Tumor kulit muncul walau memakai ART Oleh: Sean R. Hosein, CATIE, 3 Oktober 2007 Pada awal epidemi HIV tumor kulit – (Sarkoma Kaposi/KS) – relatif umum, terutama di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. KS disebabkan oleh virus yang disebut HHV-8 (human herpes virus-8) dan ditularkan melalui pajanan air liur dan seks. Karena tidak ada terapi yang menyembuhkan KS, sistem kekebalan laki-laki HIV-positif menurun tak terhindarkan dan lesi KS menyebar ke organ dalam tubuh misalnya paru, menyebabkan komplikasi yang mematikan. Tetapi, kehadiran terapi antiretroviral (ART) pada pertengahan 1990-an di negara berpenghasilan tinggi sering memulihkan KS. Dengan menekan replikasi HIV, ART memungkinkan sistem kekebalan mulai pulih, meningkatkan CD4, CD8 dan sel penting lain. Kemudian sistem kekebalan yang semakin kuat dapat menyerang tumor KS dan mengurangi tingkat HHV-8, akhirnya memulihkan KS. Oleh karena itu, tanggapan yang umum apabila tumor KS muncul pada Odha adalah memakai ART. Sayangnya, tidak setiap kasus KS terkait dengan infeksi HIV ditanggapi oleh ART. Sejak sepuluh tahun lalu, para peneliti Kanada di Ottawa mengamati bahwa walau jumlah CD4 dan penekanan HIV membaik, beberapa pasien mereka tetap mengembangkan KS. Untungnya, lesi mereka menanggapi pembedahan atau terapi radiasi. Saat ini para peneliti di San Francisco, AS melaporkan temuan yang meresahkan dalam jurnal New England Journal of Medicine edisi terbaru. Berikut ini adalah gambaran mereka: sekelompok kejadian KS pada kulit yang tidak lazim, tidak dapat disembuhkan terkait HIV. Kelompok ini terdiri dari sembilan laki-laki yang mengembangkan KS antara November 2004 dan Januari 2006. Profil laki-laki ini rata-rata sebagai berikut: • usia – 51 tahun (berkisar antara 41 tahun dan 74 tahun) • jangka waktu terinfeksi HIV – 18 tahun • semua peserta memakai rejimen ART yang mengandung sedikirnya satu protease inhibitor (PI) atau satu NNRTI • selama dua tahun terakhir, jumlah CD4 peserta semuanya di atas 300 dan viral load mereka di bawah 300 • tidak satupun pasien yang mengalami infeksi yang mengancam jiwa yang merupakan ciri utama AIDS Yang mengherankan, kejadian KS pada pasien relatif ringan dan tidak ada pengembangan komplikasi organ dalam tubuh. Mengapa baru sekarang? Alasan terjadinya kelompok kasus KS ini belum jelas. Satu kemungkinan yang diangkat oleh para peneliti San Francisco adalah bahwa sistem kekebalan laki-laki ini menua, yang mengurangi kemampuannya untuk menahan atau menekan HHV-8, virus penyebab pertumbuhan tumor KS. Tim peneliti mengingatkan bahwa temuan tentang KS mungkin menjadi lebih umum sebagaimana laki-laki HIV-positif hidup lebih lama. Tetapi, sebuah keraguan dengan penjelasan ini adalah bahwa sedikitnya satu laki-laki relatif muda – 41 tahun. Masalah lain adalah bahwa tingkat HHV-8 dalam darah tidak dilaporkan. Riwayat seksual dan penggunaan narkoba dari laki-laki ini mungkin menyediakan jawaban untuk penelitian. Misalnya, mungkin mereka belum lama ini memakai narkoba, yang mungkin melemahkan sistem kekebalannya? Apakah mereka baru-baru ini melaporkan berhubungan seks tanpa kondom, yang mungkin memajan mereka terhadap kuman baru, termasuk HHV-8 atau tipe HHV-8 baru atau tertular melalui hubungan seksual yang melemahkan sistem kekebalan mereka? Sayangnya, tidak ada informasi ini dari laporan dalam jurnal. Melampaui sel CD4 Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/ Tumor kulit muncul walau memakai ART Aspek lain dari kesehatan pasien yang tidak dilaporkan oleh dokter adalah kemungkinan kecenderungan jumlah CD8 mereka. Sel ini berperan penting untuk menyerang sel yang terinfeksi virus dan tumor. Lebih lanjut, penelitian menemukan bahwa sel CD8 dapat mempunyai kegiatan melawan HIV dan HHV-8. Maka, menilai perubahan jumlah CD8 pada laki-laki ini mungkin bermanfaat. Kejadian KS jenis yang tampaknya ringan pada laki-laki HIV-positif ini adalah tidak lazim. Mudah-mudahan penelitian akan dilakukan untuk menemukan lebih banyak tentang perilaku sosial dan seksual laki-laki ini, serta juga penelitian laboratorium mengenai sistem kekebalan mereka dan HHV-8. Penelitian ini harus menyediakan jawaban terhadap kejadian KS yang misterius ini. Demikian juga, pusat penelitian lain mungkin dapat dipicu untuk meninjau kembali rekam medis mereka untuk menemukan apakah laporan San Francisco adalah unik atau ada faktor lain yang dapat menjelaskan temuan tersebut. Ringkasan: Skin tumours appear despite HIV therapy Sumber: 1. Centers for Disease Control. Kaposi’s sarcoma and Pneumocystis pneumonia among homosexual men—New York City and California. MMWR Morbidity Mortality Weekly Report 1981 Jul 3;30(25):305-8. 2. Pica F and Volpe A. Transmission of human herpes virus 8: an update. Current Opinion in Infectious Diseases 2007 Apr;20(2):152-156. 3. Chan J, Kravcik S and Angel JB. Development of Kaposi’s sarcoma despite sustained suppression of HIV plasma viremia. Journal of Acquired Immune Deficiency Syndromes 1999 Oct 1;22(2):209-10. 4. Maurer T, Ponte M and Leslie K. HIV-associated Kaposi’s sarcoma with a high CD4 count and a low viral load. New England Journal of Medicine 27 Sept 2007;357(13):1352-1353. 5. Appay V, Almeida JR and Sauce D. Accelerated immune senescence and HIV-1 infection. Experimental Gerontology 2007 May;42(5):432-7. 6. Almeida JR, Price DA, Papagno L, et al. Superior control of HIV-1 replication by CD8+ T cells is reflected by their avidity, polyfunctionality, and clonal turnover. Journal of Experimental Medicine 2007 Sep 24; in press. 7. Stebbing J, Sanitt A, Teague A, et al. Prognostic significance of immune subset measurement in individuals with AIDS-associated Kaposi’s sarcoma. Journal of Clinical Oncology 2007 Jun 1;25(16):2230-5. –2–