Bid-Ask Spread) ? 3. Apakah pemecahan saham (stock split) berpengaruh terhadap likuiditas saham (Trading Volume Activity) ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap perubahan harga saham (return saham). 2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap likuiditas saham (Bid-Ask Spread). 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap likuiditas saham (Trading Volume Activity). Universitas Sumatera Utara 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai pemecahan saham (stock split) dan hubungannya dengan harga saham dan likuiditas saham. 2. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam melakukan kebijakan perusahaan khususnya pemecahan saham (stock split) 3. Bagi investor dan calon investor Sebagai salah satu pertimbangan sebelum pengambilan keputusan dalam melakukan investasi berdasarkan pemecahan saham (stock split). 4. Bagi peneliti lain Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan atau tambahan referensi untuk penelitian yang berhubungan dengan pemecahan saham (stock split) yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara