EFEKTIVITAS LEADERSHIP, GROWTH

advertisement
88
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 2 April 2016
EFEKTIVITAS LEADERSHIP, GROWTH PERFORMANCE DAN REGULASI
OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM MENGHADAPI MEA 2015
Gede Sri Darma2, Ni Made Ayu Trisna Dewi1
ABSTRACT
The aim of this study was to examine the effectiveness of leadership, growth
performance and regulation of the financial services authority in the PT. BPR Picu
Manunggal Sejahtera in the face of Asian Economic Community 2015. The design of this
study is a qualitative approach. The results showed leadership effectiveness PT. BPR Picu
Manunggal Sejahtera has effectively undone. This was possible due to the effectiveness of
the leadership has been able accurately to achieve the goals or objectives to be achieved by
PT. BPR Picu Manunggal Sejahtera. This can be seen from the indicators of organizational
performance achievements are all well executed. PT. Picu Manunggal Sejahtera has a good
growth performance of the company. It can be seen from the financial ratios such as ROA of
12%, ROA of 43% and NPL below 5%. This means that the growth performance of PT. BPR
Picu Manunggal Sejahtera is good. Aside from the financial ratios of the above, the growth
performance of PT. BPR Picu Manunggal Sejahtera can also be seen from the growth of
savings, deposits, credit, income, and assets from 2012 to 2013 increased quite significantly.
Efforts undertaken by the RB in the face of Asian Economic Community 2015 include
improving human resources by setting the standard of education 80% Bachelor, conduct
surveillance for head section and AO, so that people placed here are ready and able to
improve the performance of the company.
Keywords: leadership, growth performance, Financial Fervices Authority and the
Asian Economic Community
PENDAHULUAN
Faktor penting untuk menjamin keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi
adalah fungsi pimpinan dalam mengelola sumber daya terutama sumber daya manusia yang
ada dalam organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan mampu menciptakan
sumber daya manusia yang andal, terampil dan memiliki semangat kerja serta komitmen yang
tinggi terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) 2015 ini. Pada era ini
setiap organisasi akan menekankan kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas
serta mampu meningkatkan nilai perusahaan.
Terkait pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa dalam menghadapi perubahan
tersebut harus didasarkan dengan upaya-upaya dalam pencapaian efisiensi dan efektivitas.
Osborne dan Plastrik (2004:16) menyatakan bahwa transformasi sistem dan organisasi secara
fundamental guna menciptakan peningkatan dramatis dalam efektivitas, efisiensi, dan
kemampuan SDM untuk melakukan inovasi dengan mengubah tujuan, sistem insentif,
pertanggungjawaban, struktur kekuasaan, dan budaya sistem dan organisasi.
Dalam organisasi, efektifitas merupakan bahasan yang senantiasa hangat dan penting,
yang didasarkan pada isu-isu seperti restrukturisasi sumberdaya yang tersedia, perubahan
teknologi, pemodifikasian iklim dan budaya organisasi dan pengembangan strategi performa
karyawan berbasis target/kinerja. Pengembangan performa karyawan yang berbasis pada
pencapaian target atau kinerja perusahaan bertujuan untuk menjalankan visi dan misi yang
telah ditatpkan oleh perusahaan.
PT BPR Picu Manunggal Sejahtera Denpasar merupakan salah Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) yang ada di Kota Denpasar. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
@JMB 2016
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
89
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 2 April 2016
jasa perbankan yang kegiatannya memberikan pelayanan dalam hal keuangan, sudah
tentu akan berhubungan langsung dengan para nasabah sehingga diharapkan segala
kegiatan yang dilakukan dapat berkualitas dan mampu memberikan kepuasan kepada
nasabah. Dalam rangka menciptakan pelayanan yang berkualitas untuk menarik minat
nasabah dan menumbuhkan rasa loyalitas yang tinggi pada perusahaan, pimpinan harus
dapat menerapkan strategi yang tepat serta mampu mengarahkan para karyawan untuk
menghasilkan kinerja yang terbaik.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai efektivitas
pimpinan, dalam mengelola pertumbuhan kinerja perusahaan serta otoritas jasa
keuangan dalam mengahadapi MEA 2015 pada PT BPR Picu Manunggal Sejahtera
Denpasar. Hal ini bertujuan guna melakukan pengembangan organisasi, baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Pengembangan organisasi jangka pendek dilihat dari
kinerja organisasi berdasarkan perspektif keuangan/pelanggan, proses bisnis internal dan
pemberdayaan serta pertumbuhan Ekonomi Daerah Bali. Sedangkan tujuan jangka panjang
adalah rencana pelaksanaan aktivitas baru yaitu layanan elektronik seperti mobile
banking serta mampu bersaing di era global saat ini.
1. Efektivitas
Efektivitas merupakan salah satu cara yang umum untuk mengukur program kerja
suatu organisasi, bagaimana suatu organisasi yang dijalankan oleh suatu organisasi dapat
berjalan dengan efektif. Konsep efektivitas berhubungan dengan perbandingan outcome
dengan output. Kebijakan, program dan kegiatan dinyatakan efektif jika proses kegiatan
mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (Wasistiono, 2012:87)
Indrawijaya (2014:225) mengemukakan bahwa “penilaian prestasi perseorangan
merupakan dasar penilaian efektivitas suatu organisasi. Adapun teori yang paling sederhana
ialah teori yang berpendapat bahwa efektivitas organisasi sama dengan prestasi organisasi
secara keseluruhan. Menurut pandangan ini, efektivitas organisasi dapat diukur berdasarkan
berapa besar keuntungan yang diperolehnya. Dalam hal ini keuntungannya lebih besar, maka
berarti organisasi makin efektif. Dari sisi lain, organisasi dikatakan efektif bila jumlah
pengeluaran makin lama makin menurun.”
Jadi, kesimpulan yang dapat ditarik dari pernyataan-pernyataan di atas bahwa
efektivitas itu menyangkut tentang pencapaian tujuan. Yang dimaksud di sini yaitu efektivitas
mengandung pengertian tercapainya tujuan ataupun sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya dengan memanfaatkan sumber daya, dana, dan prasarana yang ada. Sehingga
dengan demikian efektivitas erat kaitannya dengan keberhasilan pencapaian suatu tujuan atau
sasaran.
2. Leadership (Kepemimpinan)
Kepemimpinan memiliki peranaan yang sangat penting dalam setiap organisasi,
karena dalam setiap organisasi yang mampu menggerakkan organisasi serta mengarahkannya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dalah pimpinan. Untuk itulah setiap
pimpinan diharapkan memiliki kemampuan untuk mengetahui perilaku bawahannya agar
mampu mempengaruhi mereka yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Dalam suatu organisasi, faktor Ada bermacam-macam pengertian mengenai
kepemimpinan yang diberikan para ahli. Sebagian besar definisi kepemimpinan
mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan berkaitan dengan proses yang disengaja dari
seseorang untuk menekankan pengaruhnya yang kuat terhadap orang lain untuk
membimbing, membuat struktur, memfasilitasi aktifitas dan hubungan di dalam kelompok
atau organisasi (Yukl, 2009:3).
@JMB 2016
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
90
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 2 April 2016
Menurut Terry dalam Sedarmayanti (2011:249): “Leadership is activity of influencing
people to strive willingly for mutual objectives (Kepemimpinan adalah keseluruhan
kegiatan/aktivitas untuk mempengaruhi kemauan orang lain untuk mencapai tujuan
bersama)”. Sementara itu Pasolong (2008:5) mengemukakan bahwa “Kepemimpinan adalah
(cara atau teknik = gaya) yang digunakan pemimpin dalam mempengaruhi pengikut atau
bawahannya dalam melakukan kerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan”.
Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama (Keating, 2013:72).
Dengan demikian secara luas kepemimpinan diartikan sebagai usaha yang
terorganisasi untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia, materiil, dan
finansial guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan Zainun dalam Sutrisno (2011:214).
3. Efektivitas Leadership (Kepemimpinan)
Kata efektif yang berasal dari bahasa inggris effective yang berarti berhasil atau ditaati
(Sofyandi, 2014: 207). Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) efektif memiliki
beberapa arti yaitu ada efeknya, manjur, mujarab, dapat membawa hasil, berhasil guna, hal
mulai berlakunya (Sulistiyani dkk., 2013: 127).
Menurut Sirait (2010:16) mengatakan bahwa efektivitas adalah pengukuran dalam arti
tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapat lain dikemukakan oleh
Werther et. al. (2013:109) yang mengatakan bahawa efektivitas adalah kemampuan
melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegitan program dan visi) dari pada suatu organisasi atau
sejenisnya yang tidak adanya tekanan dan ketegangan diantara pelaksanaanya.
Kepemimpinan merupakan kata benda dari pemimpin (leader). Pemimpin (laeder)
adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinanya, mengarahkan
bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaanya dan mencapai tujuan organisasi
(Hasibuan, 2009:169). Menurut Timpe dalam Umar (2013:38) pemimpin adalah orang yang
menerapkan prinsip dan teknik yang memastikan motivasi, disiplin, dan produktivitas hal
bekerja sama dengan orang agar dapat mencapai sasaran perusahaan.
Kepemimpinan yaitu suatu bentuk persuasi, suatu seni menggerakan dan pembinaan
kelompok orang-orang tertentu, biasanya melalui human relation dan motivasi yang tepat,
sehingga tanpa adanya rasa takut mereka mau bekerja sama dan memahami untuk mencapai
segala apa yang menjadi tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah proses oleh seseorang atau
kelompok mencoba untuk mempengaruhi tugas-tugas dan sikap orang lain terhadap sebuah
akhir dari hasil yang dikehendaki untuk mencapai visi misi organisasi (Sastradipoera, 2012:
382).
Seorang pemimpin dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuanya. Agar mampu
mencapai tujuan tersebut maka pemimpin diharapkan memiliki kompetensi yang sesuai
dengan kepentingan organisasi. Di samping itu, masih banyak faktor yang mempengaruhi
efektivitas kerja. Karena itu diperlukan pemimpin cerdas dan terampil, serta memiliki
kompetensi (Wibowo, 2013: 291). Persyaratan penting bagi efektivitas atau kesuksesan
pemimpin (kepemimpinan) dan manajer atau manajemen dalam mengemban peran, tugas,
fungsi ataupun tanggung jawabnya masing-masing adalah kompetensi (Sastradipoera, 2012:
405). Menurut McShane dan Von Glinow dalam Wibowo (2013:291) Kompensasi
kepemimpinan adalah ketrampilan, pengetahuan dan bakat, serta karakteristik personal lain
yang mengarah pada kinerja unggul.
Ukuran yang digunakan untuk mengukur efektivitas pemimpin adalah seberapa jauh
unit organisasi pemimpin itu berhasil melaksanakan tugas pencapaian sasaran. Sedangkan
ukuran subyektifitasnya adalah tingkat efektivitas yang dihasilkan oleh pemimpin tertinggi,
para pekerja atau bawahan. Efektivitas pemimpin kadang-kadang diukur berdasarkan
@JMB 2016
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
91
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 2 April 2016
kontribusi pemimpin pada proses kelompok yang dirasakan oleh para pengikut atau pengamat
dari luar (Yulk, 2009: 10).
Menurut Reddin dalam Mondy et. al (2010:197) efektivitas kepemimpinan bukan
hanya ditentukan oleh pemimpin, melainkan ditentukan pula oleh bawahan, atasan, jenis
pekerjaan, teknologi yang digunakan, dan lingkungan fisik. Efektivitas kepemimpinan
seseorang dalam kehiduan organisasional akan sangat tergantung pada kemampuanya untuk
mengambil keputusan, yaitu suatu proses pemilihan berbagai tindakan yang diarahkan kepada
pemecahan berbagai masalah yang hadapi oleh organisasi.
4. Pertumbuhan Perusahaan
Kemampaun perushaaan dalam mempergunakan hutang untuk pembiayaan
operasional perusahaan adalah merupakan salah satu tolok ukur pertumbuhan perusahaan.
Kemampaun perusahaan dalam menggunakan hutang untuk biaya operasional perusahaan
diukur dengan rasio leverage. Akan tetapi agar perusahaan lebih efektif dalam menajalan
usahanya maka sebaikya perusahaan lebih banyak menggunakan ekuitasnya. Dan apabila
perusahaan terlalu banyak menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaan, maka
perusahaan akan mengalami pertumbuhan yang lambat. Sedangkan perusahaan yang
pertumbuhannya tinggi biasanya sebagian besar pembiayaan perusahaan menggunakan ekitas
sebagai sumber pembiayaan.
Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan
size (Kallapur dan Trombley, 2014). Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan potensial yang
tinggi tentunya memiliki tingkat kecenderungan untuk menghasilkan arus kas yang tinggi di
masa yang akan datang sehingga memungkinkan perusahaan memiliki biaya modal yang
rendah. Oleh sebab itu leverage memiliki hubungan yang negatif dengan tingkat
pertumbuhan sehingga semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan semakin rendah rasio
hutang terhadap ekuitas
METODE PENELITIAN
Sebagai suatu proses untuk mendapatkan kebenaran ilmiah tersebut, maka sebelum
melaksanakan penelitian perlu adanya metode yang diperlukan dalam penelitian. Dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan dan manfaat penelitian serta berbagai kendala
yang muncul. Maka, metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan induktif. Sugiyono (2010:11) menyatakan bahwa
“penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan induktif, yaitu penelitian yang diawali dengan mencari data
empirik kemudian dianalisis untuk menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum.
Pendekatan induktif memberikan cara agar manusia dapat memecahkan suatu problematika,
mulai dari mencari fakta-fakta yang murni dari pengalaman masyarakat, dari fakta-fakta itu
ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
Dengan demikian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan induktif, dimana peneliti ingin mengemukakan suatu kesimpulan dengan
beranjak dari data-data yang ada di lapangan.
PEMBAHASAN
Untuk mengukur efektivitas kepemimpinan perlu diperhatikan berbagai sarana yang
dipakai seorang pemimpin dalam upayanya mencapai tujuan dan juga isi dari tujuan tersebut
(Robbins dan Judge, 2008:96). Pemimpin efektif adalah pendengar yang baik, menyediakan
dukungan baik pada tingkat logis maupun emosional dan menyediakan umpan balik untuk
@JMB 2016
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
92
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 2 April 2016
mendorong para pendengar mereka dan memungkinkan para pendengar berkembang (Eales,
2004:14).
Efektivitas kepemimpinan PT. BPR Picu Manunggal Sejahtera terlihat dari
pencapaian pimpinan PT. BPR Picu Manunggal Sejahtera dalam mencapai tujuan-tujuan
perusahaan. Tercapainya tujuan perusahaan Nampak dari peningkatam usaha yang terus
meningat dari tahun-ke tahun. Hal ini sangat penting dilakukan, mengingat persaingan yang
terjadi saat ini yang begitu kompettitif, terutama dalam menghadapi MEA 2015 ini.
Hasil penelitian menemukan upaya-upaya yang dilakukan oleh PT. BPR Picu
Manunggal Sejahtera dalam menghadapi MEA 2015 ini diantaranya meningkatkan SDM
dengan menetapkan standar pendidikan 80% Sarjana, melaksanakan survailen bagi kepala
bagian dan AO, agar orang-orang yang ditempatkan disini sudah siap dan mampu
meningkatkan kinerja perusahaan.
Meningkatkan IT (Teknologi), agar pelayanan dapat terlaksana dengan cepat dan
tepat, dalam istilah perbankan ada istilah TARIF.
T
= Transparansi
A
= Akuntability
R
= Responsibility
I
= Independensi
F
= Fairnes
Meningkatkan inovasi dalam berbagai produk untuk bersaing dengan BPR lain.
Produk dengan BPR lain pasti sama tetapi pelayanan dan produk yang dibuat unik dan
menarik, akan dapat menarik perhatian dan minat dari masyarakat.
Selain itu pengukuran efektivitas organisasi dapat menjelaskan secara konkrit sejauh
mana PT. BPR Picu Manunggal Sejahtera dapat memanfaatkan kemampuannya secara
optimal untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Adapun tolak ukur yang digunakan dalam
penelitian ini untuk mengukur efektivitas organisasi PT. BPR Picu Manunggal Sejahtera
adalah kemampuan menyesuaikan diri serta produktivitas perusahaan. Mengukur efektivitas
bukanlah suatu persoalan yang sederhana, karena efektivitas dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang dan cenderung tergantung pada siapa yang menilainya dan beberapa analisa
organisasi berusaha mengidentifikasi segi-segi yang dipandang paling berhubungan dengan
konsep efektivitas. Organisasi dikatakan efektif apabila telah mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungannya baik internal maupun eksternalnya, adanya kepuasan para
pegawainya, serta dapat mencapai tujuan secara optimal (produktivitas).
Organisasi sebagai sistem terbuka sangat tergantung kepada kemampuannya dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sebab setiap organisasi mendapat masukan dari
lingkungannya, baik berupa peralatan, sumber dana, sumber daya manusia, informasi dan
teknologi, demikian juga sebaliknya organisasi juga memberikan keluaran untuk kepentingan
lingkungannya. Oleh karena itulah diperlukan keluwesan guna mengantisipasi segala
perubahan lingkungan eksternal yang terjadi, agar organisasi tersebut tetap exist. Organisasi
sering mengalami kesulitan di dalam menghadapi perubahan yang terjadi, hal ini nampaknya
disebabkan oleh budaya yang sudah melekat dan adanya kekhawatiran untuk melakukan
perubahan-perubahan yang nantinya tidak mempunyai pengaruh terhadap prestasi suatu
organisasi.
Selain itu struktur organisasi juga merupakan hal yang sangat penting dalam
melaksanakan efektivitas organisasi. Struktur organisasi merupakan pengaturan hubungan
antar bagian-bagian dari komponen dan posisi dalam suatu organisasi serta menunjukkan
kerangka dan susunan sebagai perwujudan hubungan antara komponen, bagian, fungsi,
kegiatan dengan tujuan mewujudkan efektivitas organisasi. Struktur organisasi akan
mempengaruhi efektivitas organisasi apabila struktur organisasi yang ada tidak sesuai dengan
@JMB 2016
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
93
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 2 April 2016
kebutuhan dan fungsi yang diemban oleh organisasi tersebut, sehingga struktur tersebut
cenderung menjadi besar. Organisasi yang memiliki struktur organisasi yang besar tentunya
akan menambah ruang kendali yang harus diawasi dan menambah hirarki. Selain itu
organisasi tersebut tidak akan efektif karena pembagian kewenangan yang tidak seimbang,
sehingga akan menimbulkan kecemburuan diantara pekerja. Prinsip organisasi yang baik
adalah organisasi yang miskin struktur tapi kaya fungsi, prinsip ini harus diutamakan dalam
penyusunan struktur organisasi.
Selain itu, struktur organisasi tidak akan meningkatkan efektivitas organisasi apabila
tidak didukung oleh sumber daya manusia yang ada. Kemampuan sumber daya manusia
dilihat dari segi kuantitas yaitu jumlah ideal pegawai yang harus ada, maupun dari segi
kualitas yaitu pendidikan formal dan teknis yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan tugas
dan fungsi PT. BPR Picu Manunggal Sejahtera. Disamping itu pemanfaatan staf yang ada
secara optimal dan penempatan yang sesuai dengan kemampuannya akan sangat berpengaruh
terhadap pencapain efektivitas organisasi.
Sedarmayanti (2009:336) mengungkapkan bahwa organisasi yang efektif dalam
menjalankan perannya sebagai wadah pelaksanaan fungsi pemerintah harus memenuhi ciriciri yang salah satunya adalah organisasi yang berbentuk ramping yang mana jumlah bidang
yang ada sesuai dengan beban dan sifat tugasnya. Penyederhanaan jumlah bidang
memungkinkan penanganan menjadi lebih terintegrasi karena tugas yang bersesuaian tidak
perlu dipecah ke dalam banyak unit tetapi disatukan dalam satu kesatuan wadah organisasi.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. Efektifitas kepemimpinan PT. BPR Picu Manunggal telah terlaksanan dengan efektif.
Efektifitas ini terwujud karena pimpinan telah mampu secara tepat untuk mencapai
tujuan atau sasaran yang ingin dicapai oleh PT. BPR Picu Manunggal Sejahtera. Ini
terlihat dari indikator-indikator capaian kinerja organisasi semua sudah dijalankan
dengan baik.
2. Selain itu juga, PT. BPR Picu Manunggal Sejahtera dapat memanfaatkan kemampuannya
secara optimal untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Adapun tolak ukur yang
digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur efektivitas organisasi PT. BPR Picu
Manunggal Sejahtera adalah kemampuan menyesuaikan diri serta produktivitas
perusahaan. Mengukur efektivitas bukanlah suatu persoalan yang sederhana, karena
efektivitas dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan cenderung tergantung pada
siapa yang menilainya dan beberapa analisa organisasi berusaha mengidentifikasi segisegi yang dipandang paling berhubungan dengan konsep efektivitas. Organisasi
dikatakan efektif apabila telah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik
internal maupun eksternalnya, adanya kepuasan para pegawainya, serta dapat mencapai
tujuan secara optimal (produktivitas).
3. PT. BPR Picu Manunggal Sejahtera memiliki pertumbuhan kinerja perusahaan yang
baik. Hal ini dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan seperti ROA sebesar 12%, BOPO
sebesar 43% dan NPL di bawah 5%. Ini artinya bahwa pertumbuhan kinerja PT. BPR
Picu Manunggal Sejahtera sudah baik. Selain dari rasio-rasio keuangan di atas,
pertumbuhan kinerja PT. BPR Picu Manunggal Sejahtera juga dapat dilihat dari
pertumbuhan tabungan, deposito, kredit, laba, dan asset dari tahun 2012 ke tahun 2013
meningkat cukup siginifikan.
4. Upaya-upaya yang dilakukan oleh PT. BPR Picu Manunggal Sejahtera dalam
menghadapi MEA 2015 ini diantaranya meningkatkan SDM dengan menetapkan standar
pendidikan 80% Sarjana, melaksanakan survailen bagi kepala bagian dan AO, agar
@JMB 2016
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
94
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 2 April 2016
orang-orang yang ditempatkan disini sudah siap dan mampu meningkatkan kinerja
perusahaan.
Saran
Sehubungan dengan kesimpulan yang telah diperoleh, maka saran yang dapat dapat
sampaikan pada penelitian ini adalah evaluasi terhadap pelaksanaan kepemimpinan guna
meningkatkan pertumbuhan kinerja perusahaan guna menghadapi MEA 2015 perlu
ditingkatkan. Evaluasi harus dilakukan secara berkelanjutan agar perusahaan mampu
mengathui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,
Jakarta
Cribbin, James, (2010), Kepemimpinan Mengefektifkan Strategi Organisasi, PT. Pustaka
Binaman Pressindo, Jakarta
Gorda, I Gusti Ngurah (2006) Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan
Ketiga, Penerbit: Astabrata Bali Denpasar Bekerjasama dengan STIE Satya Dharma,
Singaraja.
Hasibuan Malayu SP., (2009), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi
Aksara, Jakarta
Indrawijaya, Adam Ibrahim, (2014), Perilaku Organisasi, Sinar Baru Algesindo, Bandung
Joreskog, Karl G., dan Sorbom, Dag (2014) LISREL 8 User’s Reference Guide, 2"' Edition,
Scientific Software International, Inc., Chicago.
Keating, C.J. (2013) Kepemimpinan: Teori dan Pengembangannya, Cetakan Ketujuh,
Kanisius. Yogyakarta.
Kallapur, Sanjay dan Trombley, Mark A. (2014), "The Association Between Investment
Opportunity Set Proxies and Realized Growth." Journal of Business & Accounting.
Vol. 26, April / May. pp.505–519
Mondy, R. Wayne, and Robert M. Noe. (2010). Human Resource Management. Ninth
Edition. USA: Prentice Hall.
Mulyadi, Deddi. Dan Veithzal Rivai. (2009). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi,
Rajawali Pers, Jakarta
Osborne, David, Peter Plastrik, (2014), Banishing Bureaucracy: The five Strategies for
Reinventing Government, (terjemahan), Memangkas Birokrasi: Lima Strategi Menuju
Pemerintahan Wirausaha, PPM, Jakarta.
Pasolong, H. (2008) Kepemimpinan Birokrasi, Cetakan Kesatu, Penerbit: Alfabeta, Bandung.
Rinaldy (2013) Hubungan Perilaku Kepemimpinan dengan Iklim Organisasi (Studi pada
Karyawan Beberapa Perusahaan Manufaktur di Medan), Jurnal Sistem Teknik
Industri, Volume 6, No. 2, Hal. 95 – 99.
Ranupandojo, Heidjrachman & Suad Husnan, (2012), Manajemen Sumber Daya Manusia,
BPFE, Yogyakarta
Ruvendi, R. (2013) Imbalan dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan, Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor, Jurnal Ilmiah
Binaniaga,Vol. 01 No. 1 Tahun 2005.
Sedarmayanti (2011) Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Cetakan Ketiga, Penerbit: PT. Refika Aditama,
Bandung.
Sastradipoera, Komaruddin, (2012), Pengembangan dan Pelatihan: Suatu Pendekatan
Manajemen Sumber Daya Manusia, Kappa-Sigma, Bandung.
@JMB 2016
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
95
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 2 April 2016
Sharma, Subhash (2011 Applied Multivariate Techniques, 5th Edition, John Wiley & Sons,
Inc., Toronto.
Steers, M.Richard, (2011), Efektivitas Organisasi, Erlangga, Jakarta.
Siagian, S.P. (2012), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 1, Cetakan 17, Penerbit PT.
Bumi Aksara, Jakarta.
Sugiyono (2010) Metode Penelitian Bisnis, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.
Sunyoto, D. dan Burhanudin (2011) Perilaku Organisasional, Cetakan Pertama, CAPS,
Yogyakarta.
Sulistiyani, Ambar Teguh, dan Rosidah, (2013), Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep,
Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sutrisno, (2011) Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Penerbit
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Sofyandi, Herman, (2014), Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta
Sirait, Justine T., (2010), Memahami Aspek-aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam
Organisasi, Grasindo, Jakarta.
Thoha, M. (2010) Kepemimpinan dalam Manajemen, Edisi Satu, Cetakan 14, Penerbit
Rajawali Pers, Jakarta.
Umar, H. (2013) Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan: Paradigma Positivistik
dan Berbasis Pemecahan Masalah, Edisi 1, Cetakan 2, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan yang diundangkan
tanggal 22 November 2011
Wasistiono, Sadu, (2012), Menata Ulang Kelembagaan Pemerintah Kecamatan, STIA-LAN,
Jakarta
Wibowo, (2010), Manajemen Kinerja, Edisi Ketiga, Penerbit Rajawali Pres, Jakarta
Werther, William B., and Keith Davis. (2013). Human Resources and Personnel
Management. Fifth Edition. USA: McGraw-Hill.
Yukl, G. (2009) Kepemimpinan dalam Organisasi, Edisi Kelima, Cetakan Ketiga, Penerbit
PT. Indeks, Jakarta
@JMB 2016
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
Download