PENGARUH STRATEGI PERIKLANAN ( IN HOUSE ADVERTISING, OUTDOOR ADVERTISING, DAN SPECIALTY ADVERTISING) TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MENGGUNAKAN JASA HOTEL PADA QUALITY HOTEL DI SURAKARTA Setyani Sri Haryanti STIE “AUB” Surakarta Abstraksi Periklanan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Quality Hotel adalah salah satu perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang jasa perhotelan. Quality Hotel melakukan periklanan yang dilaku kan di dalam hotel sendiri (in house advertising), promosi yang dilakukan di luar hotel ( outdoor advertising) atau juga memberikan kenang -kenangan (specialty advertising) kepada tamu atau konsumen yang menggunakan jasa hotel tersebut. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuestioner kepada 100 orang pengunjng hotel sebagai sampelnya. Sampel delakukan dengan random sampling. Hasil analisa dengan menggunakan Uji Regresi Linier Berganda menunjukkan: Y = 1,209 + 0,195X 1 + 0,515X 2 + 0,214X 3 + e. Yang artinya bahwa Outdoor Advertising yang dilakukan pihak hotel paling dominan pengaruhnya terhadap keputusan konsumen menginap di hotel Quality. Hasil koefisien determinasi R 2 (adjusted R square), yaitu 0,610 yang artinya pihak hotel masih dapat menggali varia bel lain agar lebih banyak lagi konsumen yang tertarik untuk menginap di hotel. Kata Kunci : In House Advertising, Outdoor Advertising , Specialty Advertising) Keputusan Konsumen PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah K ebutuhan dan keinginan konsumen merupakan kesempatan pasar bagi perusahaan untuk menciptakan produk jasa yang sesuai dengan keinginan konsumen. Penciptaan produk jasa tersebut ber tujuan untuk melayani konsumen secara baik sehingga mereka akan menjadi senang dan puas terhadap produk jasa tersebut. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk mendapatkan laba yang telah ditentukan oleh perusahaan, dari hal inilah maka perusahaan berusaha untuk terus melakukan inovasi strategi strategi pemasaran yang tepat sehingga keberadaan produk dapat diketahui oleh konsumen sekaligus mampu men jadi daya tarik bagi konsumen. Periklanan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Tujuan utama dari per iklanan adalah menginformasikan, mem pengaruhi dan membujuk serta mengingatkan konsumen sasaran tentang perusahaan dan bauran pema -sarannya. Oleh karena itu setiap peru -sahaan harus menggunakan media periklanan yang paling tepat bagi peru -sahaannya agar tepat ke sasaran yaitu konsumen akhir. Quality Hotel adalah salah satu perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang jasa perhotelan. Banyak terdapat hotel di kota Solo antara lain Novotel Hotel, Lor In Hotel, Sahid Hotel, Grand Orchid Hotel dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak hotel tersebut masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri dan juga keunggulan tersendiri yang dapat mempengaruhi minat konsumen. Guna memenangkan persaingan dengan hotel lain, maka Quality Hotel melakukan strategi peri klanan untuk lebih memperkenalkan keberadaan hotel kepada m asyarakat atau konsumen. Periklanan yang dila kukan oleh Quality Hotel bervariasi, dimana pihak hotel melakukan per iklanan yang dilakukan di dalam hotel sendiri (in house advertising), promosi yang dilakukan di luat hotel ( outdoor advertising) atau juga memberikan kenang-kenangan (specialty advertising) kepada tamu atau konsumen yang menggunakan jasa hotel tersebut, di mana diharapkan dengan itu konsumen diharapkan untuk tertarik dan juga menjaga kesetiaan pelanggan. Perumusan Masalah Perumusan masalah d alam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh yang signi fikan strategi periklanan ( in house advertising, outdoor advertising dan specialty advertising) terhadap keputusan konsumen untuk menggu nakan jasa hotel pada Quality Hotel di Surakarta secara parsial ? 2. Apakah ada pengaruh yang signi fikan strategi periklanan ( in house advertising, outdoor advertising dan specialty advertising) secara bersamasama terhadap keputusan konsumen untuk menggunakan jasa hotel pada Quality Hotel di Surakarta ? Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Untuk mengetahui pengaruh strategi periklanan in house advertising, outdoor advertising dan specialty advertising sama terhadap keputusan konsumen untuk menggunakan jasa hotel pada Quality Hotel di Surakarta secara parsial. b. Untuk mengetahui pengaruh strategi periklanan in house advertising, outdoor advertising dan specialty advertising secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen untuk menggu nakan jasa hotel pada Quality Hotel di Surakarta. 2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna: a. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu masukan dan bahan pertimbangan untuk menen tukan langkah strategi yang paling tepat dalam bidang periklanan guna meningkatkan tingkat hunian kamar. b. Dapat digunakan sebagai sumber data atau informasi untuk penelitian selanjutnya dalam bidang yang sejenis di masa yang akan datang. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Pemasaran harus dapat menafsirkan kebutuhan-kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya dengan data pasar seperti : lokasi konsumen, jumlahnya dan kesukaan mer eka. Informasi tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk mengadakan pengolahan bagi kegiatan produksi. Dalam hal ini, tugas produsen adalah membuat barang secara fisik dan untuk menyampaikannya kepada konsumen dengan berbagai kombinasi seperti jasa-jasa seperti kredit, penentuan harga, pemberian informasi, periklanan dan distribusi produk untuk menjangkau konsu men akhir dengan cepat dan seba gainya. Suatu siklus akan berakhir apabila konsumen merasa puas terhadap pemilikan suatu barang. Pengertian pemasaran adalah : “Kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebu tuhan melalui proses pertukaran” (Kotler dalam Swastha, 1999 : 5) Pengertian lain dari pemasaran adalah “Suatu kegiatan yang meng usahakan agar produk yang dipa sarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar” (Gitosudarmo, 2000 : 1). Semua kegiatan pemasaran adalah ditujukan agar produknya dapat diterima dan kemudian disenangi oleh pasar. Produk yang diterima oleh pasar berarti produk tersebut laku dijual at au sering disebut laris. Tidak semua produk dapat diterima oleh pasar. Banyak produk yang tidak laku dijual. Produk macam ini berarti tidak diterima oleh pasar. Agar suatu produk dapat diterima oleh pasar atau konsumen, maka perusahaan haruslah melakukan b erbagai kegiatan, tanpa kegiatan-kegiatan tertentu produk tidak akan dapat diterima oleh pasar. Sebelum produk tersebut dapat diterima terlebih dahulu harus diusahakan agar produk tersebut dapat dikenal oleh pasar. Tanpa mengenal produk, maka tidak mungkin produk itu dapat diterima dengan baik oleh konsumen. 2. Pemasaran Jasa Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang dra matis dibanding dekade sebe lumnya. Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari seperti perbankan, asuransi, penerba ngan, telekomunikasi, retail, pariwisata dan perusahaan-perusahaan jasa profesional seperti kantor akuntan, konsultan dan pengacara. Selain itu, terlihat juga dari maraknya organi sasi nirlaba, seperti LSM, lembaga pemerintah, rumah sakit, universitas dan lain-lain yang kini semakin menyadari perlunya peningkatan orientasi kepada pelanggan/ konsumen. Bahkan perusahaan perusahaan manufaktur kini juga telah menyadari perlunya elemen jasa pada produknya sebagai upaya peningkatan competitive advantage bisnisnya. Implikasi penting dari fenomena ini adalah makin ting ginya tingkat persaingan, sehingga diperlukan manajemen pemasaran jasa yang baik dibanding pemasaran tradisional (barang) yang telah dikenal selama ini. Jasa sering dipandang seba gai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak arti dari mulai pelayanan personal (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Adapun definisi jasa menurut Philip Kotler adalah sebagai berikut : Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak (Kotler dalam Lupiyoadi, 2001 : 8). Definisi jasa menurut ahli lain adalah “barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melaui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan” (Swastha, 1999 : 318). Pada dasarnya jasa meru pakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan suatu produk dalam bentuk fisik atau konstruksi yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan masalah yang dihadapi konsumen. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, mes kipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau akt ivitas dan aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud. 3. Marketing Mix Produk Jasa Marketing mix pada produk barang berbeda dengan marketing mix untuk produk jasa. Hal ini terkait dengan perbedaan karak teristik jasa dan barang. Marketing mix produk barang mencakup 4P yaitu : product, price, place dan promotion. Sedangkan untuk jasa keempat hal tersebut masih dirasa kurang mencukupi. Para ahli pema saran menambahkan tiga unsur lagi yaitu people, process dan customer service. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa dimana produksi/operasi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipi sahkan dan mengikutsertakan konsumen dan pemberian jasa secara langsung. Jadi dengan demikian, elemen marketing mix jasa terdiri dari tujuh hal, yaitu : a. Product, jasa seperti apa yang dingin ditawarkan. b. Price, bagaimana strategi penen tuan harga. c. Promotion, bagaimana promosi yang dilakukan d. Place, bagaimana sistem peng hantaran (delivery system) yang akan diterapkan. e. People, tipe kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa. f. Process, bagaimana proses dalam operasi jasa tersebut. g. Customer Service, tingkat servis (service level) yang bagaimana yang akan diberikan kepada konsumen. (Lupiyoadi, 2001 : 58) Periklanan tersebut dapat membantu perusahaan untuk menarik minat konsumen agar menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. Strategi periklanan ada tiga macam, yaitu : a. In House Advertising Adalah merupakan cara promosi yang dilakukan di dalam ling kungan hotel, dimana semua barang promosi yang ada diletakkan pada tempat yang stra tegis, seperti lobby hotel, lift, kamar hotel, restoran dan tempat-tempat lainnya yang menjadi pusat lalu lintas para tamu. (Lupiyoadi, 2001 : 113). Periklanan ini pada khususnya sering digunakan di hotel, dimana ditujukan ataupun digunakan untuk kepentingan tamu tamu hotel sehingga mereka mengetahui berbagai bentuk fasilitas yang ditawarkan oleh pihak hotel kepada mereka. b. Outdoor Advertising “Adalah merupakan cara promosi yang dilakukan di luar lingkungan hotel” (Lupiyoadi, 2001 : 113). Periklanan ini bersifat luar ruang, misalnya di tempat-tempat yang strategis, dengan memasang berbagai spanduk atau baliho untuk menerangkan keberadaan produk. c. Specialty Advertising “Adalah merupakan cara pro mosi yang berupa hadiah sebagai sarana pelengkap promosi yang diberikan untuk kenang-kenangan bagi para tamu” (Lupiyoadi, 2001 : 113). Jenis periklanan ini pada umumnya adalah memberikan kenang-kenangan kepada seseorang ataupun tamu sehingga orang tersebut, sehingga keb eradaan produk tersebut terus diingat oleh konsumen dan konsumen akan menggunakan jasa tersebut pada waktu yang akan datang. 4. Perilaku Konsumen a. Pengertian Perilaku Konsumen Berbicara mengenai perilaku konsumen, pada akhirnya akan sampai pada bagaimana implikasinya terhadap tingkah atau langkah dari strategi pema saran. Dengan perkataan lain, mempelajari perilaku konsumen bertujuan untuk mengetahui dan memahami berbagai aspek yang ada pada konsumen yang akan digunakan untuk menyusun strategi pemasaran yang berhasil. b. Teori Perilaku Konsumen Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu pro duk. Manajer perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil, faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologi, sosiologis dan antropologi (Swastha, 1999 : 126). Adapun beberapa teori perilaku konsumen tersebut adalah sebagai berikut : 1) Teori Ekonomi Mikro Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan ber usaha memperoleh kepuasan maksimum. Mereka akan berupaya meneruskan pem beliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsi, dimana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sam a untuk beberapa produk yang lain. 2) Teori Psikologi Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisis perilaku konsu men, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung. 3) Teori Sosiologis Teori ini lebih menitik beratkan pada hubungan dan pengaruh antara individu individu yang dikaitkan dengan perilakunya. Keinginan dan perilaku seba gian dibentuk oleh kelompok masyarakat dimana mereka menjadi anggota dan kelompok masyarakat. 4) Teori Antropologis Teori ini juga menekan perilaku pembeli dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebutuhan kelas-kelas sosial dan sebagainya. Kerangka Pemikiran Skema kerangka pemikiran digunakan untuk mempermudah dalam pemecahan masalah. Skema kerangka pemikiran dalam pene litian ini adalah Gambar 1. Kerangka Pemikiran In House Advertising (X1) Kebijakan hotel di bidang Periklanan Keputusan Konsumen Outdoor Advertising (b) Specialty Advertising (c) Keterangan : : secara parsial : secara bersama-sama 1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel yang lain. dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah : a. In house advertising b. Outdoor advertising c. Specialty advertising 2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel yang lain. dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan konsumen untuk menggunakan jasa hotel. Definisi Operasional 1. In House Advertising Adalah periklanan yang dilakukan di dalam lingkungan Quality Hotel, di mana semua barang yang di iklankan diletakkan di lobby hotel, lift, kamar hotel, restoran dan tempat lain yang menjadi pusat lalu lintas para tamu, bentuknya berupa perlengkapan seperti key holders, handuk, sabun, gelas, asbak dengan logo Quality Hotel ataupun rack folder yang memuat poster-poster atau brosur tentang tarif kamar dan fasilitas hotel yang disediakan oleh hotel. Kriteria pengukuran dengan menggunakan skala Likert. 2. Outdoor Advertising Adalah periklanan yang dilakukan di luar lingkungan Quality Hotel yang berupa billboard di muka hotel, pemasangan neon sign dan poster-poster yang ditempel di birobiro perjalanan dan perusahaan penerbangan. Kriteria pengukuran dengan menggunakan skala Likert. 3. Specialty Advertising Adalah periklanan yang dilakukan Quality Hotel yang berupa pem berian hadiah yang diberikan untuk kenang-kenangan bagi para tamu, misalnya ballpoint, tas, T-shirt dan note-pad yang semuanya disertai dengan logo Quality Hotel. Kriteria pengukuran dengan menggunakan skala Likert. 4. Keputusan Konsumen Adalah suatu keadaan di mana konsumen mendapatkan dorongan atau keinginan yang kuat untuk melakukan untuk menggunakan jasa Quality Hotel. Kriteria pengu kuran dengan menggunakan skala Likert. Hipotesis “Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul” (Arikunto, 1998 : 67). responden. Mengenai populasinya Hipotesis dalam penelitian ini adalah : yang tidak terhingga atau tidak 1. Diduga ada pengaruh yang diketahui dengan pasti jumlahnya signifikan strategi periklanan in dan berdasarkan kenyataan bahwa house advertising, outdoor a dvertising Solo merupakan kota tujuan wisata. dan specialty advertising terhadap Sehingga, frekuensi tinggi dalam keputusan konsumen untuk meng pemakaian jasa penginapan hotel gunakan jasa hotel pada Quality terjadi pada hari tertentu, maka Hotel di Surakarta secara parsial. pengambilan sampelnya dilakukan 2. Diduga ada pengaruh yang signi dengan pemilihan bertahap berda fikan strategi periklanan in house sarkan waktu yang terbagi dalam advertising, outdoor advertising dan dua kondisi kondisi, yaitu: specialty advertising secara bersamaa) Waktu ramai yaitu hari Sabtu, sama terhadap keputusan konsumen Minggu dan Hari Libur untuk menggunakan jasa hotel pada Nasional. Quality Hotel di Surakarta. b) Waktu sepi yaitu hari Senin s/d Lokasi Penelitian Jum’at. Penelitian ini merupakan pene “Apabila subyeknya kurang dari 100 litian survai yang dilakukan pada peng lebih baik diambil semua, selan guna jasa di Quality Hotel Surakarta, jutnya jika jumlah besar dapat dengan alasan bahwa pihak hotel diambil 10% - 15% atau 20% - 25%” bersedia memberikan ijin dan data yang (Arikunto, 1998 : 120). Karena diperlukan untuk penelitian. sampel kurang tidak diketahui Populasi dan Sampel jumlahnya maka sampel diambil 1. Populasi sebanyak 100 agar data bisa lebih “Populasi adalah wilayah gene bervariasi. Tehnik pengambilan ralisasi yang terdiri atas obyek/ sampel dengan random sampling subyek yang mempunyai kuantitas atau acak. dan karakteristik tertentu yang dite Sumber dan Jenis Data tapkan oleh peneliti untuk dipelajari 1. Data Primer dan kemudian ditarik kesimpu Yaitu data yang diperoleh secara lannya” (Sugiyono, 2003 : 55). langsung dari responden, di mana Populasi dalam penelitian ini adalah peneliti membagikan angket. pengguna jasa Quality Hotel di 2. Data Sekunder Surakarta yang jumlahnya tidak Adalah data yang diperoleh secara terbatas. tidak langsung, yaitu melalui studi 2. Sampel pustaka dan data-data dari Quality “Sampel adalah sebagian dari Hotel yang berhubungan dengan jumlah dan karakteristik yang dimipenelitian. liki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2003 : 56). Sampel dalam Teknik Analisis Data 1. Uji Instumen Penelitian hal ini adalah pengguna jasa hotel yang diambil sebanyak 100 a) Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat -tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instru -men dikatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel, sedang -kan dinyatakan tidak valid bila nilai r hitung < r tabel dengan tingkat kepercayaan 5% atau 0,05 (Arikunto, 1998: 160). b) Uji Reliabilitas c) menggunakan Cronbach’s Alpha. Reliabilitas menunjuk pada satu Reliabilitas dikatakan baik jika pengertian bahwa sesuatu ins memiliki nilai Cronbach’s Alpha > trumen cukup dapat dipercaya 0,60 (Bhuono Agung Nugroho, untuk digunakan sebagai alat 2005 :72). pengumpul data karena ins 2. Uji Asumsi Klasik trumen tersebut sudah baik. Adapun untuk mendapatk an hasil Tujuan dari penggunaan uji regresi linear berganda yang baik reliabilitas adalah untuk menge diperlukan pengujian terhadap tahui reliabel atau tidaknya asumsi klasik regresi yang meliputi kuesioner, sehingga dapat uji multikolonieritas, heterokedas diketahui bahwa kuesioner tisitas, autokorelasi dan uji tersebut sudah konsisten. Rumus normalitas. 3. Uji Hipotesa yang digunakan untuk mencari reliabilitas adalah dengan a) Analisis Regresi Linier b) Y = Keputusan konsumen Berganda Analisis ini digunakan a = Bilangan Konstanta untuk mengetahui pengaruh b1,b2,b3 = Kofisien variabel dari variabel bebas terhadap X1 = In house advertising variabel terikat Adapun rumus X2 = Outdoor advertising yang digunakan adalah : X3 = Specialty advertising Y’ = a + b 1X1 + b2X2 + b3X3 + e e = Error (Djarwanto Ps, 2001 : 186) Keterangan : c) Uji t Uji t digunakan menguji signifi -kansi pengaruh secara parsial dari ketiga variabel. d) Uji F Analisis ini digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. e) Koefisien Determinasi Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan dengan persentase Hasil Analisis Uji Instrumen a) Uji Validitas Item Tabel 1. Uji Validitas Kuestioner In House Advertising (X1) r hitung r tabel Kesimpulan a1 a2 a3 a4 0,813 0,888 0,786 0,793 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid Valid Outdoor Advertising (X2) r hitung r tabel 0,680 0,195 0,796 0,195 0,818 0,195 0,716 0,195 Specialty Advertising (X3) Item r hitung r tabel c1 0,760 0,195 c2 0,793 0,195 c3 0,869 0,195 c4 0,807 0,195 Keputusan Konsumen (Y) Item r hitung r tabel d1 0,676 0,195 d2 0,811 0,195 d3 0,834 0,195 d4 0,791 0,195 Sumber : data yang telah diolah Item b1 b2 b3 b4 Dari hasil keseluruhan item pertanyaan in house advertising, outdoor advertising dan specialty advertising serta keputusan konsumen dapat diketahui bahwa nilai r hitung > dari nilai r tabel, oleh karena itu maka keseluruhan item pertanyaan tersebut valid . b) Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Kesimpulan Valid Valid Valid Valid alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran konsisten bila dilakukan dua kali lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama. Reliabilitas dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60. Untuk lebih jelasnya maka perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2. Uji Reliabilitas Variabel In house advertising (X1) Outdoor advertising (X2) Specialty advertising (X3) Keputusan Konsumen (Y) Cronbach Alpha Nilai Kritis Kesimpulan 0,911 0,766 0,815 0,814 0,60 0,60 0,60 0,60 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber : data yang telah diolah Dari hasil keseluruhan item pertanyaan variabel in house advertising, outdoor advertising , specialty advertising dan keputusan konsumen dapat diketahui bahwa nilai cronbach alpha > dari standar nilai kritis (0,60), oleh karena itu maka keseluruhan item pertanyaan tersebut reliabel. 3. Uji Asumsi Klasik a) Uji Multikolonieritas Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa nilai toleransi lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. berarti tidak terjadi multikolonieritas, maka regresi atau model yang digunakan dalam penelitian ini bebas multikolonieritas. b) Uji Autokorelasi Pengujian Autokorelasi menggu nakan Runs Test. Dari hasil pengujian yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa model regresi bebas auto korelasi. Dari hasil analisis autokorelasi dengan Runs Test menunjukkan nilai Asymp. Sig. (-tailed) atau 0,005 < 0,05 artinya model ini bebas auto korelasi. c) Uji Heterokesdastisitas Deteksi ada tidaknya heteroske dastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual. Dari hasil uji heteroskedastisitas maka dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas dimana titik -titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (untuk lebih jelasnya lihat lampiran heteroskedastisitas). d) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model penelitian ini, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov test (K-S) Dari uji tersebut diperoleh nilai K-S sebesar 0,636 > 0,05 dimana tidak signifikan, artinya dalam data terdistribusi normal. 4. Uji Hipotesa a) Regresi Linier Berganda Dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) diperoleh hasil dari nilai a dan b 1, b2 dan b3 untuk persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut Y = 1,209 + 0,195X 1 + 0,515X 2 + 0,214X3 + e Dari persamaan tersebut dapat diintrepretasikan sbb : a = 1,209, adalah konstanta, apabila in house advertising, outdoor advertising dan specialty advertising sama dengan nol, maka keputusan konsumen untuk menggunakan jasa hotel adalah positif. b1 = 0,195, koefisien variabel in house advertising (X1), apabila in house advertising ditingkatkan maka keputusan konsumen untuk menggunakan jasa hotel akan meningkat. b2 = 0,515, koefisien variabel outdoor advertising (X2), apabila outdoor advertising ditingkatkan maka keputusan konsumen untuk menggunakan jasa hotel akan meningkat. b3 = -0,214, koefisien variabel specialty advertising (X3), b) Uji t artinya semakin specialty advertising ditingkatkan maka keputusan konsumen untuk menggunakan jasa hotel akan meningkat. Uji t digunakan untuk menge tahui signifikansi pengaruh variabel in house advertising , outdoor advertising dan specialty advertising terhadap keputusan konsumen secara parsial. (1) Uji t pengaruh in house advertising terhadap keputusan konsumen Nilai t hitung variabel in house advertising 4,194 > nilai ttabel 1,960 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara in house advertising terhadap keputusan konsumen untuk menggunakan jasa hotel Quality di Surakarta. (2) Uji t pengaruh outdoor advertising terhadap keputusan konsumen Nilai t hitung variabel outdor advertising 6,956 > nilai t tabel 1,960 atau dapat dilihat da ri nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara outdoor advertising terhadap keputusan konsumen untuk meng gunakan jasa hotel Quality di Surakarta. (3) Uji t pengaruh speciality advertising terhadap keputusan konsumen Nilai t hitung variabel specialty advertising 3,835 > nilai ttabel 1,960 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak yang berarti terdapat penga - ruh yang signifikan antara specialty advertising terhadap keputusan konsumen untuk menggunakan jasa hotel Quality di Surakarta. c) Uji F Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh nilai F hitung 52,539 > nilai F tabel 2,76 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak yang berarti terd apat pengaruh yang signifikan in house advertising (X1), outdoor advertising (X2) dan specialty advertising (X3), secara simultan (bersama-sama) terhadap keputusan konsumen untuk meng gunakan jasa hotel Quality di Surakarta. d) Koefisien Determinasi Hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS (Statistical Product and Service Solution) Versi 12.0 diperoleh nilai yang positif dari R 2 (adjusted R square), yaitu 0,610 yang artinya bahwa sumbangan atau pengaruh yang diberikan varia bel bebas yang berupa variabel in house advertising, outdoor advertising, dan specialty advertising terhadap keputusan konsumen adalah sebesar 0,610 atau 61,0%, sedangkan sisanya 39,0 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini, yaitu harga, lokasi, pelayanan. B. Implikasi Manajerial Dari beberapa analisis dan uji yang telah dilakukan maka dapat dije laskan sebagai berikut : 1. In house advertising berpengaruh secara signifikan dengan nilai koefisien bertanda positif, sehingga menunjukkan pengaruh yang searah, hal ini berarti dengan adanya in house advertising yang berupa peralatan, fasilitas yang ada di dalam hotel maka dapat mening katkan keputusan konsumen untuk menggunakan jasa Quality Hotel Surakarta. Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diperoleh bahwa in house advertising mem-punyai pengaruh yang positif dan signi fikan terhadap keputusan untuk menggunakan jasa hotel. In house advertising merupakan cara promosi yang dilakukan di dalam ling kungan hotel, dimana semua barang promosi yang ada diletakkan pada tempat yang strategis, seperti lobby hotel, lift, kamar hotel, restoran dan tempat-tempat lainnya yang menjadi pusat lalu lintas para tamu. (Lupiyoadi, 2001 : 113). Dimana fungsi periklanan adalah untuk membujuk atau mem pengaruhi konsumen, oleh karena itu dengan in house advertising yang dilakukan oleh Quality Hotel Surakarta akan mampu meningkatkan pengguna jasa hotel. 2. Outdoor advertising berpengaruh secara signifikan dengan nilai koefisien regresi yang positi f, sehingga menunjukkan pengaruh yang searah, berarti bahwa dengan adanya outdoor advertesing yang berupa baliho, spanduk yang berada di daerah yang strategis akan untuk memperkenalkan keberadaan hotel sekaligus untuk selalu mengi ngatkan konsumen maka dap at mempengaruhi konsumen untuk menggunakan jasa hotel Quality di Surakarta. Outdoor advertising merupakan cara promosi yang dilakukan di luar lingkungan hotel (Lupiyoadi, 2001 : 113). Periklanan ini bersifat luar ruang, misalnya di tempat -tempat yang strategis, dengan memasang berbagai spanduk atau baliho untuk menerangkan keberadaan produk. Penggunaan outdoor advertising ini ditujukan untuk seluruh konsumen, dimana dengan pemasangan di tempat yang strategis tersebut akan dilihat atau dibaca oleh banyak orang dengan harapan akan membe rikan pengaruh atau mampu untuk membujuk konsumen untuk meng gunakan jasa di Quality Hotel Surakarta. 3. Specialty advertising berpengaruh secara signifikan dengan nilai koefisien regresi yang negatif, sehingga menunjukkan p engaruh yang searah, berarti bahwa bila pihak hotel meningkatkan specialty advertising maka akan menciptakan image yang baik di mata konsumen, dan konsumen akan tertarik untuk menggunakan jasa hotel kembali di masa yang akan datang Specialty advertising merupakan cara promosi yang berupa hadiah sebagai sarana pelengkap promosi yang diberikan untuk kenang-kenangan bagi para tamu (Lupiyoadi, 2001 : 113). Jenis periklanan ini pada umumnya adalah memberikan kenang-kenangan kepada seseorang ataupun tamu sehingga orang tersebut, sehingga keberadaan produk tersebut terus diingat oleh konsumen dan konsumen akan menggunakan jasa tersebut pada waktu yang akan datang dengan harapan konsumen akan teringat dengan produk tersebut dan selan jutnya akan melakukan penggunaan jasa hotel kembali di waktu yang akan datang. Kesimpulan 1. Hasil analisis regresi linier ber ganda, menunjukkan sebagai berikut: Y = 1,209 + 0,195X 1 + 0,515X 2 + 0,214X3 + e Dari persamaan tersebut dapat diintrepretasikan : a = 1,209, adalah konstanta, a pabila in house advertising, outdoor advertising dan specialty advertising sama dengan nol, maka keputusan konsumen untuk menggunakan jasa hotel adalah positif. b1 = 0,195, koefisien variabel in house advertising (X1), apabila in house advertising ditingkatkan maka keputusan konsumen untuk menggunakan jasa hotel akan meningkat. b2 = 0,515, koefisien variabel outdoor advertising (X2), apabila outdoor advertising ditingkatkan maka keputusan konsumen untuk menggunakan jasa hotel akan meningkat. b3 = -0,214, koefisien variabel specialty advertising (X3), artinya semakin specialty advertising ditingkatkan maka keputusan konsumen untuk menggu nakan jasa hotel akan meningkat. Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap keputusan konsumen menginap di Qual ity Hotel adalah outdoor advertising dengan koefisien regresi 0,515. 2. Koefisien Determinasi (R 2) Hasil perhitungan diperoleh nilai yang positif dari R 2 (adjusted R square), yaitu 0,610 yang artinya bahwa sumbangan atau pengaruh yang diberikan variabel beba s yang berupa variabel in house advertising, outdoor advertising, dan specialty advertising terhadap keputusan konsumen adalah sebesar 0,610 atau 61,0%, sedangkan sisanya 39,0 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini, yaitu harga, lokasi, pelayanan. Saran Saran yang dapat diberikan kepada pihak hotel berdasarkan hasil analisa adalah sebagai berikut : 1. Hendaknya pihak hotel terus meningkatkan pemasaran luar ruangnya (outdoor advertising) dengan jalan menambah jumlah jumlah baliho di tempat-tempat yang strategis, baik di tengah pusat kota maupun di tempat -tempat perbatasan kota, sehingga banyak konsumen yang akan mengetahui keberadaan dari hotel. 2. Hendaknya pihak hotel juga berupaya terus untuk meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik perusahaan dengan jalan mendatangi perusahaan-perusahaan untuk memperkenalkan keberadaan hotel, yang dapat digunakan untuk seminar ataupun pesta -pesta yang akan diadakan perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta. Djarwanto PS, 2001, Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Pene litian, BPFE-UGM, Yogya. Engel, F, James, 2001, Perilaku Konsumen, Terjemahan F.X. Budiyanto, Binarupa Aksara, Jakarta. Indriyo Gitosudarmo, 2000, Manajemen Pemasaran, BPFE-UGM, Yogya. Kotler, Philip, 2002, Dasar-Dasar Pemasaran, Alih Bahasa Jaka Wasana MSM Intermedia, Jakarta. Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta. Rendra Widyatama, 2005, Pengantar Periklanan, Buana Pustaka Indonesia, Jakarta. Sugiyono, 2003, Statistika Untuk Penelitian, CV. Alfabeta, Bandung. Sutisna, 2003, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran , PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Swastha, Basu DH, 1999, Azas-azas Marketing, Liberty, Yogyakarta. Swastha, Basu DH dan T. Hani Handoko, 1999, Manajemen Pema- saran, Analisa Perilaku Konsumen, Liberty, Yogyakarta. Zainal Mustafa, 2005, Pengantar Statistik Terapan Untuk Ekonomi , BPFE-UII, Yogyakarta