fakultas ekonomi universitas muhammadiyah surakarta

advertisement
i
MANFAAT BEBAN PAJAK TANGGUHAN DALAM MENDETEKSI
EARNINGS MANAGEMENT UNTUK MENGHINDARI PENURUNAN
LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
DI BURSA EFEK JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh:
INDARWATI
B 200 040 142
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penilaian yang tepat terhadap perusahaan merupakan hal yang wajar
bagi pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian penilaian
tersebut biasanya didasarkan pada keberhasilan perusahaan yang ditunjukkan
dengan kinerja manajemen. Sekilas tampak bahwa earning management
berhubungan erat dengan tingkat perolehan laba (earning) atau prestasi usaha
suatu organisasi. Hal ini tidaklah aneh karena tingkat keuntungan atau laba
yang diperoleh sering dikaitkan dengan
prestasi manajemen disamping
memang adalah suatu yang lazim bahwa besar kecilnya bonus yang akan
diterima oleh manajer tergantung dari besar kecilnya laba yang diperoleh.
Oleh sebab itu tidaklah mengherankan bila manajer sering berusaha
menonjolkan prestasinya melalui tingkat keuntungan atau laba yang dicapai.
Salah satu informasi dari pihak external dan pihak internal dalam
menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Kinerja manajemen
perusahaan tersebut tercermin pada laba yang terkandung dalam laporan laba
rugi. Oleh karena itu proses penyusunan laporan keuangan dipengaruhi oleh
faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan.
Manajemen sebagai pihak internal perusahaan berkewajiban menyusun
laporan keuangan perusahaan, karena manajemen merupakan pengelola secara
langsung. Manajemen perusahaan dapat memberikan kebijakan dalam
1
2
penyusunan laporan keuangan tersebut untuk mencapai tujuan tertentu.
Pemegang saham sebagai pihak yang menanamkan modal dalam perusahan
memerlukan informasi mengenai sejumlah modal yang telah ditanamkan
dalam perusahan, kreditur dan investor merupakan pihak yang memberikan
pinjaman maupun akan melakukan investasi memerlukan informasi yang
digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, sedangkan pemerintah
memerlukan informasi dalam rangka menentukan besarnya pajak yang perlu
dibayarkan kepada negara dan karyawan perusahaan memerlukan informasi
dalam rangka menentukan jaminan kesejahteraan bagi para karyawan.
Kesalahan dalam prediksi dilakukan tidaknya earnings management
oleh suatu perusahaan dapat menyebabkan bias dalam penilaian kinerja
perusahaan. Healy & Wahlen (1999) dalam Yuliati menggunakan perspektif
oportunistik menyebutkan bahwa tujuan manajer melakukan earning
mangement adalah untuk menyesatkan stakeholder atas kinerja perusahaan
atau untuk mempengaruhi tujuan tertentu perusahaan yang didasarkan pada
angka- angka laporan keuangan. Hal ini mengandung pengertian bahwa
apabila suatu perusahan dianggap melakukan earning management akan
memeberikan sinyal negative mengenai kinerja perusahaan tersebut. Oleh
karena itu kesalahan model accrual dalam memprediksi dilakukannya earning
management adalah perusahaan akan memepengaruhi penilaian stakeholders
atas kinerja perusahaan.
Beberapa peneliti mencoba
mengatasi kelemahan model accrual
dengan mencari faktor alternatif yang dapat digunakan dalam mendeteksi
3
earning management. Phillips, Pincus & Rego (2003) menyatakan bahwa
kesalahan pengukuran model akrual dapat dikurangi dengan memfokuskan
pada beban pajak tangguhan dibandingkan dengan membagi Total Accrual
perusahaaan menjadi komponen Discretionary dan non discretionary.
Dalam laporan keuangan mengandung informasi laba yang penting
bagi pemakai laporan keuangan. Menurut pernyataan dalam statement of
financial accounting concept (SFAC) No. 1, bahwa informasi laba pada
umumnya merupakan perhatian utama dari laporan keuangan dalam
mengetahui kinerja menejemen. Informasi laba membantu pemilik atau pihak
lain dalam mengestimasi earnings power (kekuatan laba) untuk menaksir
resiko dalam investasi dan kredit.
Pentingnya informasi laba tersebut harus disadari oleh pihak
manajemen sebagai pihak penyusunan laporan keuangan serta sebagai pihak
yang diukur kinerjanya. Situasi ini memungkinkan manajer untuk melakukan
perilaku menyimpang dalam menunjukkan informasi laba yang disebut
dengan earning management. Earning management adalah campur tangan
manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan eksternal dengan
tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri (Setiawati dalam Naim, 2000).
Sccot (2000 : 351) dalam Kusumawati dan Noer Sasongko (2005) bahwa
earning management merupakan intervensi manajemen dalam proses
penyusunan laporan keuangan eksternal sehingga dapat menaikan atau
menurunkan laba akuntansi untuk mendapatkan beberapa keuntungan pribadi.
Shipper dalam Sutrisno (2002) mengungkapkan bahwa earning management
4
atau manajemen laba adalah suatu intervensi dengan tujuan tertentu dalam
proses penyusunan laporan keuangan ekternal untuk memperoleh beberapa
keuntungan sepihak.
Earning
management
dapat
dilakukan
dengan
memanfaatkan
kelonggaran pengguna metode dan prosedur akuntansi, membuat kebijakan –
kebijakan akuntansi dan mempercepat atau menunda biaya dan pendapatan
agar lebih kecil atau lebih besar dari yang seharusnya.
Pengertian laba yang dianut oleh setruktur akuntansi sekarang ini
adalah laba akuntansi yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan
biaya. Dalam menentukan ada tidaknya earnings management menggunakan
metode-metode khusus yaitu model Jones, model modifikasi Jones. Penentuan
earnings management dalam model ini biasanya menggunakan pendekatan
total accrual dengan menetapkan income increasings discretionary accruals.
Jadi total accrual adalah semua kejadian yang bersifat operasional pada suatu
tahun yang berpengaruh terhadap arus kas (Surifah, 2001). Total accrual dari
sebuah perusahaan merupakan proksi dari sebuah kebijakan akuntansi accrual
yang mengarah pada tindakan earnings management , hal ini karena kebijakan
yang terkait dengan earning management sering digunakan oleh manajemen
untuk mempengaruhi laba yang dilaporkan sehingga sulit untuk dideteksi, oleh
karena itu banyak penelitian yang melakukan pendeteksian terhadap earnings
management.
Untuk mengetahui seberapa besar laba usaha yang terkena pajak,
Perusahaan tidak bisa menghitung laba secara langsung, karena ada perbedaan
5
antara laba akuntansi dengan laba fiskal. Laba akuntansi yaitu laba kotor
dikurangi dengan biaya, Sedangkan laba fiskal yaitu laba kotor dikurangi
pengeluaran yang boleh dikurangkan dari laba. Dengan adanya perbedaan
antara laba akuntansi dengan laba fiskal bisa menimbulkan kesulitan dalam
penentuan besarnya laba sehingga mempengaruhi posisi laporan keuangan dan
menyebabkan tidak seimbangnya saldo akhir.
Laporan keuangan perusahaan diharapkan dapat memberi informasi
bagi (calon) investor dan (calon) kreditur guna menggambil keputusan yang
terkait dengan investasi dana mereka. Diharapkan laporan keuangan mampu
mencerminkan kondisi keuangan perusahaan sesuai dengan kondisi riil
perusahaan. Tetapi, mesti disadari ada satu kelemahaan yang inheren dalam
penyusunan laporan keuangan. Proses penyusunan laporan keuangan yang
berbasis acrual melibatkan banyak estimasi dan taksiran seperti misalnya,
estimasi umur aktiva tetap dan taksiran besarnya nilai residu aktiva tetap
dalam menentukan besarnya biaya depresiasi suatu aktiva tetap.
Beban pajak tangguhan timbul akibat perbedaan temporer antara laba
akuntansi yaitu laba dalam laporan keuangan untuk kepentingan pihak
external dengan laba fiskal (laba yang digunakan sebagai dasar perhitungan
pajak). Perbedaan antara laporan keuangan akuntansi dan fiskal disebabkan
dalam penyusunan laporan keuangan, standar akuntansi lebih memberikan
keleluasaan bagi manajemen dalam menentukan prinsip dan asumsi akuntansi
dibandingkan dengan yang diperbolehkan menurut peraturan pajak.
Berdasarkan pertimbangan tersebut penelitian ini menggambil judul :
6
“Manfaat beban pajak tangguhan dalam mendeteksi earnings
management untuk menghindari penurunan laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
masalah
tersebut
diatas,
peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah beban pajak tangguhan bermanfaat dalam mendeteksi earnings
management untuk menghindari penurunan laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Apakah accrual bermanfaat dalam mendeteksi earnings management
untuk menghindari penurunan laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui beban pajak tangguhan yang bermanfaat dalam
mendeteksi earnings management untuk menghindari penurunan laba
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2.
Untuk mengetahui accrual yang bermanfaat dalam mendeteksi earnings
management untuk menghindari penurunan laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
7
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
A. Investor, untuk memperoleh informasi apakah manajemen melakukan
rekayasa laba dalam melaporkan keuangan.
B. Bagi Ikatan Akutansi Indonesia (IAI) yang merupakan profesi akuntan,
dalam mempertimbangkan standar yang diperlukan bagi laporan keuangan
agar informasi akuntansi dapat memenuhi fungsinya sebagai sumber
informasi.
C. Bagi peneliti berikutnya, sebagai tambahan pengetahuan mengenai
earning management dalam laporan keuangan dan menambah referensi
tentang earning management.
D. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, diharapkan dapat memberikan
kontribusi pada pengembangan tori dan perilaku manajer, teerutama yang
berkaitan dengan earnings management dalam menghindari penurunan
laba, sehingga dapat dikontrol jika terjadi earnings management.
E. Sistematika penulisan
Penulisan akan dibagi menjadi lima bab yang secara garis besar adalah
sebagi berikut :
BAB 1
: Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian dan sistematika penulisan.
8
BAB 11
: Tinjuan pustaka
Bab ini menjelaskan laporan keuangan, earning management,
beban pajak tangguhan, laba, review penelitian terdahulu dan
pengembangan hipotesis.
BAB 111
: Metode penelitian,
Dalam bab ini akan menjelaskan populasi dan sampel
penelitian, sumber data yang dibutuhkan, metode pengumpulan
data, definisi operasionl variable dan pengukuran, teknik
analisis data
BAB 1V
: Analisis data dan Pembahasan
Bab ini membahas mengenai statistik diskriptif, analisis data,
pembahasan
BAB V
: Kesimpulan
Dalam bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari hasil
analisis yang dilakukan, keterbatasan dan saran yang akan
datang
Download