MENGAMPUNI 70x7

advertisement
Page 1 of 16
11/18/10 - MENGAMPUNI 70x7
Matius 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan,
sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap
aku? Sampai tujuh kali?"
PENGAMPUNAN CARA MANUSIAWI
Manusia sulit mengampuni sebab manusia adalah hamba dosa. Kadang-kadang ia
mau mengampuni, tetapi ternyata tidak bisa.
Mengapa? Sebab semua manusia diikat oleh dosa.
Matius 26:41b Sungguhpun roh berkehendak, tetapi tubuh lemah (KJ).
Roma 7:19 Karena yang baik yang aku gemar itu, tiada aku perbuat, melainkan
yang jahat yang aku tiada gemar, itulah aku amalkan (TL) (baca juga ayat 20-21).
Sebab itu kalau manusia mau mengampuni, biasanya:
1. Hanya menahan (Bhs Jawa: ngempet) atau menunda (mencari kesempatan
yang baik untuk membalas).
Biasanya karena ada aksi (yang nampak atau tidak) lalu timbul reaksi, meledaklah
suatu tindakan pembalasan misalnya marah, membalas, mau menghukum,
menghajar, melawan dan lain-lain.
Kalau manusia mengampuni, itu seringkali hanya:
a. Menahan
Ini seperti orang menahan (Bhs Jawa: ngempet, seperti orang yang menahan
buang air kecil/ besar) atau menunda tekanan marah atau benci yang ada di dalam
hatinya.
Ia hanya dapat menunda sebentar, sebab yang di dalam perut tetap ada dan
hendak ke luar. Kalau sudah keterlaluan, tidak tahan lagi, maka ia akan meledak
Page 2 of 16
dalam kemarahan atau pembalasan yang hebat, atau:
b. Menunda
Mengampuni dengan mulutnya tetapi sebetulnya di dalam hatinya ia hanya
menunda sampai lain kali atau mencari kesempatan yang baik untuk membalas
terang-terangan atau dengan sembunyi. Memang sulit bagi manusia untuk
benar-benar mengampuni.
Misalnya Absalom waktu melihat adiknya Tamar dipercabuli Amnon, ia
tenang-tenang dan diam-diam saja. Orang-orang mengira ia bisa menerima dan
mengampuni. Tetapi sebetulnya ia hanya "ngempet" dan menunda balasannya.
Sesudah direncanakan baik-baik, ia membuat kesempatan dan mendapatkannya,
terjadilah balas dendam yang dahsyat: pembunuhan! (2Sam 13). Begitu juga
dengan Yoab panglima perang Israel (2Sam 3).
2. Tidak tuntas, bersisa.
Kalau toh ia mengampuni, seringkali ada sisanya, misalnya tidak senang hati, benci,
dendam, sentimen, cacat hubungan, dan sebagainya.
3. Penyaluran lain.
Kadang-kadang orang yang "baik" (Luk 18:19) berusaha menenangkan tekanan
dalam hati dengan cara-cara lain yang masih bisa diterima, misalnya memukul
meja, memecahkan barang, lari, memisahkan diri dan sebagainya. Diharapkan
tegangan yang di dalamnya "kempes".
Tetapi semua yang dibuat manusia itu hanyalah seperti kain larah.
Yesaya 64:6 Tetapi kami sekalian seperti seorang najis jua dan segala kebenaran
kami seperti sehelai kain yang larah, sebab itu kami sekalianpun luruh seperti daun
dan kami dibawa oleh kejahatan kami seperti diterbangkan oleh angin
Sebab itu tidaklah heran kalau di dalam segala kebudayaan manusia (baik manusia
modern atau manusia purba) selalu ada benci, sentimen, balas dendam,
pembunuhan dan peperangan, oleh sebab tidak dapat mengampuni, hanya dapat
Page 3 of 16
menahan diri dan itu pun ada batasnya.
IDEAL MENURUT MANUSIA
Petrus bertanya berapa kali ia harus mengampuni saudaranya
yang bersalah kepadanya. Petrus memperkirakan satu angka
yang ideal menurut dirinya sendiri yaitu 7 (tujuh). Ini dapat dikatakan angka ideal
bagi manusia. Tetapi semua manusia sadar bahwa biasanya tidak ada atau tidak
banyak manusia yang ideal. Kadang-kadang mengampuni satu kali saja sudah tidak
mampu.
Sebab itu manusia tidak pernah mempunyai jalan keluar yang baik yang bisa
membuat manusia dan dunia menjadi damai. Hanya Tuhan Yesus yang bisa
memberi damai dalam hati manusia, rumah tangganya, keluarganya, lingkungannya
dan dunianya.
MENGAMPUNI 70 x 7
TANPA BATAS, TANPA SYARAT DAN TUNTAS.
Matius 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan
sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
MUSTAHIL UNTUK MANUSIA
Tuhan Yesus mengajar untuk mengampuni 70 x 7 = 490 kali
dalam sehari (=24 jam = 1440 menit). Ini berarti setiap tiga menit
mengampuni satu kali; atau kalau jam tidur tidak dihitung (sebab waktu tidur tidak
bertemu, tidak berbuat salah) maka ada 17 jam kemungkinan untuk berbuat salah
(24 jam ? 7 jam tidur = 17 jam). Ini berarti satu kali mengampuni setiap 2 menit!
70 x 7
Setiap 2 menit mengampuni satu kali
Kalau 1 kali setiap 2 menit, ini berarti 20 kali setiap jam = 490 kali setiap hari.
Ini adalah sesuatu yang jauh di atas ideal manusia, artinya ini mustahil.
Mengapa Tuhan mengajarkan demikian?
Inilah pengampunan illahi, yaitu:
Page 4 of 16
1. TANPA BATAS.
Mengampuni setiap 2 menit itu berarti mengampuni terus menerus tanpa batas.
Sebagai Putra manusia, Tuhan Yesus sendiri sudah melakukannya. Ia sudah
mengampuni semua orang yang bersalah kepadaNya, bahkan ia mengampuni
musuh-musuhnya dan semua umat manusia terus menerus, begitu banyak tidak
terbatas sampai mati. Mengampuni = rugi. Lebih banyak mengampuni = lebih
banyak rugi. Sa-ngat banyak mengampuni = sangat banyak rugi. Mengampuni
tanpa batas = rugi tanpa batas, maximum = mati. Mengampuni sampai mati berarti
tanpa batas.
Ada orang dihina tetapi diampuni. Lalu dirugikan sampai pekerjaannya hilang,
diampuni. Ditipu sampai miskin, diampuni. Dipukul sampai patah tulangnya,
diampuni. Dianiaya sampai pingsan, diampuni. Begitu terus menerus sampai
akhirnya mati, itu berarti tanpa batas.
Begitulah Putra manusia pada saat puncak penderitaanNya di atas salib di Golgota,
mengampuni semua manusia termasuk musuh-musuhNya dengan
sepenuh-penuhnya sampai mati, tanpa batas.
Lukas 23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu
apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi
pakaianNya.
Begitu juga kita harus mengampuni seperti Kristus, tanpa batas.
1Yohanes 3:16 Demikianlah kita mengetahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah
menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kita-pun wajib menyerahkan nyawa kita
untuk saudara-saudara kita.
Mencintai sampai mati berarti mengampuni tanpa batas!
2. TANPA SYARAT.
Mengampuni itu berarti melepaskan segala pengaduan dan hak atas orang yang
berhutang. Mengampuni secara illahi itu tanpa syarat, artinya tanpa syarat kita
melepaskan segala pengaduan dan hak kita atas orang yang bersalah kepada kita,
sekalipun ia tidak atau belum mau bertobat. Ini memang sakit, ini adalah salib!
(Tetapi ini tidak berarti orang itu bebas di hadapan Allah, dosanya akan tetap
Page 5 of 16
dibebaskan kepadanya oleh Allah, meskipun kita yang dirugikan sudah
mengampuninya di hadapan Allah).
Markus 11:25 Apabila kamu berdiri berdoa, ampunilah jikalau kamu menaruh
barang pengaduan atas seorang juapun, supaya Bapamu yang di Surga juga boleh
mengampuni kelak segala kesalahanmu.
Bebas, lepas tidak ada lagi pengaduan, tidak ada lagi yang ditagih.
Hal ini dijelaskan dalam ayat-ayat berikutnya (Mat 18:23-27/ 28-30). Dalam
perumpamaan ini orang yang berdosa itu digambarkan sebagai orang berhutang,
sebab ini sama (orang mengampuni itu berarti membebaskan hutangnya secara
moril). Raja itu melepaskan orang yang berhutang itu secara materiel, tanpa syarat.
Matius 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu,
sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
Begitu juga kita harus melepaskan pengaduan atau hak kita atas orang yang
bersalah kepada kita, tanpa syarat di hadapan Allah, sehingga tiada pengaduan
lagi, sebelum orang itu datang minta maaf/ ampun kepada kita. Kita membebaskan
orang yang bersalah itu di hadapan Allah tanpa peduli sikap dan keadaan orang itu,
mau minta maaf atau tidak, mau bertobat atau tidak.
Kisah 7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah
tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
Sementara orang-orang masih penuh dengan kebencian bahkan sedang
membunuh Stefanus, Stefanus sudah melepaskannya, ia sudah mengampuninya di
hadapan Allah. Stefanus sudah mengampuni 70 x 7, tanpa syarat, tanpa batas dan
tuntas, tetapi orang-orang itu masih tetap menanggung dosanya sampai mereka
bertobat.
Begitu juga Tuhan menuntut kita mengampuni tanpa syarat. (Sebab itu jangan
menghutangi orang, lebih baik saling mengasihi orang yang di dalam kekurangan
sesuai dengan kemampuan masing-masing Rom 13:8/ 2Kor 8:12).
3. TUNTAS
Mengampuni dengan betul (cara ilahi) itu berarti dengan tuntas tanpa sisa, habis
Page 6 of 16
sama sekali.
Yesaya 1:18b Jikalau segala dosamu bagaikan warna kirmizi sekali pun, niscaya ia
itu akan menjadi putih seperti salju; jikalau ia itu merah padma sekalipun, niscaya ia
itu akan menjadi putih seperti bulu kambing domba.
Dari merah kermizi menjadi putih seperti salju. Dosa-dosa yang sudah diampuni
Tuhan itu lenyap tanpa sisa.
Orang yang tidak mengampuni itu menyimpan "nyala api pembalasan" di dalam
hatinya, yang siap meledak sewaktu-waktu. Orang yang mengampuni dengan
tuntas, membuang semua reaksi yang ada di dalam hatinya sampai habis sama
sekali tanpa sisa. Kalau ia mengampuni tidak tuntas, itu berarti masih ada sisa,
masih ada bara api dalam hatinya.
Kelihatannya tidak apa-apa, tetapi berbahaya seperti Absalom. Kalau ada "angin"
(sebab-sebab lain) bara api itu bisa menyala lagi, sebab itu sewaktu-waktu bisa
meledak lebih hebat! Kadang-kadang tanpa sebabpun, bara api itu bisa menyala
kembali! Tetapi kalau kita mengampuni dengan tuntas, tidak ada sisa, maka tidak
ada bara api dalam hatinya. Sebab itu sekalipun ada bermacam-macam angin, ia
tidak akan meledak lagi, sebab hatinya sudah bersih, tidak ada bara api, tidak ada
sesuatu yang bisa menyala kembali. Sesudah mengampuni dengan tuntas kita
masih ingat kesalahan-kesalahan yang dibuat orang lain kepada kita, tetapi tidak
lagi menyakiti hati, sebab sudah tuntas, tidak ada sisa. Kalau hati kita masih sakit
itu berarti belum tuntas!
Sesudah mengampuni seharusnya tidak lagi ada kebencian, sakit hati, dendam dan
sebagainya.
Bagaimana kalau orang itu tidak menyesal atau bertobat dari perbuatannya
yang dosa?
Kita tetap harus mengasihinya, tetapi tentu kita boleh atau perlu hati-hati akan
kemungkinan ia bersalah lagi kepada kita sehingga merugikan/ mencelakakan
kita, lebih-lebih kalau orang itu tidak bertobat. Kita harus tulus mengampuni dengan
tuntas, tetapi kita juga harus dengan cerdik menghadapi dan menghindari orang itu.
Kalau kita bodoh, kita bisa menjadi korban segala kejahatan dan tipu dayanya.
Menjadi korban karena kebo-dohan itu bukan kehendak Tuhan, kita harus cerdik
seperti ular tetapi tetap tulus seperti merpati Mat 10:16).
BISA MENGAMPUNI
Page 7 of 16
Mengapa orang-orang beriman bisa mengampuni orang yang bersalah kepadanya?
1. ORANG BERIMAN ITU ORANG BARU.
2Korintus 5:17 Sebab itulah jikalau barang seorang hidup di dalam Kristus, maka
ialah kejadian yang baharu; maka perkara-perkara yang lama itu sudah lenyap,
bahkan, yang baharu sudah terbit.
Kita bukan lagi hamba-hamba dosa, tetapi orang-orang merdeka di dalam Kristus (
Yoh 8:36). Semua sifat-sifat lama (sifat tersinggung, dendam, iri, tamak, benci dan
sebagainya) sudah lenyap. Kita menjadi baru di dalam Kristus. Orang baru kalau
mau, ia sudah mempunyai kesanggupan untuk mengampuni. Bertindaklah dengan
iman (Mar 11:24), dengan yakin, seperti sudah mahir dan itu akan
sungguh-sungguh jadi, betul-betul sudah bisa mengampuni; kita akan mendapatkan
buah-buah "orang baru" ini.
2. DITUNTUT TUHAN
Mutlak harus mengampuni.
Matius 6:14-15 Karena jikalau ka-mu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang
di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak me-ngampuni
orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu"
Tuhan tidak hanya mendorong kita untuk mau mengampuni, tetapi Tuhan juga
menuntut semua anak-anaknya untuk mengampuni, harus, wajib, mutlak! Kalau
tidak mau mengampuni, maka dosa-dosa orang itu sendiri juga tidak diampuni oleh
Tuhan, bahkan semua dosa-dosanya. Ini berarti bahwa semua dosa-dosanya yang
sudah diampuni itu hidup kembali.
Matius 18:34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada
algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
Ini berhubungan langsung dengan keselamatan jiwa untuk kekal! Tidak diampuni
berarti pengampunan dosa-dosa yang lalu batal sehingga semua dosa-dosa
tersebut timbul kembali, juga dosa-dosa yang akan datang tidak ada pengampunan.
Orang itu kembali menjadi orang berdosa dan orang berdosa pasti masuk neraka.
Jadi tidak mau mengampuni, berarti masuk neraka.
Page 8 of 16
Dosa tidak mengampuni itu dosa yang paling besar, sebab segala dosa-dosanya
hidup kembali sehingga semua dosa-dosanya sejak lahir itu lengkap timbul kembali
dan ini terus berlaku sampai di neraka; di situ orang itu akan dihukumkan sesuai
dengan dosa-dosanya, lengkap! Sebab itu setiap orang beriman harus
mengampuni, wajib, mutlak!
3. KASIH KRISTUS.
Roma 5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah
dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudusyang telah dikaruniakan kepada kita.
Kalau hati diisi kasih Kristus oleh Roh Kudus maka kita mau menerima segala
sengsara dan salib yang pahit (akibat dosa dan kesalahan orang-orang itu) dengan
rela. (Tetapi ini bukan menderita sengsara karena kebodohan). Kasih itu mau
menderita karena orang yang dikasihi, menutup segala salah (1Pet 4:8), tidak
menyimpan atau mengingat-ingat salahnya (1Kor 13:6-7) dan seterusnya. Kasih itu
mau berkorban, dan itu yang membuat kita bisa mengampuni.
Kesalahan orang lain menimbulkan reaksi yang terdiri dari macam-macam hal
(tersinggung, terluka, sakit, marah, jengkel, benci, dendam, dan sebagainya).
Mengampuni berarti harus mau menderita begitu banyak akibat dari kesalahan
orang lain itu.
Sebab itu bagi orang dunia dan orang-orang yang tidak mempunyai kasih Kristus,
mengampuni itu sulit dan rugi. Tetapi pada orang baru, yang mempunyai kasih
Kristus, ia mau pikul salib (apalagi kalau sudah mahir), ia mau menanggung dan
menderita segala akibat karena kesalahan dan kejahatan orang lain. Ingat,
mengampuni berarti sakit, menderita, rugi untuk daging, tetapi ini kehendak Tuhan,
ini salib.
Kalau kita mau menderita karena Tuhan, maka mengampuni itu tidak terlalu berat,
kita akan sanggup memikulnya (sebab semua yang terjadi pada kita itu tidak
kebetulan, itu diizinkan Allah namun tidak melebihi kekuatan kita, pasti (1Kor 10:33),
dan Roh Kudus memberi cukup kekuatan dan penghiburan) sebab itu bagi
"orang-orang baru", mengampuni tidak terlalu sukar. Kalau ia mau, ia akan sanggup
menanggungnya dengan rela. "Orang-baru" yang masih baru mulai belajar
memakai sifat-sifat yang baru ini kadang-kadang belum sempurna membebaskan
segala kesalahan orang lain, sehingga masih ada sedikit reaksi. Tetapi kalau mau
berjalan dengan iman di dalam Kristus, kita akan dapat langsung membebaskannya
semuanya sehingga dapat mengampuni 70 x 7 yaitu dengan tuntas tanpa syarat
dan tanpa batas.
Page 9 of 16
4. PERTOLONGAN ROH KUDUS
Roh Kudus memberi kita kekuatan untuk sanggup memikul salib. Lebih banyak
pengurapan lebih ringan tanggungan itu.
Yesaya 10:27 Maka akan jadi pada hari itu juga tanggungannya akan lepas dari
pada bahumu dan kuknyapun dari tengkukmu, maka kuk itu akan rusak kelak oleh
minyak. (TL)
Sebab itu orang yang suka bertekun berdoa di dalam Roh dan kebenaran akan
bertambah-tambah di dalam pengurapan Roh Kudus, akan lebih tabah dan lebih
mampu mengampuni orang lain dan hatinya tetap sejahtera (Yoh 7:38/ 16:22).
5. MATA CELIK, FIRMAN TUHAN TERBUKA BAGINYA.
Mengerti apa yang sebetulnya terjadi pada orang yang berbuat salah pada kita
dan tentang diri kita sendiri, yaitu:
a. Orang itu menabur hukuman
Roma 12:19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut
pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis:
Pembalasan itu adalah hakKu. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman
Tuhan.
Orang yang berbuat salah kepada anak-anak Allah itu sebetulnya menabur
hukuman atas dirinya sendiri (Kol 3:25/ Gal 6:7-8). Satu kali taburan ini akan
menjadi penuaian yang dahsyat, baik di dunia, lebih-lebih dalam kekekalan di
Neraka. Sangat dahsyat dibalas oleh Allah sendiri. Sekalipun kita tidak membalas
sama sekali, ia akan menerima hukuman yang dahsyat dari hakim yang adil. (Justru
kalau kita sendiri membalas, biasanya menjadi dosa (benci, berkata-kata
berlebih-lebih, membalas berlebih dan sebagainya) dan Tuhan lepas tangan,
bahkan Ia menjadi hakim atas kita dan orang itu! Kalau Tuhan yang membalas
untuk kita, kita tinggal sejahtera, tidak berdosa dan bisa hidup makin
berbuah-buah).
b. Orang itu tidak mengerti yang diperbuatnya
Lukas 23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu
apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi
Page 10 of 16
pakaianNya. (Kis 7:60).
Kalau seorang bayi berbuat salah yang belum dimengertinya (misalnya digendong
lalu kencing) apakah kita dendam dan sakit hati? Tidak, kita mau menerimanya
sebab "anak" itu belum mengerti. Lain kali lebih hati-hati!
c. Bagi kita ini bukan kebetulan.
Tuhan tahu keadaan dan kekuatan kita. Kalau Tuhan mengizinkan hal ini terjadi, itu
tidak akan lebih dari kekuatan kita (1Kor 10:13) dan itu pasti mendatangkan faedah
bagi kita, menjadi pengolahan, pemurnian, pertumbuhan yang indah untuk kekal.
Pasti tidak sia-sia. Jangan mengeluh, ini berfaedah untuk abadi!
d. Bagi kita ini berarti pahala.
1Petrus 4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Menderita karena Kristus, itu berarti menderita meskipun benar (bukan karena salah
atau dosa). Tetapi itu menjadi pahala dan kemuliaan bagi kita, baik di dunia ini,
istimewa di dalam Surga kekal (Rom 8:18-19). Orang yang mengerti akan
bersukacita (Mat 5:10-12/ Kis 5:41) bahkan berlompat-lompat (Luk 6:22-23). Ini
anugerah Allah bagi kita (Fil 1:29). Sebab ini menambah nilai/ angka kemuliaan kita.
Memang kita diolah dan bertumbuh dalam kemuliaan sampai menjadi seperti
Kristus itu dengan sengsara (Ibr 2:10).
6. SABAR.
Kolose 3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang
akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama
seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Sebagaimana Allah sabar akan segala dosa-dosa yang kita buat, begitu juga kita
wajib sabar dan menerima segala kesalahan saudara-saudara kita.
Sabar = long suffering = tahan, tabah, sabar menderita yang berkepanjangan. Kita
perlu belajar panjang sabar, dapat melihat orang lain berbuat salah. (Juga ini prinsip
penting dalam pendidikan anak). Berilah kesempatan untuk berubah. Artinya bisa
menerima orang lain yang berbuat salah dengan sabar (sambil menasehati dan
Page 11 of 16
mendoakan) sampai orang itu bertobat, berubah menjadi baik. Ini bukan berarti kita
setuju dengan dosa-dosanya, tidak! Tetapi sebab ada kasih Kristus, kita memberi
mereka kesempatan untuk bertobat seperti yang dilakukan Tuhan kepada kita (2Pet
3:9/ Pengkh 8:11).
Biasanya ukuran waktu untuk berubah bagi setiap orang itu tidak sama,
tergantung imannya. Kalau ia mempunyai iman, ia dapat langsung berubah
menjadi baru sesuai dengan Firman Tuhan. Tetapi orang yang imannya kecil,
ragu-ragu, membutuhkan waktu lebih lama sampai imannya mantap, baru ia
berani hidup dengan iman dalam kesucian dan pasti ia berhasil=berubah. Sebab itu
ukuran kita belum tentu sama dengan orang lain. Mungkin kita lebih cepat
berubah, orang lain lebih lama, sebab itu kita harus lebih sabar atau sebaliknya.
Belajarlah "menerima" kesalahan dan kekeliruan saudara-saudara di sekitar kita
(seperti juga orangtua menerima kesalahan-kesalahan anaknya) dengan panjang
sabar, dengan kasih dan mau menderita (seperti pedang yang menusuk hati Maria
Luk 12:35).
Kalau di dalam hati dihadapan Allah kita sudah melepaskan semua tuntutan dan
tuduhan atas orang yang bersalah itu dan membuang semua reaksi-reaksi yang
salah (itu biasanya sakit!) maka kita akan dapat mengampuni orang itu bahkan
kalau perlu kita dapat memberi nasehat dan koreksi dengan cara yang betul untuk
kepenti-ngan orang itu. (Seperti Kristus menegur dan memarahi orang-orang Parisi,
imam-imam dan orang banyak dalam Kaabah, juga kepada Petrus, Yohanes,
Yakobus, Yudas dan lain-lain). Tetapi kalau hati jengkel, marah, benci dan lain-lain,
lalu menasehati atau menghukumkan, biasanya akan selalu berlebih-lebih dan
menjadi dosa!
Sebab itulah orang yang mengampuni, itu menjadi berkat yang besar bagi orang
yang diampuni. Memang kita dipanggil Tuhan untuk menjadi berkat dalam dunia ini,
bukan untuk menjadi laknat.
Menasehati dan memulihkan orang yang bersalah.
Galatia 6:1 Saudara-saudara, jika seorang didapati di dalam suatu kesalahan,
[maka hendaklah] kamu yang ada [di dalam] Roh memulihkan orang yang demikian
di dalam roh lemah-lembut dengan menimbang dirimu sendiri supaya jangan kamu
juga kena pencobaan. (RTL).
Untuk bisa melayani sedemikian kita harus dapat mengampuni orang yang bersalah
itu sekalipun ia tidak bersalah kepada kita; mengapa? Sebab seringkali meskipun
orang itu tidak bersalah kepada kita, bisa timbul rasa tidak senang, menghina
Page 12 of 16
bahkan membenci orang-orang yang jahat dan bersalah ini.
Semua harus dilepaskan, harus bebas, harus mengampuni dahulu, baru dapat
menasehati, menegur, bahkan menghukum dalam ukuran yang adil dan betul
seperti Kristus. (Ini penting untuk pemimpin-pemimpin dan orang tua dalam
pendidikan anak-anak). Sebab itu belajar sabar menderita, panjang sabar, sabar
"yang lebih lama dan lebih panjang".
Selain dalam keluarga untuk pendidikan anak-anak, juga di antara suami-isteri ini
perlu untuk dapat saling mendidik satu sama lain; juga dalam sekolah, dalam
perusahaan, dalam masyarakat bahkan juga dalam gereja, di dalam tubuh Kristus.
Selain mengampuni, perlu mendidik orang-orang yang bersalah, itu mutlak
diperlukan bagi setiap orang beriman dalam Tubuh Kristus. Sebab itu selain
pengampunan diperlukan nasehat, teguran dan kalau perlu hukuman untuk
orang-orang beriman yang salah jalan. Orang-orang yang "hidup baru" dengan
pertolongan Roh Kudus dan dengan iman dapat melakukannya kalau mau
mengampuni 70×7 (dengan tuntas, tanpa syarat, tanpa batas).
DISALAHGUNAKAN
Orang Kristen harus mengampuni. Beberapa orang yang mengetahui hal ini dan
tidak tulus, memakai kesempatan ini untuk mengambil untung. Orang-orang ini yang
berani bersalah pada anak-anak Allah (lebih-lebih dengan sengaja mengambil
bermacam-macam keuntungan, lalu menuntut pengampunan) akan menerima
huku-man yang dahsyat dari Hakim yang adil (Rom 12:19). Misalnya
pegawai-pegawai terhadap majikan Kristen, murid-murid terhadap guru-guru Kristen
dan seterusnya. Karena mengharap dapat pengampunan lalu sengaja berbuat
salah/ jahat, orang-orang ini akan makan buahnya yang pahit (Kol 3:25). Jangan
mempermainkan hukum-hukum Tuhan (tentang pengampunan) dan kemurahan
Tuhan (Rom 2:4), itu mempermalukan dan menghinakan Nama Tuhan (Rom 2:24).
Sebaliknya orang-orang beriman jangan sampai dipermainkan atau dirugikan oleh
orang-orang dunia yang menuntut kita mengampuninya, sebab mereka sudah
berbuat salah. Sebab itu orang-orang beriman harus cerdik seperti ular tetapi tetap
tulus seperti burung merpati (Mat 10:16). Jangan dirugikan kedua kalinya, hindari
dengan cerdik, itu bukan dosa. Tetapi kalau toh sesudah berusaha menghindar
masih kena, itu berarti Tuhan tahu dan Tuhan mengizinkannya. Jangan
bersungut-sungut, belajar menanggung salib, menerima sengsara karena Dia. Ini
dizinkan Tuhan untuk menjadi pahala kita. Ingat, ini bukan kebetulan, tetapi
anugerah Tuhan untuk kita (Fil 1:29).
Page 13 of 16
MELIHAT ORANG LAIN BERSALAH
Begitu pula kalau kita melihat orang lain yang sikap, kata-kata dan perbuatannya
tidak menyenangkan, (mungkin sebab kikir, kurang ajar, jahat, tidak jujur, membalas
baik dengan jahat, tak tahu berterima kasih, iri, sombong, tamak, dan sebagainya)
orang-orang ini seperti asap yang menyakitkan mata yang melihatnya (seperti
melihat orang malas Ams 10:26).
Seringkali orang-orang menghindari orang-orang seperti ini, sebab meskipun hanya
mendengar dan melihat, itu sudah menyakitkan hati sehingga timbul rasa tidak
senang, sentimen dan benci (=dosa!). Meskipun orang itu berbuat jahat kepada
orang lain, tetapi banyak orang yang hanya melihat atau mendengarnya jatuh dalam
dosa, sebab ikut membenci, sentimen, hendak menghukum bahkan dendam. Ini
tentu salah; Ia tidak bersalah kepada kita, mengapa kita berdosa kepadanya!
Apa lagi kalau orang itu ada dalam gereja dan kelompok yang sama, bahkan di
dekat kita.
Bagaimana seharusnya kita bersikap sesuai dengan Firman Tuhan?
1. Jangan berdosa kepadanya dan kepada Tuhan.
Segera kita melihat atau mendengar tingkah laku yang busuk, ampunilah! Aneh? Ia
tidak bersalah kepada kita, kita harus mengampuninya? Ya, kalau perbuatannya itu
menimbulkan dosa di dalam hati kita! Ini namanya "orang-orang yang menjadi batu
sontohan", membuat orang (istimewa yang lemah rohani) berdosa karena melihat
atau mendengar tentang halnya.
1Korintus 8:9 Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu
sandungan bagi mereka yang lemah.
Memang orang yang lemah, yang tidak mengerti Firman Tuhan, yang rohaninya
kanak-kanak akan mudah jatuh dalam dosa karena hanya melihat dan mendengar
perbuatan-perbuatan atau cerita-cerita (yang seringkali belum tentu benar).
Tentu kita yang sudah mengerti, jangan menjadi bodoh, jangan mau tersontoh atau
jatuh dalam dosa hanya karena melihat atau mendengar kesalahan orang lain.
Serahkan pada Tuhan, Dia Hakim sedunia, bukan kita, Tuhan tidak pernah lalai,
pasti Tuhan akan membereskannya dengan adil dan tepat, tetapi jangan kita
berdosa kepadanya. Kita boleh bahkan perlu bersikap hati-hati, supaya jangan
Page 14 of 16
sampai ia berbuat jahat kepada kita.
Orang yang berbuat salah langsung kepada kita, kita wajib mengampuni, apalagi
ini, yang tidak ada kena mengena dengan kita. Kita hanya mendengarnya atau
melihatnya saja.
Orang-orang dunia berkata bahwa mereka gemes, benci, muak hanya karena
mendengar ceriteranya saja. (Memang mereka tidak mempunyai kekuatan dari
Allah!)
Tetapi kita ini orang baru. Melihat dan mendengar ini dapat dikatakan baru
mencicipi merasakan kesalahan orang itu. Kita tidak perlu dan tidak boleh bereaksi
jahat pada mereka, sebab:
1. Orang itu tidak bersalah kepada kita. Kalau kesalahan penuh kita ampuni, apalagi
kalau hanya icip-icip kesalahan orang (mungkin hanya 10-25%), atau kalau
kesalahan itu terkena kepada orang-orang yang kita cintai, misalnya kepada anak
atau isteri/ suami kita) tentu kita akan merasakan "sakit" lebih banyak, (mungkin
70%, kadang-kadang sampai 100%!) kita juga mutlak harus mengampuni.
2. Kita harus ingat bahwa seringkali yang kita lihat lebih-lebih yang kita dengar,
itu belum tentu betul, bahkan kadang-kadang sama sekali tidak betul.
3. Juga yang kita lihat itu hanya suatu moment opname (keadaan sesaat saja),
mungkin itu adalah reaksi dari aksi yang kita tidak tahu.
Sebab itu jangan sakit hati atau bereaksi salah terhadap apa yang kita lihat atau
dengar). Kalau kita sudah mengampuni, maka waktu kita bertemu dengan dia, kita
dapat mengasihi orang itu dengan kasih Kristus yang suci.
2. Jangan cepat-cepat menghindar dari orang-orang ini lebih-lebih kalau ia
"ditaruh Tuhan" didekat kita. Doakanlah supaya Tuhan menolongnya (sekalipun
orang itu tidak mengetahuinya, kita dapat melayani dia dengan kasih Kristus,
sehingga diam-diam kita menjadi saluran berkat bagi mereka. Ini juga berkenan
kepada Tuhan, sebab bukan kebetulan kita mengetahuinya, ini juga dari Tuhan).
Selanjutnya tunggulah pimpinan Roh Kudus untuk tindakan berikutnya, mungkin
Roh Kudus memimpin untuk menasehati, atau menunjukan jalan lepas dan
sebagainya. (Tetapi tetap berjaga-jaga supaya jangan jadi korban! (Mat 10:36).
TIDAK BISA MENGAMPUNI
Page 15 of 16
Ini sangat dahsyat sebab:
1. SEMUA DOSANYA TIMBUL KEMBALI.
Ini berarti hubungan dengan Allah putus, segala fasilitas dari Allah juga akan putus
semua. Pengurapan Roh Kudus, karunia-karunia Roh Kudus, kemurahan,
anugerah, rencana Allah yang indah-indah dan sebagainya. Rugi besar.
2. HIDUP MENJADI PAHIT, TERSIKSA DAN SENGSARA.
Yeremia 2:19 Kejahatanmu akan menghajar engkau, dan kemurtadanmu akan
menyiksa engkau! Ketahuilah dan lihatlah, betapa jahat dan pedihnya engkau
meninggalkan TUHAN, Allahmu; dan tidak gemetar terhadap Aku, demikinlah
Firman Tuhan ALLAH semesta alam.
Orang mengira bahwa tidak mengampuni itu lebih mudah, lebih enak daripada
mengampuni. Memang itu benar untuk orang dunia, sebab mereka tidak perlu
"ngempet" atau menahan diri. Tetapi bagi orang beriman, kalau mau, bisa!
Sehingga hidupnya bebas kejengkelan, bebas benci, bebas dendam dan dosa-dosa
lainnya. Justru hidup seperti ini sangat indah, hidup penuh sejahtera dan sukacita
Allah serta penuh dengan kemuliaan Kristus. Tetapi hidup tanpa ampun (tidak
mengampuni orang yang bersalah dan tidak diampuni Tuhan) itulah hidup yang
sangat pahit, jarang orang bisa tahan.
3. PABRIK DOSA.
Orang-orang yang selalu menuruti daging dan menuruti iblis akan menjadi "pabrik
dosa!" seperti bapanya yang penuh kebencian dan pembunuhan (Yoh 8:44). Orang
seperti ini lepas dari Allah dan lekat pada iblis; setiap kali ada rangsangan apapun,
akan meng-hasilkan dosa!
Apalagi orang yang tidak bisa/ tidak mau mengampuni. Setiap kali ada orang
bersalah kepadanya, tiada ampun, pasti ia memproduksi bermacam-macam dosa!
Misal: benci, iri, dendam, fitnah, menipu, merugikan, memukul, membunuh,
menghasut, berpihak-pihak dan sebagainya. Ia menjadi pabrik dosa dalam tangan
setan. Setan menaruh segala macam pikiran jahat dan dosa dalam pikirannya,
memberi kuasa/ semangat untuk melakukannya bahkan dengan mata gelap. Ini
mesin-mesin dosa yang canggih, dengan produksi yang maksimal. Akibatnya
hidupnya akan rusak dan berantakan. Orang yang tidak bisa apalagi tidak mau
mengampuni itu menjadi pabrik dosa dari setan! celaka!
Page 16 of 16
70 X 7
Sebab itu kita perlu belajar mengampuni semua orang, lebih-lebih yang ada di
sekitar kita dan yang Tuhan tanggungkan di atas pundak kita! Tetapi jangan lupa
kita juga harus "mengampuni" semua orang-orang yang kita lihat atau kita dengar
berbuat macam-macam salah yang busuk. Orang yang dapat mengampuni itu
orang yang seperti Kristus, besar dan indah, sebab hatinya penuh dengan kasih
Kristus, penuh pengurapan Roh Kudus, mahir pikul Salib, celik matanya, penuh
pengertian Firman Tuhan, dan taat pimpinan Roh. Abraham mengampuni Lut yang
dari kecil sampai besar, sampai kaya raya dipelihara Abraham.
Yusuf mengampuni saudara-saudaranya yang sangat jahat dan kejam.
Daud mengampuni Saul.
Bapa mengampuni anak yang terhilang dan kurang ajar (Luk 15:11).
Belajar mengampuni 70 X 7 yaitu de-ngan tuntas,tanpa syarat, tanpa batas, itu
menumbuhkan kita menjadi orang-orang yang indah, besar dan diberkati Allah
dengan luarbiasa di dunia dan mulia di Surga untuk selama-lamanya.
Download