BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi seperti sekarang sudah mencapai tingkatan yang sudah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat secara luas. Dimulai dari awal mula perkembangan TI di Indonesia pada tahun 1972-1975 di bidang pendidikan (catatan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia) hingga sekarang, di mana penggunaan teknologi oleh masyarakat umum sudah bukan menjadi hal yang langka dalam menjalankan aktivitas dan pekerjaan mereka. Di samping itu, aliran dan pertukaran informasi antar pengguna teknologi menjadi semakin mudah tersebar di ruang lingkup yang lebih luas dan bervariasi. Bidang bisnis dan ekonomi juga tidak terlepas dari pengaruh dari trend pemanfaatan teknologi informasi ini. Banyak perusahaan yang menyadari pentingnya peran teknologi bagi mereka dalam menjalankan proses bisnisnya. Perusahaan mengetahui kalau penerapan sistem dengan menggunakan teknologi akan memberikan manfaat yang akan membuat mereka memiliki keunggulan dalam persaingan dengan kompetitor mereka. Salah satu manfaat yang paling diminati perusahaan adalah dengan penggunaan sistem berbasis teknologi dan Internet, di mana waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam melakukan aktivitas bisnisnya akan dapat dipersingkat, yang tentunya berujung pada peningkatan produktivitas, profit, kualitas produk, value perusahaan, dsb. Teknologi informasi yang awalnya secara umum digunakan perusahaan untuk menjalankan aktivitas administrasi dan belum memikirkan potensi dalam hal menjalankan bisnisnya secara keseluruhan. Namun, ledakan bisnis dot-com pada tahun 1998 seperti membangunkan bisnis di seluruh dunia yang sedang dalam status “stagnant”. Melihat bagaimana perusahaan raksasa seperti Microsoft, Yahoo, dan kemudian menyusul Google yang langsung melejit berkat pemanfaatan teknologi informasi secara penuh, perusahaan berlomba-lomba untuk melakukan hal yang sama. Hingga sekarang, sudah tidak terhitung lagi berapa banyaknya perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam bisnisnya, baik hanya dalam mendukung proses produksi dan bisnisnya, maupun yang secara langsung berkecimpung dalam bisnis teknologi 1 informasi. 2 Dengan melihat betapa besarnya dampak yang diberikan teknologi informasi dalam kelanjutan bisnis suatu perusahaan, juga bagaimana cepatnya perkembangan teknologi itu sendiri yang selalu menuntut para pebisnis untuk mengikuti perubahan tersebut, perusahaan-perusahaan di Indonesia juga mulai mengembangkan bisnisnya ke arah pemanfaatan teknologi tersebut. Tentu saja dalam pelaksanaannya, penerapan teknologi informasi dan Internet dalam bisnis tidak mungkin dilakukan dengan mudah dan tanpa halangan. Begitu banyak kendala dan masalah yang menanti perusahaan yang ingin masuk ke persaingan dengan teknologi ini. Mulai dari kurangnya informasi, pengetahuan, hingga sumber daya, yang dapat kapan saja menjadi deal-breaker bagi perusahaan. Perusahaan dengan persiapan yang cukup akan memiliki peluang besar untuk mengungguli persaingan dengan kemungkinan keberhasilan yang sangat menjanjikan. Sebaliknya, bagi perusahaan yang bersaing tanpa bekal apapun akan terpuruk. Perbedaan outcome yang mungkin diterima perusahaan ini dikarenakan investasi TI membutuhkan biaya yang sangat besar. Jadi, jika terjadi kegagalan, bisa dibayangkan betapa besar kerugian perusahaan hanya untuk persiapan saja. Untuk mengurangi kemungkinan kegagalan ini, perlu dilakukan pembelajaran secara mendalam oleh perusahaan sebelum masuk ke dalam persaingan TI ini. Sistem manajemen pengadaan barang (procurement) adalah salah satu komponen paling penting dalam penerapan penggunaan TI dalam keseluruhan proses aliran rantai pasokan, karena merupakan langkah awal pelaksanaan aktivitas produksi perusahaan. Manajemen procurement yang baik memberikan kejelasan bagi perusahaan tentang bagaimana bahan baku diperoleh, siapa pemasok bahan baku tersebut, serta kapan dan berapa banyak perusahaan harus melakukan pembelian. Selain itu, perusahaan juga akan menerima deliverable berupa peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam proses pengadaan barang sebagai awal dari rantai pasokan keseluruhan. Oleh karena itu, sistem procurement ini perlu dikelola dengan baik agar perusahaan dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari supply chain yang diterapkan. Sebelum adanya trend pemanfaatan teknologi informasi dan Internet, sistem pengadaan barang hanya dilaksanakan secara konvensional. Dengan TI atau yang lebih dikenal dengan e-procurement atau Electronic Procurement, pelaksanaan dan manajemen sistem pengadaan barang ini dapat dipergunakan perusahaan menjadi salah satu keunggulan kompetitif, selain sebagai prosedur proses bisnis. Waktu proses 3 yang lebih singkat, tingkat kesalahan yang lebih rendah, serta pengurangan aktivitas yang tidak perlu adalah beberapa dari banyak keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dengan pemanfaatan sistem procurement secara maksimal. Kenyataan akan banyaknya manfaat yang mungkin didapatkan perusahaan dari penerapan sistem e-procerement yang baik juga menarik perhatian PT. Elje Perdana yang khususnya bergerak di bidang import/supplier produk atau alat-alat keamanan, di mana dalam aktivitas bisnisnya, manajemen procurement yang baik menjadi hal yang wajib demi terlaksananya proses distribusi yang efektif, efisien, dan tepat waktu. Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, PT. Elje Perdana sudah memiliki prosedur pengadaan barang, berikut alur distribusi barang dan informasinya sendiri, hanya saja masih dilakukan secara konvensional, tanpa bantuan infrastruktur TI dan jaringan yang cukup memadai untuk menerapkan sistem e-procurement secara maksimal. Oleh karena itu, PT. Elje Perdana benar-benar menaruh perhatian khusus pada penggunaan teknologi informasi dalam menjalankan bisnisnya, terlebih pada sistem eprocurement. Perancangan sistem e-procurement, terutama pada cakupan aktivitas bisnis upstream atau yang berhubungan dengan supplier dan inventory, menjadi tantangan tersendiri mengingat bagaimana PT. Elje Perdana sangat memandang teknologi sebagai aspek penting dalam menjalankan bisnisnya dan selalu menaruh fokus khusus untuk hal ini. Oleh karenanya, sistem e-procurement yang akan dirancang dan ditujukan khusus untuk PT. Elje Perdana dituntut menjadi sistem dengan dukungan infrastruktur TI dan jaringan yang memadai, yang tidak hanya dapat membantu perusahaan untuk melakukan aktivitas pengadaan dan pembelian produk dari produsen dengan efektif dan efisien, pengelolaan stock dan gudang, tetapi juga dalam konteks eksternal memberikan keunggulan kompetitif bagi PT. Elje Perdana, serta dapat meningkatkan value bagi perusahaan dan pengalaman dalam hal proses procurement, purchasing, inbound logistic, dan manajemen inventory bagi karyawan dalam konteks internal perusahaan. 1.2 Identifikasi Masalah Seperti kebanyakan perusahaan yang menjalankan sistem pengadaan barang secara konvensional, PT. Elje Perdana juga mengalami kendala yang sudah umum terjadi. Melalui visinya, PT. Elje Perdana sudah melihat penggunaan teknologi dalam menjalankan sistem e-procurement sebagai solusi tepat untuk mengatasi masalah dan 4 kendala yang dialami. Adapun beberapa masalah yang ditemukan dalam proses bisnis PT. Elje Perdana, sebagai berikut : 1. Pertukaran dan arus informasi antara bagian procurement dan purchasing dari PT. Elje Perdana dengan beberapa produsen alat-alat fire safety dari luar negeri. Mengingat pentingnya peran informasi bagi setiap pelaku aktivitas bisnis, terutama dengan jarak yang jauh antara produsen dan PT. Elje Perdana, masalah ini jelas sangat menghambat jalannya proses bisnis perusahaan secara keseluruhan. Untuk lingkungan internal, pertukaran informasi antara bagian procurement dengan bagian lain di perusahaan juga kurang lancar. 2. PT. Elje Perdana tidak memiliki pedoman penjadwalan pembelian barang untuk persediaan di gudang. Hal ini berdampak pada menumpuknya stock barang di gudang dan terkadang tidak dapat memenuhi permintaan produk dari customer. 3. Berbanding lurus dengan aliran informasi yang terhambat, aktivitas pengadaan barang, dimulai dari pemilihan produsen / supplier, proses pemesanan dan pembelian, hingga perencanaan pengelolaan produk di inventory membutuhkan waktu yang terlalu lama. 4. Tertundanya proses inbound logistics karena proses retur barang ke supplier atau karena terlambatnya produk yang dibeli dari supplier. 5. Adanya beberapa aktivitas dalam proses pengadaan dan pembelian barang yang tidak perlu dan saling tumpang tindih. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya integrasi antara bagian-bagian internal perusahaan yang melaksanakan proses. Sebenarnya masalah-masalah di atas sudah menjadi bahan pertimbangan utama perusahaan dalam rencana pemanfaatan TI dan jaringan dalam sebuah sistem, terlebih bagi perusahaan yang memandang serius TI sebagai dasar penting untuk menjalankan keseluruhan aktivitas bisnis, masalah-masalah di atas sangat mungkin diatasi dengan penerapan sistem e-procurement yang dipersiapkan dengan matang dan terintegrasi dengan baik. Dalam analisis dan perancangan sistem e-procurement untuk PT. Elje Perdana berikut, diharapkan akan ditemukan solusi untuk mengatasi masalah-masalah di atas, dan panduan bagi perusahaan untuk membuat dan menjalankan sistem pengadaan barang yang terintegrasi dengan baik, dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan jangka pendek dan strategi jangka panjang, sehingga dapat memaksimalkan output produk berkualitas bagi customer perusahaan, sekaligus hasil 5 yang diterima oleh perusahaan baik dalam bentuk profit maupun value di mata pelanggan. 1.3 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dan manfaat bagi PT. Elje Perdana, sebagai berikut: 1.3.1 Tujuan 1. Mengamati dan menganalisis proses bisnis PT. Elje Perdana secara umum, terutama yang berkaitan langsung dengan aktivitas pengadaan produk alatalat keamanan, pembelian hingga pengalokasian produk dalam inventory sebelum didistribusikan, termasuk juga aliran informasi di dalamnya. 2. Mengidentifikasi alternatif strategi yang dapat diadopsi PT. Elje Perdana terkait dengan pelaksanaan aktivitas pengadaan dan pembelian produk dari produsen, serta manajemen inventory, berdasarkan pada data dan informasi yang didapat dari hasil pengamatan dan analisis proses bisnis. 3. Menyiapkan rancangan sistem e-procurement yang tepat dan sesuai dengan lingkungan bisnis serta strategi rantai pasokan yang sudah ada, sebagai tahap akhir dari keseluruhan kegiatan analisis dan perancangan sistem perusahaan. 1.3.2 Manfaat 1. Membantu PT. Elje Perdana dalam upaya efisiensi proses pengadaan dan pembelian produk fire safety dari supplier, dari segi mempersingkat waktu tunggu, optimalisasi inventory, hingga pemenuhan kuota produk pesanan pelanggan. 2. Memberikan alternatif solusi bagi perusahaan atas masalah-masalah yang dihadapi sistem procurement yang selama ini berjalan. 3. Menyediakan langkah awal yang baik untuk keseluruhan aktivitas dalam rantai pasokan dari hulu dengan mengurangi proses-proses yang dapat menghambat aktivitas bisnis, yang sekaligus meningkatkan efisiensi biaya. 4. Meningkatkan kualitas hubungan antara PT. Elje Perdana dengan supplier untuk mendapatkan keuntungan dan value yang berguna bagi proses bisnis PT. Elje Perdana secara luas. 6 1.4 Ruang Lingkup Analisis dan perancangan sistem e-procurement ini memiliki ruang lingkup yang dibatasi oleh beberapa hal, sebagai berikut : 1. Fokus penelitian dan pengamatan adalah aktivitas bisnis PT. Elje Perdana yang berhubungan langsung dengan aliran barang dan informasi mulai dari pemilihan produsen / supplier produk fire safety, penentuan safety stock dan titik pemesanan barang, pembelian produk dari supplier, prosedur pengiriman barang ke inventory, pembinaan hubungan dengan produsen, alokasi dan pengelolaan inventory, serta pertukaran informasi antar bagian internal dari PT. Elje Perdana. 2. Perancangan sistem e-procurement yang terintegrasi baik berdasarkan hasil analisis data dan informasi dari pengamatan atas proses yang dilakukan sebelumnya. 3. Penelitian ini tidak mencakup bagian internal lain dalam SCM perusahaan, seperti produksi barang, kontrol kualitas, dsb; dan bagian downstream dari SCM, pengiriman barang ke pelanggan, hubungan dengan pelanggan (CRM), dsb. 4. Penelitian ini hanya mencakup aliran keuangan PT. Elje Perdana dalam aktivitas yang berkaitan langsung dengan aktivitas pemesanan, pengadaan, dan pembelian produk.