pertemuan ke-4 mk daerah penangkapan ikan sirkulasi massa air

advertisement
PERTEMUAN KE-4
M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN
SIRKULASI MASSA AIR (Bagian 1)
ASEP HAMZAH ; fakultas pertanian, jurusan pertanian, UNTIRTA; 2016
• Ikan merupakan salah satu hewan air yang pola hidupnya
sangat rentan terhadap perubahan faktor lingkungan.
• Untuk menentukan keberadaan ikan di perairan dapat
diketahui melalui parameter-parameter oseanografi seperti
suhu, salinitas, oksigen terlarut, klorofil, zat hara (nutrien)
seperti nitrat,pospat dan silikat, nitrogen, BOD dan sebagainya.
• Daerah penangkapan ikan dikatakan baik bila tersedia ikan,
parameter oseanografi mendukung, serta kondisi perairan
mendukung untuk pengoperasian alat tangkap.
• Parameter oseanografi ini dibeberapa tempat berbeda sebagai
akibat adanya terjadi sirkulasi massa air, agar terjadi
kesetimbangan.
SIRKULASI MASSA AIR
Pergerakan massa air di laut, meliputi:
1. Arus laut
2. Gelombang laut, dan
3. Pasang surut (pasut) air laut
4. Upwelling
5. Downwelling
PEMBANGKIT SIRKULASI
• Tekanan angin yang bekerja di perukaa laut dan disebut
sebagai sirkulasi laut yang dibangkitkan oleh angin (wind
driven ocean circulation)
• Sirkulasi akibat pasang surut. Adanya perbedaan distribusi
tinggi muka air laut akibat adanya interaksi bumi, bulan dan
matahari.
• Sirkulasi termohalin (termohaline circulation). Sirkulasi
termohaline dibangkitkan oleh adanya perbedaan densitas
air laut. Sangat dipengaruhi oleh temperatur dan salinitas.
POLA SIRKULASI GLOBAL
POLA SIRKULASI GLOBAL
• Sirkulasi di permukaan membawa massa air laut yang
hangat dari daerah tropis menuju ke daerah kutub.
• Di daerah kutub, air menjadi lebih dingin pada saat musim
dingin sehingga terjadi proses sinking (turunnya massa air
dengan densirtas yang lebih besar ke kedalaman). Hal ini
terjadi di Samudera Atlantik Utara dan sepanjang Antartika.
• Air laut dari kedalaman secara perlahan-lahan akan kembali
ke dekat permukaan dan dibawa kembali ke daerah tropis
sehingga terbentuklah siklus pergerakan massa air yang
disebut Sabuk Sirkulasi Laut Global (Global Conveyor Belt).
ARUS LAUT
• Arus laut adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke
tempat lain baik secara vertikal (gerakan ke atas) maupun
secara horizontal (gerakan ke samping).
• Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus
atas dan arus bawah.
Apa penyebabnya?
1. Angin (Wind-driven Circulation)
2. Perbedaan Densitas Di Perairan Dalam
ARUS LAUT
Arus permukaan
Arus
laut
Arus
bawah
Faktor pembangkit arus
permukaan disebabkan
oleh adanya angin bertiup
diatasnya. Kecepatan arus
ini akan berkurang sesuai
dengan makin
bertambahnya kedalaman
perairan sampai
kedalaman 200 meter.
Arah arus laut permukaan
mengikuti arah angin yang
ada.
ARUS LAUT
Arus permukaan
Arus
laut
Arus
bawah
Angin juga menimbulkan arus
air vertikal yang dikenal dengan
upwelling dan sinking.
Upwelling  proses massa air
yang didorong ke atas dari
kedalaman sekitar 100-200 m.
Sinking  gerakan air
tenggelam.
ARUS LAUT INDONESIA
ARUS PERAIRAN INDONESIA
Menurut Ilahude dan Nontji (1999) di wilayah perairan
Indonesia, mengalir dua sistem arus utama yaitu:
1. ARMONDO : Arus Monsun Indonesia [mengalir secara ratarata dari Laut Cina Selatan masuk ke Laut Jawa lewat Laut
Natuna dan Selat Karimata, hingga ke Laut Flores dan Laut
Banda
2. ARLINDO : Arus Lintas Indonesia
• Secara umum, perbedaan elevasi muka air rata-rata antara
lautan pasifik sebelah barat dengan lautan hindia, yang
menyebabkan terjadinya arus yang berasal dari lautan
pasifik menuju lautan hindia melewati perairan.
• Variabilitas arlindo diperkirakan akan diikuti dengan
perubahan suhu permukaan laut bagian barat khatulistiwa
pasifik.
• Kejadian el nino, diduga berkaitan erat dengan kekuatan
arlindo, dimana makin besar angkutan massa air oleh
arlindo maka akan memperlambat siklus el nino.
PENGARUH ARUS DALAM PENYEBARAN
IKAN/KEBERADAAN IKAN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penyebaran ikan, Lavastu dan Hayes (1981)  arus mengalihkan telurtelur dan anak-anak ikan petagis dan spawning ground (daerah
pemijahan) ke nursery ground (daerah pembesaran) dan ke feeding
ground (tempat mencari makan).
Migrasi ikan-ikan dewasa
Sebagai alat orientasi ikan dan sebagai bentuk rute alami;
Tingkah laku ikan,
Secara langsung dapat mempengaruhi distribusi ikan-ikan dewasa dan
secara tidak langsung mempengaruhi pengelompokan makanan
Arus mempengaruhi lingkungan alami ikan, maka secara tidak langsung
mempengaruhi kelimpahan ikan tertentu dan sebagai pembatas
distribusi geografisnya.
OMBAK ATAU GELOMBANG LAUT
Ombak terjadi karena beberapa sebab, antara lain:
1. Angin.
2. Arus balik ketika sudah menabrak pantai.
3. Gempa bumi
DEFINISI
• Undulasi (naik-turunnya) muka laut akibat transmisi
(perjalanan) energi
• Mediumnya tidak ikut bergerak (berpindah) bersama energi,
tetapi partikel yang nenyusun media hanya bergerak naikturun dan maju mundur (pola orbit) saat energi melintas
DEFINISI
• Undulasi (naik-turunnya) muka laut akibat transmisi
(perjalanan) energi
• Mediumnya tidak ikut bergerak (berpindah) bersama energi,
tetapi partikel yang nenyusun media hanya bergerak naikturun dan maju mundur (pola orbit) saat energi melintas
Gelombang Lepas Pantai
Kangean, Jawa Timur
Gelombang Pantai
Pelabuhan Ratu, Jabar
PASANG SURUT LAUT
• Dapat diartikan sebagai naik turunnya muka laut secara
berkala akibat adanya gaya tarik.
• Merupakan gelombang yang dibangkitkan oleh adanya gaya
tarik.
• Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan pasang
rendang disebut pasang surut.
Pasut
Gerakan turun naiknya muka laut secara periodik akibat
gaya tarik bulan dan matahari
Kondisi Pasang
Kondisi Surut
Gravity and centrifugal force
(also called “tractive forces”)
Equilibrium theory of tides
Together:The earth-moon system
Semidiurnal
(Tengah Harian)
+
Diurnal
(Harian)
=
Composite
(Campuran)
• Tidal Reference Planes: Standard reference planes are necessary in order
to make measurements used by the navigator meaningful. In general,
heights and elevations are given on a chart with reference to a standard
high-water reference plane, and heights of tide and charted depths are
given with respect to a standard low-water reference plane.
– Mean high-water springs (MHWS) - The highest of all high-water
reference planes, is the average height of all spring tide high-water
levels.
– Mean higher high water (MHHW) - The average of the higher of the
high water levels occurring during each tidal day at a location,
measured over a 19-year period.
– Mean high water (MHW) - The average of all high-tide water levels,
measured over a 19-year period. It is the high-water reference plane
used on most charts produced by the United States for the basis of the
measurement of heights, elevations, and bridge clearances.
– Mean high-water neaps (MHWN)- The lowest of all high-water
reference planes; it is the average recorded height of all neap tide highwater levels.
– Mean low water neaps (MLWN) - The highest of all common low-water
reference planes; It is the average height of the all neap tide low-water
water levels.
– Mean low water (MLW) - The average height of all low-tide water
levels observed over a period of 19 years.
– Mean lower low water (MLLW) - The average of the lower of the low
water levels experienced at a location over a 19-year period. It is the
low-water reference plane used for charts of the U.S. Pacific, U.S.
Atlantic, and Gulf coasts, as a basis for measurement of charted depth
and height of tide.
– Mean low water springs (MLWS) -The lowest of all low-water reference
planes; it is the average of all spring tide low-water levels. It is the
sounding depth on which most water depths of foreign charts are
based.
TMSS
DLV
STLVMM
HAT
MHWST
MSL
MLWST
Gambar OS-A. Lokasi tumbuhnya pohon mangrove yang ideal berada pada
daerah MSL dan MHST, Keterangan: DLV=Dry Land Vegetation; STLVM=
Salt Tolerant Landward Vegetations, Minor Mangrove; TMS=The Mangrove Shore
(Modifikasi dari Lear and Turner, 1977).
PRODUKTIVITAS PERAIRAN
• Menyatakan banyaknya karbon yang dibentuk oleh
phytoplankton diperairan atau banyaknya oksigen yang
dihasilkan oleh phytoplankton.
• Identifikasi adanya phytoplakton adalah dengan melihat
adanya klorofil-a di suatu perairan.
• Sebaran klorofil-a di dalam kolom perairan sangat
tergantung pada konsentrasi nutrien. Konsentrasi nutrien di
lapisan permukaan sangat sedikit dan akan meningkat pada
lapisan termoklin dan lapisan di bawahnya
PRODUKTIVITAS PERAIRAN
• Faktor lingkungan yang mempengaruhi tingkat produktivitas
primer perairan dalam ekositem, faktor lingkungan berpengaruh
terhadap segala aktivitas yang terjadi di lingkungan. beberapa
pengaruh yang menentukan kandungan klorofil dan
produktivitas primer adalah kedalaman, kecerahan, kecepatan
arus, suhu, salinitas, fosfat, dan nitrit.
• Produktivitas di laut umumnya terdapat paling besar diperairan
dangkal dekat benua dan disepanjang terumbu karang, di mana
cahaya dan nutrient melimpah.
PRODUKTIVITAS PERAIRAN
• Produktivitas primer persatuan luas laut terbuka relative rendah
karena nutrient anorganic khusunya nitrogen dan fosfor terbatas
ketersediaannya dipermukaan. Di tempat yang dalam di mana
nutrient melimpah, namun cahaya tidak mencukupi untuk
fotosintesis.
• Sehingga fitoplankton, berada pada kondisi paling produktif
ketika arus yang naik ke atas membawa nitrogen dan fosfor
kepermukaan.
• Arus1
• Arus 2
Download