1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak 1990

advertisement
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sejak 1990-an, Enterprise Resource Planning System (ERP System) telah
banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia menggantikan
sistem informasi yang telah dikembangkan sebelumnya (Parr and Shanks, 2000;
Soffer et al., 2005; Motwani et al., 2005; Chang dan Vichita, 2002). Menurut Lee
(2000),
aplikasi ERP merupakan paket yang mengintegrasikan fungsi-fungsi
bisnis yang penting ke dalam satu sistem informasi melalui sharing database yang
terintegrasi. Sistem ERP
dirancang untuk membantu organisasi didalam
mengelola sumber daya yang dimilikinya secara terintegrasi.
Davenport dalam Hawking et al. (2004) menyebutkan terdapat tiga manfaat
utama implementasi sistem
ERP yaitu integrasi, optimisasi dan informasi.
Integrasi adalah manfaat ketika perusahaan mampu mengintegrasikan data dan
proses secara internal dan eksternal dengan pelanggan dan supplier. Optimisasi
adalah manfaat
pada saat perusahaan mampu menstandarisasi proses bisnis
dengan best practice yang ada, sedangkan informasi adalah kemampuan untuk
menyediakan informasi yang kontekstual untuk mendukung pengambilan
keputusan yang efektif. Akan tetapi, Martin dalam Parr and Shanks (2000)
menyebutkan bahwa 90% dari proyek implementasi ERP ternyata terlambat atau
melebihi anggaran (over budget), bahkan beberapa proyek implementasi ERP
berakhir dengan kegagalan.
Untuk menghindari terjadinya kegagalan dalam implementasi ERP, Bancroft
(1996), Ross (1998) dan
Markus and Tanis (1999) mengajukan model
implementasi ERP untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai
proses ERP serta memberikan panduan untuk kesuksesan implementasi ERP.
Parr and Shanks (2000) mengembangkan suatu model Project Phase Model
(PPM) yang merupakan sintesis dari model-model proses implementasi ERP
yang sudah ada dan memfokuskan pada proyek implementasi.
1
2
Deloitte dalam Hawking (2004) menyatakan bahwa proses untuk mencapai
manfaat tambahan dari implementasi sistem ERP disebut sebagai second wave
implementation. Deloitte meyakini bahwa terdapat sejumlah fase yang terjadi
pada post-project yaitu stabilize, synthesize dan synergize. Botta-Genoulaz et al.
(2005) menyebutkan bahwa adanya trap-trap yang muncul setelah proyek ERP
go live. Genoulaz melakukan penelitian terhadap 217 perusahaan di perancis yang
telah menerapkan sistem ERP. Trap yang muncul diantaranya karena perusahaan
tidak merencanakan post-project dengan baik. Trap ini ditemukan pada 13% dari
jumlah perusahaan tersebut.
Namun demikian, penelitian-penelitian sebelumnya belum memfokuskan
pada langkah-langkah konkrit yang harus dilakukan perusahaan pada fase postproject sistem ERP. Pada Penelitian ini akan dijelaskan pentingnya fase postproject pada penerapan sistem ERP dan bagaimana aktivitas-aktivitas pada fase
post-project berkontribusi terhadap perolehan benefit.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan¸ maka dirumuskan
permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimanakah framework yang
menjelaskan pengelolaan post-project sistem ERP? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut maka perlu dijabarkan sebagai berikut:
•
Proses apa saja yang terjadi pada fase post-project sistem ERP?
•
Aktivitas-aktivitas apa saja yang ada pada tiap-tiap proses?
•
Bagaimana seluruh aktivitas pada tiap-tiap proses berkontribusi
terhadap perolehan benefit
1.3.
Tujuan Penelitian
Dari rumusan permasalahan tersebut, maka pada penelitian ini akan
dihasilkan framework pengelolaan post-project sebagai acuan bagi perusahaan
dalam tahapan post-project sistem ERP.
3
1.4.
Pembatasan Masalah
Untuk membatasi permasalahan, maka dilakukan pembatasan masalah
yaitu:
- Penelitian ini dilakukan di dua perusahaan BUMN yaitu PT. Krakatau Steel dan
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT Telkom)
- Penelitian hanya dilakukan pada divisi menerapkan modul-modul ERP (sistem
sudah go-live)
- Penelitian di PT Krakatau Steel dilakukan pada Direktorat SDM dan Umum
yang menerapkan Modul SAP Human Resource (HR).
- Penelitian di PT Telkom dilakukan pada Direktorat Keuangan yang menerapkan
Modul SAP Financial and Control (FICO).
1.5.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I. Pendahuluan
Bab ini membahas latar belakang penelitian, rumusan permasalahan,
tujuan penelitian , serta batasan dari permasalahan yang diteliti.
BAB 2. Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini dibahas teori-teori
yang mendasari penelitian. Pada
penelitian ini tentu saja teori-teori utama adalah mengenai ERP system
dan bagaimana sistem dijalankan pada tahap post implementasi.
BAB 3. Metodologi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkah penelitian dari awal hingga akhir
BAB 4. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bab ini membahas penjelasan teknik secara rinci bagaimana data
dikumpulkan beserta pengolahannya.
BAB 5. Analisis
Dalam bab ini dilakukan analisa terhadap hasil penelitian
BAB 6. Kesimpulan dan Saran
Bab ini memaparkan kesimpulan dari analisa penelitian serta saran untuk
penelitian lebih lanjut.
Download