BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan fisika modern dimulai pada akhir abad ke-19, sebagai hasil dari ketidakmampuan konsep fisika klasik untuk menjelaskan gejala fisika yang muncul pada waktu itu, sehingga diperkenalkan konsep baru yang disebut teori kuantum. Dinamika partikel dalam fisika klasik dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan hukum Newton sehingga besaran-besaran seperti kecepatan, momentum dan energi dapat diketahui. Sementara dalam mekanika kuantum untuk menentukan besaran-besaran yang terkait digunakan fungsi gelombang yang diperoleh dari penyelesaian persamaan Schrödinger. Persamaan ini analog dengan pernyataan hukum II Newton (Suparmi, 2013). Persamaan Schrödinger hanya bisa digunakan untuk memecahkan persoalan partikel non-relativistik (Beiser,1990). Sementara untuk mendeskripsikan dinamika partikel relativistik dapat diselesaikan menggunakan persamaan KleinGordon dan persamaan Dirac (Alhaidari et al., 2006). Persamaan Klein-Gordon digunakan untuk partikel dengan spin bilangan bulat yang disebut dengan partikel boson, misalnya He-4. Sementara persamaan Dirac untuk menyelesaikan fungsi gelombang dari partikel berspin ½. Partikel dengan spin ½ disebut dengan partikel fermion, contohnya adalah proton, neutron dan elektron. Untuk mendapatkan fungsi gelombang diperkenalkan beberapa model potensial. Beberapa jenis potensial misalnya potensial Coulomb, Rosen Morse, Maning Rossen, Pöschl-Teller, Eckart dll (Suparmi, 2011). Sementara metode yang digunakan untuk menyelesaiakan persamaan Dirac antara lain metode Romanovski Polynomial seperti yang dilakukan oleh Suparmi dan Cari (2013), Nikiforof-Uvarov (NU) seperti yang dilakukan oleh Aysiah (2014) dan Kurniawan (2014). Serta Pratiwi (2015) yang menggunakan Metode Iterasi Asimtotik (AIM). 1 2 Dalam penelitian ini, untuk menentukan fungsi gelombang kuantum digunakan persamaan Dirac untuk kasus khusus spin simetri dimana potensial vektor sama dengan potensial skalar, yang dipengaruhi potensial non sentral kombinasi Eckart terdeformasi-q, Pöschl-Teller trigonometrik dan Scarf II yang akan diselesaikan menggunakan AIM. 1.2. Batasan Masalah a. Persamaan Dirac untuk kasus khusus spin simetri, dimana potensial vektor sama dengan potensial skalar. b. Potensial yang diterapakan adalah potensial non sentral kombinasi Eckart terdeformasi-q, Pöschl-Teller trigonometrik dan Scarf II . c. Penyelesaian persamaan Dirac diperoleh menggunakan Metode Iterasi Asimtotik. d. Visualisasi fungsi gelombang kuantum menggunakan program Matlab 7.1 1.3. Rumusan Masalah a. Bagaimana penyelesaian persamaan Dirac untuk potensial non sentral kombinasi Eckart terdeformasi-q, Pöschl-Teller trigonometrik dan Scarf II menggunakan Metode Iterasi Asimtotik? b. Bagaimana analisis tingkat energi relativistik dan fungsi gelombang yang dihasilkan dari persamaan Dirac untuk potensial non sentral kombinasi Eckart terdeformasi-q, Pöschl-Teller trigonometrik dan Scarf II menggunakan Metode Iterasi Asimtotik? c. Bagaimana bentuk fungsi gelombang yang divisualisasikan menggunakan program Matlab 7.1? 1.4. Tujuan Penelitian a. Memperoleh penyelesaian persamaan Dirac untuk potensial non sentral kombinasi Eckart terdeformasi-q, Pöschl-Teller trigonometrik dan Scarf II menggunakan Metode Iterasi Asimtotik. 3 b. Menganalisis tingkat energi relativistik dan fungsi gelombang yang dihasilkan dari persamaan Dirac untuk potensial non sentral kombinasi Eckart terdeformasi-q, Pöschl-Teller trigonometrik dan Scarf II menggunakan Metode Iterasi Asimtotik. c. Memvisualisasikan fungsi gelombang yang dihasilkan menggunakan program Matlab 7.1. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini menyediakan tingkat energi dan fungsi gelombang partikel yang diperoleh dari persamaan Dirac untuk potensial non sentral kombinasi Eckart terdeformasi-q, Pöschl-Teller trigonometrik dan Scarf II menggunakan Metode Iterasi Asimtotik. Sehingga memberikan informasi mengenai partikel fermion, yang banyak dikaji dalam perkembangan fisika nuklir.