Pengembangan KG_Editor Berbasis Java Desktop

advertisement
3
dalam objek dan melakukan interaksi di antara
objek-objek tersebut.
 Interpreted
Program Java dijalankan menggunakan
interpreter yaitu Java Virtual Machine (JVM).
Hal ini menyebabkan source code Java yang
telah dikompilasi menjadi Java bytecodes
dapat dijalankan pada platform yang berbedabeda.
 Robust
Java memiliki reliabilitas yang tinggi.
Compiler pada Java memiliki kemampuan
mendeteksi error secara lebih teliti
dibandingkan bahasa pemrograman lain. Java
memiliki runtime exception handling untuk
membantu
mengatasi
error
pada
pemrograman.
 Portable
Source code maupun program Java dapat
dengan mudah dibawa ke platform yang
berbeda-beda tanpa harus dikompilasi ulang.
 Architecture neutral
Program Java merupakan platform
independent. Program cukup mempunyai satu
buah versi yang dapat dijalankan pada
platform berbeda dengan Java Virtual
Machine.
 Dynamic
Java didesain untuk dapat dijalankan pada
lingkungan yang dinamis. Perubahan pada
suatu class dengan menambahkan properties
ataupun method dapat dilakukan tanpa
mengganggu program yang menggunakan
class tersebut.
Abstract Window Toolkit (AWT)
Java memiliki kumpulan class khusus
untuk membuat aplikasi berbasis grafik dan
membuat user interfaces. Class-class tersebut
dikelompokkan ke dalam suatu package
java.awt, java.awt.event, java.awt.image,
java.applet, dan java.awt.datatransfer yang
dinamakan AWT. Class-class pada AWT
menyediakan platform independent, sehingga
untuk setiap platform yang berbeda komponen
AWT secara otomatis dipetakan ke komponen
spesifik dari platform tersebut.
Metode Pengembangan Prototype
Metode prototype merupakan salah satu
metode perangkat lunak yang sering
digunakan ketika seorang pengguna hanya
mendefinisikan secara umum mengenai apa
yang dikehendakinya tanpa menjelaskan
dengan detail input, proses, serta output yang
dibutuhkan. Sebaliknya, pengembang kurang
memerhatikan efisiensi algoritme, serta
kemampuan sistem operasi dan antarmuka
yang menghubungkan manusia dan komputer
(Pressman 2002).
Metode prototype berfungsi sebagai
sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi
kebutuhan perangkat lunak. Apabila suatu
prototype dibangun, pihak pengembang akan
berusaha untuk menggunakan bagian-bagian
dari program tersebut atau menggunakan
suatu tools yang memungkinkan program
dapat dihasilkan dengan cepat (Pressman
2002).
Kata Keterangan
Kata keterangan menurut tatarannya dapat
dibedakan dalam tataran frasa dan tataran
klausa. Kata keterangan dalam tataran frasa
merupakan kata yang menjelaskan kata kerja,
kata sifat, atau kata keterangan lainnya.
Dalam tataran klausa, kata keterangan adalah
kata yang membatasi atau menjelaskan fungsifungsi sintaks. Pada umumnya, kata atau
bagian kalimat yang dijelaskan oleh kata
keterangan itu berfungsi sebagai predikat
(Alwi et al. 2003).
Kata Keterangan
Semantisnya
dari
Segi
Perilaku
Berdasarkan perilaku semantisnya, kata
keterangan dapat dibedakan menjadi 10 jenis
kata, yaitu:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kata keterangan kualitatif
Kata keterangan kuantitatif
Kata keterangan limitatif
Kata keterangan frekuentif
Kata keterangan kewaktuan
Kata keterangan kecaraan
Kata keterangan kontrastif
Kata keterangan keniscayaan
Kata keterangan lokatif
Kata keterangan instrumental.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini diawali dengan mengkaji
lebih dalam tentang konsep dan cara
mengimplementasikan KG dalam teks
berbahasa Indonesia, serta menganalisis
pembentukan pola word graph jenis kata
keterangan. Beberapa literatur yang digunakan
dalam konsep KG teks bahasa Indonesia di
antaranya adalah tesis Samba (2010) yang
berjudul “Analisis Pembentukan Word Graph
Kata Keterangan Menggunakan Metode
Knowledge Graph”, dan skripsi Romadoni
4
(2009) dengan judul “Pengembangan Sistem
Pembentukan Word Graph untuk Teks
Berbahasa Indonesia”. Hasil pengkajian ini
kemudian digunakan untuk membangun
sistem KG_EDITOR sesuai dengan konsep
KG.
Data yang digunakan pada penelitian ini
adalah kata keterangan berbahasa Indonesia
dari segi perilaku semantisnya. Pola umum
pembentukan word graph kata keterangan
berdasarkan kelompok bentuk word graph
berjumlah 9 jenis, dengan jumlah pola
sebanyak 21 pola. Pola tersebut didapat dari
penelitian yang dilakukan oleh Samba (2010).
Metode yang dilakukan dalam tahap
pengembangan KG_EDITOR adalah metode
prototype. Menurut Pressman (2002),
terkadang klien mendefinisikan tujuan
perangkat lunak secara umum, namun tidak
menjelaskan secara detail kebutuhan masukan,
proses, dan keluaran dari perangkat lunak
tersebut. Pada metode prototype, langkah
yang dilakukan dimulai dari komunikasi
pengembang
perangkat
lunak
dengan
pengguna untuk mendiskusikan tujuan
keseluruhan dari perangkat lunak tersebut,
mengidentifikasi kebutuhan, dan menguraikan
permintaan klien. Kemudian dilakukan
perencanaan dan perancangan yang mengarah
kepada pembuatan prototype dari perangkat
lunak yang akan dibuat. Selanjutnya prototype
tersebut diserahkan dan dievaluasi oleh klien.
Feedback yang diberikan dari klien yang
berupa kritik maupun saran akan digunakan
untuk
menyempurnakan
permintaan
kebutuhan dari perangkat lunak tersebut.
Diagram metode pengembangan prototype
dapat dilihat pada Gambar 3.
Memahami Keinginan Klien
Memahami keinginan klien dilakukan
dengan cara melakukan analisis terhadap
kebutuhan, batasan, dan tujuan perangkat
lunak.
Analisis
dilakukan
terhadap
BogorDelfConStruct dengan melihat fungsi
yang sudah relevan maupun yang harus
diperbaiki kembali. Analisis dilanjutkan
dengan mendefinisikan kebutuhan yang
seharusnya ada pada KG_EDITOR untuk
modul kata keterangan.
Konsep penting dari graph sendiri adalah
terdapatnya verteks dan edge. Verteks
merepresentasikan sebuah token, sedangkan
edge merepresentasikan relasi antar-token atau
teks dari word graph. Kebutuhan sistem
dalam membentuk word graph merupakan
fungsi dari sistem ini. Pada KG_EDITOR
yang
dikembangkan
ini,
pembuatan
komponen word graph sesuai dengan konsep
KG yang akan digambarkan pada sebuah
kanvas.
Analisis kebutuhan sistem dilakukan
dengan melihat fungsi dari KG_EDITOR
modul kata keterangan sebagai tools untuk
menganalisis teks dalam bentuk word graph.
Hal utama yang dibutuhkan adalah
kemampuan sistem untuk merepresentasikan
makna suatu kata keterangan secara otomatis
dalam bentuk graph yang sesuai dengan
konsep KG. Proses pembangkitan word graph
kata keterangan pun didefinisikan sebagai
kebutuhan sistem.
Membuat atau Memperbaiki Mock-up
Tahapan ini mencakup proses perancangan
dan pemrograman perangkat lunak secara
keseluruhan. Perancangan KG_EDITOR
berdasarkan pendefinisian kebutuhan sistem
adalah sebagai berikut:
1 Perancangan Fungsional
Perancangan
fungsional
KG_EDITOR meliputi 2 modul, yaitu:
a
Gambar 3 Diagram metode pengembangan
prototype.
pada
Pembuatan komponen word graph
Graph dibentuk berdasarkan konsep KG,
yaitu terdiri atas token dan kata yang saling
terhubung oleh sebuah relasi. Proses untuk
menggambarkan
token,
teks,
binary
relationship, ontologi F, maupun frame
relationship pada sebuah kanvas terdapat
pada modul ini.
Download