7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat Asam urat adalah

advertisement
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Asam Urat
Asam urat adalah senyawa nitrogen yang dihasilkan dari proses
katabolisme purin baik dari diet maupun dari asam nukleat endogen (asam
deoksiribonukleat). Asam urat sebagian besar dieksresi melalui ginjal dan
hanya sebagian kecil melalui saluran cerna. Ketika kadar asam urat
meningkat, disebut hiperuresemia, penderita akan mengalami pirai (gout).
Penyebab hiperuresemia karena produksi yang berlebihan atau eksresi yang
menurun (seperti pada gagal ginjal). Produksi yang berlebihan didapatkan
pada penderita dengan keganasan, terjadi turnover purin dan DNA sangat
tinggi. Penyebab lain hiperuresemia adalah alkohol, leukemia, karsinoma
metastatik, multiple myeloma, hiperlipoproteinemia, diabetes mellitus, gagal
ginjal, stress, keracunan timbal, dan dehidrasi akibat pemakaian diuretik
(Pagana, 2001).
Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan
hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu
salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh
(Wibowo, 2008).
Selain itu asam urat merupakan sampah hasil metabolisme normal dari
pencernaan protein (terutama dari daging, hati, ginjal dan beberapa jenis
sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin yang
7
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
8
seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses atau keringat (Sustrani et al.,
2004).
Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar
asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 –
6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia. Asam urat
cenderung dialami pria karena perempuan mempunyai hormon estrogen
yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada
pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak
memiliki hormon estrogen tersebut. Selain itu usia juga berpengaruh
terhadap kadar asam urat. Pada orang tua kadar asam urat cenderung sedikit
lebih tinggi. Gangguan asam urat terjadi bila kadar tersebut sudah mencapai
lebih dari 12 mg/dl (Sustrani et al., 2004).
Asam urat akan mengalami supersaturasi dan kristalisasi dalam urine
yang akan menjadi batu saluran kencing (BSK) sehingga menghambat
sistem dari fungsi ginjal. Eksresi asam urat dalam urine tergantung pada
kadar asam urat dalam darah, filtrasi glomerulus dan sekresi tubulus asam
urat ke dalam urine. Asam urat kurang mengalami saturasi pada suasana
urine yang asam. Ketika pH urin naik maka asam urat tidak mengalami
kristalisasi dan tidak akan membentuk batu (Kang, et al., 2002).
Asam nukleat yang dilepas di traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida
oleh
enzim
ribonuklease,
deoksiribonukliease
dan
polinukleotidase. Kemudian enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis
mononukleotida menjadi nukleotida yang kemudian bisa diserap atau diurai
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
9
lebih lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin. Kemudian manusia merubah nukleosida purin utama yaitu
adenosin dan guanin menjadi asam urat.
Timbunan asam urat dalam tubuh menyebabkan terjadinya kelebihan
kadar asam urat dalam darah. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu
kelebihan produksi asam urat dalam tubuh dan penurunan ekskresi asam urat
melalui urin. Kurang lebih 75% penderita kelebihan asam urat terjadi akibat
peningkatan asam urat dengan pengeluaran yang tidak sempurna. proses
pengeluaran yang tidak sempurna disebabkan adanya gangguan ginjal,
pengaruh beberapa jenis penyakit dan obat seperti hipertensi dan gangguan
kardiovaskuler.
Menurut tim Vitahealth (2004) faktor risiko yang menyebabkan orang
terserang penyakit asam urat adalah genetik atau riwayat keluarga, asupan
senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan (obesitas),
hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan tertentu (terutama diuretika) dan
gangguan fungsi ginjal. Sedangkan Krisnatuti, et al., (1997) mengatakan
salah satu penyebab yang mempengaruhi kadar asam urat adalah olah raga
atau aktivitas fisik.
Menurut Prince dan Wilson, (1992) tanda dan gejala asam urat adalah
terjadinya peningkatan asam urat serum, nyeri hebat yang datang tiba-tiba,
pergerakan kaku, mudah merasa letih dan lesu, ruam kulit, sakit tenggorokan,
nafsu makan berkurang, lidah berwarna merah (gusi berdarah).
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
10
Tanda-tanda yang khas pada asam urat antara lain nyeri pada satu atau
beberapa sendi pada malam hari, makin lama makin memburuk, pada sendi
yang bengkak, kulit kemerahan hingga keunguan, kencang licin dan hangat,
demam, menggigil, tidak enak badan. Pada beberapa penderita terjadi
peningkatan denyut jantung, bila benjolan kristal disendi pecah, akan keluar
massa seperti kapur, kadar asam urat dalam darah tinggi.
Guna mengatasi agar tidak terjadi peningkatan kadar asam urat dalam
darah ada beberapa solusi yang dapat dilakukan diantaranya melakukan
pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal, kontrol makanan yang
dikonsumsi dan lebih banyak minum air putih. Dengan banyak minum air
putih, dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh melalui air
seni.
Jenis makanan yang perlu dihindari yaitu lauk pauk (jeroan, hati, ginjal,
limpa, babat, usus, paru dan otak), makanan laut (udang, kerang, cumi,
kepiting), makanan kaleng (kornet dan sarden), daging, telur, kaldu atau kuah
daging yang kental, kacang-kacangan (kacang kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, tauge, melinjo, emping), sayuran (daun bayam, kangkung, daun
singkong, asparagus, kembang kol, buncis), buah-buahan (durian, alpukat,
nanas, air kelapa), minuman dan makanan yang mengandung alkohol (bir,
wiski, anggur, tape, tuak).
Gout adalah penyakit akibat terjadi penumpukan asam urat dalam
tubuh
secara
berlebihan,
baik
akibat
produksi
yang
meningkat,
pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
11
asupan makanan kaya purin. Gout adalah penyakit yang ditandai dengan
serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena
adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi
sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah atau
hiperurisemia. Sekitar 90 persen pasien gout primer adalah laki-laki yang
umumnya berusia lebih dari 30 tahun, sementara gout pada wanita umumnya
terjadi setelah menopause yaitu umur 50 tahun keatas (Rambulangi, 2005).
Gejala-gejala klinik hiperuresemia dibagi dalam 4 stadium: Stadium
I: Tidak ada gejala yang jelas keluhan umum, sukar berkonsentrasi, pada
pemeriksaan darah ternyata asam urat tinggi. Stadium II : Seranganserangan arthritis pirai yang khas, arthritis yang akut dan hebat, 90%
lokalisasi di jari empu (podagra), tetapi semua persendian dapat diserang,
kadang-kadang lebih dari satu sendi yang diserang (migratory polyarthritis).
Sendi tersebut menjadi bengkak dalam beberapa jam, menjadi panas,
merah, sangat nyeri. Kemudian pembengkakan ini biasanya menjalar ke
sekitar sendi dan lebih menyolok daripada artritis yang lain. Kadang-kadang
terjadi efusi di sendi-sendi besar. Tanpa terapi keluhan dapat berkurang
sendiri setelah 4 sampai 10 hari. Pembengkakan dan nyeri berkurang, dan
kulit mengupas sampai normal kembali. Stadium III : Pada stadium ini
diantara serangan-serangan artritis akut, hanya terdapat waktu yang pendek,
yang disebut fase interkritis. Stadium IV : Pada stadium ini penderita terus
menderita artritis yang kronis dan tophi sekitar sendi, juga pada tulang
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
12
rawan dari telinga. Akhirnya sendi-sendi dapat rusak, mengalami destruksi
yang dapat menyebabkan cacat sendi.
Tahapan penyakit gout menurut Sustrani et al., (2004) meliputi empat
tahap, yaitu:
1) Asimptomatik (tanpa gejala)
Pada tahap ini pasien tidak menunjukan gejala–gejala selain dari
peningkatan asam urat serum. Hanya 20% pasien hiperurisemia
asimptomatik yang berlanjut menjadi serangan gout akut.
2) Akut
Terjadi gejala – gejala secara mendadak seperti pembengkakan dan
nyeri yang luar biasa, biasanya terjadi pada sendi ibu jari kaki dan sendi
metatarsofalangeal. Mungkin terdapat demam akibat peningkatan jumlah
leukosit. Rasa sakit dapat berkurang dalam beberapa hari tapi dapat
muncul kembali pada interval yang tidak tentu.
3) Interkritikal
Pada tahapan ini penderita asam urat tidak mengalami gejala yang
dapat berlangsung dari beberapa bulan atau tahun. Tetapi kadang-kadang
serangan muncul dalam waktu yang tidak tertentu.
4) Kronis
Peradangan kronik akibat kristal-kristal asam urat mengakibatkan
perasaan nyeri, sakit dan kaku juga pembesaran dan penonjolan sendi yang
bengkak. Pada tahap ini tophi menumpuk diberbagai jaringan lunak tubuh
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
13
penderita seperti bursa olekranon, tendod achiles, permukaan ekstensor
lengan bawah, bursa infrapatelar dan heliks telinga.
Menurut tim Vitahealth (2004) faktor risiko yang menyebabkan orang
terserang penyakit asam urat adalah genetik atau riwayat keluarga, asupan
senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebih,
kegemukan
(obesitas), hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan tertentu (terutama
diuretika) dan gangguan fungsi ginjal.
1) Asupan senyawa purin berlebihan
Bahan
pangan
yang
tinggi
kandungan
purinnya
dapat
meningkatkan kadar urat dalam darah antara 0,5 – 0,75 g/ml purin yang
dikonsumsi. Konsumsi lemak atau minyak tinggi seperti makanan yang
digoreng, santan, margarin atau mentega dan buah-buahan yang
mengandung lemak tinggi seperti durian dan alpukat juga berpengaruh
terhadap pengeluaran asam urat (Krisnatuti et al., 1997).
2) Konsumsi alkohol berlebih
Minum alkohol dapat menimbulkan serangan gout karena
alkohol meningkatkan produksi asam urat. Kadar laktat darah meningkat
akibat produk sampingan dari metabolisme normal alkohol. Asam laktat
menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga terjadi peningkatan
kadarnya dalam serum (Kastrin, 2009).
3) Kegemukan (obesitas)
Seseorang dinyatakan obesitas jika indeks massa tubuh (IMT)
lebih dari 25. Obesitas merupakan salah satu faktor gaya hidup yang
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
14
berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin dan
konsumsi alkohol (Lyu et al., 2003).
4) Hipertensi dan penyakit jantung
Asam urat
merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung
koroner. Diduga kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian
dalam pembuluh darah koroner) (Mazzali, et.al., 2010).
5) Gangguan fungsi ginjal
Sebagian besar atau hampir dua pertiga bagian
asam urat
dibuang oleh ginjal melalui urin, karena itu gangguan fungsi ginjal
merupakan penyebab utama hambatan pembuangan asam urat.
6) Obat-obatan
Obat anti hipertensi, terutama thiazide diduga secara tidak
langsung mempengaruhi metabolisme lemak yang pada akhirnya
mengurangi pengeluaran asam lemak. Kemudian obat-obatan diuretik,
aspirin dosis rendah, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, asetazolamid,
dan etambutol (Kastrin, 2009).
7) Aktivitas
Krisnatuti et al.,(1997) mengatakan salah satu penyebab yang
mempengaruhi kadar asam urat adalah olah raga atau aktivitas fisik.
Olah raga atau gerakan fisik akan menyebabkan peningkatan kadar asam
laktat. Asam laktat terbentuk dari proses glikolisis yang terjadi di otot.
Jika otot berkontraksi didalam media anaerob, yaitu media yang tidak
memiliki oksigen maka glikogen yang menjadi produk akhir glikolisis
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
15
akan menghilang dan muncul laktat sebagai produksi akhir utama
(Mayers, 2003). Peningkatan asan laktat dalam darah akan menyebabkan
penurunan pengeluaran asam urat oleh ginjal.
8) Umur
Proses
penuaan
akan
mengakibatkan
gangguan
dalam
pembentukan enzim urikinase yang mengoksidasi asam urat menjadi
alotonin yang mudah dibuang. Jika pembentukan enzim ini terganggu
maka kadar asam urat dalam darah menjadi naik (Sustrani et al.,2004).
Menurut Wibowo (2008) selain faktor-faktor diatas suku bangsa juga
berpengaruh terhadap kadar asam urat. Di dunia, suku bangsa yang paling
tinggi prevalensinya pada orang Maori di Australia. Prevalensi orang Maori
terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi
tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah ManadoMinahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol.
Sedangkan menurut
Wortmann (2005)
faktor risiko yang
menyebabkan orang terserang penyakit asam urat yaitu :
a. Stress, menyebabkan kadar asam urat dalam serum meningkat.
b. Kontras radiologi menyebabkan kadar asam urat dalam serum menurun
dan kadar dalam urine meningkat.
c. Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam serum:
alkohol, asam askorbit, aspirin dosis rendah, kafein, cisplatin, diazoxide,
diuretik, epinefrin, ethambutol, levodopa, metal-dopa, asam nikotinat,
fenotiazin, dan theofilin.
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
16
d. Obat-obatan yang menurunkan kadar asam urat dalam serum: alopurinol,
aspirin dosis tinggi, azathioprin, clofibrat, kortikosteroid, estrogen,
infuse glucose, guafenisin, manitol, probenecid, dan warfarin.
e. Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam urine:
asam askorbit, calcitonin, citrate, dicumarol, estrogen, steroid, iodine,
gliceril guaiacolat, fenolsulfonftalin, probenecid, salisilat, dan tetrasiklin
kadaluarsa.
Menurut David dan Anderson yang dikutip oleh Krisnatuti et al,
(1997) diit penyakit asam urat harus memiliki syarat-syarat sebagai
berikut:
1). Pembatasan makanan tinggi purin.
Penderita asam urat berlebih seharusnya bebas dari makan
berpurin tapi hal itu mustahil karena hampir semua makanan
mengandung purin. Pembatasan diit purin bagi penderita kira-kira 100150 mg purin perhari.
2). Kalori sesuai dengan kebutuhan.
Untuk penderita asam urat yang gemuk asupan kalori yang
dibutuhkan hanya 10-15% dari total konsumsi kalori yang normal setiap
harinya.
3). Tinggi karbohidrat.
Konsumsi karbohidrat komplek seperti nasi, singkong, roti dan
ubi dapat meningkatkan pengeluaran asam lemak dalam urin, untuk itu
disarankan dikonsumsi tidak kurang dari 100 mg/hari. Tapi penderita
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
17
asam urat harus mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana sejenis
fruktosa seperti gula, premen, arum manis dan sirup karena dapat
meningkatkan
kadar
asam
urat
serum
yang
secara
otomatis
meningkatkan resiko Gout ( Choi & Curhan, 2004 ).
4). Rendah protein.
Protein hewani seperti hati, ginjal, otak, paru dan limfa dapat
meningkatkan asam urat. Penderita asam urat dapat diberikan protein
sebesar 50-70 mg/hari atau 0,8-1,0 g/kg berat badan dari protein nabati
dan protein yang berasal dari susu, keju dan telur.
5). Rendah lemak.
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin, oleh
karena itu penderita asam urat diberi diit rendah lemak, batasi makanan
yang digoreng, bersantan, margarin dan mentega, konsumsi lemak
sebaiknya 15% dari total kalori.
6). Tinggi cairan.
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu pengeluaran asam
urat melalui urin. Selain itu buah-buahan segar yang banyak
mengandung air sangat baik untuk penderita asam urat selain alpukat dan
durian karena banyak mengandung lemak. Sebaiknya konsumsi air
sebanyak 2,5 liter atau sekitar 10 gelas perhari.
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
18
7). Tanpa alkohol
Alkohol dapat meningkatkan kadar asam laktat plasma yang
menghambat pengeluaran asam urat melalui urin. Hindari makan yang
mengandung alkohol seperti tape dan brem.
Kadar asam urat yang tinggi merupakan suatu stressor bagi pasien
sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan khususnya upaya promotif
dan preventif. Neuman (1995) seperti dikutip George (1995) menyebutkan
perlunya penekanan penurunan stres dengan cara memperkuat garis
pertahanan diri yang bersifat fleksibel, normal, serta resistan dengan sasaran
pelayanan bisa seorang individu, sebuah kelompok, keluarga, komunitas,
atau sejumlah kelompok.
Neuman setuju dengan Heslin (1986) bahwa ketika sebuah sistem
menerima keseimbangan revitalisasipun terjadi. Seperti sistem terbuka,
sistem klien memiliki kecenderungan untuk mencari atau memelihara
keseimbangan antara berbagai faktor, baik di dalam maupun di luar sistem,
yang dicari untuk mengganggunya.
Diagram model sistem Neuman menampilkan aspek-aspek utama dari
model tersebut diantaranya: variabel visiologi, psikologi, sosiokultural,
perkembangan, dan agama, struktur dasar dan sumber energi, garis
resistensi, garis pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel, stresor,
reaksi, pencegahan primer, sekunder dan tersier, faktor intra-, inter- dan
ekstrapersonal, serta penyusunan kembali lingkungan, kesehatan, dan
keperawatan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
19
Struktur dasar atau pusat inti dibuat dari faktor-faktor kehidupan dasar
yang biasa bagi makhluk hidup (Neuman, 1995) dikutip George (1995).
faktor-faktor ini mencakup variabel-variabel sistem, genetik, serta kekuatan
dan kelemahan dari bagian-bagian sistem tersebut. jika sistem klien adalah
makhluk hidup maka struktur dasarnya berisi fitur-fitur semacam
kemampuan untuk memelihara kesehatan, karakter genetik semacam warna
rambut dan respon terhadap rangsang, serta fungsi dari berbagai sistem
tubuh dan hubungan antar sistem tersebut.
Neuman (1995) seperti dikutip George (1995) memandang klien
secara holistik dan mempertimbangkan variabel-variabel (fisiologi,
psikologi, sosiokultural, perkembangan dan agama) secara komprehensif
dan bersama-sama. Variabel fisiologi cenderung ke struktur dan fungsi
tubuh. Variabel psikologi cenderung ke hubungan dan proses mental,
variabel sosiokultural cenderung ke fungsi sistem yang berhubungan
dengan aktivitas, sosial dan budaya, variabel perkembangan cenderung ke
proses yang berhubungan dengan perkembangan masa kehidupan, dan
variabel agama cenderung ke pengaruh kepercayaan agama.
Garis resistensi melindungi struktur dasar dan menjadi aktif saat garis
normal dari pertahanan mendapat stresor dari lingkungan. Contoh respon
yang mencakup garis daya tahan adalah aktifitas mekanisme sistem imun.
Jika garis daya tahan efektif didalam responnya, sistem tersebut dapat
menyusun kembali dan jika garis daya tahan tidak efektif hasilnya
menghabiskan energi yang menuju kepada kematian.
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
20
Pada
istilah
keseimbangan
sistem,
garis
pertahanan
normal
menggambarkan keseimbangan dari waktu ke waktu (Neuman, 1995).
Keseimbangan atau kestabilan digambarkan dengan garis pertahanan
normal
yang sebenarnya merupakan
lingkungannya. Garis pertahanan
serangkaian
respon
terhadap
normal berupa pola koping dan
kemampuan pemecahan masalah yang meliputi ketersediaan pelayanan,
adanya perlindungan status nutrisi secara general, tingkat pendapatan, sikap
atau perilaku masyarakat terhadap kesehatan, serta kondisi rumah yang
memenuhi syarat kesehatan.
Garis pertahanan fleksibel diwakili dalam model diagram sebagai
batasan terluar dan tanda respon, atau perlindungan, dari sistem tersebut
terhadap stresor. Hal ini melindungi garis pertahanan normal dan bertindak
sebagai sebuah penahan bagi bagian sistem klien yang biasa stabil atau
seimbang. Garis pertahanan fleksibel lebih dinamis dari pada keseimbangan
dan relatif lebih bisa dirubah dalam jangka pendek oleh faktor-faktor seperti
nutrisi dan tidur yang tidak cukup. Baik stresor tunggal atau banyak bisa
melanggar garis pertahanan fleksibel.
. Neuman (1995) mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor
atau pengaruh dalam maupun luar yang mengelilingi klien atau sistem
klien. Pengaruh klien pada lingkungan dan lingkungan pada klien kapanpun
bisa positif atau negatif. Semua kekuatan dan pengaruh-pengaruh interaktif
semata-mata ada didalam batasan-batasan sistem klien yang membangun
lingkungan tersebut diidentifikasi sebagai lingkungan dalam. Semua
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
21
kekuatan dan pengaruh - pengaruh interaktif yang ada diluar batasanbatasan
sistem
tersebut
diidentifikasi
sebagai
lingkungan
luar.
Berdasarkan penelitian Lazarus (1981), fungsi tujuan ini dilihat sebagai
sebuah tembok pelindung yang mengelilingi lingkungan dalam dan luar.
Karena ini disajikan sebagai sebuah penyekat atau insulator, lingkungan
buatan atau yang dibuat bisa mengubah respon sistem klien terhadap
tekanan. Tujuan utama dari lingkungan yang dibuat adalah untuk
menyediakan sebuah stimulus atau rangsangan positif terhadap kesehatan
bagi kliennya.
Neuman
(1995) mendefinisikan
stresor sebagai
stimuli
atau
perangsang yang memproduksi ketegangan dan memiliki potensi untuk
menyebabkan sistem tidak seimbang. Penting untuk mengidentifikasi
jenisnya, sifat, dan intensitas dari stresornya; waktu sistem bertemu dengan
stresor tersebut; dan sifat sistem reaksi atau reaksi yang berpotensi untuk
bertemu, termasuk sejumlah energi yang dibutuhkan.
Neuman (1995) mengklasifikasikan stresor seperti intra-, inter-, atau
extrapersonal dalam sifatnya. Stresor intrapersonal terjadi didalam batasan
sistem klien dan berhubungan dengan lingkungan dalam. Sebuah contoh
bagi sistem klien individu ada respon kekebalan. Tekanan interpersonal
terjadi di luar batasan sistem klien, yang terdekat dengan sistem, dan
memiliki akibat pada sistem. Sebuah contoh adalah harapan dari peraturan.
Stresor extrapersonal juga terjadi di luar batasan sistem tapi ada pada jarak
yang lebih besar dari sistem dari pada tekanan interpersonal. Sebuah contoh
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
22
adalah hak sosial. Stresor interpersonal dan extrapersonal berhubungan
dengan lingkungan luar.
Garis pertahanan fleksibel (buffer zone), yaitu tingkat kesehatan yang
dinamis. Garis pertahanan normal berupa pola koping dan kemampuan
pemecahan masalah yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya
perlindungan status nutrisi secara general, tingkat pendapatan, sikap atau
perilaku masyarakat terhadap kesehatan, serta kondisi rumah yang
memenuhi syarat kesehatan. Garis pertahanan resistan yaitu mekanisme
internal untuk menghadapi stresor yang meliputi tingkat pendidikan,
ketersediaan pelayanan kesehatan, dan transportasi.
Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam
lingkungan yang dinamis. Asumsi yang dikemukakan Betty Neuman
tentang empat konsep utama yang terkait dengan keperawatan komunitas
adalah sebagai berikut :
1. Manusia
Manusia merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari
keseimbangan dari harmoni dan merupakan suatu kesatuan dari variabel
yang utuh, yang terdiri atas variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual.
2. Lingkungan
Lingkungan meliputi semua faktor dari dalam dan luar atau pengaruhpengaruh dari sekitar klien atau sistem klien.
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
23
3. Sehat
Sehat
merupakan
kondisi
terbebasnya
tubuh
dari
gangguan
pemenuhan kebutuhan. Sehat merupakan keseimbangan dinamis sebagai
dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi penyebab penyakit.
Sehat
menurut
model
Neuman
yaitu
suatu
keseimbangan
biopsikososio kultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan fleksibel,
normal, dan resisten.
Keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan dengan
berfokus pada empat intervensi yaitu intervensi yang bersifat promosi,
intervensi yang bersifat preventif, intervensi yang bersifat kuratif,
intervensi yang bersifat rehabilitatif. Intervensi yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif untuk gangguan pada garis pertahanan resisten dapat berupa :
(1)melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan kepakaran perawat,
(2) memberikan konseling untuk penyelesaian masalah, (3) melakukan
kerja sama lintas program dan sektoral untuk penyelesaian masalah, (4)
melakukan rujukan keperawatan atau non keperawatan bisa lintas program
dan sektor.
4. Keperawatan
Keperawatan sebagai ilmu dan kiat, mempelajari tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar klien yang berhubungan dengan ketidakseimbangan yang
terjadi
pada
ketiga
garis
pertahanan
serta
berupaya
membantu
mempertahankan keseimbangan untuk sehat. Intervensi keperawatan
bertujuan untuk menurunkan stresor melalui pencegahan primer berupa
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
24
tindakan untuk mengidentifikasi adanya stresor, mencegah reaksi tubuh
karena adanya stresor serta mendukung koping secara konstruktif.
Pencegahan sekunder meliputi berbagai tindakan dengan mengurangi atau
menghilangkan gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena adanya
stresor. Pencegahan tersier dapat berupa pengobatan secara rutin dan teratur
serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi
suatu penyakit.
Sesuai dengan teori Neuman, komunitas dilihat sebagai klien yang
dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu: (1) komunitas yang merupakan
klien; (2) penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri
atas lima tahapan, yaitu: pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
B. Pekerja Kantor
Pekerja adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (15 tahun atau lebih)
yang potensial dapat memproduksi barang atau jasa (Tenaga Kerja, 2008).
Ada dua golongan yaitu :
a. Pekerja kasar yaitu tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan atau
latihan dalam menjalankan pekerjaanya seperti tukang sapu, pemulung,
tukang becak, buruh angkut, tukang batu dan lain-lain. Pada umumnya
pekerja kasar memiliki aktivitas fisik yang berat, mereka lebih banyak
menggunakan
tenaga
atau
otot
dalam
menjalankan
pekerjaanya.
Keterbatasan ekonomi juga mempengaruhi gaya hidup orang-orang
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
25
pekerja kasar. Contohnya dari segi konsumsi makanan, mereka jarang
memakan makanan hewani seperti daging dan ikan, makanan cepat saji,
atau makanan-makanan yang mengandung purin tinggi lain yang
cenderung beresiko terhadap peningkatan kadar asam urat.
b. Pekerja kantor biasanya adalah tenaga-tenaga yang terdidik yaitu tenaga
kerja yang mendapat keahlian dan kemahiran pada suatu bidang karena
sekolah atau melalui pendidikan baik formal maupun non formal. Tenaga
kerja ini lebih banyak menggunakan akal atau fikiran dalam melakukan
pekerjaannya, seperti dokter, guru dan lain-lain. Aktivitas fisik yang
dilakakukan oleh tenaga kerja kantoran biasanya tidak sebanyak aktivitas
fisik yang dilakukan oleh pekerja kasar. Mereka lebih banyak
menggunakan fikiran dalam melakukan pekerjaannya. Dari segi konsumsi
makananpun berbeda dengan pekerja kasar, tingkat finansial yang
mencukupi mendorong mereka untuk lebih bebas memilih makanan yang
akan mereka konsumsi seperti daging, ikan, makarel dan makanan cepat
saji. Tuntutan pekerjaan
juga mengakibatkan minimnya kesempatan
mereka untuk berolah raga sehingga bisa dikatakan tidak ada aktivitas fisik
yang cukup berat dalam keseharian pekerja kantor.
Tetapi tidak sedikit dari mereka yang menyempatkan sedikit waktu
senggang untuk berolah raga dan melakukan kegiatan lainnya, bahkan ada
yang cenderung memiliki waktu rutin berolah raga. Aktivitas yang dilakukan
mereka beragam dari aktivitas pasif yaitu aktivitas yang tidak memerlukan
kekuatan fisik maupun mental seperti pergi ke bioskop, menulis, membaca
koran, dan lain-lain. Kemudian aktivitas fisik aktif seperti berjalan dan yoga
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
26
(low impact physical activity) yang menghabiskan sedikit energi dan sedikit
kontak atau kompetisi, kemudian olah raga atau fitness, bertani (high impact
activity) yang banyak memerlukan energi dan kerja otot.
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
27
D. Kerangka Teori
Stressor
Faktor asam urat
- Makanan tinggi purin
- Konsumsi alkohol berlebih
- Hipertensi
- Obat-obatan
- Penyakit
- Aktivitas berlebih
- Umur
- Obesitas
Pencegahan primer :
• Mengurangi efek
stressor
• Memperkuat garis
pertahanan fleksibel
Garis pertahanan
Garis pertahanan fleksibel
Pencegahan sekunder :
• Penemuan kasus secara
dini
• Pengobatan gejala
Garis pertahanan normal
Rekonstitusi
Garis resistensi
Derajat reaksi
Pencegahan tersier :
• Readaptasi
• Reduksi
• Pemeliharaan stabilitas
Asam urat
Struktur dasar :
• GenetiK
• Kekuatan fisik
• Kemapuan kognitif
• Sistem nilai
Gambar 1.1 Kerangka Teori Adaptasi teori Betty Neuman, 1995
( Tim Vitahealth, 2004; Krisnatuti et al, 1997 )
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
28
D. Kerangka Konsep Penelitian
VARIABEL BEBAS
•
•
•
•
•
•
Asupan senyawa
berlebihan
Aktivitas berlebihan
Umur
Hipertensi
Obat –obatan
Obesitas
VARIABEL TERIKAT
purin
Kadar asam urat
VARIABEL KONFOUNDING
• Konsumsi alkohol berlebih
• Penyakit
• Ras
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak teliti
Gambar 1.2 Kerangka konsep penelitian
E. Hipotesis
Menurut Patricia dan Arthur (2002) hipotesis adalah suatu
pernyataan sederhana mengenai perkiraan hubungan antara variabel-variabel
yang sedang dipelajari. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis :
1. Ada hubungan yang signifikan antara asupan senyawa purin berlebih
dengan kadar asam urat pada tenaga kerja kantor.
2. Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas dengan kadar asam urat
pada tenaga kerja kantor.
3. Ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kadar asam urat
pada tenaga kerja kantor.
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
29
4. Ada hubungan yang signifikan antara hipertensi dengan kadar asam urat
pada tenaga kerja kantor.
5. Ada hubungan yang signifikan antara konsumsi obat-obatan dengan
kadar asam urat pada tenaga kerja kantor
6. Ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kadar asam urat
pada tenaga kerja kantor
1.
Ada hubungan yang signifikan antara faktor yang dominan berupa
konsumsi purin dan aktivitas dengan kadar asam urat pada pekerja
kantor.
Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
Download