BAGIAN I STUDI KASUS 1.1. Sejarah Singkat

advertisement
BAGIAN I STUDI KASUS
1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
CV. KARYA TANETE adalah perusahaan yang bergerak
dibidang perdagangan dan produksi
furniture kayu yang dijual secara
retail dan secara proyek untuk rumah, sekolah dan
perkantoran. CV.
KARYA TANETE ini beralamat di jalan Hati Senang Kecamatan
Benteng Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan Indonesia.
Tujuan dari perusahaan ini untuk mengolah kayu menjadi sebuah
furniture, yang kemudian dapat mampu menyerap tenaga kerja, dan pada
akhirnya dapat membantu menguatkan perekonomian penduduk disekitar
perusahaan. Kegiatan perusahaan ini dimulai dengan penjualan kusen dan
furniture kayu untuk rumah tinggal. Setelah berjalan beberapa lama
dengan nama CV. KARYA TANETE dan cukup lancar melayani pesanan,
kemudian berkembang relasi dan pelanggannya. Mereka merasa puas
memperoleh barang yang kualitasnya bagus dengan harga relatif murah.
1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Adapun visi misi dari CV. Karya Tanete adalah sebagai berikut :
a. Visi Perusahaan
CV. Karya Tanete
memiliki visi sebagai mitra/partner strategis yang
sanggup memberikan kepuasan dan kenyamanan, bagi Personal Customer
ataupun Corporate Customer. Sehingga terwujudnya industri furniture
yang berdaya saing kuat, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
1
b. Misi Perusahaam
Misi perusahaan CV. KARYA TANETE sebagai dasar kebijakan, yaitu :
a. Membuat furniture dengan jaminan mutu bahan yang sangat baik,
sehingga pada akhirnya mampu menghasilkan furniture yang
berkualitas.
b. Mengembangkan usaha sehingga dapat bersaing dipasar domestik.
c. Mencapai sukses dan mengutamakan kepuasan konsumen
a. Misi Direktur
Direktur adalah penentu dari setiap keputusan atau kebijakan untuk
mewujudkan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Misi Direktur
dapat terwujud jika ada kerjasama yang baik antara bagian-bagian perusahaan
lainnya, sehingga segalasesuatunya dapat terkoordinir dengan baik.
Misi Direktur adalah :

Membuat kebijakan dan keputusan yang menjamin kelancaran jalannya
suatu perusahaan.

Mengembangkan usaha dari perusahaan melalui peningkatan kualitas dari
hasil produksi.
b. Misi Manager
Manager adalah mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik,
budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang
sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian.
Misi Manager, Yaitu :

Pengarahan
(direction)
yang
mencakup
pembuatan
keputusan,
kebijaksanaan, supervisi, dan lain-lain.

Rancangan organisasi dan pekerjaan.

Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan.

Sistem komunikasi dan pengendalian.

Sistem reward.
2
c. Misi Bagian Penjualan
Penjualan merupakan proses penyampaian produk yang dihasilkan dari
perusahaan ke konsumen. Dari proses penjualan diperoleh penerimaan perusahaan
untuk mengembangkan perusahaan. Misi ini memerlukan kejelian untuk melihat
peluang-peluang pasar dan menerapkan bauran pemasaran untuk meningkatkan
volume penjualan. Misi bagian penjualan yaitu :

Memperluas daerah pemasaran.

Meningkatkan promosi.

Meningkatkan pelayanan kepada konsumen.
d. Misi bagian Produksi
Bagian produksi merupakan bagian yang sangat penting dalam
kelangsungan hidup suatu usaha, sebab bagian ini melakukan proses produksi
yang mengubah bentuk bahan baku yang tersedia agar memperoleh tambahan
manfaat. Misi bagian produksi, yaitu :

Mempertahankan kualitas hasil produksi dan memenuhi target produksi.

Memproduksi produk dengan kuantitas yang lebih banyak.

Menghasilkan produk yang sesuai dengan standar kesehatan untuk
konsumen.
e. Misi Bagian Proyek
Bagian proyek merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah
perusahaan, karena bagian ini yang bertanggun jawab atas kelancaran sebuah proyek
dan Mengurus administrasi proyek. Misi Bagian Proyek, yaitu :

melancarkan proyek dengan baik

meningkatkan promosi tentang proyek yang ditawarkan
3
f. Misi Bagian Gudang
Bagian Gudang merupakan bagian yang sangat penting dalam perusahaan,
karena bagian ini yang akan mengawasi dan mengontrol segala kegiatan di area
gudang dan melakukan pemesanan pengadaan bahan baku bila stok tersedia
sudah mencapai minimum. Visi bagian gudang, yaitu

Mengontrol persediaan bahan dan alat

Memeriksa dan menyetujui pengiriman barang dari gudang dengan teliti
g. Misi Bagian Keuangan
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu
perusahaan adalah tersedianya modal dan keuangan yang cukup untuk dapat
membiayai seluruh kegiatan perusahaan. Misi bagian keungan, yaitu :

Mengawasi pengalokasian anggaran agar dapat menjaga kelangsungan
usaha jangka panjang.

Membuat laporan keuangan dengan data-data yang lebih terperinci.
Organisasi pada suatu badan usaha atau perusahaan memegang peranan
penting dalam rangka kelancaran tugas guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan
DIREKTUR
MANAGER
BAGIAN
PENJUALAN
BAGIAN
PRODUKSI
BAGIAN
PROYEK
BAGIAN
GUDANG
BAGIAN
KEUANGAN
Gambar 1 . Struktur Organisasi CV. KARYA TANETE
4
Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam suatu perusahanaan untuk
mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri. Struktur organisasi dapat menunjukan
pembagian tugas dan wewenang dari setiap posisi dalam struktur organisasi
yang jelas
Adapun uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada masing-masing
jabatan dalam struktur organisasi pada CV. KARYA TANETE adalah sebagai
berikut :
1. Direktur
a. Bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan
b. Membuat strategi peluang pasar
c. Membuat rencana program kerja perusahaan yang mendukung visi
dan misi perusahaan kedepan
d. Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang dari semua
karyawan
e. Mengevaluasi program kerja dan mengatasi permasalahan yang
muncul dalam perusahaan
f. Memeriksa dan menyetujui berbagai hal yang berkaitan dengan
kontrak dan aset.
g. Memilih, mengangkat dan memberhentikan karyawan
h. Menetapkan rencana jangka panjang perusahaan
2.
Manager
a. Pengawasan kelancaran operasional secara menyeluruh
b. Mengatur kinerja dari perusahaan
c. Membuat keputusan yang berjangka waktu lebih pendek dari direktur
d. Menetapkan rencana jangka pendek perusahaan
3. Bagian Penjualan
a. Menangani semua pekerjaan yang berhubungan dengan penjualan
b. Menyusun strategi perusahaan
c. Menagani perubahan harga maupun jenis produk yang dipasarkan
5
d. Menangani penjualan langsung dengan customer
e. Memberikan informasi dan menangani keluhan pelanggan
f. Mengenal dan mencari informasi pasar hingga memperoleh kerjasama
dari calon konsumen baik konsumen retail ataupun konsumen proyek.
4.
Bagian Proyek
a. Bertanggung jawab atas kelancaran sebuah proyek
b. Mengurus administrasi proyek
5. Bagian Produksi
a. Membuat desain furniture kayu dan selalu berinovasi dalam setiap
desainnya
b. Melakukan pengembangan sumber daya perusahaan
c. Melakukan proses produksi dari bahan mentah menjadi barang jadi
6. Bagian Administrasi/ Keuangan
a. Mengatur dan melaporkan kepada Direktur dan Manager mengenai
kondisi keuangan CV. Karya Tanete
b. Membuat laporan penjualan dan pembelian setiap bulan yang
akan diserahkan kepada atasan
c. Membuat keputusan jangka pendek dalam bidang keuangan
7. Bagian Gudang
a. Mengawasi dan mengontrol segala kegiatan di area gudang
b. Melakukan pemesanan pengadaan bahan baku bila stok tersedia
sudah mencapai minimum
c. Mengontrol persediaan bahan dan alat yang akan digunakan
d. Memeriksa dan menyetujui pengiriman barang dari gudang
6
1.3 Analisis Posisi Sumberdaya Perusahaan
Agrosistem sebagai struktur atau organisasi sumberdaya terdiri dari
beberapa dimensi dan jenis sumberdaya. Dalam suatu agrosistem baik pada
agroindustri tertentu, harus dapat mengalokasikan sejumlah sumberdaya yang
memberikan input dan menghasilkan output yang menguntungkan secara
berkesinambungan.
Posisi usaha adalah kekuatan sumberdaya yang dimiliki oleh suatu usaha.
Analisis mengenai sumberdaya dari suatu usaha yang akan datang atau telah
dilakukan dengan cara memperkirakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan
untuk dapat mendukung usaha.
Sumberdaya merupakan input yang terlibat dalam proses suatu sistem,
dimana dari input tersebut diharapkan dapat menghasilkan output yang dapat
memberikan keuntungan. Sumberdaya dapat dinilai terdiri sumberdaya lahan dan
bangunan, sumberdaya manusia, sumberdaya peralatan dan sumberdaya finansial.
Analisis posisi adalah analisis mengenai kondisi atau keadaan dari
sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan atau agrosistem kasus.
Perusahaan atau agrosistem sebagai suatu struktur atau organisasi sumberdaya
terdiri dari beberapa dimensi dan jenis sumberdaya. Sumberdaya tersebut dapat
berupa sumberdaya lahan, bangunan, peralatan, manusia dan sumberdaya
finansial.
1.3.1 Sumberdaya Lahan dan Bangunan
Sumberdaya lahan adalah segala sesuatu yang bisa memberikan manfaat
dari bentang alam (lanscape) yang fisik yang meliputi pengertian lingkungan fisik
seperti tanah, iklim, topografi/relief, hidrologi dan vegetasi alami (natural
vegetation) dimana secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan
.
Sumberdaya lahan dan bangunan merupakan sumberdaya yang penting
dalam suatu perusahaan mengingat lahan dan bangunan merupakan tempat.
dilakukannya kegiatan-kegiatan dalam perusahaan. Selain itu, sumberdaya lahan
dan bangunan juga merupakan harta tetap yang sewaktu-waktu dapat
dipergunakan.
7
Tabel 1. Sumberdaya lahan dan bangunan CV. KARYA TANETE
N0.
1
Sumberdaya
Ukuran fisik
Nilai Rp
(m2)
(1.000.000/m2)
Lahan Bangunan

Kantor Pemasaran
25x50
1.250.000.000

Gudang
20x50
1.000.000.000

Tempat Produksi
10x20
200.000.000
TOTAL
2.450.000.000
Sumberdaya lahan dan bangunan yang dimiliki Oleh CV. Karya Tanete ini
terdapat di dua tempat yaitu di jalan KH. Hayyung, dengan luas lahan dan
bangunannya (25 x 50 ) m2 seharga Rp 1.250.000.000 yang berfungsi sebagai
kantor pemasaran dan di jalan Hati Senang, dengan luas lahan dan bangunan
seluas 1200 m2 seharga Rp 1.200.000.000 yang terdiri dari Gudang sekitar 1000
m2, , dan Tempat Produksi sekitar 200 m2 yang digunakan sebagai tempat untuk
melakukan kegiatan produksi dan tempat penyaluran dan penampungan bahan
baku mentah dan setengah jadi.
2
25 m
3
1
4
4
50 m
Gambar 2 : Lay Out Kantor Pemasaran CV. KARYA TANETE
8
Keterangan Denah:
1. Ruang Kepala Pemasaran
2. WC
3. Ruang Penjualan
4. Parkiran
60 m
4
2
3
20 m
1
Gambar 3 : Lay Out Kantor Produksi CV. KARYA TANETE
Keterangan Denah:
1. Parkiran
2. Tempat Produksi
3. Gudang / Ruang Penjualan
4. Ruang Pemasaran
1.3.2 Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM merupakan
potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai
makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya
sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam
9
pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari
sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian
psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sumberdaya manusia yang dimaksud adalah tenaga kerja yang merupakan
salah satu faktor produksi utama dan selalu ada dalam perusahaan. Tenaga kerja
tersebut, baik terlibat langsung maupun tidak langsung merupakan suatu kesatuan
komoditas yang saling membutuhkan dalam segala aktivitas kegiatan agrosistem
suatu usaha.
Sikap karyawan atau tenaga kerja sangat terkait dengan tata nilaii yang ada
didalam masyarakat. Faktor pendidikan, jenis kelamin, umur, keahlian dan latar
belakang karyawan suatu perusahaan perlu dipahami dalam pembagian kerja.
Prinsipnya dalam manajemen produksi kaitannya dengan pekerja seyogyanya
mampu menimbulkan motivasi dan mendorong perkembangan para pekerja untuk
lebih maju. Inisiatif pekerja adalah indikator bagi manajemen yang mendorong
para pekerjanya.
Sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan CV. KARYA TANETE
dengan pimpinan Bapak H. Sappara yang bergerak dalam bidang Pembuatan dan
Pemasaran Furniture / Meubel adalah 14 orang karyawan tetap dan 10 orang
tenaga kerja harian tetap dibagian produksi .
Tabel 2. Jabatan, Tingkat Pendidikan, Status Tenaga Kerja dan Gaji Pada
CV. KARYA TANETE Di Kecamatan Benteng, Kota Benteng.
No
Jabatan
Jumlah(org) Pendidikan
Status
Gaji/org
(Rp)
1
Direktur
1
SMA
Tetap
4.000.000
2
Manager
1
SMA
Tetap
2.000.000
3
Kabag. Penjualan
1
SMA
Tetap
1.500.000
4
Kabag.Produksi
1
SMA
Tetap
1.500.000
5
Kabag.Proyek
1
SMA
Tetap
1.500.000
4
Kabag. Gudang
1
SMA
Tetap
1.000.000
5
Kabag.
2
SMA
Tetap
1.500.000
10
Administrasi dan
Keuangan
6
Tenaga Kerja
10
SD
Produksi
7
Karyawan
Tidak
20.000/hari
Tetap
4
SMA
Tetap
1.500.000
2
SD
Tetap
1.000.000
Pemasaran
8
Sopir Transportasi
1.3.3 Sumberdaya Peralatan
Peralatan adalah segala keperluan yang digunakan manusia untuk
mengubah alam sekitarnya, termasuk dirinya sendiri dan orang lain dengan
menciptakan alat-alat sebagai sarana dan prasarana. Oleh karena itu, peralatan
merupakan hasil dari teknologi yang diciptakan manusia untuk membuat sesuatu,
memakai dan memeliharanya untuk menopang kebutuhan hidup manusia tersebut.
Sumberdaya peralatan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
oleh perusahaan untuk memperlancar kegiatan dalam menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh keseluruhan komponen
yang berkaitan dengan keberadaan
perusahaan
baik yang
mempunyai
kedudukan di dalam
perusahaan maupun diluar perusahaan. Faktor yang berkaitan langsung dengan
keberhasilan perusahaan adalah tenaga kerja, sarana dan peralatan serta faktor
manajemen yang dapat mendorong terciptanya produktivitas usaha.
Setiap peralatan yang digunakan pasti akan mengalami penyusutan
sepanjang tahun dan nilainya akan berkurang sesuai dengan umur alat tersebut.
Menghitung nilai penyusutan dapat dilakukan dengan menggunakan metode garis
lurus, yaitu besarnya nilai penyusutan sama dengan nilai atau harga barang
dikali dengan persentase penyusutan
(amortisasi), sedangkan persentase penyusutan (amortisasi) dapat dihitung
dengan membagi 100% dengan perkiraan masa produktif suatu barang.
11
Sumberdaya peralatan yang dimilki oleh CV. KARYA TANETE pada
proses produksi yaitu :

Gergaji Belah & Potong berfungsi membelah kayu atau logs. Terdiri dari satu
bilah gergaji lingkaran pada satu poros motor penggerak. Pihak perusahaan
tidak berencana untuk menambah meja karena jumlah ini sudah cukup untuk
digunakan pada perusahaan.

Mesin Ketam/Serut (Planner) Berfungsi untuk menghaluskan sisi kayu
setelah proses penggergajian. Pihak perusahaan tidak berencana untuk
menambah meja karena jumlah ini sudah cukup untuk digunakan pada
perusahaan.

Mesin Profile (Spindle) berfungsi untuk membuat bentuk profile pada sisi
samping kayu. Pihak perusahaan tidak berencana untuk menambah meja
karena jumlah ini sudah cukup untuk digunakan pada perusahaan.

Meja berfungsi untuk tempat penyimpanan alat-alat. Keadaan meja tersebut
cukup baik sehingga masih layak untuk digunakan. Pihak perusahaan tidak
berencana untuk menambah meja karena jumlah ini sudah cukup untuk
digunakan pada perusahaan.

Telepon, handphone, dan hand tolky berfungsi sebagai alat komunikasi.
Keadaan telepon tersebut sudah tidak layak digunakan karena kondisinya
yang kurang baik. Pihak perusahaan tidak berencana untuk mengganti
telepon, handphone dan hand tolky karena kondisinya masih layak untuk
digunakan.

Komputer berfungsi sebagai media penyimpanan data perusahaan. Keadaan
komputer tersebut masih layak digunakan karena kondisinya yang masih baik
komputer tersebut masih baru. Pihak perusahaan tidak berencana untuk
mengganti komputer tersebut karena fasilitas yang dimiliki oleh komputer
sudah cukup canggih.

Printer berfungsi untuk mencetak data-data perusahaan. Keadaan printer
tersebut masih layak digunakan karena kondisinya yang masih baik. Pihak
perusahaan tidak berencana untuk mengganti printer tersebut dengan printer
12
yang baru karena jumlahnya sudah cukup dan untuk pengurusan administrasi
perusahaan juga tidak mengalami masalah.

Kursi putar, dimana kursi berfungsi sebagai tempat duduk bagi pimpinan dan
karyawan, keadaan kursi putar sudah cukup baik dan jumlahnya sudah cukup
serta keadaannya masih baik. Pihak perusahaan tidak berencana untuk
mengganti sofa yang telah ada.

Monitor TVM berfungsi untuk mengawasi dan merekam setiap kegiatan para
karyawannya. Keadaan monitor ini masih layak untuk dgunakan.

Kipas angin dan AC berfungsi untuk mendinginkan suhu ruangan. Keadaan
AC masih layak untuk digunakan. Perusahaan tidak berencana untuk
menambah satu unit AC lagi untuk ruang tamu.

Dispenser sebagai tempat penyimpanan air. Semua peralatan yang ada baik
dan masih layak untuk digunakan dan masih mempunyai nilai ekonomis yang
cukup tinggi.

Tabung pemadam kebakaran yang berfungsi untuk mengantisipasi terjadinya
kebakaran yang bertujuan untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran.
Keadaan tabung pemadam tersebut cukup baik sehingga masih layak untuk
digunakan. Jumlah ini sudah cukup digunakan untuk perusahaan karena
melihat luas kantor
CV. KARYA TANETE
yang sudah cukup
memungkinkan apabila hanya digunakan satu tabung pemadam untuk
mencegah terjadinya kebakaran.
1.3.4 Sumberdaya Finansial
Sumberdaya finansial merupakan salah satu sumberdaya yang penting
sebagai modal kerja yang akan digunakan untuk mendanai proyek. Dengan kata
lain sumberdaya finansial adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan yang berupa uang tunai maupun dengan barang-barang bernilai dan
dapat diuangkan untuk kebutuhan perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan
dengan lancar. Sumberdaya ini dapat dimanfaatkan seefisien mungkin melalui
perencanaan dan pengelolaan yang tepat, sehingga setiap pengalokasian dana
yang digunakan dapat memberikan hasil yang maksimal
13
1.4 Analisis Kinerja Perusahaan Agrosistem
Analisis kinerja merupakan suatu proses yang ada pada suatu lingkungan
agrosistem mengenai apa yang sedang dilakukan oleh suatu perusahaan. Dalam
analisis kinerja terdiri dari kinerja proses dan kinerja hasil. Kinerja proses adalah
rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu agrosistem, sedangkan
kinerja hasil adalah apa yang telah dicapai oleh perusahaan. Kinerja proses
membahas proses pengadaan bahan baku, proses produksi dan proses pemasaran
1.4.1 Proses Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan faktor produksi yang sangat penting untuk
melakukan suatu proses produksi dalam suatu industri atau pabrik, karena
merupakan sumber bahan pokok untuk diproses menjadi suatu produk yang
bermutu. Mutu produk akhir sasngat ditentukan oleh mutu bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi. Pengadaan bahan baku harus dilakukan terus
menurus agar bahan baku selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Kriteria bahan
baku yaitu dilihat dari fungsinya adalah jika tanpa bahan ini, barang tidak akan
jadi atau tidak akan berfungsi samasekali.
Pemenuhan kebutuhan bahan baku Furniture pada CV. KARYA
TANETE didapat dari petani yang berasal dari Desa-desa yang ada di Kabupaten
Kepulauan Selayar dan Luar Daerah.
Jumlah Pembelian bahan baku dari tahun 2011 bulan januari sampai bulan
Desember adalah sebagai berikut :
14
Tabel 3. Jumlah Pembelian Bahan Baku pada CV. KARYA TANETE di
Kecamatan Benteng Kota Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.
2011
Jenis Bahan
No
1
(Diameter 50-
Bulan
59)
Kayu Mahoni
Jumlah
Harga/m3
Total
(m3)
(Rp)
(Rp)
Januari
100
1.800.000
180.000.000
Februari
99
1.800.000
178.200.000
Maret
140
1.800.000
250.000.000
April
126
1.800.000
226.800.000
Mei
100
1.800.000
180.000.000
Juni
200
1.800.000
360.000.000
Juli
130
1.900.000
247.000.000
Agustus
140
1.900.000
266.000.000
September
159
2.000.000
312.000.000
Oktober
160
2.000.000
320.000.000
November
170
2.000.000
340.000.000
Desember
145
2.000.000
290.000.000
15
Jenis Bahan
No
1
(Diameter 50-
Bulan
59)
Kayu jati
Jumlah
Harga/m3
Total
(m3)
(Rp)
(Rp)
Januari
50
5.800.000
290.000.000
Februari
50
5.800.000
290.000.000
Maret
50
5.800.000
290.000.000
April
50
5.800.000
290.000.000
Mei
50
6.000.000
300.000.000
Juni
60
6.000.000
360.000.000
Juli
40
6.000.000
240.000.000
Agustus
60
6.000.000
360.000.000
September
59
6.000.000
354.000.000
Oktober
50
6.000.000
300.000.000
November
30
6.000.000
180.000.000
Desember
40
6.000.000
240.000.000
Proses pengadaan bahan baku dilakukan setiap bulannya dengan cara
membeli secara tunai pada pedagang kayu yang berada di Desa-desa baik itu dari
dalam daerah maupun dari luar daerah. Kondisi bahan baku yang sampai di
perusahaan dalam keadaan baik, hanya saja ukurannya ada yang tidak sesuai
dengan ukuran yang dipesan sebelumnya. Tenaga kerja yang berurusan langsung
dengan pedagang adalah kepala bagian produksi beserta para karyawan di bidang
produksi. Jumlah pasokan bahan baku mahoni untuk januari
sampai dengan
desember 2011 adalah sebanyak 1669 m3 dan bahan baku jati untuk bulan januari
sampai dengan desember 2011 sebanyak 589 m3.
16
1.4.2 Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang
atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,
bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia .
Proses produksi dapat diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik
untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumberdaya yang ada.
Adapun tahapan-tahapan dari proses produksi yang dilakukan oleh CV.
KARYA TANETE, yaitu sebagai berikut :
a. Proses Pembuatan Furniture
 Pembersihan
Sebelum
kayu-kayu
diolah
para
tenaga
kerja
akan
melakukan
pembersihan. Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses ini yaitu
sebanyak 5 orang sebagai tenaga kerja harian.
 Pembelahan
Pembelahan buah dilakukan dengan menggunakan mesin gergaji.
Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses ini yaitu sebanyak 2 orang
sebagai tenaga kerja harian.
 Pengolahan Kayu
Kayu akan diolah menjadi papan atau balok sebelum dijadikan furniture.
Tujuannya agar mudah dalam proses pembuatannya . Adapun tenaga kerja yang
dibutuhkan pada proses ini yaitu sebanyak 2 orang sebagai tenaga kerja harian.
 Pengukur / desiner
Sebelum dijadikan furniture kayu yang sudah diolah akan didesain, supaya
mudah untuk pemotongannya. Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses
ini yaitu sebanyak 1 orang sebagai tenaga kerja harian.
b. Proses Pembuatan Furniture
Pada proses pembuatan furniture dilakukan oleh seorang ahli yang
memang menguasai dalam bidang furniture. Setelah dilakukan pengolahan kayu,
kayu didesain sedemikian rupa sesuai dengan pesanan yang masuk dari
konsumen, kebanyakan pesanan tersebut adalah perabot rumah tangga. Untuk
bufet yang pertama dilakukan adalah pengukuran kayu sesuai dengan besar dan
panjang bufet setelah itu kayu mulai disambungkan dengan yang lainnya yang
telah diukur sebelumnya dengan melihat desain yang telah ditentukan bentuknya.
Bufet yang telah jadi akan langsung di amplas agar permukaan kayu halus dan
tidak kasar setelah itu dilakukanlah pengecetan sesuai pesanan konsumen, dan
biasanya untuk bufet warna kayu yang menjadi favorit utama hanya saja agak
mengkilap dengan ditambahkan vernis ada juga yang menyukai warna hitam.
Biasanya dalam pengecetan konsumen lebih menyukai warna yang tidak
mencolok seperti hitam, coklat, merah tua, atau vernis.
1.4.3 Proses Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai
kepada pihak lain (Kotler, 1997).
Proses pemasaran merupakan kegiatan kelanjutan dari proses produksi.
Kegiatan pemasaran bertujuan agar dana yang telah diinvestaskan dalam kegiatan
produksi dapat diperoleh kembai dengan mendapatkan sejumlah dana dari hasil
penjualan sebagai imbalan investasi yang dilakukan selama ini.
12
Kegiatan yang dilakukan CV. KARYA TANETE adalah penjualan barang
langsung dan tidak langsung. Penjualan langsung dilakukan kepada masyarakat
umum yang sewaktu-waktu langsung ke perusahaan untuk membeli produk
furniture tanpa melalui perantara.
Sasaran pemasaran produk furniture CV. KARYA TANETE ditujukan
kepada masyarakat dengan kelas sosial menengah-ke atas. Konsumen menengahke atas pada umumnya menilai sebuah produk dari segi model, design modern dan
unik, daripada harga produk tersebut. Adapula yang menilai sebuah produk dari
segi prestise, dimana mereka memilih produk berkualitas tinggi dengan tujuan
agar dapat menyesuaikan dengan kelas sosialnya. Mereka rata-rata memiliki
tingkat penghasilan yang relatif tinggi atau pun tingkat pendidikan yang tinggi.
CV. KARYA
TANETE
Pedagang Pengecer
(Toko Furniture)
Konsumen
Gambar 4 Proses Pemasaran pada CV. KARYA TANETE di kec. Benteng Kota
Benteng Kab. Kepulauan Selayar
Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat bahwa proses pemasaran yang
berlangsung di CV. KARYA TANETE yaitu yaitu produk yang dihasilkan oleh
CV. KARYA TANETE disalurkan kepada pedagang pengecer yang berada di
Wilayah Kepulauan Selayar dan sekitarnya serta yang berada di Makassar, dan
Luar Sulawesi. Pedagang pengecer yang nantinya akan memasarkan secara
langsung kepada konsumen. Selain itu, CV. KARYA TANETE memasarkan
secara langsung produk yang dihasilkan kepada konsumen dengan cara konsumen
secara langsung datang ke kantor pemasaran CV. KARYA TANETE.
13
Marketing mix (bauran pemasaran) adalah empat komponen dalam
pemasaran yang terdiri dari 4P :

Product (produk)

Price (harga)

Place (tempat, termasuk juga distribusi)

Promotion (promosi)
Salah satu dari variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan adalah
bauran pemasaran (marketing mix), yaitu kombinasi dari berbagai variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk menghasilkan
tanggapan yang diinginkan dalam penjualan, sehingga akan dicapai volume
penjualan dengan biaya yang memungkinkannya mencapai tingkat laba yang
diinginkan.
Secara garis besar keempat variabel tersebut dapat dijelaskan melalui
penjelasan masing-masing sebagai berikut :
a. Produk (Product)
Produk dimaksudkan sebagai segala sesuatu yang berwujud yang
ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen untuk diperhatikan, dibeli, dipakai
dan untuk dikonsumsi.
Produk merupakan salah satu unsur terpenting yang dapat dikendalikan
oleh manajer pemasaran dan dalam banyak hal, merupakan alat yang efektif untuk
mencapai suatu sasaran dan tujuan perusahaan. Jadi, perusahaan dapat memenuhi
berbagai kebutuhan konsumen dan dapat menentukan berapa banyak produk yang
harus diproduksi. Produk itu dapat diubah dengan berbagai cara untuk mencapai
sasaran perusahaan yaitu perubahan warna, bentuk dan lain sebagainya.
Produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik itu dapat diraba maupun
tidak dapat diraba termasuk pembungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan
pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
Produk yang disalurkan langsung ke konsumen akhir hanya sebesar 5%.
Sedangkan penjualan secara tidak langsung melalui pedagang perantara yang
kemudian menyalurkan produk ke konsumen akhir.
14
b. Harga (Price)
Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk
mendapatkan produk tersebut. Harga memegang peranan penting dalam kegiatan
pemasaran, karena merupakan faktor penentu dari permintaan pasar untuk produk
tersebut. Dengan demikian, harga suatu produk dapat mempengaruhi posisi
persaingan dan cakupan pasar, serta program pemasaran pada suatu perusahaan.
Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang
dan jasa lainnya) yang ditentukan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan barang atau jasa.
Harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk
mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian
jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel,
dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika
harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya
elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
c. Tempat atau Distribusi (Place)
Tempat berarti kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
konsumen sasaran. Tempat sangat berkaitan erat dengan distribusi. Distribusi
menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agar produk
dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.
Pada umumnya setiap perantara yang melakukan usaha menyalurkan
barang atau jasa kepada konsumen atau pemakai akhir membentuk suatu tingkatan
saluran, sehingga baik produsen maupun konsumen atau pemakai akhir
merupakan bagian dari setiap saluran.
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk
memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara
mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut
akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali
tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat
bersamaan.
15
Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling
bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah
produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam
perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi
yang tersebar luas. Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi
mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan
memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang
dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat
yang tepat.
Kegiatan distribusi yang dilakukan CV. KARYA TANETE adalah
penjualan langsung dan tidak langsung. Penjualan langsung dilakukan kepada
masyarakat umum yang sewaktu-waktu langsung ke perusahaan untuk membeli
produk sirup markisa tanpa melalui prantara. Produk yang disalurkan langsung ke
konsumen akhir hanya sebesar 5%. Sedangkan penjualan secara tidak langsung
melalui pedagang perantara yang kemudian menyalurkan produk ke konsumen
akhir. Adapun produk yang disalurkan melalui pengecer sekitar 95% dengan
jumlah pelanggan tetap yaitu sebanyak ± 30 toko.
Pemasaran minuman sari buah markisa yang telah dilakukan CV.
KARYA TANETE yaitu pada toko-toko langganan yang berada di daerah
Sulawesi Selatan khususnya Selayar,Bulukumba, Jeneponto dan pada daerah yang
berada di luar Sulawesi Selatan.
d. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu variabel dalam marketing mix yang sangat
perlu dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan barang dan jasanya.
Dengan promosi, perusahaan dapat menyampaikan informasi kepada konsumen
berupa pengetahuan tentang produk yang meliputi keunggulan dan kekurangan
dari produk tersebut dibandingkan dengan produk pesaing sehingga mereka
tertarik untuk melakukan pembelian.
16
Menurut Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
1) Advertising (Periklanan) Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non
personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.
2) Personal selling (Penjualan perorangan)
Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan
membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.
3) Sales promotion (Promosi penjualan)
Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen
yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.
4) Public relation (Publisitas)
Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa
suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.
Promosi adalah kegiatan pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan
untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen, sedangkan distribusi
merupakan proses pendistribusian produk dan jasa yang sesuai dan terorganisir
sehingga terjadi keefektifan penjualan (Rizal, 2008).
Promosi yang dilakukan oleh CV. KARYA TANETE tidak banyak.
Dalam hal ini perusahaan lebih banyak melakukan personal selling atau menjual
sendiri dan tidak mengiklankan produknya. Di mana perusahaan melakukan
kontak langsung dengan para calon pembeli. Dengan adanya kontak langsung ini
diharapkan terciptanya hubungan atau interaksi yang baik antara perusahaan
dengan pembelinya.
Perusahaan hanya mempromosikan produknya dari mulut ke mulut, hal ini
disebabkan perusahaan belum memiliki anggaran khusus dalam hal promosi ke
media cetak atau media elektronik tapi perusahaan sering mengikuti pameran atau
pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perindustrian. Pihak perusahaan merasa hal
ini masih kurang efektif, sehingga pihak perusahaan berusaha agar promosi
produk yang dihasilkan bias diperluas hingga ke berbagai media baik media cetak
maupun media elektronik agar produk sari buah markisa ini dapat dikenal oleh
17
masyarakat luas baik yang berada di sekitar wilayah Makassar maupun yang
berada di luar wilayah Makassar.
Perusahaan merasa cukup puas dengan kinerja karyawan bidang produksi
dan pemasaran, hal ini dapat dilihat pada bidang penjualan jumlah produk yang
dijual sudah hampir mencapai target penjualan sebesar 90.239 unit, walaupun
hasil penjualannya hanya mencapai 82.217 unit. Pada bidang produksi perusahaan
merasa cukup puas dengan kinerja karyawannya karena dapat menghasilkan
produk secara tepat waktu. CV. KARYA TANETE memiliki kendala sumber
daya dalam hal ini pengadaan bahan baku dimana ketersediaan jumlah bahan baku
yang terbatas berakibat kapasitas produksi rendah sehingga jumlah penjualan pun
rendah.
CV. KARYA TANETE merasa puas dengan volume penjualannya
walaupun terdapat banyak pesaing yang menghasilkan produk yang sama, hal ini
dapat dilihat dari banyaknya konsumen yang mengkonsumsi produk yang
dihasilkan oleh CV. KARYA TANETE karena memiliki keunggulan dalam hal
design sehingga permintaan(demand) konsumen yang semakin meningkat tiap
tahunnya. Walaupun penawaran oleh perusaaan tidak menetap akibat keterbatasan
bahan baku. Keterbatasan bahan baku ini karena sulit memperoleh bahan baku
yang disebabkan karena banyak pesaing yang membutuhkan bahan baku yang
sejenis.
1.4.4 Proses Pengendalian Dampak Lingkungan
Setiap perusahaan tentunya mempunyai dampak terhadap lingkungan
sekitar tempat usaha tersebut didirikan baik itu dampak lingkungan yang positif
maupun negatif. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan usaha yang mampu
memahami keadaan lingkungan tersebut dan dapat mempengaruhi jalannya
perusahaan.
Dampak adalah setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan akibat
adanya aktivitas manusia. Dalam peraturan pemerintah diartikan sebagai
perubahan lingkungan. Menurut Sumarwoto (2001), dampak adalah perbedasan
antara kondisi lingkungan
yang diperkirakan akan ada tanpa adanya
18
pembangunan. Dampak lingkungan dikategorikan atas dua bagian yaitu dampak
fisik-kimia serta dampak sosial ekonomi.
Adapun hasil limbah dari proses produksi CV. KARYA TANETE hanya
berupa limbah padat. Limbah padat ini berasal dari sisa-sisa hasil pengolahan
kayu. Kesemua limbah itu dibuang pada tempat-tempat yang disediakan.
Limbah padat yang dihasilkan yang berupa sisa – sisa kayu ini dibuang di
tempat penampungan yang berada di halaman perusahaan. Akan tetapi,
penampungan tersebut ukurannya sangat kecil sehingga tidak mampu menampung
semua.
Dampak lingkungan sosial ekonomi yang ditimbulkan oleh CV. KARYA
TANETE adalah membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lokasi usaha
yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan bagi mereka. Dengan
demikian mereka dapat mengurangi jumlah pengangguran berarti juga telah
membantu program pemerintah.
Adapun biaya yang digunakan untuk pengendalian dampak lingkungan
dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 4 Biaya AMDAL CV. KARYA TANETE
Uraian
Biaya pengangkutan sampah
Total
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Harga (Rp)
50.000
50.000
70.000
70.000
70.000
70.000
70.000
70.000
70.000
70.000
70.000
70.000
760.000
19
Berdasarkan Tabel 4 dijelaskan pengeluaran biaya kebersihan pada tiap
bulannya adalah tidak menentu hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah
dalam menetapkan biaya kebersihan yang harus dibayar oleh perusahaan kepada
Dinas Kebersihan Kabupaten Kep. Selayar. Pada perusahaan CV. KARYA
TANETE mempunyai keuangan yang khusus untuk biaya kebersihan yang mana
dimasukkan ke dalam biaya variabel pada perusahaan. Biaya kebersihan yang
dimaksud adalah biaya pengangkutan sampah.
1.4.5 Proses Pengendalian Keuangan
Menurut Harnanto (1992), biaya adalah sebagai berikut: Beban
(expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban
yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkui pembagian
kepada penanam modal. Dalam arti luas, biaya (cost) adalah jumlah uang yang
dinyatakan dan sumber-sumber (ekonomi) yang dikorbankan terjadi dan akan
terjadi untuk rnendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
menurut lAl/SAK (1994), pengertian biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi
yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan
terjadi untuk tujuan tertentu, sehingga biaya dalam arti luas diartikan sebagai
pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.
Biaya memegang peranan penting dalam mengembangkan suatu usaha.
Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa akan
menentukan besar kecilnya harga dari produk yang dihasilkan. Analisis biaya
bertujuan untuk melihat berapa besarnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
dalam periode tertentu.
Keberhasilan suatu perusahaan dinilai dari jumlah pendapatan yang
diperoleh dalam jangka waktu tertentu. Pendapatan dalam pengertian umum
adalah hasil produksi dalam bentuk materi dan dapat kembali digunakan untuk
memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasaana produksi. Pada umumnya biaya
yang dikeluarkan dalam setiap usaha terbagi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan
biaya tetap (variabel cost).
20
Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan
yang sifatnya tidak terpengaruh terhadap besar kecilnya jumlah produksi. Biaya
tetap merupakan biaya yang sifatnya tidak terpengaruh oleh besarnya produksi,
terdiri dari pajak, penyusutan alat, bunga pinjaman, sewa tanah, dan lain-lain.
Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
2) Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik
dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin
rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya
satuan.
Biaya Variabel (variabel cost)
Biaya variabel atau variabel cost adalah biaya yang dikeluarkan
perusahaan yang berubah-ubah dan berpengaruh terhadap besar kecilnya jumlah
produksi.
Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Biaya
yang
jumlah
totalnya
(proportional)
dengan
perubahan
akan
berubah
volume
secara
kegiatan,
sebanding
semakin
besar
volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin
rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total biaya variabel.
2) Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan.
Analisis Pendapatan
Pendapatan dalam pengertian umum adalah hasil produksi yang diperoleh
dalam bentuk materi dan dapat dibelanjakan kembali guna memenuhi akan sarana
produksi dan kebutuhan lainnya. Pada umumnya
21
pendapatan ini diperoleh dari hasil penjualan produk. Pendapatan adalah
keuntungan atau hasil bersih yang diperoleh petani dari hasil produksinya (Daniel,
2004).
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1999) menyebutkan bahwa
pendapatan adalah: “Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan selama satu periode, bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal”.
Menurut Suwardjono (1984) dalam buku teori Akuntansi Perekayasaan
Akuntansi Keuangan bahwa dari aspek fisik pendapatan dapat dikatakan sebagai
hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba. Aspek moneter
memberikan pengertian bahwa pendapatan dihubungkan dengan aliran masuk
aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas. Pendapatan
diukur dengan nilai wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya
ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli yang diukur dengan
nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi
jumlah discount dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan,
umumnya berbentuk kas atau setara kas.
Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari
imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau
yang dapat diterima.
Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat
nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang
mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan untuk
dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa pertukaran tersebut
dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Pendapatan tersebut
diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan
jumlah kas atau setara kas yang ditransfer (Anonim 8, 2009).
Potensi yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat terus beroperasi.
Potensi yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat terus produktif adalah
konsistensi terhadap mutu produk sirup markisa yang dihasilkan. Sehingga
22
menumbuhkan brand image yang baik di mata konsumen, dimana adanya
kepercayaan konsumen terhadap mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan
mengakibatkan timbulnya pangsa pasar tersendiri bagi produk sirup markisa yang
ditawarkan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas dibutuhkan tenaga kerja
yang berpengalaman, sehingga dibutuhkan proses pendidikan dan pelatihan untuk
menunjang upaya peningkatan mutu perusahaan.
1.5 Peta Agrosistem
Peta penampilan kinerja agrosistem dimaksudkan untuk memberikan
gambaran tentang pengalokasian sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan ke
berbagai sub sistem usaha agrosistem. Disamping itu peta penampakan kinerja
agrosistem juga dapat memberikan deskripsi tentang arus uang, barang dan jasa
serta informasi di lingkungan perusahaan agrosistem baik antara perusahaan
agrosistem dengan pihak-pihak luar maupun sebaliknya.
23
BAGIAN II
STUDI PROBLEMATISASI
2.1 Analisis Masalah Pengembangan Agrosistem
Analisis masalah pengembangan agrosistem merupakan suatu tahap atau
kegiatan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengenali, menguraikan
dan menganalisis permasalahan yang terdapat dalam agrosistem, sasarannya
adalah tersusunnya daftar persoalan yang akan mempermudah penyusunan
rancangan pemecahannya. Dalam pelaksanaan analisis masalah pengembangan
agrosistem ini, ada beberapa tahapan yang harus dilewati. Tahapan tersebut adalah
1. Identifikasi masalah,
2. Masalah utama dan
3. Struktur masalah.
2.1.1 Identifikasi Masalah
Menurut Kepner dan Tregoe (1992), mengatakan bahwa masalah adalah
situasi yang memerlukan kita untuk bertindak dengan sepenuhnya atau sebagian
yang menjadi bagian kita atau dengan kata lain ada sesuatu yang harus dikerjakan
dan kitalah yang harus mengerjakannya.
Identifikasi masalah bertujuan untuk mencari, melihat dan menilai situasi
mana yang menghambat dan menemukan tindakan perbaikan dan penyelesaian.
Adapun pemilahan masalah yang dihadapi oleh CV. KARYA TANETE dapat
dilihat pada tabel berikut.
24
Tabel 5 : Matriks Pemilihan Masalah pada Setiap Aspek CV. KARYA TANETE
No
Uraian
Masalah
Jumlah Bahan
Baku
2. Jumlah
Produksi
3. Ketersediaan
bahan baku
4. Daerah
pasokan bahan
baku
5. Pedagang
pengumpul
6. Hubungan
Kerja
7. Pendidikan
tenaga
kerja
bagian
produksi
8. Kualitas
tenaga
kerja
bagian
produksi
9
Kinerja tenaga
kerja
bagian
produksi
10. Jumlah
penjualan
11. Kapasitas
penjualan
Aspek Manajemen
Sumber daya
L
M
F
P
1
Pengadaan Produk
Bahan baku
si
Pemasaran


















25
Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat kita lihat bahwa terdapat beberapa
masalah terpilih pada setiap aspek manajemen. Pada menajemen pengadaan bahan
baku beberapa masalahnya adalah jumlah bahan baku, jumlah produksi,
ketersediaan bahan baku, daerah pasokan bahan baku dan pedagang pengumpul.
Beberapa masalah terpilih yang berhubungan dengan aspek manajemen bagian
produksi yaitu ketersediaan bahan baku, hubungan kerja, pendidikan, kualitas dan
kinerja tenaga kerja bagian produksi. Pada aspek manajemen bagian sumberdaya
manusia beberapa masalah terpilihnya adalah hubungan kerja, pendidikan,
kualitas dan kinerja tenaga kerja bagian produksi.
Beberapa masalah terpilih yang berhubungan dengan aspek manajemen
bagian sumberdaya finansial dan bagian pemasaran yaitu jumlah dan kapasitas
penjualan.
2.1.2 Masalah Utama
Masalah merupakan suatu penyimpangan atau ketidak seimbangan antar
apa yang seharusnya terjadi dan apa yang sebenarnya terjadi. Ketidaksesuaian ini
disebabkan oleh perubahan tertentu. Untuk dapat menciptakan suatu masalah
perlu dilakukan analisis yang berguna untuk dapat menemukan sebabnya dan
akhirnya dengan pengambilan suatu keputusan. Masalah utama merupakan
masalah terpilih diantara beberapa masalah yang ada.
Pada CV. KARYA TANETE yang menjadi masalah utama adalah
“Kurangnya bahan baku“. Yang disebabkan oleh terbatasnya kayu-kayu pilihan
di daerah kepulauan selayar.
2.1.3 Struktur Pohon Masalah
Struktur masalah ini bertujuan untuk menyusun masalah-masalah yang
dituangkan dalam bentuk struktur pohon masalah untuk menghubungkan antara
masalah yang satu dengan masalah lain, dengan struktur masalah ini dapat lebih
mudah mengetahui sasaran utama dan antara.
26
2.2 Analisis Sasaran Pengembangan Agrosistem
Sasaran merupakan kriteria bagi keputusan yaitu perincian khusus yang
harus dicapai oleh perusahaan. Sasaran ditetapkan setelah menetapkan tujuan dari
keputusan dan menyetujui tindakan yang harus dicapai. Hal ini dikerjakan
sebelum membahas alternatif. Sasaran adalah ukuran yang sejalan mengenai
tujuan yang ingin dicapai, sebab dengan ukuran yang jelas kita dapat mengambil
pilihan yang beralasan.
Analisis sasaran merupakan suatu analisis yang bertujuan untuk mencari
jawaban terhadap masalah yang telah diidentifkasi pada tahap analisis masalah
pengembangan usaha. Analisis sasaran ini dapat memberikan suatu informasi
yang didalammnya terdapat rangkaian hubungan tindakan hasil yang ditunjukkan
dalam diagram. Sasaran hasil sebagai suatu keadaan masa datang yang akan
dicapai merupakan perbaikan dari masalah yang terjadi sekarang yang ditemukan
dalam suatu perusahaan.
Tahapan sasaran hasil ini diawali dengan menetapkan sasaran hasil yang
diperoleh dari proses transformasi positif dari masalah yang ditemukan pada
diagnosa masalah kemudian sasaran-sasaran hasil itu ditetapkan sasaran utamanya
selanjutnya dibuat dalam suatu struktur sasaran untuk menentukan sasaran utama
yang paling esensial untuk dilakukan dengan sasaran lainnya berada dalam suatu
sistem yang saling mengkait, sehingga penyelesaian sasaran utama akan
memudahkan sasaran-sasaran lainnya.
2.2.1 Penetapan Sasaran
Penetapan sasaran didasarkan pada analisis masalah, dimana semua
persoalan yang ditemukan pada perusahaan kasus kemudian dipositifkan untuk
memperoleh sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan.
27
Sasaran tersebut dapat diuraikan sebaga berikut :
1. Jumlah produksi meningkat
Jumlah produksi perusahaan meningkat dari 200 unit menjadi 300 unit.
2. Mudah memperoleh bahan baku
Dengan adanya pesaing yang membutuhkan bahan baku yang sama maka
perusahaan sebaiknya menambah langganan pemasok bahan baku agar lebih
mudah dalam memperoleh bahan baku.
3. Daerah pasokan bahan baku bertambah
Dengan bertambahnya daerah pasokan bahan baku maka akan lebih mudah
untuk mendapatkan bahan baku.
4. Ketersediaan bahan baku tetap
Tersedianya bahan baku secara tetap mengakibatkan proses produksi
berlangsung dengan lancar.
5. Meningkatnya jumlah pedagang pengumpul di setiap daerah pasokan.
Semakin banyak jumlah pedagang pengumpul mengakibatkan terpenuhinya
kebutuhan akan bahan baku.
6. Relasi memadai
Dengan relasi memadai yang dimiliki oleh perusahaan maka akan
memudahkan untuk memperoleh bahan baku.
7. Pendidikan Tenaga Kerja Bagian Produksi Tinggi
Jika pendidikan tenaga kerja bagian produksi tinggi, maka kinerja dan kualitas
tenaga kerja akan meningkat dan akan berakibat pada peningkatan jumlah
produksi.
8. Kualitas tenaga kerja bagian produksi tinggi.
Dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja bagian produksi maka akan
berpengaruh juga terhadap jumlah produksi dimana akan juga mengalami
peningkatan.
9. Kinerja tenaga kerja bagian produksi
Jika kinerja tenaga kerja bagian produksi tinggi atau meningkat maka target
perusahaan akan produksinya dapat tercapai.
28
10.
Kapasitas penjualan meningkat
Jika kapasitas penjualan meningkat maka akan berpengaruh terhadap jumlah
penjualan dimana jumlah penjualan juga akan meningkat.
11. Jumlah penjualan produk meningkat
Jika jumlah produksi tinggi akan mengakibatkan jumlah penjualan akan
meningkat.
2.2.2 Sasaran Utama
Sasaran utama yang ingin dicapai pada CV. KARYA TANETE adalah
“Jumlah produksi tinggi”. Hal ini akan tercapai jika dua sasaran yaitu daerah
pasokan bahan baku bertambah dan pesaing yang membutuhkan bahan baku
berkurang.
2.2.3 Struktur Pohon Sasaran
Struktur pohon sasaran adalah suatu upaya untuk menyusun sasaransasaran yang didapatkan dari proses transformasi positif dari masalah-masalah
yang ditemukan. Sasaran-sasaran tersebut kemudian disusun dalam suatu diagram
pohon sasaran yang bertujuan untuk mencari tujuan hubungan tindakan hasil
antara sasaran yang satu dengan sasaran yang lainnya. Untuk lebih jelasnya
struktur sasaran dapat dilihat pada Gambar berikut.
29
Jumlah penjualan tinggi
Hasil
Kapasitas penjualan
tinggi (90%)
Sasaran
Jumlah produksi tinggi
(1000 unit)
Pasokan bahan baku
3
terpenuhi (1000 m )
Ketersediaan bahan
baku tetap
Mudah memperoleh
bahan baku
Daerah pasokan
bahan baku
bertambah
Keterangan :
Kinerja TK Bag.
Produksi tinggi
Kualitas TK Bag.
Produksi tinggi
Jumlah pedagang
pengumpul
bertambah
Relasi memadai
Hasil
Sasaran antara
Sasaran utama
Gambar 5. Struktur sasaran pengembangan usaha pada CV. KARYA
TANETE
30
BAGIAN III
DESAIN TINDAKAN TRANSFORMASI AGROSISTEM
3.1 Analisis Alternatif Tindakan Pengembangan Agrosistem
3.1.1 Alternatif Tindakan
Alternatif tindakan merupakan hasil yang diperoleh dari evaluasi setiap
alternatif yang tersedia terhadap kriteria-kriteria yang ditetapkan. Pada saat
evaluasi, setiap alternatif yang tidak dapat memenuhi kriteria-kriteria yang
ditetapkan segera digeser dari analisis alternatif. Pemilihan alternatif tersebut
adalah dengan mengutamakan resiko paling kecil yang akan diterima perusahaan
dan tidak menimbulkan kesulitan baru.
Analisis tindakan merupakan hasil yang diperoleh dari evaluasi setiap
alternatif yang tersedia terhadap kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Pada saat
evaluasi, setiap alternatif yang tidak dapat memenuhi kriteria yang ditetapkan
segera gugur dari analisa alternatif. Berguna untuk melihat beberapa kemungkinan
pilihan (alternative) hubungan tindakan (rangkaian sasaran) dianalisis sasaran
yang mengarah pada suatu keadaan tertentu (Anonim 10, 2009).
Alternatif-alternatif tindakan ini diharapkan akan sampai pada sasaran
utama yaitu ” Jumlah produksi tinggi (1000 unit)” sehingga pada akhirnya jumlah
penjualan tinggi. Semua penyelesaian masalah yang akan dilakukan diharapkan
dapat berlangsung dengan baik. Setelah melalui evaluasi, maka alternatif tindakan
yang dapat dilakukan untuk mencapai sasaran adalah:

Untuk sasaran antara “Daerah Pasokan Bahan Baku Bertambah”, maka
alternatif tindakan yang dapat dilakukan adalah “Menambah daerah pasokan
bahan baku”.

Untuk sasaran antara “Relasi terbatas”, maka alternatif tindakan yang dapat
dilakukan, adalah “Memperluas relasi”

Untuk sasaran antara “Pendidikan tenaga kerja bagian produksi rendah”, maka
alternatif tindakan yang dilakukan adalah “Memberikan pelatihan”.
31
3.1.2 Analisis Keputusan
Analisis keputusan merupakan prosedur sistematis yang berdasarkan pada
pola pikir yang digunakan dalam menentukan pilihan dan berguna untuk
memutuskan alternatif. Selain itu, analisis keputusan juga diharapkan akan dapat
menjawab tindakan apa yang diperlukan dalam upaya pemecahan persoalan yang
dihadapi.
Tujuan dari analisis keputusan adalah mengidentifikasikan apa yang harus
dikerjakan, mengembangkan kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah pilihan,
mengevaluasi alternatf terpilih terhadap kriteria tersebut dan mempertimbangkan
resiko-resiko yang mungkin timbul dari alternatif terpilih. Beberapa langkah yang
harus ditempuh dalam analisis keputusan adalah sebagai berikut :
1. Pernyataan keputusan
Tahap ini menunjukkan pusat perhatian pada persoalan yang sudah ada.
Pernyataan keputusan tidak hanya menunjukkan tujuan dari suatu keputusan, tetap
juga merupakan tindakan yang diambil dari keputusan tersebut.
2. Kriteria keputusan
Kriteria keputusan merupakan kemampuan memberikan gambaran
mengenai suatu keadaan yang lebih jelas dan terperinci tentang hasil keputusan
yang diambil. Tujuan penetapan kriteria adalah untuk menyaring sejumlah
alternatif lain yang pada akhirnya akan muncul alternatif terbaik.
3. Alternatif Keputusan
Alternatif keputusan merupakan kemampuan memberikan gambaran
mengenai suatu keadaan yang lebih jelas dan terpernci tentang hasil keputusan
yang diambil. Tujuan penetapan kriteria adalah untuk menyaring sejumlah
alternatif lain yang pada akhirnya akan muncul alternatif terbaik.
32
4. Evaluasi alternatif terhadap kriteria keputusan
Tahap ini merupakan prosedur yang digunakan untuk mengambil alternatif
yang paling baik yang dapat memenuhi sasaran alternatif–alternatif yang
diperoleh pada alternatif keputusan kemudian dievaluasi.Dalam evaluasi ini
digunakan sistem pembobotan, dimana kriteria keputusan dan alternatif keputusan
yang diberi bobot kemudian diperhatikan hasil perkalian yang memiliki bobot
yang tertinggi adalah merupakan alternatif yang diprioritaskan.
3.1.3 Analisis Terpilih
Alternatif terpilih merupakan alternatif terbaik dari alternatif keputusan
yang telah diseleksi pada evaluasi dari alternatif terhadap kriteria keputusan.
Berdasarkan analisis tindakan yang akan dilakukan, maka alternatif
tindakan terpilih adalah sebagai berikut :
1. Menambah daerah pasokan bahan baku sebanyak 3 daerah sehingga daerah
pasokan bahan baku berubah dari 3 daerah menjadi 6 daerah.
2. Relasi yang dipilih sebagai pemasok bahan baku adalah pedagang besar.
3. Jenis pelatihan yang akan diberikan untuk meningkatkan kinerja
karyawan adalah Vestibule Training (kursus).
33
Jumlah penjualan tinggi
(1000 unit)
Hasil
Kapasitas penjualan
tinggi (90%)
Sasaran
Jumlah produksi tinggi
(1000 unit)
Ketersediaan bahan
baku tetap
Pasokan bahan baku
3
terpenuhi (500 m )
Mudah memperoleh
bahan baku
Kinerja TK Bag.
Produksi tinggi
Kualitas TK Bag.
Produksi tinggi
Menambah 3
daerah pasokan
bahan baku
Jumlah pedagang
pengumpul
bertambah
Memberikan
Pelatihan
Vestibule
Training
Keterangan :
Hasil
Memperluas
relasi pada
pedagang besar
2Sasaran antara
Sasaran utama
Gambar 6. Struktur tindakan pengembangan usaha pada CV. KARYA
TANETE
34
3.2
Matriks Perencanaan Pengembangan Agrosistem
Matriks perencanaan pengembangan agrosistem kasus adalah suatu usaha
untuk mengembangkan rancangan proyek yang dapat memberikan suatu
ringkasan mengenai rancangan proyek tersebut dalam bentuk sebuah matriks.
Matriks tersebut akan menggambarkan bagaimana tindakan yang dilakukan untuk
memenuhi sasaran antara dan sasaran utama serta sarana dan biaya yang
diperlukan untuk mewujudkan tindakan tersebut.
Matriks perencanaan pengembangan usaha menerangkan mengapa proyek
dilaksanakan (maksud dan sasaran proyek), apa yang ingin dihasilkan oleh proyek
(hasil-hasil kerja proyek), bagaimana proyek akan bekerja untuk mencapai hasilhasil yang diinginkan (kegiatan-kegiatan proyek), faktor-faktor di luar pengaruh
langsung pengelola proyek yang perlu diawasi demi keberhasilan proyek,
bagaimana keberhasilan proyek dapat dinilai secara objektif (indikator-indikator
objektif), dari mana data yang diperlukan untuk menilai keberhasilan secara
objektif dapat diperoleh (sumber-sumber pembuktian), dan beberapa sarana dan
biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan.
Matriks perencanaan menggambarkan bagaimana tindakan yang akan
dilakukan untuk memenuhi sasaran antara dan sasaran utama dimana uraian ini
dijelaskan masing-masing tentang ukuran tercapainya tujuan dan sistem informasi
pengendaliannya, sedangkan pada bagian tindakan dijelaskan mengenai sarana
yang dibutuhkan untuk memenuhi tindakan tersebut serta perkiraan besarnya
biaya yang digunakan.
Matriks perencanaan proyek pengembangan usaha ini, struktur alternatif
tindakan terpilih dijabarkan ke dalam matriks perencanaan. Pada matriks ini yang
dilakukan adalah mengidentifikasi dari masing-masing tingkatan tujuan,
menentukan
ukuran
tercapainya
tujuan,
menentukan
sistem
informasi
pengendalian manajerial, menentukan sarana yang diperlukan dan menentukan
besarnya biaya
yang digunakan untuk mendukung tindakan pelaksanaan
proyek.
35
3.3
Rencana Kerja Tindakan
Rencana kerja adalah rincian lebih lanjut dari informasi yang didapatkan
dalam matriks rencana proyek. Rencana ini merupakan aplikasi dari tindakan yang
telah dirumuskan mengenai pelaksanaan setiap tindakan yang dituangkan dalam
format yang memuat siapa penanggung jawab kegiatan, apa yang diharapkan dari
kegiatan tersebut serta kapan mulai dan berakhirnya kegiatan yang dilaksanakan.
Rencana kerja proyek adalah suatu usaha untuk menyusun kegiatan
proyek yang dapat memberikan suatu ringkasan mengenai pelaksanaan rencana
kegiatan agar perusahaan dapat berkembang dengan pesat, yang didalamnya
meliputi penanggungjawab dari masing-masing tindakan yang akan dilakukan,
kegiatan serta penjadwalan kegiatan.
Untuk lebih jelasnya tentang rencana kerja tindakan CV. KARYA
TANETE dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 6. Matriks Rencana Kerja Proyek Pengembangan Usaha CV. KARYA
TANETE
Tindakan
Penanggung
Hasil
Jawab
Kegiatan
Jadwal Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Menambah
Manajer
Daerah
daerah
Produksi
pasokan
pasokan
bahan
bahan baku.
bertambah.
Memperluas
Manajer
relasi.
produksi
10
11
baku
Relasi meluas.
Memberika
Pimpinan dan
Kualitas
n pelatihan
wakil
karyawan
pimpinan
meningkat.
36
12
3.4
Analisis Persoalan Potensial
Analisis persoalan potensial adalah suatu prosedur yang memungkinkan
kita untuk memasuki masa depan, melihat apa yang terkandung di dalamnya
untuk kemudian kembali ke masa kini untuk mengambil tindakan selagi masih
memungkinkan (Kipner dan Tregoe, 1992).
Analisis persoalan potensial memberikan solusi terhadap persoalan yang
timbul. Dalam analisis persoalan potensial ada beberapalangkah yang harus
ditempuh yaitu merumuskan pernyataan rencana kegiatan, menyusun skenario
pelaksanaan
kegiatan,
mengidentifikasi
persoalan
potensial
khusus
dan
menetapkan tindakan-tindakan pencegahan serta tindakan penanggulangan.
a. Perencanaan kegiatan adalah pernyataan yang berhubungan dengan tindakan
yang akan direalisasikan. Pernyataan rencana kegiatan diperlukan untuk
memberikan arah dan tujuan dari alternatif terpilih sebagai jawaban terhadap
persoalan timbul.
b. Skenario Pelaksanaan Kegiatan merupakan tindak lanjut dari pernyataan
rncana kegiatan yang telah ditetapkan dan merupakan susunan dari rencana
kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran dalam pernyataan
rencana kegiatan.
c. Identifikasi tahap-tahap rawan adalah mengidentifikasi langkah-langkah
kegiatan yang dalam pelaksanaannya kemungkinan mengalami hambatan
sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan penganggulangan.
Hambatan ini dapat berupa situasi dan perlakuan dari pihak tertentu yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan.
d. Identifikasi persoalan potensial khusus dimaksudkan untuk mengetahui
dengan mudah persoalan yang mungkin timbul pada tahap-tahap rawan dari
skenario kegiatan.
e. Identifikasi sebab-sebab persoalan potensial khusus dimaksudkan untuk
mengetahui kemungkinan yang menyebabkan timbulnya persoalan potensial
khusus. Dengan demikian diharapkan bahwa kita dapat melakukan tindakan
37
pencegahan dan penanggulangan terhadap persoalan-persoalan khusus yang
dapat menimbulkan akibat terhadap pengelolaan pada tahap-tahap rawan.
f.
Tindakan pencegahan jauh lebih baik dan lebih efektif daripada tindakan
penanggulangan. Tindakan ini dimaksudkan untuk mengurangi atau
menghilangkan penyebab persoalan potensial khusus yang ada pada skenario
pelaksanaan kegiatan.
g. Tindakan penanggulangan yaitu tahap ini dilakukan terhadap persoalan yang
tidak dapat dicegah dengan tujuan untuk mengurangi akibat dari persoalan
itu. Tindakan ini merupakan langkah akhir bila tindakan pencegahan tidak
dapat dilakukan lagi.
h. Struktur tindakan merupakan upaya untuk menyusun rencana kegiatan yang
juga merupakan rangkuman dari pernyataan rencana kegiatan, skenario
pelaksanaan kegiatan, tahap-tahap rawan, persoalan potensial khusus, sebabsebab persoalan potensial khusus, tindakan pencegahan dan penanggulangan.
Berdasarkan tindakan yang dilakukan maka analisis persoalan potensial
masing-masing tindakan adalah sebagai berikut :
Rencana Kegiatan I : Penambahan Daerah Pasokan Bahan Baku
A. Skenario Pelaksanaan Kegiatan
1. Mencari daerah yang memiliki potensi penghasil bahan baku
2. Menentukan daerah penghasil bahan baku yang mudah dijangkau.
B. Identifikasi Tahap-Tahap Rawan
1. Kuantitas bahan baku
2. Jarak
C. Identifikasi Persoalan Potensial Khusus (PPK)
1. Daerah penghasil Kayu tidak dalam kuantitas yang banyak
2. Tidak mudahnya menjangkau daerah yang dipilih.
D. Identifikasi sebab-sebab PPK
1. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh petani setempat sehingga
produksinya tidak terlalu besar
2. Banyak daerah penghasil yang sulit dilalui oleh alat transportasi
38
E. Tindakan Pencegahan
1. Memberikan pengetahuan kepada petani tentang budidaya Pohon Jati
dan Mahoni yang baik dan produktif.
2. Meninjau kembali daerah yang dipilih.
F. Tindakan Penanggulangan
1. Memberikan penyuluhan kepada petani setempat
2. Menetapkan daerah lain untuk pasokan bahan baku yang mudah
dijangkau.
Rencana Kegiatan II : Menjalin kerjasama dengan relasi yaitu pada Pedagang
Besar
A. Skenario Pelaksanaan Kegiatan
1. Melakukan negosiasi dengan pedagang besar
2. Menentukan harga dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan
B. Identifikasi Tahap-Tahap Rawan
1. Pedagang besar
2. Harga dan jumlah bahan baku
C. Identifikasi Persoalan Potensial Khusus (PPK)
1. Pedagang besar tidak mau bekerjasama
2. Tidak tercapai kesepakatan harga dan jumlah bahan baku rendah
D.Identifikasi sebab-sebab PPK
1. Petani sudah bekerjasama dengan perusahaan lain
2. Harga yang ditawarkan terlalu tinggi dan jumlah bahan baku tidak
memenuhi permintaan perusahaan.
E. Tindakan Pencegahan
1. Melakukan negosiasi ulang dengan petani bersangkutan
2. Meninjau kembali harga yang ditawarkan dengan mempertimbangkan
biaya-biaya yang dikeluarkan dan memprediksi jumlah permintaan.
39
F. Tindakan Penanggulangan
1. Melakukan negosiasi ulang dengan petani lain
2. Menetapkan harga yang seimbang dan menetapkan jumlah permintaan
perusahaan.
Rencana Kegiatan III : Pemberian Pelatihan dengan cara Vestibule Training
A. Skenario Pelaksanaan Kegiatan
Memberikan pelatihan kepada tenaga kerja bagian produksi.
B. Identifikasi Tahap-Tahap Rawan
Adanya tenaga kerja yang bekerja tidak optimal
C. Identifikasi Persoalan Potensial Khusus (PPK)
Sulit mencari pekerja yang benar-benar memiliki kualitas dan kinerja
yang baik.
D. Identifikasi sebab-sebab PPK
Kurangnya pekerja yang berpengalaman, kualitas dan kinerja yang
baik
E. Tindakan Pencegahan
Mengadakan pelatihan kerja
F. Tindakan Penanggulangan
Mendatangkan ahli yang siap membantu para pekerja apabila pekerja
mengalami kesulitan dalam proses produksi.
40
Tabel . 7 Matriks Analisis Persoalan Potensial Pengembangan Agrosistem pada CV. KARYA TANETE
Pernyataan
Rencana
Kegiatan
Penambahan
Identifikasi
Identifikasi
Skenario
Tahap-
Persoalan
Identifikasi
Tindakan
Tindakan
Kegiatan
Tahap
Potensial
sebab-sebab PPK
Pencegahan
Penanggulangan
Rawan
Khusus (PPK)
1. Kuantitas
 Mencari
daerah
daerah
pasokan
bahan baku
yang
bahan baku
 Daerah
 Kurangnya
 Memberikan
 Memberikan
penghasil
pengetahuan
pengetahuan
penyuluhan
memiliki
buah
yang
dimiliki
kepada
kepada petani
potensi
markisa
oleh
petani
penghasil
tidak dalam
bahan
baku
(markisa).
 Menentukan
daerah
tentang budidaya
setempat
setempat
markisa yang baik
 Menetapkan
kuantitas
sehingga
dan produktif.
yang
produksinya
banyak
tidak
 Tidak
penghasil
bahan
yang
2. Jarak
baku
mudah
dijangkau
petani
terlalu
besar
daerah
dipilih.
mudahnya
 Banyak daerah
menjangka
penghasil yang
u
sulit
dilalui
yang
oleh
alat
dipilih.
transportasi
daerah
 Meninjau kembali
yang
daerah
lain
untuk pasokan
bahan
yang
baku
mudah
dijangkau.
41
Menjalin

Melakukan
kerjasama
negosiasi
dengan
dengan
relasi yaitu
pedagang
pada
besar
Pedagang
Besar

 Pedagang
besar
 Petani
sudah
Melakukan

 Melakukan
besar tidak
bekerjasama
negosiasi
ulang
negosiasi
mau
dengan
dengan
petani
ulang dengan
jumlah
bekerjasam
perusahaan
bersangkutan
bahan
a.
lain
baku
 Tidak
 Harga dan
Menentuka
 Pedagang

Harga
petani lain
 Meninjau kembali
yang
harga
yang
 Menetapkan
harga
yang
n harga dan
tercapai
ditawarkan
ditawarkan
seimbang dan
jumlah bahan
kesepakata
terlalu
dengan
menetapkan
baku
n harga dan
dan
mempertimbangk
jumlah
jumlah
bahan
an
biaya-biaya
permintaan
bahan baku
tidak
yang dikeluarkan
perusahaan.
rendah
memenuhi
dan memprediksi
permintaan
jumlah
perusahaan.
permintaan.
yang
dibutuhkan
tinggi
jumlah
baku
42
Pemberian
Memberikan
Pelatihan
Sulit mencari
Kurangnya
pelatihan kepada tenaga kerja
pekerja yang
pekerja
dengan cara
tenaga
benar-benar
berpengalaman,
membantu para
Vestibule
bagian produksi.
memiliki
kualitas
dan
pekerja apabila
konerja
yang
Training
Adanya
kerja yang bekerja
tidak optimal.
kualitas
dan
kinerja yang
baik.
baik
Mengadakan
yang pelatihan kerja.
Mendatangkan
ahli yang siap
pekerja
mengalami
kesulitan
dalam
proses
produksi.
43
11
Download