effect of problem based learning strategy of student

advertisement
EFFECT OF PROBLEM BASED LEARNING STRATEGY OF STUDENT
LEARNING OUT COMES ON THE SUBJECT OF INTEGRATED
IPS JUNIOR STATE IN 18 CITIES JAMBI
Andri Alfarabi3, Hj. Muazza1, and Irzal Anderson2
FKIP University of Edinburgh
Andri [email protected]
ABSTRAC
One of the problems in learning at school is the low student learning outcomes.
Many factors that affect learning outcomes, one of which is learning strategies and
teachers. Problem-based strategy is one of the learning strategies used by teachers
to create the conditions for active learning and help students better master the
subject matter being studied. The research was conducted in SMP 18 Jambi,
which aims to determine the effect of problem-based strategies to student learning
out comes in social studies Integrated SMP 18 Jambi. This research was
conducted by using the experimental method pretest-posttest design. Once known
homogeneous population subsequently taken two classes of samples from four
classes into the population. Subjects of this study were students of class VIII B as
a control class and class VIII C as the experimental class. The treatment given is
to use problem-based strategies for classroom experiments and conventional
learning models for classroom control. Data processing techniques using t-test
sample related. After studying the results of research conducted experimental
class turned out to be higher than the control class. Of the t-test results, it is
known that thitung16,47> ttabel1,99 it was concluded that Ho is rejected and Ha
accepted. The findings of this study indicate that there are significant issues-based
strategy for student learning outcomes in social studies SMPN18 Integrated in the
city of Jambi. Based on the findings of this study, it is suggested to the Integrated
Social Science teachers in conducting teaching using a variety of learning
strategies one using problem-based strategy.
Keywords: Problem-Based Strategy, Learning Outcomes
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
DI SMP NEGERI 18 KOTA JAMBI
Andri Alfarabi3, Hj. Muazza1, dan Irzal Anderson2
FKIP Universitas Jambi
Andri [email protected]
Abstrak
Salah satu masalah dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya hasil belajar
siswa. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, salah satunya
adalah strategi pembelajaran dan guru. Strategi berbasis masalah merupakan salah
satu strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk menciptakan kondisi
belajar yang aktif dan membantu siswa lebih menguasai materi pelajaran yang
dipelajari. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 18 Kota Jambi, yang bertujuan
untuk mengetahui pengaruh strategi berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS Terpadu SMPN 18 Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode eksperimen dengan desain pretes-postes. Setelah
diketahui populasi bersifat homogen selanjutnya diambil dua kelas sampel dari
empat kelas yang menjadi populasi. Subjek dari penelitian ini adalad siswa kelas
VIII B sebagai kelas control dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen.
Perlakuan yang diberikan adalah menggunakan strategi berbasis masalah untuk
kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol.
Teknik pengolahan data menggunakan uji t-test sampel related. Setelah penelitian
dilakukan ternyata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
Dari hasil uji-t, diketahui bahwa thitung 16,47 > ttabel 1,99 maka disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh strategi berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS Terpadu di SMPN 18 Kota Jambi. Berdasarkan temuan penelitian
ini, maka disarankan kepada guru mata pelajaran IPS Terpadu dalam melakukan
pengajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi salah
satunya dengan menggunakan strategi berbasis masalah.
Kata kunci: Strategi Berbasis Masalah, Hasil Belajar
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sesuai observasi yang didapat dari guru mata pelajaran kelas VIII hasil
pelajaran pada mata pelajaran IPS Terpadu menunjukkan masih banyaknya siswa
yang mengalami kendala dan memperoleh hasil belajar yang memuaskan. masih
banyak dijumpai siswa yang kurang menguasai materi pelajaran. Terlihat dari
tahun ke tahun rata-rata hasil belajar siswa masih rendah nilai rata-rata di bawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM) hingga tahun 2013/2014 dengan nilai KKM
75 . Hal ini diduga karena partisipasi siswa yang rendah dan belum termanfaatnya
sumber belajar.
Ceramah yang panjang dan berlebihan membosankan siswa, sehingga
tingkat belajar kognitif yang lebih tinggi (aplikasi, analisis, sentesis dan evaluasi)
jarang dikuasi siswa, karena mereka tidak bekerja secara aktif dengan informasi
yang disampaikan. Penekanan dalam proses belajar mengajar seperti ini terletak
pada kegiatan mengajar, bukan kepada kegiatan belajar. Dengan demikian peneliti
melihat bahwa dalam pembelajaran IPS Terpadu, strategi mengajar yang
digunakan guru perlu mendapat perhatian. Permasalahan yang muncul adalah
bagaimana memilih dan menerapkan strategi yang cocok, efektif dan efesien
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Fenomena yang ditemukan adalah guru selama ini lebih berorientasi pada
tujuan dan bukan pada proses pembelajaran, pada hal tujuan akan tercapai optimal
apabila proses belajar berlangsung secara efektif dan efesien dengan melibatkan
semua sumber yang ada. Untuk hasil yang maksimal dalam pencapaian tujuan
pembelajaran yang dirancang, guru harus memanfaatkan teknik, strategi serta
metode sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajar, tetapi yang sering menjadi
kendala selain penggunaan metode, teknik dan strategi tersebut di atas adalah
kurangnya aktifitas siswa dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan
pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai secara optimal.Hal ini akan
berpengaruh langsung terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa.
Pembelajaran IPS Terpadu merupakan gabungan antara berbagai disiplin
ilmu-ilmu sosial, yang biasanya terdiri atas beberapa mata pelajaran seperti
Geografi, Sosiologi/Antropologi, Ekonomi, dan Sejarah, maka dalam
pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi satu kesatuan. Hal ini
memberikan implikasi terhadap guru yang mengajar di kelas yakni guru harus
mampu menguasai dan mengintegrasikan seluruh ilmu-ilmu sosial tersebut..
Seyogianya guru dalam pembelajaran IPS terpadu dilakukan oleh seorang guru
mata pelajaran, yakni Guru Mata Pelajaran IPS. Di sekolah pada umumnya dan
Perkumpulan Strata pada khususnya guru-guru yang tersedia terdiri atas guru-guru
disiplin ilmu seperti guru Geografi, Sosiologi/Antropologi, Ekonomi, dan Sejarah.
Guru dengan latar belakang tersebut tentunya sulit untuk beradaptasi ke dalam
pengintegrasian disiplin ilmu-ilmu sosial, karena mereka yang memiliki latar
belakang Geografi tidak memiliki kemampuan yang optimal pada Ekonomi dan
Sejarah. Begitu pula sebaliknya, guru yang berlatar belakang ilmu ekonomi juga
tidak memiliki kemampuan yang optimal pada ilmu sejarah dan geografi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Adakah terdapat pebedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan penggunaan Strategi pembelajaran berbasis masalah
dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan
pembelajaran Konvensional ?
2. Apakah terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis
masalah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ips terpadu di
SMP Negeri 18 kota Jambi ?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan
dengan menggunakan penggunaan Strategi pembelajaran berbasis
masalah dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan
menggunakan pembelajaran Konvensional.
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran
berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ips
terpadu di SMP Negeri 18 kota Jambi.
Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah maka penulis membatasi permasalahan yang akan
diteliti yaitu:
1. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 18 Kota Jambi Kelas VIII
Semester genap tahun ajaran 2013/2014
2. Strategi pembelajaran yang dipakai dalam pelaksanaan pembelajaran
yaitu Strategi pembelajaran berbasis masalah.
3. Hasil belajar siswa-siswi SMP Negeri 18 Kota Jambi hanya pada
mata pelajaran IPS terpadu kelas VIII.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam usaha pengembangan
ilmu pengetahuan terutama untuk menambah khasanah kajian pustaka bagi
penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan strategi pembelajaran di
kelas.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi guru agar
dapat mengaplikasikan strategi pembelajaran ini dalam kegiatan mengajar
dan bahan masukan bagi pelaku-pelaku pendidikan lainnya untuk
peningkatan mutu pendidikan.
Defenisi Operasional
1. Strategi pembelajaran dapat diartikan berkenaan dengan pendekatan
pembelajaran
sebagai
suatu
cara
yang
sistematik
dalam
mengkomunikasikan isi pelajaran kepada pebelajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran berbasis masalah meliputi (1)
adanya masalah, (2) merumuskan masalah,(3) merumuskan hipotesis,(4)
mengumpulkan data, (5) menguji hipotesis dan (6) menentukan pilihan
penyelesaian.
2. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan aktivitas
belajar yang mengakibatkan perubahan pemahaman dan tingkah laku..
Hasil belajar merupakan penguasaan materi pelajaran yang diperlihatkan
pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
KAJIAN PUSTAKA
Hasil belajar menggambarkan kemampuan siswa dalam mempelajari
sesuatu. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimyati dan Mujiono (2006:12) yang
menyebutkan bahwa: “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan.
Nana Sudjana (2009:9) mendefinisikan hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian
yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk
mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam
penelitian ini adalah hasil belajar kognitif IPS yang mencakup tiga tingkatan yaitu
pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Instrumen yang
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah hassil yang diperoleh siswa setelah melakukan naktivitas belajar yang
mengakibatkan perubahan pemahaman dan tingkah laku.
Pada Standar Penilaian Pendidikan bagian C (Teknik dan Instrumen
Penilaian) dinyatakan hal-hal terkait teknik penilaian sebagai berikut.
1. Teknik tes
Teknik tes merupakan teknik yang digunakan dalam melaksanakan tes
berupa pertanyaan yang harus dijawab, ditanggapi atau tugas yang harus
dilaksanakan oleh orang yang dites. Dalam hal tes hasil belajar yang hendak
diukur adalah kemampuan peserta didik dalam menguasai pelajaran yang
disampaikan meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan alat
pelaksanaannya secara garis besar alat penilaian dengan teknik tes dapat
dikelompokkan sebagai berikut.
a. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban
secara tertulis, baik berupa pilihan maupun isian. Tes tertulis dapat
digunakan pada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhir semester
atau ulangan kenaikan kelas. Tes tertulis dapat berbentuk pilihan
ganda, menjodohkan, benar-salah, isian singkat, atau uraian (essay).
b. Tes Lisan
Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan
jawabannya atau pernyataannya atau tanggapannya disampaikan dalam
bentuk lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan
dan pedoman penskoran.
c. Tes Praktik atau Tes Kinerja atau Tes Perbuatan
Tes praktik atau tes kinerja atau tes perbuatan adalah teknik penilaian
hasil belajar yang menuntut peserta didik mendemontrasikan
kemahirannya atau menampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjuk
kerja. Tes praktik dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, atau tes
petik kerja. Tes identifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiran
mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena yang ditangkap
melalui alat indera. Tes simulasi digunakan untuk mengukur
kemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan. Tes petik kerja
digunakan untuk mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan
yang sesungguhnya.
2. Teknik Non Tes
Teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran
terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian. Selama ini teknik nontes
kurang digunakan dibandingkan teknis tes. Dalam proses pembelajaran pada
umumnya kegiatan penilaian mengutamakan teknik tes. Hal ini dikarenakan lebih
berperannya aspek pengetahuan dan keterampilan dalam pengambilan keputusan
yang dilakukan guru pada saat menentukan pencapaian hasil belajar siswa.
Strategi pembelajaran merupakan prinsip-prinsip dalam pemilihan urutan
pengulangna belajar dalam suatu proses pembelajaran. sementara itu Djamarah
(2002:56) mendefinisikan strategi pembelajaran sebagai pendekatan menyeluruh
dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka
kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran yang dijabarkan dalam
pandangan dan falsafah atau teori belajar tertentu.
Strategi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan dari filsafat
konstruksionisme, yang menyatakan bahwa kebenaran merupakan kontruksi
pengetahuan secara otonom. Artinya, peserta didik akan menyusun pengetahuan
dengan cara membangun penalaran dari seluruh pengetahuan yang telah dimiliki
dan dari semua pengetahuan baru yang diperoleh (Hamruni, 2009:150).
Pembelajaran IPS Terpadu merupakan gabungan antara berbagai disiplin
ilmu-ilmu sosial, yang biasanya terdiri atas beberapa mata pelajaran seperti
Geografi, Sosiologi/Antropologi, Ekonomi, dan Sejarah, maka dalam
pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi satu kesatuan. Hal ini
memberikan implikasi terhadap guru yang mengajar di kelas yakni guru harus
mampu menguasai dan mengintegrasikan seluruh ilmu-ilmu sosial tersebut..
Seyogianya guru dalam pembelajaran IPS terpadu dilakukan oleh seorang guru
mata pelajaran, yakni Guru Mata Pelajaran IPS. Di sekolah pada umumnya dan
Perkumpulan Strada pada khususnya guru-guru yang tersedia terdiri atas guruguru disiplin ilmu seperti guru Geografi, Sosiologi/Antropologi, Ekonomi, dan
Sejarah.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang saya teliti adalah penelitian eksperimen semu (quasi
eksperimental) dimana dalam pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu
variabel saja yaitu variabel yang dipandang paling dominan, (Sukmadinata: 2007,
59). Menurut Sugiyono (2012:77), bentuk desain eksperimen ini merupakan
pengembangan dari true experimental design. Desain ini mempunyai kelompok
kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabelvariabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eskperimen. Design ini digunakan
karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan
untuk penelitian.
Berdasarkan permasalahan dalam penelitian ini dibutuhkan dua kelas
dimana kelas tersebut adalah VII C dan VII D dimana kelas VII C adalah yang
menjadi kelas kontrol dan kelas VII D sebagai kelas perlakuan yang ditetapkan
dengan melihat kelas yang memiliki karakteristik dan kemampuan yang sama atau
homogen. Untuk melihat apakah kedua kelas memiliki kemampuan yang sama
terhadap materi yang diajarkan, maka terlebih dahulu dilakukan pre-test.
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka
diperlukan alat pengumpulan data. Adapun alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, pre test, dan post test berupa
tes objektif dengan lima pilihan jawaban (a, b, c, d, dan e), yang dapat dijawab
dengan memilih salah satu dari lima alternatif jawaban yang tersedia. Instrumen
alat evaluasi yang berupa tes ini berjumlah 25 buah pokok uji, yang belum
diketahui validitas dan reliabilitasnya. Digunakan model tes ini dianggap baik dan
paling banyak digunakan dalam tes-tes standar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
apakah terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah
terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN
18 Kota Jambi. Berdasarkan permasalahan di atas, maka menimbulkan hipotesis
kerja yang menyebutkan “Terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran
berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS
Terpadu di SMPN18 Kota Jambi.
Dari perhitungan statistik dapat dilihat bahwa hasil belajar IPS Terpadu
siswa kelas VIII di SMPN 18 Kota Jambi kelas eksperimen lebih tinggi bila
dibandingkan dengan perolehan hasil belajar IPS Terpadu pada kelas kontrol. Dari
hasil pretes kelas eksperimen diperoleh rata-rata = 49,62 simpangan baku =
8,02 dan varians = 64,24. Sedangkan kelas kontrol diperoleh rata-rata = 49,91
simpangan baku = 8,58 dan varians = 73,66. Selanjutnya dari hasil posttes kelas
eksperimen yang diajar menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah
diperoleh rata-rata = 80,26 simpangan baku = 8,85 dan varians = 78,38 Pada
kelas kontrol yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional
diperoleh nilai rata-rata = 69,88 simpangan baku = 9,66 dan varians = 93,38.
Dengan demikian rata-rata hasil belajar (posttes) dan simpangan baku serta
variansi kelas eksperimen berbeda secara signifikan dari kelas kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian,dalam pembelajaran terlihat bahwa kelas
yang diberikan strategi pembelajaran berbasis masalah lebih hidup suasana
kelasnya karena siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa termotivasi
berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling
memberikan pendapat (sharing ideas). Sementara pada kelas dengan model
pembelajaran konvensional siswa kurang aktif dan cenderung hanya
mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan jarang memberikan pendapat
atau komentar sehingga pengetahuannya terbatas.
Pemberian strategi belajar yang tepat dalam proses belajar mengajar sangat
berpengaruh terhadap peningkatan kegiatan dan hasil belajar siswa yang
bersangkutan. Semua guru menginginkan supaya dalam kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan harapan dan keinginan yang dicapai setelah proses belajar mengajar
berakhir. Agar apa yang diharapkan dapat berhasil maka dengan demikian perlu
adanya perubahan-perubahan dalam proses pembelajaransehingga pengajaran
mempunyai mutu yang baik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat
disimpulkan: 1.)Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII yang
diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah adalah
80,26 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII
pada mata pelajaran IPS Terpadu yang diajarkan secara konvensional adalah
69,88. 2.)Hasil uji t-test diperoleh hasil kooefisien t_hitung > t_tabel atau 16,478
> 1,997. Dengan demikian dapat diartikan terdapat pengaruh penggunaan strategi
pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata
pelajaran IPS Terpadu di SMPN 18 Kota Jambi. Dimana pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah di kelas eksperimen lebih
aktif dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan cara konvensional.
Untuk meningkatkan hasil belajar dapat diberikan saran sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis menyarankan kepada guru,
terutama guru mata pelajaran IPS Terpadu sebaiknya dalam melakukan
pengajaran menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi salah satunya
dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dan jangan hanya
berpatok dengan gaya menjelaskan, berceramah dan membaca buku yang secara
tidak langsung membuat murid menjadi tidak aktif dengan kegiatan belajar.
Banyak cara sederhana yang digunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa
dan menumbuhkan semangat siswa salah satunya yaitu pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Asani, Diska. Efektifivitas Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Partisipasi dan kemampuan Berpikir analitis Siswa SMA Negeri 9
Kabupaten tebo Pada Mata Pelajaran Biologi.Skiripsi, Program Studi
Pendidikan Biologi Jurusan MIPA Fkip Universitas Jambi, 2012.
Darmansyah. 2011. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor.
Jakarta: Bumi Aksara.
Dewi, Citra Ayu. Pengaruh Blended Learning Dalam Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBL) Terhasil Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia
Ikip Tahun Akademik 2011/2012 Pada Materi Pencemaran
Lingkungan Tesis,Program Studi Pendidikan Kimia, pascasarjana
Universitas Negeri Malang, 2012
Djamarah dan Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Renika Cipta.
Dimyati dan Mujiono 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.
Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:
Alfabeta
Hamalik, Umar.2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendidikan Sistem.
Jakarta: PT Gramadia Pustaka Utama.
Legowo, Budi. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap
Prestasi Belajar PPKN Siswa Kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan
Tuban. Tesis, Program Studi Tegnologi Pendidikan, Program Negeri
Surabaya, 2012.
Nasution. 1986. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Renika Cipta.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi KBK. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sjarkawi. 2007. Pengaruh Cara Pengorganisasian Pengajaran Melalui Struktur
Orientasi Konseptual Terhadap Perolehan Belajar Siswa. Malang:
Wineka Media.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Memepengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Supmadinata, Nana Syoudin. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosda
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta.
……….. 2012. Statiska Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Askara.
Download