Perlakuan Akuntansi Investasi Dana Pensiun Pemberi Kerja (Studi

advertisement
PERLAKUAN AKUNTANSI INVESTASI DANA
PENSIUN PEMBERI KERJA
(STUDI KASUS DANA PENSIUN GKJ SALATIGA)
Oleh :
LENTINA WATI SILAEN
NIM : 232009186
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS
PROGRAM STUDI
: EKONOMIKA DAN BISNIS
: AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2013
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Salah satu faktor yang mendorong calon tenaga kerja berkeinginan masuk
pengawai negeri sipil adalah adanya tunjangan hari tua setelah mereka
menyelesaikan tugasnya. Untuk membangun ketenagakerjaan yang baik melalui
peningkatan harkat, martabat, dan harga diri tenaga kerja maka pemerintah
menetapkan Undang-undang ketenagakerjaan berupa pesangon, pembayaran
pesangon dilakukan saat karyawan berhenti bekerja. Pemerintah menyadari nasib
para karyawan setelah mereka tidak bekerja lagi untuk itu pemerintah menetapkan
Undang-undang Dana Pensiun agar saat berhenti bekerja para karyawan masih
mendapat penghasilan.
Dana Pensiun dipercaya untuk mengelola iuran peserta dan mempunyai
kekhususan yang berlainan dengan perusahaan sehingga penulis tertarik untuk
membuat suatu penelitian dan penulis memilih Dana Pensiun GKJ Salatiga karena
merupakan suatu lembaga dana pensiun yang bergerak dibidang kerohanian
dimana mengelola iuran para pendeta dan karyawan gereja.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam
penulisan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pihak pembaca dan diharapkan juga semoga penelitian ini dapat
memberikan manfaat serta menambah wawasan keilmuan di bidang ekonomi bagi
pembaca dan pihak lain yang berkepentingan.
Salatiga, Agustus 2013
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur atas berkat yang Tuhan berikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Selama proses pembuatan tugas
akhir ini, penulis tidak lepas dari kekurangan. Banyak pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian tugas akhir ini. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:
1.
Tuhan Yesus, atas berkat dan penyertaan yang diberikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2.
Bp. Hari Sunarto, SE., MBA., PhD, Dekan Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana dan sekaligus selaku dosen
pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan
tenaga untuk membimbing penulis dari awal hingga akhir pembuatan
tugas akhir ini.
3.
Bp. Usil Sis Sucahyo, S.E, MBA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya
Wacana.
4.
Ibu Gustin Tanggulungan, SE., M.Ak, selaku wali studi yang memberi
pengarahan dan dukungan kepada penulis dalam menjalani kuliah di
Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
5.
Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama masa
perkuliahan di Universitas Kristen Satya Wacana.
6.
Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang membantu
penulis selama kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
7.
Papa, Mama, kakak dan adik-adik penulis, yang selalu memberi doa,
kasih sayang, dan dukungan yang sangat luar biasa kepada penulis.
8.
Seluruh keluarga besar penulis yang senantiasa menyemangati penulis.
9.
Teman-teman seperjuangan selama kuliah Loy, Ulee, Mery dan Ino
yang selalu memberi dukungan.
10. Sahabat semasa SMA Winda Mayasari Pandiangan yang selalu
v
memberi doa dan dukungan kepada penulis.
11. Dana Pensiun GKJ Salatiga terutama Bp. Yusak Marthin Sutrisno,
SE. yang telah meluangkan waktunya untuk penyelesaian tugas akhir
ini.
12. Seluruh pihak yang membantu penyusunan tugas akhir ini.
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................... i
Halaman Pernyataan............................................................................................ ii
Halaman Persetujuan ........................................................................................... iii
Kata Pengantar .................................................................................................... iv
Ucapan Terimakasih............................................................................................ v
Daftar Isi.............................................................................................................. vii
Daftar Tabel ........................................................................................................ viii
Abstract ............................................................................................................... ix
Sari Pati ............................................................................................................... x
Pendahuluan ...................................................................................................... 1
Latar belakang ...................................................................................... 1
Rumusan Penelitian .............................................................................. 3
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................................ 4
Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 4
Investasi ................................................................................................ 4
Dana Pensiun Pemberi Kerja ................................................................ 5
Penyajian Laporan Keuangan ............................................................... 6
Kewajiban Aktuaria .............................................................................. 7
Penilaian Investasi Dana Pensiun ......................................................... 7
Pengungkapan ....................................................................................... 8
Metode Penelitian .............................................................................................. 9
Pengukuran Konsep .............................................................................. 9
Jenis Data dan Sumber Data ................................................................. 9
Teknik Analisis ..................................................................................... 9
Langkah- langkah Penelitian................................................................. 10
Pembahasan ....................................................................................................... 10
Gambaran Obyek Penelitian ................................................................. 10
Kebijakan Investasi ............................................................................... 10
Kinerja Portofolio ................................................................................. 11
Tahun 2011 .................................................................................... 11
Tahun 2012 .................................................................................... 12
Penilaian Aset Investasi ........................................................................ 14
Penyajian Laporan Keuangan Dana Pensiun ........................................ 18
Perhitungan Kewajiban Aktuaria .......................................................... 22
Kesimpulan dan Saran ..................................................................................... 23
Kesimpulan ........................................................................................... 23
Saran ..................................................................................................... 24
Daftar Pustaka ................................................................................................... 25
Lampiran-lampiran .......................................................................................... 26
vii
Daftar Tabel
Tabel 1 Posisi Portofolio Investasi DP-GKJ Tahun 2011 ................................... 11
Tabel 2 Posisi Portofolio Investasi DP-GKJ Tahun 2012 ................................... 13
viii
ABSTRACT
Pension Fund as an independent institution to gain the trust funds of a
participant's pension program must be managed professionally. Pension fund
management policies determine the participants fund investment portfolios.
Investment is part of the assets of the Pension Fund which is used to improve the
distribution of assets through investment, where investment returns will determine
the fate of theretirements.
This study aims to determine the procedures and the accounting treatment
of pension funds in particular on investment, whether it is in accordance with the
Regulation of the Minister of Finance on the investment of pension funds. This
study uses descriptive qualitative analysis where data on pension fund investments
were collected and analyzed by describing and comparing the application to the
Minister of Finance Regulation.
Object of study is the Pension Fund GKJ (Javanese Christian church)
Salatiga. The results showed that the accounting treatment of investment and
financial statement presentation Salatiga Pension Fund in accordance with
existing regulations. Investment in the financial statements at fair value in the
statement of net assets and are presented at cost on the balance sheet.
Keywords: Investment, Retirement Fund Financial Statements.
ix
SARIPATI
Dana Pensiun sebagai suatu lembaga yang mandiri mendapatkan
kepercayaan untuk mengelola dana milik peserta program pensiun haruslah
dikelola secara profesional. Kebijakan manajemen dana pensiun sangat
menentukan portofolio investasi dana peserta. Investasi adalah bagian dari asset
Dana Pensiun yang digunakan untuk meningkatkan asset melalui distribusi hasil
investasi, dimana hasil investasi tersebut akan menentukan nasib para pensiunan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur dan perlakuan
akuntansi dana pensiun khususnya pada investasi, apakah telah sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan mengenai investasi dana pensiun. Penelitian ini
menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dimana data-data mengenai
investasi dana pensiun dikumpulkan kemudian dianalisis dengan cara
mendeskripsikan dan membandingkan penerapannya terhadap Peraturan Menteri
Keuangan.
Objek penelitian adalah Dana Pensiun GKJ Salatiga. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi investasi dan penyajian laporan
keuangan Dana Pensiun Salatiga telah sesuai dengan peraturan yang ada. Dalam
laporan keuangan investasi disajikan sebesar nilai wajar pada laporan aset neto
dan disajikan sebesar harga perolehan pada neraca.
Kata Kunci: Investasi, Laporan Keuangan Dana Pensiun.
x
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu faktor yang mendorong sebagian calon tenaga kerja
berkeinginan masuk menjadi pegawai negeri sipil atau ABRI dan Polri adalah
adanya tunjangan pensiun setelah mereka menyelesaikan tugasnya. Penerimaan
dana pensiun ini akan mereka terima sampai meninggal dunia, bahkan apabila
setelah mereka meninggalpun pensiun masih akan diterimakan kepada janda atau
duda pensiunan maupun anak-anak mereka apabila masih dalam batas umur
tertentu atau belum menikah. Dengan adanya jaminan pensiun, mereka akan
mendapatkan penghasilan sehingga kehidupan mereka yang sudah memasuki
pensiun
akan
dapat
memenuhi
kebutuhannya
sendiri
sehingga
tidak
menggantungkan hidupnya dari anak, keluarga, atau pihak yang lain (Maryono,
2010).
Dalam
rangka
membangun
manusia
Indonesia
seutuhnya
maka
pembangunan ketenagakerjaan melalui peningkatan harkat, martabat dan harga
diri tenaga kerja perlu diatur tersendiri. Pemerintah telah menetapkan Undangundang ketenagakerjaan untuk melindungi hak-hak dasar karyawan pada saat
bekerja serta meningkatkan hubungan yang harmonis antara karyawan, pemberi
kerja, pemerintah dan masyarakat. Salah satu bentuk transparansi serta perhatian
pemerintah yang dituangkan dalam ketentuan perundangan tersebut adalah
pemberian pesangon bagi karyawan yang berhenti bekerja karena pemutusan
hubungan kerja. Dalam hal ini pemutus hubungan kerja, pengusaha atau pemberi
kerja diwajibkan untuk membayar sejumlah uang pesangon dan uang penggatian
hak yang seharusnya diterima karyawan. Pembayaran uang pesangon dilakukan
pada saat karyawan berhenti bekerja secara sekaligus karena filosofis pemberian
uang pesangon adalah bantuan dana pada saat karyawan harus mencari pekerjaan
setelah terjadi pemutusan hubungan kerja (Maryono, 2010).
Pemerintah juga memperhatikan nasib karyawan setelah mereka tidak
bekerja lagi karena mencapai usia tertentu. Dalam rangka memberikan
kesinambungan penghasilan setelah purna bakti dan memberikan ketenangan
bekerja, pemerintah telah menetapkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992
1
tentang Dana Pensiun (UUDP 11/1992). Melalui pelaksanaan UUDP ini kegiatan
pengumpulan, pengelolaan serta pembayaran sejumlah uang yang ditujukan bagi
karyawan yang berhenti bekerja setelah mencapai usia tertentu diatur secara lebih
baik. Dana pensiun sebagai suatu badan hukum berdasarkan UUDP 11/1992
tersebut mempunyai tugas dan fungsi mengelola serta menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun (pensiun benefit). Sistem pendanaan program
pensiun dilakukan melalui pemotongan iuran, baik karyawan maupun pemberi
kerja, yang kemudian diinvestasikan dalam beberapa instrumen investasi yang
memungkinkan terbentuknya akumulasi dana yang cukup untuk pembayaran
manfaat pensiun dalam memelihara kesinambungan penghasilan peserta pada hari
tua. Pembayaran manfaat pensiun dilakukan ketika karyawan telah mencapai usia
pensiun tertentu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dari
masing-masing perusahaan (Maryono, 2010).
Dana Pensiun sebagai suatu lembaga yang mandiri mendapatkan
kepercayaan untuk mengelola dana milik peserta program pensiun haruslah
dikelola secara profesional. Kebijakan manajemen dana pensiun sangat
menentukan portofolio investasi dana peserta.Investasi adalah bagian dari aset
Dana Pensiun yang digunakan untuk meningkatkan aset melalui distribusi hasil
investasi, dimana hasil investasi tersebut akan menentukan nasib para pensiunan.
Sehubungan dengan itu maka sebagaimana layaknya suatu lembaga yang
didalamnya tersangkut kepentingan publik manajemen Dana Pensiun harus
transparan. Laporan keuangan adalah cermin manajemen, dan oleh karena itu
Dana Pensiun harus menyusun laporan keuangan yang transparan dan akurat
sehingga para pembaca tidak tersesat.
Di tinjau dari misi dan kegiatan usahanya, Dana Pensiun mempunyai
kekhususan yang berlainan dengan suatu perusahaan. Maka informasi keuangan
pokok yang perlu disajikan dalam laporan keuangan juga mempunyai kekhususan.
Para peserta program pensiun sangat berkepentingan untuk mengetahui setiap saat
apakah jumlah aktiva bersih cukup tersedia untuk membayar manfaat pensiun
pada saatnya, di samping itu juga diperlukan informasi tentang perubahan yang
terjadi atas aktiva bersih tersebut serta penyebab perubahan. Oleh karena itu
2
Laporan Aktiva Bersih dan Laporan Perubahan Aktiva Bersih menjadi sangat
penting bagi Dana Pensiun dan juga perlu disusun neraca, laporan hasil usaha, dan
laporan arus kas.
Pada tahun 2011 dan 2012 Dana Pensiun GKJ Salatiga mengalami defisit
hal ini disebabkan karena kewajiban aktuaria lebih besar daripada pendanaan
dimana penghasilan dasar dana pensiun GKJ Salatiga mengalami peningkatan
yang mengakibatkan kewajiban aktuaria juga mengalami peningkatan. Kewajiban
aktuaria adalah prensent value (manfaat pensiun) dimana manfaat pensiun didapat
dari 2.25% x Mk x PhDp sedangkan Pendanaan di dapat dari iuran (tambahan dan
normal) dan hasil pengembangan investasi. Pendanaan dari Iuran tambahan
diperlukan karena adanya defisit dan dalam hal ini iuran tambahan Dana Pensiun
GKJ Salatiga mengalami penunggakan dan hasil pengembangan investasi Dana
Pensiun GKJ Salatiga sudah berjalan dengan baik, sehingga penempatan investasi
yang dilakukan oleh Dana Pensiun GKJ Salatiga sudah benar.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
terhadap Dana Pensiun GKJ Salatiga karena Dana Pensiun GKJ Salatiga
merupakan gabungan dari lima Dana Pensiun yaitu Dana Pensiun GKJ, Dana
Pensiun GKSBS, Dana Pensiun YSKSP, Dana Pensiun YKTS, Dana Pensiun
YPTK. Selain itu, Dana Pensiun GKJ dalam melakukan investasinya hampir
keseluruhan dari semua jenis instrumen investasi yang ditentukan oleh pemerintah
dalam Perundang-undangan tentang investasi Dana Pensiun.
Rumusan Penelitian
Peneliti ingin mengetahui perlakuan akuntansi investansi dana pensiun
pemberi kerja, sehingga masalah penelitian “Perlakuan Akuntansi Investansi Dana
Pensiun Pemberi Kerja (Studi Kasus Dana Pensiun GKJSalatiga)”. Untuk
menjawab masalah penelitian, maka dirumuskan persoalan penelitian sebagai
berikut: Bagaimana perlakuan akuntansi investasi pada Dana Pensiun GKJ
Salatiga ?
3
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana perlakuan
akuntansi pada Dana Pensiun GKJ Salatiga.
Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara langsung
maupun tidak langsung bagi pihak-pihak yang berkepentingan antara lain:
1.
Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan tentang
akuntansi investasi dana pensiun.
2.
Bagi Pihak Dana Pensiun GKJSalatiga
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan oleh pihak Dana Pensiun GKJ
Salatiga sebagai informasi tambahan dan bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan atau kebijakan-kebijakan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan investasi dana pensiun.
3.
Bagi Pihak Lain
Penelitian ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang dana pensiun dan juga sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak
yang memerlukan untuk tujuan penelitian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Investasi
Dalam berinvestasi di dana pensiun diperlukan arahan investasi dimana
arahan investasi adalah kebijakan investasi yang ditetapkan oleh Pendiri atau
Pendiri dan Dewan Pengawas, yang harus dijadikan pedoman bagi Pengurus Dana
Pensiun dalam melaksanakan investasi. Adapun arahan investasi harus
mencantumkan hal-hal sebagai berikut:
1.
Sasaran hasil investasi setiap tahun dalam bentuk kuantitatif yang harus
dicapai oleh pengurus.
2.
Batas maksimum proporsi kekayaan dana pensiun yang ditempatkan untuk
setiap jenis investasi.
4
3.
Batas maksimum proporsi kekayaan Dana Pensiun yang ditempatkan pada
satu pihak.
4.
Objek investasi yang dilarang untuk penempatan kekayaan dana pensiun.
5.
Ketentuan likuiditas minimum portofolio investasi Dana Pensiun dalam
mendukung ketersediaan dana guna pembayaran manfaat pensiun dan
operasional dana pensiun.
6.
Sistem pengawasan dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan investasi.
7.
Ketentuan mengenai penggunaan tenaga ahli, penasihat, lembaga keuangan
dan jasa lainyang dipergunakan dalam pengelolaan investasi, dan
8.
Sanksi yang diberikan kepada pengurus atas pelanggaran ketentuan
mengenai investasi yang ditetapkan dalam Undang-undang Dana Pensiun.
Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada
saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
Umumnya investasi dibedakan menjadai dua, yaitu
invetasi pada aset-aset
finansial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets). Investasi
pada aset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito,
commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi juga dapat
dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lainlain. Sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset
produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan
dan lainnya(Halim 2005, dalam William 2009).
Dana Pensiun Pemberi Kerja
Menurut Undang-undang No.11 tahun 1992:
Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang
atau
badan
yang
mempekerjakan
karyawan,
selaku
pendiri,
untuk
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran
Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta dan
yang menimbulkan terhadap pemberi kerja.
5
DPPK sebagai badan yang mandiri terlepas pendirinya, dan bertugas serta
bertanggungjawab atas pengumpulan dan pengolahan data, jelas sangat penting
perannya. Ditinjau dari sudut peserta, DPPK sebenarnya memainkan dua peran
penting yaitu sebagai tempat penitipan uang (bank) dan sebagai pengelola
investasi dana (fund investment manager). Fungsi pertama menitikberatkan pada
kejujuran pegurus, sedangkan pada fungsi kedua, selain kejujuran juga keahlian
dan kebijakan dalam mengelola dana.
Jenis Dana Pensiun terdiri dari Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Ada tiga perbedaan antara DPPK dan
DPLK yaitu: DPPK dibentuk oleh perusahaan pemberi kerja / perusahaan yang
mempekerjakan karyawan sedangkan DPLK dibentuk dan dikelola oleh
perusahaan asuransi jiwa atau bank, DPPK menyelenggarakan program pensiun
iuran pasti / manfaat pasti sedangkan DPLK hanya menyelenggarakan program
pensiun iuran pasti, peserta DPPK adalah karyawan dari pemberi kerja
/perusahaan yang bersangkutan sedangkan peserta DPLK adalah karyawan
perusahaan atau pekerja mandiri.
Penyajian Laporan Keuangan Dana Pensiun
Laporan keuangan Dana Pensiun harus disusun sesuai dengan jenis Dana
Pensiun dan karakteristik program pensiun yang diselenggarakan oleh masingmasing Dana Pensiun.Menurut Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan Laporan keuangan Dana Pensiun, baik yang
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) maupun Program
Pensiun Iuran Pasti (PPIP) mencakup:
1.
Laporan Aset Neto
Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang jumlah aset neto
yang tersedia untuk membayar kewajiban manfaat pensiun kepada peserta
pada tanggal laporan.
Total seluruh aset Dana Pensiun tidak termasuk piutang jasa lalu (past
service) yang belum jatuh tempo, dikurangi seluruh kewajiban kecuali
6
kewajiban aktuaria, menunjukkan jumlah aktiva bersih yang tersedia untuk
manfaat pensiun pada tanggal laporan.
2.
Laporan Perubahan Aset Neto
Laporan ini berisi informasi tentang perubahan atas jumlah aset neto yang
tersedia untuk manfaat pensiun, serta menguaraikan penyebab perubahan
tersebut yang diperinci atas pertambahan dan atau pengurangan yang terjadi
selama suatu periode tertentu.
3.
Neraca (laporan posisi keuangan), Perhitungan hasil usaha dan Laporan arus
kas.
Neraca, laporan hasil usaha dan laporan arus kas disusun berdasarkan
Kerangka Dasar Penyusunan dan Pelaporan Laporan Keuangan yang
berazas utama biaya historis. Khusus untuk investasi, ditentukan juga nilai
wajarnya. Selisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai
Selisih Penilaian Investasi. Selisih Penilaian Investasi bukan merupakan
unsur hasil usaha, tetapi akan mengoreksi nilai historis menjadi nilai wajar.
Kewajiban Aktuaria
Menurut Keputusan Menteri Keuangan No.510/KMK.06/2002 tentang
Pendanaan dan Solvabilitas Dana Pensiun Pemberi Kerja, aktuaris adalah aktuaris
yang bekerja pada perusahaan konsultan aktuaria yang telah memperoleh ijin
usaha dari Menteri sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang usaha
perasuransian. Kewajiban aktuaria adalah kewajiban dana pensiun yang dihitung
berdasarkan anggapan bahwa dana pensiun terus berlangsung sampai dipenuhinya
seluruh kewajiban kepada peserta dan pihak yang berhak.
Dalam laporan keuangan dana pensiun yang menyelengarakan Program
Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), perlu mengungkapkan Perhitungan Kewajiban
Aktuaria, Metode Penilaian, Asumsi Aktuarial, Nama dan Tanggal Laporan
Aktuaris Terakhir sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penilaian Investasi Dana Pensiun
Menurut PSAK No.18 tentang Akuntansi Dana Pensiun penilaian atas aset
Dana Pensiun menggunakan nilai perolehan. Untuk tujuan penyusunan laporan
7
keuangan khususnya laporan aset neto dan laporan perubahan aset neto, dasar
penilaian investasi dana pensiun sebagai berikut:
a.
Deposito berjangka dan beposito on call: berdasarkan nilai nominal.
b.
Sertifikat Deposito dan Surat Pengakuan Utang: berdasarkan nilai tunai
c.
Saham yang tercatat di Bursa Efek: berdasarkan nilai pasar
d.
Obligasi yang tercatat di Bursa Efek:
 yang dimiliki hingga jatuh tempo: berdasarkan nilai perolehan setelah
amortisasi premi atau diskonto.
 yang diperdagangkan: berdasarkan nilai wajar.
e.
Penempatan langsung pada saham: berdasarkan metode ekuitas atau nilai
yang ditetapkan penilai independen, yang dilakukan sekurang-kurangnya
setiap tiga tahun, sesuai dengan pilihan yang disetujui oleh pendiri.
f.
Tanah, Bangunan, Tanah dan Bangunan: berdasarkan nilai yang ditetapkan
penilai independen, yang dilakukan sekurang-kurangnya setiap tiga tahun.
g.
Unit Penyertaan Reksadana: berdasarkan nilai aktiva bersih
h.
Sertifikat Bank Indonesia: berdasarkan nilai tunai
i.
Surat Berharga Pemerintah Republik Indonesia :
 yang dimiliki hingga jatuh tempo: berdasarkan nilai perolehan setelah
amortisasi premi atau diskonto.
 Yang diperdagangkan: berdasarkan nilai wajar.
 Yang jatuh temponya kurang dari setahun: berdasarkan nilai tunai.
Pengungkapan
Menurut PSAK No.18tentang Akuntansi Dana Pensiun, informasi
yangperlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, antara lain:
a.
Penjelasan Umum
1. Pengesahan Peraturan Dana pensiun.
2. Nama dan Alamat Dana Pensiun.
3. Nama Pendiri.
4. Nama Pengurus dan Dewan Pengawas Dana Pensiun, dan
8
5. Jenis Program dan Jumlah Peserta.
b.
Penjelasan Mengenai Kebijakan Akuntansi
c.
Penjelasan Mengenai Kebijakan Pendanaan
d.
Rincian Portofolio Investasi
e.
Perhitungan Kewajiban Aktuaria, Metode Penilaian, Asumsi Aktuarial,
Nama dan Tanggal Laporan Aktuaris Terakhir (dalam hal PPMP).
METODE PENELITIAN
Pengukuran Konsep
Pengukuran konsep diartikan sebagai upaya untuk mengkaji dan melihat
konsep yang abstrak menjadi konsep yang empiris (Ihalauw,2000). Konsep yang
dipilih perlu diidentifikasi secara tepat agar dapat dilakukan analisis terhadap data
yang diperoleh.
Konsep perlakuan akuntansi terhadap investasi Dana Pensiun diukur pada
aras pengukuran nominal, karena hanya terbatas menunjukkan kategori atau
klasifikasi objek, yaitu pengakuan, pengukuran dan penyajian investasi Dana
Pensiun.
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data yang diperoleh dari objek penelitian, yaitu Dana Pensiun GKJ
Salatiga. Data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan Ibu
Elisabeth Penti Kurniawati, SE., M.Ak dan Bapak Yusak Marthin Sutrisno, SE
mengenai informasi akuntansi investasi Dana Pensiun. Data sekunder yang
digunakan adalah laporan keuangan Dana Pensiun GKJ.
Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan perlakuan akuntansi investasi Dana
Pensiun berdasarkan informasi yang dikumpulkan.
9
Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian yang digunakan dalam penelitian ini:
a.
Wawancara dengan pengelola Dana Pensiun GKJ Salatiga mengenai
perlakuan akuntansi investasi.
b.
Menganalisis Laporan keuangan Dana Pensiun GKJ Salatiga.
PEMBAHASAN
Gambaran Objek Penelitian
Dana Pensiun Gereja-gereja Kristen Jawa (disingkat DP-GKJ) Salatiga
dibentuk oleh pendiri sebagai kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun Gerejagereja Kristen Jawa yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1975, sesuai dengan
akta No. 1 yang dibuat oleh Notaris Ny. Elisabeth Liestijati Matu, SH. Peraturan
Dana Pensiun terakhir berdasarkan Surat Keputusan Deputat Sinode Gereja-gereja
Kristen Jawa Nomor 630 H Tahun 2012 tanggal 19 Maret 2012 yang telah
memperoleh pengesahan dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
berdasarkan SK Nomor KEP-12/NB.1/2013 tanggal 12 Februari 2013.
Kebijakan Investasi
Kebijakan Investasi Dana Pensiun GKJ Salatiga berpedoman pada
Peraturan Menteri Keuangan No: 199/PMK.010/2008 dan No: 19/PMK.010/2012
tentang investasi dana pensiun. Adapun Kebijakan Investasi Dana Pensiun GKJ
sebagai berikut:
1. Jenis investasi yang dipilih dan batasan maksimum untuk setiap jenis
investasi terhadap total investasi adalah sebagai berikut:
No Jenis Investasi
Maksimum
1.
Deposito Berjangka, Deposito On Call
100%
2.
Saham
100%
3.
Obligasi
100%
4.
Surat Berharga lain
100%
10
5.
Unit Penyertaan Reksadana
100%
6.
Surat Berharga Negara
100%
7.
Penempatan Lansung pada Saham
10%
8.
Sertifikat Bank Indonesia
10%
9.
Tanah dan Bangunan
15%
2. Tingkat hasil investasi neto per tahun yang harus dicapai sama dengan
tingkat bunga teknis aktuaria yaitu sebesar 10% per tahun.
Kinerja Portofolio Investasi
Realisasi Dana Pensiun GKJSalatiga berpedoman pada Arahan Pendiri dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.010/2008 tentang Investasi Dana
Pensiun. Laporan Kinerja Portofolio Investasi akan menggambarkan pengelolaan
investasi Dana Pensiun GKJ dalam upaya memperoleh hasil secara optimal
dengan berpegang pada prinsip kehati-hatian sesuai dengan Arahan Pendiri.
a. Tahun 2011
Tabel 1.
Portofolio Investasi Dana Pensiun GKJ Salatiga
Per 31 Desember 2011
No
Jenis Investasi
1
Deposito Berjangka:
a. Bank Pemerintah
2
3
4
b. Bank Swasta
c. BPR
Obligasi
Surat Berharga Pemerintah
a. Saham Listed
b. Unit Reksadana
c. Saham langsung
5
6
d. Surat Pengakuan Utang
Tanah dan Bangunan
Tanah
Total Investasi
Nilai (Rp)
Realisasi
25.000.000
0.11%
16.500.000.000
2.000.000.000
755.000.000
35.457.000
2.091.412.587
39.732.549
0.00%
69.51%
8.43%
3.18%
0.15%
8.81%
0.17%
1.072.707.003
1.217.560.020
23. 736.887.159
0.00%
4.52%
5.13%
100%
Sumber: Dana Pensiun GKJ
11
PMK 199
Batasan
per Pihak
20%
20%
20%
20%
20%
10%
20%
20%
20%
Komposisi
portofolio
investasi
tahun
2011
yang
paling
besar
diinvestasikan pada Deposito Berjangka sebesar 69,62% diikuti dengan unit
reksadana sebesar 8,81% dan obligasi sebesar 8,43%. Sedangkan komposisi
investasi terkecil adalah Tanah sebesar 5,13%, Tanah dan Bangunan sebesar
4,52%, Surat Berharga Pemerintah sebesar 3,18%, Saham Langsung sebesar
0,17%, Saham Listed sebesar 0,15%, Surat Pengakuan Utang sebesar 0,00%.
Komposisi portofolio Investasi yang paling tinggi yaitu Deposito Berjangka yang
ditempatkan di BPR hal ini disebabkan karena tingkat suku bunga pada BPR lebih
tinggi dibandingka dengan Bank-bank lain.
Semua jenis investasi yang dilakukan oleh Dana Pensiun GKJ Salatiga
sudah sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan dan Arahan Investasi yang
ditetapkan oleh pendiri. Dimana batasan maksimum untuk jenis investasi deposito
berjangka, obligasi, surat berharga pemerintah, saham listed, unit reksadana
adalah 100% dan batasan maksimum untuk jenis investasi, saham langsung adalah
10%, sedangkan batasan untuk jenis investasi tanah dan bangunan, tanah adalah
15% dan batasan per pihak adalah 20%. Dari laporan posisi potofolio investasi per
pihak dapat dilihat bahwa Dana Pensiun GKJ dalam melakukan investasi per
pihak telah sesuai dengan Arahan Investasi dan Keputusan Menteri Keuangan.
b. Tahun 2012
Realisasi Dana Pensiun GKJ Salatiga berpedoman pada Arahan Pendiri
dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 19/PMK.010/2012 tentang Investasi
Dana Pensiun. Laporan Kinerja Portofolio Investasi akan menggambarkan
pengelolaan investasi Dana Pensiun GKJ dalam upaya memperoleh hasil secara
optimal dengan berpegang pada prinsip kehati-hatian sesuai dengan Arahan
Pendiri.
12
Tabel 2.
Posisi Portofolio Investasi Dana Pensiun GKJ Salatiga
Per 31 Desember 2012
No
Jenis Investasi
Nilai (Rp)
Realisasi
1
Deposito Berjangka:
a. Bank Pemerintah
b. Bank Swasta
c. BPR
25.000.000
18.500.000.000
0.10%
0.00%
71.72%
20%
2.000.000.000
300.000.000
47.800.000
3.039.820.871
39.732.549
-
7.75%
1.16%
0.19%
11.78%
0.15%
0.00%
20%
20%
20%
20%
10%
20%
1.061.373.443
781.034.817
25.794.761.680
4.11%
3.03%
100%
20%
20%
2
3
4
Obligasi
Surat Berharga Pemerintah
a. Saham Listed
b. Unit Reksadana
c. Saham langsung
d. Surat
Pengakuan
Utang
5
Tanah dan Bangunan
6
Tanah
Total Investasi
Sumber: Dana Pensiun GKJ
Komposisi
portofolio
investasi
tahun
2011
PMK 19
Batasan Per
Pihak
yang
paling
besar
diinvestasikan pada Deposito Berjangka sebesar 71,82% diikuti dengan unit
reksadana sebesar 11,78% dan obligasi sebesar 7,75%. Sedangkan komposisi
investasi terkecil adalah Tanah dan Bangunan sebesar 4,11%, Tanah sebesar
3,03%, , Surat Berharga Pemerintah sebesar 1,16%, Saham Listed sebesar 0,19%,
Saham Langsung sebesar 0,15%, Surat Pengakuan Utang sebesar 0,00%.
Komposisi portofolio Investasi yang paling tinggi yaitu Deposito Berjangka yang
ditempatkan di BPR hal ini disebabkan karena tingkat suku bunga pada BPR lebih
tinggi dibandingka dengan Bank-bank lain.
Semua jenis investasi yang dilakukan oleh Dana Pensiun GKJ Salatiga
sudah sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan dan Arahan Investasi yang
ditetapkan oleh pendiri. Dimana batasan maksimum untuk jenis investasi deposito
berjangka, obligasi, surat berharga pemerintah, saham listed, unit reksadana
adalah 100% dan batasan maksimum untuk jenis investasi,
saham langsung
adalah 10%, sedangkan batasan untuk jenis investasi tanah dan bangunan, tanah
adalah 15%.
13
Secara keseluruhan total investasi Dana Pensiun GKJ Salatiga mengalami
peningkatan sebesar 8,6% dari tahun sebelumnya. Semua jenis investasi yang
dilakukan oleh Dana Pensiun GKJ berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan
dan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan dan Arahan Investasi.
Penilaian Aset Investasi
Dana Pensiun GKJ Salatiga adalah dana pensiun pemberi kerja, dimana
kekayaan yang dimiliki Dana Pensiun GKJ Salatiga terpisah dari kekayaan
pendirinya. Pengelolan investasi yang dilakukan oleh Dana Pensiun GKJ Salatiga
sudah sesuai dengan arahan investasi dan juga berpedoman pada Peraturan
Menteri Keuangan No. 199/PMK.010/2008 yang diubah menjadi Peraturan
Menteri Keuangan No. 19/PMK.010/2012. Mengingat investasi termasuk bagian
dari aset yang diungkapkan dalam Laparan Keuangan Dana Pensiun GKJ Salatiga,
maka perlu dilakukan perhitungan nilai wajar atas aset sesuai dengan peraturan
yang berlaku. Penerapan atas penilaian investasi yang dilakukan Dana Pensiun
GKJ Salatiga adalah sebagai berikut:
Deposito Berjangka
Deposito berjangka diungkapkan sebesar nilai nominal baik pada neraca maupun
laporan aset neto. Nominal Deposito Berjangka di laporan aset neto (nilai wajar)
maupun neraca (harga perolehan) sama sehingga tidak ada selisih penilaian
investasi ataupun selisih kewajiban aktuaria.
Obligasi
Di dalam neraca, obligasi diungkapkan sebesar harga perolehan. Di dalam laporan
aset neto, obligasi diungkapkan sebesar nilai wajar. Nominal Saham di laporan
aset neto (nilai wajar) maupun neraca (harga perolehan) sama sehingga tidak ada
selisih penilaian investasi ataupun selisih kewajiban aktuaria.
14
Surat Berharga Negara
Di dalam neraca, Surat Berharga Negara diungkapkan sebesar harga perolehan. Di
dalam laporan aset neto, Surat Berharga Negara diungkapkan sebesar nilai wajar.
Saham
Di dalam neraca, Saham diungkapkan sebesar harga perolehan. Di dalam laporan
aet neto, Saham diungkapkan sebesar nilai wajar. Jika terjadi perbedaaan antara
nilai wajar dan harga perolehan maka selisih tersebut merupakan Selisih Penilaian
Investasi yang diposting ke laporan keuangan neraca. Kondisi aktual saham per 31
Desember 2011 nilai wajar Rp. 35.475.000,00 dan harga perolehan Rp.
41.372.800,00 maka selisih yang dihasilkan Rp. 5.900.800,00 sedangkan kondisi
aktual saham per 31 Desember 2012 nilai wajar Rp. 47.800.000,00 dan harga
perolehan Rp. 41.372.800,00 maka selisih yang dihasilkan Rp. 6.427.200,00
sehingga jurnalnya adalah:
Untuk nilai wajar lebih kecil daripada harga perolehan (per 31 Desember 2011)
(D) Selisih Kewajiban Aktuaria
Rp. 5.900.800,00
(K) Selisih Penilaian Investasi
Rp. 5.900.800,00
Untuk nilai wajar lebih besar daripada harga perolehan (per 31 Desember 2012)
(D) Selisih Penilaian Investasi
Rp. . 6.427.200,00
(K) Selisih Kewajiban Aktuaria
Rp. 6.427.200,00
Saham Langsung
Di dalam neraca, Saham Lansung diungkapkan sebesar harga perolehan. Di dalam
laporan aet neto, Saham diungkapkan sebesar nilai wajar. Jika terjadi perbedaaan
antara nilai wajar dan harga perolehan maka selisih tersebut merupakan Selisih
Penilaian Investasiyang diposting ke laporan keuangan neraca. Kondisi aktual
saham Langsung per 31 Desember 2011 nilai wajar Rp. 39.732.549,00 dan harga
perolehan Rp. 30.000.000,00 maka selisih yang dihasilkan Rp. 9.732.549,00
15
sedangkan kondisi aktual saham per 31 Desember 2012 nilai wajar Rp.
39.732.549,00 dan harga perolehan Rp. 35.000.000,00 maka selisih yang
dihasilkan Rp. 4.732.549,00 sehingga jurnalnya adalah:
Untuk nilai wajar lebih besar daripada harga perolehan (per 31 Desember 2011)
(D) Selisih Penilaian Investasi
Rp. 9.732.549,00
(K) Selisih Kewajiban Aktuaria
Rp. 9.732.549,00
Untuk nilai wajar lebih besar daripada harga perolehan (per 31 Desember 2012)
(D) Selisih Penilaian Investasi
Rp. 4.732.549,00
(K) Selisih Kewajiban Aktuaria
Rp. 4.732.549,00
Unit Reksadana
Di dalam neraca, Unit Reksadana diungkapkan sebesar harga perolehan. Di dalam
laporan aet neto, Unit Reksadana diungkapkan sebesar nilai wajar. Kondisi aktual
Unit Reksadana per 31 Desember 2011 nilai wajar Rp. 2.091.412.587,00 dan
harga perolehan Rp. 1.755.324.621,00 maka selisih yang dihasilkan Rp.
336.087.966,00 sedangkan kondisi aktual Unit Reksadana per 31 Desember 2012
nilai wajar Rp. 3.039.820.871,00 dan harga perolehan Rp. 2.850.000.000,00 maka
selisih yang dihasilkan Rp. 189.820.871,00 sehingga jurnalnya adalah:
Untuk nilai wajar lebih besar daripada harga perolehan (per 31 Desember 2011)
(D) Selisih Penilaian Investasi
Rp. 336.087.966,00
(K) Selisih Kewajiban Aktuaria
Rp.
336.087.966,00
Untuk nilai wajar lebih besar daripada harga perolehan (per 31 Desember 2012)
(D) Selisih Penilaian Investasi
Rp. 189.820.871,00
(K) Selisih Kewajiban Aktuaria
16
Rp. 189.820.871,00
Tanah dan Bangunan
Di dalam neraca, Tanah dan Bangunan diungkapkan sebesar harga perolehan. Di
dalam laporan aset neto, Tanah dan Bangunan diungkapkan sebesar nilai wajar.
Kondisi aktual Tanah dan Bangunan per 31 Desember 2011 nilai wajar Rp.
1.072.707.003,00 dan harga perolehan Rp. 318.181.289,00 maka selisih yang
dihasilkan Rp. 754.525.714,00 sedangkan kondisi aktual Tanah dan Bangunan per
31 Desember 2012 nilai wajar Rp. 1.061.373.443,00 dan harga perolehan Rp.
551.137.690,00 maka selisih yang dihasilkan Rp. 510.235.753,00 sehingga
jurnalnya adalah:
Untuk nilai wajar lebih besar daripada harga perolehan (per 31 Desember 2011)
(D) Selisih Penilaian Investasi
Rp. 754.525.714,00
(K) Selisih Kewajiban Aktuaria
Rp.
754.525.714,00
Untuk nilai wajar lebih besar daripada harga perolehan (per 31 Desember 2012)
(D) Selisih Penilaian Investasi
Rp. 510.235.753,00
(K) Selisih Kewajiban Aktuaria
Rp. 510.235.753,00
Tanah
Di dalam neraca, Tanah diungkapkan sebesar harga perolehan. Di dalam laporan
aset neto, Tanah diungkapkan sebesar nilai wajar. Kondisi aktual Tanah per 31
Desember 2011 nilai wajar Rp. 1.217.560.020,00 dan harga perolehan Rp.
370.701.950,00 maka selisih yang dihasilkan Rp. 846.858.070,00 sedangkan
kondisi aktual Tanah per 31 Desember 2012 nilai wajar Rp. 781.034.817,00 dan
harga perolehan Rp. 280.301.130,00 maka selisih yang dihasilkan Rp.
500.733.687,00 sehingga jurnalnya adalah:
17
Untuk nilai wajar lebih besar daripada harga perolehan (per 31 Desember 2011)
(D) Selisih Penilaian Investasi
Rp. 846.858.070,00
(K) Selisih Kewajiban Aktuaria
Rp.
846.858.070,00
Untuk nilai wajar lebih besar daripada harga perolehan (per 31 Desember 2012)
(D) Selisih Penilaian Investasi
Rp. 500.733.687,00
(K) Selisih Kewajiban Aktuaria
Rp. 500.733.687,00
Penyajian Laporan Keuangan Dana Pensiun
Laporan Aset Neto
Dalam Laporan Aset Neto Dana Pensiun GKJ Salatigatelah menyajikan
akun aset yang terdiri dari investasi dan non investasi (aset lancar diluar investasi
dan aset operasional) dan liabilitas sesuai dengan Peraturan Ketua Badan
Pengawasan Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: PER-05/BL/2012. Jumlah
aset neto yang tersedia akan digunakan untuk membayar kewajiban manfaat
pensiun kepada peserta. Aset Neto Dana Pensiun Pemberi Kerja Gereja-gereja
Kristen Jawa (DP-GKJ) pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 24.610.556.196,00
mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar Rp. 27.039.251.176,00 atau
9.8% dari tahun sebelumnya hal ini disebabkan karena pada tahun 2012 aset
tersedia mengalami peningkatan ini terlihat dari meningkatnya investasi terutama
Deposito Berjangka sedangkan untuk liabilitas mengalami penurunan yang drastis
disebabkan kerena pada tahun 2012 tidak adanya iuran tambahan. Hal ini dihitung
berdasarkan harga perolehan dimana total seluruh aset Dana Pensiun tidak
termasuk piutang jasa lalu (past service) yang belum jatuh tempo dikurangi
seluruh kewajiban kecuali kewajiban aktuaria, menunjukkan jumlah aset bersih
yang tersedia untuk manfaat pensiun.
Laporan Aset Neto terdiri dari Aset dan Kewajiban, dimana Aset meliputi
Investasi, Aset Lancar Diluar Investasi, Aset Operasional, dan Aset lain-lain.
Total Aset Tersedia tahun 2011 adalah sebesar Rp. 25.063.209.460,00 dan Total
18
Aset Tersedia tahun 2012 adalah sebesar Rp.27.124.041.868,00. Liabilitas adalah
kewajiban yang harus dibayar dalam waktu satu tahun. Total Liabilitas tahun 2011
adalah sebesar Rp. 452.653.264,00 dan Total Liabilitas tahun 2012 adalah sebesar
Rp. 84.790.692,00 mengalami penurunan liabilitas sebesar 81.2%, hal ini
disebabkan karena pada tahun 2011 adanya iuran tambahan diterima dimuka oleh
Dana Pensiun GKJ pada tahun 2011 sedangkan untuk 2012 tidak ada iuran
tambahan yang diterima dimana iuran tersebut akan meningkatkan liabilitas atau
kewajiban yang harus dibayar oleh Dana Pensiun GKJ. Selisih dari jumlah aset
neto yang tersedia dikurangi liabilitas adalah jumlah Aset Neto.
Laporan Perubahan Aset Neto
Dalam PenyajianLaporan Perubahan Aset Neto Dana Pensiun GKJ
Salatigatelah menguraikan penyebab perubahan penambahan dan pengurangan
aset sesuai dengan Peraturan Ketua Badan Pengawasan Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor: PER-05/BL/2012. Penambahan meliputi pendapatan investasi
dan pendapatan lain-lain. Total penambahan tahun 2011 adalah sebesar Rp.
4.386.040.213,00
dan
penambahan
tahun
2012
adalah
sebesar
Rp.
5.166.456.526,00, sedangkan total pengurangan tahun 2011 adalah sebesar Rp.
2.957.879.222,00
dan
pengurangan
tahun
2012
adalah
sebesar
Rp.
2.737.761.546,00. Kenaikan (penurunan) Aset Neto adalah selisih antara Aset
Neto akhir periode dikurangi Aset Neto awal periode.
Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
Dalam Laporan Neraca disusun berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan
dan Pelaporan Laporan Keuangan berazas atas biaya utama. Khusus untuk
investasi, ditentukan juga nilai wajarnya. Selisih antara nilai historis dan nilai
wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi.
Dalam PenyajianLaporan Neraca (laporan posisi keuangan) Dana pensiun
GKJ Salatigatelah memuat posisi aset, nilai kini aktuarial, selisih nilai aktuarial,
dan liabilitas di luar nilai kini aktuarial sesuai dengan Peraturan Ketua Badan
Pengawasan Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: PER-05/BL/2012. Aset
19
meliputi Investasi, Aset Lancar Diluar Investasi, Aset Operasional. Sedangkan
Liabilitas meliputi Nilai Kini Aktuarial, Selisih Nilai Kini Aktuarial, Liabilitas
Diluar Nilai Kini Aktuarial. Total Selisih Penilaian Investasi tahun 2011 adalah
sebesar Rp. 2.048.889.496,00 dan Selisih Penilaian Investasitahun 2012 adalah
sebesar Rp. 1.264.705.458,00.
Perhitungan Hasil Usaha
Dalam Perhitungan Hasil Usaha disusun berdasarkan Kerangka Dasar
Penyusunan dan Pelaporan Laporan Keuangan berazas atas biaya utama.
Perhintungan Hasil Usaha menggambarkan hasil usaha Dana Pensiun selama
periode tertentu. Dalam Laporan Keuangan Perhitungan Hasil Usaha harus
disajikan dengan jelas unsur pendapatan dan beban serta memisahkan antara
kegiatan investasi dan kegiatan di luar investasi.
Perhitungan Hasil Usaha Dana Pensiun GKJ Salatigatelah memisahkan
antara pendapatan dan beban dan juga kegiatan investasi dan kegiatan di luar
investasi sesuai dengan Peraturan Ketua Badan Pengawasan Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor: PER-05/BL/2012. Selisih antara pendapatan investasi
dikurangi beban investasi disajikan sebagai Hasil Usaha Investasi. Total Hasil
Usaha Investasi tahun 2011 adalah sebesar Rp. 1.961.438.810,00 dengan Total
pendapatan investasi Dana Pensiun GKJ untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp.
1.982.759.499,00 dan total beban investasi sebesar Rp. 21.320.689,00 yang terdiri
dari beban transaksi, beban pemeliharaan tanah dan bangunan, dan beban
penyusutan bangunan. Untuk tahun 2012 Total Hasil Usaha Investasi tahun 2012
adalah sebesar Rp. 2.541.764.238,00 dengan Total pendapatan investasi Dana
Pensiun GKJ adalah sebesar Rp. 2.565.304.546,00 dan total beban investasi
sebesar Rp. 23.540.308,00 yang terdiri dari beban transaksi, beban pemeliharaan
tanah dan bangunan, dan beban penyusutan bangunan.Hasil Usaha Setelah Pajak
tahun 2011 adalah sebesar Rp. 1.467.470.836,00 mengalami peningkatan pada
tahun 2012 adalah sebesar Rp. 1.976.572.992,00 atau 34,6%.
20
Laporan Arus Kas
Dalam Laporan Arus Kas disusun berdasarkan Kerangka Dasar
Penyusunan dan Pelaporan Laporan Keuangan berazas atas biaya utama. Laporan
Arus Kas harus menggambarkan kondisi kas secara jelas, dalam menyusun
laporan arus kas harus diklasifikasikan berdasarkan kegiatan investasi, kegiatan
operasioanal dan kegiatan pendanaan selama satu periode tertentu. Dana Pensiun
GKJ Salatiga dalam melaporkan arus kas menggunakan metode langsung, dimana
dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran
kas bruto diungkapkan.
Laporan arus kas Dana Pensiun GKJ Salatiga telah disusun berdasarkan
klasifikasi berdasarkan kegiatan investasi, kegiatan operasional dan kegiatan
pendanaan selama satu periode sesuai dengan Peraturan Ketua Badan Pengawasan
Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: PER-05/BL/2012. Jumlah kas pada akhir
periode tahun 2011 adalah sebesar Rp. 778.368.069,00 dan tahun 2012 adalah
sebesar Rp. 533.432.453,00 yang diperoleh dari aktivitas investasi, aktivitas
operasi dan aktivitas pendanaan. Jumlah arus kas dari aktivitas investasi tahun
2011 adalah sebesar Rp. 89.621.027,00 dan tahun 2012 adalah sebesar (Rp.
263.289.466,00)hal ini disebabkan karena pada tahun ini Dana Pensiun GKJ
Salatiga melakukan penanaman investasi yang cukup besar pada salah satu bank
hal itu dilakukan karena tingkat suku bunga pada bank tersebut cukup tinggi.
Pendapatan dari aktivitas investasi lebih kecil daripada pengeluaran dari aktivitas
investasi
hal ini menyebabkan arus kas dari aktivitas investasi tahun 2012
mengalami defisit. Arus kas dari aktivitas operasional tahun 2011 adalah sebesar
(Rp. 617.124.905,00) dan tahun 2012 adalah sebesar (Rp. 460.638.113,00). Pada
tahun 2011 dan 2012 arus kas dari aktivitas operasional mengalami defisit hal ini
disebabkan karena pada kedua tahun ini Dana Pensiun GKJ Salatiga melakukan
pembayaran beban-beban operasional dimana beban-beban tersebut lebih besar
daripada pendapatan diluar investasi dan operasional. Sedangkan arus kas dari
aktivitas pendanaan tahun 2011 adalah Rp. 170.079.981,00 dan tahun 2012 adalah
sebesar Rp. 478.991.963,00mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya hal ini
21
disebabkan karena arus kas dari aktivitas pendanaan yang dikeluarkan untuk
pembayaran manfaat pensiun lebih besar ditahun sebelumnya dan penerimaan
iuran untuk aktivitas pendanaan lebih besar tahun 2012. Setelah menjumlah arus
kas dari tiap-tiap aktivitas yaitu arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari
aktivitas operasional, dan arus kas dari aktivitas pendanaan terjadi penurunan kas
bersih pada tahun 2011 sebesar (Rp. 357.423.897,00) dan tahun 2012 juga terjadi
penurunan kas bersih sebesar (Rp. 244.935.616,00).
Perhitungan Kewajiban Aktuaria
Dalam melakukan perhitungan besarnya kewajiban aktuaria dihitung
berdasarkan perhitungan aktuaria, Aktuaris yang ditunjuk oleh Dana Pensiun GKJ
Salatiga adalah PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo untuk per 31 Desember 2011
dan per 31 Desember 2012. Metode Perhutungan Aktuaria yang digunakan dalam
penilaian akturial adalah metodeAttained Age Normal Actuarial Cost Method
dimana perhitungannya berdasarkan unsur jasa masa kerja lalu maupun jasa masa
yang akan datang diakui dalam menentukan besarnya nilai manfaat pensiun pada
saat tanggal penilaian aktuaria. Asumsi-asumsi aktuaria yang dipakai adalah
sebagi berikut:
a. Tingkat hasil investasi rata-rata sebesar 10% per tahun
b. Tingkat kenaikan penghasilan dasar pensiun rata-rata sebesar 6% per tahun
c. Tingkat kenaikan Manfaat Pensiun sebesar 0% per tahun
d. Semua peserta segera pensiun pada usia pensiun normal 56 tahun bagi
karyawan gereja dan 60 tahun bagi pendeta.
e. Biaya pengelolaan program sebesar 10% dari penerimaan iuran normal
f. Biaya cadangan adanya pembayaran manfaat pensiun kepada anak sebesar 5%
dari cadangan manfaat pensiun janda/duda.
g. Tingkat kematian mengikuti tabel Group Annuity Mortality 1983 (GAM’83).
Dari asumsi-asumsi aktuaria diatas, maka perhitungan aktuaria yang
dilaporkan oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo per 31 Desember 2011 dan
per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
22
2012
2011
Jumlah Kekayaan Dana Pensiun GKJ
Rp. 24.248.294.898
26.647.757.671
Jumlah Kewajiban Aktuaria
Rp. 30.080.718.238
30.794.245.314
Selisih Kewajiban Aktuaria
(Rp. 5.832.423.340)
(4.146.487.643)
Jumlah kekayaan Dana Pensiun lebih kecil dari jumlah kewajiban aktuaria untuk
tahun 2011 dan 2012 dengan demikian Dana Pensiun GKJ Salatiga mengalami
defisit. Sesuai ketentuan bagi pemberi kerja diperlukan iuran tambahan untuk
menutup defisit-defisit seperti defisit Pra Undang-undang, defisit kekurangan
solvabilitas, dan defisit masa kerja lalu.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari studi kasus pada Dana Pensiun GKJ Salatigadidapat beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
Dana Pensiun GKJ merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang
mengadakan Program Pensiun Manfaat Pasti
dimana peserta Dana Pensiun
adalah para pendeta dan karyawan gereja. Dana Pensiun GKJ Salatigadalam
melakukan aktivitas investasinya telah sesuai dengan Arahan Investasi Pendiri dan
Keputusan Menteri Keuangan No. 199/PMK.010/2008 untuk tahun 2011
sedangkan untuk tahun 2012 sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No.
19/PMK.010/2012 tentang investasi Dana Pensiun yang mana investasi
ditanamkan pada beberapa jenis investasi seperti Deposito berjangka, Obligasi,
Surat Berharga Pemerintah, Saham Listed, Unit Reksadana, Saham Langsung,
Tanah dan Bangunan, dan Tanah dimana investasi diungkapkan sebesar nilai
wajar pada laporan aset neto dan sebesar harga perolehan pada neraca.
Dana Pensiun Pemberi Kerja GKJ Salatigadalam menyajikan laporan
keuangan sesuai dengan Peraturan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan No. PER-05/BL/2012 dimana laporan keuangan tersebut
terdiri dari Laporan Aset Neto, Laporan Perubahan Aset Neto, Neraca,
23
Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan
untuk memberikan informasi pada para pensiun dan pemberi kerja tentang jumlah
aset yang tersedia untuk membayar kewajiban manfaat pensiun pada tanggal
laporan.
Saran
1. Investasi yang dilakukan Dana Pensiun GKJ Salatiga telah sesuai dengan
Arahan Investasi dan Keputusan Menteri Keuangan. Untuk investasi yang
belum dapat dilaksanakan penulis berharap Dana Pensiun GKJ mendapat
orang yang ahli dalam bidang investasi tersebut.
2. Dalam Penyajian Laporan keuangan untuk tetap mengacu pada peraturan
terbaru yaitu Keputusan Menteri Keuangan No: PER-05/BL/2012 tentang
penyusunan laporan keuangan dan dasar penilaian investasi bagi dana
pensiun.
24
DAFTAR PUSTAKA
Asosiasi Dana Pensiun, 2012, Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan Nomor PER-05/BL/2012 tentang Penyusunan Laporan
Keuangan dan Dasar Penilaian Investasi bagi Dana Pensiun.
Estiningtyas, Bingar, 2000, Evaluasi Pelaporan Akuntansi Dana Pensiun
Berdasarkan PSAK No. 18 (Studi Kasus Pada Dana Pensiun Pemberi Kerja di
Bank Nasional Jakarta), Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 1994, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 18,
Salemba Empat, Jakarta.
Ihalauw, John J.O.I, 2000, Bangunan Teori, Edisi Millenium, Fakultas Ekonomi
UKSW, Salatiga.
Kartika, Cecilia, 2007, Penerapan Akuntansi Dana Pensiun Pemberi Kerja Pada
Dana Pensiun SINT CAROLUS, Skripsi, Universitas Kristen Krida Wacana,
Jakarta.
Maryono, 2010, Perkembangan dan Permasalahan Dana Pensiun di Indonesia,
Jurnal Keuangan dan Perbankan Volume 2 No. 2 November 2010: 160-168.
Republik Indonesia, Undang-undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.
________________, Keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Nomor
2345/LK/2003 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Dana
Pensiun.
________________, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.010/2008
tentang Investasi Dana Pensiun.
________________, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 19/PMK.010/2012
tentang Investasi Dana Pensiun
Sugianto, Christiawan, 2003, Tinjauan Atas Aktivitas Investasi dan Penyajian
Laporan Keuangan Dana Pensiun Semen Gresik, Skripsi, Universitas Kristen
Petra, Surabaya.
William, 2009, Profil Investasi dan Pendanaan Dana Pensiun Pemberi Kerja
Program Pensiun Manfaat Pasti, Skripsi, Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga.
25
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
26
LAMPIRAN 2
27
LAMPIRAN 3
28
LAMPIRAN 4
29
LAMPIRAN 5
30
LAMPIRAN 6
31
LAMPIRAN 7
32
LAMPIRAN 8
33
34
35
36
37
Download