Efektivitas Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Snowball

advertisement
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
AKTIF SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUNTANG
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
PADA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013
JURNAL
Disusun Oleh
ARIFIYAH SHINTA
202009117
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STRATA 1
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
AKTIF SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUNTANG
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
PADA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013
Arifiyah Shinta (202009101), Kriswandani, Wahyudi,
Program Studi S1 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga, Indonesia.
e_mail: [email protected]
Abstract
This Quasi Experimental research aims to know the effectiveness of “snowball throwing” active
learning strategies towards the results of students’ mathematics study. The subjects are grade VIII
C (experimental group) and grade VIII-B (control group) in SMP Negeri 2 Tuntang semester II in
school year 2012/2013. Datas were collected by tests methods , pre-test as a prior test which is
given before the treatment and post-test which is given after the treatment. They are used to test
the results of uji-t differences between the two classes, learning about mathematics and counting
n-gain to calculate the results of the students, the increase in mathematics learning in order to
know the effectiveness of snowball throwing strategy. The result obtained from uji-t research
indicated the results of the study with significance 0,000 < 0.05 which means there is a significant
difference between the study grade VIII C and grade VIII-B. Value n-gain obtained by grade VIIIC
showed 0.34 to grade level categorized, its effectiveness and to grade VIIIB obtained n-gain 00.04
and the value of its effectiveness is categorized as low. The result showed that there are difference
results and learning about mathematics students on grade VIIIC value n-gain show the level of its
effectiveness larger than the grade VIIIB, so that the use of a strategy of learning active snowball
throwing effective against the result of learning about mathematics student on any material
geometric the flat side class VIII in SMPN 2 Tuntang.
Key words: effectiveness, Active Learning Strategies, the Snowball Throwing, the results of the
study.
1
2
A. PENDAHULUAN
Pembelajaran matematika menggunakan berbagai cara dari metode, teknik,
model, sampai strategi pembelajaran. Hal tersebut dilakukan oleh guru agar siswa
mudah dan cepat memahami materi yang diajarkan. Siswa belajar hampir seluruhnya
tergantung pada pengalaman guru mengajar di kelas tiap harinya. Hal yang harus
disiapkan guru sebelum memulai pembelajaran di kelas adalah harus memilih tugastugas dan strategi yang akan meningkatkan mutu proses pembelajaran (De Walle,
2008).
Usaha guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran dengan memilih
berbagai metode sampai strategi dalam menyampaikan materi. Guru selalu dihadapkan
pada suatu kenyataan tentang keanekaragaman kemampuan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Keanekaragaman kemampuan ini akan membuat tingkat
penguasaan belajar yang berbeda antara siswa yang satu dengan yang lain, sehingga ada
siswa yang mencapai hasil belajar yang amat baik, dalam arti menguasai seluruh bahan
pelajaran. Siswa yang tidak mampu mencapai hasil belajar secara tuntas. Siswa yang
memang tergolong memiliki kemampuan akademik yang kurang. Jika siswa yang tidak
mampu menguasai bahan pembelajaran secara tuntas ini dibiarkan terus menerus, akan
berdampak negatif terhadap penguasaan bahan pelajaran pada pembelajaran berikutnya,
sehingga bahan belajar yang belum mampu dikuasai menjadikan siswa mengalami
kesulitan untuk mengejarnya (Surya, M, dalam Sri Anitah, 2009).
Usaha guru untuk menangani masalah di atas guru berkolaborasi dengan siswa
menciptakan suasana belajar aktif. Siswa dituntut untuk aktif mencari informasiinformasi yang berkaitan dengan pelajaran. Secara fisik belajar aktif dituntut untuk
melakukan kerja individual, kerja kelompok, diskusi dan kegiatan–kegiatan gabungan
yang berhubungan dengan metode ceramah. Secara mental belajar aktif juga menuntut
pembelajar untuk melakukan kegiatan kognitif yang lebih tinggi yaitu analisis, sintesis
dan evaluasi (Mujiman, 2007).
Salah satu cara untuk membuat siswa aktif adalah bertanya dan menjawab
pertanyaan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk berpikir dan berkomunikasi.
Pembelajaran aktif dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran
karena dengan pembelajaran aktif siswa belajar memahami konsep mereka sendiri
dengan cara belajar berkelompok yang anggotanya heterogen (Suprijono, 2011).
Menurut Slavin (2005) pentingnya tujuan kelompok dan tanggung jawab individu
adalah dalam memberikan insentif kepada siswa untuk saling membantu satu sama lain
3
dan untuk saling mendorong untuk melakukan usaha yang maksimal. Jika nilai siswa
cukup baik sebagai kelompok, dan kelompok hanya akan berhasil dengan memastikan
bahwa semua anggotanya telah mempelajari materinya, maka anggota kelompok akan
termotivasi untuk saling mengajar. Kajian tentang perilaku dalam kelompok yang
banyak berhubungan dengan perolehan pencapaian secara konsisten menunjukan bahwa
siswa yang saling memberikan penjelasan terperinci satu sama lain adalah siswa yang
paling banyak belajar dalam pembelajaran aktif.
Aktivitas memberi atau menerima jawaban tanpa penjelasan umumnya
menurunkan tingkat pencapaian. Akan tetapi setidaknya, tujuan kelompok dan
tanggung jawab individu dapat menarik perhatian siswa untuk terikat dalam perilaku
yang dapat meningkatkan pencapaian dan menghindari perilaku yang dapat
menurunkannya. Jika anggota kelompok ingin agar kelompok mereka berhasil maka dia
harus mengajari anggota kelompoknya (Webb, dalam Slavin, 2005).
Kesulitan dan masalah yang sudah diperoleh dari wawancara guru matematika
kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang adalah
kurangnya sikap antusias siswa, kurang kerjasama dalam kerja kelompok, rendahnya
respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan guru, kurangnya konsentrasi
perhatian siswa, dan seperti yang sudah dipaparkan di atas, terdapat keanekaragaman
kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Masalah-masalah tersebut yang
mengakibatkan hasil belajar matematika siswa menunjukan belum memuaskan dan
masih rendah.
Berdasarkan fakta tersebut maka perlu dilakukan peningkatan kualitas proses
pembelajaran dan peningkatan pencapaian hasil belajar pada mata pelajaran
matematika. Langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah dengan memperbaiki proses
pembelajaran yang selama ini berlangsung dengan menciptakan kegiatan belajar
mengajar yang lebih interaktif, artinya ada komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
Tidak hanya guru yang selalu menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, tetapi
siswa juga ikut aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar materi yang
diterima siswa benar-benar memberikan makna. Salah satu bentuk usaha guru dalam
mengadakan pendekatan dengan siswa adalah strategi pembelajaran aktif.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui efektivitas dari penggunaan strategi pembelajaran snowball throwing
terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini berjudul “Efektivitas
Penggunaan Strategi Pembelajaran Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar
4
Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Pada Semester II Tahun Ajaran 2012/2013”.
Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah apakah
penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball throwing efektif terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang pada semester II tahun ajaran 2012/2013?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan strategi
pembelajaran aktif snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Tuntang Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang pada semester
II tahun ajaran 2012/2013.
B. KAJIAN TEORITIS
Hasil Belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikapsikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2011). Menurut Soedijarto (1997) hasil
belajar merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh belajar mengikuti program
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar
(Sudjana, 2009). Menurut Arikunto (2002) hasil belajar adalah hasil yang dicapai
seseorang setelah melaksanakan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang
dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana pelajaran atau materi yang
diajarkan sudah diterima oleh siswa. Menurut Purwanto (2008) hasil belajar merupakan
perubahan perilaku siswa akibat belajar.
Strategi pembelajaran aktif snowball thowing adalah strategi pembelajaran aktif
yang melatih siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari orang lain. Siswa
membuat pertanyaan yang ditulis di selembar kertas dan dibuat seperti bola, dan
dilemparkan ke anggota kelompok lain (Suhana, 2009).
Suprijono (2011) menyatakan langkah-langkah strategi pembelajaran aktif
snowball throwing adalah Guru menyampaikan materi yang akan disajikan; Guru
membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi; Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh
guru kepada temannya; Kemudian siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok; Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke
5
siswa lain selama kurang lebih 15 menit; Setelah siswa mendapat satu bola/satu
pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang
tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian; Evaluasi dan penutup.
Menurut Miarso (dalam Bambang Warsita, 2008), “Pembelajaran yang efektif
adalah belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi siswa, melalui pemakaian prosedur
yang tepat”. Menurut Dick dan Reiser (dalam Bambang Warsita, 2008), “pembelajaran
efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar
keterampilan spesifik, ilmu pengetahuan, dan sikap serta yang membuat siswa senang”.
Hipotesis penelitian ini adalah penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball
throwing efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun ajaran 20122013.
C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental
(eksperimen semu). Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya
mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Nonequivalent Control Group Design.
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang semester II tahun ajaran 2012/2013
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIIC sebagai kelas eksperimen dan kelas
VIIIB sebagai kelas kontrol SMP Negeri 2 Tuntang. Penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan sampelnya adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Penelitian ini mengambil kelas VIIIB
dan kelas VIIIC karena memiliki tingkatan hasil belajar yang hampir sama.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes pilihan ganda. Soal pretest
setelah selesai disusun, kemudian diuji cobakan kepada siswa diluar kelas kontrol dan
kelas eksperimen yaitu kelas VIIIA SMP Negeri 2 Tuntang Semester Genap Tahun
ajaran 2012/2013. Data hasil penelitian yang terdapat dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif. Hasil uji coba yang diperoleh kemudian dianalisis, yaitu meliputi uji
validitas, reliabilitas, dan taraf kesukaran. Analisis ini digunakan untuk menentukan
instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.
Data hasil penelitian yang terdapat dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Teknik analisis data menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas.
6
Sedangkan untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar menggunakan uji t
(independent sampel t-test) dengan bantuan SPSS 16.00 for windows dan untuk
mengetahui tingkat efektivitas maka menggunakan uji N-Gain.
D. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian dapat diketahui dengan cara menganalisis data yang telah
diperoleh selama penelitian. Data yang diperoleh berupa hasil pretest dan posttes
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Penelitian pada tahap awal ini, diperoleh data dari uji pretest. Uji pretest
diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol guna mempeloleh data
awal. Pretest dilakukan untuk mengetahui keadaan awal siswa antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Uji pretest pada kelompok eksperimen dan kelompk
kontrol dilaksanakan pada tanggal 11 April 2013. Hasil uji pretest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Rata-rata Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
No
Kelompok
Rata-rata
1
Eksperimen
60.46
2
Kontrol
58.63
Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan bahwa rata-rata untuk kelompok eksperimen
diperoleh sebesar 60,46 dan untuk kelompok kontrol sebesar 58,63.
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data
yang akan dianalisis. Berdasarkan uji normalitas terlihat bahwa data baik kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol memiliki nilai signifikansi lebih besar dari nilai
𝛼 = 5% (0,05) yaitu diperoleh 0,663 untuk kelompok eksperimen dan 0,795 untuk
kelompok kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa data populasi kedua kelompok
berdistribusi normal.
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogen atau tidaknya sebaran
data yang akan dianalisis. Berdasarkan uji homogenitas diketahui bahwa taraf
signifikansi lebih dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 0,199 > 0,05. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.
Tahap uji kesamaan dua rata-rata pretest ini digunakan untuk melihat apakah
kedua kelompok berbeda atau tidak. Uji t ini menggunakan Uji Independent t-test
diperoleh nilai F hitung sebesar 0,199 dengan probabilitas 0,395 > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain
kedua kelas homogen. Dengan demikian uji t-test harus menggunakan asumsi equal
variance assumed. Berdasarkan Tabel 17 terlihat bahwa nilai t adalah 0,856 dengan sig.
7
0,395 > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak terdapat perbedaan rata-rata.
Penelitian pada tahap akhir ini, diperoleh data dari uji posttest. Uji posttest
diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol guna mempeloleh data
akhir. Posttest dilakukan untuk mengetahui keadaan akhir siswa antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Uji Posttest pada kelompok eksperimen dan
kelompk kontrol dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2012.
Tabel 2 Rata-rata Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
No
Kelompok
Rata-rata
1
Eksperimen
74.06
2
Kontrol
60.11
Berdasarkan Tabel 2, terlihat jelas perbandingan siswa setelah diberi perlakuan
dalam pembelajaran. Kelompok eksperimen memperoleh rata-rata sebesar 74,06,
sedangkan untuk kelompok kontol hanya 60,11.
Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan terlihat bahwa kedua kelompok
memiliki nilai signifikansi lebih besar dari nilai 𝛼 = 5% (0,05) yaitu diperoleh nilai
signifikansi yang sama untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu 0,334
dan 0,384. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data populasi kedua
kelompok berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Berdasarkan uji
homogenitas diketahui bahwa taraf signifikansi > tingkat alpha yang ditetapkan yaitu
0,002 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak homogen.
Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu uji t. Jenis data yang akan diuji
adalah data hasil belajar matematika. Uji t ini digunakan untuk melihat perbedaan dua
rerata yang berupa data interval atau rasio. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 T-Test Hasil Belajar Posttest
posttest
Mann-Whitney U
171.000
Wilcoxon W
801.000
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Grouping Variable: kelas
-5.227
.000
Berdasarkan pada Tabel 3 dapat dilihat nilai sig. 0,000 < 0,05, maka dapat
dikatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan
Strategi
Pembelajaran
konvensional.
Aktif
Snowball
Throwing
dan
metode
pembelajaran
8
Hasil dari uji-t menunjukan adanya perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kontrol, maka diperlukan uji N-Gain.
N gain digunakan untuk
mengetahui selisih hasil belajar matematika siswa kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Hasil uji N Gain dapat dilihat pada Tabel 4.
No
1
2
Tabel 4 Hasil Analisis Rata-Rata Pretest dan Posttest
Rata-rata
NKelompok
Kategori
Gain
Pretest
Posttest
Eksperimen
60,80
74,06
0,34
Sedang
Kontrol
58,63
60,11
0,04
Rendah
Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa rata-rata pretest dan posttest diperoleh
peningkatan 13,26 untuk kelompok eksperimen dan 1,48 untuk kelompok kontrol.
Berdasarkan rata-rata pretest dan posttest, selanjutnya dilakukan uji N Gain untuk
melihat selisih hasil belajar. Hasil analisis data uji N Gain diperoleh nilai N Gain untuk
kelompok eksperimen sebesar 0,34 (sedang), sedangkan untuk kelompok kontrol
sebesar 0,04 (rendah).
E. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Masalah yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah apakah strategi
pembelajaran aktif snowball throwing efektif terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi
pembelajaran aktif snowball throwing efektif terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang. Dikatakan efektif jika proses pembelajaran yang
mampu membuat siswa belajar dengan baik dan memperoleh ilmu pengetahuan dan
juga keterampilan melalui suatu prosedur yang tepat. Pelaksanaan penelitian ini,
perlakuan yang berbeda hanya terletak pada strategi dan metode yang digunakan, yaitu
pada kelompok eksperimen menggunakan strategi pembelajaran aktif snowball
throwing sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan metode konvensional.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kedua kelompok memiliki perbedaan hasil
belajar matematika, dan untuk hasil uji N-gain diperoleh tingkat efektivitas perlakuan
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif snowball throwing termasuk dalam
kategori sedang dan tingkat efektivitas penggunaan metode konvensional termasuk
dalam kategori rendah. Penggunaan metode konvensional ini juga terdapat 12 siswa
yang mengalami penurunan hasil belajar matematika. Berdasarkan hal tersebut maka
diperoleh untuk kelas yang menggunakan strategi pembelajaran aktif snowball throwing
lebih banyak siswa yang memperoleh hasil N-Gain sedang. Hal ini berarti strategi
9
pembelajaran aktif snowball throwing lebih efektif dibandingkan dengan metode
konvensional.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alim, dkk (2012)
tentang Keefektifan Pembelajaran Snowball Throwing Berbantuan Lembar Kegiatan
Siswa. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penerapan Pembelajaran Snowball
Throwing berbantuan LKS efektif terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Kaliori pada materi lingkaran.
Terjadinya perbedaan hasil belajar matematika disebabkan penggunaan strategi
pembelajaran yang mendorong siswa lebih aktif, dan terlibat secara langsung dalam
proses belajar mengajar. Pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif Snowball
Throwing juga mengajarkan siswa arti tanggung jawab, dan percaya diri. Berbeda
dengan kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional,
siswa bersikap kurang aktif karena yang berperan dalam pembelajaran guru bukan
siswa. Guru yang menjadi pelaku utama dalam proses pembelajaran. Hal ini
menyebabkan siswa kurang mampu mengungkapkan pendapatnya. Hasil dari penelitian
ini adalah strategi pembelajaran aktif Snowball Throwing lebih efektif terhadap hasil
belajar matematika dibanding dengan metode pembelajaran konvensional.
F. KESIMPULAN
Penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball throwing efektif digunakan
dalam pembelajaran matematika siswa dengan ditujukan adanya perbedaan hasil belajar
siswa dari nilai posttest yang telah diuji dengan uji Mann-Whitney U yang menunjukan
nilai sig adalah 0,000 < 0,05. Penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball
throwing diperoleh rata-rata nilai posttest lebih besar dibandingkan dengan rata-rata
nilai posttest kelas yang menggunakan metode konvensional, yaitu 74,06 dan 60,11.
Hasil perhitungan N-Gain diperoleh untuk kelas yang menggunaan strategi
pembelajaran aktif snowball throwing 0,34 yang termasuk kategori sedang, dan kelas
yang menggunakan metode konvensional diperoleh nilai N-Gain sebesar 0,04. Selain
itu penggunaan metode konvensional juga terdapat 12 siswa yang mengalami
penurunan hasil belajar, dan untuk penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball
throwing hampir semua siswa mengalami peningkatan hasil belajar matematika.
Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa yang menggunakan strategi
pembelajaran aktif snowball throwing lebih aktif dari pada siswa yang diajarkan dengan
menggunakan metode konvensional. Hal ini dapat disimpulkan bahwa strategi
10
pembelajaran aktif snowball throwing efektif terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada
semester II tahun ajaran 2012/2013.
DAFTAR PUSTAKA
Alim, P. G, Mashuri, Putriaji. H. 2012. KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL
THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Semarang: UNNES.
Jurnal : http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme/article/view/256. Diunduh 10
Maret 2013.
Anitah, S. W, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Bambang W. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
De Walle, J. A. V. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah: Pengembangan
Pengajaran. Jakarta: Erlangga.
Mujiman, Haris. 2007. Manajemen Pelatihan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Slavin, R. E. 2005. COOPERATIF LEARNING: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa
Media.
Soedijarto, 1997. Menuju Pendidikan yang Relevan dan Bermutu. Jakarta: Balai Pustaka.
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama. Jakarta.
Suharsimi, A. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Suprijono, A. 2011. Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Download