PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK

advertisement
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014(Tidak diaudit ) DAN 31 DESEMBER 2013
(Diaudit)
DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014
DAN 2013 (Tidak Diaudit)
DAFTAR ISI
Surat Pernyataan Direksi
Ekshibit
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
A
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
B
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
C
Laporan Arus Kas Konsolidasian
D
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
E
Ekshibit A
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 MAR 2014
31 DES 2013
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai sebesar Rp 13.301.790 (2013 : Rp 41.798.356)
Pihak-pihak berelasi
Piutang retensi
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 1.323.844
Pihak-pihak berelasi
Pendapatan kontrak yang belum ditagih
Pihak ketiga
Pihak-pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak-pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai sebesar nol (31 Des 2013 : Rp 6.749.281)
Persediaan
Uang muka
Pihak ketiga
Biaya dibayar di muka
Pajak dibayar di muka
4
60.645.381
148.196.345
5
32
403.418.489
115.030.949
469.294.435
132.678.436
6
32
82.398.807
202.466.271
106.199.018
161.636.037
7
32
222.111.554
27.353.152
208.993.737
50.028.153
8
481.289.243
483.813.932
32
2i,8
2c,h
10
11
2q,19a
10.938.428
46.149.941
13.574.266
120.724.427
284.700.324
19.906.750
109.891.106
316.108.723
16.980.150
2.030.983.775
2.263.544.279
12
48.649.371
53.660.612
13
14
19e
308.890.482
54.429.623
9.446.349
319.003.963
45.248.409
7.893.764
20.691.947
20.831.076
442.107.772
446.637.824
2.473.091.547
2.710.182.103
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Investasi jangka panjang
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
Rp 395.029.996 (31 Des 2013: Rp 384.229.902)
Jaminan
Aset pajak tangguhan
Aset tidak lancar lainnya
Pihak ketiga
Jumlah Aset Tidak lancar
JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Ekshibit A/2
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 MAR 2014
31 DES 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak-pihak berelasi
Uang muka kontrak
Pihak ketiga
Hutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak-pihak berelasi
Biaya masih harus dibayar
Hutang pajak
Hutang jangka panjang yang belum jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Hutang bank
Hutang sewa pembiayaan
15
32
537.023.301
17.418.685
528.292.495
15.054.363
16
300.382.787
293.025.716
17
32
18
19b
8.833.212
8.764.920
429.424.058
77.433.413
21.323.951
4.305.358
427.233.710
87.053.559
22
2
309.790.136
10.745.896
410.650.173
13.819.872
1.699.816.408
1.800.759.197
20
49.873.038
49.873.038
22
2
23
72.046.546
32.344.786
858.973.981
43.959.522
44.774.998
942.479.881
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
1.013.238.351
1.081.087.439
Jumlah Liabilitas
2.713.054.759
2.881.846.636
(
1.579.945.626
97.048.008
246.484.003)
(
1.579.945.626
97.048.008
279.122.622)
(
3.494.120
1.694.466.246)
(
3.494.120
1.592.459.323)
(
260.462.495)
(
191.094.191)
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas imbalan pasca kerja
Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Hutang bank
Hutang sewa pembiayaan
Hutang jangka panjang - pihak ketiga
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar 32.000.000.000 saham
Ditempatkan dan disetor penuh 15.799.456.267 saham
Tambahan modal disetor - Bersih
Penjabaran mata uang asing
Saldo laba
Sudah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
24
24
Jumlah
Kepentingan Non-pengendali
JUMLAH EKUITAS
22
20.499.283
(
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
239.963.212)
19.429.658
(
2.473.091.547
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan
171.664.533)
2.710.182.103
Ekshibit B
PT TRUBA ALAM MANUGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 MAR 2014
31 MAR 2013
PENDAPATAN
25
270.239.459
323.136.916
BEBAN PENDAPATAN
26
289.848.428
283.848.966
LABA KOTOR
(
19.608.969)
(
(
(
28.879.970)
14.929.230)
34.085.777)
3.773.108
(
(
(
20.908.150)
1.091.288
31.967.236)
782.509)
(
93.730.838)
(
13.278.657)
(
8.759.045)
1.552.585
(
7.558.550)
555.535
Jumlah beban pajak penghasilan
(
7.206.460)
(
7.003.015)
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN
( 100.937.298)
(
20.281.672)
32.638.619
(
1.869.236)
Beban Usaha
Laba (Rugi) Selisih kurs - Bersih
Beban bunga dan Keuangan
Lain-lain bersih
27
2
29
28
Laba (Rugi) sebelum pajak
BEBAN PAJAK PENGHASILAN :
Kini
Tangguhan
Pendapatan (Rugi) Komprehensif lain
Penjabaran mata uang asing
19c
19c
2
39.287.950
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(
68.298.679)
(
22.150.908)
Rugi bersih yang dapat distribusikan kepada
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
( 102.006.923)
1.069.625
(
20.818.285)
536.613
Jumlah
( 100.937.298)
(
20.281.672)
Rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
(
69.368.304)
1.069.625
(
22.687.521)
536.613
Jumlah
(
68.298.679)
(
22.150.908)
(
6,5)
(
1,4)
RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR
30
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Exhibit C
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal saham
Saldo per 31 Des 2012
1.579.945.626
Tambahan
modal
Disetor
Bersih
114.702.092
Selisih
transaksi
entitas
sepengendali
(
17.654.084)
Pembagian dividen oleh entitas anak
kepada kepentingan non - pengendali
-
-
-
Rugi komprehensif bersih tahun berjalan
-
-
-
Saldo per 31 Des 2013
Rugi bersih periode 1 Jan 2014 - 31 Mar 2014
Saldo per 31 Mar 2014
1.579.945.626
1.579.945.626
114.702.092
(
114.702.092
17.654.084)
Penjabaran
mata
uang asing
(
(
117.632.923)
(
279.122.622)
(
17.654.084)
161.489.699)
32.638.619
(
246.484.003)
Saldo laba
Telah
Belum
ditentukan
ditentukan
penggunaannya
3.494.120
3.494.120
3.494.120
Kepentingan
Non
Jumlah
induk
Pengedali
ekuitas
penggunaannya
(
-
Ekuitas yang
diatribusikan kepada
pemilik entitas
1.046.910.257)
472.087.798
-
-
18.134.094
(
821.959)
490.221.892
(
821.959)
(
545.549.066)
(
663.181.989)
2.117.523
(
661.064.466)
(
1.592.459.323)
(
191.094.191)
19.429.658
(
171.664.533)
(
102.006.923)
(
69.368.304)
1.069.625
(
68.298.679)
(
1.694.466.246)
(
260.462.495)
20.499.283
(
239.963.212)
Catatan 24
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
Ekshibit D
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 MAR 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penerimaan bunga
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran bunga dan beban keuangan
Pembayaran pajak
(
(
(
(
Arus Kas Bersih dari Aktvitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan dari penjualan aset tetap
Penerimaan Investasi Jangka Pendek
Pendanaan investasi jangka pendek
Penempatan Jaminan
(Pelepasan) perolehan aset tetap
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh
dari aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
(Pembayaran ) penerimaan dari hutang sewa pembiayaan
Penerimaan (Pembayaran) untuk jaminan dan
dana pelunasan bunga obligasi
(Pembayaran) Penerimaan pinjaman bank
(Penurunan) Kenaikan pinjaman pihak hubungan istimewa
Arus kas bersih diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas pendanaan
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH DALAM
KAS DAN SETARA KAS
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP
KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
354.154.870
639.419
140.301.436)
106.233.197)
34.085.777)
21.305.791)
31 MAR 2013
(
(
(
(
52.868.088
352.573.949
144.220
152.047.320)
103.701.014)
16.232.321)
12.186.633)
68.550.881
(
(
(
258.880
9.042.085)
1.068.339)
(
6.915.204
11.402.847)
419.362)
(
9.851.544)
(
4.907.005)
(
15.504.187)
(
98.442)
72.773.013)
41.690.379)
(
(
(
(
2.954.635)
2.970.690
1.305.940)
(
129.967.579)
(
1.388.327)
(
86.951.035)
62.255.549
(
599.929)
148.196.345
216.118
36.267.524
60.645.381
98.739.191
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
Ekshibit E
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta Notaris No. 4
tanggal 1 Februari 2001 yang dibuat di hadapan Mohamad Rasjid Umar, SH, Notaris di Balikpapan. Akta
pendirian ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusannya No. C-22.HT.01.01.TH 2002 tanggal 21 Januari 2002. Perusahaan telah mengadakan
perubahan anggaran dasar berdasarkan Akta No. 15 tanggal 7 Oktober 2009, yang dibuat dihadapan
Yulia, SH, Notaris di Jakarta tentang penyesuaian seluruh anggaran dasar Perusahaan dengan
peraturan Bapepam No. IX.J.1, lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan
Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta tersebut telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat
keputusannya No. AHU-51891.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 27 Oktober 2009 dan Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-21135 tanggal 24 Nopember 2009. Anggaran Dasar Perusahaan
telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 43 tanggal 16 Oktober 2009
yang dibuat dihadapan Yulia, SH., Notaris di Jakarta, tentang peningkatan modal Perusahaan karena
konversi waran. Akta tersebut telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar dari Menteri Hukum dan Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-22625
tanggal 14 Desember 2009.
Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi
rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan konstruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik,
perdagangan dan jasa.
Kantor pusat Perusahaan berada di Gedung BRI II Lantai 31, Jalan Jendral Sudirman Kav. 44-46
Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat 10210, dan lokasi utama kegiatan
usaha Perusahaan di Jakarta, sedangkan proyek-proyek terutama berlokasi di Jawa, Sumatera, Bangka,
Kalimantan dan Sulawesi.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tanggal 3 Oktober 2006, Perusahaan telah memperoleh Pernyataan efektif dari ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) melalui surat No. S-2260/BL/2006 untuk
melakukan penawaran perdana saham kepada masyarakat sejumlah 5.000.000.000 saham biasa atas
nama, dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat
dengan harga penawaran Rp 110 (Rupiah penuh). Pada tanggal 16 Oktober 2006, saham Perusahaan
telah dicatat di Bursa Efek Jakarta.
c. Dewan Komisaris dan Direksi
Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan
adalah sebagai berikut:
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Siswanto
Marsul Siregar
Direktur
Direktur Utama
Sidarta Sidik
Direktur
Haposan Samosir Pakpahan
Direktur
Andre Purnawan
Direktur Independen
Markus Budi Susanto
Ekshibit E/2
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan)
c. Dewan Komisaris dan Direksi (Lanjutan)
Jumlah gaji dan tunjangan direksi dan komisaris Perusahaan dan anak perusahaan untuk periode yang
berakhir 31 Maret 2014 sebesar Rp 1.843.798 dan USD 17.044 (USD penuh) (31 Desember 2013:
Rp 7.375.192 dan USD 68.175 (USD penuh).
Untuk periode tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2014 jumlah
(31 Des 2013: 416 Orang) untuk Grup.
karyawan
sebesar 386 Orang
d. Entitas Anak
Perusahaan memiliki investasi baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% beberapa
saham anak perusahaan, dengan rincian sebagai berikut :
Tahun /Year
Mulai
Beroperasi
Kepemilikan secara
Kedudukan
Persentase kepemilikan
Kegiatan usaha
dimiliki
operasional
Harvest Star
British
Holdings
Virgin Island
Limited. (Harvest) -
2009
-
Investasi
100%
Radianz Investment
British
Limited. (Radianz) Virgin Island
1)
2009
-
Investasi
2009
-
langsung
31 Mar 2013 31 Des 2013
Jumlah aset
31 Mar 2013
31 Des 2013
100%
1.729.170.968
1.729.209.651
100%
100%
1.549.828.659
1.551.312.920
Perdagangan
umum (ekspor dan
impor), investasi.
100%
100%
1.547.483.671
1.603.479.427
-
Perusahaan
investasi dan
perdagangan
umum (ekspor dan
impor)
100,00%
100,00%
1.575.141.693
1.577.316.419
95%
95%
1.603.403.897
1.603.424.903
Melalui Harvest /Through Harvest
CDE International
Pte. Ltd. (CDEI)
Singapura
Melalui Radianz
Manunggal
Infrasolusi
International
Pte.Ltd. (MIFI) - 1)
Singapura
2009
Melalui MIFI
PT Manunggal
Infrasolusi Utama
(MIFU) - 2)
Jakarta Pusat
2009
-
Rancang bangun,
perekayasaan,
pengadaan dan
kontruksi
bangunan,
infrastruktur,
industri pabrik dan
jasa.
TAME Turnkey
Contracting Pte.
Ltd
Singapore
2007
-
Jasa perekayasaan
bangunan pabrik.
100%
100%
72.142.540
62.868.088
2006
Rancang bangun,
perekayasaan,
pengadaan dan
konstruksi
bangunan,
infrastruktur,
industri pabrik dan
jasa.
100%
100%
1.682.755.851
1.732.430.002
Melalui MIFU
PT Manunggal
Infrasolusi (MIF)
dan anak
perusahaan.
Jakarta Selatan
Catatan:
1) Induk perusahaan
2) Belum beroperasi komersial.
2009
Ekshibit E/3
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan)
d. Entitas Anak (Lanjutan)
Kepemilikan secara
tidak langsung
Kedudukan
Tahun / Year
Mulai
Beroperasi
dimiliki
operasional
Persentase kepemilikan
Kegiatan usaha
31 Mar 2014 31 Des 2013
Jumlah aset
31 Mar 2014
31 Des 2013
Melalui MIF
PT Manunggal
Engineering (ME)
Jakarta Pusat
2006
2006
PT Truba Jaya
Engineering (TJE)
Jakarta Selatan
2006
1976
PT Suar Alam
Engineering
Jakarta Pusat
2007
2007
Singapura
2008
-
Rancang bangun,
perekayasaan,
pengadaan dan
konstruksi bangunan,
infrastruktur, industri
pabrik dan jasa.
Pembangunan,
perdagangan, industri,
transportasi darat,
pertanian, percetakan,
jasa dan perbengkelan.
Rancang bangun,
perekayasaan,
pengadaan dan
konstruksi bangunan,
infrastruktur, industri
pabrik dan jasa.
99,99%
99,99%
355.107.964
358.329.481
99,55%
99,55%
1.476.710.346
1.622.509.391
99,99%
99,99%
18.741.204
41.127.687
100%
100%
2.632.322
2.704.766
Melalui TAME Turkey
Construction Pte Ltd
Tame Turnkey (Labuan)
Pte. Ltd
Perdagangan
Melalui TJE
PT Truba Anugrah
Prakasa
Jakarta
Selatan
1999
1999
Pembangunan,
perdagangan, industri,
transportasi darat,
pertanian, percetakan,
jasa dan
perbengkelan.
PT Gading Megah Jaya
Jakarta
Timur
2000
1987
Pembangunan,
perindustiran, jasa dan
perdagangan.
99%
99%
130.037.408
107.772.977
1989
Perdagangan, industri,
pembangunan,
pertambangan,
transportasi darat,
pertanian,
perbengkelan,
percetakan dan jasa.
55,87%
55,87%
45.538.120
23.629.781
PT Prasada Samya Mukti
Jakarta
Selatan
1989
Catatan:
1) Induk perusahaan
2) Belum beroperasi komersial (Dormant company)
99,93%
99,93%
19.929.035
16.638.760
Ekshibit E/4
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan konsolidasian disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang
terdiri dari Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia ("DSAK - IAI") dan peraturan regulator pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan
("OJK"), (atau sebelumnya BAPEPAM dan LK), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya yaitu
peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan
Publik sesuai dengan surat Keputusan KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar
akrual. Mata uang Pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasion adalah
mata uang Rupia Rp), dan laporan keuangan konsolidasion tersebut disusun berdasarkan nilai historis,
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntasi masing-masing akun tersebut. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian
ini kecuali dinyatakan lain, disajikan dalam ribuan rupiah.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang
dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas
operasi disusun berdasarkan metode langsung.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah
rupiah Indonesia.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi yang diadopsi adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi tahun keuangan
sebelumnya, kecuali bagi pengadopsian PSAK dan ISAK baru dan revisian yang berlaku efektif pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Perubahan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha, dibuat
sebagaimana disyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi yang relevan terkait dengan PSAK dan ISAK.
Berikut adalah PSAK revisian yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013, yang telah diadopsi dan
memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian:
PSAK 38 (R2013) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang menggantikan PSAK 38 (R2004)
“Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” mengatur kombinasi bisnis entitas sepengendali.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali mengatur pengalihan aset, liabilitas, lembar saham maupun
instrumen kepemilikan lainnya dengan melakukan pengaturan pengalihan di antara entitas di dalam
kelompok usaha yang sama, yang oleh karena itu tidak menyebabkan perubahan kepemilikan di dalam
substansi ekonomi dan tidak menimbulkan keuntungan dan kerugian terhadap seluruh entitas di dalam
suatu kelompok yang sama maupun bagi entitas secara individu di dalam suatu kelompok usaha. Aset
maupun liabilitas (di dalam bentuk legal) harus dicatat berdasarkan nilai buku yang serupa dengan
transaksi kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan, karena bisnis seluruh
entitas sepengendali di dalam kelompok usaha tidak menimbulkan perubahan di dalam substansi
ekonomi pengalihan aset, lembar saham, liabilitas maupun instrumen kepemilikan lainnya. Pos-pos
laporan keuangan entitas yang direstrukturisasi pada periode terjadinya restrukturisasi dan pada
periode perbandingan, harus disajikan seolah-olah Entitas telah mengkombinasikan bisnis tersebut
sejak awal dari periode perbandingan paling awal yang disajikan.
Sebelum penerapan standar revisi ini dilakukan, selisih antara biaya terhadap nilai buku bersih setiap
transaksi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali”
pada bagian ekuitas.
Berdasarkan adopsi standar revisi ini, yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013, selisih biaya
terhadap nilai buku bersih setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, dicatat sebagai
“Tambahan modal disetor” dan disajikan sebagai bagian ekuitas.
Berdasarkan ketentuan transisi standar ini, Perusahaan mereklasifikasi saldo “Selisih transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali” sejumlah Rp 17.654.084 menjadi “Tambahan Modal Disetor” pada
tanggal 1 Januari 2013.
Ekshibit E/5
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b. Dasar Konsolidasian
Kombinasi bisnis dihitung dengan menggunakan metode akuisisi pada tanggal akuisisi, yaitu tanggal
pengendalian beralih kepada Perusahaan. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan
keuangan dan kebijakan operasi entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Di dalam
menilai pengendalian, Perusahaan mempertimbangkan hak suara potensial yang saat ini dilaksanakan.
Imbalan yang dialihkan tidak termasuk jumlah yang terkait dengan penyelesaian pada hubungan yang
sebelumnya ada. Jumlah tersebut, umunya diakui didalam laporan laba rugi komprehensif.
Biaya-biaya terkait akuisisi, selain yang terkait dengan penerbitan surat utang maupun kepemilikan,
yang terjadi dalam kaitan kombinasi bisnis Perusahaan, dibebankan pada saat terjadinya.
Semua imbalan kontinjensi dikaui pada nilai wajar pada saat tanggal akuisisi. Apabila imbalan
kontijensi diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka hal tersebut tidak diukur kembali dan
penyelesaiannya dicatat di dalam ekuitas. Selain itu, perubahan berikutnya terhadap nilai wajar
imbalan kontijensi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Bagi kombinasi bisnis yang diselesaikan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan
entitas anaknya memiliki pilihan, terhadap transaksi berdasarkan dasar transaksi, untuk memulai
mengakui seluruh kepentingan non-pengendali di dalam pihak diakuisisi yang merupakan kepentingan
kepemilikan kini dan memberikan hak kepada para pemilik kepemilikan aset bersih proporsional
entitas pada saat likuidasi baik pada nilai wajar tanggal akuisisi atau, pada instrumen kepemilikan
kini kepemilikan saham proporsional di dalam jumlah yang diakui terhadap aset bersih yang dapat
diidentifikasikan pihak diakuisisi. Komponen lainnnya kepentingan non-pengendali seperti opsi saham
beredar, umumnya dinilai pada nilai wajar. Kelompok usaha belum menentukan pilihan untuk
menggunakan nilai wajar pada saat akuisisi diselesaikan pada tanggal tersebut.
Entitas Anak
Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Laporan keuangan entitas anak
termasuk ke dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai sampai
dengan tanggal pengendalian dihentikan. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah apabila dipandang
perlu untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Perusahaan.
Kerugian yang terjadi pada kepentingan non-pengendali pada entitas anak dialokasikan kepada
kepentingan non-pengendali bahkan apabila dialokasikan kepada kepentingan non-pengendali
tersebut dapat menimbulkan saldo defisit. Kepentingan non-pengendali disajikan di dalam laporan
keuangan konsolidasian pada bagian ekuitas, yang terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
Setelah terjadinya hilangnya pengendalian, Perusahaan menghentikan pengakuan aset dan liabilitas
entitas anak, semua kepentingan nonpengendali dan komponen ekuitas lainnya terkait dengan entitas
anak. Segala surplus atau defisit yang timbul dari hilangnya pengedalian, diakui di dalam laporan laba
rugi. Apabila Perusahaan menahan semua bagian di dalam entitas anak sebelumnya, maka bagian
tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal saat pengendalian dihentikan. Selanjutnya, bagian
tersebut dicatat sebagai investee dengan ekuitas yang dihitung atau sebagai aset keuangan tersedia
untuk dijual bergantung pada besarnya pengaruh.
Transaksi antar entitas sepengendali
Transaksi restrukturisasi yang timbul dari pengalihan kepemilikan di dalam entitas yang dikendalikan
oleh pemegang saham yang juga mengendalikan Perusahaan, dicatat seolah-olah akuisisi telah terjadi
pada awal periode paling awal periode komparatif yang disajikan, atau, pada tanggal saat
sepengendali ditetapkan; untuk tujuan ini periode komparatif disajikan kembali. Aset dan liabilitas
yang diperoleh diakui pada nilai tercatat yang diakui sebelumnya di dalam laporan keuangan
konsolidasian pemegang saham pengendali Perusahaan. Komponen ekuitas entitas yang diakusisi
ditambahkan kepada komponen yang sama di dalam ekuitas Perusahaan. Semua selisih antara kas
yang dibayarkan dalam rangka akuisisi dan aset bersih yang diakusisi diakui langsung pada ekuitas
sebagai bagian dari tambahan modal disetor.
Ekshibit E/6
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan)
Transaksi yang dieliminasi pada konsolidasi
Saldo dan transaksi antar Perusahaan dan semua pendapatan dan beban yang belum terealisasi yang
timbul dari transaksi antar Perusahaan, dieliminasi di dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan konsolidasian. Laba yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi dengan entitas
asosiasi dieliminasi terhadap investasi dari bagian Perusahaan di dalam investee. Kerugian yang
belum terealisasi dieliminasi dengan cara yang sama dengan keuntungan yang belum terealisasi,
hanya apabila tidak terdapat bukti penurunan nilai.
Akuntansi bagi entitas anak dan entitas asosiasi di dalam laporan keuangan tersendiri
Apabila Entitas menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang
dikonsolidasikan kepada laporan keuangan konsolidasian, investasi pada entitas anak, entitas asosiasi
dan ventura bersama, disajikan di dalam laporan posisi keuangan Perusahaan senilai nilai tercatat
dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.
Terhadap pelepasan investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, perbedaan antara jumlah neto
hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari investasi diakui di dalam laporan laba rugi.
Goodwill
Goodwill merupakan selisih biaya akuisisi entitas anak atau entitas asosiasi terhadap nilai wajar pada
tanggal akuisisi bagian perusahaan terhadap aset bersih yang teridentifikasi, termasuk liabilitas
kontinjensi, pada saat akuisisi. Biaya akuisisi diukur pada saat nilai wajar aset diperoleh, instrumen
ekuitas diterbitkan, atau liabilitas terjadi atau diasumsikan pada tanggal akuisisi, ditambah biayabiaya yang dapat diatribusikan kepada akuisisi.
Goodwill negatif merupakan selisih nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian Perusahaan terhadap aset
bersih yang teridentifikasi dengan biaya akuisisi. Goodwill negatif pada tanggal transaksi disesuaikan
langsung pada laporan laba rugi.
Goodwill akuisisi entitas anak disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian di mana goodwill
akuisisi entitas asosiasi dicatat sebagai bagian nilai tercatat investasi terkait.
Keuntungan atau kerugian pelepasan entitas anak dan entitas asosiasi meliputi nilai tercatat goodwill
yang dikapitalisasi terkait dengan entitas yang dijual.
Goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, atau secara berkala apabila terdapat indikasi
goodwill mengalami penurunan.
Goodwill dialokasikan kepada tiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) Perusahaan yang diharapkan
memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis, untuk tujuan pengujian penurunan nilai goodwill.
Suatu kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi ketika nilai tercatat UPK, termasuk
goodwill, melebihi jumlah terpulihkan UPK. Jumlah terpulihkan UPK lebih tinggi dari nilai wajar UPK
dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Di dalam menilai nilai pakai, arus kas masa depan
yang diestimasi didiskontokan dengan nilai kininya dengan menggunakan tingkat suku bunga diskon
sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik
aset.
Jumlah kerugian penurunan nilai dialokasikan, pertama untuk mengurangi nilai tercatat goodwill yang
dialokasikan kepada UPK dan kemudian kepada aset UPK lainnya secara pro rata berdasarkan nilai
tercatat tiap aset di dalam UPK.
Penurunan kerugian goodwill tidak dapat dibaIikkan pada periode berikutnya.
Ekshibit E/7
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Kas dan setara kas
Untuk tujuan penyusunan dan penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas meliputi
kas, bank dan deposito yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan dan tidak dibatasi penggunaannya.
d. Aset dan Liabilitas Keuangan
a. Aset Keuangan
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur melalui laporan laba rugi, pinjaman
yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Aset keuangan
diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan entitas
anaknya menjadi pihak di dalam provisi kontraktual instrumen keuangan.
Pengakuan dan pengukuran awal
Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar,
ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali dalam hal aset
keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Perusahaan dan entitas anaknya
menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan, apabila diizinkan dan jika
diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran setelah pengakuan awal aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
i.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Kategori ini meliputi aset keuangan “yang dimiliki untuk diperdagangkan” dan aset keuangan
yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awal penentuan. Suatu aset
keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual apabila secara prinsip diperoleh untuk
tujuan dijual dalam jangka pendek. Aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi pada saat penetapan awal adalah aset keuangan yang dikelola dan kinerjanya
dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan suatu strategi investasi yang terdokumentasi.
Derivatif juga dikategorikan sebagai investasi yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan,
kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai efektif.
Aset yang termasuk dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila aset tersebut
baik dimiliki untuk diperdagangkan atau diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12
bulan setelah akhir periode pelaporan. Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki aset
keuangan yang diukur melalui nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan, yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar dan segala perubahan nilai
wajar diakui pada laporan laba rugi.
Selain dari instrumen keuangan derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai instrumen lindung
nilai, Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki aset yang dimiliki untuk diperdagangkan
dan Perusahaan tidak secara sukarela mengklasifikasikan aset keuangan sebagai nilai wajar
melalui laba-rugi.
ii. Pinjaman dan piutang
Pinjaman dan piutang merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
yang telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Secara mendasar,
pinjaman dan piutang muncul dari pemberian barang dan jasa kepada para pelanggan
(misalnya, piutang dagang), namun juga terkait dengan jenis lain aset moneter kontraktual.
Aset-aset tersebut dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif (effective interest rate method). Keuntungan dan kerugiannya diakui dalam
laporan laba rugi ketika pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, sebagaimana dilakukan melalui proses amortisasi.
Ekshibit E/8
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d. Aset dan liabilitas (Lanjutan)
a. Aset Keuangan (Lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan)
ii. Pinjaman dan piutang (Lanjutan)
Dari waktu ke waktu, Perusahaan dan entitas anaknya memilih untuk menegosiasi ulang
persyaratan piutang dagang kepada pelanggan yang memiliki transaksi masa lalu yang baik.
Negosiasi ulang tersebut cenderung mengubah jangka waktu pembayaran dibandingkan dengan
jumlah yang terutang dengan konsekuensi arus kas yang diharapkan di masa depan akan
didiskontokan pada suku bunga efektif awal dan segala perbedaan yang timbul terhadap nilai
tercatat akan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai laba
operasi.
Pinjaman dan piutang Perusahaan dan entitas anaknya terdiri dari kas dan setara kas, piutang
usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya (kecuali goodwill).
Pinjaman dan piutang tersebut diklasifikasikan ke dalam aset lancar, kecuali yang yang memiliki
jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan, yang diklasifikasikan sebagai
aset tak lancar.
iii. Investasi dimiliki sampai jatuh tempo
Aset keuangan “dimiliki sampai jatuh tempo” (held-to-maturity) merupakan aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dengan jatuh tempo tetap di mana
manajemen Perusahaan dan entitas anaknya memiliki tujuan dan kemampuan positif untuk
memiliki investasi sampai jatuh tempo.
Investasi dimiliki sampai jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi segala kerugian penurunan nilai.
Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat investasi dimiliki
sampai jatuh tempo dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana
halnya melalui proses amortisasi.
Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai
investasi dimiliki sampai jatuh tempo.
iv. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan tersedia untuk dijual (available-for-sale) merupakan aset keuangan non-derivatif
yang ditetapkan baik sebagai investasi tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan di dalam
kategori manapun. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada
nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui sebagai pendapatan komprehensif lain
dalam cadangan investasi tersedia untuk dijual, kecuali bagi kerugian penurunan dan nilai tukar
valuta asing di mana diakui di dalam laporan laba rugi. Ketika investasi dihentikan
pengakuannya atau investasi ditentukan untuk diturunkan nilainya, maka laba atau rugi
kumulatif sebelumnya yang diakui di dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke
laporan laba rugi sebagai biaya transaksi.
Investasi di dalam instrumen ekuitas dengan nilai wajar yang tidak dapat diukur dengan andal,
diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai.
Penghentian Pengakuan
Suatu aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas aset telah berakhir.
Pada penghentian aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara nilai tercatat dengan jumlah yang
akan diterima dan semua kumulatif keuntungan atau kerugian yang telah diakui di dalam pendapatan
komprehensif lainnya diakui di dalam laporan laba rugi.
Semua penjualan dan pembelian yang lazim atas aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya
pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal di mana Perusahaan dan entitas anaknya berkomitmen
untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau
penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu
yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
Ekshibit E/9
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d. Aset dan liabilitas (Lanjutan)
a. Aset Keungan (Lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan
Perusahaan dan entitas anaknya menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti
objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
i.
Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi
Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, pertama, Perusahaan dan
entitas anaknya menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah
terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual bagi aset yang signifikan secara
individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
Apabila Perusahaan dan entitas anaknya menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan
nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau
tidak, maka aset tersebut dikategorikan ke dalam aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif. Aset yang dinilai
secara individual untuk penurunan nilai dan di mana kerugian penurunan nilai terjadi, atau
melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam penilaian kolektif penurunan nilai.
Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan yang dinilai pada biaya
perolehan diamortisasi, telah terjadi, jumlah kerugiannya diukur sebagai selisih antara nilai
tercatat aset dan nilai kini diskonto arus kas di masa depan pada suku bunga efektif awal aset
keuangan. Apabila suatu pinjaman memiliki suku bunga variabel, maka suku bunga diskonto
untuk mengukur semua kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif. Jumlah tercatat
aset dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam
laporan laba rugi.
Ketika aset menjadi tidak tertagih, nilai tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan
nilai langsung dikurangi atau apabila suatu jumlah dibebankan kepada akun penyisihan, jumlah
yang dibebankan kepada akun penyisihan dihapuskan terhadap nilai tercatat aset keuangan.
Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset
keuangan yang telah terjadi, Perusahaan dan entitas anaknya mempertimbangkan faktorfaktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan
signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di dalam pembayaran.
Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan
tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian
penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan
nilainya kepada nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat
tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan nilainya diakui di dalam laporan laba rugi.
ii. Aset yang dinilai pada biaya perolehan
Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana entitas
penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidakmampuan di dalam membayar atau
kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit) di mana kerugian penurunan nilai aset
keuangan dinilai berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai
tercatat dan nilai kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di
pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat
dibalikkan nilainya pada periode berikutnya.
iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang di dalam nilai wajar lebih rendah
dari biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit atau entitas peminjam
dan hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif investasi ekuitas
diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yang mungkin mengalami
Ekshibit E/10
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d. Aset dan liabilitas (Lanjutan)
a. Aset Keuangan (Lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
iii.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan)
penurunan nilai. “Signifikan” akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan “jangka
panjang” terhadap periode di mana nilai wajar lebih rendah dari biaya awalnya.
Di mana terdapat bukti penurunan nilai, kumulatif kerugian – diukur sebagai selisih antara
biaya akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan nilai pada investasi
yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi – dikeluarkan dari pendapatan komprehensif
lain dan diakui di dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai pada investasi ekuitas
tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan di dalam nilai wajar setelah
penurunan nilai diakui langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji
berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi. Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah
kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai
wajar kini, dikurangi segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui di
dalam laporan laba rugi. Apabila di dalam tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang
meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang
terjadi setelah kerugian penurunan nilai yang diakui di dalam laporan laba rugi, maka kerugian
penurunan nilai tersebut dibalikkan nilainya di dalam laporan laba rugi.
b. Liabilitas Keuangan
Pengakuan dan pengukuran awal
Liabilitas keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika,
Perusahaan dan entitas anaknya menjadi bagian ketentuan kontraktual instrumen keuangan.
Perusahaan dan entitas anaknya menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan
awal.
-
Nilai wajar melalui laba rugi
Kategori ini hanya terdiri dari instrumen derivatif yang tidak menghasilkan. Instrumen tersebut
dinilai di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai
wajar yang diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perusahaan dan
entitas anaknya tidak memiliki atau menerbitkan instrumen derivatif untuk tujuan spekulatif,
maupun lindung nilai. Selain dari instrumen keuangan derivatif, Perusahaan dan entitas anaknya
tidak memiliki liabilitas untuk diperdagangkan maupun liabilitas keuangan yang dikelompokkan
sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi.
-
Liabilitas keuangan lainnya
Liabilitas keuangan lainnya diukur setelah pengukuran awal pada biaya perolehan diamortisasi,
dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui di dalam laba
dan rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Pengukuran selanjutnya
Liabilitas keuangan lainnya yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi,
menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan
laba rugi pada saat liabilitas dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Liabilitas keuangan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perusahaan dan entitas
anaknya memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
Ekshibit E/11
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
e. Piutang Retensi
Piutang retensi merupakan bagian dari tagihan prestasi yang ditahan oleh pemberi kerja yang berkisar
antara 5% sampai 15% dari nilai tagihan prestasi sesuai dengan kesepakatan menurut perjanjian
kontrak. Jumlah tersebut akan dibayar setelah periode jaminan yang bersangkutan dilampaui. Periode
jaminan umumnya mencakup satu tahun setelah tanggal penyelesaian proyek.
f. Pendapatan Kontrak Yang Belum Ditagih
Pendapatan kontrak yang belum ditagih merupakan selisih lebih taksiran prestasi proyek pada akhir
tahun berdasarkan metode persentase penyelesaian atas jumlah yang telah ditagih ke pemberi kerja.
g. Persediaan
Persediaan yang terdiri dari barang jadi, bahan bangunan, suku cadang dan bahan pembantu lainnya,
diakui sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan
(the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan dihitung dengan metode ratarata tertimbang (weighted average method). Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan
berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
h. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode
garis lurus.
i. Aset Tetap
Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga
pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu
kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya.
Perusahaan menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap
selain tanah, diakui pada biaya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan
nilai.
Tanah diakui pada biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Penyusutan pada aset tetap lainnya dihitung dengan basis garis lurus untuk menghapus biaya aset
tetap terhadap masa manfaat yang diharapkannya. Estimasi masa manfaatnya adalah sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan berat
Crane dan forklift (bagian dari "peralatan berat")
20
16 - 20
8
Mesin-mesin (bagian dari "peralatan berat"), peralatan kantor,
alat-alat pengakutan dan perabotan kantor
3-8
Beban penyusutan diperhitungkan di dalam laporan laba rugi selama tahun buku di mana beban
tersebut terjadi.
Perbaikan dan perawatan diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi selama tahun di mana perbaikan
dan perawatan terjadi. Biaya renovasi dan restorasi utama digabungkan ke dalam nilai tercatat aset
jika biaya tersebut memiliki kemungkinan untuk memberikan manfaat di masa depan yang jumlahnya
melebihi standar kinerja pada penilaian awal aset yang ada yang akan mengalir ke dalam Perusahaan
dan disusutkan sebesar sisa umur manfaat aset tersebut.
Nilai sisa, masa manfaat dan metode depresiasi, ditelaah pada tiap akhir periode pelaporan dan
disesuaikan secara prospektif, sesuai dengan keadaan.
Ketika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat aset dinilai dan segera dicatat berdasarkan
jumlah terpulihkan.
Keuntungan atau kerugian pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan
dengan nilai tercatat dan dicatat ke dalam laba rugi dari operasi.
penerimaan
Ekshibit E/12
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j. Uang Muka Kontrak
Akun ini merupakan uang muka dengan jumlah berkisar antara 5% sampai dengan 30% dari nilai
kontrak yang diterima dari pemberi kerja pada saat dimulainya pelaksanaan proyek yang akan
dikurangi secara proporsional dari tagihan prestasi kontrak yang bersangkutan.
k. Penurunan nilai aset non-keuangan (selain persediaan dan aset pajak tangguhan)
Perusahaan menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset.
Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara
tahunan disyaratkan, Perusahaan membuat estimasi nilai terpulihkan aset.
Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset
atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset
tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam
menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap
nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian
pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat.
Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai
terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset yang relevan
dinilai pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan
sebagai penurunan revaluasi.
Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala
indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami
penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat
perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan
terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada
jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan,
penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai
tersebut diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang
dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi.
l. Sewa Pembiayaan
Sewa pembiayaan - ketika Perusahaan adalah lessee
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila persyaratan sewa mengalihkan secara
substansial manfaat dan risiko kepemilikan kepada lessee.
Aset yang disewakan dan liabilitas sewa (jumlah neto beban keuangan) menurut sewa pembiayaan
diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebagai aset tetap dan utang sewa
pembiayaan, pada saat dimulainya sewa berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset
sewa dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara beban
keuangan dan pengurangan saldo liabilitas sewa.
Biaya keuangan diakui di dalam laporan laba rugi menurut dasar yang mencerminkan tingkat suku
bunga periodik yang konstan pada liabilitas sewa pembiayaan.
Sewa operasi – ketika Perusahaan adalah lessee
Sewa di mana lessor secara substansial menerima semua manfaat dan risiko kepemilikan aset sewa,
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban di dalam
laporan laba rugi berdasarkan garis lurus selama masa sewa.
Ekshibit E/13
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
m. Akuntansi transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen
kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu
kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi,
sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok
perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut.
Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi
ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang
dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya)
harus dicatat sesuai dengan nilai tercatat seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan
kepemilikan (pooling-of-interest). Unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang
direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan
yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung
sejak permulaan periode yang disajikan tersebut.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai tercatat setiap transaksi restrukturisasi antara entitas
sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali”. Saldo
akun tersebut selanjutnya disajikan sebagai unsur ekuitas.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Laba kontrak konstruksi diakui apabila hasil kontrak tersebut dapat diestimasi dengan andal.
Perusahaan dan entitas anak mengakui pendapatan pada periode tertentu dengan metode persentase
penyelesaian (percentage of completion method); tahap penyelesaian ditentukan dengan mengacu
pada kemajuan fisik proyek dan berita acara yang ditandatangani kedua belah pihak. Seluruh kerugian
yang diantisipasi termasuk jumlah kerugian yang berhubungan dengan pekerjaan kontrak pada masa
mendatang diakui pada periode kerugian tersebut diidentifikasi.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
o. Imbalan Pasca-Kerja
Program imbalan pasti
Sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja yang berlaku di Indonesia, entitas anak yang beroperasi di
Indonesia menyelenggarakan program imbalan pasti manfaat pasca kerja kepada para karyawannya.
Provisi bagi manfaat pasca kerja ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit.
Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi yang melebihi 10% nilai kini
kewajiban manfaat pasti, diakui berdasarkan metode garis lurus terhadap rata-rata sisa usia kerja
yang diharapkan dari karyawan peserta program. Biaya jasa lalu diakui segera pada saat manfaat
menjadi vested dan bila selain itu diamortiasi berdasarkan metode garis lurus terhadap periode ratarata sampai manfaat menjadi vested.
Kewajiban manfaat pensiun diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan
nilai kini kewajiban imbalan pasti, yang disesuaikan bagi keuntungan dan kerugian aktuarial yang
belum terealisasi dan biaya jasa lalu yang belum direalisasi.
Manfaat jangka pendek karyawan
Imbalan karyawan berupa cuti tahunan diakui pada saat entitas mencadangkan kepada karyawan.
Suatu provisi dicadangkan bagi liabilitas diestimasi bagi cuti sebagai hasil dari jasa yang diberikan oleh
karyawan sampai tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Ketidakhadiran yang dikompensasi secara non akumulatif seperti cuti sakit dan cuti melahirkan tidak
diakui sampai waktu cuti.
Ekshibit E/14
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
p. Pajak Penghasilan
Pajak kini
Aset dan/ atau liabilitas pajak kini terdiri dari kewajiban kepada, atau klaim dari kantor pelayanan
pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada
tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan aset dan/ atau liabilitas pajak dihitung
sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait,
berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui
sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif.
Pajak tangguhan
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komersial dan basis
fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak
di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas
pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan,
seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak
tersebut dapat direalisasi.
Aset dan liabilitas aset pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada tahun
ketika aset direalisasi atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan)
yang telah berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian
interim.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan
diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua
aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui, diukur kembali pada tiap tanggal
laporan posisi keuangan dan diakui apabila terdapat kemungkinan pendapatan kena pajak di masa
depan memulihkan aset pajak tangguhan.
Hal perpajakan lainnya
Penyesuaian atas liabilitas pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diterima atau pada saat
keberatan yang diajukan Perusahaan dan entitas anak ditetapkan.
q. Laba per Saham Dasar
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan rata-rata tertimbang saham
biasa yang beredar dalam 1 (satu) tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 15.799.456.267 saham.
r. Informasi Segmen
Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini
mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat
dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas beroperasi.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan entitas anak yang terlibat baik dalam menyediakan
produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan
ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen
lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan
langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada
segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perseroan dan entitas anak,
dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Ekshibit E/15
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s. Dividen
Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai sebuah kewajiban dalam
laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak pada periode ketika dividen tersebut
disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan.
t. Estimasi nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan
Nilai wajar aset keuangan yang diperdagangkan di dalam pasar aktif didasarkan kuotasi harga pasar
yang berlaku pada penutupan pada tanggal laporan keuangan posisi keuangan konsolidasian.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif, ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Perusahaan menggunakan berbagai metode dan membuat asumsi yang
didasarkan pada kondisi pasar yang ada pada tiap tanggal laporan posisi keuangan. Apabila tepat,
harga pasar kuotasi atau kuotasi perantara bagi instrument sejenis, digunakan. Teknik penilaian,
seperti analisis arus kas diskonto, juga digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lancar dinilai pada biaya perolehan diamortisasi mendekati
nilai tercatat.
u. Provisi
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa
lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan.
Provisi ditelaah pada akhir tiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik. Apabila tidak ada lagi kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk
menyelesaikan liabilitas, maka provisi tersebut dicadangkan.
Apabila dampak nilai waktu uang adalah material, maka provisi didiskontokan dengan menggunakan
tarif sebelum pajak, jika lebih tepat, untuk mencerminkan risiko spesifik liabilitas. Ketika
pendiskontoan digunakan, kenaikan provisi terkait dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban
keuangan.
v. Kontinjensi
Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di
dalam catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah
kecil.
Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan, namun diungkapkan di dalam catatan atas
laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam
entitas.
w. Peristiwa setelah periode pelaporan
Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode
pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan.
Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuaian, diungkapkan di
dalam catatan laporan keuangan bila material.
Ekshibit E/16
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN
Penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan, mengharuskan manajemen membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas
yang dilaporkan dan pengungkapan liabilitas kontinjensi pada tanggal pelaporan. Namun demikian,
ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi dapat menghasilkan keluaran yang membutuhkan
penyesuaian kepada nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh di masa depan.
A. Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi
Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen telah melakukan pertimbangan, terpisah
dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam
laporan keuangan:
Pajak Penghasilan
Perusahaan memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifkan dilakukan di dalam
menentukan provisi bagi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan komputasi di mana
penentuan akhir perpajakan adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Perusahaan mengakui
liabiltias bagi isu pajak yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah tambahan pajak akan jatuh
tempo.
Pada saat hasil final perpajakan berbeda dari jumlah yang sebelumnya diakui, maka selisih tersebut
akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan provisi pajak tangguhan di dalam periode di dalam
penentuan tersebut dibuat. Jumlah tercatat liabilitas pajak kini dan keuntungan pajak tangguhan
Perusahaan pada akhir periode pelaporan adalah Rp 7.206.460 dan Rp 49.008.074 untuk tahun-tahun
yang berakhir masing-masing pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.
B. Sumber utama ketidakpastian estimasi
Asumsi utama berkenaan dengan sumber utama dan sumber lainnya ketidakpastian estimasi di masa
depan, yang memiliki resiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai
tercatat aset dan liabilitas pada tahun buku mendatang, didiskusikan di bawah.
i. Manfaat ekonomis aset tetap
Biaya aktiva tetap disusutkan dengan dasar garis lurus atas estimasi umur ekonomis aset.
Manajemen mengestimasikan umur ekonomis aset tetap antara 3 sampai 20 tahun. Ini merupakan
ekspektasi umur yang biasa diterapkan di industri. Perubahan di tingkat yang diharapkan dari
pemanfaatan perkembangan teknologi dapat berdampak pada umur ekonomis aset dan nilai
residual aset tersebut, oleh karena itu, depresiasi dapat diperbaharui di masa depan. Nilai
tercatat dari aset tetap perusahaan pada akhir periode pelaporan disajikan di Catatan 12 laporan
keuangan konsolidasian.
ii. Penurunan nilai piutang dagang
Perusahaan menilai tiap tanggal laporan posisi keuangan apakah terdapat bukti objektif aset
keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif
penurunan nilai, Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidak
mampuan untuk membayar utang atau kesulitan signifikan debitur dan kegagalan maupun
penundaan signifikan pembayaran.
Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai, jumlah dan saat arus kas yang diestimasi
didasarkan pada pengalaman historis akan kerugian aset dengan karakterisitik resiko kredit yang
serupa. Nilai tercatat piutang dagang Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan
diungkapkan di dalam Catatan 5 laporan keuangan konsolidasian.
Ekshibit E/17
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
B. Sumber utama ketidakpastian estimasi
iii. Penyisihan keusangan persediaan
Perusahaan melakukan penyisihan bagi persediaan apakah nilai realisasi bersih persediaan
menjadi lebih rendah dibandingkan dengan biaya perolehan karena kerusakan, keuzuran fisik,
usang, perubahan di dalam tingkat harga atau sebab-sebab lainnya.
Akun penyisihan ditelaah untuk mencerminkan penilaian yang akurat di dalam catatan keuangan.
Nilai tercatat persediaan di dalam laporan posisi keuangan diungkapkan di dalam Catatan 9
laporan keuangan konsolidasian.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penyisihan keusangan pada persediaan yang harus
diakui pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 .
iv. Manfaat Pensiun
Nilai sekarang dari kewajiban pensiun bergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan oleh
aktuaria menggunakan sejumlah asumsi. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya
(pendapatan) bersih termasuk tingkat diskon. Perubahan dalam asumsi ini akan mempengaruhi
jumlah terbawa kewajiban pensiun.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir tahun sebagai tingkat
bunga yang harus digunakan dalam menentukan nilai kini dari arus kas masa depan yang
diperkirakan akan dibayarkan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan
tingkat diskonto, perusahaan mempertimbangkan suku bunga dari obligasi korporasi dalam mata
uang yang berkualitas tinggi dalam hal manfaat yang akan dibayarkan dan jangka waktu jatuh
tempo terkait kewajiban pensiun.
Asumsi-asumsi kunci lainnya untuk kewajiban pensiun sebagian didasarkan pada kondisi pasar
saat kini. Informasi tambahan diungkapkan dalam Catatan 22 atas laporan keuangan
konsolidasian.
4.
KAS DAN SETARA KAS
31 Mar 2014
Kas
31 Des 2013
666.507
691.245
53.303.342
47.920.098
6.675.532
99.585.002
60.645.381
148.196.345
Bank
Pihak ketiga
Setara Kas
Pihak Ketiga
Jumlah Kas dan Setara Kas
Ekshibit E/18
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
31 Mar 2014
Kas
31 Des 2013
666.507
691.245
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
5.368.865
6.002.277
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2.274.159
6.199.576
PT Bank International Indonesia Tbk
2.207.255
1.699.267
PT Bank CIMB Niaga Tbk
1.757.703
1.204.487
PT Bank Bukopin Tbk
359.834
323.948
PT Bank Central Asia Tbk
217.469
-
PT Bank DKI
196.617
-
Bank Mizuho
145.565
-
PT Bank Mega Tbk
132.178
-
Lain-lain (Saldo dibawah Rp 100 juta)
120.613
878.685
12.780.258
16.308.240
34.570.708
8.088.228
PT Bank Mega Tbk
2.198.757
2.185.530
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
2.131.191
20.065.141
Bank - Pihak Ketiga
Rupiah
USD
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Bank Mizuho
485.794
-
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
391.116
-
Bank Finconesia
244.815
261.689
Bank OCBC NISP Tbk
183.912
376.926
Lain-lain (Saldo dibawah Rp 50 juta)
180.450
546.475
40.386.743
31.523.989
BHD
Hongkong Shanghai Bank Corp
61.558
SGD
Bank OCBC
74.783
87.869
Jumlah Bank
53.303.342
47.920.098
Jumlah Kas dan Bank
53.969.849
48.611.343
-
Ekshibit E/19
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
31 Mar 2014
Setara kas
Deposito Berjangka
Rupiah
Pihak ketiga
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Century
PT Bank BNI 46 (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mutiara Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah
5.600.000
1.000.000
75.532
6.675.532
31 Des 2013
23.400.000
5.000.000
3.500.000
2.861.000
1.075.532
35.836.532
Dolar AS
Pihak ketiga
-
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah Setara Kas
Jumlah Kas dan Setara Kas
63.748.470
6.675.532
99.585.002
60.645.381
148.196.345
Deposito berjangka dan deposito on call merupakan deposito dalam mata uang Rupiah yang akan jatuh
tempo, dengan tingkat suku bunga per tahun berkisar antara:
31 Mar 2014
31 Des 2013
Rupiah
5,5% - 9%
4,5% - 8%
Lihat Catatan 31 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
5.
PIUTANG USAHA
Jumlah piutang usaha berdasarkan tujuan penjualan adalah sebagai berikut:
31 Mar 2014
31 Des 2013
Pihak Ketiga
Shanghai Electric
130.730.688
116.685.281
Taihei Dengyo Kaisha Ltd
70.089.439
60.342.047
PT Sarana Baja Perkasa
18.969.209
18.933.985
PT Chevron Pacific Indonesia
16.529.681
18.053.067
ThyssenKrup Polysius Ind
13.913.640
BUT Posco Engineering Co Ltd
10.378.859
48.436.477
-
PT Hero
8.710.585
7.642.086
10.103.669
5.336.339
PT Nusa Tambang Pratama
6.968.486
PT Bina Usaha Nusantara
6.155.791
BUT Beijing Electric Power Contstruction Company
5.765.760
-
PT Holcim Indonesia
PT Bumi Alam Manunggal
BUT JGC PT KBR Indonesia
PT Vale Indonesia Tbk
-
PT Tanjung Enim Lestari
-
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 millyar)
Kotor (Jumlah piutang usaha dipindahkan)
120.866.055
416.720.279
3.535.298
5.838.548
61.559.122
7.949.870
6.259.262
5.446.955
142.612.871
511.092.791
Ekshibit E/20
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
31 Mar 2014
31 Des 2013
Pihak Ketiga
Kotor (Jumlah piutang usaha pindahan)
Penyisihan piutang usaha tak tertagih
Bersih
(
416.720.279
13.301.790)
(
511.092.791
41.798.356)
Pihak berelasi (Catatan 32)
403.418.489
115.030.949
469.294.435
132.678.436
Jumlah
518.449.438
601.972.871
Mutasi penyisihan piutang usaha tidak tertagih adalah sebagai berikut :
31 Mar 2014
Saldo awal tahun
13.301.790
31-Des-13
13.301.790
Perubahan selama tahun berjalan
Penambahan penyisihan
Saldo akhir periode
13.301.790
28.496.566
41.798.356
Daftar rincian umur piutang usaha pihak ketiga adalah sebagai berikut:
31 Mar 2014
Belum jatuh tempo
31 Des 2013
61.853.293
77.102.513
1-30 hari
49.271.066
148.054.483
31-60 hari
31.217.148
21.946.237
61-90 hari
22.065.698
4.486.697
91-150 hari
189.606.513
195.173.375
62.706.561
64.329.486
416.720.279
511.092.791
Lewat jatuh tempo :
Lebih dari 150 hari
Jumlah
Berdasarkan hasil penelahaan terhadap status akun piutang pelanggan untuk periode tiga bulan yang
berakhir 31 Maret 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013, manajemen Grup berpendapat
bahwa penyisihan piutang tidak tertagih yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian atas tidak tertagihnya piutang di atas.
Pada tanggal 31 Maret 2014, piutang usaha TJE, anak perusahaan telah digunakan sebagai jaminan
sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada catatan 22.
Ekshibit E/21
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG RETENSI – PIHAK KETIGA
Piutang retensi merupakan bagian dari tagihan prestasi yang ditahan oleh pemberi kerja yang berkisar
antara 5% sampai 15% dari nilai tagihan prestasi sesuai dengan kesepakatan menurut perjanjian kontrak.
Jumlah tersebut akan dibayar kepada TJE. anak perusahaan setelah periode jaminan yang bersangkutan
dilampaui. Periode jaminan umumnya mencakup satu tahun setelah tanggal penyelesaian proyek.
Klaim yang dapat ditanggung atas pekerjaan berdasarkan kontrak kerja adalah sebatas pada klausul yang
terdapat dalam kontrak. Setiap akhir pekerjaan pada umumnya TJE telah membuat penyisihan yang
cukup atas kemungkinan klaim. Kekurangan penyisihan, jika ada, akan dibebankan pada laporan laba
rugi tahun berjalan. Pengakuan kekurangan penyisihan dilakukan pada saat terjadinya.
Rincian piutang retensi adalah sebagai berikut:
31 Mar 2014
31 Des 2013
Pihak Ketiga
PT Chevron Pacific Indonesia
15.884.634
15.090.134
PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk
15.425.682
14.344.504
Sumitomo Corporation
9.293.689
9.933.424
Beijing Electric Power Construction
8.547.821
9.136.214
China National Elect Equip
7.235.068
33.455.592
Thyssenkrupp Polysus
-
6.128.810
Daewoo E&C Co, Ltd
-
5.462.814
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 Milyar)
27.335.757
13.971.370
Kotor
83.722.651
107.522.862
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Bersih
Pihak berelasi (Catatan 32)
Jumlah
(
1.323.844)
(
1.323.844)
82.398.807
106.199.018
202.466.271
161.636.037
284.865.078
267.835.055
31 Mar 2014
31 Des 2013
Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut :
Saldo awal tahun
1.323.844
41.866
Perubahan selama tahun berjalan
penambahan penyisihan
Saldo akhir periode
1.323.844
1.281.978
1.323.844
Berdasarkan hasil penelahaan terhadap status akun piutang pelanggan untuk periode tiga bulan yang
berakhir 31 Maret 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013, manajemen Grup berpendapat
bahwa penyisihan piutang tidak tertagih yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian atas tidak tertagihnya piutang di atas.
Lihat Catatan 31 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Ekshibit E/22
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PENDAPATAN KONTRAK YANG BELUM DITAGIH – PIHAK KETIGA
Rincian pendapatan kontrak yang belum ditagih kepada pemberi kerja atas pekerjaan kontrak konstruksi
dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut:
31 Mar 2014
31 Des 2013
Pihak Ketiga
PT Chevron Indonesia
115.848.608
93.641.409
Taihei Dengyo Kaisha Ltd
33.619.972
Beijing Electric Power Construction
13.701.013
13.701.013
ThyssenKrupp Polysius Ind.
10.808.586
35.890.845
PT Holcim Indonesia
8.351.787
PT Indocement Tunggal Prakasa
7.379.479
PT Vale Indonesia Tbk
6.097.651
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 milyar)
Pihak berelasi (Catatan 32)
Jumlah
-
13.853.974
-
26.304.458
51.906.496
222.111.554
208.993.737
27.353.152
50.028.153
249.464.706
259.021.890
Lihat Catatan 31 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
8.
PIUTANG LAIN-LAIN
31 Mar 2014
31 Des 2013
Pihak ketiga
PT Ranyza Energi
PT Manunggal Power Utama
9.
396.308.438
423.588.526
17.719.180
14.719.180
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 milyar)
67.261.625
45.506.226
Pihak-pihak berelasi (Catatan 32)
481.289.243
-
483.813.932
46.149.941
Jumlah
481.289.243
529.963.873
PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari :
31 Mar 2014
31 Des 2013
Bahan bangunan
4.922.293
6.265.438
Bahan pembantu
3.828.449
5.222.050
Perlengkapan kerja
2.187.686
2.086.778
10.938.428
13.574.266
Jumlah
Ekshibit E/23
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PERSEDIAAN (Lanjutan)
Persediaan milik TJE pada tanggal 31 Maret 2014 telah digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan
pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 22.
Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan fisik persediaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013, manajemen Grup berpendapat
bahwa nilai tercatat persediaan dapat terpulihkan seluruhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk
persediaan usang.
Untuk persediaan bahan bangunan, pembantu, perlengkapan kerja, barang jadi dan bahan baku tidak
diasuransikan karena manajemen berpendapat bahwa nilai persediaan tidak signifikan.
10. UANG MUKA DIBAYAR
31 Mar 2014
Pihak Ketiga
Pembelian
Operasional
Proyek
Lain-lain
Jumlah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Jumlah
31 Des 2013
82.627.859
30.493.255
770.731
6.832.582
85.524.306
22.721.826
1.644.974
120.724.427
109.891.106
120.724.427
109.891.106
Uang muka pembelian terutama merupakan uang muka ke subkontraktor dan pemasok, uang muka proyek
terutama terdiri dari biaya-biaya atas proyek-proyek yang akan dilaksanakan. Uang muka operasional
terdiri dari biaya perjalanan dinas dan biaya operasional karyawan yang ditugaskan untuk suatu proyek
yang harus segera dipertanggungjawabkan.
11. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
31 Mar 2014
Pekerjaan dalam penyelesaian
31 Des 2013
188.540.532
196.347.687
93.789.893
1.136.578
1.068.483
164.838
117.308.331
1.232.633
1.220.072
96.159.792
119.761.036
284.700.324
316.108.723
Biaya Dibayar dimuka
Proyek
Sewa
Asuransi
Lain-lain
Jumlah
Biaya dibayar di muka proyek terutama terdiri dari biaya fasilitas kantor proyek dan biaya-biaya yang
terjadi sebelum proyek-proyek tersebut menghasilkan pendapatan, termasuk biaya tender dan lain-lain.
dengan rincian sebagai berikut:
31 Mar 2014
31 Des 2013
Pihak Ketiga
Shanghai Electric
PT Perusahaan Listrik Negara
ThyssenKrupp Polysius Ind.
PT Indocement Tunggal Prakasa
Lain-lain (Saldo dibawah Rp 3 milyar)
61.362.362
13.217.808
19.209.723
80.000.000
13.217.808
4.292.709
Jumlah
93.789.893
117.308.331
3.266.998
16.530.816
Ekshibit E/24
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. INVESTASI
31 Mar 2014
31 Des 2013
Investasi pada perusahaan asosiasi
48.649.371
53.660.612
Jumlah
48.649.371
53.660.612
Investasi pada perusahaan asosiasi
31 Maret 2014
% Kepemilikan
Truba Arabia Co. Ltd.
Greenzone Pte Ltd
50,00
25,00
1 Jan 14
Laba (rugi)
Bersih
Penambahan
23.835.872
29.824.740
-
53.660.612
-
(
Pelepasan
5.011.241)
-
31 Maret 14
-
18.824.631
29.824.740
-
48.649.371
31 Desember 2013
% Kepemilikan
Truba Arabia Co. Ltd.
Greenzone Pte Ltd
Gulf Truba Engineering
and Construction Co. W.L.L
1 Jan 13
Laba (rugi)
Bersih
Penambahan
50,00
25,00
41.057.836
29.824.740
-
49,00
546.391
-
71.428.967
-
(
17.221.964)
-
(
Pelepasan
17.221.964)
(
546.391)
-
31 Des 13
23.835.872
29.824.740
53.660.612
Ekshibit E/25
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. ASET TETAP
31 Maret 2014
Saldo
Penambahan
Pengurangan
Awal
Saldo
Akhir
Biaya perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Peralatan berat
54.728.641
79.752.616
424.513.139
-
-
-
-
79.752.616
-
425.323.229
810.090
54.728.641
Peralatan kantor
47.921.013
59.079
27.755
47.952.337
Alat-alat pengangkutan
15.285.070
198.600
166.400
15.317.270
Perabotan kantor
2.297.826
-
1.684.211
-
77.051.348
-
-
2.297.826
Kepemilikan tidak langsung
Kendaraan
Mesin
Jumlah harga perolehan
703.233.864
1.067.769
187.000
381.155
1.497.211
77.051.348
703.920.478
Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung
43.332.215
1.596.740
-
44.928.955
266.511.869
7.010.777
-
273.522.646
Peralatan kantor
44.715.332
413.604
3.750
45.125.186
Alat-alat pengakutan
13.260.834
268.866
154.267
13.375.433
Perabotan kantor
2.135.556
14.691
Kendaraan
1.561.078
44.915
12.713.017
1.795.519
Jumlah akumulasi penyusutan
384.229.901
11.145.112
Nilai tercatat
319.003.963
Bangunan dan prasarana
Peralatan berat
Mesin
187.000
345.017
2.150.247
1.418.993
14.508.536
395.029.996
308.890.482
Ekshibit E/26
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
31 Desember 2013
Saldo
Penambahan
Pengurangan
Awal
Saldo
Akhir
Biaya perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah
54.728.641
-
-
54.728.641
Bangunan dan prasarana
79.752.617
-
-
79.752.617
Peralatan berat
421.775.248
2.831.797
93.906
424.513.139
Peralatan kantor
47.694.765
500.244
273.996
47.921.013
Alat-alat pengangkutan
15.755.370
1.312.700
1.783.000
15.285.070
2.299.221
10.925
12.320
2.297.826
-
725.000
Perabotan kantor
Kepemilikan tidak langsung
Kendaraan
Mesin
Jumlah harga perolehan
2.409.211
67.561.902
9.489.446
691.976.975
14.145.112
36.834.488
6.497.727
2.888.222
1.684.211
77.051.348
703.233.865
Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
-
43.332.215
Peralatan berat
234.838.694
31.767.081
93.906
266.511.869
Peralatan kantor
43.991.406
881.931
158.005
44.715.332
Alat-alat pengakutan
13.802.312
1.207.465
1.748.943
13.260.834
Perabotan kantor
2.127.461
9.580
1.485
2.135.556
Kendaraan
2.048.274
237.805
725.000
1.561.079
Mesin
4.980.925
7.732.092
Jumlah akumulasi penyusutan
338.623.560
48.333.681
Nilai tercatat
353.353.415
2.727.339
12.713.017
384.229.902
319.003.963
Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 beberapa aset tetap milik TJE, anak perusahaan
berupa bangunan, peralatan berat, dan alat –alat angkutan tertentu telah diasuransikan terhadap resiko
kebakaran dan resiko lainnya, berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan
sebesar Rp 23.960.000 ( USD penuh).
Pada tanggal 31 Maret 2014, beberapa aset milik TJE, anak perusahaan telah dijadikan jaminan
sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan di catatan 22.
Ekshibit E/27
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. JAMINAN
Akun ini terutama terdiri dari deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank
garansi (lihat catatan 21).
15. HUTANG USAHA – PIHAK KETIGA
Akun ini terdiri dari kewajiban kepada pemasok dan subkontraktor untuk pembelian jasa, persediaan, dan
bahan-bahan lainnya dengan rincian sebagai berikut:
31 Mar 2014
31 Des 2013
77.269.408
43.380.734
Pihak Ketiga
Dalam Negeri
PT Wahana Karsa
PT Cipta Karya Perkasa Mandiri
53.893.932
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
33.415.462
32.495.537
PT Adhi Karya
24.926.437
24.626.437
PT Sarana Baja Perkasa
17.962.245
16.216.321
PT Andalas Karya Mulia
42.677.437
16.042.918
PT Multi Averindo
10.311.342
10.311.342
PT Kaefer Krazu (Krazu Nusantara)
9.741.353
8.444.754
PT Fajar Hamparan
6.416.295
6.706.734
PT Teras Teknik Perdana
5.016.107
5.976.952
255.388.581
364.082.559
537.018.599
528.284.288
4.702
4.510
Lain-lain (saldo dibawah Rp 5 milyar)
-
Luar Negeri
Northwest Power Construction
GJC Trading & Sparepart Service Pte Ltd
Jumlah pihak ketiga
Pihak-pihak berelasi (Catatan 32)
Jumlah
-
3.697
4.702
8.207
537.023.301
528.292.495
17.418.685
15.054.363
554.441.986
543.346.858
Ekshibit E/28
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. UANG MUKA KONTRAK – PIHAK KETIGA
Akun ini merupakan uang muka dengan jumlah berkisar antara 5% sampai dengan 30% dari nilai kontrak
yang diterima dari pemberi kerja pada saat dimulainya pelaksanaan proyek yang akan dikurangkan secara
proporsional dari tagihan prestasi kontrak yang bersangkutan.
31 Mar 2014
31 Des 2013
126.032.320
102.325.658
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
45.104.536
83.665.149
ThyssenKrup Polysius Ind
37.283.862
41.143.205
Shanghai Electric
26.265.632
26.265.632
Pihak Ketiga
Taihei Dengyo
PT Nusa Tambang Pratama
9.752.815
China National Elect Equip.
9.054.034
PT Unilever Oleo Chemical Indonesia
8.572.629
PT Holcim Indonesia Tbk
Lain-lain (Saldo dibawah Rp 5 miliar)
-
7.102.935
6.121.963
38.316.959
26.401.174
Pihak-pihak berelasi (Catatan 32)
300.382.787
-
293.025.716
-
Jumlah
300.382.787
293.025.716
31 Mar 2014
31 Des 2013
17. HUTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA
Pihak Ketiga
8.833.212
21.323.951
8.764.920
4.305.358
17.598.132
25.629.309
31 Mar 2014
31 Des 2013
Bunga pinjaman
260.612.624
238.316.894
Proyek
153.095.102
162.802.027
12.682.230
12.910.925
3.034.102
13.203.864
429.424.058
427.233.710
Operasional
Pihak-pihak berelasi (Catatan 32)
Jumlah
18. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan
Lain-lain
Jumlah
Biaya proyek TJE, anak Perusahaan, merupakan biaya operasional yang masih harus dibayar yang terdiri
dari pembelian bahan, upah di lapangan, alat tulis kantor, biaya listrik dan telepon, biaya makan
karyawan, biaya pengiriman barang dan jasa pihak ketiga dan biaya operasional lainnya. Biaya tersebut
digunakan pada waktu persiapan pelaksanaan pekerjaan proyek.
Ekshibit E/29
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar dimuka
31 Mar 2014
31 Des 2013
14.834.116
14.761.519
Pajak Penghasilan Pasal 22
647.658
647.576
Pajak Penghasilan Pasal 23
419.336
419.336
Pajak Penghasilan Pasal 25
97.104
97.104
15.998.214
15.925.535
310.670
575.350
3.022.516
599.425
455.190
3.908.536
1.054.615
19.906.750
16.980.150
31 Mar 2014
31 Des 2013
64.953
43.311
587.098
48.477
6.148
8.606.407
8.720.819
2.577
14.156.028
14.794.180
3.246.549
4.523.465
584.402
3.446.033
3.072.914
53.839.231
68.712.594
7.146.399
1.251.791
4.342.982
175.434
121.493
59.221.280
72.259.379
77.433.413
87.053.559
Perusahaan
Pajak Pertambahan Nilai
Entitas Anak
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
b. Hutang Pajak
Perusahaan
Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2
Pajak Pertambahan Nilai
Entitas Anak
Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2
Pajak Penghasilan Pasal 26
Pajak Penghasilan Pasal 29
Tarif Final
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
Ekshibit E/30
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (Lanjutan)
c. Pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian terdiri dari komponen
sebagai berikut :
31 Mar 2014
Pajak kini - Perusahaan
Pajak kini - Entitas anak
Beban (manfaat) pajak tangguhan - Perusahaan
(
Beban (manfaat) pajak tangguhan - Entitas anak
8.759.045
1.552.585)
-
31 Des 2013
(
1.626.225
47.522.196
885.716)
745.369
Beban pajak penghasilan menurut laporan
7.206.460
laba rugi komprehensif konsolidasian
49.008.074
d. Pajak kini
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba
(rugi) konsolidasi dan penghasilan kena pajak untuk periode 31 Maret 2014 dan tahun yang berakhir
31 Desember 2013, adalah sebagai berikut:
31 Mar 2014
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan perusahaan
(
31 Des 2013
6.245.560)
(
14.701.280)
1.003.342
-
(
4.323.501
2.244.319)
Beda Waktu
Penyusutan
Sewa guna usaha
1.003.342
Beda Tetap
Penghasilan kena pajak final
(
Pajak penghasilan pasal 21
287.349)
2.079.182
(
14.476.759)
248.247
103.277
Jamuan dan representasi
34.836
261.981
Beban kena pajak final
24.969
25.033.786
Konsumsi
18.083
41.232
Beban bunga sewa pembiayaan
7.379
22.271
Pengobatan
1.190
839
Denda
-
Rugi atas penjualan aktiva tetap
-
Laba penjualan investasi
(
400.934
(
12.134)
35.221
229.146)
11.158.415
Rugi fiskal tahun sebelumnya
(
(
5.206.997)
9.821.744)
(
(1.463.683)
8.358.061)
Akumulasi rugi fiskal
(
15.028.741)
(
9.821.744)
(Rugi) laba fiskal
Ekshibit E/31
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (Lanjutan)
e. Pajak Tangguhan
31 Des 2013
(Dibebankan)
dikreditkan pada
laporan laba rugi
31 Mar 2014
Liabilitas pajak tangguhan
Perusahaan
Aset tetap
Liabilitas imbalan pasca kerja
Sewa pembiayaan
Amortisasi biaya emisi saham
Akumulasi rugi fiskal
Aset (Liabilitas) pajak
tangguhan Perusahaan
10.211.624
648.430
6.573.137)
6.080.566)
2.455.422
(
(
250.836
1.301.749
1.552.585
661.773
Aset pajak tangguhan entitas anak
7.231.991
Aset pajak tangguhan
7.893.764
31 Des 2012
(
(
10.462.460
648.430
6.573.137)
6.080.566)
3.757.172
2.214.359
-
7.231.991
1.552.585
9.446.349
(Dibebankan)
dikreditkan pada
laporan laba rugi
31 Des 2013
Liabilitas pajak tangguhan
Perusahaan
Aset tetap
Liabilitas imbalan pasca kerja
Sewa pembiayaan
Amortisasi biaya emisi saham
Akumulasi rugi fiskal
Aset (Liabilitas) pajak
tangguhan Perusahaan
(
(
(
Aset pajak tangguhan
entitas anak
Aset (Liabilitas) pajak tangguhan
9.130.749
1.209.510
6.573.137)
6.080.566)
2.089.501
223.943)
7.977.360
(
(
223.943)
1.080.875
561.080)
365.921
885.716
(
(
(
10.211.624
648.430
6.573.137)
6.080.566)
2.455.422
661.773
745.369)
7.231.991
140.347
7.893.764
20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
Estimasi atas kewajiban imbalan kerja dilakukan oleh aktuaris dengan menggunakan pendekatan
kewajiban yang mana lebih besar antara imbalan yang diberikan oleh Perjanjian Kerjasama Bersama
dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Perhitungan kewajiban estimasian atas imbalan kerja terakhir tertanggal 31 Desember 2013 disiapkan
oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan menggunakan
asumsi-asumsi sebagai berikut:
•
•
•
•
•
•
Tingkat diskonto: 6,5% - 7% per tahun
Tingkat kenaikan gaji: 8% per tahun.
Tingkat kematian: Commissioner Standard Ordinary Tables 1980.
Tingkat cacat: 10% dari tingkat kematian.
Tingkat pengunduran diri: 5% per tahun pada umur 25-30 dan berkurang secara linier hingga 0-2%
pada umur 45-55 tahun dan seterusnya.
Tingkat pensiun: 100% pada usia pensiun normal.
Ekshibit E/32
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
Mutasi kewajiban estimasian atas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
31 Mar 2014
Saldo awal
31 Des 2013
49.873.038
Penyisihan tahun berjalan
-
Jumlah yang dibayarkan dalam tahun berjalan
-
Penyesuaian
-
51.033.530
5.842.471
(
328.439
49.873.038
49.873.038
Saldo akhir
7.331.402)
21. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
Laba (rugi) anak
perusahaan
31 Des 2013
Tambahan
(penarikan)
31 Mar 2014
Anak perusahaan
PT Truba Gading Megah
(
5.912)
PT Truba Anugerah Prakasa
(
869)
PT Prasada Samya Mukti
PT Truba Jaya Engineering
Jumlah
(
2.605)
-
13.499.053
1.022.230
5.937.386
-
19.429.658
1.019.625
Laba (rugi) anak
perusahaan
31 Des 2012
-
(
-
(
8.517)
869)
-
14.521.283
-
5.937.386
-
20.449.283
Tambahan
(penarikan)
31 Des 2012
Anak perusahaan
PT Truba Gading Megah
PT Truba Anugerah Prakasa
PT Prasada Samya Mukti
PT Truba Jaya Engineering
Jumlah
73.781
(
139.202)
96
(
965)
2.257.690
12.122.831
5.937.386
18.134.094
59.509
-
(
5.912)
(
(
869)
881.468)
-
13.499.053
2.117.523
5.937.386
(
821.959)
19.429.658
22. HUTANG BANK
31 Mar 2014
31 Des 2013
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
144.093.407
176.305.264
PT Bank Mizuho Indonesia Tbk
135.992.700
148.401.075
PT Bank International Indonesia Tbk
67.354.329
84.071.189
PT Bank Agris
34.396.246
45.355.273
-
PT Bank Mega Tbk
Jumlah
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Jumlah
476.894
381.836.682
(
309.790.136)
72.046.546
454.609.695
(
410.650.173)
43.959.522
Ekshibit E/33
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. HUTANG BANK (Lanjutan)
Hutang Bank TJE
TJE, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,
berupa fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK), Letter of Credit (L/C) impor Surat Kredit Berdokumen
Dalam Negeri (SKBDN) dan fasilitas Bank Garansi dengan maksimum plafon masing-masing
sebesar Rp 731.500.000, US$ 6.000.000 (angka penuh), Rp 10.000.000 dan Rp 550.000.000.
Fasilitas-fasilitas tersebut dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun berkisar antara 11% pada
tahun 2014 dan 2013. Fasilitas-fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan,
aset tetap dan marginal deposit Perusahaan.
TJE, anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mizuho Indonesia Tbk dengan
batas fasilitas maksimum sejumlah US$ 14.000.000 (angka penuh) untuk fasilitas Revolving Loan
dan fasilitas Bank Garansi. Pada tanggal 27 Januari 2012 Bank Mizuho merubah fasilitas
maksimum menjadi US$ 13.850.000 (angka penuh). Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga ratarata per tahun sebesar 5% untuk tahun 2011. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 April
2014.
TJE, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk dengan
batas fasilitas maksimum sejumlah USD 34.000.000 (angka penuh). Pada tahun 2011, BII
mengubah batas fasilitas maksimum menjadi USD 15.266.202. Fasilitas ini dikenakan tingkat
bunga rata-rata per tahun sebesar 8% masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013. Fasilitas ini
dijamin dengan piutang usaha dan jaminan secara gadai atas rekening bank yang sama. Fasilitas
ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juni 2015.
Perusahaan dan TJE, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Agris dengan batas
fasilitas maksimum sejumlah Rp 40.000.000 untuk fasilitas Letter of Credit, fasilitas Bank
Garansi dan fasilitas Cash Loan. Fasilitas ini dapat juga digunakan oleh Perusahaan sesuai yang
tertera dalam perjanjian yang telah diaktakan oleh Akta Notaris Engawati Gazali, S.H., No. 23
tanggal 21 Agustus 2009. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 8%
pada tahun 2014 dan 2013. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Mei 2014.
TJE, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mega Tbk dengan batas fasilitas
maksimum sejumlah USD 939.000 (angka penuh) untuk fasilitas Term Loan Pokok Tetap. Fasilitas
ini dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 8,5% pada tahun 2014 dan 2013.
Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 10 Februari 2014.
Secara garis besar, atas pinjaman-pinjaman di atas TJE, entitas anak, diharuskan untuk
mematuhi beberapa persyaratan dan pembatasan diantaranya seperti menerima pinjaman dari
pihak lain, melakukan investasi atau penyertaan, penjualan aset dan membagikan laba atau
membayar dividen tanpa seijin dari pihak bank.
Ekshibit E/34
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. HUTANG JANGKA PANJANG – PIHAK KETIGA
Rincian saldo hutang jangka panjang adalah sebagai berikut :
31 Mar 2014
31 Des 2013
Zephyr International Company Ltd (Zephyr)
858.973.981
942.479.881
Jumlah
858.973.981
942.479.881
Pada tahun 2013, hutang kepada zephyr terdiri dari hutang Harvest, entitas anak, sebesar nol dan hutang
Radianz, entitas anak sebesar US$ 75.322.166.
Hutang kepada Zephyr terdiri dari hutang Harvest entitas anak sebesar US$ 72.000.000 (nilai penuh)
berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 20 Agustus 2009 dan sebesar US$ 10.000.000 (nilai penuh)
berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 23 November 2009, yang telah dinyatakan lunas oleh Zephyr
sebagaimana dalam surat Zephyr kepada Harvest tanggal 26 Maret 2012, dan hutang Radianz, entitas anak
sebesar US$ 66.331.500 (nilai penuh) yang sudah dibayar sebagian dengan pembayaran sejumlah
US$ 3.053.102,17 (nilai penuh) dan US$ 1.956.232 (nilai penuh) pada tanggal 11 April 2012 dan
17 Desember 2012.
Berdasarkan surat resmi pemberitahuan tertanggal 26 Maret 2012 dari Zephyr International Company
Limited, telah dilakukan Pelunasan pinjaman Harvest Star Holdings Limited terhadap Zephyr International
Company Limited yang dilakukan pada bulan Maret 2012 sebesar US$. 23.936.706,31 (angka penuh).
Pada tanggal 18 Mei 2010, Perusahaan, Harvest, Radianz dan Zephyr telah menandatangani perubahan
perjanjian dimana berdasarkan perubahan tersebut, para pihak setuju bahwa tidak ada pihak yang dapat
mengalihkan baik seluruh ataupun sebagian isi Perjanjian Master ataupun perjanjian Pinjaman Tambahan
tanpa persetujuan pihak lainnya.
Pada tanggal 18 Mei 2010, MIFI dan Zephyr juga telah menandatangani perubahan perjanjian dimana
berdasarkan perubahan tersebut, para pihak setuju bahwa tidak ada pihak yang dapat mengalihkan baik
sebagian ataupun seluruh isi perjanjian gadai atas saham di PT Manunggal Infrasolusi Utama.
Pada tanggal 20 Agustus 2009 dan 23 November 2009, antara Perusahaan, Radianz Investment Limited,
Harvest Star Holdings Limited, dan Zephyr International Company Limited, telah membuat perjanjian
untuk me-refinancing hutang Perusahaan sebesar US$265.331.500 (nilai penuh) kepada Zephyr, sebagai
berikut (“Perjanjian Master”) :
a.
Sebesar US$110.000.000 (nilai penuh) dari hutang yang ada dikonversi menjadi hutang Harvest
kepada Zephyr yang dijamin dengan 111.490.547 saham atau 100% CDE International Pte. Ltd.,
(CDEI).
b.
Sebesar US$80.331.500 (nilai penuh) dari hutang yang ada dikonversi menjadi hutang Radianz kepada
Zephyr yang dijamin dengan atas 152.261.752 saham atau 100% Manunggal Infrasolusi International
Pte. Ltd., (MIFI) dan dijamin dengan keseluruhan saham yang dimiliki oleh MIFI di PT. Manunggal
Infrasolusi Utama.
c.
Sebesar US$10.000.000 dari hutang yang ada dihapus oleh Zephyr.
d.
Sebesar US$65.000.000 dari bagian hutang yang ada, dimana antara Perusahaan dan Zephyr telah
setuju, Perusahaan akan membayar sebesar US$60.000.000 (nilai penuh) dan dianggap sebagai
pembayaran sebesar US$65.000.000 (nilai penuh).
Pada tanggal 23 November 2009, Zephyr memberikan tambahan pinjaman sebesar US$10.000.000 kepada
Harvest (“Perjanjian Tambahan”).
Syarat-syarat atas hutang tersebut adalah sebagai berikut:
Hutang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015, dengan tingkat bunga:
•
•
•
•
•
Pada tahun pertama : 6% per tahun pada 2010.
Pada tahun kedua : 6% per tahun pada 2011.
Pada tahun ketiga : 8% per tahun pada 2012.
Pada tahun keempat : 8% per tahun pada 2013.
Tahun kelima dan seterusnya 10% per tahun.
Ekshibit E/35
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. MODAL SAHAM
Pemegang saham pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :
Lembar Saham
Persentase
kepemilikan
Jumlah
Pemegang saham
PT Mandala Kapital
PT Alam Manunggal
Indo Infrastructure Group Pte Ltd
Publik
Jumlah
4.419.235.000
1.613.958.231
832.268.145
8.933.994.891
27,97
10,22
5,27
56,54
441.923.500
161.395.823
86.786.929
889.839.374
15.799.456.267
100,00
1.579.945.626
Tambahan modal disetor – Bersih tanggal 31 Mar 2014 dan 31 Desember 2013 terdiri dari:
31 Mar 2014
Agio Saham
31 Des 2013
97.048.008
147.980.969
Biaya emisi saham
-
(
33.278.877)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
-
(
17.654.084)
Jumlah
97.048.008
97.048.008
Pada Penawaran Umum Perdana Saham yang mulai ditawarkan pada 6 Oktober 2006, sejumlah
5.000.000.000 Saham Biasa Atas Nama, dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh), setiap saham
ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 110 (Rupiah penuh) dan sebanyak
2.800.000.000 Waran seri I diberikan sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya
tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek pada
tanggal penjatahan 12 Oktober 2006. Setiap pemegang 25 saham baru berhak memperoleh 14 waran,
dimana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang
dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) setiap
sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 135 (Rupiah penuh) yang dapat dilakukan selama masa
berlakunya pelaksanaan yaitu mulai 16 April 2007 sampai dengan 15 Oktober 2009.
Sesuai laporan Daftar Pemegang Saham yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, jumlah saham
Perusahaan yang telah dicatatkan per tanggal 31 Maret 2014 adalah 15.799.456.267 saham, dimana
2.799.456.267 saham berasal dari Waran Seri I yang telah dikonversi.
Ekshibit E/36
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PENDAPATAN
31 Mar 2014
31 Mar 2013
Pendapatan Kontrak
Bangunan industri
88.529.262
69.534.790
Tangki dan pipa
59.516.562
34.421.158
Jasa pemeliharaan
43.169.446
65.086.269
Jasa konstruksi tenaga listrik
42.925.911
122.300.585
Perdagangan
28.299.093
27.044.047
lain-lain
7.799.185
4.750.067
Jumlah
270.239.459
323.136.916
Rincian perusahaan pemberi kontrak dengan nilai kontrak bersih melebihi 5% dari jumlah pendapatan
Perusahaan adalah sebagai berikut:
31 Mar 2014
31 Mar 2013
Nama Pemberi Kerja
PT Chevron Pasific Indonesia
86.560.609
PT Holcim Indonesia
33.729.810
ThyssenKrupp Polysius Ind
32.281.935
PT Krakatau Steel
Jumlah
152.572.354
32.900.372
23.352.746
31.916.515
88.169.633
26. BEBAN PENDAPATAN
31 Mar 2014
31 Mar 2013
Beban konstruksi
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
101.107.088
83.926.648
Subkontraktor
66.577.450
62.129.865
Biaya operasional
54.764.367
30.632.381
Biaya sewa
21.167.070
1.653.967
Bahan konstruksi
17.867.253
48.783.719
Harga pokok penjualan
8.735.843
15.205.413
Penempatan dan Pemindahan
5.787.071
8.269.888
Penyusutan aktiva tetap
-
1.816.566
lain-lain
13.842.286
31.430.519
Jumlah
289.848.428
283.848.966
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Ekshibit E/37
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN USAHA
31 Mar 2014
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
31 Mar 2013
17.808.339
15.253.701
2.053.692
2.255.419
Sewa
1.081.796
963.936
Honorarium tenaga ahli
1.008.702
605.433
424.553
288.792
Asuransi
306.256
311.225
Perjalanan dinas
237.947
340.371
Penyusutan
Transportasi
Pos dan telekomunikasi
lain-lain (Jumlah di bawah Rp 200 Juta)
Jumlah
216.886
247.072
5.741.799
1.180.035
28.879.970
21.445.984
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
28. LAIN-LAIN BERSIH
31 Mar 2014
Keuntungan (kerugian) keuntungan atas penjualan aset tetap
222.742
Pendapatan bunga jasa giro
317.844
Pendapatan bunga deposito
31 Mar 2013
(
2.290.105)
119.455
321.575
56.651
Lain-lain bersih
2.910.947
1.331.491
Jumlah
3.773.108
(
782.508)
29. BEBAN KEUANGAN
31 Mar 2014
31 Mar 2013
Beban bunga
(
30.202.291)
(
28.577.926)
Beban keuangan
(
3.883.486)
(
3.389.310)
Jumlah
(
34.085.777)
(
31.967.236)
Ekshibit E/38
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. LABA PER SAHAM DASAR
“Laba per saham” sesuai dengan PSAK No. 56 (lihat Catatan 2q) dan perhitungan jumlah rata-rata
tertimbang saham beredar adalah sebagai berikut:
Laba bersih untuk tujuan penghitungan laba per saham (pembilang) adalah sebagai berikut:
31 Mar 2014
(
Laba (rugi) Bersih
68.298.679)
31 Mar 2013
(
22.510.908)
Jumlah saham berdasarkan rata-rata saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per
saham adalah sebagai berikut:
31 Mar 2014
(
Laba (rugi) Bersih
6,5)
31 Mar 2013
(
1,4)
Perhitungan jumlah rata-rata saham tertimbang yang beredar dalam periode-periode yang berawal dan
berakhir pada tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2014 adalah sebagai berikut:
Jumlah hari
Jumlah saham
beredar
Jumlah rata-rata
tertimbang
Periode yang berawal dan berakhir pada tanggal
1 Januari sampai dengan 31 Maret 2014
90
15.799.456.267
15.799.456.267
15.799.456.267
90
Perhitungan jumlah rata-rata saham tertimbang yang beredar dalam periode-periode yang berawal dan
berakhir pada tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2013 adalah sebagai berikut:
Jumlah hari
Jumlah saham
beredar
Jumlah rata-rata
tertimbang
Periode yang berawal dan berakhir pada tanggal
1 Januari sampai dengan 31 Maret 2013
90
90
15.799.456.267
15.799.456.267
15.799.456.267
Ekshibit E/39
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai saldo
aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing. dengan rincian sebagai berikut:
31 Mar 2014
Mata uang asing
9,068
31 Des 2013
Setara dengan
Mata uang asing
Setara dengan
Aset
USD
4.538.107
51.752.571
7.816.265
1,43916 SGD
6.558
59.345
9.126
87.869
Piutang usaha
USD
37.981.784
433.144.265
42.636.884
519.700.977
Piutang retensi
USD
24.958.303
284.624.486
17.312.018
211.016.187
USD
21.875.193
249.464.706
21.250.463
259.021.890
USD
2.134.827
24.345.569
171.116
2.085.734
Kas dan setara kas
95.272.459
Pendapatan kontrak
belum tertagih
Jaminan
Jumlah aset
1.043.390.942
1.087.185.116
31 Mar 2014
Mata uang asing
31 Des 2013
Setara dengan
Mata uang asing
Setara dengan
Hutang bank
USD
32.477.548
395.868.827
Hutang usaha
USD
45.018.180
513.387.324
2.334.273
28.452.449
SGD
2.309
20.900
2.309
22.235
3.745.424
328.431
4.003.242
Hutang Retensi
USD
328.431
Uang Muka Kontrak
USD
3.268.917
37.278.731
2.554.499
31.136.791
Pinjaman jangka panjang
USD
75.322.166
858.973.981
75.322.166
918.101.881
Hutang lain - lain
SGD
14.709
133.109
14.708
Jumlah liabilitas
Jumlah Aktiva (Kewajiban) bersih
141.613
1.413.539.469
(
370.148.527)
1.377.727.038
(
285.895.747)
Pada tanggal 31 Maret 2014 aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan dalam
mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs USD 1 = Rp 11.404 (31 Des 2013: Rp 12.189), SGD 1 =
Rp 9.050 (31 Des 2013: Rp 9.627). Pada masa mendatang, nilai kurs masih mungkin berubah-rubah, dan
mata uang rupiah mungkin mengalami depresiasi atau apresiasi secara signifikan terhadap mata uang
lainnya.
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha yang normal, Grup telah melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa yang terutama terdiri dari pendapatan, pembelian, uang muka, sewa kantor,
pinjaman, dan transaksi keuangan lainnya dengan menggunakan kebijakan harga dan syarat transaksi
yang sama dengan pihak ketiga.
a. Sifat hubungan dan transaksi
- Pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Masyarakat
Ekshibit E/40
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
b. Ikhtisar
Berikut ini disajikan saldo aktiva dan kewajiban atas transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa:
31 Mar 2014
31 Des 2013
Aset Lancar
Piutang Usaha
PT Maxima Infrastruktur
Truba Arabia Co. Ltd.
Lain-lain (Saldo dibawah Rp 200 juta)
Jumlah
Persentase terhadap total aset konsolidasian
111.306.327
128.974.865
3.724.622
3.693.640
-
9.931
115.030.949
132.678.436
4,65%
4,90%
Piutang retensi
PT Maxima Infrastruktur
Persentase terhadap total aset konsolidasian
202.466.271
161.636.037
8,18%
5,96%
27.353.152
50.028.153
Pendapatan kontrak yang belum ditagih
PT Maxima Infrastruktur
Persentase terhadap total aset konsolidasian
1,11%
1,85%
Piutang lain-lain
PT Maxima Infrastruktur
-
51.437.580
Lain-lain
-
1.461.642
Kotor
-
Cadangan kerugian penurunan nilai
-
Bersih
-
Persentase terhadap total aset konsolidasian
0%
52.899.222
(
6.749.281)
46.149.941
1,70%
Ekshibit E/41
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
b. Ikhtisar (Lanjutan)
31 Mar 2014
31 Des 2013
14.363.196
3.055.489
14.363.196
691.167
17.418.685
15.054.363
Kewajiban Lancar
Hutang Usaha
PT M axima Infrastruktur
Lain-lain (Saldo dibawah Rp 1 M iliar)
Jumlah
Persentase terhadap total kewajiban konsolidasian
0,64%
0,52%
Hutang lain-lain
Hutang dividen - PT Truba Jaya Engineering
8.764.920
4.281.286
Koperasi Tritunggal
-
10.000
Lain-lain
-
14.072
Jumlah
8.764.920
Persentase terhadap total kewajiban konsolidasian
0,32 %
4.305.358
0,14%
33. INFORMASI SEGMEN
a. Segmen primer
31 Mar 2014
Konstruksi
Pendapatan usaha
Pihak ketiga
Hasil segmen
Beban pendapatan
dan beban usaha
Laba selisih kurs - bersih
Beban keuangan
Lain-lain - Bersih
Beban pajak penghasilan
Penjabaran mata uang asing
Laba Bersih
270.239.459
(
(
(
(
(
lainnya
Jumlah
-
270.239.459
318.728.398)
14.929.230)
34.085.777)
4.773.108
7.456.460)
32.638.619
-
(
(
(
67.548.679)
-
(
(
318.728.398)
14.929.230)
34.085.777)
4.773.108
7.456.460)
32.638.619
67.548.679)
Jumlah Aset
2.473.841.547
Jumlah Liabilitas
2.713.054.759
Arus kas dari
aktivitas operasi
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok
Lain-lain
(
(
354.154.870
140.301.436)
160.985.346)
-
(
(
354.154.870
140.301.436)
160.985.346)
Arus kas dari aktivitas investasi
(
9.851.544)
-
(
9.851.544)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
(
129.967.579)
-
(
129.967.579)
Ekshibit E/42
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
a. Segmen Primer (Lanjutan)
31 Mar 2013
Konstruksi
lainnya
Jumlah
Pendapatan usaha
Pihak ketiga
323.136.916
-
(
-
(
(
305.294.950)
1.091.288
(31.967.236,00)
(782.509,00)
7.003.015)
1.869.236)
-
(
22.688.742)
Hasil segmen
Beban pendapatan dan beban usaha
Laba selisih kurs - bersih
Pendapatan bersih
Beban keuangan
Lain-lain bersih
Beban pajak penghasilan
Penjabaran mata uang asing
(
(
(
(
305.294.950)
1.091.288
31.967.236)
782.509)
7.003.015)
1.869.236)
Laba Bersih
(
22.688.742)
(
323.136.916
2.809.169.247
Jumlah Aset
23.416.098.263
Jumlah Liabilitas
Arus kas dari
aktivitas operasi
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok
Lain-lain
(
81.375.552
152.047.320)
139.222.649
-
(
81.375.552
152.047.320)
139.222.649
Arus kas dari aktivitas investasi
(
4.487.643)
-
(
4.487.643)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
(
1.807.689)
-
(
1.807.689)
b. Segmen sekunder
31 Mar 2014
31 Mar 2013
Pendapatan dari pihak ketiga
Jawa
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
Papua
114.485.659
126.914.908
21.404.519
6.661.141
773.232
213.017.969
73.598.782
21.687.417
13.311.960
1.520.787
Jumlah
270.239.459
323.136.915
Beban pendapatan
Jawa
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
Papua
103.615.394
109.913.771
70.258.240
5.538.995
522.028
191.545.361
61.975.142
17.898.871
11.435.080
994.511
Jumlah
289.848.428
283.848.965
Untuk informasi aktiva segmen geografis tidak disajikan mengingat seluruh proyek dikendalikan oleh
Perusahaan dan anak perusahaan yang berkedudukan di Jakarta.
Ekshibit E/43
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. IKATAN
TJE, anak perusahaan memiliki beberapa komitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek berikut ini:
Mata uang asing USD
Periode
penyelesaian
Rp
Pelanggan
Konsorsium Shanghai Electric Corp
dengan Maxima Infrastruktur
PT Chevron Pacific Indonesia - Riau
207.500.000
-
Mar-13
Mar-14
11.235.900
-
Jun-14
605.950
-
Des-13
84.558.949
Taihei Dengyo Kaisha, Ltd - Bontang,
Kalimantan Timur
Taihei Dengyo Kaisha, Ltd - Paiton,
Probolinggo
PT Paiton Energy C/O IPMOMI - Paiton
Probolinggo
Des-13
27.640
Thyssenkrupp Polysius Indonesia
-
PT Holcim Indonesia Tbk - Tuban
Apr-14
-
164.971.141
3.950.000
Feb-14
PT Indorama Polychem Indonesia
-
7.981.868
Apr-14
PT Indo Bharat Rayon
-
12.582.165
Jan-14
PT Indorama Synthetic
-
145.200
Feb-14
Thyssenkrupp Polysius Indonesia
-
179.218.549
Feb-15
-
33.850.000
Apr-14
PT Nusa Tambang Pratama - Sangatta
-
66.000.000
Okt-14
PT Vale Indonesia Tbk - Sorowako
-
1.496.043
Mei-14
PT Pratiwi - Sorowako
-
2.508.819
Sep-14
PT Unilever Oleochemical Indonesia
-
59.800.000
Agust-14
PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Ind
-
92.758.758
Des-14
Okt-12
PT Holcim Indonesia Tbk
PT JGC - PT Raga Perkasa Eka Guna
-
18.183.000
PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper
-
41.641.512
Jumlah
303.928.439
Sep-11
685.087.055
35. MANAJEMEN RESIKO
•
Pendahuluan dan tinjauan
Dewan direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk menetapkan dan mengawasi kerangka
manajemen resiko. Direksi telah menetapkan fungsi keuangan yang bertanggung jawab untuk
mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen resiko Perusahaan. Sedangkan fungsi internal
audit memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur
manajemen resiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen resiko yang terkait dengan
resiko-resiko yang dihadapi oleh Perusahaan dengan memberikan laporannya kepada Direksi.
Tujuan keseluruhan dari manajemen resiko adalah untuk mengindentifikasi dan menganalisa resikoresiko yang dihadapi Perusahaan, menetapkan batasan resiko dan pengendalian yang sesuai, serta
untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan, namun tanpa terlalu
mempengaruhi daya saing dan kepatuhan terhadap Perusahaan dan fleksibilitas.
Ekshibit E/44
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)
•
Pendahuluan dan tinjauan (Lanjutan)
Group memiliki eksposur terhadap resiko-resiko atas instrument keuangan sebagai berikut :
•
•
•
•
Risiko Kredit
Risiko pasar
Risiko likuiditas
Risiko operasional
Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Group terhadap setiap resiko diatas, tujuan dan
kebijakan yang dilakukan oleh Group dalam mengukur dan mengelola risiko.
a. Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko utama Group, yaitu risiko kerugian yang disebabkan oleh
ketidakmampuan konsumen untuk mengembalikan utangnya kepada Group. Apabila utang yang
tidak dapat dikembalikan jumlahnya banyak dan signifikan, maka hal ini dapat menyebabkan
turunnya pendapatan, kinerja maupun tingkat kesehatan Grup.
Manajemen risiko yang telah diterapkan Grup adalah diversifikasi portofolio menurut wilayah,
sector ekonomi dan industri, merk dan tipe barang.
b. Risiko pasar
Risiko pasar adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan oleh adanya perubahan variablevariabel pasar seperti perubahan tingkat bunga dan nilai tukar mata uang.
Manajemen risiko yang telah diterapkan oleh Grup adalah membatasi eksposur dalam investasi yang
memiliki harga pasar yang fluktuatif.
c. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan oleh adanya perubahan variablevariabel pasar seperti perubahan tingkat bunga dan nilai tukar mata uang. Terjadinya kesenjangan
yang cukup besar akan menurunkan kemampuan Group untuk memenuhi kewajibannya pada saat
jatuh tempo.
d. Risiko operasional
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh kegagalan system teknologi
informasi, kesalahan karena factor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu
proses. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian pada Perusahaan sehingga akan
mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan Perusahaan.
36. TANGGUNG JAWAB PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan
telah menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan interim konsolidasian Perusahaan untuk periode 3
(tiga) bulan yang berakhir 31 Maret 2014 pada tanggal 24 Oktober 2014.
Download