INTISARI Ekstrak daun sirih merah memiliki Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) sebesar 0,5% terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis yang merupakan bakteri patogen penyebab jerawat. Pengunaan ekstrak daun sirih merah dalam sediaan krim diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan jerawat. Dalam sediaan krim, komponen emulsifying agent yaitu tween 80 dan span 80 dapat mempengaruhi sifat fisik krim. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komposisi tween 80 dan span 80 pada krim anti jerawat ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) yang optimum. Penelitian ini menggunakan metode simplex lattice design, dimana tween 80 dan span 80 dibuat dalam 5 formula krim yang berbeda kadarnya, yaitu formula I sampai dengan V secara berurutan adalah 0,75:0,25; 0,5:0,5; 1:0; 0:1; 0,25:0,75. Setiap formula diuji sifat fisik meliputi uji daya sebar, uji daya lekat, dan uji pH kemudian dioptimasi menggunakan metode simplex lattice design. Analisis statistik menggunakan Uji Single Sample T-Test dengan taraf kepercayaan 95% untuk verifikasi formula. Formula optimum memiliki nilai desirability sebesar 0,833 dengan komposisi tween 80 dan span 80 adalah 0,548 dan 0,452. Hasil menunjukan bahwa tween 80 mempengaruhi daya sebar dan pada daya lekat span 80 lebih berpengaruh. Hasil verifikasi formula optimum menunjukkan nilai percobaan dan nilai prediksi tidak berbeda bermakna dengan nilai percobaan (p<0,05). Komposisi tween 80 dan span 80 sebesar 0,548 dan 0,542 menghasilkan formula krim optimum. Kombinasi tween 80 dan span 80 mempengaruhi daya lekat dan daya sebar krim. Kata Kunci : Sifat Fisik Krim, Optimasi, Emulsifying Agent, Sirih Merah xiv