BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga memiliki iklim tropis.Iklim tropis yang ada di Indonesia menyebabkan Negara ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.Salah satu tanaman yang tumbuh subur di iklim tropis adalah tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.).Tanaman tomat tumbuh dengan subur di daerah dataran tinggi (Sutarya, dkk., 1995). Tanaman tomat merupakan tanaman hortikultura yang memiliki manfaat cukup banyak. Buah tomat dapat diolah menjadi produk makanan seperti jus, saos, sari perasan (puree), pasta dan tepung kering. Buah tomat juga dapat menjadi bahan baku masker kecantikan, karena dalam buah tomat mengandung antioksidan yang cukup tinggi berupa vitamin A dan C, serta kandungan air yang mencapai 90% sehingga baik untuk kesehatan kulit. Berbagai produk olahan inilah yang menyebabkan buah tomat memiliki nilai ekonomi tinggi (Rubatzky & Yamaguchi, 1999). Olahan buah tomat yang ada di pasaran sudah cukup banyak, tetapi tidak semua buah tomat yang digunakan untuk bahan baku memiliki kualitas yang baik. Buah tomat yang tersedia untuk bahan baku, sebagian memiliki kualitas rendah. Menurunnya kualitas buah tomat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain terganggunya proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat dapat disebabkan oleh hama, penyakit, maupun kurangnya nutrisi. Kurangnya nutrisi pada tanaman dapat disebabkan, karena kurang tepatnya waktu pemberian pupuk selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Waktu pemberian pupuk yang tepat akan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Pemberian pupuk dapat dilakukan pada beberapa fase pertumbuhan tanaman tomat. 1 B. Permasalahan Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh waktu pemberian pupuk kompos terhadap hasil dan kadar klorofil daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) ? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu pemberian pupuk kompos terhadap hasil dan kadar klorofil daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.). D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pengaruh waktu pemberian pupuk kompos terhadap hasil buah dan kadar klorofil daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.). E. Dasar Teori Menurut Rubatzky, dkk (1999), tanaman tomat yang tumbuh baik akan menghasilkan kualitas produksi buah yang baik. Pertumbuhan tanaman yang baik dipengaruhi oleh proses metabolisme dan sumber nutrisi yang baik. Sumber nutrisi pada tanaman diperoleh dari media tanam berupa tanah dengan penambahan pupuk.Pupuk yang digunakan berupa pupuk kompos dengan kandungan unsur makronutrien berupa nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).Nitrogen memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman untuk bahan penyusun asam amino, amida, nukleotida, nukleoprotein, dan klorofil.Fosfor merupakan komponen struktural dari sejumlah senyawa penting, yaitu molekul pentransfer energi ADP, ATP, NAD, NADPH, dan senyawa sistem informasi genetik DNA dan RNA.Kalium berfungsi membantu memelihara potensial osmotik dan pengambilan air dengan mengatur membuka dan menutupnya stomata. Ketiga jenis unsur ini memiliki peranan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Apabila tanaman kekurangan unsur penting ini akan mengalami gangguan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga pada akhirnya akan menurunkan hasil tanaman. 2 Menurut Gardner, et al. (1991), unsur mineral yang terkandung dalam pupuk kompos ada yang berperan penting dalam proses biosisntesis klorofil, yaitu nitrogen. Klorofil diperlukan tanaman karena berperan dalam proses fotosintesis. Klorofil yang paling dikenal pada tanaman adalah klorofil a dan b. Perbedaan kedua klorofil ini terletak pada rantai samping yang terikat pada cincin porfirin. Proses biosintesis klorofil dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar. Faktor dalam yang berpengaruh adalah gen dan karbohidrat, sedangkan faktor luar yang berpengaruh adalah cahaya, oksigen, air, suhu, dan unsur-unsur mineral. Ketersediaan klorofil pada tanaman dengan jumlah yang tinggi akan meningkatkan laju fotosintesis. Klorofil merupakan pigmen hijau yang berfungsi menangkap cahaya untuk proses fotosintesis. Proses dari fotosintesis akan menghasilkan karbohidrat dan O2. Hasil fotosisntesis berupa karbohidrat akan ditranslokasikan ke tempat yang membutuhkan. Bila tanaman kekurangan nitrogen, kadar klorofil pada tanaman akan menurun. Bibit tanaman tomat yang akan di tanaman pada media tanam berumur 2 minggu. Media tanam sebagian besar merupakan tanah (top soil).Tanah memiliki kandungan nutrisi yang kurang mencukupi selama pertumbuhan tanaman tomat, sehingga perlu ditambahkan pupuk kompos pada media tanam. Tanaman tomat yang diberi pupuk kompos pada awal pertumbuhanakan tumbuh dan berkembang dengan baik. Nutrisi yang terkandung pada pupuk kompos akan diserap oleh tanaman tomat untuk proses metabolisme di dalam tubuh. Hasil metabolisme tersebut digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat.Pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang baik akan meningkatkan produktivitas pada tanaman tomat. Menurut Ashari (1995), pupuk akan segera diserap dan digunakan pada saat tanaman aktif melakukan pertumbuhan. Pupuk kompos biasanya mengandung unsur-unsur mineral, yaitu N, P, K, Ca, Mg, C, Fe, Zn, Cu, B. Kandungan unsur mineral yang terkandung dalam pupuk digunakan untuk membantu proses fotosintesis dalam tubuh, salah satunya membantu meningkatkan kadar klorofil. Hasil fotosintesis akan segera ditranslokasikan ke tempat berlangsungnya metabolisme atau ke tempat penyimpanan. Hasil metabolisme yang baik akan 3 menghasilkan kualitas pertumbuhan tanaman tomat yang baik dan hasil buah dengan berat yang lebih besar. Pupuk yang diberikan pada fase lag pertumbuhan yaitu umur minggu ke-0 sampai ke-II setelah tanam akan kurang diserap oleh tanaman dan terbuang akibat penyiraman. Pada minggu ke-III sampai minggu ke-V tanaman berada pada fase logaritmik, yaitu tanaman aktif melakukan pertumbuhan secara eksponensial sehingga menyerap nutrisi dengan baik. Penyerapan nutrisi yang baik akan menghasilkan fotosintat yang tinggi. Fotosintat yang tinggi akan meningkatkan produktivitas pada tanaman tomat. Jika pemberian pupuk diberikan pada saat fase stasioner yaitu minggu ke-VI sampai ke-X akan menghasilkan produktivitas tanaman yang kurang maksimal. Pada fase tersebut pertumbuhan tanaman menjadi konstan dan semakin melambat sehingga respon untuk menyerap nutrisi dari media menjadi berkurang. Kurangnya nutrisi pada tanaman akan mengganggu proses fotosintesis pada daun tanaman tomat yang dapat menyebabkan menurunnya fotosintat. Fotosintat yang rendah menyebabkan produktivitas tanaman tomat menjadi rendah. 4