1 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pola asuh atau perilaku-perilaku orang tua pada anak tunarungu yang memiliki kepercayaan diri rendah antara lain sebagai berikut: 1. Orang tua memiliki tuntutan kepada anak dalam kemampuan bersosialisasi, kemandirian, prestasi belajar dan kemampuan bicara yang baik. Dalam kemampuan bersosialisasi orang tua mengharapkan anak agar dapat bersosialisasi dengan orang banyak terutama dengan masyarakat sekitar dan disekolah, karena sampai saat ini perilaku anak yang suka menyendiri dan menghindarkan diri dari pergaulan masih belum hilang. Orang tua juga mengharapkan agar anak dapat hidup mandiri terutama dalam melakukan aktivitas keseharian. Hal ini dilakukan oleh orang tua agar dapat mempersiapkan anak menuju gerbang kedewasaan nanti. Selain itu orang tua menuntut anak agar dapat belajar dengan baik. Segala upaya dilakukan serta penegasan dalam kegiatan belajar sangat dikedepankan agar anak dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Kemudian, orang tua juga menuntut anak agar dapat berbicara dengan baik. Orang tua selalu mempertegas agar anak untuk memperbaiki ucapannya ketika berbicara. Jika anak belum bisa berkata dengan baik, orang tua pun terus menuntut agar anak dapat berbicara sampai perkataan anak dapat terdengar dengan baik. 2. Kontrolisasi orang tua kepada anak terdapat dalam pengaturan jadwal belajar dan aktivitas keseharian dalam menonton TV. Jadwal belajar sangat dikontrol oleh orang tua. Hal ini dilakukan karena adanya tuntutan agar anak dapat berprestasi di sekolah. Selain itu orang tua juga mengontrol aktivitas keseharian anak terutama dalam hal menonton TV. Hal ini dilakukan oleh orang tua agar waktu anak lebih didominasi oleh Syahwandri, 2013 Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Tunarungu Yang Meniliki Kepercayaan Diri Rendah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 kegiatan bersosialisasi untuk mengembangkan kemampuan sosialnya dengan baik. 3. Orang tua menerima kehadiran anak dalam keluarga. Hal ini tercermin dalam dalam upaya orang tua dalam mengembangkan bakat yang dimiliki oleh anak. Kemudian hal lainnya yang menjadi bukti bahwa orang tua menerima kehadiran anak dalam keluarga adalah adanya waktu khusus bersama anak dalam keluarga. Orang tua dan anak selalu menyediakan hari-hari libur untuk melakukan kegiatan bersama, baik itu berupa kegiatakegiatan olahraga maupun liburan ke luar kota. 4. Orang tua masih sulit untuk merespon setiapa prestsai atau pencapaian yang yang diraih oleh anak, namun demikian orang tua masih bersikap tanggap terhadap segala kebutuhan anak terutama kebutuhan pokok seperti kebutan sehari-hari dan kebutuhan sekolah. B. Saran 1. Bagi Orang Tua Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran sekaligus masukkan kepada orang tua bahwa pola asuh yang diterapkan selama ini masih dirasa kurang sesuai dengan kondisi anak. Hasil penelitian ini diperoleh tuntutan dan kontrol orang tua sangat tinggi dan tidak sesuai dengan respon serta penerimaan terhadap sikap, perilaku dan prestasi anak. Hal ini jelas akan berpengaruh pada sikap dan perilaku anak baik untuk masa sekarang bahkan dimasa yang akan datang. Dari hasil penelitian ini, disarankan kepada orang tua agar memiliki tuntutan dan kontrol yang wajar artinya tidak bersifat mengekang atau sebaliknya membiarkan namun tuntutan dan kontrol tersebut disesuaikan dengan kemampuan, keinginan, serta pendapat pribadi dari anak itu sendiri. Begitu juga dengan respon dan penerimaan orang tua terhadap anak, hendaknya selalu diberikan namun juga tidak berlebihan sehingga menjadikan anak tersebut manja. Dampak positif lainnya dari respon dan penerimaan ini juga adalah agar anak merasa dihargai sebagai individu yang memiliki hak yang sama seperti anak-anak pada umunya Syahwandri, 2013 Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Tunarungu Yang Meniliki Kepercayaan Diri Rendah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 2. Bagi Guru Tugas seorang guru tidak hanya dalam hal mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik namun lebih jauh dari itu yaitu sebagai pendorong, pembimbing, motivator agar anak dapat berkembang seoptimal mungkin. Perjalan anak untuk menjadi pribadi yang digharapkan oleh norma atau nilai yang berlaku dimasyarakat saat masa-masa sekolah dasar tidak terlepas dari segala permasalahan baik yang disebabkan oleh faktor dari luar ataupun dari dalam diri anak. Salah satunya adalah masalah yang bersumber dari pola pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua kepada anaknya. Disinilah hendakanya seorang guru agar dapat menjembatani segala permasalahan yang terjadi pada diri anak lebih khususnya yang bersumber dari orang tua atau keluarga. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menemukan gambaran umum mengenai pola asuh yang diterapkan oleh orang tua kepada anaknya yang memiliki kepercayaan diri rendah. Namun kasus yang diambil dalam penelitian ini hanya satu kasus, bagi peneliti selanjutnya yang memiliki minat untuk meneliti pembahasan yang sama agar mengambil kasus-kasus yang lebih banyak lagi sehingga gambaran yang akan diperoleh nanti akan semakin jelas karena antara kasus satu dengan kasus lainnya akan memiliki kesamaan atau bahkan bertolak belakang antar satu dengan yang lainnya. Hal ini buka menjadi masalah namun justru akan membuka wawasan dan cakrawala pengetahuan kita bahwa setiap tipe pola asuh yang diterapkan punya andil tersendiri dalam pembentukan sikap dan keperibadian anak. Syahwandri, 2013 Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Tunarungu Yang Meniliki Kepercayaan Diri Rendah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu