BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) sangat memadai. Simpulan ini diambil berdasarkan faktor-faktor: a. Kedudukan Komite Audit dalam perusahaan adalah independen dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. b. Pengalaman dan kualitas anggota Komite Audit sudah cukup baik menurut bidangnya. c. Tingkat keterlibatan Komite Audit dalam aktivitas perusahaan sesuai dengan perannya yaitu membantu Dewan Komisaris dan Dewan Direksi dalam melaksanankan tugasnya. d. Komite Audit memiliki ketepatan tindakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Komite Audit sudah cukup mampu menjabarkan kebutuhan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi dalam rangka efektivitas good corporate governance. e. Tingkat kualitas pertanyaan kepada manajemen sesuai dengan kualifikasinya. f. Interaksi Komite Audit dengan auditor intern dan auditor ekstern sudah efektif, dan saling memberikan informasi mengenai jalannya audit di perusahaan. Hubungan Komite Audit dengan auditor intern adalah hubungan kemitraan yang berkesinambungan, yang melibatkan koordinasi dalam mencapai misi audit secara keseluruhan. g. Komite Audit sudah melaksanakan tugasnya dalam menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit. h. Komite Audit telah memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen yaitu sistem yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta pelaksanaannya. Hal ini dapat dilihat dari tercapainya hampir seluruh tujuan perusahaan. i. Komite Audit telah memastikan terdapat prosedur review terhadap informasi yang dikeluarkan perusahaan, karena Komite Audit sendiri yang melakukan prosedur review tersebut. j. Komite Audit sudah melaksanakan tugasnya dalam mengidentifikasi halhal yang memerlukan bantuan Komisaris. k. Tidak menutup kemungkinan untuk Komite Audit dalam melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris, selama masih dalam lingkup tugas dan kewajiban komisaris. Karena tugas Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris. l. Komite Audit membantu Komisaris atau Dewan Pengawas memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas Auditor Eksternal dan melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan. m. Komite Audit sudah melaksanakan tugasnya dalam melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan n. Komite Audit melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal, dan menentukan prosedur pemeriksaan. o. Komite Audit melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko yaitu kegiatan pimpinan puncak mengidentifikasi, mengevaluasi, menangani dan memonitor risiko bisnis yang dihadapi perusahaan dimasa yang akan datang, yang dilaksanakan oleh direksi. p. Komite Audit melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan perusahaan. Pengaduan tersebut umumnya berasal dari konsumen yeng berkaitan dengan produk yang dihasilkan perusahaan. q. Komite Audit menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi perusahaan. Setiap informasi yang akan dikeluarkan perusahaan, harus melalui prosedur review oleh Komite Audit. r. Perusahaan memiliki Pedoman Komite Audit (Audit Committee Charter). Faktor yang tidak mendukung simpulan adalah tidak diperolehnya informasi mengenai struktur keanggotaan Komite Audit yang berlaku. 2. Praktik good corporate governance di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) sudah cukup efektif. Simpulan ini diambil berdasarkan faktor-faktor: a. Perusahaan sudah dapat memaksimalkan nilainya, dengan peningkatan kinerja. Hal ini diperoleh dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil, sehingga perusahaan memiliki daya saing yang kuat baik secara nasional maupun internaional. b. Perusahaan dikelola secara profesional, transparan, dan efisien tanpa benturan kepentingan dan berdasarkan prinsip good corporate governance yaitu kemandirian, yang dapat diketahui dalam mengambilan keputusan yang terbaik bagi perusahaan tanpa benturan kepentingan. c. Dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan, perusahaan dilandasi nilai moral dan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku. d. Kontribusi perusahaan dalam perekonomian nasional meningkat, dengan merealisasikan prinsip-prinsip good corporate governance. Terbukti dengan aktifnya perusahaan dalam ekspor teh. Faktor yang tidak mendukung simpulan adalah perusahaan belum memiliki Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance yang mendeskripsikan ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan praktik Good Corporate Governance. 3. Komite Audit sangat berperan dalam efektivitas good corporate governance. Simpulan ini diambil berdasarkan: a. Komite Audit mangawasi akurasi, keterbukaan, transparansi, dan ketepatan waktu laporan keuangan. b. Salah satu tugas dan tanggung jawab Komite Audit yang ditugaskan oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) adalah memantau efektivitas good corporate governance perusahaan termasuk pelaksanaan prinsipprinsip dan tujuan good corporate governance, serta penyampaian laporan berkala oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham serta memberikan saran perbaikan kepada Dewan Komisaris untuk ditindaklanjuti Direksi. c. Komite Audit memberikan pengaruhnya kepada perkembangan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) melalui bentuk pengawasan terhadap kinerja sistem internal control perseroan yang terkait dengan masalah keuangan, akuntansi serta kepatuhan kepada aturan (hukum) dan kode etik yang telah disusun oleh Direksi dan Komisaris. Komite Audit bertujuan untuk ikut memperkuat peranan bagian internal perusahaan dengan melakukan evaluasi dan penilaian terhadap berbagai masalah dan langkah pemeriksaan terhadap bagian-bagian internal perusahaan. d. Komite Audit menilai kelengkapan, transparansi, dan akurasi laporan keuangan yang dilakukan oleh Auditor Eksternal. e. Komite Audit mengawasi penerapan manajemen risiko, yaitu membantu Dewan Komisaris dalam mengidentifikasi, mangevaluasi, menangani dan memonitor risiko bisnis yang dihadapi perusahaan di masa yang akan datang. Faktor yang tidak mendukung simpulan ini adalah belum dibentuknya komite-komite yang penting selain Komite Audit, untuk mendukung pelaksanaan Good Corporate Governance. Komite-komite tersebut adalah Komite Nominasi, Komite Remunerasi, dan Komite Asuransi. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat membantu PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dalam meningkatkan peranan Komite Audit bagi perkembangan perusahaan dan efektivitas good corporate governance. Saran-saran tersebut adalah: 1. Pemberian informasi secara transparan sangat penting, karena menunjukkan efektivitas good corporate governance dalam perusahaan dan profesionalitas anggota Komite Audit. 2. Sebaiknya kompetensi Komite Audit terus ditingkatkan. 3. Tidak adanya pedoman mengenai Good Corporate Governance yang sesuai dengan keadaan perusahaan, sebaiknya cepat dibuat. Karena prinsip-prinsip Good Corporate Governance semakin berkembang sesuai dengan perkembangan dunia bisnis dan teknologi. Oleh karena itu, sebaiknya pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance turut dikembangkan selaras dengan perkembangan jaman, dimana perusahaan yang sehat lebih diminati oleh investor, baik publik maupun asing. 4. Dewan Komisaris sebaiknya mempertimbangkan untuk membentuk komitekomite selain Komite Audit, yang terdiri dari Komite Nominasi, Komite Remunerasi, serta Komite Asuransi dan Risiko Usaha, guna menunjang pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi. Komite Nominasi bertugas membantu Dewan Komisaris dalam menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan para eksekutif lainnya didalam perseroan. Komite Remunerasi bertugas membantu Dewan Komisaris dengan menyusun sistem penggajian dan pemberian tunjangan. Komite Asuransi dan Risiko Usaha bertugas melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang jenis dan jumlah asuransi yang ditutup oleh perusahaan dalam hubungannya dengan risiko usaha. 5. Perusahaan keberhasilan sebaiknya Good melakukan Corporate penilaian Governance mengenai di sejauh perusahaan. mana Penulis memberikan saran untuk melakukan Corporate Governance Self Assesment Checklist yaitu suatu alat untuk melakukan penilaian mendiri yang berbentuk seperangkat kuesioner yang dapat diisi sendiri oleh perusahaan dan selanjutnya perusahaan memberikan penilaian secara objektif terhadap jawaban tersebut.