BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Wilayah teritorial

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Wilayah teritorial masyarakat Lamaholot terdiri dari Flores Timur daratan,
Adonara, Solor, Lembata dan sebagian pulau Alor yang pada umumnya mempunyai latar
belakang budaya yang sama dan. beraneka ragam seni tradisi banyak yang hidup dan
berkembang di daerah ini seperti musik maupun tarian.
Kebanyakan seni tarinya melibatkan banyak peserta. Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat Lamaholot menjunjung tinggi kegotongroyongan yang dalam kehidupan
sehari-hari disebut gemohin (berat sama dipikul, ringan sama dijinjing), artinya semua
pekerjaan
dilakukan
bersama-sama
oleh
seluruh
anggota
masyarakat
tanpa
memperhitungkan upah atau untung rugi yang di dapat.
Banyak pula musik vokal yang dimiliki oleh daerah ini, seperti nyanyian-nyanyian
pada saat bercocok tanam dan pada saat menuai hasil panen, nyanyian pada saat mengiris
tuak, dan masih banyak jenis nyanyian yang lainnya.
Begitu banyak kekayaan tradisi yang dimiliki namun ada suatu keprihatinan yang
mendalam karena sudah banyak seni tradisi yang hampir punah atau bahkan sudah hilang
sama sekali. Hal ini disebabkan perkembangan modernisasi tahun-tahun terakhir ini.
Perkembangan dan perubahan di berbagai bidang kehidupan membawa dampak yang
tidak sedikit bagi kehidupan seni tradisi.
Salah satu yang dirasakan lebih parah adalah masuknya media elektronik sampai ke
pelosok-pelosok desa yang sangat berpengaruh pada sendi-sendi kehidupan kelompok
masyarakat. Tanpa disadari, masyarakat sedang mengalami erosi budaya yang luar biasa.
Segala bentuk kegiatan dalam hidup bermasyarakat yang biasanya dilaksanakan diselingi
dengan seni-seni tradisi, saat ini telah diganti dengan seni-seni moderen. Sebagai wahana
untuk menghibur diri, masyarakat tidak perlu lagi bernyanyi atau menabuh gong-gendang
sambil menari tetapi cukup dengan memutar tape atau VCD.
Perubahan-perubahan
dalam
berbagai
dimensi
kehidupan
suatu
kelompok
masyarakat tertentu memang harus terjadi sesuai dengan perubahan jaman, namun ada
yang mengalami perubahan itu secara lambat dan ada pula kelompok masyarakat yang
mengalami perubahan secara cepat. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti, arus
trasportasi, media komunikasi dan lain sebagainya.
Dari seluruh daerah di Nusa Tenggara Timur, kelompok masyarakat Lamaholot
merupakan kelompok masyarakat yang mengalami perubahan yang sangat cepat.
Perubahan itu tidak hanya pada gaya hidup masyarakatnya tetapi juga mempengaruhi dan
mengancam kehidupan seni-seni tradisi yang merupakan bagian dari budaya masyarakat.
Banyak orang tua yang merasa prihatin dengan keadaan di atas, tetapi tidak banyak
pula yang terbawa arus terlibat di dalamnya. Dan yang lebih memprihatinkan, generasi
muda atau bahkan anak-anak kecil yang seharusnya menjadi pewaris budaya sudah
terkontaminasi dengan keadaan itu, dan bukan tidak mungkin, keadaan ini akan lebih
parah sekian tahun ke depan. Lalu apa yang diharapkan ?
Peran dari seni tradisi sebenarnya tidak sekedar untuk menghibur diri, akan tetapi ia
merupakan bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat karena seni tradisi
mengandung nilai-nilai yang dijadikan pedoman dalam hidup bermasyarakat. Hal ini
dapat dicermati dalam syair-syair lagu yang berisi nasihat-nasihat tentang norma-norma
dalam hidup bermasyarakat. Disamping itu, seni tradisi seperti seni tari yang melibatkan
banyak orang, sangat berperan penting dalam kehidupan sosial masyarakat.
Oleh karena seni tradisi mengandung nilai-nilai dalam hidup bermasyarakat maka
hilang atau punahnya seni tradisi berarti hilang pula nilai-nilai yang dipedomani
masyarakat. Hal ini terindikasi dari pola hidup dan perilaku dalam kehidupan
bermasyarakat yang sudah mulai berubah. Kegotongroyongan yang menjadi tradisi
masyarakat pun semakin pudar. Rasa egoisme manusia mulai muncul ketika uang
dipandang sebagai satu-satunya yang dapat mengatasi masalah, seperti membayar orang
untuk mengerjakan suatu pekerjaan (mengerjakan kebun, membangun rumah dan lain
sebagainya).
Perubahan yang terjadi seperti yang diuraikan di atas pada umumnya terjadi pada
setiap kelompok masyarakat, termasuk kelompok masyarakat Lamaholot. Begitu banyak
seni tradisi yang hidup dan berkembang dalam kelompok masyarakat inipun banyak yang
sudah punah. Salah satunya adalah musik gambus yang dewasa ini hampir mengalami
nasib yang sama.
Alat musik gambus berasal dari Asia Tengah dan masuk ke Indonesia bersamaan
dengan masuknya pengaruh Islam di Indonesia. Dalam perkembangannya, alat musik
gambus diperkaya dengan banyak syair melayu. (Sulastianto, 2006 : 36).
Tidak diketahui secara pasti kapan musik gambus masuk dalam budaya masyarakat
Lamaholot pada umumnya. Namun yang pasti, musik gambus sudah dianggap menjadi
bagian dari budaya musik masyarakat setempat.
Seperti pendapat di atas, syair-syair
yang bernuansa Melayu pun tetap menjadi repertoar lagu-lagu yang dibawakan dengan
iringan instrumennya (alat musik gambus).
Oleh karena dalam perjalanan sejarah berkembangnya, musik gambus semakin tidak
lagi diminati oleh generasi muda maka hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengambil sebuah judul penelitian, yakni
Musik Gambus : Seni Etnis Lamaholot di Tengah Arus Musik Modern.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berbagai dinamika perkembangan dalam kehidupan masyarakat telah membawa
dampak dalam berbagai sendi-sendi kehidupan, termasuk seni tradisi yang merupakan
hasil kebudayaan masyarakat. Perkembangan dan perubahan tidak hanya pada aspek
tertentu dari seni tradisi tersebut, akan tetapi dinamika perkembangan dan perubahan itu
pula telah menggeser kedudukan seni tradisi dalam suatu ruang lingkup budaya
masyarakat.
Bertolak dari dasar pemikiran di atas maka suatu pertanyaan yang kiranya relevan
dengan permasalahan yang dijadikan masalah dalam penelitian ini yakni :
Mengapa Musik Gambus semakin tersisih dari kehidupan budaya masyarakat
Lamaholot dan bagaimana minat generasi muda terhadap musik gambus ?
Selain dua masalah utama di atas yang menjadi fokus kajian dalam penelitian, tidak
menutup kemungkinan untuk menggali hal-hal lain yang berkaitan dengan musik
gambus, antara lain :
1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap musik gambus ?
2. Bagaimana bentuk instrumen musik gambus ?
3. Bagaimana bentuk lagu dalam musik gambus ?
4. Adakah nilai-nilai yang terkandung dalam musik gambus?
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.
Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian pasti mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Dengan demikian, kegiatan penelitian diarahkan pada tujuan-tujuan yang ingin
dicapai agar hasil dari penelitian dapat bermanfaat, tidak untuk diri sendiri tatapi
untuk masyarakat umum.
Dalam penelitian tentang musik gambus, adapun tujuan yang ingin dicapai adalah
untuk mencaritahu faktor-faktor yang melatar belakangi semakin bergesernya musik
gambus dan sejauh mana minat generasi muda terhadap musik gambus.
Selain tujuan di atas, penelitian ini juga dimaksud untuk mencaritahu presepsi
masyarakat tentang musik gambus, bentuk instrumen, bentuk lagu dalam musik
gambus dan nilai-nilai yang terdapat dalam musik gambus.
2.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat, selain bagi diri sendiri, juga bagi
pemerintah daerah, masyarakat Lamaholot pada umumnya, dan Program Studi
Sendratasik.
a. Bagi pemerintah daerah, hasil penelitian diharapkan semakin
memotivasi
pemerintah, khususnya dinas-dinas terkait agar lebih memperhatikan seni-seni
tradisi dan membuat program-program khusus dalam pelestariannya.
b. Bagi Program Studi Sendratasik, hasil penelitian dapat dijadikan bahan referensi,
tidak hanya bagi mahasiswa. tetapi juga bagi masyarakat luas karena Program
Studi Sendratasik ke depannya diharapkan menjadi pusat informasi dan pegkajian
seni tradisi NTT.
c. Bagi diri sendiri, hasil penelitian akan dijadikan bahan tulisan tugas akhir/skripsi
guna memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Sendratasik Unwira Kupang.
Download