SERIKAT PEKERJA SERIKAT PEKERJA Widha K Ningdyah, ST., MT 2012 DEFINISI SERIKAT PEKERJA Merupakan organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. (Ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Tenaga Kerja tahun 2003 no 17) FUNGSI SERIKAT PEKERJA • Dalam melaksanakan hubungan industrial, pekerja dan serikat pekerja mempunyai fungsi : ▫ ▫ ▫ ▫ menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis, mengembangkan keterampilan,dan keahliannya serta ikut memajukan perusahaan ▫ memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya. (Pasal 102 UU Tenaga Kerja tahun 2003) • Fungsi serikat mencakup : ▫ pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), ▫ penyelesaian perselisihan industrial, ▫ mewakili pekerja di dewan atau lembaga yang terkait dengan urusan perburuhan, ▫ serta membela hak dan kepentingan anggota serikat. (UU No.21 tahun 2000 mengenai Serikat Buruh/Serikat Pekerja) CARA MEMBUAT SERIKAT PEKERJA • Sebuah serikat pekerja dapat dibentuk oleh minimal 10 orang karyawan di suatu perusahaan. • Pembentukan serikat pekerja ini tidak diperbolehkan adanya campur tangan dari perusahaan, pemerintah, partai politik, atau pihak manapun juga. • Serikat pekerja juga harus memiliki anggaran dasar yang meliputi : ▫ ▫ ▫ ▫ ▫ ▫ ▫ nama dan lambang dasar negara, asas, dan tujuan tanggal pendirian tempat kedudukan keanggotaan dan kepengurusan sumber dan pertanggungjawaban keuangan ketentuan perubahan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga (Sesuai pasal 5 UU No. 21 Tahun 2000) CARA MENJADI ANGGOTA SERIKAT PEKERJA • Karyawan di suatu perusahaan menghubungi pengurus serikat pekerja di kantor, • Biasanya akan diminta untuk mengisi formulir keanggotaan untuk data. • Ada pula sebagian serikat pekerja yang memungut iuran bulanan kepada anggotanya yang relatif sangat kecil berkisar Rp. 1,000 - Rp. 5,000, gunanya untuk pelaksanaan-pelaksanaan program penyejahteraan karyawan anggotanya. KEUNTUNGAN MENJADI ANGGOTA SERIKAT PEKERJA • Mendapatkan program-program training peningkatan kemampuan kerja dan diri seperti training negotiation skill, training pembuatan perjanjian kerja bersama, dll. • Mendapat bantuan hukum saat tertimpa masalah dengan perusahaan yang berkaitan dengan hukum dan pemenuhan hak-hak sebagai karyawan. PRINSIP SERIKAT PEKERJA • • • • • • Sukarela dan Permanen Kemandirian Demokratik Perjanjian Kerja Bersama Menangani keluh kesah anggota Melakukan kerjasama dan menjalin solidaritas dengan pekerja atau serikat pekerja lainnya baik secara nasional ataupun internasional • Meningkatakan pelaksanaan hubungan industrial untuk menciptakan keharmonisan hubungan antara pekerja/serikat pekerja dengan pengusaha/manajemen PERMASALAHAN DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI SERIKAT PEKERJA • Anti serikat pekerja propaganda oleh pengusaha ataupun bahkan dari pemerintah sendiri • Potret negatif serikat pekerja dan aktifitasnya • Konsep palsu tentang serikat pekerja yang mengakibatkan keragu – raguan antar pekerja sehubungan dengan serikat pekerja dan fungsi serta peranannya • Masih banyak serikat pekerja yang hanya berdiri karena keinginan pemerintah dan pengusaha sebagai maksud untuk “melaksanakan” konvensi ILO tentang kebebasan berserikat dan berorganisasi • Masih adanya larangan bagi pegawai pemerintah untuk mendirikan serikat pekerja atau bergabung dengan serikat pekerja yang ada Permasalahan Internal • Keanggotaan Anggota tidak menghadiri pertemuan organisasi Rendahnya pengetahuan antar anggota dan pemimpin serikat pekerja yang dipilih • Iuran anggota • Anggota perempuan • Pemimpin serikat pekerja kuning (yellow unionism) Permasalahan Eksternal • Rendahnya kerjasama dan komunikasi manajemen/pengusaha • Adanya anggapan dari Pemerintah bahwa serikat pekerja adalah pergerakan anti pemerintah • Adanya anggapan dari masyarakat bahwa serikat pekerja adalah penyebab terjadinya inflasi • Adanya pekerja imigran (asing) dapat menyebabkan pekerja lokal akan tersingkir atau paling tidak menjadi cheap labor. MODEL SERIKAT PEKERJA • Service Model Union yaitu dimana serikat pekerja melaksanakan apa saja untuk anggota • Organising Model Union yaitu dimana anggota berpartisipasi dan berbagi tanggung jawab bersama-sama dengan pemimpin serikat pekerja dalam menjalankan organisasi. PERBEDAAN MODEL SERIKAT PEKERJA SERVICE MODEL ORGANISING MODEL Serikat pekerja terlihat sebagai bagian “luar” – golongan ketiga Anggota memiliki bagian dari kegiatan kampanye organisasi untuk membentuk serikat pekerja ditempat kerja Pengurus serikat pekerja mengatakan kepada anggota bagaimana “serikat pekerja” akan mengatasi permasalahannya Anggota membangkitkan isu-isu yang dihadapi dan mengorganisir untuk mengatasinya bersama-sama Serikat pekerja bergantung kepada pengusaha/manajemen untuk menyediakan daftar nama-nama pekerja untuk pengurus serikat pekerja Pekerja menyediakan nama-nama dan informasi Serikat pekerja bergantung sepenuhnya kepada pengusaha/manajemen dalam akses ke tempat kerja (mengorganisasi) Pada awalnya mengorganisasi dapat dilakukan di luar tempat kerja, missal: kafe, restaurant, hotel atau tempat pertemuan lainnya SERVICE MODEL ORGANISING MODEL Promosi kaku tentang serikat pekerja untuk menarik anggota yang dilakukan oleh organisator Tahap awal dalam rekrutmen adalah mengadakan kontak, mencari pemimpin yang alami, dan menemukan isu-isu Serikat pekerja “dijual” berdasarkan pada pelayanan dan perlindungan asuransi Pekerja memperdayakan dirinya sendiri dalam mencari solusi melalui pendidikan dan saling mendukung Bergantung pada pengurus penuh waktu dalam perekrutan dan memecahkan masalah Pekerja mendorong untuk mengembangkan serikat pekerja melalui organising 1 untuk 1 dan memecahkan permasalah mereka sendiri Tujuan merekrut hanya untuk“mengisi kekosongan lajur yang ada” tidak untuk mengorganisir Mengabungkan rekrutmen dan mengorganisir – Winning the “heart and mind” of our members Pekerja menyalahkan “serikat pekerja” jika mereka tidak mendapat hasil yang seperti diinginkan Anggota membagi keputusan dan memecahkan masalah secara bersamasama dengan para pemimpin serikat pekerja – share responsibility SERVICE MODEL ORGANISING MODEL Pengurus marah/benci terhadap anggota bila mereka tidak hadir dalam rapat atau berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Anggota mengeluh mengenai iuran yang mereka bayarkan dan “menuduh” serikat pekerja tidak melakukan apapun. Para anggota bersama-sama dengan serikat pekerja mengidentifikasi dan berperan serta pada setiap aktifitas serikat pekerja. Penyerangan (permasalahan) yang terjadi pada serikat pekerja berarti penyerangan terhadap mereka (anggota) Manajemen bertindak-serikat pekerja bereaksi, sehingga selalu pada kondisi bertahan/menyerang (defensive/attack condition) Serikat pekerja mempunyai agenda tersendiri, yaitu proaktif, “menenangkan manajemen”, dengan melibatkan anggota. Kekuatan yang harus selalu dimiliki oleh anggota dan pengurus serikat pekerja adalah : ▫ semangat (spirit) berjuang, disiplin, sukarela, mau bertahan (committed) dan mempunyai komitmen yang kuat dalam perjuangan. ▫ dan pengetahuan (knowledge) tetapi yang terpenting dari semua itu ▫ solidaritas dan kesatuan para pekerja (Solidarity and Unity among workers). Workers need union Union need workers For the union make us strong Marsinah (Film) Sinopsis • Berasal dari kisah nyata buruh Marsinah yang menjadi lambang perlawanan buruh karena dibunuh saat memperjuangkan hak-hak buruh di tempatnya bekerja, PT Catur Putra Surya (CPS), di Sidoarjo. Kasus ini belum jelas ujung pangkalnya ketika film ini dibuat dan diedarkan. Tidak mengherankan bila di akhir film itu muncul pertanyaan: kalau terdakwanya dibebaskan Mahkamah Agung, lalu siapa yang membunuh Marsinah. Film ini tidak mengisahkan secara langsung cerita tentang tokoh Marsinah itu, tapi berkisah seputar penangkapan dan pengadilan terhadap Mutiari (Dyah Arum), Kepala Bagian Personalia PT CPS yang menghadapi protes buruh. Kematian Marsinah terjadi di tengah campur tangan militer dan polisi dalam upaya mengatasi aksi protes itu. Di tengah carut-marut itu, kematian Marsinah tak cukup terjelaskan dalam film. Yang lebih muncul adalah penculikan dan rekayasa pengakuan para pekerja PT CPS yang dibikin oleh tentara melalui penyiksaan-penyiksaan kejam. Film ini memfokuskan diri pada bencana hukum ini, bukan biografi Marsinah.