BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Purpura Henoch-Schonlein (PHS) merupakan salah satu penyebab tersering
vaskulitis sistemik pada anak usia 3-10 tahun. Etiologi belum diketahui secara pasti.
Diagnosis
berdasarkan
temuan
purpura
palpable,
nyeri
abdomen
difus,
artritis/artralgia akut, keterlibatan ginjal baik hematuria atau proteinuria serta biopsi
kulit yang menunjukan deposisi IgA predominan pada dinding pembuluh darah kulit
(Zaffanello, 2011).
Insidensi PHS pada anak diperkirakan 10-20 per 100.000 anak per tahun.
Insidensi per tahun sebanyak 4,9 per 100.000 anak di Asia dan 6,2 per 100.000 anak
di Afrika yang lebih rendah daripada ras Kaukasia yaitu 17,8 per 100.000 anak. Rasio
perbedaan jenis kelamin laki-laki dibanding perempuan antara 1,2-1,6
Insidensi
nefritis pada pasien PHS dilaporkan 15-62% dengan estimasi insidensi per tahun 20,4
per 100.000 anak (Bogdanovic, 2009).
Keterlibatan ginjal pada sebagian besar kasus bersifat ringan dan membaik
dengan sendirinya. Pada anak nefritis PHS mempunyai risiko lebih rendah untuk
terjadinya insufisiensi ginjal dibandingkan dewasa. Morbiditas rendah pada pasien
yang mengalami hematuria dan proteinuria ringan saat onset. Sementara risiko lebih
tinggi didapatkan pada nefritis, nefrotik atau tanda nefritis-nefrotik (Bogdanovic,
2009).
Beberapa peneliti mengidentifikasi faktor prognostik pada anak PHS untuk
menjadi nefritis menggunakan analisis univariat dan multivariat. Faktor independen
yang berpengaruh pada nefritis adalah purpura persisten, nyeri abdomen berat dan
usia di atas 4 atau 7 atau 10 tahun.. Faktor prognostik independen lain mempengaruhi
relaps adalah penurunan aktivitas faktor XIII (Kaku et al., 1998; Shin et al., 2006;
Ronkainen et al., 2006).
2
Menurut Jauhola et al., (2010), fakto prediktor yang mempengaruhi nefritis
adalah usia lebih dari 8 tahun saat onset (OR:2,7), nyeri abdomen (OR: 2,1),
rekurensi PHS (OR: 3,1). Pasien dengan dua faktor prediktor menderita nefritis 63%
dan tiga faktor risiko 87% kasus.
Keterlibatan ginjal yang berat saat onset PHS merupakan faktor perdiktif
umum luaran ginjal yang buruk. Prediktor independen dari luaran renal yang buruk
konisi yang berat saat awal dengan gagal ginjal, nefritis, sindrom nefrotik atau
sindrom campuran dengan persentase glomerulus dengan kresens. Beberapa anak
dengan keterlibatan ginjal yang ringan mempunyai luaran jangka panjang yang buruk,
sehingga follow up jangka panjang diperlukan pada pasien ini (Matondang, 2010).
Berdasarkan risiko penyakit ginjal kronik akibat keterlibatan ginjal pada PHS
masing-masing pada sindrom nefritik-nefrotik (>50%), sindrom nefrotik (40%),
Sindrom nefritik (15%), proteinuria non nefrotik berat (15%) dan Hematuria dengan
atau tanpa proteinuria minimal (<5%) (Davin, 2011)
Penelitian oleh Alfredo et al., (2007), mendapatkan bahwa prevalensi relaps
sebesar 14,4% dan seluruhnya menunjukkan gejala kulit. Studi oleh Tabel et
al.,(2012) mendapatkan bahwa usia ≥ 10 tahun merupakan faktor prediktor nefritis
(p<0,001).
Analisis faktor prediktor nefritis berupa usia saat onset yang telah dilakukan
di Indonesia oleh Ghrahani et al., (2014), menyebutkan bahwa keterlibatan ginjal
pada anak dengan purpura Henoch-Schonlein lebih tinggi usia 11-15 tahun dengan
Rasio Odds 3,1.
Sampai saat ini belum diketahui secara jelas faktor prediktor terjadinya
nefritis pada anak dengan PHS.
3
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat dibuat rumusan
masalah penelitian: Apakah usia ≥ 10 tahun, purpura persisten, gejala abdomen berat
dan relaps merupakan faktor-faktor prediktor yang berpengaruh terhadap kejadian
nefritis pada pasien anak dengan PHS di RSUP Dr. Sardjito?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor prediktor
nefritis pada pasien anak yang terdiagnosis purpura Henoch-Schonlein di
RSUP Dr. Sardjito.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah usia ≥ 10 tahun
saat onset, purpura persisten, gejala abdomen berat dan relaps merupakan
faktor prediktor terjadinya nefritis pada pasien anak dengan purpura HenochSchonlein di RSUP Dr. Sardjito.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi rumah sakit: sebagai dasar membuat kebijakan untuk deteksi dini nefritis
PHS dan tatalaksana jangka panjang serta pencegahan komplikasi.
2. Bagi klinisi: sebagai rujukan tatalaksana serta edukasi keluarga mengenai
follow up jangka panjang pasien anak dengan PHS.
3. Bagi ilmu pengetahuan:
a. Sebagai data faktor prediktor nefritis pada anak PHS.
b. Sebagai acuan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan
nefritis pada anak dengan PHS.
4. Bagi masyarakat: mendapatkan penanganan secara dini kejadian nefritis pada
PHS sehingga menurunkan komplikasi penyakit ginjal.
4
E. Keaslian penelitian
Studi di Indonesia yang telah dilakukan oleh Ghrahani et al., (2014)
menganalisis usia saat onset (≤ 10 tahun dan 11-15 tahun) sebagai faktor prediktor
kejadian nefritis PHS. Perbedaan dengan penelitian ini adalah analisis faktor-faktor
prediktor selain usia saat onset, yaitu purpura persisten, gejala abdomen berat dan
relaps terhadap kejadian nefritis PHS. Studi-studi lain yang telah dilakukan
ditampilkan pada tabel 1.
Tabel 1. Penelitian yang sudah dilakukan
Peneliti
Kaku et al., 1998
(Jepang)
Tujuan
Analisis faktor
prognostik keterlibatan
ginjal
Jauhola et al., 2010
(Finlandia)
Menentukan faktor
prediktor nefritis PHS
dan waktu munculnya
nefritis setelah onset
Tabel et al., 2012
(Turki)
Analisis faktor
prognostik kejadian
nefritis PHS
Mengevaluasi
keterlibatan ginjal pada
anak dengan PHS
Studi retrospektif
Identifikasi faktor
prediktor keterlibatan
ginjal
Studi retrospektif
(Follow up 6
bulan)
Ghrahani et al.,
2014
(Indonesia)
Mao et al., 2014
(China)
Metode
Studi kohort
retrospektif
(Follow up 17
bulan)
Studi prospektif
(Follow up 6
bulan)
Studi retrospektif
Hasil
Faktor prognostik: Usia >7
tahun, purpura persisten,
penurunan faktor XIII dan
gejala abdomen berat
Faktor prediktor nefritis
adalah usia > 8 tahun, nyeri
abdomen dan rekurensi
PHS. Waktu timbulnya
nefritis rata-rata 14 hari dan
sebagian besar dalam 1
bulan setelah diagnosis.
Usia ≥ 10 tahun merupakan
faktor prognostikr kejadian
nefritis (p<0,001)
Keterlibatan
ginjal
bermakna pada usia 11-15
tahun (p=0,015) dengan
OR: 3,1
Faktor prediktor nefritis
adalah usia saat onset >=6
tahun,
purpura
pada
anggota tubuh bagian atas
atau wajah dan didapatkan
BAB darah secara tersamar.
Download