atmosfer III

advertisement
[email protected]
Kelembaban udara
 Kelembaban
udara
menunjukkan
banyaknya
kandungan uap air di dalam udara. Kandungan uap air
yang ada di udara dapat diukur dengan menggunakan
alat, yaitu higrometer atau psychrometer.
Bentuk kelembaban
 Kelembaban
relatif adalah perbandingan antara
jumlah uap air yang dikandung udara dan jumlah air
maksimum (jenuh) di udara pada temperatur
dantekanan udara yang sama. Kelembaban relatif
dinyatakan dalam persen (%).
Bentuk kelembaban
Awan
 Awan terjadi akibat adanya proses
kondensasi dari uap air.
 awan merupakan titik-titik air yang
melayang-layang di atmosfer.
1) Awan Berdasarkan bentuknya
a) Awan cair, yaitu awan yang terbentuk dari bahan cair
(air).
b) Awan es (salju), yaitu awan yang terbentuk dari
bahan es atau salju.
c) Awan campuran, yaitu awan yang terbentuk dari
bahan air dan es (salju).
2) Awan Berdasarkan ketinggiannya
a) Awan tinggi, dengan ketinggian > 7.000 m.
b) Awan sedang, dengan ketinggian 2.000-
7.000 m.
c) Awan rendah, dengan ketinggian < 2.000
m.
3) Awan Berdasarkan morfologinya
a) Awan sirus, yaitu awan yang berwarna
putih, tipis, dan pada siang hari kelihatan
mengkilat karena banyak mengandung
kristal es.
b) Awan stratus, yaitu awan yang berlapislapis seperti kabut tipis.
3) Awan Berdasarkan morfologinya
c) Awan kumulus, yaitu awan yang berkembang secara
vertikal, berbentuk kubah-kubah menyerupai bunga
kol dengan lengkungan bulat berwarna putih
cemerlang jika terkena sinar matahari.
d) Awan nimbus, yaitu awan yang berwarna gelap,
kelihatan basah dan sering menyebabkan terjadinya
hujan.
Gambar jenis awan
Hujan
 Hujan adalah peristiwa jatuhnya titik-titik
air dari atmosfer ke permukaan bumi secara
alami
 Alat untuk mengukur besarnya curah hujan
adalah ombrometer atau disebut juga
raingauge.
1) Hujan Berdasarkan bentuknya
 a) Hujan air (rain)
 b) Hujan salju (snow)
 c) Hujan es (hail stone)
2) Hujan Berdasarkan proses terjadinya,
Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi di daerah
pegunungan.
2. Hujan konveksi, yaitu hujan yang terjadi karena
pengaruh arus konveksi.
3. Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi di daerah
subtropis dan terjadi karena adanya pertemuan
antara massa udara panas dan dingin.
4. Hujan konvergen, yaitu hujan yang terjadi karena
adanya pengumpulan awan yang disebabkan oleh
angin.
1.
Hujan orografis
Hujan konveksi
Hujan frontal
Hujan konvergen
Siklus hujan
Download