Uji coba klinis obat HCV bavituximab pada pasien koinfeksi HIV Oleh: PRNewswire, 17 Mei 2007 Uji coba untuk menilai potensi bavituximab pada populasi HCV yang penting karena mewakili hampir 30 persen pasien HIV di seluruh AS Peregrine Pharmaceuticals, Inc., perusahaan biofarmasi tingkat klinis mengembangkan antibodi yang ditargetkan untuk mengobati kanker dan infeksi virus hepatitis C, mengumumkan bahwa perusahaan ini sudah mengajukan tata laksana uji coba klinis yang baru pada FDA untuk meneliti bavituximab pada pasien yang koinfeksi HCV dan HIV. Uji coba berbagai pusatini awalnya akan dilaksanakan di Saint Michael’s Medical Center di Newark, NJ, AS di bawah pengarahan Dr. Stephen Smith, direktur klinik Peter Ho Memorial, rumah sakit HIV/AIDS terbesar di negara bagian New York. “Koinfeksi kronis dengan virus hepatitis C berdampak pada sebagian pasien HIV kami yang cukup besar, namun terapi HCV yang ada saat ini sering tidak efektif atau tidak dapat ditoleransi dengan baik,” Dr. Smith mengatakan. “Pasien umumnya rentan karena koinfeksi dikaitkan dengan pengembangan penyakit hati terkait HCV yang lebih cepat. Kami mengharapkan kesempatan untuk meneliti bavituximab pada pasien koinfeksi sehingga kami dapat mulai menilai apakah mekanisme terapi kekebalan tertentu obat ini dapat bermanfaat untuk mengobati populasi yang kurang mendapatkan layanan ini.” Penelitian baru ini adalah penelitian open-label, peningkatan dosis dirancang untuk menilai keamanan dan farmakokinetik bavituximab pada kira-kira 24 pasien dengan koinfeksi HCV dan HIV yang kronis. Kelompok pasien akan menerima bavituximab yang dosisnya ditingkatkan setiap minggunya hingga delapan minggu. Jumlah virus HCV dan HIV serta tanda klinis lainnya akan ditelusuri, walaupun secara formal ini bukanlah titik akhir penelitian. “Kami berpendapat bahwa mekanisme bavituximab untuk membidik virus yang unik, berpotensi bergiat terhadap infeksi virus HCV dan HIV,” Steven W. King, presiden dan CEO Peregrine mengatakan. “Pemahaman yang lebih besar terhadap kemajuan bavituximab pada rangkaian koinfeksi HCV/HIV diharapkan dapat menjadi pedoman mengenai usaha pengembangan yang kami akan lakukan di masa yang akan datang, sehingga memampukan kami mengobati populasi pasien HCV yang biasanya tidak termasuk dalam uji coba klinis. Kami sangat senang mengupayakan uji coba klinis ini bekerja sama dengan Dr. Smith, pemimpin dalam penelitian penyakit menular dan untuk menyediakan perawatan bermutu tinggi untuk orang dengan HIV.” Di Amerika Serikat saja, diperkirakan ada 300.000 orang yang koinfeksi HIV dan HCV, mewakili hampir 30 persen pasien HIV. Selama ini pasien koinfeksi HIV dan HCV menunjukkan tanggapan terhadap rejimen HCV interferon/ribavirin yang lebih rendah dan efek samping yang buruk terhadap rejimen ini terutama bermasalah pada sebagian pasien HIV. Bavituximab adalah antibodi monoklonal dalam golongan baru terapi kekebalan anti-phosphotidylserine (PS) yang membidik dan mengikat pada unsur sel yang biasanya tidak ada pada bagian luar sel, tetapi muncul pada sel tertentu yang terinfeksi oleh virus dan pada permukaan virus yang terselubung, termasuk HCV dan HIV. Bavituximab membantu merangsang pertahanan kekebalan tubuh untuk menghancurkan partikel virus dan sel yang terinfeksi. Karena sasaran PS oleh bavituximab ada pada induk dan bukan virus, bavituximab diharapkan kurang rentan terhadap pengembangan resistansi antivirus dibandingkan sebagian besar terapi lain. Uji coba klinis bavituximab sebagai monoterapi fase Ia dan Ib berhasil dilakukan pada pasien dengan infeksi HCV kronis, yang menunjukkan bahwa obat ini dapat ditahan dengan baik dan menunjukkan tanda kegiatan antiviral yang memberi harapan. Artikel asli: Peregrine Pharmaceuticals to Initiate New Bavituximab HCV Clinical Trial in Patients Co-Infected With HIV Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/