EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUNTANG KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG PADA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL Disusun Oleh ARIFIYAH SHINTA 202009117 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STRATA 1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUNTANG KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG PADA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 Arifiyah Shinta (202009101), Kriswandani, Wahyudi, Program Studi S1 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga, Indonesia. e_mail: [email protected] Abstract This Quasi Experimental research aims to know the effectiveness of “snowball throwing” active learning strategies towards the results of students’ mathematics study. The subjects are grade VIII C (experimental group) and grade VIII-B (control group) in SMP Negeri 2 Tuntang semester II in school year 2012/2013. Datas were collected by tests methods , pre-test as a prior test which is given before the treatment and post-test which is given after the treatment. They are used to test the results of uji-t differences between the two classes, learning about mathematics and counting n-gain to calculate the results of the students, the increase in mathematics learning in order to know the effectiveness of snowball throwing strategy. The result obtained from uji-t research indicated the results of the study with significance 0,000 < 0.05 which means there is a significant difference between the study grade VIII C and grade VIII-B. Value n-gain obtained by grade VIIIC showed 0.34 to grade level categorized, its effectiveness and to grade VIIIB obtained n-gain 00.04 and the value of its effectiveness is categorized as low. The result showed that there are difference results and learning about mathematics students on grade VIIIC value n-gain show the level of its effectiveness larger than the grade VIIIB, so that the use of a strategy of learning active snowball throwing effective against the result of learning about mathematics student on any material geometric the flat side class VIII in SMPN 2 Tuntang. Key words: effectiveness, Active Learning Strategies, the Snowball Throwing, the results of the study. 1 2 A. PENDAHULUAN Pembelajaran matematika menggunakan berbagai cara dari metode, teknik, model, sampai strategi pembelajaran. Hal tersebut dilakukan oleh guru agar siswa mudah dan cepat memahami materi yang diajarkan. Siswa belajar hampir seluruhnya tergantung pada pengalaman guru mengajar di kelas tiap harinya. Hal yang harus disiapkan guru sebelum memulai pembelajaran di kelas adalah harus memilih tugastugas dan strategi yang akan meningkatkan mutu proses pembelajaran (De Walle, 2008). Usaha guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran dengan memilih berbagai metode sampai strategi dalam menyampaikan materi. Guru selalu dihadapkan pada suatu kenyataan tentang keanekaragaman kemampuan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Keanekaragaman kemampuan ini akan membuat tingkat penguasaan belajar yang berbeda antara siswa yang satu dengan yang lain, sehingga ada siswa yang mencapai hasil belajar yang amat baik, dalam arti menguasai seluruh bahan pelajaran. Siswa yang tidak mampu mencapai hasil belajar secara tuntas. Siswa yang memang tergolong memiliki kemampuan akademik yang kurang. Jika siswa yang tidak mampu menguasai bahan pembelajaran secara tuntas ini dibiarkan terus menerus, akan berdampak negatif terhadap penguasaan bahan pelajaran pada pembelajaran berikutnya, sehingga bahan belajar yang belum mampu dikuasai menjadikan siswa mengalami kesulitan untuk mengejarnya (Surya, M, dalam Sri Anitah, 2009). Usaha guru untuk menangani masalah di atas guru berkolaborasi dengan siswa menciptakan suasana belajar aktif. Siswa dituntut untuk aktif mencari informasiinformasi yang berkaitan dengan pelajaran. Secara fisik belajar aktif dituntut untuk melakukan kerja individual, kerja kelompok, diskusi dan kegiatan–kegiatan gabungan yang berhubungan dengan metode ceramah. Secara mental belajar aktif juga menuntut pembelajar untuk melakukan kegiatan kognitif yang lebih tinggi yaitu analisis, sintesis dan evaluasi (Mujiman, 2007). Salah satu cara untuk membuat siswa aktif adalah bertanya dan menjawab pertanyaan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk berpikir dan berkomunikasi. Pembelajaran aktif dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran karena dengan pembelajaran aktif siswa belajar memahami konsep mereka sendiri dengan cara belajar berkelompok yang anggotanya heterogen (Suprijono, 2011). Menurut Slavin (2005) pentingnya tujuan kelompok dan tanggung jawab individu adalah dalam memberikan insentif kepada siswa untuk saling membantu satu sama lain 3 dan untuk saling mendorong untuk melakukan usaha yang maksimal. Jika nilai siswa cukup baik sebagai kelompok, dan kelompok hanya akan berhasil dengan memastikan bahwa semua anggotanya telah mempelajari materinya, maka anggota kelompok akan termotivasi untuk saling mengajar. Kajian tentang perilaku dalam kelompok yang banyak berhubungan dengan perolehan pencapaian secara konsisten menunjukan bahwa siswa yang saling memberikan penjelasan terperinci satu sama lain adalah siswa yang paling banyak belajar dalam pembelajaran aktif. Aktivitas memberi atau menerima jawaban tanpa penjelasan umumnya menurunkan tingkat pencapaian. Akan tetapi setidaknya, tujuan kelompok dan tanggung jawab individu dapat menarik perhatian siswa untuk terikat dalam perilaku yang dapat meningkatkan pencapaian dan menghindari perilaku yang dapat menurunkannya. Jika anggota kelompok ingin agar kelompok mereka berhasil maka dia harus mengajari anggota kelompoknya (Webb, dalam Slavin, 2005). Kesulitan dan masalah yang sudah diperoleh dari wawancara guru matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang adalah kurangnya sikap antusias siswa, kurang kerjasama dalam kerja kelompok, rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan guru, kurangnya konsentrasi perhatian siswa, dan seperti yang sudah dipaparkan di atas, terdapat keanekaragaman kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Masalah-masalah tersebut yang mengakibatkan hasil belajar matematika siswa menunjukan belum memuaskan dan masih rendah. Berdasarkan fakta tersebut maka perlu dilakukan peningkatan kualitas proses pembelajaran dan peningkatan pencapaian hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah dengan memperbaiki proses pembelajaran yang selama ini berlangsung dengan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang lebih interaktif, artinya ada komunikasi dua arah antara guru dan siswa. Tidak hanya guru yang selalu menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, tetapi siswa juga ikut aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar materi yang diterima siswa benar-benar memberikan makna. Salah satu bentuk usaha guru dalam mengadakan pendekatan dengan siswa adalah strategi pembelajaran aktif. Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari penggunaan strategi pembelajaran snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini berjudul “Efektivitas Penggunaan Strategi Pembelajaran Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar 4 Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Pada Semester II Tahun Ajaran 2012/2013”. Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball throwing efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester II tahun ajaran 2012/2013? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang pada semester II tahun ajaran 2012/2013. B. KAJIAN TEORITIS Hasil Belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikapsikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2011). Menurut Soedijarto (1997) hasil belajar merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh belajar mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2009). Menurut Arikunto (2002) hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melaksanakan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana pelajaran atau materi yang diajarkan sudah diterima oleh siswa. Menurut Purwanto (2008) hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar. Strategi pembelajaran aktif snowball thowing adalah strategi pembelajaran aktif yang melatih siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari orang lain. Siswa membuat pertanyaan yang ditulis di selembar kertas dan dibuat seperti bola, dan dilemparkan ke anggota kelompok lain (Suhana, 2009). Suprijono (2011) menyatakan langkah-langkah strategi pembelajaran aktif snowball throwing adalah Guru menyampaikan materi yang akan disajikan; Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi; Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya; Kemudian siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok; Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke 5 siswa lain selama kurang lebih 15 menit; Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian; Evaluasi dan penutup. Menurut Miarso (dalam Bambang Warsita, 2008), “Pembelajaran yang efektif adalah belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi siswa, melalui pemakaian prosedur yang tepat”. Menurut Dick dan Reiser (dalam Bambang Warsita, 2008), “pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar keterampilan spesifik, ilmu pengetahuan, dan sikap serta yang membuat siswa senang”. Hipotesis penelitian ini adalah penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball throwing efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun ajaran 20122013. C. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental (eksperimen semu). Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang semester II tahun ajaran 2012/2013 Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIIC sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol SMP Negeri 2 Tuntang. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampelnya adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Penelitian ini mengambil kelas VIIIB dan kelas VIIIC karena memiliki tingkatan hasil belajar yang hampir sama. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes pilihan ganda. Soal pretest setelah selesai disusun, kemudian diuji cobakan kepada siswa diluar kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu kelas VIIIA SMP Negeri 2 Tuntang Semester Genap Tahun ajaran 2012/2013. Data hasil penelitian yang terdapat dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Hasil uji coba yang diperoleh kemudian dianalisis, yaitu meliputi uji validitas, reliabilitas, dan taraf kesukaran. Analisis ini digunakan untuk menentukan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Data hasil penelitian yang terdapat dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. 6 Sedangkan untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar menggunakan uji t (independent sampel t-test) dengan bantuan SPSS 16.00 for windows dan untuk mengetahui tingkat efektivitas maka menggunakan uji N-Gain. D. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian dapat diketahui dengan cara menganalisis data yang telah diperoleh selama penelitian. Data yang diperoleh berupa hasil pretest dan posttes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian pada tahap awal ini, diperoleh data dari uji pretest. Uji pretest diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol guna mempeloleh data awal. Pretest dilakukan untuk mengetahui keadaan awal siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji pretest pada kelompok eksperimen dan kelompk kontrol dilaksanakan pada tanggal 11 April 2013. Hasil uji pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Rata-rata Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No Kelompok Rata-rata 1 Eksperimen 60.46 2 Kontrol 58.63 Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan bahwa rata-rata untuk kelompok eksperimen diperoleh sebesar 60,46 dan untuk kelompok kontrol sebesar 58,63. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Berdasarkan uji normalitas terlihat bahwa data baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol memiliki nilai signifikansi lebih besar dari nilai 𝛼 = 5% (0,05) yaitu diperoleh 0,663 untuk kelompok eksperimen dan 0,795 untuk kelompok kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa data populasi kedua kelompok berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogen atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Berdasarkan uji homogenitas diketahui bahwa taraf signifikansi lebih dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 0,199 > 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen. Tahap uji kesamaan dua rata-rata pretest ini digunakan untuk melihat apakah kedua kelompok berbeda atau tidak. Uji t ini menggunakan Uji Independent t-test diperoleh nilai F hitung sebesar 0,199 dengan probabilitas 0,395 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan demikian uji t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Berdasarkan Tabel 17 terlihat bahwa nilai t adalah 0,856 dengan sig. 7 0,395 > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan rata-rata. Penelitian pada tahap akhir ini, diperoleh data dari uji posttest. Uji posttest diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol guna mempeloleh data akhir. Posttest dilakukan untuk mengetahui keadaan akhir siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji Posttest pada kelompok eksperimen dan kelompk kontrol dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2012. Tabel 2 Rata-rata Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No Kelompok Rata-rata 1 Eksperimen 74.06 2 Kontrol 60.11 Berdasarkan Tabel 2, terlihat jelas perbandingan siswa setelah diberi perlakuan dalam pembelajaran. Kelompok eksperimen memperoleh rata-rata sebesar 74,06, sedangkan untuk kelompok kontol hanya 60,11. Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan terlihat bahwa kedua kelompok memiliki nilai signifikansi lebih besar dari nilai 𝛼 = 5% (0,05) yaitu diperoleh nilai signifikansi yang sama untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu 0,334 dan 0,384. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data populasi kedua kelompok berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Berdasarkan uji homogenitas diketahui bahwa taraf signifikansi > tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 0,002 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak homogen. Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu uji t. Jenis data yang akan diuji adalah data hasil belajar matematika. Uji t ini digunakan untuk melihat perbedaan dua rerata yang berupa data interval atau rasio. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 T-Test Hasil Belajar Posttest posttest Mann-Whitney U 171.000 Wilcoxon W 801.000 Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: kelas -5.227 .000 Berdasarkan pada Tabel 3 dapat dilihat nilai sig. 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran konvensional. Aktif Snowball Throwing dan metode pembelajaran 8 Hasil dari uji-t menunjukan adanya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kontrol, maka diperlukan uji N-Gain. N gain digunakan untuk mengetahui selisih hasil belajar matematika siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil uji N Gain dapat dilihat pada Tabel 4. No 1 2 Tabel 4 Hasil Analisis Rata-Rata Pretest dan Posttest Rata-rata NKelompok Kategori Gain Pretest Posttest Eksperimen 60,80 74,06 0,34 Sedang Kontrol 58,63 60,11 0,04 Rendah Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa rata-rata pretest dan posttest diperoleh peningkatan 13,26 untuk kelompok eksperimen dan 1,48 untuk kelompok kontrol. Berdasarkan rata-rata pretest dan posttest, selanjutnya dilakukan uji N Gain untuk melihat selisih hasil belajar. Hasil analisis data uji N Gain diperoleh nilai N Gain untuk kelompok eksperimen sebesar 0,34 (sedang), sedangkan untuk kelompok kontrol sebesar 0,04 (rendah). E. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Masalah yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah apakah strategi pembelajaran aktif snowball throwing efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran aktif snowball throwing efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang. Dikatakan efektif jika proses pembelajaran yang mampu membuat siswa belajar dengan baik dan memperoleh ilmu pengetahuan dan juga keterampilan melalui suatu prosedur yang tepat. Pelaksanaan penelitian ini, perlakuan yang berbeda hanya terletak pada strategi dan metode yang digunakan, yaitu pada kelompok eksperimen menggunakan strategi pembelajaran aktif snowball throwing sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan metode konvensional. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kedua kelompok memiliki perbedaan hasil belajar matematika, dan untuk hasil uji N-gain diperoleh tingkat efektivitas perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif snowball throwing termasuk dalam kategori sedang dan tingkat efektivitas penggunaan metode konvensional termasuk dalam kategori rendah. Penggunaan metode konvensional ini juga terdapat 12 siswa yang mengalami penurunan hasil belajar matematika. Berdasarkan hal tersebut maka diperoleh untuk kelas yang menggunakan strategi pembelajaran aktif snowball throwing lebih banyak siswa yang memperoleh hasil N-Gain sedang. Hal ini berarti strategi 9 pembelajaran aktif snowball throwing lebih efektif dibandingkan dengan metode konvensional. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alim, dkk (2012) tentang Keefektifan Pembelajaran Snowball Throwing Berbantuan Lembar Kegiatan Siswa. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penerapan Pembelajaran Snowball Throwing berbantuan LKS efektif terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kaliori pada materi lingkaran. Terjadinya perbedaan hasil belajar matematika disebabkan penggunaan strategi pembelajaran yang mendorong siswa lebih aktif, dan terlibat secara langsung dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif Snowball Throwing juga mengajarkan siswa arti tanggung jawab, dan percaya diri. Berbeda dengan kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, siswa bersikap kurang aktif karena yang berperan dalam pembelajaran guru bukan siswa. Guru yang menjadi pelaku utama dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa kurang mampu mengungkapkan pendapatnya. Hasil dari penelitian ini adalah strategi pembelajaran aktif Snowball Throwing lebih efektif terhadap hasil belajar matematika dibanding dengan metode pembelajaran konvensional. F. KESIMPULAN Penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball throwing efektif digunakan dalam pembelajaran matematika siswa dengan ditujukan adanya perbedaan hasil belajar siswa dari nilai posttest yang telah diuji dengan uji Mann-Whitney U yang menunjukan nilai sig adalah 0,000 < 0,05. Penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball throwing diperoleh rata-rata nilai posttest lebih besar dibandingkan dengan rata-rata nilai posttest kelas yang menggunakan metode konvensional, yaitu 74,06 dan 60,11. Hasil perhitungan N-Gain diperoleh untuk kelas yang menggunaan strategi pembelajaran aktif snowball throwing 0,34 yang termasuk kategori sedang, dan kelas yang menggunakan metode konvensional diperoleh nilai N-Gain sebesar 0,04. Selain itu penggunaan metode konvensional juga terdapat 12 siswa yang mengalami penurunan hasil belajar, dan untuk penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball throwing hampir semua siswa mengalami peningkatan hasil belajar matematika. Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif snowball throwing lebih aktif dari pada siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional. Hal ini dapat disimpulkan bahwa strategi 10 pembelajaran aktif snowball throwing efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester II tahun ajaran 2012/2013. DAFTAR PUSTAKA Alim, P. G, Mashuri, Putriaji. H. 2012. KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Semarang: UNNES. Jurnal : http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme/article/view/256. Diunduh 10 Maret 2013. Anitah, S. W, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Bambang W. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. De Walle, J. A. V. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah: Pengembangan Pengajaran. Jakarta: Erlangga. Mujiman, Haris. 2007. Manajemen Pelatihan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Slavin, R. E. 2005. COOPERATIF LEARNING: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Soedijarto, 1997. Menuju Pendidikan yang Relevan dan Bermutu. Jakarta: Balai Pustaka. Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama. Jakarta. Suharsimi, A. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Suprijono, A. 2011. Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.