BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah komunikasi berasal dari perkataan Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, sama disini maksudnya adalah sama makna1. Dalam definisi komunikasi yang dikemukakan beberapa ahli, walaupun pengungkapannya beragam, namun terdapat kesamaan telaah atas fenomena komunikasi. Kesamaan tersebut nampak dalam isi yang tercakup di dalamnya, yaitu adanya komunikator, komunikan, pesan, media/saluran, umpan balik, efek, dampak serta adanya tujuan dan terbentuknya pengertian bersama. Setiap kehidupan kita dipengaruhi oleh komunikasi kita dengan orang lain, seperti pesan-pesan dari orang yang tidak kita kenal, orang-orang dari jauh dan dekat, hidup dan mati2. Komunikasi penting untuk dilakukan. Menurut Harold D. Laswell, ada 3 fungsi kenapa manusia perlu berkomuniksi. Pertama, keinginan manusia untuk mengontrol lingkungannya. Dengan berkomunikasi, manusia dapat melihat peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan untuk kelangsungan hidupnya. Manusia dapat belajar cara menghadapi ancaman dari pengalaman dan informasi tersebut berasal dari lingkungannya itu. 1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Rosda, 2009, hal.9 Stephen W. Little John, Karen A.Foss. Teori Komunikasi : Theories of Human Communication, Salemba Humanika, 2009, hal.3 2 1 Kedua, komunikasi adalah suatu usaha manusia untuk beradaptasi dengan lingkungannya agar suasana menjadi harmonis. Selain itu, komunikasi juga menjadi usaha manusia untuk mempertahankan keberadaannya. Ketiga, komunikasi juga menjadi usaha manusia untuk mempertahankan keberadaannya. Usaha ini dilakukan dengan mentrasformasikan nilai-nilai yang telah ada.3 Komunikasi di definisikan secara luas sebagai “berbagi pengalaman” . sampai batas tertentu, setiap makhluk dapat dikatakan melakukan komunikasi dalam pengertian berbagai pengalaman. Lewat komunikasi orang berusaha mendefinisikan sesuatu termasuk istilah komunikasi itu sendiri. Apakah komunikasi itu suatu tindakan sesaat, suatu peristiwa atau suatu proses yang terus kesinambungan? Banyak definisi komunikasi bersifat khas, mencerminkan paradigma atau perspektif yang digunakan ahli-ahli komunikasi tersebut dalam mendekati fenomena komunikasi. Paradigma ilmiah (objektif, mekanistik, positifistik) yang penelahaannya berorientasi pada efek komunikasi tampak dominan, mengasumsikan komunikasi sebagai suatu proses linier atau proses sebab akibat, yang mencerminkan pengirim pesan atau yang biasa disebut komunikator/sumber/pengirim/enkoder(yang aktif) untuk mengubah pengetahuan, sikap, atau perilaku komunikatek atau penerima pesan atau sasaran atau khalayak atau dekoder(atau yang dalam wacanan komunikasi di indonesia sering disebut komunikan) yang pasif. Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial, melainkan dalam konteks atau situasi tertentu. Secara luas konteks disini berarti semua faktor 3 Yudha Ardhi, Merancang Media Promosi Unik dan Menarik, Penerbit : Taka, 2013, hal.1 2 diluar orang-orang yang berkomunikasi yang terdiri dari: pertama, aspek bersifat fisik seperti iklim, cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, warna, penataan tempat duduk, peserta jumlah komunikasi, alat yang tersedia untuk menyampaikan pesan. Kedua aspek psikologis seperti sikap, kecenderungan, prasangka, dan emosi para peserta komunikasi. Ketiga aspek sosial seperti norma kelompok, nilai sosial, dan karakteristik budaya. Keempat aspek waktu, yakni kapan berkomunikasi(hari apa, jam berapa, pagi, siang, malam). Komunikasi visual mempergunakan mata sebagai alat penglihatan. Komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, dimana unsur bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan) adlah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat digunakan untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan. Dalam melakukan promosi maupun pemasaran yang efektif, baik media cetak maupun elektronik, bukan hanya kata-kata yang perlu mengomunikasikan pesan, tetapi visual juga. Visual biasanya bekerja sama dengan kata untuk menghadirkan konsep kreatif. Namun visual melakukan beberapa hal dengan lebih baik dibandingkan kata-kata, seperti untuk menarik perhatian dan menunjukkan sesuatu. Gaya visual menjadi „wajah‟ dunia ketika manusia berekspresi dan berkreasi menciptakan peradaban benda dan tatanan huniannya. Semua hal yang berkaitan dengan eksplorasi kenyamanan dan keindahan, pada hakikatnya tak terlepas dari gaya visual. Situasinya dapat berupa proses intelektualisasi masyarakat, atau dapat juga berupa proses yang tidak disadari. 3 Manusia dan komunikasi merupakan satu kesatuan. Komunikasi melekat pada diri manusia, sehingga we can not not communicate. Keberadaan komunikasi, karena begitu melekatnya pada diri manusia sering tanpa disadari. Manusia cenderung beranggapan bahwa dirinya mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi. Akibatnya, masalah-masalah yang muncul yang berkaitan dengan komunikasi, seringkali diselesaikan sendiri. Promosi sama seperti halnya komunikasi merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Sama seperti komunikasi, promosi juga memegang peranan penting dalam perkembangan perusahaan dan produk maupun jasa yang ditawarkan, terutama dalam perusahaan yang berorientasi pada profit. Begitu pentingnya sebuah promosi, sehingga tanpa promosi sebuah perusahaan atau produknya belum tentu bisa diketahui atau dikenal dan diterima oleh masyarakat. Promosi juga didukung dengan perkembangan media cetak maupun elektronik. Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah produk di pasar melalui penetapan standarisasi mutu dan kualitas pelayanan, tetapi juga mempertahankan brand position di benak konsumen melalui pemantapan strategi promosi. Persaingan produk juga menyebabkan peningkatan biaya belanja iklan dan kegiatan promosi lainnya, sebagai upaya merebut perhatian konsumen. Strategi marketing communication yang tepat dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian akibat kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien 4 dapat dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix).4 Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu advertising, promosi penjualan ( sales promotion ), public relation, personal selling, dan direct selling. Sedangkan event dan exhibition merupakan bagian dari bauran komunikasi pemasaran yang dikembangkan oleh bagian promosi penjualan. Komunikasi dalam kegiatan promosi penjualan membutuhkan media promosi seperti flyer, banner, poster, folder, katalog, dan profil perusahaan. Sedangkan pada personal selling, media – media itu juga dibutuhkan khususnya untuk membantu sales (tenaga penjualan) dalam menawarkan produk pada konsumen secara tatap muka (Kennedy dan Soemanagara, 2006 : 2 ). Luas cakupan kegiatan pemasaran ini tidak terlepas dari peran komunikasi, karena pada dasarnya, bentuk penyampaian informasi tentang apa yang ditawarkan oleh perusahaan pada konsumen tidak terlepas dari penetapan bentuk media penyaluran pesan dan pesan dalam komunikasi yang dilakukan itu sendiri. Pentingnya pemahaman komunikasi ini bertujuan agar informasi yang disampaikan dapat memberikan dampak yang diinginkan, mencapai sebuah kesamaan kehendak. Segala jenis komunikasi, baik komunikasi yang bersifat instruksional maupun motivasional, bertujuan agar penerima pesan melakukan sesuatu seperti yang dikehendaki. 4 Kennedy dan Soemanagara, 2006 :hal.1 5 Komunikasi tidak selalu dilakukan secara tatap muka tetapi dapat pula dengan menggunakan media, baik dalam konteks komunikasi interpersonal atau komunikasi massa. Proses yang membentuk hubungan antara produsen dengan individu atau kelompok dalam menyampaikan produk, yaitu barang dan jasa, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan guna mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi melalui penciptaan produk yang berkualitas. Konsep-konsep pemasaran berada di wilayah penentuan pasar sasaran, penentuan segmentasi pasar, dan segmentasi potensial, kebutuhan dan keinginan, permintaan, produk dan penawaran, nilai dan kepuasaan, pertukaran dan transaksi, hubungan dan jaringan, saluran pemasaran, rantai penjualan, persaingan, iklim pasar, serta penentuan strategi bauran pemasaran. Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan yang erat. Komunikasi merupakan proses penyampaian simbol – simbol yang diartikan sama antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok dan kelompok pada massa. Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks, yang tidak sesederhana seperti berbincang – bincang dengan rekan kerja atau keluarga. Bentuk komunikasi yang lebih rumit akan mendorong penyampaian pesan oleh komunikator pada komunikan, melalui strategi komunikasi yang tepat dengan proses perencanaan yang matang. Komunikasi dan kegiatan promosi maupun pemasaran memiliki peran penting yang sama secara berkesinambungan, namun dalam realita yang terjadi, penggunaan media sebagai sarana komunikasi promosi Rumah Sakit Ibu dan 6 Anak Murni Asih ini kurang direalisasikan dan diaplikasikan dengan baik. Hal inilah yang menjadi masalah serta sorotan utama, karena dengan demikian, masalah yang terjadi dalam proses pemasaran dan image yang berkembang dalam masyarakat akan kurang terkontrol dengan baik. Hal tersebut tentunya akan berdampak bagi kemajuan Rumah Sakit Ibu dan Anak ini, dikarenakan komunikasi yang dibangun dalam sebuah media promosi serta penanaman image yang baik kurang diberdayakan secara maksimal selam Rumah Sakit Ibu dan Anak ini berkembang. Dengan demikian, berdasarkan masalah itulah perancang ingin membuat suatu rancangan komunikasi dengan bentuk media promosi yang baik guna memberikan efek yang baik pula bagi instansi terkait maupun bagi khalayak umum. Berdasarkan penjelasan mengenai latar belakang mengenai hubungan erat antara komunikasi dan media promosi sebagai alat komunikasi sebuah instansi di atas, maka penulis melakukan sebuah tugas akhir aplikatif yang berjudul : PERANCANGAN MEDIA PROMOSI RUMAH SAKIT IBU&ANAK MURNI ASIH TANGERANG MELALUI MEDIA CETAK KOMUNIKASI VISUAL 7 1.2 Identifikasi Masalah Penggunaan media cetak sebagai media promosi dianggap lebih efektif karena tidak adanya keterbatasan yang diantaranya seperti keterbatasan durasi penyampaian pesan, mahalnya harga jasa pemasangan iklan, dan tidak terbatasnya frekuensi dalam penyampaian informasi seperti pada media elektronik televisi dan radio. Promosi dapat pula membangun identitas dan kesadaran khalayak akan brand yang dipromosikan yang difokuskan untuk menimbulkan kesadaran serta tindakan. Promosi merupakan suatu bentuk komunikas pemasaran, yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan5. Beberapa faktor yang sangat diperhatikan adalah : Bagaimana cara menempatkan RSIA Murni Asih kedalam benak konsumen / positioning mengingat posisi RSIA ini yang sedang berkembang. Dengan demikian, pemilihan strategi promosi yang tepat agar bisa menempatkan RSIA Murni Asih kedalam benak konsumen ini haruslah tepat dalam pemilihannya. Penggunaan media cetak dan media promosi dengan pertimbangan bahwa media cetak lebih efektif, mudah mencapai target 5 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran edisi II, Penerbit Andi, hal.219 8 sasaran,dan tidak memakan biaya yang banyak, juga memiliki frekuensi waktu pemasaran yang tidak terbatas tidak seperti pada media elektronik . Dengan demikian diharapkan permasalahan yang terjadi akibat kurangnya promosi oleh perusahaan dapat diminimalisir dengan baik sehingga diharapkan perancangan promosi ini dapat membatu RSIA ini menuju target promosinya. 1.3 Rumusan Masalah RSIA Murni Asih Tangerang merupakan salah satu Rumah Sakit Ibu&Anak di kabupaten Tangerang yang baru berkembang, sehingga dibutuhkan penanaman image RSIA ini kedalam benak konsumen agar konsumen dapat mengingat dengan baik akan adanya rumah sakit ibu&anak ini. Terdapat beberapa hal mengenai rumusan masalah dalam bahasan ini yaitu : 1. Memfokuskan segmentasi dan targeting agar dapat menentukan konsep dan strategi komunikasi pemasaran yang sesuai untuk perancangan promosi RSIA Murni Asih Tangerang 2. Pemilihan pesan yang sesuai dengan strategi positioning komunikasi RSIA Murni Asih sehingga dapat memperkenalkan dan menempatkan image Murni Asih sebagai Rumah Sakit Ibu&Anak yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang. 9 3. Pemilihan media promosi yang tepat sebagaimana disesuaikan dengan strategi komunikasi yang sesuai untuk perancangan promosi. 1.4. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dibatasi pada perancangan desain komunikasi visual untuk perancangan media promosi pada Rumah Sakit Ibu&Anak Murni Asih dengan menggunakan media cetak. Media cetak digunakan berdasarkan pertimbangan keefektifan waktu dan efisiensi dalam promosi RSIA Murni Asih, penyampaian informasi yang lebih efektif dan langsung dijadikan alasan penggunaan media cetak sebagai media promosi secara langsung ke tangan audience atau khalayak umum. 1.5 Tujan Perancangan Adapun yang menjadi tujuan perancangan penulis adalah untuk mempromosikan dan memperkenalkan Rumah Sakit Ibu&Anak serta pembangunan image positif melalui rancangan media promosi yang ditujukan pada khalayak umum yang telah ditetapkan pada awal perumusan dan penentuan strategi masalah ini. Melalui promosi, suatu produk dapat diinformasikan segala sesuatu tentang produk tersebut yang perlu diketahui audiens, terutama informasi mengenai manfaat dan kegunaan produk atau jasa yang ditawarkan tersebut. 10 1.6 Manfaat Perancangan Adapaun manfaat dari perancangan media promosi cetak RSIA Murni Asih Tangerang adalah: 1.6.1. Manfaat Akademis Untuk memberi kesempatan bagi penulis dan masyarakat khususnya mahasiswa/i Universitas Mercu Buana untuk dapat lebih menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana cara merancang sebuah promosi melalui media komunikasi visual Pada Rumah Sakit Ibu & Anak beserta elemen-elemen yang terkandung didalam perancangan tersebut. Untuk membantu memperluas pemahaman serta wawasan mengenai perancangan sebuah promosi beserta media promosi yang digunakan dalam perancangan ini khususnya bagi mahasiswa/i Universitas Mercu Buana. 1.6.2 Manfaat Praktis Diharapkan perancangan ini dapat bermanfaat bagi dunia Komunikasi Visual Indonesia agar memacu khalayak untuk dapat semakin mengembangkan komunikasi khususnya media komunikasi visual terutama dalam bidang promosi dan perancangan dalam media yang lain . juga penulis mengharapkan perancangan yang dilakukan dapat memberikan saran serta masukan yang baik kepada Rumah Sakit Ibu&Anak Murni Asih selaku instansi terkait yang tentunya akan berguna baik bagi instansi tersebut. 11