ABSTRAKSI Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi mengalami perlambatan yaitu dari 7,06% (y-o-y) menjadi 6,63% (yo-y). Secara triwulanan, perkembangan perekonomian Jambi yaitu 2,32% (qtq) meningkat dibandingkan triwulan II-2014 yang tumbuh sebesar 1,52% (qtq). Dari sisi penggunaan, peningkatan perekonomian Provinsi Jambi utamanya disebabkan oleh meningkatnya perubahan stok dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Dari sisi lapangan usaha, masih tingginya pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor bangunan. Secara umum, semua sektor tumbuh positif kecuali sektor keuangan, persewaan dan jasa yang tumbuh negatif. Perekonomian Jambi pada triwulan laporan menghasilkan output Rp25,12 triliun atau 0,96% dari perekonomian Indonesia (Rp2.619,9 triliun). Struktur perekonomian Jambi pada triwulan III-2014 menunjukkan bahwa sektor primer masih menjadi penyumbang terbesar PDRB Provinsi Jambi yaitu 43,87%, diikuti sektor jasa-jasa (tersier) sebesar 38,65% dan sektor sekunder sebesar 17,48%. Pada triwulan III-2014, inflasi kota Jambi tercatat 4,31%(yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya (6,47% (yoy)), dan lebih rendah dari inflasi nasional (4,53%) dan rata-rata inflasi triwulan III dalam tiga tahun terakhir (5,56%). Sementara itu inflasi Bungo tercatat sebesar 5,21% (yoy). Faktor utama inflasi kota Jambi disebabkan oleh inflasi administered prices sebesar 6,11% (yoy), sementara inflasi inti dan volatile foods tercatat masing-masing sebesar 3,44% (yoy) dan 3,48% (yoy). Sumber utama peningkatan inflasi administered prices meningkatnya bahan bakar rumah tangga yang merupakan dampak dari meningkatnya harga elpiji ukuran 12 kg sesuai kebijakan yang diberlakukan oleh Pertamina dan kebijakan pemerintah menaikkan Tarif Tenaga Listrik (TTL) golongan rumah tangga dan industri setiap 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2014. Kinerja perbankan pada triwulan III-2014 secara umum menunjukkan sedikit perlambatan disebabkan menurunnya jumlah aset. Namun demikian, penghimpunan dana maupun penyaluran kredit mengalami kenaikan. Loan to Deposits Ratio (LDR) perbankan berdasarkan bank pelapor naik sebesar 115 bps yaitu menjadi 112,63% sementara kualitas kredit yang diberikan baik tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) gross bank umum sebesar 2,45%. Aset perbankan pada triwulan laporan sebesar Rp34,34 triliun. Outstanding kredit bank umum meningkat Rp502,89 miliar (2,02% (qtq)) menjadi Rp24,86 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) meningkat Rp219,74 miliar (0,99% (qtq) menjadi Rp22,52 triliun. Aktivitas pembayaran tunai dan non tunai RTGS mengalami peningkatan. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan laporan mengalami penurunan jika dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu menjadi 96,21 dari 97,29 pada triwulan lalu. Pada Agustus 2014, jumlah pekerja di Provinsi Jambi mencapai 1,49 juta orang, meningkat dibandingkan Agustus 2013 (1,39 juta orang). Namun demikian, jumlah pengangguran juga mengalami kenaikan dari 69,8 ribu pada Agustus 2013 menjadi 79,8 ribu pada Agustus 2014. Berdasarkan proyeksi Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi tahunan Jambi diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 6,75% – 7,25%(yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan laporan yang tumbuh 6,63% (yoy). Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2014 diperkirakan berada pada kisaran 7,0%-7,5%. Perkembangan harga-harga pada triwulan IV-2014 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan triwulan III2014 mencapai 4,4%-4,9% lebih tinggi dari triwulan laporan 4,31% (yoy). Indikator PDRB - harga konstan (miliar Rp) Pertumbuhan PDRB (y-o-y) Laju inflasi tahunan (y-o-y) Kota Jambi Tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2012 Trw.I Trw.II Trw.III Trw.IV Trw.I Trw.II Trw.III Trw.IV Trw.I Trw.II Trw III 4,867 5,010 5,175 5,321 5,274 5,378 5,581 5,690 5,738 5.839 5.950 6.15 7.12 7.29 9.09 8.36 7.34 7.59 7.88 8.79 7.48 6.63 3.9 6.8 4.43 4.22 6.06 5.24 7.96 8.74 7.51 6.47 4.31