Regresi Non-Linier Metode Numerik Oleh: Ir. Kutut Suryopratomo, MT., MSc. Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia 1 Pengertian Regresi Regresi: perumusan/pemodelan asosiasi antara satu variabel dependen dan satu/lebih variabel independen, dalam bentuk persamaan yang memungkinkan penaksiran nilai variabel dependen. Dalam Regresi Linier, model yang dipilih dalam perumusan asosiasi adalah persamaan linier. y = f(x) = ax + b Dalam Regresi Nonlinier, model yang dipilih dalam perumusan asosiasi adalah persamaan nonlinier. y = f(polinom, eksponensial, pangkat, dll.) 2 Regresi vs. pola sebaran data Jika diketahui n pasangan data: (x1,y1), (x2,y2), (x3,y3),… , (xn,yn) dengan x variabel independen dan y variabel dependen. Pada data akan dipaskan suatu fungsi y = f(x) yang paling bisa mengikuti pola perubahan y vs. x. • • Jika pola sebaran data memperlihatkan kecenderungan linier, maka diambil regresi linier. Jika pola sebaran data memperlihatkan kecenderungan nonlinier, maka diambil regresi nonlinier. 3 Pola Sebaran Data Cenderung Linier 80 y 60 40 20 0 0 3 6 9 12 15 x 4 Pola Sebaran Data Cenderung Nonlinier 300 y 225 150 75 0 0 3 6 9 12 15 x 5 Pola Sebaran Data Cenderung Nonlinier 25 15 y 5 -5 0 2 4 6 8 -15 -25 x 6 Regresi Nonlinier Dalam regresi nonlinier, model regresi yang sering dipilih adalah: Model exponensial f x aebx Model pangkat f x ax b Model pertumbuhan jenuh f x Model polinomial ax b x f x a0 a1 x ... an x n Fungsi tersebut dipaskan pada n pasangan data: (x1,y1), (x2,y2), (x3,y3),… , (xn,yn) dengan mengatur nilai koefisiennya. 7 Regresi Nonlinier Pas (cocok) atau tidaknya model regresi dengan data bisa dilihat dari seberapa jauh nilai data bisa didekati oleh nilai taksiran regresi. Oleh karena itu didefinisikanlah error sebagai selisih antara nilai data dan nilai taksiran fungsi regresi: Error, i = yi – f(xi) dengan i=1..n 8 Model Regresi Eksponensial Uraian Rinci 9 Regresi Nonlinier: Model Eksponensial Pada himpunan data (xi,yi) dengan i=1..n akan diregresikan model eksponensial, f(x) = a.ebx. Error regresi (selisih antara nilai data & taksiran fungsi regresi) adalah: Error, i = yi – f(xi) = yi – a.ebxi. dengan i=1..n 10 Error dalam Regresi Non-Linier 2 Error , i yi f xi 1,6 y 1,2 0,8 0,4 0 0 1 2 3 4 5 x 11 Kriteria Error sbg Syarat Pengepasan fungsi regresi bisa dipandang paling pas errornya minimum. Suatu Kriteria error yang paling bisa dipakai untuk menentukan koefisien persamaan regresi adalah kuadrat error, S = (i)2 n n S i yi ae i 1 2 jika jumlah bxi 2 i 1 Nilai jumlah kuadrat error, (i)2 diminimalkan dengan menolkan turunannya terhadap koefisien2 persamaan regresi. 12 Meminimalkan Jumlah Kuadrat Error Metode “Least Square” Turunan S terhadap a dinolkan: S n bxi y ae i a a i 1 2 yi aebxi i 1 a n 2 n S 2 yi aebxi ebxi 0 a i 1 Turunan S terhadap b dinolkan: S r n yi aebxi b b i 1 2 yi aebxi i 1 b n 2 n S r 2 yi aebxi aebxi xi 0 b i 1 13 Meminimalkan Jumlah Kuadrat Error Metode “Least Square” Hasilnya: n yi e n bxi i 1 n yi xi e a e 2bxi 0 i 1 n bxi i 1 a xi e 2bxi 0 i 1 Koefisien a dari persamaan 1 bisa disulihkan ke persamaan 2 sehingga diperoleh persamaan nonlinier dalam b: n n y i xi e i 1 bxi yi e i 1 n e i 1 bxi n xi e 2bxi i 1 2bxi 0 14 Meminimalkan Jumlah Kuadrat Error Metode “Least Square” Persamaan nonlinier dalam b ini: n n y i xi e i 1 bxi bxi y e i i 1 n 2bxi e n 2bxi x e 0 i i 1 i 1 bisa diselesaikan dengan metode bisection atau secant. 15 Contoh: 16 Lembar Kerja Excel copy copy copy Model Regresi Polinomial Uraian Rinci 18 Regresi Nonlinier: Model Polinomial Pada himpunan data (xi,yi) dengan i=1..n akan diregresikan model polinomial, f(x) = a0 + a1.x + a2.x2 + … + am.xm, dengan m ≤ (n-1). Error regresi (selisih antara nilai data dan nilai taksiran fungsi regresi): Error, i =yi – f(xi)=yi–(a0+a1.xi+…+am.xim). dengan i=1..n Jumlah kuadrat error: n n S i yi a0 a1 xi a x ... a x i 1 2 i 1 2 2 i m m i 2 19 Error dalam Regresi Non-Linier 2 Error , i yi f xi 1,6 y 1,2 0,8 0,4 0 0 1 2 3 4 5 x 20 Kriteria Error sbg Syarat Pengepasan fungsi regresi bisa dipandang paling pas errornya minimum. Suatu Kriteria error yang paling bisa dipakai untuk menentukan koefisien persamaan regresi adalah kuadrat error, S = (i)2 n n S i yi a0 a1 xi a x ... a x i 1 2 i 1 2 2 i jika jumlah m m i 2 Nilai jumlah kuadrat error, (i)2 diminimalkan dengan menolkan turunannya terhadap koefisien2 persamaan regresi. 21 Meminimalkan Jumlah Kuadrat Error Metode “Least Square” Turunan S terhadap ai (i=0..m) dinolkan: n S 2. yi a0 a1 xi . . . am xim (1) 0 a0 i 1 n S 2. yi a0 a1 xi . . . am xim ( xi ) 0 a1 i 1 ... n S 2. yi a0 a1 xi . . . am xim ( xim ) 0 am i 1 22 Meminimalkan Jumlah Kuadrat Error Metode “Least Square” atau: n n n n i 1 i 1 i 1 i 1 m a a x ... a x 0 1i m i yi n n n n i 1 i 1 i 1 i 1 2 m 1 a x a x ... a x 0i 1i m i yi xi ... n n n n i 1 i 1 i 1 i 1 m m 1 2m m a x a x ... a x y x 0i 1i mi ii 23 Meminimalkan Jumlah Kuadrat Error Metode “Least Square” atau: a0 n a1 xi ... am xim yi a0 xi a1 xi2 ... am xim 1 yi xi a0 xi2 a1 xi3 ... am xim 2 yi xi2 ... a0 xim a1 xim 1 ... am xi2 m yi xim 24 Meminimalkan Jumlah Kuadrat Error Metode “Least Square” Dalam bentuk matriks: n xi ... m x i xi x 2 i ... m 1 x i m x i a0 yi m 1 ... xi a1 xi yi ... ... ... ... m 2m ... xi am xi yi ... dengan penjumlahan () dilakukan untuk i=1..n. Matriks lalu bisa diselesaikan untuk memperoleh ai. 25 Contoh: Tabel data Data hubungan koefisien ekspansi termal () dg suhu (T) akan diregresi dengan fungsi polinom orde-2: 80 Koef. Ekspansi, o (in/(in F)) 6,47E-06 40 6,24E-06 (T) = a0+ a1.T + a2.T2 -40 5,72E-06 karena sebarannya cenderung kuadratik. -120 5,09E-06 -200 4,30E-06 -280 3,33E-06 -340 2,45E-06 Sarana: Microsoft Excel Suhu, o T ( F) 26 Koef. ekspansi termal, Alpha (in/in/F) Contoh: Sebaran data 7,E-06 6,E-06 5,E-06 4,E-06 3,E-06 2,E-06 1,E-06 0,E+00 -400 -300 -200 -100 0 100 Suhu, T (F) 27 Contoh: Koefisien model Dalam bentuk matriks: n T i Ti 2 T T T T T T i 2 i 3 i a0 y i 3 i a1 yiTi 4 2 i a2 yiTi 2 i dengan penjumlahan () dilakukan untuk i=1..n. Matriks lalu bisa diselesaikan untuk memperoleh ai. 28 Contoh: Koefisien model Dalam bentuk matriks: - 860 258000 a0 3,3600E - 05 7 - 860 a - 2,6978E - 03 258000 70472000 1 258000 - 70472000 21363360000 a2 8,5013E - 01 Matriks ditata ulang (pivoting) lalu diselesaikan untuk memperoleh ai dengan cara eliminasi. 258000 - 70472000 21363360000 a0 8,5013E - 01 - 860 a - 2,6978E - 03 258000 70472000 1 7 - 860 258000 a2 3,3600E - 05 29 Contoh: Koefisien model Hasil eliminasi: - 860 258000 a0 3,3600E - 05 7 0 23093,33333 a 0,000135973 739200 1 0 0 - 355300,757 a2 4,34005E - 06 Substitusi mundur memberikan nilai ai berikut: a2 - 1,22152E - 11 a 6,27899E - 09 T a a T a T 2 0 1 2 1 a0 6,02163E - 06 30 Koef. ekspansi termal, Alpha (in/in/F) Contoh: Data vs. Kurva Regresi 7,E-06 6,E-06 5,E-06 4,E-06 Data 3,E-06 Regresi 2,E-06 1,E-06 0,E+00 -400 -300 -200 -100 0 100 Suhu, T (F) 31 Contoh: % Error Regresi 1,2 % Error Regresi 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 -400 -300 -200 -100 0 100 Suhu, T (F) 32 Linearisasi Model Nonlinier Linearisasi data eksponensial dengan transformasi logaritma + Regresi Linier 33 Transformasi Data: Linierisasi Data Nonlinier data (xi,yi) yang memperlihatkan kecenderungan nonlinier bisa ditransformasi sehingga kecenderungannya menjadi linier. Ada kalanya himpunan Transformasi bisa dilakukan dengan menggunakan fungsi kebalikan Data Data Data dlsb. dari kecenderungan data aslinya: ekponensial dilinierkan dengan fungsi log. pangkat dilinierkan dengan fungsi log. kuadratik dilinierkan dengan akar kuadrat, 34 Transformasi Data: Linierisasi Data Nonlinier (Eksponensial) Banyak proses fisik atau persamaan ekponensial: kimiawi bisa dimodelkan oleh y aebx Model nonlinier melalui transformasi y ln a b x ln a z a0 diubah menjadi linier dengan fungsi log: ini bisa 1 z a0 a1 x a0 & a1 selanjutnya bisa ditentukan dengan regresi linier. Koefisien2 model 35 Koefisien Model Linier Koefisien a0 zi xi zi xi xi 2 a0 n xi xi Koefisien a1 2 2 a1 n zi xi xi zi n xi xi 2 2 36 Koefisien Model Nonlinier (Eksponensial) Setelah koefisien a0 dan a1 diperoleh, nilai koefisien model nonlinier aslinya y aebx bisa ditentukan sebagai: b a1 a e a0 37 Contoh: Tabel data Untuk pemindaian batu ginjal biasa diinjeksikan beberapa tetes isotop Teknesium-99. Separonya akan meluruh tiap 6 jam. Perlu 24 jam agar radiasinya kembali ke tingkat alamiahnya. Sarana: Microsoft Excel t (jam) I (intensitas relatif) 0 1 1 0,89 3 0,71 5 0,56 7 0,45 9 0,36 38 Contoh: Sebaran data Intensitas Radiasi Relatif, I 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 0 2 4 6 8 10 Waktu, t (jam) 39 Contoh: Transformasi data Proses peluruhan isotop ekponensial: dimodelkan oleh persamaan I Aet Model nonlinier melalui transformasi I ln ln A t z a0 diubah menjadi linier dengan fungsi log: ini bisa a1 z a0 a1t a0 & a1 selanjutnya bisa ditentukan dengan regresi linier. Koefisien2 model 40 Contoh: Koefisien Model Linier Koefisien a0 zi t i zi t i t i 2 a0 n ti ti Koefisien a1 2 2 a1 n zi ti t i zi n ti ti 2 2 41 Contoh: Lembar Kerja Excel A B C D E 1 i ti zi (ti)^2 ti.zi 2 1 0 =LN(B16) =B2^2 =B2*C2 3 2 1 4 3 3 5 4 5 6 5 7 7 6 9 copy copy copy 8 = =SUM(B2:B7) 9 n= =A7 10 a0 = =(C8*D8-E8*B8)/(B9*D8-B8^2) 11 a1 = =(B9*E8-B8*C8)/(B9*D8-B8^2) 12 A= =EXP(B10) 13 Lambda = =B11 copy Contoh: Data vs. Kurva Regresi Intensitas Radiasi Relatif, I 1 0,8 0,6 0,4 I (data) Regresi 0,2 0 0 2 4 6 8 10 Waktu, t (jam) 43 Contoh: % Error Regresi 1 % Error 0,8 0,6 0,4 0,2 0 0 2 4 6 8 10 Waktu, t (jam) 44