PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014(Tidak diaudit ) DAN 31 DESEMBER 2013 (Diaudit) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Surat Pernyataan Direksi Ekshibit Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian A Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian B Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian C Laporan Arus Kas Konsolidasian D Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian E Ekshibit A PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 MAR 2014 31 DES 2013 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 13.301.790 (2013 : Rp 41.798.356) Pihak-pihak berelasi Piutang retensi Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 1.323.844 Pihak-pihak berelasi Pendapatan kontrak yang belum ditagih Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar nol (31 Des 2013 : Rp 6.749.281) Persediaan Uang muka Pihak ketiga Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka 4 60.645.381 148.196.345 5 32 403.418.489 115.030.949 469.294.435 132.678.436 6 32 82.398.807 202.466.271 106.199.018 161.636.037 7 32 222.111.554 27.353.152 208.993.737 50.028.153 8 481.289.243 483.813.932 32 2i,8 2c,h 10 11 2q,19a 10.938.428 46.149.941 13.574.266 120.724.427 284.700.324 19.906.750 109.891.106 316.108.723 16.980.150 2.030.983.775 2.263.544.279 12 48.649.371 53.660.612 13 14 19e 308.890.482 54.429.623 9.446.349 319.003.963 45.248.409 7.893.764 20.691.947 20.831.076 442.107.772 446.637.824 2.473.091.547 2.710.182.103 Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi jangka panjang Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 395.029.996 (31 Des 2013: Rp 384.229.902) Jaminan Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya Pihak ketiga Jumlah Aset Tidak lancar JUMLAH ASET Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan Ekshibit A/2 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 MAR 2014 31 DES 2013 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Uang muka kontrak Pihak ketiga Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Hutang jangka panjang yang belum jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang sewa pembiayaan 15 32 537.023.301 17.418.685 528.292.495 15.054.363 16 300.382.787 293.025.716 17 32 18 19b 8.833.212 8.764.920 429.424.058 77.433.413 21.323.951 4.305.358 427.233.710 87.053.559 22 2 309.790.136 10.745.896 410.650.173 13.819.872 1.699.816.408 1.800.759.197 20 49.873.038 49.873.038 22 2 23 72.046.546 32.344.786 858.973.981 43.959.522 44.774.998 942.479.881 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.013.238.351 1.081.087.439 Jumlah Liabilitas 2.713.054.759 2.881.846.636 ( 1.579.945.626 97.048.008 246.484.003) ( 1.579.945.626 97.048.008 279.122.622) ( 3.494.120 1.694.466.246) ( 3.494.120 1.592.459.323) ( 260.462.495) ( 191.094.191) Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Hutang jangka panjang - pihak ketiga EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar 32.000.000.000 saham Ditempatkan dan disetor penuh 15.799.456.267 saham Tambahan modal disetor - Bersih Penjabaran mata uang asing Saldo laba Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 24 24 Jumlah Kepentingan Non-pengendali JUMLAH EKUITAS 22 20.499.283 ( JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 239.963.212) 19.429.658 ( 2.473.091.547 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan 171.664.533) 2.710.182.103 Ekshibit B PT TRUBA ALAM MANUGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 MAR 2014 31 MAR 2013 PENDAPATAN 25 270.239.459 323.136.916 BEBAN PENDAPATAN 26 289.848.428 283.848.966 LABA KOTOR ( 19.608.969) ( ( ( 28.879.970) 14.929.230) 34.085.777) 3.773.108 ( ( ( 20.908.150) 1.091.288 31.967.236) 782.509) ( 93.730.838) ( 13.278.657) ( 8.759.045) 1.552.585 ( 7.558.550) 555.535 Jumlah beban pajak penghasilan ( 7.206.460) ( 7.003.015) LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN ( 100.937.298) ( 20.281.672) 32.638.619 ( 1.869.236) Beban Usaha Laba (Rugi) Selisih kurs - Bersih Beban bunga dan Keuangan Lain-lain bersih 27 2 29 28 Laba (Rugi) sebelum pajak BEBAN PAJAK PENGHASILAN : Kini Tangguhan Pendapatan (Rugi) Komprehensif lain Penjabaran mata uang asing 19c 19c 2 39.287.950 JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN ( 68.298.679) ( 22.150.908) Rugi bersih yang dapat distribusikan kepada Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali ( 102.006.923) 1.069.625 ( 20.818.285) 536.613 Jumlah ( 100.937.298) ( 20.281.672) Rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali ( 69.368.304) 1.069.625 ( 22.687.521) 536.613 Jumlah ( 68.298.679) ( 22.150.908) ( 6,5) ( 1,4) RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR 30 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan Exhibit C PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Modal saham Saldo per 31 Des 2012 1.579.945.626 Tambahan modal Disetor Bersih 114.702.092 Selisih transaksi entitas sepengendali ( 17.654.084) Pembagian dividen oleh entitas anak kepada kepentingan non - pengendali - - - Rugi komprehensif bersih tahun berjalan - - - Saldo per 31 Des 2013 Rugi bersih periode 1 Jan 2014 - 31 Mar 2014 Saldo per 31 Mar 2014 1.579.945.626 1.579.945.626 114.702.092 ( 114.702.092 17.654.084) Penjabaran mata uang asing ( ( 117.632.923) ( 279.122.622) ( 17.654.084) 161.489.699) 32.638.619 ( 246.484.003) Saldo laba Telah Belum ditentukan ditentukan penggunaannya 3.494.120 3.494.120 3.494.120 Kepentingan Non Jumlah induk Pengedali ekuitas penggunaannya ( - Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas 1.046.910.257) 472.087.798 - - 18.134.094 ( 821.959) 490.221.892 ( 821.959) ( 545.549.066) ( 663.181.989) 2.117.523 ( 661.064.466) ( 1.592.459.323) ( 191.094.191) 19.429.658 ( 171.664.533) ( 102.006.923) ( 69.368.304) 1.069.625 ( 68.298.679) ( 1.694.466.246) ( 260.462.495) 20.499.283 ( 239.963.212) Catatan 24 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan Ekshibit D PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 MAR 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan bunga Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak ( ( ( ( Arus Kas Bersih dari Aktvitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap Penerimaan Investasi Jangka Pendek Pendanaan investasi jangka pendek Penempatan Jaminan (Pelepasan) perolehan aset tetap Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (Pembayaran ) penerimaan dari hutang sewa pembiayaan Penerimaan (Pembayaran) untuk jaminan dan dana pelunasan bunga obligasi (Pembayaran) Penerimaan pinjaman bank (Penurunan) Kenaikan pinjaman pihak hubungan istimewa Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 354.154.870 639.419 140.301.436) 106.233.197) 34.085.777) 21.305.791) 31 MAR 2013 ( ( ( ( 52.868.088 352.573.949 144.220 152.047.320) 103.701.014) 16.232.321) 12.186.633) 68.550.881 ( ( ( 258.880 9.042.085) 1.068.339) ( 6.915.204 11.402.847) 419.362) ( 9.851.544) ( 4.907.005) ( 15.504.187) ( 98.442) 72.773.013) 41.690.379) ( ( ( ( 2.954.635) 2.970.690 1.305.940) ( 129.967.579) ( 1.388.327) ( 86.951.035) 62.255.549 ( 599.929) 148.196.345 216.118 36.267.524 60.645.381 98.739.191 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan Ekshibit E PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta Notaris No. 4 tanggal 1 Februari 2001 yang dibuat di hadapan Mohamad Rasjid Umar, SH, Notaris di Balikpapan. Akta pendirian ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-22.HT.01.01.TH 2002 tanggal 21 Januari 2002. Perusahaan telah mengadakan perubahan anggaran dasar berdasarkan Akta No. 15 tanggal 7 Oktober 2009, yang dibuat dihadapan Yulia, SH, Notaris di Jakarta tentang penyesuaian seluruh anggaran dasar Perusahaan dengan peraturan Bapepam No. IX.J.1, lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-51891.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 27 Oktober 2009 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-21135 tanggal 24 Nopember 2009. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 43 tanggal 16 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Yulia, SH., Notaris di Jakarta, tentang peningkatan modal Perusahaan karena konversi waran. Akta tersebut telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-22625 tanggal 14 Desember 2009. Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan konstruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik, perdagangan dan jasa. Kantor pusat Perusahaan berada di Gedung BRI II Lantai 31, Jalan Jendral Sudirman Kav. 44-46 Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat 10210, dan lokasi utama kegiatan usaha Perusahaan di Jakarta, sedangkan proyek-proyek terutama berlokasi di Jawa, Sumatera, Bangka, Kalimantan dan Sulawesi. b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 3 Oktober 2006, Perusahaan telah memperoleh Pernyataan efektif dari ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) melalui surat No. S-2260/BL/2006 untuk melakukan penawaran perdana saham kepada masyarakat sejumlah 5.000.000.000 saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 110 (Rupiah penuh). Pada tanggal 16 Oktober 2006, saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Jakarta. c. Dewan Komisaris dan Direksi Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Siswanto Marsul Siregar Direktur Direktur Utama Sidarta Sidik Direktur Haposan Samosir Pakpahan Direktur Andre Purnawan Direktur Independen Markus Budi Susanto Ekshibit E/2 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) c. Dewan Komisaris dan Direksi (Lanjutan) Jumlah gaji dan tunjangan direksi dan komisaris Perusahaan dan anak perusahaan untuk periode yang berakhir 31 Maret 2014 sebesar Rp 1.843.798 dan USD 17.044 (USD penuh) (31 Desember 2013: Rp 7.375.192 dan USD 68.175 (USD penuh). Untuk periode tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2014 jumlah (31 Des 2013: 416 Orang) untuk Grup. karyawan sebesar 386 Orang d. Entitas Anak Perusahaan memiliki investasi baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% beberapa saham anak perusahaan, dengan rincian sebagai berikut : Tahun /Year Mulai Beroperasi Kepemilikan secara Kedudukan Persentase kepemilikan Kegiatan usaha dimiliki operasional Harvest Star British Holdings Virgin Island Limited. (Harvest) - 2009 - Investasi 100% Radianz Investment British Limited. (Radianz) Virgin Island 1) 2009 - Investasi 2009 - langsung 31 Mar 2013 31 Des 2013 Jumlah aset 31 Mar 2013 31 Des 2013 100% 1.729.170.968 1.729.209.651 100% 100% 1.549.828.659 1.551.312.920 Perdagangan umum (ekspor dan impor), investasi. 100% 100% 1.547.483.671 1.603.479.427 - Perusahaan investasi dan perdagangan umum (ekspor dan impor) 100,00% 100,00% 1.575.141.693 1.577.316.419 95% 95% 1.603.403.897 1.603.424.903 Melalui Harvest /Through Harvest CDE International Pte. Ltd. (CDEI) Singapura Melalui Radianz Manunggal Infrasolusi International Pte.Ltd. (MIFI) - 1) Singapura 2009 Melalui MIFI PT Manunggal Infrasolusi Utama (MIFU) - 2) Jakarta Pusat 2009 - Rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan kontruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik dan jasa. TAME Turnkey Contracting Pte. Ltd Singapore 2007 - Jasa perekayasaan bangunan pabrik. 100% 100% 72.142.540 62.868.088 2006 Rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan konstruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik dan jasa. 100% 100% 1.682.755.851 1.732.430.002 Melalui MIFU PT Manunggal Infrasolusi (MIF) dan anak perusahaan. Jakarta Selatan Catatan: 1) Induk perusahaan 2) Belum beroperasi komersial. 2009 Ekshibit E/3 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) d. Entitas Anak (Lanjutan) Kepemilikan secara tidak langsung Kedudukan Tahun / Year Mulai Beroperasi dimiliki operasional Persentase kepemilikan Kegiatan usaha 31 Mar 2014 31 Des 2013 Jumlah aset 31 Mar 2014 31 Des 2013 Melalui MIF PT Manunggal Engineering (ME) Jakarta Pusat 2006 2006 PT Truba Jaya Engineering (TJE) Jakarta Selatan 2006 1976 PT Suar Alam Engineering Jakarta Pusat 2007 2007 Singapura 2008 - Rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan konstruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik dan jasa. Pembangunan, perdagangan, industri, transportasi darat, pertanian, percetakan, jasa dan perbengkelan. Rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan konstruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik dan jasa. 99,99% 99,99% 355.107.964 358.329.481 99,55% 99,55% 1.476.710.346 1.622.509.391 99,99% 99,99% 18.741.204 41.127.687 100% 100% 2.632.322 2.704.766 Melalui TAME Turkey Construction Pte Ltd Tame Turnkey (Labuan) Pte. Ltd Perdagangan Melalui TJE PT Truba Anugrah Prakasa Jakarta Selatan 1999 1999 Pembangunan, perdagangan, industri, transportasi darat, pertanian, percetakan, jasa dan perbengkelan. PT Gading Megah Jaya Jakarta Timur 2000 1987 Pembangunan, perindustiran, jasa dan perdagangan. 99% 99% 130.037.408 107.772.977 1989 Perdagangan, industri, pembangunan, pertambangan, transportasi darat, pertanian, perbengkelan, percetakan dan jasa. 55,87% 55,87% 45.538.120 23.629.781 PT Prasada Samya Mukti Jakarta Selatan 1989 Catatan: 1) Induk perusahaan 2) Belum beroperasi komersial (Dormant company) 99,93% 99,93% 19.929.035 16.638.760 Ekshibit E/4 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan konsolidasian disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang terdiri dari Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia ("DSAK - IAI") dan peraturan regulator pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan ("OJK"), (atau sebelumnya BAPEPAM dan LK), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya yaitu peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan surat Keputusan KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang Pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasion adalah mata uang Rupia Rp), dan laporan keuangan konsolidasion tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntasi masing-masing akun tersebut. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini kecuali dinyatakan lain, disajikan dalam ribuan rupiah. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah rupiah Indonesia. Perubahan Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi yang diadopsi adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi tahun keuangan sebelumnya, kecuali bagi pengadopsian PSAK dan ISAK baru dan revisian yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Perubahan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha, dibuat sebagaimana disyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi yang relevan terkait dengan PSAK dan ISAK. Berikut adalah PSAK revisian yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013, yang telah diadopsi dan memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian: PSAK 38 (R2013) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang menggantikan PSAK 38 (R2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” mengatur kombinasi bisnis entitas sepengendali. Kombinasi bisnis entitas sepengendali mengatur pengalihan aset, liabilitas, lembar saham maupun instrumen kepemilikan lainnya dengan melakukan pengaturan pengalihan di antara entitas di dalam kelompok usaha yang sama, yang oleh karena itu tidak menyebabkan perubahan kepemilikan di dalam substansi ekonomi dan tidak menimbulkan keuntungan dan kerugian terhadap seluruh entitas di dalam suatu kelompok yang sama maupun bagi entitas secara individu di dalam suatu kelompok usaha. Aset maupun liabilitas (di dalam bentuk legal) harus dicatat berdasarkan nilai buku yang serupa dengan transaksi kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan, karena bisnis seluruh entitas sepengendali di dalam kelompok usaha tidak menimbulkan perubahan di dalam substansi ekonomi pengalihan aset, lembar saham, liabilitas maupun instrumen kepemilikan lainnya. Pos-pos laporan keuangan entitas yang direstrukturisasi pada periode terjadinya restrukturisasi dan pada periode perbandingan, harus disajikan seolah-olah Entitas telah mengkombinasikan bisnis tersebut sejak awal dari periode perbandingan paling awal yang disajikan. Sebelum penerapan standar revisi ini dilakukan, selisih antara biaya terhadap nilai buku bersih setiap transaksi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas. Berdasarkan adopsi standar revisi ini, yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013, selisih biaya terhadap nilai buku bersih setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, dicatat sebagai “Tambahan modal disetor” dan disajikan sebagai bagian ekuitas. Berdasarkan ketentuan transisi standar ini, Perusahaan mereklasifikasi saldo “Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” sejumlah Rp 17.654.084 menjadi “Tambahan Modal Disetor” pada tanggal 1 Januari 2013. Ekshibit E/5 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Dasar Konsolidasian Kombinasi bisnis dihitung dengan menggunakan metode akuisisi pada tanggal akuisisi, yaitu tanggal pengendalian beralih kepada Perusahaan. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan kebijakan operasi entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Di dalam menilai pengendalian, Perusahaan mempertimbangkan hak suara potensial yang saat ini dilaksanakan. Imbalan yang dialihkan tidak termasuk jumlah yang terkait dengan penyelesaian pada hubungan yang sebelumnya ada. Jumlah tersebut, umunya diakui didalam laporan laba rugi komprehensif. Biaya-biaya terkait akuisisi, selain yang terkait dengan penerbitan surat utang maupun kepemilikan, yang terjadi dalam kaitan kombinasi bisnis Perusahaan, dibebankan pada saat terjadinya. Semua imbalan kontinjensi dikaui pada nilai wajar pada saat tanggal akuisisi. Apabila imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka hal tersebut tidak diukur kembali dan penyelesaiannya dicatat di dalam ekuitas. Selain itu, perubahan berikutnya terhadap nilai wajar imbalan kontijensi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Bagi kombinasi bisnis yang diselesaikan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anaknya memiliki pilihan, terhadap transaksi berdasarkan dasar transaksi, untuk memulai mengakui seluruh kepentingan non-pengendali di dalam pihak diakuisisi yang merupakan kepentingan kepemilikan kini dan memberikan hak kepada para pemilik kepemilikan aset bersih proporsional entitas pada saat likuidasi baik pada nilai wajar tanggal akuisisi atau, pada instrumen kepemilikan kini kepemilikan saham proporsional di dalam jumlah yang diakui terhadap aset bersih yang dapat diidentifikasikan pihak diakuisisi. Komponen lainnnya kepentingan non-pengendali seperti opsi saham beredar, umumnya dinilai pada nilai wajar. Kelompok usaha belum menentukan pilihan untuk menggunakan nilai wajar pada saat akuisisi diselesaikan pada tanggal tersebut. Entitas Anak Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Laporan keuangan entitas anak termasuk ke dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai sampai dengan tanggal pengendalian dihentikan. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah apabila dipandang perlu untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Perusahaan. Kerugian yang terjadi pada kepentingan non-pengendali pada entitas anak dialokasikan kepada kepentingan non-pengendali bahkan apabila dialokasikan kepada kepentingan non-pengendali tersebut dapat menimbulkan saldo defisit. Kepentingan non-pengendali disajikan di dalam laporan keuangan konsolidasian pada bagian ekuitas, yang terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Setelah terjadinya hilangnya pengendalian, Perusahaan menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak, semua kepentingan nonpengendali dan komponen ekuitas lainnya terkait dengan entitas anak. Segala surplus atau defisit yang timbul dari hilangnya pengedalian, diakui di dalam laporan laba rugi. Apabila Perusahaan menahan semua bagian di dalam entitas anak sebelumnya, maka bagian tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal saat pengendalian dihentikan. Selanjutnya, bagian tersebut dicatat sebagai investee dengan ekuitas yang dihitung atau sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual bergantung pada besarnya pengaruh. Transaksi antar entitas sepengendali Transaksi restrukturisasi yang timbul dari pengalihan kepemilikan di dalam entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham yang juga mengendalikan Perusahaan, dicatat seolah-olah akuisisi telah terjadi pada awal periode paling awal periode komparatif yang disajikan, atau, pada tanggal saat sepengendali ditetapkan; untuk tujuan ini periode komparatif disajikan kembali. Aset dan liabilitas yang diperoleh diakui pada nilai tercatat yang diakui sebelumnya di dalam laporan keuangan konsolidasian pemegang saham pengendali Perusahaan. Komponen ekuitas entitas yang diakusisi ditambahkan kepada komponen yang sama di dalam ekuitas Perusahaan. Semua selisih antara kas yang dibayarkan dalam rangka akuisisi dan aset bersih yang diakusisi diakui langsung pada ekuitas sebagai bagian dari tambahan modal disetor. Ekshibit E/6 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan) Transaksi yang dieliminasi pada konsolidasi Saldo dan transaksi antar Perusahaan dan semua pendapatan dan beban yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi antar Perusahaan, dieliminasi di dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laba yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi dieliminasi terhadap investasi dari bagian Perusahaan di dalam investee. Kerugian yang belum terealisasi dieliminasi dengan cara yang sama dengan keuntungan yang belum terealisasi, hanya apabila tidak terdapat bukti penurunan nilai. Akuntansi bagi entitas anak dan entitas asosiasi di dalam laporan keuangan tersendiri Apabila Entitas menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang dikonsolidasikan kepada laporan keuangan konsolidasian, investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama, disajikan di dalam laporan posisi keuangan Perusahaan senilai nilai tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Terhadap pelepasan investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari investasi diakui di dalam laporan laba rugi. Goodwill Goodwill merupakan selisih biaya akuisisi entitas anak atau entitas asosiasi terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian perusahaan terhadap aset bersih yang teridentifikasi, termasuk liabilitas kontinjensi, pada saat akuisisi. Biaya akuisisi diukur pada saat nilai wajar aset diperoleh, instrumen ekuitas diterbitkan, atau liabilitas terjadi atau diasumsikan pada tanggal akuisisi, ditambah biayabiaya yang dapat diatribusikan kepada akuisisi. Goodwill negatif merupakan selisih nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian Perusahaan terhadap aset bersih yang teridentifikasi dengan biaya akuisisi. Goodwill negatif pada tanggal transaksi disesuaikan langsung pada laporan laba rugi. Goodwill akuisisi entitas anak disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian di mana goodwill akuisisi entitas asosiasi dicatat sebagai bagian nilai tercatat investasi terkait. Keuntungan atau kerugian pelepasan entitas anak dan entitas asosiasi meliputi nilai tercatat goodwill yang dikapitalisasi terkait dengan entitas yang dijual. Goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, atau secara berkala apabila terdapat indikasi goodwill mengalami penurunan. Goodwill dialokasikan kepada tiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) Perusahaan yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis, untuk tujuan pengujian penurunan nilai goodwill. Suatu kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi ketika nilai tercatat UPK, termasuk goodwill, melebihi jumlah terpulihkan UPK. Jumlah terpulihkan UPK lebih tinggi dari nilai wajar UPK dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Di dalam menilai nilai pakai, arus kas masa depan yang diestimasi didiskontokan dengan nilai kininya dengan menggunakan tingkat suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Jumlah kerugian penurunan nilai dialokasikan, pertama untuk mengurangi nilai tercatat goodwill yang dialokasikan kepada UPK dan kemudian kepada aset UPK lainnya secara pro rata berdasarkan nilai tercatat tiap aset di dalam UPK. Penurunan kerugian goodwill tidak dapat dibaIikkan pada periode berikutnya. Ekshibit E/7 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Kas dan setara kas Untuk tujuan penyusunan dan penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas meliputi kas, bank dan deposito yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan dan tidak dibatasi penggunaannya. d. Aset dan Liabilitas Keuangan a. Aset Keuangan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Aset keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anaknya menjadi pihak di dalam provisi kontraktual instrumen keuangan. Pengakuan dan pengukuran awal Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Perusahaan dan entitas anaknya menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan, apabila diizinkan dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran setelah pengakuan awal aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut: i. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini meliputi aset keuangan “yang dimiliki untuk diperdagangkan” dan aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awal penentuan. Suatu aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual apabila secara prinsip diperoleh untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat penetapan awal adalah aset keuangan yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan suatu strategi investasi yang terdokumentasi. Derivatif juga dikategorikan sebagai investasi yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai efektif. Aset yang termasuk dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila aset tersebut baik dimiliki untuk diperdagangkan atau diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki aset keuangan yang diukur melalui nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan, yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar dan segala perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi. Selain dari instrumen keuangan derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai, Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki aset yang dimiliki untuk diperdagangkan dan Perusahaan tidak secara sukarela mengklasifikasikan aset keuangan sebagai nilai wajar melalui laba-rugi. ii. Pinjaman dan piutang Pinjaman dan piutang merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau yang telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Secara mendasar, pinjaman dan piutang muncul dari pemberian barang dan jasa kepada para pelanggan (misalnya, piutang dagang), namun juga terkait dengan jenis lain aset moneter kontraktual. Aset-aset tersebut dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate method). Keuntungan dan kerugiannya diakui dalam laporan laba rugi ketika pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana dilakukan melalui proses amortisasi. Ekshibit E/8 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Aset dan liabilitas (Lanjutan) a. Aset Keuangan (Lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) ii. Pinjaman dan piutang (Lanjutan) Dari waktu ke waktu, Perusahaan dan entitas anaknya memilih untuk menegosiasi ulang persyaratan piutang dagang kepada pelanggan yang memiliki transaksi masa lalu yang baik. Negosiasi ulang tersebut cenderung mengubah jangka waktu pembayaran dibandingkan dengan jumlah yang terutang dengan konsekuensi arus kas yang diharapkan di masa depan akan didiskontokan pada suku bunga efektif awal dan segala perbedaan yang timbul terhadap nilai tercatat akan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai laba operasi. Pinjaman dan piutang Perusahaan dan entitas anaknya terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya (kecuali goodwill). Pinjaman dan piutang tersebut diklasifikasikan ke dalam aset lancar, kecuali yang yang memiliki jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan, yang diklasifikasikan sebagai aset tak lancar. iii. Investasi dimiliki sampai jatuh tempo Aset keuangan “dimiliki sampai jatuh tempo” (held-to-maturity) merupakan aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dengan jatuh tempo tetap di mana manajemen Perusahaan dan entitas anaknya memiliki tujuan dan kemampuan positif untuk memiliki investasi sampai jatuh tempo. Investasi dimiliki sampai jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi segala kerugian penurunan nilai. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat investasi dimiliki sampai jatuh tempo dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana halnya melalui proses amortisasi. Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki sampai jatuh tempo. iv. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual (available-for-sale) merupakan aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan baik sebagai investasi tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan di dalam kategori manapun. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui sebagai pendapatan komprehensif lain dalam cadangan investasi tersedia untuk dijual, kecuali bagi kerugian penurunan dan nilai tukar valuta asing di mana diakui di dalam laporan laba rugi. Ketika investasi dihentikan pengakuannya atau investasi ditentukan untuk diturunkan nilainya, maka laba atau rugi kumulatif sebelumnya yang diakui di dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai biaya transaksi. Investasi di dalam instrumen ekuitas dengan nilai wajar yang tidak dapat diukur dengan andal, diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai. Penghentian Pengakuan Suatu aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas aset telah berakhir. Pada penghentian aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara nilai tercatat dengan jumlah yang akan diterima dan semua kumulatif keuntungan atau kerugian yang telah diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya diakui di dalam laporan laba rugi. Semua penjualan dan pembelian yang lazim atas aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal di mana Perusahaan dan entitas anaknya berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar. Ekshibit E/9 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Aset dan liabilitas (Lanjutan) a. Aset Keungan (Lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan Perusahaan dan entitas anaknya menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. i. Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, pertama, Perusahaan dan entitas anaknya menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Apabila Perusahaan dan entitas anaknya menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikategorikan ke dalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan di mana kerugian penurunan nilai terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam penilaian kolektif penurunan nilai. Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, telah terjadi, jumlah kerugiannya diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini diskonto arus kas di masa depan pada suku bunga efektif awal aset keuangan. Apabila suatu pinjaman memiliki suku bunga variabel, maka suku bunga diskonto untuk mengukur semua kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif. Jumlah tercatat aset dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi. Ketika aset menjadi tidak tertagih, nilai tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai langsung dikurangi atau apabila suatu jumlah dibebankan kepada akun penyisihan, jumlah yang dibebankan kepada akun penyisihan dihapuskan terhadap nilai tercatat aset keuangan. Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah terjadi, Perusahaan dan entitas anaknya mempertimbangkan faktorfaktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di dalam pembayaran. Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan nilainya diakui di dalam laporan laba rugi. ii. Aset yang dinilai pada biaya perolehan Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana entitas penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidakmampuan di dalam membayar atau kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit) di mana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalikkan nilainya pada periode berikutnya. iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang di dalam nilai wajar lebih rendah dari biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit atau entitas peminjam dan hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yang mungkin mengalami Ekshibit E/10 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Aset dan liabilitas (Lanjutan) a. Aset Keuangan (Lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan) penurunan nilai. “Signifikan” akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan “jangka panjang” terhadap periode di mana nilai wajar lebih rendah dari biaya awalnya. Di mana terdapat bukti penurunan nilai, kumulatif kerugian – diukur sebagai selisih antara biaya akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi – dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lain dan diakui di dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai pada investasi ekuitas tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan di dalam nilai wajar setelah penurunan nilai diakui langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui di dalam laporan laba rugi. Apabila di dalam tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai yang diakui di dalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dibalikkan nilainya di dalam laporan laba rugi. b. Liabilitas Keuangan Pengakuan dan pengukuran awal Liabilitas keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anaknya menjadi bagian ketentuan kontraktual instrumen keuangan. Perusahaan dan entitas anaknya menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. - Nilai wajar melalui laba rugi Kategori ini hanya terdiri dari instrumen derivatif yang tidak menghasilkan. Instrumen tersebut dinilai di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki atau menerbitkan instrumen derivatif untuk tujuan spekulatif, maupun lindung nilai. Selain dari instrumen keuangan derivatif, Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki liabilitas untuk diperdagangkan maupun liabilitas keuangan yang dikelompokkan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi. - Liabilitas keuangan lainnya Liabilitas keuangan lainnya diukur setelah pengukuran awal pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui di dalam laba dan rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi. Pengukuran selanjutnya Liabilitas keuangan lainnya yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat liabilitas dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi. Liabilitas keuangan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perusahaan dan entitas anaknya memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan. Ekshibit E/11 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Piutang Retensi Piutang retensi merupakan bagian dari tagihan prestasi yang ditahan oleh pemberi kerja yang berkisar antara 5% sampai 15% dari nilai tagihan prestasi sesuai dengan kesepakatan menurut perjanjian kontrak. Jumlah tersebut akan dibayar setelah periode jaminan yang bersangkutan dilampaui. Periode jaminan umumnya mencakup satu tahun setelah tanggal penyelesaian proyek. f. Pendapatan Kontrak Yang Belum Ditagih Pendapatan kontrak yang belum ditagih merupakan selisih lebih taksiran prestasi proyek pada akhir tahun berdasarkan metode persentase penyelesaian atas jumlah yang telah ditagih ke pemberi kerja. g. Persediaan Persediaan yang terdiri dari barang jadi, bahan bangunan, suku cadang dan bahan pembantu lainnya, diakui sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan dihitung dengan metode ratarata tertimbang (weighted average method). Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. h. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i. Aset Tetap Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya. Perusahaan menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain tanah, diakui pada biaya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Tanah diakui pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Penyusutan pada aset tetap lainnya dihitung dengan basis garis lurus untuk menghapus biaya aset tetap terhadap masa manfaat yang diharapkannya. Estimasi masa manfaatnya adalah sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan berat Crane dan forklift (bagian dari "peralatan berat") 20 16 - 20 8 Mesin-mesin (bagian dari "peralatan berat"), peralatan kantor, alat-alat pengakutan dan perabotan kantor 3-8 Beban penyusutan diperhitungkan di dalam laporan laba rugi selama tahun buku di mana beban tersebut terjadi. Perbaikan dan perawatan diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi selama tahun di mana perbaikan dan perawatan terjadi. Biaya renovasi dan restorasi utama digabungkan ke dalam nilai tercatat aset jika biaya tersebut memiliki kemungkinan untuk memberikan manfaat di masa depan yang jumlahnya melebihi standar kinerja pada penilaian awal aset yang ada yang akan mengalir ke dalam Perusahaan dan disusutkan sebesar sisa umur manfaat aset tersebut. Nilai sisa, masa manfaat dan metode depresiasi, ditelaah pada tiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan secara prospektif, sesuai dengan keadaan. Ketika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat aset dinilai dan segera dicatat berdasarkan jumlah terpulihkan. Keuntungan atau kerugian pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan dengan nilai tercatat dan dicatat ke dalam laba rugi dari operasi. penerimaan Ekshibit E/12 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j. Uang Muka Kontrak Akun ini merupakan uang muka dengan jumlah berkisar antara 5% sampai dengan 30% dari nilai kontrak yang diterima dari pemberi kerja pada saat dimulainya pelaksanaan proyek yang akan dikurangi secara proporsional dari tagihan prestasi kontrak yang bersangkutan. k. Penurunan nilai aset non-keuangan (selain persediaan dan aset pajak tangguhan) Perusahaan menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Perusahaan membuat estimasi nilai terpulihkan aset. Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat. Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset yang relevan dinilai pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi. Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi. l. Sewa Pembiayaan Sewa pembiayaan - ketika Perusahaan adalah lessee Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila persyaratan sewa mengalihkan secara substansial manfaat dan risiko kepemilikan kepada lessee. Aset yang disewakan dan liabilitas sewa (jumlah neto beban keuangan) menurut sewa pembiayaan diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebagai aset tetap dan utang sewa pembiayaan, pada saat dimulainya sewa berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara beban keuangan dan pengurangan saldo liabilitas sewa. Biaya keuangan diakui di dalam laporan laba rugi menurut dasar yang mencerminkan tingkat suku bunga periodik yang konstan pada liabilitas sewa pembiayaan. Sewa operasi – ketika Perusahaan adalah lessee Sewa di mana lessor secara substansial menerima semua manfaat dan risiko kepemilikan aset sewa, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban di dalam laporan laba rugi berdasarkan garis lurus selama masa sewa. Ekshibit E/13 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Akuntansi transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) harus dicatat sesuai dengan nilai tercatat seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interest). Unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai tercatat setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali”. Saldo akun tersebut selanjutnya disajikan sebagai unsur ekuitas. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Laba kontrak konstruksi diakui apabila hasil kontrak tersebut dapat diestimasi dengan andal. Perusahaan dan entitas anak mengakui pendapatan pada periode tertentu dengan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method); tahap penyelesaian ditentukan dengan mengacu pada kemajuan fisik proyek dan berita acara yang ditandatangani kedua belah pihak. Seluruh kerugian yang diantisipasi termasuk jumlah kerugian yang berhubungan dengan pekerjaan kontrak pada masa mendatang diakui pada periode kerugian tersebut diidentifikasi. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). o. Imbalan Pasca-Kerja Program imbalan pasti Sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja yang berlaku di Indonesia, entitas anak yang beroperasi di Indonesia menyelenggarakan program imbalan pasti manfaat pasca kerja kepada para karyawannya. Provisi bagi manfaat pasca kerja ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi yang melebihi 10% nilai kini kewajiban manfaat pasti, diakui berdasarkan metode garis lurus terhadap rata-rata sisa usia kerja yang diharapkan dari karyawan peserta program. Biaya jasa lalu diakui segera pada saat manfaat menjadi vested dan bila selain itu diamortiasi berdasarkan metode garis lurus terhadap periode ratarata sampai manfaat menjadi vested. Kewajiban manfaat pensiun diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan nilai kini kewajiban imbalan pasti, yang disesuaikan bagi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi dan biaya jasa lalu yang belum direalisasi. Manfaat jangka pendek karyawan Imbalan karyawan berupa cuti tahunan diakui pada saat entitas mencadangkan kepada karyawan. Suatu provisi dicadangkan bagi liabilitas diestimasi bagi cuti sebagai hasil dari jasa yang diberikan oleh karyawan sampai tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Ketidakhadiran yang dikompensasi secara non akumulatif seperti cuti sakit dan cuti melahirkan tidak diakui sampai waktu cuti. Ekshibit E/14 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Pajak Penghasilan Pajak kini Aset dan/ atau liabilitas pajak kini terdiri dari kewajiban kepada, atau klaim dari kantor pelayanan pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan aset dan/ atau liabilitas pajak dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif. Pajak tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komersial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Aset dan liabilitas aset pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada tahun ketika aset direalisasi atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui, diukur kembali pada tiap tanggal laporan posisi keuangan dan diakui apabila terdapat kemungkinan pendapatan kena pajak di masa depan memulihkan aset pajak tangguhan. Hal perpajakan lainnya Penyesuaian atas liabilitas pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diterima atau pada saat keberatan yang diajukan Perusahaan dan entitas anak ditetapkan. q. Laba per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam 1 (satu) tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 15.799.456.267 saham. r. Informasi Segmen Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas beroperasi. Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan entitas anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perseroan dan entitas anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. Ekshibit E/15 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) s. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai sebuah kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan. t. Estimasi nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan Nilai wajar aset keuangan yang diperdagangkan di dalam pasar aktif didasarkan kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pada tanggal laporan keuangan posisi keuangan konsolidasian. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Perusahaan menggunakan berbagai metode dan membuat asumsi yang didasarkan pada kondisi pasar yang ada pada tiap tanggal laporan posisi keuangan. Apabila tepat, harga pasar kuotasi atau kuotasi perantara bagi instrument sejenis, digunakan. Teknik penilaian, seperti analisis arus kas diskonto, juga digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lancar dinilai pada biaya perolehan diamortisasi mendekati nilai tercatat. u. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan. Provisi ditelaah pada akhir tiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Apabila tidak ada lagi kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas, maka provisi tersebut dicadangkan. Apabila dampak nilai waktu uang adalah material, maka provisi didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak, jika lebih tepat, untuk mencerminkan risiko spesifik liabilitas. Ketika pendiskontoan digunakan, kenaikan provisi terkait dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan. v. Kontinjensi Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil. Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas. w. Peristiwa setelah periode pelaporan Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuaian, diungkapkan di dalam catatan laporan keuangan bila material. Ekshibit E/16 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN Penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan, mengharuskan manajemen membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan liabilitas kontinjensi pada tanggal pelaporan. Namun demikian, ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi dapat menghasilkan keluaran yang membutuhkan penyesuaian kepada nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh di masa depan. A. Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen telah melakukan pertimbangan, terpisah dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan: Pajak Penghasilan Perusahaan memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifkan dilakukan di dalam menentukan provisi bagi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan komputasi di mana penentuan akhir perpajakan adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Perusahaan mengakui liabiltias bagi isu pajak yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah tambahan pajak akan jatuh tempo. Pada saat hasil final perpajakan berbeda dari jumlah yang sebelumnya diakui, maka selisih tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan provisi pajak tangguhan di dalam periode di dalam penentuan tersebut dibuat. Jumlah tercatat liabilitas pajak kini dan keuntungan pajak tangguhan Perusahaan pada akhir periode pelaporan adalah Rp 7.206.460 dan Rp 49.008.074 untuk tahun-tahun yang berakhir masing-masing pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. B. Sumber utama ketidakpastian estimasi Asumsi utama berkenaan dengan sumber utama dan sumber lainnya ketidakpastian estimasi di masa depan, yang memiliki resiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada tahun buku mendatang, didiskusikan di bawah. i. Manfaat ekonomis aset tetap Biaya aktiva tetap disusutkan dengan dasar garis lurus atas estimasi umur ekonomis aset. Manajemen mengestimasikan umur ekonomis aset tetap antara 3 sampai 20 tahun. Ini merupakan ekspektasi umur yang biasa diterapkan di industri. Perubahan di tingkat yang diharapkan dari pemanfaatan perkembangan teknologi dapat berdampak pada umur ekonomis aset dan nilai residual aset tersebut, oleh karena itu, depresiasi dapat diperbaharui di masa depan. Nilai tercatat dari aset tetap perusahaan pada akhir periode pelaporan disajikan di Catatan 12 laporan keuangan konsolidasian. ii. Penurunan nilai piutang dagang Perusahaan menilai tiap tanggal laporan posisi keuangan apakah terdapat bukti objektif aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai, Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidak mampuan untuk membayar utang atau kesulitan signifikan debitur dan kegagalan maupun penundaan signifikan pembayaran. Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai, jumlah dan saat arus kas yang diestimasi didasarkan pada pengalaman historis akan kerugian aset dengan karakterisitik resiko kredit yang serupa. Nilai tercatat piutang dagang Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan diungkapkan di dalam Catatan 5 laporan keuangan konsolidasian. Ekshibit E/17 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) B. Sumber utama ketidakpastian estimasi iii. Penyisihan keusangan persediaan Perusahaan melakukan penyisihan bagi persediaan apakah nilai realisasi bersih persediaan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan biaya perolehan karena kerusakan, keuzuran fisik, usang, perubahan di dalam tingkat harga atau sebab-sebab lainnya. Akun penyisihan ditelaah untuk mencerminkan penilaian yang akurat di dalam catatan keuangan. Nilai tercatat persediaan di dalam laporan posisi keuangan diungkapkan di dalam Catatan 9 laporan keuangan konsolidasian. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penyisihan keusangan pada persediaan yang harus diakui pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 . iv. Manfaat Pensiun Nilai sekarang dari kewajiban pensiun bergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan oleh aktuaria menggunakan sejumlah asumsi. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (pendapatan) bersih termasuk tingkat diskon. Perubahan dalam asumsi ini akan mempengaruhi jumlah terbawa kewajiban pensiun. Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir tahun sebagai tingkat bunga yang harus digunakan dalam menentukan nilai kini dari arus kas masa depan yang diperkirakan akan dibayarkan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat diskonto, perusahaan mempertimbangkan suku bunga dari obligasi korporasi dalam mata uang yang berkualitas tinggi dalam hal manfaat yang akan dibayarkan dan jangka waktu jatuh tempo terkait kewajiban pensiun. Asumsi-asumsi kunci lainnya untuk kewajiban pensiun sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat kini. Informasi tambahan diungkapkan dalam Catatan 22 atas laporan keuangan konsolidasian. 4. KAS DAN SETARA KAS 31 Mar 2014 Kas 31 Des 2013 666.507 691.245 53.303.342 47.920.098 6.675.532 99.585.002 60.645.381 148.196.345 Bank Pihak ketiga Setara Kas Pihak Ketiga Jumlah Kas dan Setara Kas Ekshibit E/18 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 31 Mar 2014 Kas 31 Des 2013 666.507 691.245 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 5.368.865 6.002.277 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.274.159 6.199.576 PT Bank International Indonesia Tbk 2.207.255 1.699.267 PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.757.703 1.204.487 PT Bank Bukopin Tbk 359.834 323.948 PT Bank Central Asia Tbk 217.469 - PT Bank DKI 196.617 - Bank Mizuho 145.565 - PT Bank Mega Tbk 132.178 - Lain-lain (Saldo dibawah Rp 100 juta) 120.613 878.685 12.780.258 16.308.240 34.570.708 8.088.228 PT Bank Mega Tbk 2.198.757 2.185.530 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.131.191 20.065.141 Bank - Pihak Ketiga Rupiah USD PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank Mizuho 485.794 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 391.116 - Bank Finconesia 244.815 261.689 Bank OCBC NISP Tbk 183.912 376.926 Lain-lain (Saldo dibawah Rp 50 juta) 180.450 546.475 40.386.743 31.523.989 BHD Hongkong Shanghai Bank Corp 61.558 SGD Bank OCBC 74.783 87.869 Jumlah Bank 53.303.342 47.920.098 Jumlah Kas dan Bank 53.969.849 48.611.343 - Ekshibit E/19 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 31 Mar 2014 Setara kas Deposito Berjangka Rupiah Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Century PT Bank BNI 46 (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah 5.600.000 1.000.000 75.532 6.675.532 31 Des 2013 23.400.000 5.000.000 3.500.000 2.861.000 1.075.532 35.836.532 Dolar AS Pihak ketiga - PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah Setara Kas Jumlah Kas dan Setara Kas 63.748.470 6.675.532 99.585.002 60.645.381 148.196.345 Deposito berjangka dan deposito on call merupakan deposito dalam mata uang Rupiah yang akan jatuh tempo, dengan tingkat suku bunga per tahun berkisar antara: 31 Mar 2014 31 Des 2013 Rupiah 5,5% - 9% 4,5% - 8% Lihat Catatan 31 untuk rincian saldo dalam mata uang asing. 5. PIUTANG USAHA Jumlah piutang usaha berdasarkan tujuan penjualan adalah sebagai berikut: 31 Mar 2014 31 Des 2013 Pihak Ketiga Shanghai Electric 130.730.688 116.685.281 Taihei Dengyo Kaisha Ltd 70.089.439 60.342.047 PT Sarana Baja Perkasa 18.969.209 18.933.985 PT Chevron Pacific Indonesia 16.529.681 18.053.067 ThyssenKrup Polysius Ind 13.913.640 BUT Posco Engineering Co Ltd 10.378.859 48.436.477 - PT Hero 8.710.585 7.642.086 10.103.669 5.336.339 PT Nusa Tambang Pratama 6.968.486 PT Bina Usaha Nusantara 6.155.791 BUT Beijing Electric Power Contstruction Company 5.765.760 - PT Holcim Indonesia PT Bumi Alam Manunggal BUT JGC PT KBR Indonesia PT Vale Indonesia Tbk - PT Tanjung Enim Lestari - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 millyar) Kotor (Jumlah piutang usaha dipindahkan) 120.866.055 416.720.279 3.535.298 5.838.548 61.559.122 7.949.870 6.259.262 5.446.955 142.612.871 511.092.791 Ekshibit E/20 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 31 Mar 2014 31 Des 2013 Pihak Ketiga Kotor (Jumlah piutang usaha pindahan) Penyisihan piutang usaha tak tertagih Bersih ( 416.720.279 13.301.790) ( 511.092.791 41.798.356) Pihak berelasi (Catatan 32) 403.418.489 115.030.949 469.294.435 132.678.436 Jumlah 518.449.438 601.972.871 Mutasi penyisihan piutang usaha tidak tertagih adalah sebagai berikut : 31 Mar 2014 Saldo awal tahun 13.301.790 31-Des-13 13.301.790 Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan Saldo akhir periode 13.301.790 28.496.566 41.798.356 Daftar rincian umur piutang usaha pihak ketiga adalah sebagai berikut: 31 Mar 2014 Belum jatuh tempo 31 Des 2013 61.853.293 77.102.513 1-30 hari 49.271.066 148.054.483 31-60 hari 31.217.148 21.946.237 61-90 hari 22.065.698 4.486.697 91-150 hari 189.606.513 195.173.375 62.706.561 64.329.486 416.720.279 511.092.791 Lewat jatuh tempo : Lebih dari 150 hari Jumlah Berdasarkan hasil penelahaan terhadap status akun piutang pelanggan untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan piutang tidak tertagih yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang di atas. Pada tanggal 31 Maret 2014, piutang usaha TJE, anak perusahaan telah digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada catatan 22. Ekshibit E/21 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG RETENSI – PIHAK KETIGA Piutang retensi merupakan bagian dari tagihan prestasi yang ditahan oleh pemberi kerja yang berkisar antara 5% sampai 15% dari nilai tagihan prestasi sesuai dengan kesepakatan menurut perjanjian kontrak. Jumlah tersebut akan dibayar kepada TJE. anak perusahaan setelah periode jaminan yang bersangkutan dilampaui. Periode jaminan umumnya mencakup satu tahun setelah tanggal penyelesaian proyek. Klaim yang dapat ditanggung atas pekerjaan berdasarkan kontrak kerja adalah sebatas pada klausul yang terdapat dalam kontrak. Setiap akhir pekerjaan pada umumnya TJE telah membuat penyisihan yang cukup atas kemungkinan klaim. Kekurangan penyisihan, jika ada, akan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Pengakuan kekurangan penyisihan dilakukan pada saat terjadinya. Rincian piutang retensi adalah sebagai berikut: 31 Mar 2014 31 Des 2013 Pihak Ketiga PT Chevron Pacific Indonesia 15.884.634 15.090.134 PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk 15.425.682 14.344.504 Sumitomo Corporation 9.293.689 9.933.424 Beijing Electric Power Construction 8.547.821 9.136.214 China National Elect Equip 7.235.068 33.455.592 Thyssenkrupp Polysus - 6.128.810 Daewoo E&C Co, Ltd - 5.462.814 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 Milyar) 27.335.757 13.971.370 Kotor 83.722.651 107.522.862 Penyisihan kerugian penurunan nilai Bersih Pihak berelasi (Catatan 32) Jumlah ( 1.323.844) ( 1.323.844) 82.398.807 106.199.018 202.466.271 161.636.037 284.865.078 267.835.055 31 Mar 2014 31 Des 2013 Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut : Saldo awal tahun 1.323.844 41.866 Perubahan selama tahun berjalan penambahan penyisihan Saldo akhir periode 1.323.844 1.281.978 1.323.844 Berdasarkan hasil penelahaan terhadap status akun piutang pelanggan untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan piutang tidak tertagih yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang di atas. Lihat Catatan 31 untuk rincian saldo dalam mata uang asing. Ekshibit E/22 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PENDAPATAN KONTRAK YANG BELUM DITAGIH – PIHAK KETIGA Rincian pendapatan kontrak yang belum ditagih kepada pemberi kerja atas pekerjaan kontrak konstruksi dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut: 31 Mar 2014 31 Des 2013 Pihak Ketiga PT Chevron Indonesia 115.848.608 93.641.409 Taihei Dengyo Kaisha Ltd 33.619.972 Beijing Electric Power Construction 13.701.013 13.701.013 ThyssenKrupp Polysius Ind. 10.808.586 35.890.845 PT Holcim Indonesia 8.351.787 PT Indocement Tunggal Prakasa 7.379.479 PT Vale Indonesia Tbk 6.097.651 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 milyar) Pihak berelasi (Catatan 32) Jumlah - 13.853.974 - 26.304.458 51.906.496 222.111.554 208.993.737 27.353.152 50.028.153 249.464.706 259.021.890 Lihat Catatan 31 untuk rincian saldo dalam mata uang asing. 8. PIUTANG LAIN-LAIN 31 Mar 2014 31 Des 2013 Pihak ketiga PT Ranyza Energi PT Manunggal Power Utama 9. 396.308.438 423.588.526 17.719.180 14.719.180 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 milyar) 67.261.625 45.506.226 Pihak-pihak berelasi (Catatan 32) 481.289.243 - 483.813.932 46.149.941 Jumlah 481.289.243 529.963.873 PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari : 31 Mar 2014 31 Des 2013 Bahan bangunan 4.922.293 6.265.438 Bahan pembantu 3.828.449 5.222.050 Perlengkapan kerja 2.187.686 2.086.778 10.938.428 13.574.266 Jumlah Ekshibit E/23 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PERSEDIAAN (Lanjutan) Persediaan milik TJE pada tanggal 31 Maret 2014 telah digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 22. Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan fisik persediaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013, manajemen Grup berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan dapat terpulihkan seluruhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk persediaan usang. Untuk persediaan bahan bangunan, pembantu, perlengkapan kerja, barang jadi dan bahan baku tidak diasuransikan karena manajemen berpendapat bahwa nilai persediaan tidak signifikan. 10. UANG MUKA DIBAYAR 31 Mar 2014 Pihak Ketiga Pembelian Operasional Proyek Lain-lain Jumlah Pihak berelasi (Catatan 32) Jumlah 31 Des 2013 82.627.859 30.493.255 770.731 6.832.582 85.524.306 22.721.826 1.644.974 120.724.427 109.891.106 120.724.427 109.891.106 Uang muka pembelian terutama merupakan uang muka ke subkontraktor dan pemasok, uang muka proyek terutama terdiri dari biaya-biaya atas proyek-proyek yang akan dilaksanakan. Uang muka operasional terdiri dari biaya perjalanan dinas dan biaya operasional karyawan yang ditugaskan untuk suatu proyek yang harus segera dipertanggungjawabkan. 11. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 31 Mar 2014 Pekerjaan dalam penyelesaian 31 Des 2013 188.540.532 196.347.687 93.789.893 1.136.578 1.068.483 164.838 117.308.331 1.232.633 1.220.072 96.159.792 119.761.036 284.700.324 316.108.723 Biaya Dibayar dimuka Proyek Sewa Asuransi Lain-lain Jumlah Biaya dibayar di muka proyek terutama terdiri dari biaya fasilitas kantor proyek dan biaya-biaya yang terjadi sebelum proyek-proyek tersebut menghasilkan pendapatan, termasuk biaya tender dan lain-lain. dengan rincian sebagai berikut: 31 Mar 2014 31 Des 2013 Pihak Ketiga Shanghai Electric PT Perusahaan Listrik Negara ThyssenKrupp Polysius Ind. PT Indocement Tunggal Prakasa Lain-lain (Saldo dibawah Rp 3 milyar) 61.362.362 13.217.808 19.209.723 80.000.000 13.217.808 4.292.709 Jumlah 93.789.893 117.308.331 3.266.998 16.530.816 Ekshibit E/24 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. INVESTASI 31 Mar 2014 31 Des 2013 Investasi pada perusahaan asosiasi 48.649.371 53.660.612 Jumlah 48.649.371 53.660.612 Investasi pada perusahaan asosiasi 31 Maret 2014 % Kepemilikan Truba Arabia Co. Ltd. Greenzone Pte Ltd 50,00 25,00 1 Jan 14 Laba (rugi) Bersih Penambahan 23.835.872 29.824.740 - 53.660.612 - ( Pelepasan 5.011.241) - 31 Maret 14 - 18.824.631 29.824.740 - 48.649.371 31 Desember 2013 % Kepemilikan Truba Arabia Co. Ltd. Greenzone Pte Ltd Gulf Truba Engineering and Construction Co. W.L.L 1 Jan 13 Laba (rugi) Bersih Penambahan 50,00 25,00 41.057.836 29.824.740 - 49,00 546.391 - 71.428.967 - ( 17.221.964) - ( Pelepasan 17.221.964) ( 546.391) - 31 Des 13 23.835.872 29.824.740 53.660.612 Ekshibit E/25 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP 31 Maret 2014 Saldo Penambahan Pengurangan Awal Saldo Akhir Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan berat 54.728.641 79.752.616 424.513.139 - - - - 79.752.616 - 425.323.229 810.090 54.728.641 Peralatan kantor 47.921.013 59.079 27.755 47.952.337 Alat-alat pengangkutan 15.285.070 198.600 166.400 15.317.270 Perabotan kantor 2.297.826 - 1.684.211 - 77.051.348 - - 2.297.826 Kepemilikan tidak langsung Kendaraan Mesin Jumlah harga perolehan 703.233.864 1.067.769 187.000 381.155 1.497.211 77.051.348 703.920.478 Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung 43.332.215 1.596.740 - 44.928.955 266.511.869 7.010.777 - 273.522.646 Peralatan kantor 44.715.332 413.604 3.750 45.125.186 Alat-alat pengakutan 13.260.834 268.866 154.267 13.375.433 Perabotan kantor 2.135.556 14.691 Kendaraan 1.561.078 44.915 12.713.017 1.795.519 Jumlah akumulasi penyusutan 384.229.901 11.145.112 Nilai tercatat 319.003.963 Bangunan dan prasarana Peralatan berat Mesin 187.000 345.017 2.150.247 1.418.993 14.508.536 395.029.996 308.890.482 Ekshibit E/26 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Desember 2013 Saldo Penambahan Pengurangan Awal Saldo Akhir Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah 54.728.641 - - 54.728.641 Bangunan dan prasarana 79.752.617 - - 79.752.617 Peralatan berat 421.775.248 2.831.797 93.906 424.513.139 Peralatan kantor 47.694.765 500.244 273.996 47.921.013 Alat-alat pengangkutan 15.755.370 1.312.700 1.783.000 15.285.070 2.299.221 10.925 12.320 2.297.826 - 725.000 Perabotan kantor Kepemilikan tidak langsung Kendaraan Mesin Jumlah harga perolehan 2.409.211 67.561.902 9.489.446 691.976.975 14.145.112 36.834.488 6.497.727 2.888.222 1.684.211 77.051.348 703.233.865 Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana - 43.332.215 Peralatan berat 234.838.694 31.767.081 93.906 266.511.869 Peralatan kantor 43.991.406 881.931 158.005 44.715.332 Alat-alat pengakutan 13.802.312 1.207.465 1.748.943 13.260.834 Perabotan kantor 2.127.461 9.580 1.485 2.135.556 Kendaraan 2.048.274 237.805 725.000 1.561.079 Mesin 4.980.925 7.732.092 Jumlah akumulasi penyusutan 338.623.560 48.333.681 Nilai tercatat 353.353.415 2.727.339 12.713.017 384.229.902 319.003.963 Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 beberapa aset tetap milik TJE, anak perusahaan berupa bangunan, peralatan berat, dan alat –alat angkutan tertentu telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya, berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 23.960.000 ( USD penuh). Pada tanggal 31 Maret 2014, beberapa aset milik TJE, anak perusahaan telah dijadikan jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan di catatan 22. Ekshibit E/27 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. JAMINAN Akun ini terutama terdiri dari deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi (lihat catatan 21). 15. HUTANG USAHA – PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari kewajiban kepada pemasok dan subkontraktor untuk pembelian jasa, persediaan, dan bahan-bahan lainnya dengan rincian sebagai berikut: 31 Mar 2014 31 Des 2013 77.269.408 43.380.734 Pihak Ketiga Dalam Negeri PT Wahana Karsa PT Cipta Karya Perkasa Mandiri 53.893.932 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 33.415.462 32.495.537 PT Adhi Karya 24.926.437 24.626.437 PT Sarana Baja Perkasa 17.962.245 16.216.321 PT Andalas Karya Mulia 42.677.437 16.042.918 PT Multi Averindo 10.311.342 10.311.342 PT Kaefer Krazu (Krazu Nusantara) 9.741.353 8.444.754 PT Fajar Hamparan 6.416.295 6.706.734 PT Teras Teknik Perdana 5.016.107 5.976.952 255.388.581 364.082.559 537.018.599 528.284.288 4.702 4.510 Lain-lain (saldo dibawah Rp 5 milyar) - Luar Negeri Northwest Power Construction GJC Trading & Sparepart Service Pte Ltd Jumlah pihak ketiga Pihak-pihak berelasi (Catatan 32) Jumlah - 3.697 4.702 8.207 537.023.301 528.292.495 17.418.685 15.054.363 554.441.986 543.346.858 Ekshibit E/28 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. UANG MUKA KONTRAK – PIHAK KETIGA Akun ini merupakan uang muka dengan jumlah berkisar antara 5% sampai dengan 30% dari nilai kontrak yang diterima dari pemberi kerja pada saat dimulainya pelaksanaan proyek yang akan dikurangkan secara proporsional dari tagihan prestasi kontrak yang bersangkutan. 31 Mar 2014 31 Des 2013 126.032.320 102.325.658 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 45.104.536 83.665.149 ThyssenKrup Polysius Ind 37.283.862 41.143.205 Shanghai Electric 26.265.632 26.265.632 Pihak Ketiga Taihei Dengyo PT Nusa Tambang Pratama 9.752.815 China National Elect Equip. 9.054.034 PT Unilever Oleo Chemical Indonesia 8.572.629 PT Holcim Indonesia Tbk Lain-lain (Saldo dibawah Rp 5 miliar) - 7.102.935 6.121.963 38.316.959 26.401.174 Pihak-pihak berelasi (Catatan 32) 300.382.787 - 293.025.716 - Jumlah 300.382.787 293.025.716 31 Mar 2014 31 Des 2013 17. HUTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA Pihak Ketiga 8.833.212 21.323.951 8.764.920 4.305.358 17.598.132 25.629.309 31 Mar 2014 31 Des 2013 Bunga pinjaman 260.612.624 238.316.894 Proyek 153.095.102 162.802.027 12.682.230 12.910.925 3.034.102 13.203.864 429.424.058 427.233.710 Operasional Pihak-pihak berelasi (Catatan 32) Jumlah 18. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan Lain-lain Jumlah Biaya proyek TJE, anak Perusahaan, merupakan biaya operasional yang masih harus dibayar yang terdiri dari pembelian bahan, upah di lapangan, alat tulis kantor, biaya listrik dan telepon, biaya makan karyawan, biaya pengiriman barang dan jasa pihak ketiga dan biaya operasional lainnya. Biaya tersebut digunakan pada waktu persiapan pelaksanaan pekerjaan proyek. Ekshibit E/29 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar dimuka 31 Mar 2014 31 Des 2013 14.834.116 14.761.519 Pajak Penghasilan Pasal 22 647.658 647.576 Pajak Penghasilan Pasal 23 419.336 419.336 Pajak Penghasilan Pasal 25 97.104 97.104 15.998.214 15.925.535 310.670 575.350 3.022.516 599.425 455.190 3.908.536 1.054.615 19.906.750 16.980.150 31 Mar 2014 31 Des 2013 64.953 43.311 587.098 48.477 6.148 8.606.407 8.720.819 2.577 14.156.028 14.794.180 3.246.549 4.523.465 584.402 3.446.033 3.072.914 53.839.231 68.712.594 7.146.399 1.251.791 4.342.982 175.434 121.493 59.221.280 72.259.379 77.433.413 87.053.559 Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah b. Hutang Pajak Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pajak Pertambahan Nilai Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pajak Penghasilan Pasal 26 Pajak Penghasilan Pasal 29 Tarif Final Pajak Pertambahan Nilai Jumlah Ekshibit E/30 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak penghasilan Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian terdiri dari komponen sebagai berikut : 31 Mar 2014 Pajak kini - Perusahaan Pajak kini - Entitas anak Beban (manfaat) pajak tangguhan - Perusahaan ( Beban (manfaat) pajak tangguhan - Entitas anak 8.759.045 1.552.585) - 31 Des 2013 ( 1.626.225 47.522.196 885.716) 745.369 Beban pajak penghasilan menurut laporan 7.206.460 laba rugi komprehensif konsolidasian 49.008.074 d. Pajak kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba (rugi) konsolidasi dan penghasilan kena pajak untuk periode 31 Maret 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013, adalah sebagai berikut: 31 Mar 2014 Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan perusahaan ( 31 Des 2013 6.245.560) ( 14.701.280) 1.003.342 - ( 4.323.501 2.244.319) Beda Waktu Penyusutan Sewa guna usaha 1.003.342 Beda Tetap Penghasilan kena pajak final ( Pajak penghasilan pasal 21 287.349) 2.079.182 ( 14.476.759) 248.247 103.277 Jamuan dan representasi 34.836 261.981 Beban kena pajak final 24.969 25.033.786 Konsumsi 18.083 41.232 Beban bunga sewa pembiayaan 7.379 22.271 Pengobatan 1.190 839 Denda - Rugi atas penjualan aktiva tetap - Laba penjualan investasi ( 400.934 ( 12.134) 35.221 229.146) 11.158.415 Rugi fiskal tahun sebelumnya ( ( 5.206.997) 9.821.744) ( (1.463.683) 8.358.061) Akumulasi rugi fiskal ( 15.028.741) ( 9.821.744) (Rugi) laba fiskal Ekshibit E/31 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Pajak Tangguhan 31 Des 2013 (Dibebankan) dikreditkan pada laporan laba rugi 31 Mar 2014 Liabilitas pajak tangguhan Perusahaan Aset tetap Liabilitas imbalan pasca kerja Sewa pembiayaan Amortisasi biaya emisi saham Akumulasi rugi fiskal Aset (Liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan 10.211.624 648.430 6.573.137) 6.080.566) 2.455.422 ( ( 250.836 1.301.749 1.552.585 661.773 Aset pajak tangguhan entitas anak 7.231.991 Aset pajak tangguhan 7.893.764 31 Des 2012 ( ( 10.462.460 648.430 6.573.137) 6.080.566) 3.757.172 2.214.359 - 7.231.991 1.552.585 9.446.349 (Dibebankan) dikreditkan pada laporan laba rugi 31 Des 2013 Liabilitas pajak tangguhan Perusahaan Aset tetap Liabilitas imbalan pasca kerja Sewa pembiayaan Amortisasi biaya emisi saham Akumulasi rugi fiskal Aset (Liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan ( ( ( Aset pajak tangguhan entitas anak Aset (Liabilitas) pajak tangguhan 9.130.749 1.209.510 6.573.137) 6.080.566) 2.089.501 223.943) 7.977.360 ( ( 223.943) 1.080.875 561.080) 365.921 885.716 ( ( ( 10.211.624 648.430 6.573.137) 6.080.566) 2.455.422 661.773 745.369) 7.231.991 140.347 7.893.764 20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA Estimasi atas kewajiban imbalan kerja dilakukan oleh aktuaris dengan menggunakan pendekatan kewajiban yang mana lebih besar antara imbalan yang diberikan oleh Perjanjian Kerjasama Bersama dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan kewajiban estimasian atas imbalan kerja terakhir tertanggal 31 Desember 2013 disiapkan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: • • • • • • Tingkat diskonto: 6,5% - 7% per tahun Tingkat kenaikan gaji: 8% per tahun. Tingkat kematian: Commissioner Standard Ordinary Tables 1980. Tingkat cacat: 10% dari tingkat kematian. Tingkat pengunduran diri: 5% per tahun pada umur 25-30 dan berkurang secara linier hingga 0-2% pada umur 45-55 tahun dan seterusnya. Tingkat pensiun: 100% pada usia pensiun normal. Ekshibit E/32 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Mutasi kewajiban estimasian atas imbalan kerja adalah sebagai berikut: 31 Mar 2014 Saldo awal 31 Des 2013 49.873.038 Penyisihan tahun berjalan - Jumlah yang dibayarkan dalam tahun berjalan - Penyesuaian - 51.033.530 5.842.471 ( 328.439 49.873.038 49.873.038 Saldo akhir 7.331.402) 21. KEPENTINGAN NON PENGENDALI Laba (rugi) anak perusahaan 31 Des 2013 Tambahan (penarikan) 31 Mar 2014 Anak perusahaan PT Truba Gading Megah ( 5.912) PT Truba Anugerah Prakasa ( 869) PT Prasada Samya Mukti PT Truba Jaya Engineering Jumlah ( 2.605) - 13.499.053 1.022.230 5.937.386 - 19.429.658 1.019.625 Laba (rugi) anak perusahaan 31 Des 2012 - ( - ( 8.517) 869) - 14.521.283 - 5.937.386 - 20.449.283 Tambahan (penarikan) 31 Des 2012 Anak perusahaan PT Truba Gading Megah PT Truba Anugerah Prakasa PT Prasada Samya Mukti PT Truba Jaya Engineering Jumlah 73.781 ( 139.202) 96 ( 965) 2.257.690 12.122.831 5.937.386 18.134.094 59.509 - ( 5.912) ( ( 869) 881.468) - 13.499.053 2.117.523 5.937.386 ( 821.959) 19.429.658 22. HUTANG BANK 31 Mar 2014 31 Des 2013 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 144.093.407 176.305.264 PT Bank Mizuho Indonesia Tbk 135.992.700 148.401.075 PT Bank International Indonesia Tbk 67.354.329 84.071.189 PT Bank Agris 34.396.246 45.355.273 - PT Bank Mega Tbk Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah 476.894 381.836.682 ( 309.790.136) 72.046.546 454.609.695 ( 410.650.173) 43.959.522 Ekshibit E/33 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. HUTANG BANK (Lanjutan) Hutang Bank TJE TJE, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, berupa fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK), Letter of Credit (L/C) impor Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan fasilitas Bank Garansi dengan maksimum plafon masing-masing sebesar Rp 731.500.000, US$ 6.000.000 (angka penuh), Rp 10.000.000 dan Rp 550.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun berkisar antara 11% pada tahun 2014 dan 2013. Fasilitas-fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap dan marginal deposit Perusahaan. TJE, anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mizuho Indonesia Tbk dengan batas fasilitas maksimum sejumlah US$ 14.000.000 (angka penuh) untuk fasilitas Revolving Loan dan fasilitas Bank Garansi. Pada tanggal 27 Januari 2012 Bank Mizuho merubah fasilitas maksimum menjadi US$ 13.850.000 (angka penuh). Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga ratarata per tahun sebesar 5% untuk tahun 2011. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 April 2014. TJE, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk dengan batas fasilitas maksimum sejumlah USD 34.000.000 (angka penuh). Pada tahun 2011, BII mengubah batas fasilitas maksimum menjadi USD 15.266.202. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 8% masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan jaminan secara gadai atas rekening bank yang sama. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juni 2015. Perusahaan dan TJE, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Agris dengan batas fasilitas maksimum sejumlah Rp 40.000.000 untuk fasilitas Letter of Credit, fasilitas Bank Garansi dan fasilitas Cash Loan. Fasilitas ini dapat juga digunakan oleh Perusahaan sesuai yang tertera dalam perjanjian yang telah diaktakan oleh Akta Notaris Engawati Gazali, S.H., No. 23 tanggal 21 Agustus 2009. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 8% pada tahun 2014 dan 2013. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Mei 2014. TJE, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mega Tbk dengan batas fasilitas maksimum sejumlah USD 939.000 (angka penuh) untuk fasilitas Term Loan Pokok Tetap. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 8,5% pada tahun 2014 dan 2013. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 10 Februari 2014. Secara garis besar, atas pinjaman-pinjaman di atas TJE, entitas anak, diharuskan untuk mematuhi beberapa persyaratan dan pembatasan diantaranya seperti menerima pinjaman dari pihak lain, melakukan investasi atau penyertaan, penjualan aset dan membagikan laba atau membayar dividen tanpa seijin dari pihak bank. Ekshibit E/34 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. HUTANG JANGKA PANJANG – PIHAK KETIGA Rincian saldo hutang jangka panjang adalah sebagai berikut : 31 Mar 2014 31 Des 2013 Zephyr International Company Ltd (Zephyr) 858.973.981 942.479.881 Jumlah 858.973.981 942.479.881 Pada tahun 2013, hutang kepada zephyr terdiri dari hutang Harvest, entitas anak, sebesar nol dan hutang Radianz, entitas anak sebesar US$ 75.322.166. Hutang kepada Zephyr terdiri dari hutang Harvest entitas anak sebesar US$ 72.000.000 (nilai penuh) berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 20 Agustus 2009 dan sebesar US$ 10.000.000 (nilai penuh) berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 23 November 2009, yang telah dinyatakan lunas oleh Zephyr sebagaimana dalam surat Zephyr kepada Harvest tanggal 26 Maret 2012, dan hutang Radianz, entitas anak sebesar US$ 66.331.500 (nilai penuh) yang sudah dibayar sebagian dengan pembayaran sejumlah US$ 3.053.102,17 (nilai penuh) dan US$ 1.956.232 (nilai penuh) pada tanggal 11 April 2012 dan 17 Desember 2012. Berdasarkan surat resmi pemberitahuan tertanggal 26 Maret 2012 dari Zephyr International Company Limited, telah dilakukan Pelunasan pinjaman Harvest Star Holdings Limited terhadap Zephyr International Company Limited yang dilakukan pada bulan Maret 2012 sebesar US$. 23.936.706,31 (angka penuh). Pada tanggal 18 Mei 2010, Perusahaan, Harvest, Radianz dan Zephyr telah menandatangani perubahan perjanjian dimana berdasarkan perubahan tersebut, para pihak setuju bahwa tidak ada pihak yang dapat mengalihkan baik seluruh ataupun sebagian isi Perjanjian Master ataupun perjanjian Pinjaman Tambahan tanpa persetujuan pihak lainnya. Pada tanggal 18 Mei 2010, MIFI dan Zephyr juga telah menandatangani perubahan perjanjian dimana berdasarkan perubahan tersebut, para pihak setuju bahwa tidak ada pihak yang dapat mengalihkan baik sebagian ataupun seluruh isi perjanjian gadai atas saham di PT Manunggal Infrasolusi Utama. Pada tanggal 20 Agustus 2009 dan 23 November 2009, antara Perusahaan, Radianz Investment Limited, Harvest Star Holdings Limited, dan Zephyr International Company Limited, telah membuat perjanjian untuk me-refinancing hutang Perusahaan sebesar US$265.331.500 (nilai penuh) kepada Zephyr, sebagai berikut (“Perjanjian Master”) : a. Sebesar US$110.000.000 (nilai penuh) dari hutang yang ada dikonversi menjadi hutang Harvest kepada Zephyr yang dijamin dengan 111.490.547 saham atau 100% CDE International Pte. Ltd., (CDEI). b. Sebesar US$80.331.500 (nilai penuh) dari hutang yang ada dikonversi menjadi hutang Radianz kepada Zephyr yang dijamin dengan atas 152.261.752 saham atau 100% Manunggal Infrasolusi International Pte. Ltd., (MIFI) dan dijamin dengan keseluruhan saham yang dimiliki oleh MIFI di PT. Manunggal Infrasolusi Utama. c. Sebesar US$10.000.000 dari hutang yang ada dihapus oleh Zephyr. d. Sebesar US$65.000.000 dari bagian hutang yang ada, dimana antara Perusahaan dan Zephyr telah setuju, Perusahaan akan membayar sebesar US$60.000.000 (nilai penuh) dan dianggap sebagai pembayaran sebesar US$65.000.000 (nilai penuh). Pada tanggal 23 November 2009, Zephyr memberikan tambahan pinjaman sebesar US$10.000.000 kepada Harvest (“Perjanjian Tambahan”). Syarat-syarat atas hutang tersebut adalah sebagai berikut: Hutang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015, dengan tingkat bunga: • • • • • Pada tahun pertama : 6% per tahun pada 2010. Pada tahun kedua : 6% per tahun pada 2011. Pada tahun ketiga : 8% per tahun pada 2012. Pada tahun keempat : 8% per tahun pada 2013. Tahun kelima dan seterusnya 10% per tahun. Ekshibit E/35 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. MODAL SAHAM Pemegang saham pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : Lembar Saham Persentase kepemilikan Jumlah Pemegang saham PT Mandala Kapital PT Alam Manunggal Indo Infrastructure Group Pte Ltd Publik Jumlah 4.419.235.000 1.613.958.231 832.268.145 8.933.994.891 27,97 10,22 5,27 56,54 441.923.500 161.395.823 86.786.929 889.839.374 15.799.456.267 100,00 1.579.945.626 Tambahan modal disetor – Bersih tanggal 31 Mar 2014 dan 31 Desember 2013 terdiri dari: 31 Mar 2014 Agio Saham 31 Des 2013 97.048.008 147.980.969 Biaya emisi saham - ( 33.278.877) Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali - ( 17.654.084) Jumlah 97.048.008 97.048.008 Pada Penawaran Umum Perdana Saham yang mulai ditawarkan pada 6 Oktober 2006, sejumlah 5.000.000.000 Saham Biasa Atas Nama, dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh), setiap saham ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 110 (Rupiah penuh) dan sebanyak 2.800.000.000 Waran seri I diberikan sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek pada tanggal penjatahan 12 Oktober 2006. Setiap pemegang 25 saham baru berhak memperoleh 14 waran, dimana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 135 (Rupiah penuh) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai 16 April 2007 sampai dengan 15 Oktober 2009. Sesuai laporan Daftar Pemegang Saham yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, jumlah saham Perusahaan yang telah dicatatkan per tanggal 31 Maret 2014 adalah 15.799.456.267 saham, dimana 2.799.456.267 saham berasal dari Waran Seri I yang telah dikonversi. Ekshibit E/36 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PENDAPATAN 31 Mar 2014 31 Mar 2013 Pendapatan Kontrak Bangunan industri 88.529.262 69.534.790 Tangki dan pipa 59.516.562 34.421.158 Jasa pemeliharaan 43.169.446 65.086.269 Jasa konstruksi tenaga listrik 42.925.911 122.300.585 Perdagangan 28.299.093 27.044.047 lain-lain 7.799.185 4.750.067 Jumlah 270.239.459 323.136.916 Rincian perusahaan pemberi kontrak dengan nilai kontrak bersih melebihi 5% dari jumlah pendapatan Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Mar 2014 31 Mar 2013 Nama Pemberi Kerja PT Chevron Pasific Indonesia 86.560.609 PT Holcim Indonesia 33.729.810 ThyssenKrupp Polysius Ind 32.281.935 PT Krakatau Steel Jumlah 152.572.354 32.900.372 23.352.746 31.916.515 88.169.633 26. BEBAN PENDAPATAN 31 Mar 2014 31 Mar 2013 Beban konstruksi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 101.107.088 83.926.648 Subkontraktor 66.577.450 62.129.865 Biaya operasional 54.764.367 30.632.381 Biaya sewa 21.167.070 1.653.967 Bahan konstruksi 17.867.253 48.783.719 Harga pokok penjualan 8.735.843 15.205.413 Penempatan dan Pemindahan 5.787.071 8.269.888 Penyusutan aktiva tetap - 1.816.566 lain-lain 13.842.286 31.430.519 Jumlah 289.848.428 283.848.966 Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Ekshibit E/37 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. BEBAN USAHA 31 Mar 2014 Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 31 Mar 2013 17.808.339 15.253.701 2.053.692 2.255.419 Sewa 1.081.796 963.936 Honorarium tenaga ahli 1.008.702 605.433 424.553 288.792 Asuransi 306.256 311.225 Perjalanan dinas 237.947 340.371 Penyusutan Transportasi Pos dan telekomunikasi lain-lain (Jumlah di bawah Rp 200 Juta) Jumlah 216.886 247.072 5.741.799 1.180.035 28.879.970 21.445.984 Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 28. LAIN-LAIN BERSIH 31 Mar 2014 Keuntungan (kerugian) keuntungan atas penjualan aset tetap 222.742 Pendapatan bunga jasa giro 317.844 Pendapatan bunga deposito 31 Mar 2013 ( 2.290.105) 119.455 321.575 56.651 Lain-lain bersih 2.910.947 1.331.491 Jumlah 3.773.108 ( 782.508) 29. BEBAN KEUANGAN 31 Mar 2014 31 Mar 2013 Beban bunga ( 30.202.291) ( 28.577.926) Beban keuangan ( 3.883.486) ( 3.389.310) Jumlah ( 34.085.777) ( 31.967.236) Ekshibit E/38 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. LABA PER SAHAM DASAR “Laba per saham” sesuai dengan PSAK No. 56 (lihat Catatan 2q) dan perhitungan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar adalah sebagai berikut: Laba bersih untuk tujuan penghitungan laba per saham (pembilang) adalah sebagai berikut: 31 Mar 2014 ( Laba (rugi) Bersih 68.298.679) 31 Mar 2013 ( 22.510.908) Jumlah saham berdasarkan rata-rata saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham adalah sebagai berikut: 31 Mar 2014 ( Laba (rugi) Bersih 6,5) 31 Mar 2013 ( 1,4) Perhitungan jumlah rata-rata saham tertimbang yang beredar dalam periode-periode yang berawal dan berakhir pada tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2014 adalah sebagai berikut: Jumlah hari Jumlah saham beredar Jumlah rata-rata tertimbang Periode yang berawal dan berakhir pada tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2014 90 15.799.456.267 15.799.456.267 15.799.456.267 90 Perhitungan jumlah rata-rata saham tertimbang yang beredar dalam periode-periode yang berawal dan berakhir pada tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2013 adalah sebagai berikut: Jumlah hari Jumlah saham beredar Jumlah rata-rata tertimbang Periode yang berawal dan berakhir pada tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2013 90 90 15.799.456.267 15.799.456.267 15.799.456.267 Ekshibit E/39 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai saldo aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing. dengan rincian sebagai berikut: 31 Mar 2014 Mata uang asing 9,068 31 Des 2013 Setara dengan Mata uang asing Setara dengan Aset USD 4.538.107 51.752.571 7.816.265 1,43916 SGD 6.558 59.345 9.126 87.869 Piutang usaha USD 37.981.784 433.144.265 42.636.884 519.700.977 Piutang retensi USD 24.958.303 284.624.486 17.312.018 211.016.187 USD 21.875.193 249.464.706 21.250.463 259.021.890 USD 2.134.827 24.345.569 171.116 2.085.734 Kas dan setara kas 95.272.459 Pendapatan kontrak belum tertagih Jaminan Jumlah aset 1.043.390.942 1.087.185.116 31 Mar 2014 Mata uang asing 31 Des 2013 Setara dengan Mata uang asing Setara dengan Hutang bank USD 32.477.548 395.868.827 Hutang usaha USD 45.018.180 513.387.324 2.334.273 28.452.449 SGD 2.309 20.900 2.309 22.235 3.745.424 328.431 4.003.242 Hutang Retensi USD 328.431 Uang Muka Kontrak USD 3.268.917 37.278.731 2.554.499 31.136.791 Pinjaman jangka panjang USD 75.322.166 858.973.981 75.322.166 918.101.881 Hutang lain - lain SGD 14.709 133.109 14.708 Jumlah liabilitas Jumlah Aktiva (Kewajiban) bersih 141.613 1.413.539.469 ( 370.148.527) 1.377.727.038 ( 285.895.747) Pada tanggal 31 Maret 2014 aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs USD 1 = Rp 11.404 (31 Des 2013: Rp 12.189), SGD 1 = Rp 9.050 (31 Des 2013: Rp 9.627). Pada masa mendatang, nilai kurs masih mungkin berubah-rubah, dan mata uang rupiah mungkin mengalami depresiasi atau apresiasi secara signifikan terhadap mata uang lainnya. 32. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha yang normal, Grup telah melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terutama terdiri dari pendapatan, pembelian, uang muka, sewa kantor, pinjaman, dan transaksi keuangan lainnya dengan menggunakan kebijakan harga dan syarat transaksi yang sama dengan pihak ketiga. a. Sifat hubungan dan transaksi - Pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Masyarakat Ekshibit E/40 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) b. Ikhtisar Berikut ini disajikan saldo aktiva dan kewajiban atas transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa: 31 Mar 2014 31 Des 2013 Aset Lancar Piutang Usaha PT Maxima Infrastruktur Truba Arabia Co. Ltd. Lain-lain (Saldo dibawah Rp 200 juta) Jumlah Persentase terhadap total aset konsolidasian 111.306.327 128.974.865 3.724.622 3.693.640 - 9.931 115.030.949 132.678.436 4,65% 4,90% Piutang retensi PT Maxima Infrastruktur Persentase terhadap total aset konsolidasian 202.466.271 161.636.037 8,18% 5,96% 27.353.152 50.028.153 Pendapatan kontrak yang belum ditagih PT Maxima Infrastruktur Persentase terhadap total aset konsolidasian 1,11% 1,85% Piutang lain-lain PT Maxima Infrastruktur - 51.437.580 Lain-lain - 1.461.642 Kotor - Cadangan kerugian penurunan nilai - Bersih - Persentase terhadap total aset konsolidasian 0% 52.899.222 ( 6.749.281) 46.149.941 1,70% Ekshibit E/41 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) b. Ikhtisar (Lanjutan) 31 Mar 2014 31 Des 2013 14.363.196 3.055.489 14.363.196 691.167 17.418.685 15.054.363 Kewajiban Lancar Hutang Usaha PT M axima Infrastruktur Lain-lain (Saldo dibawah Rp 1 M iliar) Jumlah Persentase terhadap total kewajiban konsolidasian 0,64% 0,52% Hutang lain-lain Hutang dividen - PT Truba Jaya Engineering 8.764.920 4.281.286 Koperasi Tritunggal - 10.000 Lain-lain - 14.072 Jumlah 8.764.920 Persentase terhadap total kewajiban konsolidasian 0,32 % 4.305.358 0,14% 33. INFORMASI SEGMEN a. Segmen primer 31 Mar 2014 Konstruksi Pendapatan usaha Pihak ketiga Hasil segmen Beban pendapatan dan beban usaha Laba selisih kurs - bersih Beban keuangan Lain-lain - Bersih Beban pajak penghasilan Penjabaran mata uang asing Laba Bersih 270.239.459 ( ( ( ( ( lainnya Jumlah - 270.239.459 318.728.398) 14.929.230) 34.085.777) 4.773.108 7.456.460) 32.638.619 - ( ( ( 67.548.679) - ( ( 318.728.398) 14.929.230) 34.085.777) 4.773.108 7.456.460) 32.638.619 67.548.679) Jumlah Aset 2.473.841.547 Jumlah Liabilitas 2.713.054.759 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Lain-lain ( ( 354.154.870 140.301.436) 160.985.346) - ( ( 354.154.870 140.301.436) 160.985.346) Arus kas dari aktivitas investasi ( 9.851.544) - ( 9.851.544) Arus kas dari aktivitas pendanaan ( 129.967.579) - ( 129.967.579) Ekshibit E/42 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) a. Segmen Primer (Lanjutan) 31 Mar 2013 Konstruksi lainnya Jumlah Pendapatan usaha Pihak ketiga 323.136.916 - ( - ( ( 305.294.950) 1.091.288 (31.967.236,00) (782.509,00) 7.003.015) 1.869.236) - ( 22.688.742) Hasil segmen Beban pendapatan dan beban usaha Laba selisih kurs - bersih Pendapatan bersih Beban keuangan Lain-lain bersih Beban pajak penghasilan Penjabaran mata uang asing ( ( ( ( 305.294.950) 1.091.288 31.967.236) 782.509) 7.003.015) 1.869.236) Laba Bersih ( 22.688.742) ( 323.136.916 2.809.169.247 Jumlah Aset 23.416.098.263 Jumlah Liabilitas Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Lain-lain ( 81.375.552 152.047.320) 139.222.649 - ( 81.375.552 152.047.320) 139.222.649 Arus kas dari aktivitas investasi ( 4.487.643) - ( 4.487.643) Arus kas dari aktivitas pendanaan ( 1.807.689) - ( 1.807.689) b. Segmen sekunder 31 Mar 2014 31 Mar 2013 Pendapatan dari pihak ketiga Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi Papua 114.485.659 126.914.908 21.404.519 6.661.141 773.232 213.017.969 73.598.782 21.687.417 13.311.960 1.520.787 Jumlah 270.239.459 323.136.915 Beban pendapatan Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi Papua 103.615.394 109.913.771 70.258.240 5.538.995 522.028 191.545.361 61.975.142 17.898.871 11.435.080 994.511 Jumlah 289.848.428 283.848.965 Untuk informasi aktiva segmen geografis tidak disajikan mengingat seluruh proyek dikendalikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang berkedudukan di Jakarta. Ekshibit E/43 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. IKATAN TJE, anak perusahaan memiliki beberapa komitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek berikut ini: Mata uang asing USD Periode penyelesaian Rp Pelanggan Konsorsium Shanghai Electric Corp dengan Maxima Infrastruktur PT Chevron Pacific Indonesia - Riau 207.500.000 - Mar-13 Mar-14 11.235.900 - Jun-14 605.950 - Des-13 84.558.949 Taihei Dengyo Kaisha, Ltd - Bontang, Kalimantan Timur Taihei Dengyo Kaisha, Ltd - Paiton, Probolinggo PT Paiton Energy C/O IPMOMI - Paiton Probolinggo Des-13 27.640 Thyssenkrupp Polysius Indonesia - PT Holcim Indonesia Tbk - Tuban Apr-14 - 164.971.141 3.950.000 Feb-14 PT Indorama Polychem Indonesia - 7.981.868 Apr-14 PT Indo Bharat Rayon - 12.582.165 Jan-14 PT Indorama Synthetic - 145.200 Feb-14 Thyssenkrupp Polysius Indonesia - 179.218.549 Feb-15 - 33.850.000 Apr-14 PT Nusa Tambang Pratama - Sangatta - 66.000.000 Okt-14 PT Vale Indonesia Tbk - Sorowako - 1.496.043 Mei-14 PT Pratiwi - Sorowako - 2.508.819 Sep-14 PT Unilever Oleochemical Indonesia - 59.800.000 Agust-14 PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Ind - 92.758.758 Des-14 Okt-12 PT Holcim Indonesia Tbk PT JGC - PT Raga Perkasa Eka Guna - 18.183.000 PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper - 41.641.512 Jumlah 303.928.439 Sep-11 685.087.055 35. MANAJEMEN RESIKO • Pendahuluan dan tinjauan Dewan direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk menetapkan dan mengawasi kerangka manajemen resiko. Direksi telah menetapkan fungsi keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen resiko Perusahaan. Sedangkan fungsi internal audit memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen resiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen resiko yang terkait dengan resiko-resiko yang dihadapi oleh Perusahaan dengan memberikan laporannya kepada Direksi. Tujuan keseluruhan dari manajemen resiko adalah untuk mengindentifikasi dan menganalisa resikoresiko yang dihadapi Perusahaan, menetapkan batasan resiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan, namun tanpa terlalu mempengaruhi daya saing dan kepatuhan terhadap Perusahaan dan fleksibilitas. Ekshibit E/44 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan) • Pendahuluan dan tinjauan (Lanjutan) Group memiliki eksposur terhadap resiko-resiko atas instrument keuangan sebagai berikut : • • • • Risiko Kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Group terhadap setiap resiko diatas, tujuan dan kebijakan yang dilakukan oleh Group dalam mengukur dan mengelola risiko. a. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko utama Group, yaitu risiko kerugian yang disebabkan oleh ketidakmampuan konsumen untuk mengembalikan utangnya kepada Group. Apabila utang yang tidak dapat dikembalikan jumlahnya banyak dan signifikan, maka hal ini dapat menyebabkan turunnya pendapatan, kinerja maupun tingkat kesehatan Grup. Manajemen risiko yang telah diterapkan Grup adalah diversifikasi portofolio menurut wilayah, sector ekonomi dan industri, merk dan tipe barang. b. Risiko pasar Risiko pasar adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan oleh adanya perubahan variablevariabel pasar seperti perubahan tingkat bunga dan nilai tukar mata uang. Manajemen risiko yang telah diterapkan oleh Grup adalah membatasi eksposur dalam investasi yang memiliki harga pasar yang fluktuatif. c. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan oleh adanya perubahan variablevariabel pasar seperti perubahan tingkat bunga dan nilai tukar mata uang. Terjadinya kesenjangan yang cukup besar akan menurunkan kemampuan Group untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. d. Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh kegagalan system teknologi informasi, kesalahan karena factor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu proses. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian pada Perusahaan sehingga akan mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan Perusahaan. 36. TANGGUNG JAWAB PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan telah menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan interim konsolidasian Perusahaan untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir 31 Maret 2014 pada tanggal 24 Oktober 2014.