Kotrimoksazol untuk anak HIV sangat efektif biaya Oleh: Keith Alcorn, aidsmap.com, 31 Maret 2008 Profilaksis kotrimoksazol untuk anak dengan HIV di Zambia sangat efektif biaya. Hal ini berdasarkan data analisis dari uji coba Children with HIV Antibiotic Prophylaxis (CHAP) yang diterbitkan dalam jurnal AIDS edisi Maret 2008. Uji coba CHAD yang melaporkan hasilnya pada 2004 menunjukkan bahwa pofilaksis kotrimoksazol pada anak berusia satu hingga 14 tahun mengurangi risiko kematian sebanyak 43%, dan juga mengurangi rawat inap. Berdasarkan analisis berikutnya terhadap hasil uji coba tersebut, kotrimoksazol mengurangi risiko kematian dan penyakit berat terutama dengan mengurangi kejadian infeksi bakteri pada paru daripada mengurangi kejadian PCP (hanya satu kasus PCP yang terlihat dalam penelitian CHAP). Terlepas pada temuan ini, negara di Afrika sub-Sahara lamban dalam penerapan profilaksis kotrimoksazol untuk anak. UNAIDS memperkirakan bahwa hampir empat juta anak dengan HIV yang dapat memperoleh manfaat dari profilaksis kotrimoksazol tidak menerimanya. Hal tersebut karena mereka tidak terdiagnosis atau tidak memiliki akses pengobatan. Alasan utama ketiadaan akses, penulis mengatakan dalam peninjauan efetivitas biaya, adalah bahwa persaingan terhadap sumber daya di antara banyak prioritas lain. Untuk menyediakan bukti yang dapat mendukung alokasi sumber daya untuk pengobatan anak, penulis memakai data dari penelitian CHAP tentang kejadian penyakit, kematian dan rawat inap, serta dengan ukuran persentase CD4, untuk menghitung efektivitas biaya dengan pengobatan kotrimoksazol dibandingkan tanpa profilaksis. Efektivitas biaya diukur dalam bentuk tahun-kehidupan yang disesuaikan dengan mutu hidup (QALY) dan tahun-kehidupan yang disesuaikan dengan ketidakmampuan (cacat) (DALY) yang diselamatkan dengan pemberian profilaksis kotrimoksazol. Tambahan efektivitas biaya dengan intervensi menunjukkan, tambahan biaya kesehatan dengan intervensi dibandingkan tidak melakukan apa-apa atau tetap melakukan kegiatan yang sama dan angka ini berbeda di antara satu tempat tergantung biaya sistem kesehatannya. Umumnya dianggap efektivitas biaya apabila biaya intervensi kurang dari penghasilan perkapita (Gross Domestic Product/GDP) negara per tahun kehidupan yang diselamatkan. Dalam kasus Zambia, kotrimoksazol memiliki peningkatan rasio efektivitas biaya sebesar 72 dolar AS per tahun-kehidupan yang diselamatkan, dibandingkan dengan GDP nasional sebesar1.019 dolar per kapita, apabila diberikan melalui klinik rawat jalan di rumah sakit. Tetapi hal ini bahkan menjadi lebih efektif biaya apabila diberikan melalui klinik kesehatan primer – empat dolar per tahun-kehidupan yang diselamatkan. Penulis mengatakan bahwa mereka menemukan penghematan biaya dengan kotrimoksazol yang sangat sensitif terhadap biaya kunjungan rawat jalan, mendesak untuk mengubah kebijakan pemberian kotrimoksazol kepada perawat dan petugas kesehatan lain. Sebagai pembanding, sebuah penelitian menemukan bahwa terapi antiretroviral (ART) pada orang dewasa (memakai data yang diambil dari kohort klinik Khayelitsha di Afrika Selatan pada 2006) memiliki rasio peningkatan efektivitas biaya sebesar 984 dolar per tahun-kehidupan yang diselamatkan, sehingga menjadi efektif biaya di rangkaian Afrika Selatan. Tidak tersedia perkiraan efektivitas biaya ART pada anak. Ringkasan: Cotrimoxazole for children with HIV highly cost-effective Sumber: Ryan M et al. The cost-effectiveness of cotrimoxazole prophylaxis in HIV-infected children in Zambia. AIDS 22: 749-757, 2008. Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/